CICE CASLYA
ABSTRAK
.
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NASABAH YANG DIRUGIKAN LAYANAN
INTERNET BANKING DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999
TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN
(Studi Kasus di Bank BTN Plaza Pondok Indah-Jakarta Selatan)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Secara alamiah, manusia tidak mungkin di akses oleh setiap nasabah. Yang
dilepaskan dari kemajuan teknologi yang dimaksudkan dengan online adalah keadaan
tujuannya adalah untuk memudahkan kom[uter yang terkoneksi atau terhubung ke
kehidupannya. Seiring dengan perkembangan jaringan internet. Internet dengan jaringan
kebutuhan masyarakat di dunia,teknologi nirkabel (internet banking) telah mengubah
informasi memegang peranan penting,baik di cara setiap nasabah dalam melakukan
masa kini maupun di masa mendatang. transaksi perbankan agar dapat mengecek
Globalisasi telah menjadi pendorong lahirnya saldo maupun bertransaksi tanpa harus pergi
era perkembangan teknologi informasi ini telah ke bank atau atm. Istilah transaksi adalah
merebak di seluruh belahan dunia. penamaan terhadap keberadaan suatu
Sebagaimana diketahui bahwa suatu perikatan ataupun hubungan hukum yang
informasi tidaklah lahir dengan sendirinya. terjadi antara pihak, yang didalamnya ada
Informasi merupakan hasil dari suatu sistem aspek materiil dari hubungan hukum yang
pemrosesan ataupun pengolahahan data sebagai disepakati oleh para pihak.2
bahan mentahnya. Dalam etikanya suatu Dengan digunakannya internet banking,
informasi haruslah akurat dan bertanggung dapat memperkuat peningkatan penggunaan
jawab atau dalam kata lain, hak berinformasi internet yang didukung oleh semakin
dan berkomunikasi seseorang harus murahnya tarif internet.
memerhatikan kepentingan orang lain dan juga Layanan yang diberikan internet
kepentingan publik sehungga ia harus banking kepada nasabah ialah layanan yang
memerhatikan aspek privacy, accuracy, berupa transaksi pembayaran tagihan,
property dan accessibility.1 informasi rekening, pemindah bukuan antar
Tidak hanya negara maju saja, namun rekening,informasi terbaru mengenai suku
negara berkembang juga telah semakin memacu bunga,nilai tukar valuta asing,administrasi
kepada perkembangan teknologi informasi pada mengenai perubahan Personal
masyarakatnya masing -masing. Perkembangan Identification Number (PIN) ,alamat
teknologi yang semakin pesat mempengaruhi rekening atau kartu, data pribadin dan lainnya
gaya hidup yang semakin mencolok. Sehingga terkecuali pengambilan atau penyetoran uang.
teknologi informasi mendapatkan kedudukan Di sisi lain internet banking tidak bisa ditolak
yang penting bagi kemajuan sebuah bangsa dan untuk meningkatkan pelayanan kepada
dapat menambah nasabah,meskipun di sisi lain resiko dalam
wawasan anak bangsa. Ada dua hal yang penggunaannya tidak dapat di hindari..
membuat teknologi informasi dianggap begitu Dengan semakin banyaknya teknologi di
penting dalam memacu pertumbuhan ekonomi kalangan masyarakat, berbagai macam bank
dunia. Pertama,teknologi informasi mendorong pun menyediakan layanan ini.3
permintaan atas produk -produk teknologi Penyelenggaraan internet banking
informasi itu sendiri, seperti komputer, sarana sebagaimana diatur di dalam Peraturan Bank
untuk membangun internet dan sebagainya. Indonesia No.9/15/PBI/2007 Tentang
Kedua adalah memudahkan transasi bisnis Penerapan Manajemen Resiko dalam
keuangan disamping bisnis-bisnis lainnya. Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank
Manusia dapat melakukan berbagai hal di Umum (PBI 9/2007). Ketentuan pemantauan
internet layaknya dunia nyata. Dan dan pengendalian resiko penggunaan
bagaimanapun juga segala sesuatu yang teknologi informasi diatur lebih lanjutan
berkembang tentu akan menimbulkan dampak dalam Peraturan Bank Indonesia No.
baik yang bersifat positif maupun negatrif. 9/15/PBI/2007 Tentang Penerapan
Dampak tersebut dapat membawa masyarakat Manajemen Resiko dalam Penggunaan
penggunanga yang telah sampai pada tingkat Teknologi Informasi oleh Bank Umum (PBI
global saat ini. 9/2007). kewajiban untuk menerapkan
Seperti mayoritas bank pada saat ini telah manajemen resiko ini juga di atur di dalam
memiliki layanan perbankan online yang dapat Pasal 13 Peraturan Pemerintah No.82 Tahun
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NASABAH YANG DIRUGIKAN LAYANAN
INTERNET BANKING DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999
TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN
(Studi Kasus di Bank BTN Plaza Pondok Indah-Jakarta Selatan)
Jurnal Hukum:
Decky Hendarsyah, “Keamanan Layanan Internet Indonesia Perihal: Penerapan Manajemen Risiko
banking Dalam Transaksi Perbankan” dalam Pada Aktivitas Pelayanan Jasa Bank Melalui
Jurnal Iqtishaduna di akses melaui Internet (Internet Banking), Jakarta, 2004.
https://googleschoolar.ac.id tanggal 19
september 2022.
Dian Ekawati, "Perlindungan Hukum Terhadap
Nasabah Bank Yang Dirugikan Akibat
Kejahatan Skimming Ditinjau Dari
Perspektif Teknologi Informasi Dan
Perbankan ",Jurnal UNES LAW RENIEW 1
(2), 151 - 171, https://scholar.google.co.id,
Desember 2018
Dian Mahardikha, “Penerapan Prinsip Tanggung
Jawab Mutlak (Absolut Liability) Berkaitan
Dengan Kerugian Konsumen Atas
Penggunaan Produk Internet Banking”,
https://jurnal.fh.unila.ac.id/index.php/iplr,
Vol 1 Issue 2, July-December 2020.
I.A Indira Wahyu Prameswari Putri Guntur,
“Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah
Bank Dalam Melakukan Transaksi
Perbankan Menggunakan Layanan Internet
Banking” Jurnal Kertha Semaya, Vol. 8 No.
10 Tahun 2020.
Ni Putu Dyah Ayu Karina Prabandari, I Nyoman
Putu Budiartha, Anak Agung Sagung
Laksmi Dewi, “Perlindungan Hukum Bagi
Konsumen Nasabah Bank Pemegang Kartu
Kredit Yang Dibebankan Biaya Tambahan
(Surcharge) Oleh Merchant Dalam
Transaksi Pembayaran”, Jurnal Preferensi
Hukum, ISSN: 2746-5039, Vol. 3, No. 1
Maret 2022.
Peraturan Perundang-Undangan: