DOSEN PEMBIMBING
DISUSUN OLEH
IZZATUL YAZIDAH TANJUNG
NPM: 180810209
AKUNTANSI
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya. Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini guna untuk memenuhi
tugas mandiri untuk mata kuliah ekonomi mikro, dengan judul ‘’keuntungan perusahaan pada
pasar monopoli”.
Saya telah saya susun dengan maksimal dan mendapat dari berbagai sumber sehingga
dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya banyak menyampaikan banyak
berterima kasih kepada narasumber yang telah membantu saya dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah tentang keuntungan perusaahaan pada pasar
monopoli dapat memberikan manfaat terhadap pembaca.
Penyusun
Daftar isi
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………..1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………..1
PENDAHULUAN
Penentuan harga atau jumlah barang yang di produksi pada suatu perusahaan monopoli
dapat mempengaruhi pasar sedangkan keputusan perusahaan dalam persaingan sempurna
mengenai jumlah output yang akan di produksi tidak berpengaruh terhadap harga pasar. Dalam
pasar monopoli, keputusan output perusahaan akan mempengaruhi harga barang itu. Dalam hal
ini pasar monopoli merupakan kasus ekstrim yang berlawanan dengan bentuk pasar persaingan
sempurna.
Secara teknis, sebuah perusahaan monopoli dapat memilih salah satu titik pada kurva
permintaan pasar dimana ia akan beroperasi. Perusahaan itu dapat juga memilih harga pasar atau
jumlah output (tetapi tidak keduanya).
Untuk pembahasan dalam bab ini kita asumsikan perusahaan memilih jumlah output yang
dapat memaksimumkan laba. Walaupun dari segi penetapan harga mudah saja untuk mengulangi
pembahasan ini, namun pengungkapan hasil-hasilnya akan lebih rumit.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pasar monopoli dan lebih lazim disebut monopoli dapat didefinisikan sebagai
struktur pasar atau industry dimana terdapat hanya seorang penjual saja. Di samping sifat
ini, pasar monopoli mempunyai beberapa ciri-ciri lain.
Ciri-ciri suatu pasar monopoli adalah seperti yang di uraikan di bawah ini.
Hal ini rasanya tidak perlu diterangkan lagi.Sifat ini sudah secara jelas dilihat dari
definisi diatas, yaitu hanya ada satu saja perusahaan dalam industri tersebut. Dengan demikian
barang atau jasa yang dihasilkannya tidak dapat dibeli dari tempat lain. Para pembeli tidak
mempunyai pilihan lain, kalau mereka menginginkan barang tersebut maka mereka harus
membeli dari perusahaan tersebut. Syarat-syarat penjualan tersebut sepenuhnya di tentukan oleh
pengusaha monopoli itu, dan para pembeli tidak dapat berbuat suatu apapun di dalam
menentukan syarat jual beli.
Sifat ini merupakan sebab utama yang menimbulkan perusahaan yang mempunyai
kekuasaan monopoli. Tanpa sifat ini pasar monopoli tidak akan wujud, karena tanpa adanya
hambatan tersebut pada akhirnya akan terdapat beberapa perusahaan di dalam industri.
Keuntungan perusahaan monopoli akan menarik pengusaha-pengusaha lain ke dalam industry
tersebut. Adanya hambatan kemasukan yang sangat tangguh menghindarkan berlakunya keadaan
yang seperti itu.Ada beberapa bentuk hambatan kemasukan ke dalam pasar monopoli.Ada yang
bersifat legal, yaitu dibatasi oleh undang-undang.Ada yang bersifat teknologi yang di
perlukan.Dan adapula yang bersifat keuangan, yaitu modal yang di perlukan sangat besar.
3
Suatu perusahaan dapat berada pada posisi monopoli untuk suatu produk
apabila perusahaan lain menganggap industry tertentu tidak menguntungkan untuk dimasuki atau
jika mereka melihat tidak ada kemungkinan masuk pasar. Oleh karena itu hambatan untuk masuk
(barrier to entry) menjadi penyebab utama semua kekuatan monopoli. Jika perusahaan lain dapat
masuk pasar, maka menurut definisi bentuk monopoli tidak ada lagi. Ada dua jenis hambatan
yang umum untuk masuk pasar : hambatan teknis dan hambatan hokum (technical and legal
barriers).
Contoh kedua dari monopoli yang diciptakan melalui hokum adalah pemberian hak penjualan
tunggal (exclusive franchise) untuk melayani suatu pasar. Hak penjualan seperti ini diberikan
untuk bidang sarana umum (gas, listrik), jasa komunikasi,kantor pos, beberapa rute penerbangan,
stasiun radio, televise dan lain sebagainya. Alasan yang biasa dikemukakan untuk membentuk
monopoli adalah karena dengan bertindak sebagai monopoli perusahaan akan dapat beroperasi
dengan lebih efisien.
