Sebagai…., bpk/ibu……. Sebagai dosen pembimbing dan sebgai….., serta kepada seluruh audiens
sekalian. ijinkan saya untuk mempresentasikan penelitian saya yang berjudul “Analisis Faktor-
Faktor yang mempegaruhi minat mahasiswa UNSIKA dalam menggunakan dompet digital e-
wallet shopeepay sebagai alat transaksi non-tunai pada masa pandemi covid-19”.
LATAR BELAKANG:
Bulan Desember tahun 2019, china digemparkan oleh virus baru yakni coronavirus
disease 2019. Penyebaran Covid-19 sangat cepat hingga akhirnya menjadi pandemi global.
Sampai di tahun 2022 saat ini virus masih ada dan mengancam kesehatan masyarakat di dunia
khususnya di Indonesia. Situasi tersebut mendorong Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
bersama otoritas pemerintah daerah menerapkan berbagai kebijakan, seperti sosial distancing
dan stay at home sehingga mengakibatkan aktivitas ruang gerak manusia menjadi terbatas.
WHO juga menyatakan bahwa uang tunai dapat menjadi salah satu faktor penularan
covid-19. Uang tunai sering berpindah tangan, dan bisa jadi sarang berbagai bakteri dan virus.
Jadi ada kemungkinan, penyakit Covid-19 ini dapat berpindah melalui uang tunai. (WHO) juga
menghimbau agar menghindari benda yang sering disentuh oleh banyak orang dan juga
mengurangi transaksi menggunakan uang tunai.
Pandemi covid-19 ini juga berdampak pada cara bertransaksi masyarakat. Pandemi
membuat hampir seluruh lapisan masyarakat mengalami perubahan gaya hidup dalam
bertransaksi secara nontunai.
Perubahan cara bertransaksi masyarakat beralih ke pembayaran digital membuat
teknologi beserta informasi mengalami perkembangan secara pesat, yang menyebabkan
perubahan dalam barbagai sektor ikut berkembang. Salah satunya sektor ekonomi dan bisnis
ditandai dengan munculnya financial technology.
Financial technology adalah teknologi keuangan. Inovasi teknologi dalam bidang
keuangan ini yaitu berupa alat pembayaran elektronik yang dikenal dengan uang elektronik.
Menggunakan uang elektronik ini sistem pembayaran menjadi lebih cepat, lebih praktis dan
fleksibel karena masing-masing individu tidak lagi memerlukan untuk membawa uang tunai.
uang elektronik di Indonesia berkembang pesat, jumlah uang elektronik di Indonesia
meningkat dari tahun ke tahun. berikut ini data jumlah uang elektronik yang beredar di
Indonesia:
Dari data tersebut, terlihat jumlah uang elektronik yang beredar mengalami
peningkatan setiap tahunnya dari tahun 2015 sampai tahun 2021 hingga mencapai 575,32 juta
unit, jumlah tersebut melebihi jumlah penduduk Indonesia yang hanya 270,2 juta jiwa.
Peningkatan uang elektronik tersebut seiring dengan maraknya belanja online selama
pandemi. Masyarakat memilih melakukan pembelian untuk sehari-hari yaitu dengan
berbelanja online menggunakan e-commerce. Sehingga selama pandemi ini transaksi e-
commerce mengalami peningkatan. Hal ini bisa dilihat berdasarkan catatan Bank Indonesia (BI)
berikut ini grafik perkembangan e-commerce di Indonesia:
Berdasarkan data di atas terlihat bahwa transaksi e-commerce pada tahun 2021
tumbuh 50,8% dan diperkirakan akan terus meningkat pada 2022 hingga mencapai Rp526
triliun, atau tumbuh 31,2%.
E-commerce terus berkembang setiap hari dan berinovasi secara intensif di segala
bidang, termasuk teknologi informasi yaitu salah satunya menawarkan alat pembayaran yang
dapat digunakan smartphone dengan mudah, metode pembayaran yang paling banyak
digunakan oleh masyarakat ketika berbelanja online saat ini yaitu menggunakan dompet digital
(e-wallet). Berdasarkan hasil survei ShopBack menunjukkan paling banyak konsumen di
Indonesia menggunakan pembayaran dengan dompet digital unggul 65% dari alat pembayaran
lainnya.
