PENDAHULUAN
meningkat dan kompleks menuntut manusia harus dapat menghemat waktu tidak
berlama lama mengantri di bank dan transaksi keuangan tidak lagi terbatas hanya
pada jam kerja tetapi bisa 24 jam.
Perkembangan penggunaan e-banking di Indonesia terus meningkat pada
setiap periodenya dan diharapkan akan lebih berkembang lagi kedepannya.
Berikut ini adalah data jumlah pengguna e-banking pada bank di Indonesia:
dicapai oleh BRI akan sulit diperoleh apabila BRI belum menemukan langkah
yang tepat untuk meningkatkan jumlah pengguna layanan tersebut.
Adopsi e-banking di Indonesia merupakan salah satu adopsi teknologi
yang berada pada tahap permulaan dengan potensi pengembangan yang
menjanjikan. Hal ini diperkuat dengan peningkatan penggunaan internet yang
didukung oleh semakin murahnya tarif internet. Di satu sisi, adopsi e-banking
merupakan layanan yang tidak bisa ditolak untuk meningkatkan pelayanan kepada
nasabah, meski disisi lain aspek risiko dalam penggunaannya tidak bisa dihindari.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengetahui penyebab dari
kecilnya pengguna layanan e-banking BRI adalah mengevaluasi faktor faktor
yang berpengaruh signifikan terhadap pengadopsian e-banking ini. Evaluasi ini
diharapkan akan mampu membantu melihat faktor-faktor apa saja yang
berpengaruh signifikan terhadap pengadopsian e-banking pada Bank BRI guna
mempertahankan eksistensi Bank BRI di berbagai aspek layanan.
Penelitian tentang minat menggunakan teknologi (e-banking) antara lain
telah dilakukan oleh Lydia Ari Widyarini dan A Yan Wellyan Toni Putro (2008)
dengan hasil penelitian diperoleh bahwa pengaruh persepsi kemudahan
menggunakan e-banking terhadap minat menggunakan e-banking tidak signifikan;
persepsi daya guna (usefullness) e-banking berpengaruh positif dan signifikan
terhadap minat menggunakan e-banking; persepsi kemudahan menggunakan
internet banking berpengaruh terhadap daya guna (usefullness) e-banking;
persepsi risiko berpengaruh signifikan terhadap minat menggunakan e- banking;
kepercayaan berpengaruh signifikan terhadap minat menggunakan e-banking.
Dalam adopsi salah satu faktor yang perlu diperhatikan yaitu kepercayaan.
Kepercayaan adalah sikap dari dua belah pihak (organisasi dan pelanggan) untuk
menjaga ketahanan dan integritas hubungan timbal balik yang baik. Riset empiris
adopsi e-banking selama ini lebih banyak terfokus pada aspek kepercayaan dan
risiko, namun masih sedikit yang melakukan kajian keduanya secara simultan.
Selain itu, riset tentang e-banking juga masih memicu trust gap sehingga ini
menghalangi potensi adopsi e-banking. Di sisi lain, riset tentang trust masih
memicu terjadinya lack of trust (Zhao, et al., 2010) dalam Edy dan Fereshti,
(2011).
Adopsi teknologi tidak bisa terlepas dari ancaman risiko sebagai
konsekuensi dari aspek kepercayaan, meski disisi lain ada manfaat adopsi
teknologi, termasuk untuk kasus e-banking. Pemahaman tentang risiko dibedakan
menjadi dua yaitu risiko yang terkait dengan human error dan risiko terkait
technical error. Oleh karena itu, mereduksi risiko dari adopsi teknologi, termasuk
kasus e-banking sangat penting, tidak saja berpengaruh terhadap kepercayaan
terkait adopsi, tetapi juga meningkatkan intention to use dari adopsi teknologi
tersebut.
Aplikasi e-banking juga harus memadukan sejumlah unsur yang
bersumber kepada keamanan (Eriksson, et al., 2008) dalam Sujadi dan Edy,
(2010). Tiga faktor inti keamanan yang harus mendapat perlindungan pada sistem
e-banking yaitu: (1) aspek kerahasiaan (security), (2) aspek integritas (integrity)
dan (3) aspek ketersediaan (availability). Hal ini harus mengacu pada pemahaman
meski mudah digunakan serta dioperasikan tetapi tidak berarti mengabaikan nilai
keamanan dan hal ini terkait dengan risiko.