Meskipun selama ini belum ada pembagian yang tegas mengenai macam-macam
monopoli, ada baiknya juga dicoba untuk membedakannya mengingat pada kenyataannya
terdapat beberapa macam monopoli, yaitu:
sebelum tahun 1997, PT.Bogasari adalah perusahaan monopoli usaha tepung terigu, PT.Telkom
sebelum tahun 2001 untuk penyediaan jasa telepon tetap dan panggilan interlokal pada tahun
2003-2004.
2. Monopoli Perusahaan
Monopoli yang berasal dari satu kelompok usaha yang terdiri atas beberapa
perusahaan yang menghasilkan produk yang relatif sama atau generik 9fungsi dan
manfaat yang sama). Misalnya Indofood yang menghasilkan dan menjual produk mie
instan di Indonesia terdiri atas beberapa perusahaan yang menghasilkan Supermie,
menghasilkan Indomie, menghasilkan Sarimie, dan lainnya menguasai hampir 95%
untuk mie instan.
Monopoli jenis ini biasanya berasal dari monopoli perusahaan, akan tetapi bila
perusahaan yang bersangkutan telah menguasai pangsa pasar absolute diatas 50% dan
perusahaan tersebut menjadi/merupakan pemimpin harga untuk produk yang sama
dihasilkan dan dijual dipasaran, maka perusahaan tersebut dapat dikatakan sebagai
perusahaan monopoli pangsa pasar.
Contoh:
perusahaan yang harga produknya selalu dipertimbangkan oleh perusahaan lain dalam
menentukan harga jual produknya di pasar)
Selain yang diuraikan diatas, Monopoli juga ditimbulkan oleh beberapa faktor-
faktor lainnya. Diantaranya yaitu :
1. Perusahaan memiliki sumber daya eksklusif (lain dari yang lain). Karena perusahaan
memiliki dan menguasai sumber daya yang perusahaan lain tidak menguasai dan
memilikinya maka berarti hanya perusahaan tersebutlah yang bisa menghasilkan barang
yang dimaksud, sehingga di pasar perusahaan ini saja yang bisa menjual produk
tersebut. Sebelum China dan konsorsium Inggris dan Prancis bisa membuat roket untuk
membawa satelit ke orbitnya, maka NASA – USA monopoli untuk usaha ini.
2. Adanya skala ekonomis/Monopoli Alamiah. Suatu usaha yang akan dimasuki oleh
perusahaan tentu saja memperhatikan keuntungan yang bakal didapatnya dari
operasionalnya, sehingga bila kesempatan terbuka dan peluang untuk ada maka para
pengusaha akan membuka usahanya dibidang yang dimaksud.
Akan tetapi meskipun kesempatan terbuka lebar untuk berusaha, selain
perusahaan yang sudah ada, kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan dalam
jangka waktu tertentu relatif sangat kecil bahkan mungkin tidak ada karena peluang
pasar yang sempit, biaya investasi yang besar dan biaya-biaya tak terduga lainnya.
Umumnya kegiatan usaha ini berada pada pesektor pengolahan baja (industri baja) dan
industri berat lainnya.
Di Indonesia perusahaan yang monopoli karena faktor ini misalnya adalah PT.
Krakatau Steel di Cilegon Jawa Barat (sebelum tahun 2000).Kebijakan penentuan harga
dan pemasarannya berada pada perusahaan itu sendiri.
3. Kebijakan Pemerintah/Hak Exclusive. Pemerintah bisa saja memberikan hak
monopoli kepada pengusaha untuk menghasilkan produk tertentu yang dianggap
penting bagi pemasukan negara dan mendukung pasokan pangan bagi masyarakat atau
dalam rangka melindungi industri dalam negri. Dan untuk ini pemerintah memberikan
jaminan dalam bentuk peraturan dengan tenggang waktu yang relatif sangat lama.
Artinya selama masa pemberian hak monopoli itu, hanya perusahaan yang
ditunjuk saja dapat menghasilkan, menyediakan dan mengadakan produk yang
dimaksud. Contohnya adalah PT. Bogasari yang ditunjuk untuk monopoli tepung terigu
7
(Import), Dolog monopoli beras dan gula, Indocement monopoli semen (sekerang tidak)
dan lain sebagainya.
