Jawaban :
Jawaban :
Jika mengacu pada Pasal 17 sampai 24 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999, Kegiatan yang
dilarang adalah yaitu : Misalnya : Praktek Monopoli, Praktek Monopsoni, Persekongkolan,
dan sebagainya. Mengacu pada pasal tersebut, saya sebagai calon ahli hukum mengatakan
semestinya semua Praktek monopoli di larang, Namun pemerintah melalui undang-undang
dasar 1945 Pasal 33 memberikan ruang bebas kepada negara untuk melakukan monopoli,
yang mana berkaitan dengan kehalayakan orang banyak.
3. Pendekatan apakah yang dipakai dalam aturan Monopoli, jelaskan dan kaitkan dengan
isi pasal 17 UU no 5 tahun 1999.
Jawaban :
Apabila dalam ayat (2) Pasal 17 mengatur mengenai posisi monopoli, maka ayat (1) dari
pasal tersebut mengatur mengenai penyalahgunaan posisi monopoli. Ayat (1) tersebut pada
intinya mengatur tentang pelarangan kegiatan penguasaan atas produksi dan atau pemasaran
barang dan atau jasa yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau
persaingan usaha tidak sehat. Berdasarkan ayat tersebut harus dipahami bahwa perusahaan
yang memiliki posisi monopoli (yang melakukan penguasaan atas produksi dan atau
pemasaran) tidak serta merta melanggar Pasal 17 UU No. 5/1999, kecuali perusahaan tersebut
melakukan praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat. Praktek monopoli
merupakan bentuk penyalahgunaan posisi monopoli yang muncul akibat pemberdayaan
kekuatan monopoli. Berdasarkan kaitan dengan Pasal 17 Undng-undang Nomor 5 Tahun
1999 Pendekatan yang di gunakan oleh pihak Komisi Pengawas Persaingan Usaha, dan
setelah saya berdiskusi dengan Kepala KPPU Bandung Bapak Aru Armando, Pendekatan
yang di gunakan adalah Pendekatan Rule of Reason.