Anda di halaman 1dari 8

Moneter: Jurnal Akuntansi dan Keuangan

Volume 9 No. 2 Oktober 2022


P-ISSN 2355-2700 E-ISSN 2550-0139

Analisis Penggunaan Paylater dalam Transaksi Digital dengan


Konstruk UTAUT 2
Gusi Putu Lestara Permana1, Made Adika Pradnya Paramita Astawan2, Kadek Wulandari Laskmi P3
1,2,3
Universitas Pendidikan Nasional
e-mail: lestarapermana@undiknas.ac.id, 2pradnyapa30@gmail.com,3wulandarilaksmi@undiknas.ac.id
1

Diterima Direvisi Disetujui


01-07-2022 02-09-2022 21-09-2022

Abstrak - Revolusi Industri 4.0 mengisyaratkan meningkatnya teknologi yang diimpelmentasikan pada aktivitas-
aktivitas pembayaran, banyak aplikasi e-wallet maupun e-money yang bermunculan dalam rangka mewujudkan
less cash society, eksistensi marketplace merubah kebiasaan masyarakat dalam berbelanja secara daring,
marketplace menawarkan kemudahan-kemudahan yang membuat masyarakat semakin nyaman dalam melakukan
transaksi. Konsep aplikasi paylater hampir sama dengan kartu kredit, penggunanya akan diberikan sejumlah dana
oleh suatu pihak dengan batasan tertentu untuk transaksi digitalnya namun yang membedakannya adalah tidak
terdapat bentuk fisiknya. Penelitian ini dilakukan di Kota Denpasar dengan responden sebanyak 80 responden
yang dipilih menggunakan purposive sampling, data yang terkumpul dianalisis dengan bantuan SPSS. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan performance expectancy, hedonic motivation, trust yang merupakan konstruk Unified
Theory of Acceptance and Use of The Technology (UTAUT) 2 dapat menjelaskan penggunaan kembali teknologi
paylater di masa depan.

Kata Kunci: Paylater, UTAUT 2, Financial Technology.

Abstract – Industrial revolution 4.0 shows how improvement of technology implemented in all payment activity,
there is a lot of e-wallet and e-money arise in order to make realize less cash society, existence of marketplace
changes customer behaviour in online shopping, marketplace offering convenience ways in transaction activity.
Paylater and cerdit card have a same concpet in transaction, the difference is that there is no physical form. This
research was conduct in Denpasar City with 80 respondents chossen by pourposive sampling, data were collecting
using questionnaire and analyzed through Statistical Package for the Social Sciences (SPSS). Result of this
research show performance expectancy, hedonic motivation, trust which is a construct of Unified Theory of
Acceptance and Use of The Technology (UTAUT) 2 can explain reusing paylater in the future

Keywords : Paylater, UTAUT 2, Financial Technology

PENDAHULUAN Permana, 2018). Alat pembayaran non tunai ini dapat


menjawab bagaimana masyarakat dapat melakukan
Kehidupan manusia dewasa ini tidak terlepas pembayaran dengan cepat, mudah, dan aman, salah
dari transformasi teknologi yang berkembang secara satu transaksi yang mampu diakomodir oleh
signifikan, perkembangan teknologi ini merasuk pembayaran non-tunai ini adalah transaksi di
kedalam seluruh aspek kehidupan manusia seperti marketplace (al Qardh et al., 2019). E-Marketplace
sosial, ekonomi, pendidikan, maupun budaya(Yoga et merupakan pihak ketiga yang memberikan fasilitas
al., 2019). Dampak penggunaan teknologi berdampak untuk transaksi jual beli dan juga pembayaran digital,
pada digitalisasi pada setiap lini kehidupan, keadaan penjual dan pembeli dipertemukan dengan media
ini memicu terjadinya perubahan secara cepat internet, volume transaksi yang terjadi pada
menyebakan perubahan pada gaya hidup masyarakat marketplace mencapai 150,16 juta transaksi yang
yang menginginkan segala sesuatunya secara cepat artinya meningkat 79,38% (Elena, 2020).
(Arianti et al., 2019). Sejalan dengan digitalisasi, Eksistensi marketplace merubah kebiasaan
muncul layanan-layanan dari perusahaan yang masyarakat dalam berbelanja secara daring,
mengakomodir kehidupan masyarakat salah satunya marketplace menawarkan kemudahan-kemudahan
dalam hal pembayaran transaksi (Sidabutar, 2020). yang membuat masyarakat semakin nyaman dalam
Revolusi Industri 4.0 mengisyaratkan melakukan transaksi (Sumarsan Goh & Sagala,
meningkatnya teknologi yang diimpelmentasikan 2021). Inovasi-inovasi baru ditawarkan oleh semua
pada aktivitas-aktivitas pembayaran, banyak aplikasi marketplace salah satunya adalah layanan paylater,
e-wallet maupun e-money yang bermunculan dalam layanan paylater ini merupakan salah satu terobosan
rangka mewujudkan less cash society (Laksmi & financial technology baru yang memberikan solusi