4. Amanat UUD. Untuk kasus Indonesia dalam UUD 1945 pasal 33 diamanatkan bahwa
negara menguasai segala hal yang menyangkut hajat hidup orang banyak dan
mengelolahnya agar dapat didistribusikan keseluruh lapisan masyarakat. Negara
menguasai dalam bentuk/melalui perusahaan negara yang ditunjuk untuk
mengelolahnya, dengan ketentuan harga dan kebijakan pemasaran berada ditangan
pemerintah. Contoh perusahaan ini di Indonesia misalnya adalah PT. PLN.
Pada perusahaan monopoli, umumnya penetapan harga berasal dari perusahaan itu
sendiri dan berapa banyak barang yang dihasilkan juga tergantung dari kebijakan
perusahaan.Bila perusahaan ingin mendapatkan keuntungan yang banyak maka dapat saja
perusahaan menghasilkan barang dalam jumlah sedikit sehingga harganya relatif tinggi, atau
menjualnya dengan harga murah tapi menghasilkannya dalam jumlah yang banyak. Akan
tetapimengingat biaya produksi yang relatif tinggi maka perusahaan akan cenderung
menghasilkan barang dalam jumlah yang paling efisien sehubungan dengan harga yang
mampu dibayar oleh konsumen.
Dalam pasar persaingan sempurna kurva TR berbentuk garis lurus dimulai dari titik (0,0).
Dalam pasar monopoli besarnya TR sangat tergantung pada besarnya elastisitas harga.
a. Jika elastisitas harga lebih besar dari satu (elastis0, untuk menambah output 1%, harga
diturunkan lebih kecil dari 1%. Akibatnya TR naik yang berarti MR = 0. Pada saat
itulah nilai TR maksimum
b. Jika elastis harga sama denga 1, untuk menambah output 1% , harga harus diturunkan
1% juga. TR tidak bertambah, yang artinya MR = 0. Pada saat itu nilai TR maksimum
c. Jika elastis harga lebih kecil dari 1 (inelastic), untuk menaikkan output 1%, harga harus
diturunkan lebih dari 1%. Akibatnya TR turun, yang artinya negative.
Telah dinyatakan bahwa dalam monopoli hanya ada satu perusahaan dalam pasar. Oleh
karenanya permintaan dalam industri adalah juga permintaan ke atas produksi perusahaan
monopoli tersebut. Suatu monopoli akan dapat memperoleh harga penjualan yang tinggi apabila
produksinya sedikit, dan harga penjualan semakin rendah apabila produksi semakin banyak.
Permintaan yang dihadapi oleh monopoli adalah berbeda dengan yang dihadapi oleh suatu
perusahaan dalam persaingan sempurna. Sebagai akibatnya dalam monopoli, harga selalu lebih
tinggi dan hasil penjualan marjinal.
Contoh Angka:
Untuk lebih memahami sifat hubungan di antara jumlah produksi, harga, hasil penjualan total,
dan hasil penjualan marjinal, di dalam tabel 12.1 dikemukakan suatu contoh hipotetis mengenai
hal tersebut.
Ber
dasarkan tabel diatas, dapat dibuat dua kesimpulan penting. Apabila harga barang menjadi
semakin menurun pada waktu jumlah produksi semakin meningkat, maka:
1. Hasil penjualan total akan mengalami pertambahan, tetapi pertambahan itu semakin
berkurang apabial produksi bertambah banyak. Setelah mencapai satu tingkat produksi
tertentu pertambahannya akan menjadi negatif.
2. Pada umumnya hasil penjualan marjinal lainnya adalah lebih rendah daripada harga. Hanya
pada waktu produksi mencapai satu unit hasil penjualan marjinal=harga.
Sifat-sifat biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan monopoli di dalam jangka pendek
tidak berbeda dengan sifat-sifat biaya produksi jangka pendek yang telah dibahas sebelumnya.
Telah dijelaskan sifat permintaan, harga, hasil penjualan total dan hasil penjualan marjinal dari
suatu perusahaan monopoli. Dengan demikian sekarang telah dapat dikumpulkan informasi yang
cukup untuk menerangkan tentang prinsip penentuan tingkat produksi yang akan
memaksimumkan keuntungan dalam perusahaan monopoli.
Pendekatan Hasil Penjualan Total-Biaya Total
Pendekatan ini akan diterangkan menggunakan tabel 12.2, yang membandingkan data hasil
penjualan total dengan biaya total. Melalui perbandingan tersebut dapat ditentukan keuntungan
yang diperoleh, atau kerugian yang dialami pada berbagai tingkat produksi. Data yang hipotetis
tersebut dibuat dengan menggunakan pemisalan berikut:
10
i. Biaya tetap total adalah Rp. 4000. Berdasarkan pemisalan ini maka apabila perusahaan
tidak beroperasi, yang berarti jumlah produksi adalah 0, biaya total adalah Rp. 4000
ii. Sehingga produksi 4 unit hukum hasil lebih yang semakin berkurang belum berlaku.
