Anda di halaman 1dari 16

Assalamualaikum Wr.Wb,, yang terhormat kepada bpk/ibu……. Sebagai…., bpk/ibu…….

Sebagai…., bpk/ibu……. Sebagai dosen pembimbing dan sebgai….., serta kepada seluruh audiens
sekalian. ijinkan saya untuk mempresentasikan penelitian saya yang berjudul “Analisis Faktor-
Faktor yang mempegaruhi minat mahasiswa UNSIKA dalam menggunakan dompet digital e-
wallet shopeepay sebagai alat transaksi non-tunai pada masa pandemi covid-19”.

LATAR BELAKANG:

Bulan Desember tahun 2019, china digemparkan oleh virus baru yakni coronavirus
disease 2019. Penyebaran Covid-19 sangat cepat hingga akhirnya menjadi pandemi global.
Sampai di tahun 2022 saat ini virus masih ada dan mengancam kesehatan masyarakat di dunia
khususnya di Indonesia. Situasi tersebut mendorong Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
bersama otoritas pemerintah daerah menerapkan berbagai kebijakan, seperti sosial distancing
dan stay at home sehingga mengakibatkan aktivitas ruang gerak manusia menjadi terbatas.

WHO juga menyatakan bahwa uang tunai dapat menjadi salah satu faktor penularan
covid-19. Uang tunai sering berpindah tangan, dan bisa jadi sarang berbagai bakteri dan virus.
Jadi ada kemungkinan, penyakit Covid-19 ini dapat berpindah melalui uang tunai. (WHO) juga
menghimbau agar menghindari benda yang sering disentuh oleh banyak orang dan juga
mengurangi transaksi menggunakan uang tunai.
Pandemi covid-19 ini juga berdampak pada cara bertransaksi masyarakat. Pandemi
membuat hampir seluruh lapisan masyarakat mengalami perubahan gaya hidup dalam
bertransaksi secara nontunai.
Perubahan cara bertransaksi masyarakat beralih ke pembayaran digital membuat
teknologi beserta informasi mengalami perkembangan secara pesat, yang menyebabkan
perubahan dalam barbagai sektor ikut berkembang. Salah satunya sektor ekonomi dan bisnis
ditandai dengan munculnya financial technology.
Financial technology adalah teknologi keuangan. Inovasi teknologi dalam bidang
keuangan ini yaitu berupa alat pembayaran elektronik yang dikenal dengan uang elektronik.
Menggunakan uang elektronik ini sistem pembayaran menjadi lebih cepat, lebih praktis dan
fleksibel karena masing-masing individu tidak lagi memerlukan untuk membawa uang tunai.
uang elektronik di Indonesia berkembang pesat, jumlah uang elektronik di Indonesia
meningkat dari tahun ke tahun. berikut ini data jumlah uang elektronik yang beredar di
Indonesia:

Dari data tersebut, terlihat jumlah uang elektronik yang beredar mengalami
peningkatan setiap tahunnya dari tahun 2015 sampai tahun 2021 hingga mencapai 575,32 juta
unit, jumlah tersebut melebihi jumlah penduduk Indonesia yang hanya 270,2 juta jiwa.

Peningkatan uang elektronik tersebut seiring dengan maraknya belanja online selama
pandemi. Masyarakat memilih melakukan pembelian untuk sehari-hari yaitu dengan
berbelanja online menggunakan e-commerce. Sehingga selama pandemi ini transaksi e-
commerce mengalami peningkatan. Hal ini bisa dilihat berdasarkan catatan Bank Indonesia (BI)
berikut ini grafik perkembangan e-commerce di Indonesia:

Berdasarkan data di atas terlihat bahwa transaksi e-commerce pada tahun 2021
tumbuh 50,8% dan diperkirakan akan terus meningkat pada 2022 hingga mencapai Rp526
triliun, atau tumbuh 31,2%.