Berbagai macam aplikasi dompet digital atau e-wallet yang tersedia di Indonesia
saat ini yang popular yaitu seperti ShopeePay, GoPay, Link aja, Dana dan Ovo. Shopeepay
merupakan salah satu merek e-wallet yang telah mendapat izin resmi dari Bank Indonesia
untuk menjadi salah satu alat pembayaran elektronik dalam bertransaksi. Saat ini shopeepay
menjadi e-wallet dengan pengguna terbesar dan tercatat memiliki pangsa dengan jumlah
transaksi paling tinggi di Indonesia:
• Shopeepay unggul berdasarkan total volume transaksi dengan pangsa pasar 26%
• Shopeepay Unggul berdasarkan total nilai transaksi dengan pangsa pasar 29%
Hal yang mendukung ShopeePay bisa melejit menjadi e-wallet dengan total jumlah
transaksi terbesar yaitu karena shopeepay paling banyak digunakan dari e-wallet lainnya
Hasil survei dari markplus data jumlah pengguna e-wallet pada September 2020 e-
wallet yang paling banyak digunakan adalah shopeepay unggul sebesar 30% dari e-wallet
lainnya. Dan juga e-wallet shopeepay menjadi brand yang paling banyak disukai unggul sebesar
(31%) dari e-wallet lainnya.
Shopeepay memiliki jumlah pengguna paling banyak dan transaksi terbanyak karena
mampu menawarkan promo yang lebih menarik di banding e-wallet lainnya. ShopeePay
menjadi e-wallet paling favorit bagi konsumen di Indonesia untuk mencari beragam program
promosi berikut data berdasarkan survei jakpat:
Tercatat, persentase Shopeepay unggul mencapai 75% sebagai e-wallet incaran konsumen
untuk mengejar program promosi dari e-wallet lainnnya.
KERANGKA PEMIKIRAN:
Grand theory dalam penelitian ini yaitu ilmu manajemen. Menggunakan teori menurut
Rois Arifin dan Helmi Muhammad (2016:3). Manajemen dibagi menjadi empat bidang
manajemen. Dalam penelitian ini difokuskan pada bidang ilmu manajemen pemasaran.
Dalam ilmu manajemen Pemasaran penelitian ini menggunakan teori menurut Sofjan
Assauri (2013:12). Dalam manajemen pemasaran tidak hanya membahas mengenai bauran
pemasaran dan bauran promosi, adapun hal lain yang dibahas yaitu mengenai perilaku
konsumen.
Teori perilaku konsumen penelitian ini menggunakan teori Menurut Kotler dan Keller
(2016:179) Adanya penerimaan perilaku dalam menggunakan teknologi dapat dipengaruhi oleh
Menurut I Gede Nandya (2021) untuk mampu memahami perilaku konsumen dalam
Model ini menggunakan teori dari davis (1989) yang dikembankan oleh edi purwanto (2019).
Menurut davis (1989) TAM menggambarkan bahwa ada dua faktor yang dominan yang
mempengaruhi penerimaan teknologi informasi yaitu persepsi manfaat dan persepsi
kemudahan pengguna teknologi informasi. Kedua faktor ini yang akan mempengaruhi keinginan
atau minat pengguna untuk menggunakan teknologi informasi. Setelah merasakan manfaat dan
kemudahan dalam system baru maka akan memunculkan minat untuk menggunakan system
tersebut.
Dan dalam penelitian ini saya melakukan modifikasi penerimaan teknologi dengan
penggunaan system/ teknologi. promosi penjualan ini merupakan unsur/elemen dari Bauran
promosi (promotion mix) merupakan salah satu bagian dari bauran pemasaran (marketing mix)
pada ilmu manajemen pemasaran. Teori promosi penjualan dalam penelitian ini menggunakan
PARADIGMA PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan 4 variabel yaitu 3 variabel independen/ bebas dan 1 variabel
dependen/ terikat.