Berarti biaya marjinal semakin rendah, apabila produksi ditambah. Keadaan ini di
gambarkan oleh kenaikan biaya total yang semakin sedikit.
(tabel 12.2)
Dengan adanya data mengenai hasil penjualan total dan biaya total seperti diterangkan di atas
sekarang dapat ditentukan tingkat produksi yang akan memaksimumkan keuntungan.
Untuk menerangkan pendekatan ini terlebih dahulu perlu dihitung hasil penjualan
marjinal dan biaya marjinal.
(tabel 12.3)
11
Data hasil penjualan marjinal yang ditunjukkan dalam kolom (2) diambil dari data yang
sama dalam kolom (4) dari tabel 12.1. data dalam kolom (3) dihitung dengan formula
berikut:MC=TC2 –TC1. Data mengenai dat total (TC) diambil dari tabel 12.2, kolom (4).
Berdasarkan kepada data dalam kolom (2), (3) dan (4) dapat ditunjukkan tambahan keuntungan
pada setiap tingkat produksi. Apabila perusahaan tidak memproduksikan barang, biaya yang
ditanggung perusahaan adalah Rp. 4000 dan ini meliputi biaya tetap yang mempengaruhi
keuntungan. Oleh sebab itu dalam kolom (3) data tersebut dihitung sebagai “biaya marjinal”.
Berdasarkan kolom (4) dalam (5) ditentukan jumlah keuntungan pada berbagai tingkat
produksi. Data dalam kolom (3) jelas menunjukkan bahwa keuntungan maksimum tercapai pada
tingkat produksi 3 atau 4 unit. Namun demikian dalam analisis dikatakan perusahaan itu akan
memproduksi 4 unit untuk memaksimumkan keuntungan karena pada tingkat produksi tersebut
MC=MR,yaitu masing-masing bernilai Rp.6000.
Dalam bagian ini akan diterangkan pemaksimuman keuntungan dalam perusahaan monopoli
dengan menggunakan pendekatan secara grafik.
Gambar 12.1
50
40
30
20
10
0
0 2 4 6 8 10 12
12
25
20
15
10
5
Permintaan (D=AR)
0
0 2 4 6 8 10 12 Hasil Penjualan Marjinal (MR)
-5
-10
-15
-20
Kurva hasil penjualan total (TR), kurva hasil penjualan rata-rata (D=AR), dan kurva hasil
penjualan marjinal (MR) dalam gambar 12.1 dibuat berdasarkan data dalam tabel 12.1. Sampai
kepada jumlah produksi sebanyak 5 unit hasil penjualan total terus mengalami kenaikan, dan
kenaikan tersebut adalah pada tingkat yang semakin menurun. Sesudah jumlah produksi
mencapai 6 unit hasil penjualan total semakin berkurang. Pada waktu jumlah produksi adalah 10
unit, hasil penjualan total adalah nol.
Di dalam gambar 12.2 dan gambar 12.3 ditunjukkan cara menentukan keuntungan
maksimum monopoli secara grafik. Di dalam gambar 12.2 keuntungan maksimum ditentukan
dengan menggunakan bantuan kurva hasil penjualan total dan biaya total. Sedangkan dalam
gambar 12.3 keuntungan maksimum tersebut ditentukan dengan menggunakan pertolongan
kurva biaya marjinal dan hasil penjualan marjinal.
Kurva TR dalam Gambar 12.2 menggambarkan hasil penjualan total, dan kurva TC
menggambarkan kurva biaya total. Apabila kurva TC berada di atas kurva TR, maka keadaan ini
berarti biaya total melebihi hasil penjualan total, yaitu kedudukan yang merugikan
perusahaan.keuntungan hanya dapat dinikmati apabila TR-TC > 0, dan ini berlaku antara titik A
dan B.
13
Gambar 12.3 menunjukkan cara untuk menentukan tingkat produksi dimana keuntungan
maksimumdi capai dengan menggunakan pendekatan hasil MR = MC. Kurva AC, MC, D = AR,
Gambar 12.2
60
Hasil Penjualan (ribu rupiah)
50
40
30
20
Hasil Penjualan Total (TR)
10 Biaya Total (TC)
0
0 2 4 6 8 10 12
Jumlah Barang
Gambar 12.3
Hasil Penjualan Marjinal, biaya Marjinal, dan Keuntungan Maksimum
14
ADAKAH MONOPOLI KEUNTUNGANNYA BERLEBIHAN?