(SLIDE GAMBAR SELANJUTNYA)

E-commerce terus berkembang setiap hari dan berinovasi secara intensif di segala
bidang, termasuk teknologi informasi yaitu salah satunya menawarkan alat pembayaran yang
dapat digunakan smartphone dengan mudah, metode pembayaran yang paling banyak
digunakan oleh masyarakat ketika berbelanja online saat ini yaitu menggunakan dompet digital
(e-wallet). Berdasarkan hasil survei ShopBack menunjukkan paling banyak konsumen di
Indonesia menggunakan pembayaran dengan dompet digital unggul 65% dari alat pembayaran
lainnya.

(SLIDE GAMBAR SELANJUTNYA)

Berikut juga berdasarkan data dari perusahaan teknologi financial Xendit


menyebutkan bahwa transaksi e-wallet meningkat dari tahun 2020 hingga 2021. e-wallet
mengalami pengingkatan dari yang sebelumnya di tahun 2020, 24% transaksi keuangan yang
menggunakan e-wallet, di tahun 2021 menjadi 43% transaksi keuangan yang menggunakan e-
wallet .

Berbagai macam aplikasi dompet digital atau e-wallet yang tersedia di Indonesia
saat ini yang popular yaitu seperti ShopeePay, GoPay, Link aja, Dana dan Ovo. Shopeepay
merupakan salah satu merek e-wallet yang telah mendapat izin resmi dari Bank Indonesia
untuk menjadi salah satu alat pembayaran elektronik dalam bertransaksi. Saat ini shopeepay
menjadi e-wallet dengan pengguna terbesar dan tercatat memiliki pangsa dengan jumlah
transaksi paling tinggi di Indonesia:

• Berdasarkan hasil survei markplus 2020 tersebut dapat dilihat bahwa:

• Shopeepay unggul berdasarkan total volume transaksi dengan pangsa pasar 26%

• Shopeepay Unggul berdasarkan total nilai transaksi dengan pangsa pasar 29%

Hal yang mendukung ShopeePay bisa melejit menjadi e-wallet dengan total jumlah
transaksi terbesar yaitu karena shopeepay paling banyak digunakan dari e-wallet lainnya

Hasil survei dari markplus data jumlah pengguna e-wallet pada September 2020 e-
wallet yang paling banyak digunakan adalah shopeepay unggul sebesar 30% dari e-wallet
lainnya. Dan juga e-wallet shopeepay menjadi brand yang paling banyak disukai unggul sebesar
(31%) dari e-wallet lainnya.

Shopeepay memiliki jumlah pengguna paling banyak dan transaksi terbanyak karena
mampu menawarkan promo yang lebih menarik di banding e-wallet lainnya. ShopeePay
menjadi e-wallet paling favorit bagi konsumen di Indonesia untuk mencari beragam program
promosi berikut data berdasarkan survei jakpat:

Tercatat, persentase Shopeepay unggul mencapai 75% sebagai e-wallet incaran konsumen
untuk mengejar program promosi dari e-wallet lainnnya.

KERANGKA PEMIKIRAN:

Grand theory dalam penelitian ini yaitu ilmu manajemen. Menggunakan teori menurut

Rois Arifin dan Helmi Muhammad (2016:3). Manajemen dibagi menjadi empat bidang

manajemen. Dalam penelitian ini difokuskan pada bidang ilmu manajemen pemasaran.

Dalam ilmu manajemen Pemasaran penelitian ini menggunakan teori menurut Sofjan

Assauri (2013:12). Dalam manajemen pemasaran tidak hanya membahas mengenai bauran

pemasaran dan bauran promosi, adapun hal lain yang dibahas yaitu mengenai perilaku

konsumen.

Teori perilaku konsumen penelitian ini menggunakan teori Menurut Kotler dan Keller

(2016:179) Adanya penerimaan perilaku dalam menggunakan teknologi dapat dipengaruhi oleh

persepsi dari pengguna dalam penggunaan teknologi.

Menurut I Gede Nandya (2021) untuk mampu memahami perilaku konsumen dalam

menggunakan produk e-wallet, menggunakan metode Technology Acceptance Model (TAM).

Model ini menggunakan teori dari davis (1989) yang dikembankan oleh edi purwanto (2019).

Menurut davis (1989) TAM menggambarkan bahwa ada dua faktor yang dominan yang
mempengaruhi penerimaan teknologi informasi yaitu persepsi manfaat dan persepsi

kemudahan pengguna teknologi informasi. Kedua faktor ini yang akan mempengaruhi keinginan

atau minat pengguna untuk menggunakan teknologi informasi. Setelah merasakan manfaat dan

kemudahan dalam system baru maka akan memunculkan minat untuk menggunakan system

tersebut.

Dan dalam penelitian ini saya melakukan modifikasi penerimaan teknologi dengan

menambahkan variabel promosi penjualan sebagai faktor yang mempengaruhi minat

penggunaan system/ teknologi. promosi penjualan ini merupakan unsur/elemen dari Bauran

promosi (promotion mix) merupakan salah satu bagian dari bauran pemasaran (marketing mix)

pada ilmu manajemen pemasaran. Teori promosi penjualan dalam penelitian ini menggunakan

teori Menurut Hernawan (2012).

PARADIGMA PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan 4 variabel yaitu 3 variabel independen/ bebas dan 1 variabel

dependen/ terikat.

1. Hubungan antara variabel promosi penjualan dengan minat penggunaan e-wallet Peneliti

mengajukan Hipotesis 1 yaitu Terdapat pengaruh Promosi (X1) dengan Minat Penggunaan

(Y). Hubungan ini didasari oleh hasil penelitian empiris yang dilakukan oleh peneliti

sebelumnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh I Gede Nandya (2021)

2. Hubungan antara variabel persepsi manfaat dengan minat penggunaan e-wallet Peneliti

mengajukan Hipotesis 2 yaitu Terdapat pengaruh Persepsi manfaat (X2) dengan Minat
Penggunaan (Y). Hubungan ini didasari oleh hasil penelitian empiris yang dilakukan oleh

peneliti sebelumnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh I Made Bayu Dirgantara (2017)

3. Hubungan antara variabel persepsi kemudahan dengan minat penggunaan e-wallet Peneliti

mengajukan Hipotesis 3 yaitu Terdapat pengaruh Persepsi kemudahan (X3) dengan Minat

Penggunaan (Y). Hubungan ini didasari oleh hasil penelitian empiris yang dilakukan oleh

peneliti sebelumnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Dirwan dan Fitriani Latief (2020)

4. Hubungan antara variabel promosi penjulan, persepsi manfaat dan persepsi kemudahan

dengan minat penggunaan e-wallet Peneliti mengajukan Hipotesis 4 yaitu Terdapat

pengaruh promosi penjualan (x1), promosi manfaat (x2) dan Persepsi kemudahan (x3)

secara simultan terhadap Minat Penggunaan (Y). Hubungan ini didasari oleh hasil penelitian

empiris yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Lalu

Agustino (2021)

METODE PENELITIAN:

Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan

verifikatif dengan pendekatan kuantitatif.

Pada penelitian ini menggunakan populasi terhingga, populasi yang terpilih dalam

penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang yang terhitung pada

sumber pddikti.kemdikbud.go.id yaitu sebanyak 17.502 mahasiswa (2020 / 2021). Sampel

menggunakan rumus slovin dengan tingkat kesalahan 5% yaitu 392 responden.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik proportionate stratified

random sampling yang merupakan bagian dari probability sampling. Pengambilan sampel
berdasarkan proporsi dari setiap Fakultas, teknik tersebut digunakan karena jumlah populasi

mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) disetiap fakultas diketahui, serta

jumlah populasi dari masing-masing fakultas tidak sama. Dalam hal ini sampel yang berstrata

diolah kembali agar jumlah sampel yang didapat menjadi proporsional.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara:

1. Studi Kepustakaan

2. Kuesioner atau angket

Uji Validitas:

Hasil uji validitas variabel promosi penjualan, sebanyak 8 pernyataan kuesioner memiliki nilai r

hitung diatas 0,30 atau r hitung > r kritis, maka semua pernyataan kuesioner pada variabel

promosi penjualan dinyatakan valid.