Respon dan kesadaran konsumen untuk menggunakan e-banking
merupakan faktor kunci bagi bank untuk menyediakan layanan e-banking.
Semakin tinggi kesadaran konsumen untuk menggunakan layanan maka akan
meningkatkan pengadopsian konsumen dalam menggunakan e-banking.
Berdasarkan dari uraian diatas maka penelitian ini bertujuan untuk
meneliti lebih lanjut mengenai Pengaruh kepercayaan, keamanan, persepsi risiko,
serta kesadaran nasabah terhadap adopsi e-banking di Bank BRI Surabaya.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan uraian yang dikemukakan diatas,
maka perumusannya sebagai berikut :
1. Apakah kepercayaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap adopsi ebanking di BRI Surabaya?
2. Apakah keamanan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap adopsi ebanking di BRI Surabaya?
3. Apakah persepsi risiko memiliki pengaruh yang signifikan terhadap adopsi ebanking di BRI Surabaya?
4. Apakah kesadaran memiliki pengaruh yang signifikan terhadap adopsi ebanking di BRI Surabaya?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada latar belakang dan rumusan masalah, maka penelitian ini
dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :
1. Untuk menganalisis signifikansi pengaruh kepercayaan terhadap adopsi ebanking di BRI Surabaya.
2. Untuk menganalisis signifikansi pengaruh keamanan terhadap adopsi ebanking di BRI Surabaya.
3. Untuk menganalisis signifikansi pengaruh persepsi risiko terhadap adopsi ebanking di BRI Surabaya
4. Untuk menganalisis signifikansi pengaruh kesadaran terhadap adopsi ebanking di BRI Surabaya.
1.4 Manfaat Penelitian
Dari tujuan penelitian diatas maka manfaat yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah :
1. Manfaat bagi STIE Perbanas
Dengan adanya penelitian ini bisa menambah lieteratur di perpustakaan STIE
Perbanas Surabaya. Dan bagi yang membaca penelitian ini bisa menambah
wawasan tentang dunia pemasaran perbankan khususnya yang berhubungan
dengan Layanan Produk dan Jasa e-banking.
2. Manfaat bagi Bank
Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi pihak manajemen dalam
melakukan edukasi nasabah agar jumlah pengguna e-banking di masa
mendatang dapat ditingkatkan lagi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Penelitian Terdahulu
Terdapat dua penelitian terdahulu tengtang adopsi e-banking yang diminati
dan dijadikan rujukan dalam penelitian ini. Adanya tinjauan terhadap beberapa
penelitian terdahulu ini bertujuan agar dapat memberikan perspektif umum yang
memberikan manfaat bagi pelaksanaan penelitian. Berikut akan diuraikan
beberapa penelitian terdahulu yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini:
2.1.1 Saroj K. Datta. 2010. Acceptance of E-banking Among Adult
Customers: An Empirical Investigation in India
Dalam penelitian ini peneliti bermaksud menguji hasil penelitian tersebut jika
diterapkan subjek dan objek yang berbeda. Tujuan penelitian ini untuk
memperoleh pemahaman tentang penerimaan secara online perbankan di pasar
India dimana penduduk 70% tinggal di daerah pedesaan dan 30% populasi berada
di daerah perkotaan Negara (Gerrard dan Cunningham, 2003) dalam Datta,
(2011). Variabel yang digunakan pada penelitian ini yaitu security and privacy,
trust, innovativeness, familiarity, awareness. Sampel diambil sebanyak 200
nasabah yang terdiri dari 59% responden laki laki dan 41% responden wanita.
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian
menunjukkan seluruh variabel bebas memiliki pengaruh secara signifikan
terhadap adopsi e-banking.
Adapun persamaan dan perbedaan dalam penelitian ini adalah peneliti saat
ini sama sama menggunakan variabel keamanan, kepercayaan, dan kesadaran.
Sedangkan perbedaan dari penelitiaan ini adalah peneliti tidak menggunakan
variabel familiarity karena variabel tersebut dianggap tidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap adopsi.