Dalam Pasar Monopoli kebanyakan orang berpendapat bahwa keuntungan yang luar
biasa adalah suatu hal yang penting. Ini merupakan pandangan yang kurang tepat. Dalam
Gambar 12.4 ini akan menunjukkan keadaan dimana monopoli tidak mendapat keuntungan tetapi
juga tidak menderita kerugian (untung normal).
Gambar 12.4
Kurva Rugi menunjukan keadaan dimana monopoli mengalami kerugian. Kerugian yang
paling minimum apabila monopoli memproduksikan sebanyak Q1 karena pada tingkat produksi
tersebut MR1=MC1. Biaya total yang dikeluarkan adalah OQ1 X OP1. Dengan demikian
kerugian yang dialami perusahaan monopoli tersebut adalah ditunjukan kotak P1 ABC. Apabila
perusahaan memproduksi lebih tinggi atau lebih rendah dari Q1, kerugian yang akan dialami
akan lebih besar lagi.
Dalam bab sebelumnya, di dalam jangka pendek sebagian dari kurva MC, yaitu terletak
diatas kurva AVC, dapat juga dipandang sebagai kurva penawaran. Bagian dari kurva MC
tersebut, di samping menunjukkan biaya marjinal pada berbagai tingkat produksi, menunjukkan
pula jumlah penawaran perusahaan pada berbagai tingkat harga. Marilah kita ingat kembali
sifat dari kurva penawaran. Kurva penawaran menunjukkan hubungan di antara tingkat harga
dan jumlah barang yang ditawarkan.
15
Gambar 12.5
Di dalam pasar Monopoli biaya Marjinal tidak menunjukkan sifat kurva penawaran
seperti yang diterangkan diatas. Coba perhatikan gambar 12.5 diatas. Misalnya pada mulanya
permintaan adalah D0D0 dan hasil penjualan marjinal adalah MR1. Sedangkan biaya Marjinal
adalah MC. Maka keuntungan maksimum akan dicapai apabila produksi sebanyak Q. tetapi
sekarang tingkat harga mencapa P1. Dengan demikian sekarang kita mendapati ada dua tingkat
harga (P0 P1) tetapi hanya satu jumlah produksi/penawaran (Q) keadaan ini menyebabkan kurva
penawaran untuk suatu perusahaan monopoli tidak dapat digambarkan atau ditunjukan.
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan : Di dalam perusahaan monopoli, atau
perusahaan dalam pasar lainnya yang kurva permintaan ke atas hasil produksinya bersifat
menurun dari kiri ke kanan bawah, kurva penawarannya tidak dapat ditunjukkan karena tidak
terdapat sifat hubungan yang tetap diantara harga dan jumlah yang ditawarkan/diproduksikan
oleh perusahaan tersebut.
Sekiranya suatu perusahaan monopoli ingin melaksanakan diskriminasi harga, persoalan yang
pertama yang harus dipecahkan adalah harga yang akan ditetapkan ditiap tiap pasar agar
16
keuntungan dapat di maksimum kan. Misalkan kurva biaya total rata rata (AC) dan biaya
marginal (MC) monopoli adalah seperti yang ditunjukan dalam gambar 12.6. Seterusnya
misalkan pula hasil produksi perusahaan monopoli tersebut dijual dipasar yaitu :
a) Pasar dalam negri, yang kurva permintaan (Dd) dan hasil penjualan marginalnya
(MRd) adalah seperti ditunjukkan dalam grafik (i)
b) Pasar luar negri, yang kurva permintaan (D w) dan hasil penjualan marginalnya (MRw)
adalah seperti dalam grafik (ii)
17
2. Biaya Produksi Berbeda
Kesimpulan kesimpulan dalam analisis sebelumnya hanyalah benar apabila dianggap kurva biaya
produksi di pasar persaingan sempurna adalah sama di dalam monopoli. Dalam gambar 12.9
ditunjukkan efek dari biaya produksi yang berbeda diantara pasar persaingan sempurna dan
monopoli terhadap harga dan jumlah produksi dalam monopoli. Kurva DD menggambarkan
permintaan dikedua pasar, MC adalah biaya marginal dikedua pasar apabila dimisalkan biaya
produksi adalah sama dan MR adalah hasil penjualan marginal dalam pasar monopoli. Dengan
demikian maka (i) produksi dan harga dipersaingan sempurna adalah Qs dan Ps dan (ii) Produksi
dan harga di monopoli adalah Qm dan Pm
1. Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya tertentu yang unik dan tidak
dimiliki oleh perusahaan lain. Satu contoh yang jelas dalam hal ini adalah “suara
emas”dari seorang penyanyi terkenal atau kemampuan bermain yang sangat luar biasa
oleh seorang pemain sepak bola. Hanya merekalah yang mempunyai kepandaian
tersebut dan harus dibayar lebih mahal dari biasa apabila masyarakat ingin
menikmatinya.
2. Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi (economic of
scale) hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi. Di dalam abad perkembangan
teknologi berlaku sangat pesat sekali. Di berbagai kegiatan ekonomi tingkat teknologi
adalah sedemikian modernnya sehingga produksi yang efisien hanya dapat dilakukan
18
apabila jumlah produksinya sangat besar dan meliputi hampir seluruh produksi yang
diperlukan dalam pasar. Keadaan seperti ini berarti suatu perusahaan hanya akan
menikmati skala ekonomi yang maksimum apabila tingkat produksinya adalah sangat
besar jumlahnya. Pada waktu perusahaan mencapai keadaan dimana biaya produksi
mencapai minimum, jumlah produksi adalah hampir menyamai jumlah permintaan
wujud di pasar. Dengan demikian, sebagai akibat dari skala ekonomi yang demikian
sifatnya, perusahaan dapat menurunkan harga barangnya apabila produksi semakin
tinggi. Pada tingkat produksi yang sangat tinggi, harga adalah sedemikian rendahnya
sehingga perusahaan-perusahaan baru tidak akan sanggup bersaing dengan perusahaan
yang terlebih dahulu berkembang. Keadaan ini mewujudkan pasar monopoli.
3. Monopoli wujud dan berkembang melalui undang-undang, yaitu pemerintah memberi
hak monopoli kepada perusahaan tersebut. Di dalam undang-undang pemerintah yang
mengatur kegiatan perusahaan-perusahaan terdapat beberapa peraturan yang akan
mewujudkan kekuasaan monopoli. Peraturan-peraturan yang seperti itu adalah :
a. Peraturan paten dan hak cipta. Perkembangan ekonomi yang pesat terutama di
timbulkan oleh perkembangan teknologi. Untuk mengembangkan teknologi
kadang-kadang diperlukan waktu bertahun-tahun dan biaya yang sangat besar. Agar
usaha mengembangkan teknologi dengan tujuan untuk menciptakan barang baru
akan memberi keuntungan kepada perusahaan, haruslah pemerintah melarang dan
menghukum kegiatan bagi perusaahan lain yang menjiplak atau mencontohnya.
Langkah seperti ini dilakukan dengan memberikan hak paten kepada perusahaan
yang mengembangkan barang baru.
Hak cipta atau copy right merupakan bentuk lain dari hak paten, yaitu ia
merupakan suatu jaminan hukum untuk menghidari penjiplakan. Tetapi hak cipta
khusus diberikan kepada penulis buku dan penggubah labu.Dengan adanya hak
cipta tersebut hanya penulis atau penggubah lagu saja yang mempunyai hak ke atas
penerbitan buku yang ditulis dan lagu yang digubah.
b. Hak usaha eksklusif. Apabila skala ekonomi hanya dioeroleh perusahaan setelah
perusahaan itu mencapai tingkat produksi yang sangat tinggi, kepentingan khalayak
ramai akan dimaksimumkan apabila perusahaan diberi kesempatan untuk
menikmati skala ekonomi itu, dan pada waktu yang sama diharuskan menjual
19
produksinya dengan harga yang rendah. Tanpa adanya hak eksklusif untuk
berusaha sebagai perusahaan monopoli akan timbul halangan untuk menikmati
skala ekonomi secara maksimum. Sebagai akibatnya setiap perusahaan akan
menetapkan harga/tariff yang tinggi ke atas barang/jasa yang dihasilkannya.
Keadaan seperti ini menimbulkan kerugian kepada masyarakat, karena mereka
harus membayar produksi perusahaan itu dengan harga yang tinggi. Hak eksklusif
yang menjamin adanya perusahaan tunggal dalam pasar belum menjamin bahwa
harga ditetapkan pada tingkat yang rendah. Untuk menghindari agar perusahaan
tidak mengambil tindakan yang seperti itu, pemerintah di samping memberikan hak
monopoli, akan menetapkan harga/tarif penjualan dari barang/jasa yang disediakan
perusahaan tersebut.