Hasil uji validitas variabel persepsi manfaat, sebanyak 8 pernyataan kuesioner memiliki nilai r

hitung diatas 0,30 atau r hitung > r kritis, maka semua pernyataan kuesioner pada variabel

persepsi manfaat dinyatakan valid.

hasil uji validitas variabel persepsi kemudahan, sebanyak 10 pernyataan kuesioner memiliki

nilai r hitung diatas 0,30 atau r hitung > r kritis, maka semua pernyataan kuesioner pada

variabel persepsi kemudahan dinyatakan valid.

hasil uji validitas variabel minat penggunaan, sebanyak 7 pernyataan kuesioner memiliki nilai r

hitung diatas 0,30 atau r hitung > r kritis, maka semua pernyataan kuesioner pada variabel

minat penggunaan dinyatakan valid.


Dari tabel hasil pengujian reliabilitas tersebut, diketahui bahwa untuk setiap variabel r

hitung > r kritis 0,60 maka semua variabel dinyatakan reliabel.

Uji Asumsi Klasik

Berdasarkan hasil pengujian normalitas Diperoleh nilai p-value (asymp.sig 2 tailed)

0,192 yaitu 0,192 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi telah memenuhi

asumsi kenormalan.

hasil pengujian multikolinieritas Diperoleh nilai VIF untuk semua variabel independen adalah

kurang dari 10 dan nilai tolerance semua variabel lebih dari 0,01 yang artinya antar variabel

independen dalam model regresi bebas dari multikolinieritas.

Berdasarkan hasil pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara

acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak membentuk

pola tertentu. Hal ini dapat diketahui bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model

regresi

Uji linieritas dilakukan dengan pengujian pada SPSS dengan menggunakan test for linearity

pada taraf signifikan 0,05. Diperoleh nilai p-value liniearity (sig) 1,000 > 0,05 sehingga dapat

disimpulkan bahwa terdapat hubungan linier antara variabel independen dan variabel

dependen.

Sehingga: dari ke 4 uji asumsi tersebut sudah memenuhi syarat dalam model regresi linier

bergada.

Analisis Deskriptif:
1. Dalam analisis deskripif variabel promosi penjualan memperoleh skor rata-rata 1.633,5

yaitu berada di rentang skala antara angka 1.332,8 sampai 1.646,4 dengan kriteria setuju.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa responden menyetujui bahwa promosi penjualan pada e-

wallet shopeepay dinilai baik atau positif.

2. Dalam analisis deskripif variabel persepsi manfaat memperoleh skor rata-rata 1.628,6

berada di rentang skala antara angka 1.332,8 sampai 1.646,4 dengan kriteria setuju.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa responden menyetujui bahwa persepsi manfaat pada e-

wallet shopeepay dinilai baik atau positif.

3. Dalam analisis deskripif variabel persepsi kemudahan memperoleh skor rata-rata 1.618,2

berada di rentang skala antara angka 1.332,8 sampai 1.646,4 dengan kriteria setuju.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa responden menyetujui bahwa persepsi kemudahan pada

e-wallet shopeepay dinilai baik atau positif.

4. Dalam analisis deskripif variabel minat penggunaan memperoleh skor rata-rata 1.584,4

berada di rentang skala antara angka 1.332,8 sampai 1.646,4 dengan kriteria setuju.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa responden menyetujui bahwa minat penggunaan pada

e-wallet shopeepay dinilai baik atau positif.