http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/moneter 84
Moneter: Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Volume 9 No. 2 Oktober 2022

konsumen dalam melakukan transaksi digital tanpa Paylater adalah sistem pembayaran baru yang di
harus menggunakan kartu kredit (Pratika et al., 2021). gunakan oleh e-marketplace sebagai metode
Konsep aplikasi paylater hampir sama dengan pembayarannya tentunya mengharapkan niat
kartu kredit, penggunanya akan diberikan sejumlah menggunakan paylater secara berkelanjutan oleh
dana oleh suatu pihak dengan batasan tertentu untuk penggunanya sebagai metode pembayaran.
transaksi digitalnya namu yang membedakannya Continuance intention (CI) yang merupakan suatu
adalah tidak terdapat bentuk fisiknya (Aji & keputusan yang diambil seorang pengguna untuk
Adawiyah, 2021). Perusahaan-perusahaan yang akan terus menggunakan layanan maupun produk yang
mengembangkan fitur pembayaran secara online sebelumnya pernah digunakannya. Secara teknis
harus memiliki perusahaan fintech lending yang paylater tidak ubahnya seperti pemberian kredit pada
menyediakan layanan peer to peer lending. Secara umumnya namun terdapat perbedaan dalam
resmi di Inonesia sendiri terdapat 68 perusahaan yang pemberian jumlah kreditnya sehingga menjadikan
memiliki izin dari otoritas jasa keuangan layanan paylater sebagai alternatif dalam melakukan
(OJK)(Novendra & Aulianisa, 2020). pembelian secara kredit.
Survey Dailysocial pada tahun 2020 mengenai Unified Theory of Acceptance and Use of The
paylater pada aplikasi menunjukkan fitur paylater Technology (UTAUT) 2 merupakan sebuah model
paling banyak digunakan pada marketplace Shopee penelitian yang sudah banyak digunakan sebagai
54,3%, diikuti Gojek paylater sebesar 50,5% landasan penelitian untuk mempelajari dan mengukur
sedangkan dompet digital lainnya OVO 28,9%, penerimaan dan niat penggunaan sebuah teknologi
tokopedia 18%, Traveloka 11,3%, Pegi-pegi 5,5%. informasi. Venkantesh mempunyai sebuah pendapat
bahwa teori-teori yang memiliki suatu fokus terhadap
konteks tertentu dianggap penting untuk memberikan
sebuah pemahaman mengenai suatu fenomena dan
juga untuk memperluas teori secara bermakna,
pentingnya suatu pengembangan terkait meneliti
bagaimana model UTAUT 2 dapat diperluas
penggunaanya ke konteks penelitian yang baru atau
berbeda (Venkatesh et al., 2012b).
Performance expectancy (ekspektasi kinerja)
merupakan sebuah taraf kepercayaan seorang
Sumber : Survey Dailysocial (2020) individu dimana dengan memakai suatu teknologi
Gambar 1. Persentase Pengguna Paylater ataupun sistem akan memberikan manfaat yang dapat
membantu mengoptimalkan kinerjanya dalam
Karena kemudahan penggunaannya terdapat bekerja. Model ini merupakan hasil kolaborasi dari
kecenderungan para pengguna terdorong untuk beberapa konstruktur penelitian yang telah dilakukan
menggunakan kembali layanan paylater tersebut, sebelumnya, yaitu perceived usefulness (Theory
berdasarkan survey yang dilakukan oleh Riset Acceptance Model), job-fit (The Model of PC
Katadata Insight Center mengenai metode Utilization), outcome expectations (The Social
pembayaran digital menunjukkan 55% pengguna Cognitive Theoary), extrinsic motivation
baru menggunakan paylater sebagai metode (Motivational Model), dan relative advantage (The
pembayarannya dan mempunyai rencana penggunaan Innovation Diffusion Theory) (Venkatesh et al.,
niat penggunaanya dimasa depan(Burhan, 2021). 2012a).
Hedonic motivation (motivasi hedonis)
merupakan salah satu variabel dari model UTAUT 2
yang digunakan dalam penelitian ini. Motivasi
hedonis didefinisikan sebagai sebuah rasa kepuasan
atau kesenangan sebagai dampak dari penggunaan
teknologi. Hedonic motivation (motivasi hedonis)
merupakan pengembangan dari konsep perceived
enjoyment yang menunjukan pengaruh terhadap
penerimaan teknologi. Pentingnya unsur intrinsik
hedonic motivation (kegembiraan, kesenangan, atau
hiburan) sebagai elemen penting untuk membentuk
minat penggunaan teknologi baru oleh konsumen.
Sehingga perlu diketahui pengaruh dari hedonic
motivation (motivasi hedonis) terhadap niat
penggunaan secara berkelanjutan untuk
Sumber : Katadata Report (2021) menggunakan paylater sebagai metode pembayaran
pada e-marketplace.
Gambar 2. Proporsi jumlah pengguna paylater dan
rencana menggunakan paylater

