PENDAHULUAN
Dengan e-wallet, kamu bisa membayar tagihan di kasir dengan uang pas sehingga enggak perlu
lagi repot soal duit kembalian. Bahkan, kamu tak perlu khawatir saat lupa membawa dompet atau
uang tunai karena sudah ada saldo di dalam aplikasi tersebut. Tinggal pindai (scan) kode
pembayaran, transaksi beres. (kompas.com, 2020)
Penyelenggara dompet digital dan uang elektronik memperkuat strategi bisnis yang berkelanjutan di
tahun ini. Sejak tahun lalu, industri pembayaran digital perlahan mulai mengurangi pemberian promosi
kepada pengunanya, atau tak lagi jor-joran seperti sebelumnya. Kini penyelenggara memilih untuk
mengembangkan fitur dan layanan yang akan lebih berdampak untuk jangka panjang. (Vincent Iswara,
2020).
Di kondisi saat ini penggunaan dompet digital mengalami kenaikan karena masyarakat lebih memilih
memenuhi kebutuhannya secara daring. Momentum ini bisa digunakan untuk meningkatkan
perekonomian dengan cara mengintegrasikan UMKM ke dalam platform digital tersebut dengan
bimbingan dan support dari pemerintah agar terwujudnya UMKM yang go digital. (Bhima Yudhistira,
2020).
Kegiatan promosi di tengah daya beli masyarakat yang turun sulit untuk dihindarkan. Beragam
stimulus dibutukan agar jumlah transaksi tetap tumbuh sejalan dengan peningkatan penetrasi pasar dan
adopsi pembayaran digital. Selain menggunakan strategi promosi para penyelenggara E-wallet juga
tetap berusaha saling melengkapi, untuk bersama-sama mengubah kebiasaan masyarakat dari transaksi
cash ke cashless. (Edward Kilian Suwignyo dan Harumi Supit, 2020).
Dari uraian latar belakang penelitian yang telah disampaikan, diketahui beberapa masalah
yang muncul dalam penelitian yang akan dilakukan. Secara spesifik diajukan pertanyaan-
pengguna
Penelitian ini diharapkan bisa menjadi solusi untuk pemecahan masalah terutama dalam hal
pengaruh pemanfaatan teknologi dan kualitas layanan terhadap loyalitas pengguna E-wallet.
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pembuktian kembali teori-teori dan bisa