Analisis Verifikatif:

1. Variabel promosi penjualan memiliki koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,234 hal ini

apabila promosi penjualan nilainya mengalami kenaikan 1% maka akan meningkatkan

minat penggunaan sebesar 23,4%


2. Variabel persepsi manfaat memiliki koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,190 hal ini

apabila persepsi manfaat nilainya mengalami kenaikan 1% maka akan meningkatkan minat

penggunaan sebesar 19%

3. Variabel persepsi kemudahan memiliki koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,272 hal

ini apabila persepsi kemudahan nilainya mengalami kenaikan 1% maka akan meningkatkan

minat penggunaan sebesar 27,2%

PENGUJIAN HIPOTESIS:

UJI hiipotesis parsial (t):

1. Pengujian Hipotesis Pertama (H1)

Berdasarkan Pengujian Hipotesis Pertama (H1) menunjukan bahwa promosi penjualan (X1)

terdapat Sig. 0,001 < a (0,05) dan berdasarkan hasil t hitung (6,079) > t tabel (1,966) maka

H1 diterima dan Ho Ditolak. dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh persepsi manfaat

(X2) terhadap minat penggunaan (Y).

2. Pengujian Hipotesis Kedua (H2)

Berdasarkan Pengujian Hipotesis Kedua (H2) menunjukan bahwa persepsi manfaat (X2)

terdapat Sig. 0,001 < a (0,05) dan berdasarkan hasil t hitung (3,806) > t tabel (1,966) maka

H2 diterima dan Ho Ditolak. dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh persepsi manfaat

(X2) terhadap minat penggunaan (Y).

3. Pengujian Hipotesis Ketiga (H3)

Berdasarkan Pengujian Hipotesis Ketiga (H3) menunjukan bahwa persepsi kemudahan (X3)

terdapat Sig. 0,001 < a (0,05) dan berdasarkan hasil t hitung (7,049) > t tabel (1,966) maka
H3 diterima dan Ho Ditolak. dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh persepsi

kemudahan (X3) terhadap minat penggunaan (Y).

Uji Hipotesis Simultan:

Hasil uji simultan menunjukan bahwa nilai Sig. (0,001) < a (0,05) dan f hitung (156,023)

> f tabel (2,628) maka Ho Ditolak. dapat disimpulkan bahwa promosi penjualan (X1), pesepsi

manfaat (X2) dan persepsi kemudahan (X3) berpengaruh secara simultan terhadap minat

penggunaan (Y).

Setelah mengetahui bahwa “ada pengaruh simultan” maka selanjutnya mencari berapa persen

(%) pengaruh yang diberikan kedua variabel tersebut secara simultan, yaitu dengan pengujian

koefisien determinasi.

Uji Koefisien determinasi:

Yaitu memperoleh hasil koefisien determinasi (R2) sebesar 0,543 atau 54,3%, maka variabel

minat penggunaan (Y) dapat diterapkan oleh variabel promosi penjualan (X1), persepsi manfaat

(X2) dan persepsi kemudahan (X3), atau dapat diartikan promosi penjualan (X1), persepsi

manfaat (X2) dan persepsi kemudahan (X3) memiliki kontribusi terhadap minat penggunaan (Y)
sebesar 54,3% sedangkan sisanya 45,7% merupakan kontribusi dari faktor lain yang tidak diteliti

yang mempengaruhi minat penggunaan (Y).

KESIMPULAN:

1. Gambaran promosi penjualan pada e-wallet shopeepay berada pada kriteria setuju. Artinya

e-wallet shopeepay telah melakukan promosi penjualan terhadap produknya secara baik

kepada para konsumen dan pelanggan sehingga dapat meningkatkan minat penggunaan e-

wallet shopeepay pada mahasiswa Univesitas Singaperbangsa Karawang.

2. Gambaran persepsi manfaat pada e-wallet shopeepay berada pada kriteria setuju. Artinya

e-wallet shopeepay telah memberikan manfaat yang baik dalam bertransaksi

menggunakan e-wallet shopeepay pada mahasiswa Univesitas Singaperbangsa Karawang.