http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/moneter 85
Moneter: Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Volume 9 No. 2 Oktober 2022

Perasaan aman dan nyaman yang di dapat dari Use of The Technology (UTAUT) 2 yaitu
pengalaman menggunakan sebuah teknologi baru performance expectancy, hedonic motivation, dan
akan memberikan dampak yang positif bagi persepsi trust.
pengguna yang akan menimbulkan rasa kepercayaan
(trust) selama menggunakan teknologi baru. Trust Unified Theory of Acceptance and Use of
menjadi dasar pondasi penting dalam suatu bisnis. Technology 2 (UTAUT 2)
Rasa kepercayaan (trust) diciptakan mulai dari awal Unified Theory of Acceptance and Use of
ketika individu memilih menggunakan teknologi Technology (UTAUT) dikembangkan oleh
baru. Dengan adanya rasa kepercayaan yang telah Venkatesh pada tahun 2003 dengan meneliti,
dibangun oleh pengguna akan menimbulkan niat memahami, dan mengidentifikasikan terkait
penggunaan paylater secara berkelanjutan sebagai persamaan dan perbedaan dari delapan model teori
metode pembayaran di e-marketplace (Ghassani, penerimaan teknologi (technology acceptance), yaitu
2019). The Innovation Diffusion Theory (IDT), The Social
Penelitian yang berkaitan dengan pengaruh Cognitive Theoary (SCT), Theory of Reasoned Action
performance expectancy (ekspektasi kinerja) (TRA), Technology Acceptance Model (TAM),
terhadap niat keberlanjutan penggunaan layanan e- Motivational Model (MM), Theory of Planned
payment adalah penelitian yang dilakukan oleh Behavior (TPB), A Model Combining The
(Ispriandina & Sutisna, 2019) menemukan hasil Technology Acceptance Model and The Theory of
bahwa performance expectancy tidak memberikan Planned Behavior (C-TAM-TPB), dan The Model of
pengaruh terhadap intensi kontinuitas mobile wallet PC Utilization (MPCU). Dalam pengembangan
di Kota Bandung, sedangkan pada penelitian yang UTAUT 2 dikenalkan tiga formula baru yaitu nilai
dilakukan oleh (Indrawati & Putri, 2018) memperoleh harga (price value), motivasi hedonis (hedonic
hasil performance expectancy menjadi salah satu motivation), dan yang terakhir kebiasaan (habit).
faktor yang signifikan memberikan pengaruh Motivasi hedonis mengarah pada rasa senang yang
terhadap continuance intention konsumen pengguna timbul dengan penggunaan teknologi, nilai harga
Go-Pay di Indonesia. merujuk pada besaran biaya yang dikeluarakan
Penelitian berikutnya yang mempunyai individu untuk menggunakan atau membeli suatu
hubungan hedonic motivation (motivasi hedonis) teknologi, sedangkan kebiasaan pada konteks
terhadap niat keberlanjutan penggunaan layanan e- konsumen merujuk kepada otomatisitas perilaku dari
payment dapat dilihat pada penelitian yang telah individu yang secara langsung dapat menggunakan
dilakukan oleh (Raihan & Indira Rachmawati, 2019), sebuah teknologi. Penambahan konstruk ini
menunjukan hasil hedonic motivation (motivasi dikonfirmasi dapat menentukan perilaku penggunaan
hedonis) memberikan pengaruh yang sangat teknologi.
signifikan terhadap continuance intention pengguna
layanan Dompet Digital Indonesia (DANA) di
Indonesia. Lalu pada penelitian yang dilakukan oleh
(Cahyani & Dewi, 2022) juga menunjukan hasil yang
serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Raihan
dan Indira Rachmawati pada tahun 2019, yang
menunjukan hasil hedonic motivation (motivasi
hedonis) mempunyai pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap continuance intention pengguna
uang elektronik.
Selanjutnya penelitian yang terkait dengan
pengaruh trust dilakukan oleh (Dhia, 2021)
menunjukan hasil bahwa variabel trust tidak
mempengaruhi niat untuk melanjutkan penggunaan
e-wallet. Namun pada penelitian yang dilakukan oleh Sumber : (Permana & Dewi, 2019)
(Indrawati & Putri, 2018)menunjukan hasil yang
berbeda yaitu variabel trust menjadi faktor kedua Gambar 3. Model Theory of Acceptance and Use of The
yang secara siginifikan memberikan pengaruh Technology (UTAUT) 2
terhadap continuance intention konsumen pengguna
Go-Pay di Indonesia.
Niat Penggunaan Berkelanjutan (Continuance
Pokok Permasalahan Intention)
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan Continuance intention diartikan sebagai
diatas maka pokok permasalahan yang disusun dalam konsumen yang telah mempunyai harapan tertentu
penelitian ini adalah bagaimana penggunaan layanan terhadap suatu layanan atau teknologi sebelum
paylater yang di ukur menggunakan konstruk yang digunakan. Setelah mereka memakai layanan
ada pada model Unified Theory of Acceptance and tersebut, maka mereka akan berpikir untuk
memutuskan melanjutkan penggunaan layanan