1. Hubungan antara variabel promosi penjualan dengan minat penggunaan e-wallet Peneliti
mengajukan Hipotesis 1 yaitu Terdapat pengaruh Promosi (X1) dengan Minat Penggunaan
(Y). Hubungan ini didasari oleh hasil penelitian empiris yang dilakukan oleh peneliti
2. Hubungan antara variabel persepsi manfaat dengan minat penggunaan e-wallet Peneliti
mengajukan Hipotesis 2 yaitu Terdapat pengaruh Persepsi manfaat (X2) dengan Minat
Penggunaan (Y). Hubungan ini didasari oleh hasil penelitian empiris yang dilakukan oleh
peneliti sebelumnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh I Made Bayu Dirgantara (2017)
3. Hubungan antara variabel persepsi kemudahan dengan minat penggunaan e-wallet Peneliti
mengajukan Hipotesis 3 yaitu Terdapat pengaruh Persepsi kemudahan (X3) dengan Minat
Penggunaan (Y). Hubungan ini didasari oleh hasil penelitian empiris yang dilakukan oleh
peneliti sebelumnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Dirwan dan Fitriani Latief (2020)
4. Hubungan antara variabel promosi penjulan, persepsi manfaat dan persepsi kemudahan
pengaruh promosi penjualan (x1), promosi manfaat (x2) dan Persepsi kemudahan (x3)
secara simultan terhadap Minat Penggunaan (Y). Hubungan ini didasari oleh hasil penelitian
empiris yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Lalu
Agustino (2021)
METODE PENELITIAN:
Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan
Pada penelitian ini menggunakan populasi terhingga, populasi yang terpilih dalam
penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang yang terhitung pada
random sampling yang merupakan bagian dari probability sampling. Pengambilan sampel
berdasarkan proporsi dari setiap Fakultas, teknik tersebut digunakan karena jumlah populasi
jumlah populasi dari masing-masing fakultas tidak sama. Dalam hal ini sampel yang berstrata
1. Studi Kepustakaan
Uji Validitas:
Hasil uji validitas variabel promosi penjualan, sebanyak 8 pernyataan kuesioner memiliki nilai r
hitung diatas 0,30 atau r hitung > r kritis, maka semua pernyataan kuesioner pada variabel
Hasil uji validitas variabel persepsi manfaat, sebanyak 8 pernyataan kuesioner memiliki nilai r
hitung diatas 0,30 atau r hitung > r kritis, maka semua pernyataan kuesioner pada variabel
hasil uji validitas variabel persepsi kemudahan, sebanyak 10 pernyataan kuesioner memiliki
nilai r hitung diatas 0,30 atau r hitung > r kritis, maka semua pernyataan kuesioner pada
hasil uji validitas variabel minat penggunaan, sebanyak 7 pernyataan kuesioner memiliki nilai r
hitung diatas 0,30 atau r hitung > r kritis, maka semua pernyataan kuesioner pada variabel
0,192 yaitu 0,192 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi telah memenuhi
asumsi kenormalan.
hasil pengujian multikolinieritas Diperoleh nilai VIF untuk semua variabel independen adalah
kurang dari 10 dan nilai tolerance semua variabel lebih dari 0,01 yang artinya antar variabel
Berdasarkan hasil pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara
acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak membentuk
pola tertentu. Hal ini dapat diketahui bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model
regresi
Uji linieritas dilakukan dengan pengujian pada SPSS dengan menggunakan test for linearity
pada taraf signifikan 0,05. Diperoleh nilai p-value liniearity (sig) 1,000 > 0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan linier antara variabel independen dan variabel
dependen.
Sehingga: dari ke 4 uji asumsi tersebut sudah memenuhi syarat dalam model regresi linier
bergada.