3. Gambaran persepsi kemudahan pada e-wallet shopeepay berada pada kriteria setuju.

Artinya e-wallet shopeepay telah memberikan kemudahan yang baik untuk konsumen

dalam bertransaksi.

4. Gambaran minat penggunaan pada e-wallet shopeepay berada pada kriteria setuju. Artinya

para konsumen atau mahasiswa sebagai responden menunjukan respon baik atas minat

dalam menggunakan e-wallet shopeepay.

5. Promosi penjualan berpengaruh positif terhadap minat penggunaan e-wallet shopeepay

sebesar 0,234 atau 23,4%.

6. Persepsi manfaat berpengaruh positif terhadap minat penggunaan e-wallet shopeepay

sebesar 0,190 atau 19%.


7. Persepsi kemudahan berpengaruh positif terhadap minat penggunaan e-wallet shopeepay

sebesar 0,272 atau 27,2%

8. Terdapat pengaruh simultan promosi penjualan, persepsi manfaat dan persepsi

kemudahan terhadap minat penggunaan e-wallet shopeepay pada mahasiswa Universitas

Singaperbangsa Karawang sebesar 0,543 atau 54,3%.

SARAN BAGI PERUSAHAAN

1. Berdasarkan hasil penelitian pada promosi penjualan, Shopeepay telah melakukan promosi

penjualan terhadap produknya dengan baik kepada para konsumen sehingga mahasiswa

unsika tertarik untuk menggunakan e-wallet shopeepay akan tetapi terdapat indikator yang

memiliki nilai terendah terdapat pada indikator produk yang ditawarkan kepada konsumen

untuk dicoba berdasarkan jawaban responden pada pernyataan no 4 yaitu “Saya tertarik

untuk membeli produk menggunakan e-wallet shopeepay ketika ada promo sampel produk

gratis untuk dicoba.” Pada artinya pada indikator atau pernyataan tersebut tidak cukup

membuat konsumen tertarik untuk menggunakan shopeepay, konsumen mudah tertarik

dengan cashback dan potongan harga, maka dari itu peneliti menyarankan perusahaan

harus terus mempertahankan dan meningkatkan aspek promosi penjualannya agar

promosi penjualan ShopeePay bisa menarik minat dari konsumen yaitu shopeepay harus

lebih banyak memberikan kupon cashback jika konsumen membayar menggunakan

Shopeepay sehingga konsumen merasa terarik. Shopeepay juga harus memperhatikan


merchant offline agar merchant offline lebih banyak yang menggunakan pembayaran

menggunakan Shopeepay dengan cara memberikan cashback atau pun diskon/potongan

harga kepada konsumen.

2. Berdasarkan hasil penelitian pada persepsi manfaat, e-wallet shopeepay telah memberikan

manfaat yang baik bagi mahasiswa Unsika dalam bertransaksi menggunakan e-wallet

shopeepay. Namun dari ke empat dimensi persepsi manfaat terdapat pernyataan indikator

yang menunjukan nilai terendah. Terdapat pada indikator meningkatkan kinerja pada

dimensi kinerja pekerjaan atau efektivitas (job performance or effectiveness) berdasarkan

jawaban responden pada pernyataan no 2 yaitu “Saya merasa dengan menggunakan e-

wallet shopeepay dapat meningkatkan kinerja saya.” Menunjukkan bahwa fitur yang

dimiliki shopeepay masih dirasa kurang oleh responden, sehingga membuat transaksi

menggunakan shopeepay belom bisa membuat kinerja penggunanya meningkat. Maka dari

itu, peneliti menyarankan kepada shopeepay untuk membuat program shopeepay plus

dengan jangkauan serta fitur transfer yang lebih luas lagi. Seperti ketika pengguna bukan

hanya bisa melakukan transfer kepada sesama shopeepay dan bank saja, melainkan juga

dapat melakukan transfer ke berbagai e-wallet lain, bisa dikatakan bisa sebagai tempat isi

saldo e-wallet lain. Sehingga, hal tersebut membuat pengguna merasa transaksi mudah

dan cepat hanya dalam satu platform yaitu Shopeepay.