http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/moneter 86
Moneter: Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Volume 9 No. 2 Oktober 2022

tersebut atau berhenti menggunakan layanan tersebut yang telah ditentukan, indikator dalam penelitian ini
setelah pengalaman pertama menggunakan layanan berjumlah 16 dikalikan 5 sehingga mendapatkan
tersebut. Continuance intention pada penggunaan jumlah sampel sebanyak 80 orang, alasan
paylater ini akan menunjukan selera dari individu penggunaan rumus sampling ini dikarenakan tidak
dalam memutuskan untuk menggunakan layanan diketahuinya angka yang pasti mengenai jumlah pasti
paylater secara terus menerus untuk membantu pengguna paylater di Kota Denpasar. Subyek
menyelesaikan tugas atau pekerjaanya. penelitian ini diambil dengan menggunakan
purposive sampling, yang mana terdapat kriteria yang
Paylater ditentukan untuk setiap subyek penelitiannya, adapun
Paylater merupakan fasilitas keuangan yang kriteria yang ditentukan adalah sebagai berikut : 1)
memungkinkan bagi penggunanya untuk melakukakn Berdomisili di daerah Kota Denpasar; 2) Memiliki
pembayaran dengan cicilan tanpa menggunakan kartu akun paylater, 3) Pernah bertransaksi minimal satu
kredit. Sudah banyak bermunculan platform fintech kali dengan menggunakan layanan paylater pada e-
yang membuat layanan paylater, bahkan fitur ini marketplace.
sudah banyak dimilki mulai dari e-commerce
ticketing liburan sampai marketplace-marketplace Teknik Pengumpulan Data
untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi Data dikumpulkan dengan menggunakan
penggunanya. Paylater yang merupakan salah satu instrumen kuesioner yang disebar kepada responden
terobosan baru dalam bidang fintech yang digunakan penelitian sebanyak 80 buah kuesioner. Uji instrumen
sebagai metode pembayaran dimana penggunanya yang akan dijalankan adalah uji validitas, uji
dapat menggunakan layanan tersebut sebagai metode reliabilitas. Teknis analisis data yang dilakukan
pembayaran pada merchant yang menyediakan adalah uji asumsi klasik, analisis regresi linier
pilihan pembayaran menggunakan paylater. (Prastiwi berganda, uji goodness of fit. Seluruh data yang
& Fitria, 2021). terkumpul akan diuji dengan bantuan perangkat lunak
Statistical Package for the Social Sciences (SPSS)
Kerangka Penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakter Responden
Data yang terkumpul berjumlah 80 orang melalui
penyebaran kuesioner, adapun karakteristik
responden akan didasarkan pada empat kriteria yaitu
usia, frekuensi menggunakan paylater, dan domisili.
Secara lengkap kriteria tersebut disajikan pada tabel
dibawah ini.
Tabel 1.Distribusi Responden Berdasarkan Usia

Sumber : Data Diolah (2022)


Gambar 4. Kerangka Penelitian

Berdasarkan kerangka penelitian, hipotesis yang


dibangun pada penelitian ini adalah sebagai beikut : Sumber : Data Diolah (2022)
H1: Diduga Performance expectancy berpengaruh
positif terhadap continuance intention layanan Tabel 2.Distribusi Responden Berdasarkan Frekuensi
paylater. Penggunaan Paylater
H2: Diduga Hedonic Motivation berpengaruh
positif terhadap continuance intention layanan
paylater.
H3: Diduga Trust berpengaruh positif terhadap
continuance intention layanan paylater.
Sumber : Data Diolah (2022)
Tabel 3.Distribusi Responden Berdasarkan Domisili
METODE PENELITIAN