Marginal Revenue
Marginal revenue adalah perubahan total pendapatan yang diterima berdasarkan perubahan
output yang dihasilkan. Dengan kata lain, berapa banyak tambahan pendapatan yang di hasilkan
saat output ditambah. Dalam pasar monopoli, saat output bertambah, permintaan bersifat elastis
dan peningkatan output (yang berimplikasi pada lebih rendahnya harga) meningkatkan total
penerimaan (revenue). Bila dituliskan rumusnya, marginal revenue dari pelaku monopoli
adalah:
MR = P
Penerimaan adalah salah satu yang menentukan profit, dimana yang lain adalah cost. Penerimaan
yang di dapat pelaku monopoli dari penjualan barang sejumlah Q adalah R(Q) = Q[P(Q)],
keuntungan dari pelaku monopoli dengan fungsi cost C(Q) yaitu:
π = R(Q) – C(Q)
20
π = profit ; R(Q) = penerimaan dari Q unit ; C(Q) = biaya dari Q unit
Pelaku monopoli yang memaksimalkan keuntungan harus menghasilkan sejumlah output yang
menghasilkan keuntungan maksimal (QM), dan ini terjadi saat marginal revenue sama dengan
marginal cost nya:
MR (QM) = MC (QM)
Saat marginal revenue lebih tinggi daripada marginal cost nya, peningkatan jumlah output akan
meningkatkan penerimaan lebih dari peningkatan cost nya. Dengan begitu, manajer yang ingin
memaksimalkan profit harus terus menambah output saat MR > MC. Di sisi lain, jika marginal
cost lebih tinggi dari marginal revenue (MR < MC), pengurangan output akan menurunkan cost
lebih tinggi dibandingkan dengan penurunan penerimaan (revenue) nya. Keuntungan maksimum
didapatkan oleh pelaku monopoli pada saat marginal revenue berada di tingkat yang sama
dengan marginal cost nya, atau MR = MC.
Dengan melihat jumlah output (QM) yang memberikan keuntungan maksimal, monopoli harga
adalah harga yang ada pada kurva permintaan yang bersinggungan dengan jumlah Q M unit yang
diproduksi, yakni:
PM = P(QM)
Berdasarkan grafik di bawah ini, dapat dilihat dimana pertemuan antara marginal cost dan
marginal revenue (MC = MR) merupakan titik dimana jumlah output (Q) memberikan profit
maksimum. Lalu pada garis permintaan (D) dapat dilihat pertemuan antara P M, harga dengan
keuntungan maksimum yang konsumen bersedia bayarkan, dengan QM, output dengan profit
maksimum.
21
Diskriminasi harga adalah menaikkan laba dengan cara menjual barang yang sama
dengan harga berbeda untuk konsumen yang berbeda atas dasar alasan yang tidak berkaitan
dengan biaya. ( William A. McEACHERN : 2001 : 149 ).
Diskriminasi harga terjadi saat produsen memberlakukan harga yang sama karena alasan
yang tidak ada kaitannya dengan perbedaan biaya, tetapi tidak semua perbedaan harga
mencerminkan diskriminasi harga.
22
b. Elastisitas permintaan pada setiap tingkat harga harus berbeda di antara kedua pasar
supaya diskriminasi harga tersebut menguntungkan.
Perusahan monopoli yang ingin mendapatkan laba maksimun harus menjual barang pada
tiap pasar sesuai dengan MC = MR untuk masing-masing pasar. Praktek ini dapat menimbulkan
berbedanya harga jual di kedua pasar.
Terlihat pada gambar di atas bahwa konsumen yang mempunyai permintaan yang lebih
inelastis ( pasar 1 ) dikenakan harga yang lebih tinggi dari pada pasar yang permintaannya lebih
elastis ( pasar 2 ).Dengan kata lain, perusahaan monopoli yang melakukan praktek diskriminasi
harga akan menetapkan harga yang lebih tinggi pada pasar yang kurang responsive dari pada
pasar yang lebih responsive, yang dincerminkan oleh elastisitas permintaan di kedua pasar.
23
2. Pembeli yang berbeda mau membayar jumlah –jumlah yang berbeda untuk
komoditi yang sama.
3. Seorang pembeli mau membayar jumlah yang berbeda untuk barang yang berbeda
dari komoditi yang sama.
4. Output dalam diskriminassi harga akan lebih tinggi dari pada tidak melakukan
diskriminasi harga.
5. Dalam sebarang tingkat keluaran tertentu, system diskriminasi harga yang paling
menguntungkan akan memberikan pendapatan total lebih tinggi bagi perusahaan
dari pada tidak melakukan diskriminasi harga yang hanya memaksimalkan laba.
Jika monopolist menetapkan adanya 2 harga yang berbeda pada 2 segmen pasar yang
berbeda.
Jika monopolist menetapkan lebih dari 2 macam harga untuk lebih dari 2 segmen
pasarnya
Jika monopolist berhasil menetapkan harga yang berbeda untuk setiap pembelinya.