10
Gambar 2.2
KERANGKA PEMIKIRAN
Sumber: Wadie Nasri dengan judul Factor Influencing the Adoption of
Internet Banking in Tunisia. (2011).
Hasil dari penelitian ini yaitu bahwa penggunaan e-banking di tunisia sebagian
besar dipengaruhi kuat oleh faktor kenyamanan, risiko, keamanan dan
pengetahuan internet sebelumnya.
Perbedaan dalam penelitian ini yaitu tempat dilakukannya penelitian.
Dimana Nasri (2011) mengambil tempat di Tunisia sedangkan peneliti saat ini
dilakukan di Surabaya. Sedangkan persamaan dari penelitian ini adalah sama
sama bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi penerimaan nasabah
terhadap e-banking.
Tabel 2.1
PERBANDINGAN PENELITIAN SAAT INI DENGAN
PENELITIAN TERDAHULU
11
Keterangan
Saroj K.Datta
(2010)
Moh. Faqih
Afghani (2014)
Judul
Lokasi
India
Tunisia
Sampel
200
253
100
Variabel
bebas
Variable
terikat
Hasil
2.2
Security
Privacy
trust
innovativeness
familiarity
awareness
Adoption ebanking
Seluruh variabel
bebas memiliki
pengaruh secara
signifikan
terhadap adopsi
e-banking
Convenience
prior internet knowledge
security perception
Keamanan
perceived risk
Kepercayaan
information on online
persepsi risiko
banking
kesadaran
demograpichs
characteristic
Internet banking
Adopsi e-banking
services adoption
Variabel kenyamanan,
risiko, keamanan dan
pengetahuan internet
sebelumnya
berpengaruh signifikan
terhadap Internet
banking services
adoption
Landasan teori
Dalam penelitian ini terdiri dari beberapa variabel yang menjadi landasan
teori, variabel-variabel terkait dengan penelitian ini dirujuk dari jurnal penelitian
sebelumnya yaitu Datta (2010) dan Nasri (2011). Tidak semua variabel yang di
pakai peneliti terdahulu di gunakan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini
hanya menggunakan variabel Kepercayaan, Keamanan, Persepsi risiko dan
12
Electronic Banking
13
BII
https://www.bankbii.com/
2000
CIMB Niaga
https://ibank.cimbniaga.com/
2001
Bukopin
https://secure.bank2home.com/ap
pbukopin/
2001
BCA
https://ibank.klikbca.com/
2003
Mandiri
https://ib.bankmandiri.co.id/
2004
Ekonomi
http://www.ekonominet.com/
2004
HSBCA
http://www.hsbc.co.id
2005
Permata
https://www.permatanet.com/
2006
Panin
https://www.bankpanin.com/
2007
BNI
https://ibank.bni.co.id/
2008
Mega
https://ibank.bankmega.com/
2008
Standard Chartered
https://id.online.standardchartered
.com/
2009
Danamon
https://www.danamonline.com/
2009
BRI
https://ib.bri.co.id/
2009
Commonwealth
https://commaccess.commbank.co
.id/
Adopsi
Niat adopsi adalah keinginan sesorang untuk melakukan suatu perilaku. Niat dapat
berubah dengan berjalannya waktu (Jogiyanto, 2008) dalam Abu Nizarudin dan
15
16
Kepercayaan
Kepercayaan dalam konteks ini adalah persepsi nasabah bahwa teknologi ebanking ini aman untuk digunakan. Kepercayaan menjadi lebih penting dalam
dunia online jika dibandingkan dengan offline banking karena transaksi dalam
online banking mengandung informasi yang sensitif dan pihak yang terlibat dalam
transaksi keuangan mengkhawatirkan akses terhadap file penting dan informasi
yang dikirim melalui internet.