Lokasi, Populasi, dan Sampel


Penelitian ini dijalankan di Kota denpasar, hal ini
didasarkan pada akses internet tertinggi ada dikota
Denpasar dengan persentase 81.55% (Badan Pusat
Statistik, 2020). Jumlah sampel yang digunakan
sebanyak 80 orang, hal ini didasarkan pada rumus
hair yang mengalikan jumlah indikator dengan nilai Sumber : Data Diolah (2022)

http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/moneter 87
Moneter: Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Volume 9 No. 2 Oktober 2022

Uji Validitas
Uji validitas digunakan bertujuan untuk Berdasarkan uji normalitas menunjukan grafik
mengukur ketepatan/kesahan/validnya setiap histogram memberikan pola distribusi secara normal
indikator dari variabel yang digunakan dalam sebuah dan berbentuk lonceng atau simetris dan tidak
kuisioner. Hasil uji validitas ditunjukkan pada tabel melenceng ke kanan atau ke kiri sehingga dapat
dibawah ini disimpulkan bahwa model memenuhi asumsi
normalitas.
Tabel 4.Hasil Uji Validitas

Sumber : Data Diolah (2022)


Berdasarkan hasil uji validitas instrument
penelitian dengan penyebaran kuesioner pada 80
orang responden maka seperti pada tabel 4.5, dapat
dilihat bahwa seluruh indikator variable pada
penelitian ini yaitu Performance Expectancy,
Hedonic Motivation, Trust, dan Continuance
Intention Layanan Paylater dinyatakan valid karena
memiliki nilai koefisien korelasi lebih dari R tabel Sumber : Data Diolah (2022)
yaitu 0.30.
Gambar 6. Hasil Uji Normalitas

Sumber : Data Diolah (2022) Berdasarkan uji normalitas yang ditampilkan


pada Gambar 6 tersebut menunjukan dalam Grafik
Uji Reliabilitas normal probability plot bahwa data yang disimbolkan
Uji Reliabilitas merupakan alat untuk mengukur dengan titik-titik menyebar mengikuti garis diagonal,
suatu kuisioner yang merupakan indikator dari sehingga dapat disimpulkan bahwa model memenuhi
variabel atau konstruk. Tabel dibawah ini menyajikan asumsi normalitas.
hasil uji reliabilitas. Selain dengan analisis grafik dapat dilakukan uji
statistik dengan melihat nilai signifikansi dalam uji
Tabel 5.Hasil Uji Validitas
normalitas dengan uji Kolmogorov-Smirnov.

Tabel 5.Hasil Uji Normalitas

Sumber : Data Diolah (2022)

UJI ASUMSI KLASIK

Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk melihat data yang
digunakan dalam penelitian telah berdistribusi
normal. Untuk mengetahui apakah residual
berdistribusi normal atau tidak, dengan analisis grafik
dan uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov
(K-S).

Sumber : Data Diolah (2022)


Berdasarkan uji normalitas yang
ditampilkan pada Tabel 4.7 tersebut menunjukan
bahwa besarnya nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah
sebesar 0.052 yaitu lebih besar dari 0.05 yang
menunjukan bahwa data terdistribusi secara normal,
sehingga dapat disimpulkan bahwa model memenuhi
asumsi normalitas.

Sumber : Data Diolah (2022)

Gambar 5. Hasil Uji Normalitas

http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/moneter 88
Moneter: Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Volume 9 No. 2 Oktober 2022

Uji Multikolinearitas Y = “α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e” ......................... (1)


Uji Multikolinearitas mempunyai tujuan untuk Keterangan:
menguji apakah ditemukan korelasi antara setiap Y = “Continuance Intention
variabel bebas (independen). α = “Konstanta”.
β1 = “Koefisien Regresi dari X1
Tabel 6.Hasil Uji Multikolinearitas β2 = “Koefisien Regresi dari X2
β3 = Koefisien Regresi dari X3
X1 = Performance Expectancy
X2 = “Hedonic Motivation
X3 = Trust
e = eror
Tabel 7.Hasil Uji Multikolinearitas

Sumber : Data Diolah (2022)

