Digital Banking

1. Anisa Noor Kholifah 19210080

2. Alfa Pabela Pratama 20210004
3. Shanti Alifah Salma 20210022
4. Berliana Bintang Cahyaning P. 20210024
5. Adhimas Mahesa Bagaskara 20210026
Pengertian Digital Banking
Berdasarkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan atau OJK yang tertera pada nomor 12/POJK.03/2018
terkait penyelenggaraan layanan perbankan digital oleh bank umum, dijelaskan bahwa digital banking
adalah suatu layanan perbankan elektronik yang dibuat untuk bisa memaksimalkan pemanfaatan data
nasabah dalam upaya melayani nasabah secara lebih mudah, cepat, dan sesuai dengan kebutuhan
nasabah, dan juga bisa dilakukan secara sendiri oleh nasabah dengan tetap memperhatikan aspek
keamanan. Jenis bank ini mampu memberikan seluruh layanan pembukaan hingga penutupan secara
online.
Awal Mula Digital Banking
Digital Banking dikembangkan bersamaan dengan dunia fintech. Mesin ATM atau Anjungan Tunai
Mandiri adalah salah satu awal mula digital banking. Mesin ini pertama kali muncul tahun 1960an,
dan untuk pertama kalinya seorang nasabah sudah tidak perlu lagi ke bank untuk mengakses rekening
bank nya. Dengan hadirnya internet juga turut mengubah dunia perbankan. Pada awalnya dunia digital
ini hanya bisa digunakan di balik layar bank saja, seperti untuk memantau rekening ataupun mengirim
uang. Jaringan ini baru pertama kali ditawarkan pada nasabah pada tahun 1990an. Kala itu, transaksi
bank sama seperti transfer dana pada umumnya yang bisa dilakukan secara online. Perlahan-lahan,
dunia digital terus berkembang, pengguna smartphone semakin bertambah, dan bank pun semakin
banyak memiliki layanan online dan bermigrasi sepenuhnya ke layanan internet.
Awal Mula Digital Banking
Terdapat beberapa faktor pendukung terjadinya digitalis dalam dunia perbankan

1. Ekspektasi konsumen yang berubah, Ekspektasi ini berkaitan dengan keamanan dari
produk dan pelayanan serta kemudahannya.
2. Adanya penetrasi internet dan perangkat mobile, Adanya kenaikan jumlah
pengguna internet setiap tahunnya selaras dengan adanya pertumbuhan dan inovasi
pada bidang keuangan.
3. Pertumbuhan aplikasi mobile yang pesat, pengembangan aplikasi atau platform
mobile juga terus terjadi, sehingga mampu membuat transaksi perbankan meningkat
4. Model bisnis konvensional yang ikit Go Digital, Kehadiran digital bank pada
akhirnya membuat bisnis konvensional juga menyesuaikan pada bidang digital karena
model ini lebih efektif dan efisien
Kelebihan Digital
Banking
1. Efisiensi Bisnis
2. Penghematan Biaya
3. Akurasi yang Meningkat
4. Meningkatkan Pemahaman terhadap Kebutuhan
Nasabah
5. Fleksibilitas yang Lebih Tinggi
Kekurangan Digital
Banking
1. Keterbatasan Internet
2. Keamanan Data
Proses Permohonan dan Persetujuan Layanan
Digital Banking

Suatu bank yang berencana untuk menyelenggarakan layanan digital

banking harus mendapatkan persetujuan dari OJK terlebih dahulu.
Berikut ini merupakan permohonan persetujuan pada layanan digital
banking dengan berbagai proses:

1. Persiapan Dokumen
2. Pernyataan Hasil Pemeriksaan dari Pihak Independen
3. Mengajukan ke OJK
4. Tunduk Pada ketentuan dan Peraturan OJK
5. Implementasi
 Layanan Digital Banking

SMS Banking Phone Banking

Internet Banking Mobile Banking

 Kesimpulan
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) digital banking merupakan suatu layanan perbankan
elektronik yang dibuat untuk bisa memaksimalkan pemanfaatan data nasabah dalam upaya melayani
nasabah secara lebih mudah, cepat, dan sesuai dengan kebutuhan nasabah, dan juga bisa dilakukan
secara sendiri oleh nasabah dengan tetap memperhatikan aspek keamanan.
Kemunculan Digital Banking membawa keuntungan bagi nasabah diantaranya, mengefisiensikan
bisnisnya, penghematan biaya, akurasi yang meningkat, meningkatkan pemahaman terhadap
kebutuhan nasabah, dan fleksibilitas yang lebih tinggi.
Suatu bank yang berencana untuk menyelenggarakan layanan Digital Banking harus terlebih dahulu
mendapatkan persetujuan dari OJK. Digital banking juga mempunyai layanan diantaranya adalah E-
Banking, Phone Banking, dan Mobile Banking.
Thanks
Do you have any questions?