Analisis Deskriptif:
1. Dalam analisis deskripif variabel promosi penjualan memperoleh skor rata-rata 1.633,5
yaitu berada di rentang skala antara angka 1.332,8 sampai 1.646,4 dengan kriteria setuju.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa responden menyetujui bahwa promosi penjualan pada e-
2. Dalam analisis deskripif variabel persepsi manfaat memperoleh skor rata-rata 1.628,6
berada di rentang skala antara angka 1.332,8 sampai 1.646,4 dengan kriteria setuju.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa responden menyetujui bahwa persepsi manfaat pada e-
3. Dalam analisis deskripif variabel persepsi kemudahan memperoleh skor rata-rata 1.618,2
berada di rentang skala antara angka 1.332,8 sampai 1.646,4 dengan kriteria setuju.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa responden menyetujui bahwa persepsi kemudahan pada
4. Dalam analisis deskripif variabel minat penggunaan memperoleh skor rata-rata 1.584,4
berada di rentang skala antara angka 1.332,8 sampai 1.646,4 dengan kriteria setuju.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa responden menyetujui bahwa minat penggunaan pada
Analisis Verifikatif:
1. Variabel promosi penjualan memiliki koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,234 hal ini
apabila persepsi manfaat nilainya mengalami kenaikan 1% maka akan meningkatkan minat
3. Variabel persepsi kemudahan memiliki koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,272 hal
ini apabila persepsi kemudahan nilainya mengalami kenaikan 1% maka akan meningkatkan
PENGUJIAN HIPOTESIS:
Berdasarkan Pengujian Hipotesis Pertama (H1) menunjukan bahwa promosi penjualan (X1)
terdapat Sig. 0,001 < a (0,05) dan berdasarkan hasil t hitung (6,079) > t tabel (1,966) maka
H1 diterima dan Ho Ditolak. dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh persepsi manfaat
Berdasarkan Pengujian Hipotesis Kedua (H2) menunjukan bahwa persepsi manfaat (X2)
terdapat Sig. 0,001 < a (0,05) dan berdasarkan hasil t hitung (3,806) > t tabel (1,966) maka
H2 diterima dan Ho Ditolak. dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh persepsi manfaat
Berdasarkan Pengujian Hipotesis Ketiga (H3) menunjukan bahwa persepsi kemudahan (X3)
terdapat Sig. 0,001 < a (0,05) dan berdasarkan hasil t hitung (7,049) > t tabel (1,966) maka
H3 diterima dan Ho Ditolak. dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh persepsi
Hasil uji simultan menunjukan bahwa nilai Sig. (0,001) < a (0,05) dan f hitung (156,023)
> f tabel (2,628) maka Ho Ditolak. dapat disimpulkan bahwa promosi penjualan (X1), pesepsi
manfaat (X2) dan persepsi kemudahan (X3) berpengaruh secara simultan terhadap minat
penggunaan (Y).
Setelah mengetahui bahwa “ada pengaruh simultan” maka selanjutnya mencari berapa persen
(%) pengaruh yang diberikan kedua variabel tersebut secara simultan, yaitu dengan pengujian
koefisien determinasi.
Yaitu memperoleh hasil koefisien determinasi (R2) sebesar 0,543 atau 54,3%, maka variabel
minat penggunaan (Y) dapat diterapkan oleh variabel promosi penjualan (X1), persepsi manfaat
(X2) dan persepsi kemudahan (X3), atau dapat diartikan promosi penjualan (X1), persepsi
manfaat (X2) dan persepsi kemudahan (X3) memiliki kontribusi terhadap minat penggunaan (Y)
sebesar 54,3% sedangkan sisanya 45,7% merupakan kontribusi dari faktor lain yang tidak diteliti
KESIMPULAN:
1. Gambaran promosi penjualan pada e-wallet shopeepay berada pada kriteria setuju. Artinya
e-wallet shopeepay telah melakukan promosi penjualan terhadap produknya secara baik
kepada para konsumen dan pelanggan sehingga dapat meningkatkan minat penggunaan e-
2. Gambaran persepsi manfaat pada e-wallet shopeepay berada pada kriteria setuju. Artinya
3. Gambaran persepsi kemudahan pada e-wallet shopeepay berada pada kriteria setuju.
Artinya e-wallet shopeepay telah memberikan kemudahan yang baik untuk konsumen
dalam bertransaksi.