Berdasarkan tabel diatas ditunjukkan bahwa


seluruh variabel bebas memiliki nilai tolerance >
0,10, begitu juga dengan hasil perhitungan nilai VIF,
Sumber : Data Diolah (2022)
seluruh variabel memiliki nilai VIF < 10. Hal ini
Berdasarkan Tabel 4.10 diperoleh suatu persamaan
berarti bahwa pada model regresi yang dibuat tidak
regresi berganda sebagai berikut:
terdapat gejala multikolinearitas.
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e
Uji Heterokedastisitas
= 0.206 + 0.225X1 + 0.298X2 + 0.401X3 + e
Uji heteroskedastisitas mempunyai tujuan untuk
1. Koefisien konstanta sebesar 0.206 yang memiliki
menguji apakah dalam model regresi terdapat
makna bahwa apabila variable Performance
ketidaksamaan variance dari residual suatu
Expectancy (X1), Hedonic Motivation (X2), dan
pengamatan ke pengamatan yang lain
Trust (X3) pada angka nol (0) maka Continuance
Gambar 7. Hasil Uji Heteroskedastisitas Intention penggunaan layanan paylater pada e-
marketplace di Kota Denpasar (Y) akan sebesar
konstan yaitu 0,206.
2. Nilai koefisien regresi Performance Expectancy
adalah sebesar 0.225 artinya setiap peningkatan
pada variabel Performance Expectancy dapat
meningkatkan Continuance Intention
penggunaan layanan paylater pada e-
marketplace di Kota Denpasar. Apabila variabel
Performance Expectancy meningkat sebesar 1
satuan maka Continuance Intention penggunaan
layanan paylater pada e-marketplace di Kota
Denpasar akan meningkat sebesar 0,225.
3. Nilai koefisien regresi Hedonic Motivation
adalah sebesar 0.298 artinya setiap peningkatan
Sumber : Data Diolah (2022) pada variabel Hedonic Motivation dapat
meningkatkan Continuance Intention
Berdasarkan uji heterokedastisitas yang ditampilkan penggunaan layanan paylater pada e-
pada Gambar 4.3 tersebut menunjukan bahwa data marketplace di Kota Denpasar. Apabila variabel
yang disimbolkan dengan titik titik menyebar secara Hedonic Motivation meningkat sebesar 1 satuan
acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka maka Continuance Intention penggunaan
0 pada garis sumbu Y dan tidak membentuk pola layanan paylater pada e-marketplace di Kota
tertentu, sehingga dapat disimpulkan model terbebas Denpasar akan meningkat sebesar 0,298.
dari heterokedastisitas. 4. Nilai koefisien regresi Trust adalah sebesar 0.401
artinya setiap peningkatan pada variabel Trust
Uji Analisis Regresi Linear Berganda dapat meningkatkan Continuance Intention
Analisis ini diolah dengan software Statistical penggunaan layanan paylater pada e-
Package for Social Sciences (SPSS), Analisis regresi marketplace di Kota Denpasar. Apabila variabel
linear berganda dilakukan apabila jumlah variabel Trust meningkat sebesar 1 satuan maka
independent yang digunakan dalam penelitian Continuance Intention penggunaan layanan
minimal 2. Berikut rangkuman hasil regresi linier paylater pada e-marketplace di Kota Denpasar
berganda. akan meningkat sebesar 0,401.

http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/moneter 89
Moneter: Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Volume 9 No. 2 Oktober 2022

UJI GOODNES OF FIT apabila signifikansi t-hitung lebih kecil dari 0,05
Analisis Determinasi (R2) berarti variabel independen (X) berpengaruh terhadap
Koefisien determinasi adalah alat yang variabel dependen (Y) begitu pula sebaliknya.
digunakan sebagai pengukur seberapa jauh besarnya
kontribusi performance expectancy (X1), hedonic Tabel 9.Hasil Uji Secara Parsial
motivation (X2), dan trust (X3) terhadap Continuance
Intention
Tabel 8.Hasil Analisis Determinasi

Sumber : Data Diolah (2022)