Keyakinan atau kepercayaan adalah suatu faktor penting yang dapat
mengatasi krisis dan kesulitan antara rekan bisnis selain itu juga merupakan aset
penting dalam mengembangkan hubungan jangka panjang antar organisasi. Suatu
organisasi harus mampu mengenali faktor-faktor yang dapat membentuk
kepercayaan tersebut agar dapat menciptakan, mengatur, memelihara, menyokong
dan mempertinggi tingkat hubungan dengan pelanggan. Dalam konteks
17
Relationship Marketing untuk menentukan sejauh mana apa yang dirasakan suatu
pihak integritas dan janji yang ditawarkan pihak lain. Variabel ini diukur melalui
tingkat kepercayaan nasabah, komitmen dari penyedia layanan, dan keputusan
yang yang diambil oleh nasabah. Berikut beberapa item pernyataan dari
kepercayaan :
(Datta, 2010)
a. Bank sangat peduli dengan keamanan untuk transaksi.
b. Bank menjanjikan kinerja yang dapat dihandalkan.
c. Bank konsisten dalam memberikan layanan yang berkualitas.
2.2.4
Keamanan
18
2.2.6
Kesadaran
2.2.7
Sikap nasabah terhadap e-banking didorong oleh rasa kepercayaan yang berperan
penting untuk meningkatkan kegunaan dalam lingkungan e-banking. Kepercayaan
menjadi lebih penting dalam dunia online jika dibandingkan dengan offline
banking karena transaksi dalam online banking mengandung informasi yang
sensitif dan pihak yang terlibat dalam transaksi keuangan mengkhawatirkan akses
terhadap file penting dan informasi yang dikirim melalui internet.
Al-Somali et al., (2008), penelitian yang dilakukan di Arab Saudi dengan
tujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat adopsi
dari internet banking pada nasabah bank di Arab Saudi menyebutkan bahwa
tingkat kepercayaan berpengaruh terhadap sikap penerimaan internet banking.
20
2.2.8
21
22
H1
Keamanan (X2)
H2
Persepsi risiko (X3)
Kesadaran (X2)
H3
H4
Gambar 2.3
KERANGKA PEMIKIRAN
Sumber: Moh. Faqih Afghani (2015) dengan judul Analisis FaktorFaktor yang Berpengaruh Signifikan Terhadap Adopsi EBanking Bank BRI
2.4
Hipotesis Penelitian
Dalam penelitian ini, hipotesis yang diajukan dan akan diuji adalah
sebagai berikut :
H1: Kepercayaan berpengaruh signifikan terhadap adopsi e-banking nasabah BRI
di Surabaya
H2: Keamanan berpengaruh signifikan terhadap adopsi e-banking nasabah BRI di
Surabaya
H3: Persepsi risiko berpengaruh signifikan terhadap adopsi e-banking nasabah
BRI di Surabaya
H4: Kesadaran berpengaruh signifikan terhadap adopsi e-banking nasabah BRI di
Surabaya
23
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Rancangan Penelitian
Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi pengujian
Batasan Penelitian
Dalam penelitian ini batasan penelitian selaras dengan ruang lingkup
penelitian yang digunakan untuk memberi batasan ruang lingkup penelitian yang
sedang diteliti. Agar sasaran pembahasan disini dapat tercapai, maka disini
peneliti hanya akan membahas antara lain:
1. Responden dalam penelitian ini yaitu nasabah bank BRI di Surabaya yang
pernah menggunakan e-banking.
2. Adapun variable bebas yang digunakan adalah Kepercayaan, Keamanan,
Persepsi risiko dan Kesadaran dengan variable terikat yaitu adopsi e-banking.
24
3.3
Identifikasi Variabel
Berdasarkan landasan teori dan hipotesis penelitian variabel - variabel
3.4.1
Definisi Operasional
Operasional variabel yang diamati dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:
3.4.1.1 Adopsi e-banking (Y)
Adopsi dalam konteks e-banking adalah keputusan nasabah BRI sebagai
responden apakah akan tetap terus menggunakan layanan e-banking atau tidak
memakainya lagi. Niatan untuk menggunakan e-banking akan muncul ketika
seorang nasabah memiliki sikap positif berupa penerimaan terhadap e-banking.
Variabel ini diukur melalui niatan untuk terus menggunakan e-banking
dalam menyelesaikan transaksi keuangan. Kemauan untuk menggunakan ebanking diukur dengan 3 pertanyaan seperti dalam penelitian Datta (2010) yaitu
tentang intensitas dalam penggunakan mobile banking, kepercayaan dalam
menggunakan, dan peningkatan penggunaan untuk waktu yang akan datang. Item
pernyataan variabel ini yaitu meliputi :
(Al-Somali, et al., 2008)
25
26
27
3.5
3.5.1
Populasi
Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang,
objek, transaksi, atau kejadian di mana kita tertarik untuk mempelajarinya atau
menjadi objek penelitian (Mudrajat Kuncoro, 2009 : 118). Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh nasabah pengguna e-banking di Surabaya yang
memiliki layanan e-banking.