4. Gambaran minat penggunaan pada e-wallet shopeepay berada pada kriteria setuju. Artinya
para konsumen atau mahasiswa sebagai responden menunjukan respon baik atas minat
1. Berdasarkan hasil penelitian pada promosi penjualan, Shopeepay telah melakukan promosi
penjualan terhadap produknya dengan baik kepada para konsumen sehingga mahasiswa
unsika tertarik untuk menggunakan e-wallet shopeepay akan tetapi terdapat indikator yang
memiliki nilai terendah terdapat pada indikator produk yang ditawarkan kepada konsumen
untuk dicoba berdasarkan jawaban responden pada pernyataan no 4 yaitu “Saya tertarik
untuk membeli produk menggunakan e-wallet shopeepay ketika ada promo sampel produk
gratis untuk dicoba.” Pada artinya pada indikator atau pernyataan tersebut tidak cukup
dengan cashback dan potongan harga, maka dari itu peneliti menyarankan perusahaan
promosi penjualan ShopeePay bisa menarik minat dari konsumen yaitu shopeepay harus
2. Berdasarkan hasil penelitian pada persepsi manfaat, e-wallet shopeepay telah memberikan
manfaat yang baik bagi mahasiswa Unsika dalam bertransaksi menggunakan e-wallet
shopeepay. Namun dari ke empat dimensi persepsi manfaat terdapat pernyataan indikator
yang menunjukan nilai terendah. Terdapat pada indikator meningkatkan kinerja pada
wallet shopeepay dapat meningkatkan kinerja saya.” Menunjukkan bahwa fitur yang
dimiliki shopeepay masih dirasa kurang oleh responden, sehingga membuat transaksi
menggunakan shopeepay belom bisa membuat kinerja penggunanya meningkat. Maka dari
itu, peneliti menyarankan kepada shopeepay untuk membuat program shopeepay plus
dengan jangkauan serta fitur transfer yang lebih luas lagi. Seperti ketika pengguna bukan
hanya bisa melakukan transfer kepada sesama shopeepay dan bank saja, melainkan juga
dapat melakukan transfer ke berbagai e-wallet lain, bisa dikatakan bisa sebagai tempat isi
saldo e-wallet lain. Sehingga, hal tersebut membuat pengguna merasa transaksi mudah
memberikan kemudahan yang baik untuk konsumen dalam bertransaksi. Namun dari ke
indikator yang memiliki nilai terendah, terdapat pada indikator mudah untuk digunakan
pada dimensi Easy to use (sistem mudah digunakan) berdasarkan jawaban responden pada
dapat dilakukan dengan mudah” dan “Secara keseluruhan, saya yakin e-wallet shopeepay
itu sangat mudah untuk digunakan.” Menunjukkan bahwa terdapat responden yang
merasa shopeepay sulit untuk digunakan, saran dari peneliti yaitu layanan yang dimiliki
oleh E-Wallet shopeepay masih perlu diperbaiki, seperti membuat jaringan yang lebih
mudah diakses, tampilan E-Wallet yang menarik namun tetap memudahkan pengguna
Shopeepay untuk mengoperasikannya, dan memuat berbagai informasi yang jelas baik
mengenai semua fungsi dan manfaat dari fitur yang disediakan dalam website tersebut dan
diharapkan pihak e-wallet shopeepay selalu meng-update fitur-fitur yang dibutuhkan oleh
para konsumen atau mahasiswa sebagai responden menunjukan respon baik atas minat
dalam menggunakan e-wallet shopeepay. Namun dari ke tiga dimensi minat penggunaan
terdapat pernyataan indikator yang menunjukan nilai terendah pada indikator selalu
ditawarkan shopeepay serta fitur kemudahan akses. Yaitu shopeepay diharapkan mampu
bekerjasama dengan lebih banyak merchant online atau offline yang tersedia, selalu meng-
update fitur-fitur yang dibutuhkan oleh konsumen dan membuat program shopeepay plus
dengan jangkauan serta fitur transfer yang lebih luas lagi agar dapat mempermudah
konsumen dan pengguna bisa lebih sering dalam menggunakan shopeepay sebagai alat
transaksi pembayaran.
1. Untuk penelitian selanjutnya yang ingin meneliti mengenai topik yang sama dapat
yang berbeda.
PENUTUP:
seminar proposal ini, mohon maaf atas tingkah laku dan ucapan saya yang kurang berkenan di
hadapan bapak dan ibu, termasuk segala jawaban yang saya berikan. Terimakasih atas semua
masukan saran dan kritik terhadap penelitian saya. Terimakasih,, assalamualaikum wr.wb