Hasil pengujian pengaruh variabel Performance
Expectancy menunjukkan bahwa koefisien t
Sumber : Data Diolah (2022) diperoleh sebesar 2.391 bernilai positif dengan nilai
signifikansi sebesar 0.019. Bila dibandingkan nilai
Pengujian yang dilakukan menunjukkan signifikansinya lebih kecil dari 0.05 yang berarti
besarnya (R2) adalah 0.510, hal ini berarti 51% variasi bahwa H1 diterima sehingga Performance
variabel Continuance Intention dapat dijelaskan oleh Expectancy (X1) berpengaruh positif dan signifikan
variable performance expectancy (X1), hedonic terhadap Continuance Intention penggunaan layanan
motivation (X2), dan trust (X3). Sedangkan sisanya paylater pada e-marketplace.
(100% - 51% = 49%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain Hasil pengujian pengaruh variabel Hedonic
diluar model penelitian seperti persepsi keamanan Motivation menunjukkan bahwa koefisien t diperoleh
dan persepsi kenyamanan. sebesar 2.918 bernilai positif dengan nilai signifikansi
sebesar 0.005. Bila dibandingkan nilai
Uji Signifikansi Simultan (Uji F) signifikansinya lebih kecil dari 0.05 yang berarti
Uji statistik F dilakukan untuk menunjukan bahwa H2 diterima sehingga Hedonic Motivation
apakah semua variabel independen atau bebas yang (X2) Continuance Intention berpengaruh positif dan
digunakan dalam model mempunyai pengaruh secara signifikan penggunaan layanan paylater pada e-
bersama-sama terhadap variabel terikat. Uji ini dapat marketplace(Y).
dilihat dari nilai probabilitas signifikansi lebih kecil Hasil pengujian pengaruh variabel Trust
dari 0,05 (< 0,05) atau (α (taraf kepercayaan) = 5%) menunjukkan bahwa koefisien t diperoleh sebesar
3.607 bernilai positif dengan nilai signifikansi sebesar
Tabel 8.Hasil Uji Signifikansi Simultan 0.001. Bila dibandingkan nilai signifikansinya lebih
kecil dari 0.05 yang berarti bahwa H3 diterima
sehingga Trust (X3) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Continuance Intention
penggunaan layanan paylater pada e-
marketplace(Y).

KESIMPULAN
Sumber : Data Diolah (2022)
Berdasarkan tabel diatas, hasil uji menunjukkan Kesimpulan penelitian ini adalah performance
bahwa nilai F = 26.403 dan nilai sig = 0,000, dimana expectancy, hedonic motivation, trust yang
nilai sig 0,000 < 0,05 pada α (taraf kepercayaan) = merupakan konstruk Unified Theory of Acceptance
5%. Ini berarti secara statistik bersama-sama and Use of The Technology (UTAUT) 2 dapat
(simultan performance expectancy (X1), hedonic menjelaskan penggunaan kembali teknologi paylater
motivation (X2), dan trust (X3)) berpengaruh di masa depan, hal ini ditunjukkan dengan hasil uji
simultan dan signifikan terhadap Continuance hipotesis bahwasanya seluruh hipotesis diterima.
Intention penggunaan layanan paylater pada e- Untuk meningkatkan hasil penelitian selanjutnya
marketplace. Dengan demikian, maka model terdapat saran yang bisa direkomendasikan :
dianggap layak uji dan pembuktian hipotesis dapat 1. Layanan Paylater sebaiknya lebih spesifik untuk
dilanjutkan.
satu layanan, mengingat setiap layanan paylater
Uji Secara Parsial (Uji-t) memiliki kebijakan yang berbeda-beda.
Uji ini digunakan untuk menunjukan seberapa 2. Menggunakan model Unified Theory of
jauh pengaruh yang dimilki satu variabel independen Acceptance and Use of The Technology
secara individual dalam menerapkan/menerangkan (UTAUT) 2 secara utuh untuk menilai fenomena
variasi variabel dependen. Tingkat signifikansi yang penerimaan dan penggunaan teknologi.
digunakan 0,05 (α = 5%) dengan kriteria pengujian

http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/moneter 90
Moneter: Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Volume 9 No. 2 Oktober 2022

REFERENSI Permana, G. P. L., & Dewi, L. P. K. (2019).