3.5.2
Sampel
Sampel adalah suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi. (Mudrajat
Kuncoro, 2009 : 118). Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan adalah
nasabah Bank BRI di kota Surabaya yang pernah melakukan transaksi perbankan
e-banking.
Menurut Van Voorhis dan Morgan (2007 : 48) menyatakan bahwa
meskipun ada formula yang lebih kompleks, aturan umum yang lebih praktis dan
sering digunakan yaitu responden kurang dari 50 untuk korelasi dan regresi
dengan nomor dan dengan jumlah yang lebih besar dari variabel bebas. Hal ini
memberikan gambaran dan komprehensif dari prosedur yang digunakan untuk
menentukan ukuran sampel. Ia menyarankan formula yang dipakai yaitu:
N>50+8m (dimana m adalah jumlah variabel bebas)
N = 50+8(4)
N = 90
Keterangan :
28
N = Jumlah sampel
M = Jumlah Variabel bebas
Dari formula yang dikemukakan oleh Van Voorhis and Morgan (2007 : 48), maka
sampel dari penelitian ini paling sedikit yaitu 90.
3.5.3
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data dari
29
Interval
Skor
1,00 X 1,80
1,80< X 2,60
2,60< X 3,40
3,40< X 4,20
4,20< X 5,00
1
2
3
4
5
Tabel 3.1
Interval Variabel
Keterangan
Pernyataan Favourable
Pernyataan Unfavourable
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
Tidak setuju
Setuju
Netral
Netral
Setuju
Tidak setuju
Sangat setuju
Sangat tidak setuju
30
Tabel 3.2
KISI-KISI KUESIONER
Indikator
Variabel
penelitian
Persepsi
Risiko
a.
b.
c.
Kesadaran
a.
b.
c.
Adopsi
a.
b.
c.
Tabel 3.2
KISI-KISI KUESIONER
Risiko penipuan untuk transaksi online
rendah
Merasa bebas untuk mengirimkan
informasi pribadi secara online
Memiliki keyakinan dalam keamanan
jaringan transaksi online yang ada
Website Bank menyimpan semua
perjanjian dan komitmen
Bank meningkatkan kesadaran tentang
keamanan data
Bank selalu mendorong saya untuk
mentransfer dana melalui online
Berniat untuk terus menggunakan ebanking
Akan menyarankan orang lain untuk
menggunakan e-banking
Akan menggunakan e-banking untuk
menangani transaksi keuangan saya
untuk masa depan
No
item
Referensi
X1(1)
X1(2)
Saroj K.Datta
(2010)
X1(3)
X2(1)
X2(2)
Saroj K.Datta
(2010)
X2(3)
X3(1)
X3(2)
X3(3)
Wadie Nasri
(2011)
X4(1)
X4(2)
Saroj K.Datta
(2010)
X4(3)
Y1
Y2
Al Somali, et al.
2008
Y3
31
3.7
3.7.1
Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang
diperoleh peneliti secara langsung dari hasil survey dengan mengedarkan
kuesioner kepada responden.
3.7.2
3.8.1
Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu
kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Imam
Ghozali, 2013 : 52).
32
Uji validitas ini bertujuan untuk memeriksa apakah isi kuisioner sudah tepat untuk
mengukur apa yang ingin diukur dan cukup dipahami oleh semua responden, yang
diindikasikan oleh kecilnya persentase jawaban responden yang tidak terlalu
menyimpang dari responden lainnya. Variabel-variabel terukur dikatakan valid
jika muatan faktornya (r) 0,3 (untuk n = 30, pada = 5%). Pengujian validitas
instrumen dalam penelitian ini, menggunakan komputer dengan paket program
SPSS for Windows Release.
3.8.2
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah pengujian untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indicator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau
handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil
dari waktu ke waktu.