24
Kualifikasi diskriminasi harga ini ditemukan olaeh ekonom inggris yang terkenal A.C Pigou.
Implikasi kebijakan diskriminasi pertama adalah bahwa semua surplus konsumen jatuh ke tangan
monopolist, dan kurva permintaannya sekaligus menjadi kurva pendapatan merjinal ( P = D =
MR ). Bedanya dengan P = D = MR pada pasar persaingan sempurna yaitu bahwa harga pada
pasar monopoli tidak tetap, selalu berubah-ubah berdasarkan kemampuan konsumen.
Bagian yang diarsir adalah bagian surplus yang dikuasai oleh prousen sebagai akibat dari
diskriminasi harga.Pada Diskriminasi harga derajat pertama,nampak bahwa surplus konsumen
diambil sepenuhnya oleh monopolist. Jadi konsumen tidak mendapatkan surplus sama sekali.
Ada sebagian pembeli yang mampu membeli dengan harga di atas P0. Kepada pembeli yang
mapu ini diadakan perundingan sendiri-sendiri secara terpisah. Karena produsen merupakan
satu-satunya penjual, maka hal ini dapat dilaksanakan sebab konsumen tak dapat menemukan
barangnya selain dari monopolist itu. Harga tertinggi tentunya diterapkan pada konsumen yang
pakling mampu. Kepada konsumen yang lebih rendah kemampuannya harga akan diterapkan
lebih rendah yang sesuai kemampuannya.
Untuk mencapai keuntungan maksimum pada pasar monopoli dengan diskriminasi harga
adalah : hanya ada satu kurva MC atau satu kurva AC tetapi ada tiga kurva MR yaitu MR 1 untuk
pasar 1 dan MR2 untuk pasar 2 serta SMR yang merupakan penjumlahan MR1 dan MR2.
Syarat tercapainya keuntungan maksimum pasar monopoli dengan diskriminasi harga adalah
SMR = MC, di mana output total yangb dijual oleh monopolis di pasar X yang akan di
distribusikan ke masing-masing pasar sebesar X1 pada harga P1 dab X2 pada harga P2.Penentuan
pembagian output yang dijual di masing-masing pasar tergantung besarnya SMR di mana akan
mempengaruhi harga jual di masing-masing pasar.MR1 = P1 ( 1-1/e1 )dan MR2 = P2 ( 1-1/e2 ), di
mana MR1 = MR2 maka P1 = P2 dan e1 = e2. Keuntungan di pasar 1 sebesar cp 1 dikalikan X1 dan
keuntungan di pasar 2 adalah cp2 di kalikan X2 sedangkan keuntungan totalnya adalah
penjumlahandari kedua keuntungan tersebut. Untuk diskriminasi harga lebih dari dua persyaratan
pencapaian keuntungan maksimum yaitu sama SMR = MC. Secara matematis pencapaian
keuntungan maksimum pada diskriminasi harga adalah sebagai berikut :
25
Di mana R adalah penerimaan total si monopolis di kedua pasar
(1) R = RI + RII
RI = R I ( X I )
X = X1 + XII
Persamaan keuntungan :
p = R-C atau
d X1
d X2
Ini berarti bahwa pendapatan tambahan /marginal dipasar 1 sama dengan pendapatan
marginal di pasar 2 sama dengan ongkos marginal untuk seluruh produksi.
26
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pasar untuk suatu barang dikatakan sebagai pasar monopoli apabila hanya ada
satu produsen untuk barang tersebut.Oleh karena itu perusahaan tunggal ini menghadapi
keseluruhan kurva permintaan pasar.
Penentuan harga atau jumlah barang yang di produksi pada suatu perusahaan
monopoli dapat mempengaruhi pasar sedangkan keputusan perusahaan dalam persaingan
sempurna mengenai jumlah output yang akan di produksi tidak berpengaruh terhadap
harga pasar. Dalam pasar monopoli, keputusan output perusahaan akan mempengaruhi
harga barang itu. Dalam hal ini pasar monopoli merupakan kasus ekstrim yang
berlawanan dengan bentuk pasar persaingan sempurna.
Secara teknis, sebuah perusahaan monopoli dapat memilih salah satu titik pada
kurva permintaan pasar dimana ia akan beroperasi. Perusahaan itu dapat juga memilih
harga pasar atau jumlah output (tetapi tidak keduanya).
27
DAFTAR PUSTAKA
Sukirno, Sadono. Mikro Ekonomi Teori Pegantar. Jakarta: Rajawali Pers, 2009
Adiningsih, Sri. Ekonomi Mikro. Yogyakarta: BPFE, 1991
28