MENGGUNAKAN UNIFIED THEORY OF
Aji, H. M., & Adawiyah, W. R. (2021). How e- ACCEPTANCE AND USE OF
wallets encourage excessive spending behavior TECHNOLOGY (UTAUT) DI KOTA
among young adult consumers? Journal of Asia DENPASAR. Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan
Business Studies. Bisnis, 4(2), 2528–1216.
https://doi.org/10.1108/JABS-01-2021-0025 http://journal.undiknas.ac.id/index.php/akunta
al Qardh, J., Tarantang, J., Awwaliyah, A., Astuti, M., nsi
& Munawaroh, M. (2019). Perkembangan Prastiwi, I. E., & Fitria, T. N. (2021). Konsep Paylater
Sistem Pembayaran Digital Pada Era Revolusi Online Shopping dalam Pandangan Ekonomi
Industri 4.0 Di Indonesia. Islam. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(1), 425.
Arianti, N. L. N., Sri Darma, G., & Putu Mahyuni, L. https://doi.org/10.29040/jiei.v7i1.1458
(2019). Menakar Keraguan Penggunaan QR Pratika, Y., Salahudin, S., Riyanto, D. W. U., &
Code Dalam Transaksi Bisnis. 16(2). Ambarwati, T. (2021). Analysis of Pay Later
http://journal.undiknas.ac.id/index.php/magist Payment System on Online Shopping in
er-manajemen/ Indonesia. Journal of Economics, Business, &
Badan Pusat Statistik. (2020). Persentase Penduduk Accountancy Ventura, 23(3).
Usia 5 Tahun ke Atas yang Mengakses https://doi.org/10.14414/jebav.v23i3.2343
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Raihan, T., & Indira Rachmawati, I. S. (2019).
dalam 3 Bulan Terakhir Menurut ANALYZING FACTORS INFLUENCING
Kabupaten/Kota. CONTINUANCE INTENTION OF E-
Burhan, A. B. (2021). Tokopedia Kini Pakai WALLET ADOPTION USING UTAUT 2
GoPayLater setelah Geser OVO Points. MODEL (A CASE STUDY OF DANA IN
Cahyani, N. P. D., & Dewi, L. G. K. (2022). Analisis INDONESIA). E-Proceeding of Management.
Adopsi Uang Elektronik dengan Model Sidabutar, iin C. (2020). Pengaruh Kepuasan
UTAUT2. E-Jurnal Akuntansi, 32(1), 3496. Pengguna Fitur Shopee Paylater Terhadap
https://doi.org/10.24843/eja.2022.v32.i01.p13 Loyalitas Pelanggan.
Dhia, A. W. (2021). ANALISIS FAKTOR-FAKTOR Sumarsan Goh, T., & Sagala, E. (2021). ANALISIS
YANG MEMENGARUHI NIAT E-COMMERCE BERBASIS
MELANJUTKAN PENGGUNAAN E-WALLET. MARKETPLACE YANG BERPERAN
Elena, M. (2020). Transaksi E-Commerce Meningkat MEMBANTU WIRAUSAHA PEMULA
79,38 Persen di Tengah Resesi Ekonomi. DALAM MENJALANKAN BISNIS.
Ghassani, N. (2019). PENGARUH TRUST DAN Indonesian Journal of Economics,
PERCEIVED RISK TERHADAP NIAT Entrepreneurship and Innovation, 2(1).
UNTUK BERTRANSAKSI https://doi.org/10.31960/ijoeei.v1i2.993
MENGGUNAKAN E-COMMERCE (STUDI Venkatesh, V., Thong, J. Y. L., & Xu, X. (2012a).
KASUS PADA KONSUMEN Consumer acceptance and use of information
TRAVELOKA). Riset Akuntansi Keuangan, technology: Extending the unified theory of
4(1). acceptance and use of technology. MIS
Indrawati, & Putri, D. A. (2018). Analyzing factors Quarterly: Management Information Systems,
influencing continuance intention of E- 36(1), 157–178.
payment adoption using modified UTAUT 2 https://doi.org/10.2307/41410412
Model: (A case study of Go-Pay from Venkatesh, V., Thong, J. Y. L., & Xu, X. (2012b).
Indonesia). 2018 6th International Conference CONSUMER ACCEPTANCE AND USE OF
on Information and Communication INFORMATION TECHNOLOGY:
Technology, ICoICT 2018, 167–173. EXTENDING THE UNIFIED THEORY OF
https://doi.org/10.1109/ICoICT.2018.8528748 ACCEPTANCE AND USE OF
Ispriandina, A., & Sutisna, M. (2019). FAKTOR- TECHNOLOGY 1 Viswanath Venkatesh. MIS
FAKTOR PENERIMAAN TEKNOLOGI Quarterly, 36(1), 157–178.
YANG MEMENGARUHI INTENSI Yoga, I. M. S., Korry, N. P. D. P., & Yulianti, N. M.
KONTINUITAS PENGGUNAAN MOBILE D. R. (2019). Information technology adoption
WALLET DI KOTA BANDUNG. Industrial on digital marketing communication channel.
Research Workshop and National Seminar. International Journal of Social Sciences and
Laksmi, K. W., & Permana, G. P. L. (2018). Humanities, 3(2), 95–104.
PENGGUNAAN E-MONEY DALAM E- https://doi.org/10.29332/ijssh.v3n2.297
COMMERCE SEBAGAI PENDUKUNG LESS
CASH SOCIETY.
Novendra, B., & Aulianisa, S. S. (2020). Konsep dan
Perbandingan Buy Now, Pay Later. Jurnal
RechtsVinding. https://sikapiuangmu.ojk.go.id/

http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/moneter 91

Anda mungkin juga menyukai