3. Berdasarkan hasil penelitian pada persepsi kemudahan, e-wallet shopeepay telah

memberikan kemudahan yang baik untuk konsumen dalam bertransaksi. Namun dari ke

empat dimensi persepsi kemudahan terdapat pernyataan indikator yang menunjukan

indikator yang memiliki nilai terendah, terdapat pada indikator mudah untuk digunakan
pada dimensi Easy to use (sistem mudah digunakan) berdasarkan jawaban responden pada

pernyataan no 6 dan 9 yaitu “Saya merasa aktivasi menggunakan e-wallet shopeepay

dapat dilakukan dengan mudah” dan “Secara keseluruhan, saya yakin e-wallet shopeepay

itu sangat mudah untuk digunakan.” Menunjukkan bahwa terdapat responden yang

merasa shopeepay sulit untuk digunakan, saran dari peneliti yaitu layanan yang dimiliki

oleh E-Wallet shopeepay masih perlu diperbaiki, seperti membuat jaringan yang lebih

mudah diakses, tampilan E-Wallet yang menarik namun tetap memudahkan pengguna

Shopeepay untuk mengoperasikannya, dan memuat berbagai informasi yang jelas baik

mengenai semua fungsi dan manfaat dari fitur yang disediakan dalam website tersebut dan

diharapkan pihak e-wallet shopeepay selalu meng-update fitur-fitur yang dibutuhkan oleh

konsumen, dengan adanya kelengkapan fitur akan memudahkan konsumen untuk

mendukung aktivitasnya sehingga konsumen akan menggunakan e-wallet shopeepay.

4. Berdasarkan hasil penelitian pada minat penggunaan e-wallet shopeepay, menunjukan

para konsumen atau mahasiswa sebagai responden menunjukan respon baik atas minat

dalam menggunakan e-wallet shopeepay. Namun dari ke tiga dimensi minat penggunaan

terdapat pernyataan indikator yang menunjukan nilai terendah pada indikator selalu

mencoba menggunakan berdasarkan jawaban responden pada pernyataan no 6 yaitu “Saya

akan bertransaksi menggunakan e-wallet shopeepay sesering mungkin.” Menunjukkan

bahwa responden berminat untuk menggunakan shopeepay tetapi tidak untuk

menggunakannya lebih sering. Sehingga peneliti menyarankan kepada shopeepay

diharapkan agar bisa meningkatkan promosi penjualan, manfaat penggunaan yang

ditawarkan shopeepay serta fitur kemudahan akses. Yaitu shopeepay diharapkan mampu
bekerjasama dengan lebih banyak merchant online atau offline yang tersedia, selalu meng-

update fitur-fitur yang dibutuhkan oleh konsumen dan membuat program shopeepay plus

dengan jangkauan serta fitur transfer yang lebih luas lagi agar dapat mempermudah

konsumen dan pengguna bisa lebih sering dalam menggunakan shopeepay sebagai alat

transaksi pembayaran.

SARAN BAGI PENELITIAN SELANJUTNYA

1. Untuk penelitian selanjutnya yang ingin meneliti mengenai topik yang sama dapat

menggunakan atau menambahkan variabel lainnya yang dapat mempengaruhi minat

penggunaan e-wallet shopeepay.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan model penerimaan adopsi teknologi

yang berbeda.

3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan perbandingan dengan e-wallet lainnya.

PENUTUP:

Terimakasih kepada………,……………,……………………, yang telah bersedia menguji saya dalam

seminar proposal ini, mohon maaf atas tingkah laku dan ucapan saya yang kurang berkenan di

hadapan bapak dan ibu, termasuk segala jawaban yang saya berikan. Terimakasih atas semua

masukan saran dan kritik terhadap penelitian saya. Terimakasih,, assalamualaikum wr.wb

Anda mungkin juga menyukai