Dalam penelitian ini, untuk menguji reliabilitas digunakan teknik analisis
dengan formula Alpha Cronbach dengan bantuan komputer. Pengujian reliabilitas
dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan komputer program SPSS for
Windows Release. Nilai suatu instrumen dikatakan reliabel bila nilai Alpha
Cronbach 0,6.
3.9
33
3.9.1
Analisis Statistik
34
tidak yaitu dengan cara analisis grafik dan uji statistic (Imam Ghozali, 2013 :
160).
2. Uji multikolinearitas
Uji multi kolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik tidak terjadi
korelasi diantara variabel bebas, apabila variabel bebas saling berkorelasi maka
variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel orthogonal adalah variabel bebas
yang nilai korelasi antar variabel bebas sama dengan nol (Imam Ghozali,
2013 : 105). Peneliti harus menentukan kolonieralitas yang masih dapat
ditolerir. Sebagai missal nilai tolerance = 0,10 sama dengan tingkat kolonieritas
0,95. Walaupun multikoleniaritas dapat di deteksi dengan nilai tolerance dan
VIF, tetapi kita masih tetap tidak mengetahui variabel-variabel independen
mana sajakah yang saling berkorelasi (Imam Ghozali, 2013 : 106).
3. Uji autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier
ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya),
apabila terjadi korelasi maka ada masalah dalam autokorelasi. Ada cara yang
dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi yaitu dengan
menggunakan uji Durbin-Watson (DW test). Uji Durbin Watson hanya
digunakan untuk autokorelasi tingkat satu dan mensyaratkan adanya intercept
dalam model regresi dan tidak ada variabel lag diantara variabel independen.
Hipotesis yang akan diuji adalah:
H0: tidak ada autokorelasi (r=0)
HA: ada autokorelasi (r 0)
Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi
TABEL 3.3
UJI DURBIN WATSON
Hipotesis nol
keputusan
jika
Tidak ada autokorelasi positif
Tolak
0 < D < DL
35
No decision
Tolak
No decision
DL D DU
4 DL < D< 4
4 DU D 4 - DL
DU < D <4 - DU
Tidak ditolak
4. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain, apabila variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain
tetap maka disebut homokesdastisitas jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik merupakan yang homokesdastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas, dengan melihat grafik Plot antara nilai prediksi variabel
terikat yaitu ZPRED dengan residual SPRESID. Deteksi heteroskedastisitas
dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik (Imam
Ghozali, 2013 : 139).
b. Analisis Regresi Berganda
Uji analisis regresi berganda bertujuan untuk menguji apakah variabel
independen berpengaruh terhadap variabel dependen dengan variabel
independen lebih dari satu sehingga untuk hipotesis pertama (X1,X2,X3,X4).
Analisis regresi di lakukan untuk menentukan arah dan besarnya pengaruh
variabel variabel bebas ( X ) terhadah variabel tergantung ( Y ) dengan
persamaan regresi sebagai berikut :
Y : + 1X1 + 2X2 + 3X3 + 4X4 + ei
Dimana :
Y=
Adopsi e-banking
36
=
1 =
2 =
3 =
4 =
X1 =
X2 =
X3 =
X4 =
ei =
Konstanta
Koefisiensi regresi kepercayaan
Koefisiensi regresi keamanan
Koefisiensi regresi persepsi risiko
Koefisiensi regresi kesadaran
Kepercayaan
Keamanan
Persepsi Risiko
Kesadaran
Eror (variabel pengganggu di luar variabel bebas)
37
Gambar3.1
Daerah Penerimaan Dan Penolakan Ho Uji F
ssr/k
sse ( n-k-1)
Dimana :
N
= jumlah data
SSR
SSE
5. Menarik kesimpulan
Kesimpulan Ho diterima dan Ho ditolak berdasarkan hasil perbandingan
antara F hitung dan F tabel dengan kriteria pengujian sebagai berikut :
a. Ho di terima jika : F hitung < F tabel
Artinya variabel bebas ( X ) secara bersama sama mempunyai
pengaruh yang tidak signifikan terhadap variabel tergantung ( Y ).
b. Ho ditolak jika : F hitung > F tabel
Artinya variabel bebas ( X ) secara bersama sama mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel tergantung ( Y ).
38
Gambar 3.3
Daerah Penolakan Dan Penerimaan Ho Uji T Sisi Dua Sisi
40