Anda di halaman 1dari 12

Moneter: Jurnal Akuntansi dan Keuangan

Volume 7 No. 1 April 2020


P-ISSN 2355-2700 E-ISSN 2550-0139

SEMINAR AKUNTANSI
“PERSEPSI MAHASISWA UNDIKNAS TERHADAP PENGGUNAAN QRIS
SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN NON-TUNAI”

DOSEN PENGAMPU :
Dr. I NYOMAN SUNARTA S.E.,M.Si.,Ak., CA

OLEH
KELOMPOK 17
Anggota :
Kadek Dela Adriana Putri (119211169)
Putu Adelia Ariasih (119211172)
Ida Ayu Putu Diah Puspita (119211177)
Ida Ayu Putu Dyah Medianasuari (119211204)

UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
AKUNTANSI
2022

http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/moneter 0
Moneter: Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Volume 7 No. 1 April 2020
P-ISSN 2550-0805 E-ISSN 2550-0791

Persepsi Mahasiswa Undiknas Terhadap Penggunaan QRIS Sebagai Alat


Pembayaran Non-Tunai

Dela Adriana1, Adelia Ariasih2, Diah Puspita3, Dyah Medianasuari4

Universitas Pendidikan Nasional Denpasar


e-mail: 1delaputri001213@gmail.com , 2ariasihadelia940@gmail.com,
3
idaayudiah15@gmail.com, 4dayudyah77@gmail.com

Diterima Direvisi Disetujui


01-01-2020 01-02-2020 01-03-2020

Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi kemudahan, persepsi
risiko dan persepsi manfaat terhadap keputusan menggunakan uang elektronik berbasis QRIS
pada mahasiswa UNDIKNAS. Penelitian ini menggunakan studi kausal dengan pendekatan
kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan teknik accidental sampling
sebanyak 71 responden. Persepsi kemudahan dan persepsi manfaat memiliki hasil positif
terhadap minat pengguna QRIS sbagai alat pembayaran. Persepsi risiko menunjukkan hasil
negatif terhadap penggunaan QRIS sebagai alat pembayaran. Hasil dari uji t disimpulkan bahwa
variabel persepsi risiko dan persepsi manfaat secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
keputusan menggunakan QRIS sebagai alat pembayaran non-tunai dan persepsi kemudahan
berpengaruh tidak signifikan terhadap keputusan menggunakan QRIS sebagai alat pembayaran
non-tunai. Berdasarkan uji ANOVA, F-hitung diperoleh sebesar 11,707 lebih besar dari F-tabel
(2.74), disimpulkan bahwa persepsi manfaat, persepsi kemudahan penggunaan, dan persepsi
risiko berpengaruh secara simultan terhadap keputusan mhasiswa UNDIKNAS menggunakan
QRIS sebagai alat pembayaran non-tunai.

Kata Kunci: Persepsi, QRIS, Pembayaran

PENDAHULUAN digitalisasi di setiap kegiatan masyarakat.


Perkembangan teknologi menawarkan
Perkembangan teknologi dan kemudahan-kemudahan yang bisa
informasi digital saat ini terus-menerus dimanfaatkan dan membantu masyarakat
berkembang dan telah menawarkan dalam melakukan kegiatan sehari-hari.

http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/moneter 1
Moneter: Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Volume 7 No. 1 April 2020
P-ISSN 2550-0805 E-ISSN 2550-0791

Kemajuan teknologi memungkinkan (Quick Response (QR) Code Indonesia


transaksi keuangan tak lagi dilakukan secara Standard) hal ini bertujuan untuk
tunai akan tetapi diganti menjadi mengembangkan metode pembayaran non-
pembayaran non-tunai. Perkembangan tunai dan menyederhanakan transaksi
teknologi memunculkan beberapa inovasi keuangan transaksi keuangan digital.
dalam aktivitas masyarakat sehari-hari Dengan menggunakan QRIS, maka setiap
seperti mengembangkan barcode untuk pembeli bisa bebas memilih pembayaran
bertransaksi, kemajuan teknologi dan digital dari dompet digital masing-masing
informasi saat ini mampu menggeser tanpa harus khawatir akan ketersediaan QR
kegunaan uang tunai, dan beralih ke non- Code untuk melakukan pembayaran,
tunai. Pembayaran non-tunai atau biasa sehingga hal tersebut akan meningkatkan
disebut dengan e-money atau uang adanya pembelian dan juga pembayaran
elektronik berkembang dengan pesat non-tunai.
sehingga berbagai pengguna dan penyedia Berdasarkan laporan Pertemuan
jasa layanan uang elektronik terus Tahunan Bank Indonesia 2021, hingga 5
meningkatkan sistem pembayaran agar lebih November 2021 jumlah merchant pengguna
efektif dan memudahkan pengguna dalam QRIS (Quick Response Code Indonesian
bertransaksi. Standard) telah mencapai 12,2 juta. Angka
Di Indonesia sendiri, penggunaan ini meningkat tajam hingga 297,1%
pembayaran metode non-tunai meningkat dibandingkan 22 Maret 2020 yang sebanyak
dari tahun ke tahun, hal ini berarti bahwa 3,08 juta merchant. Merchant pada usaha
minat masyarakat Indonesia terhadap mikro paling banyak terdaftar QRIS, yaitu
digitalisasi dalam metode pembayaran mencapai 7,53 juta pada 5 November 2021.
meningkat. Kemudahan-kemudahan yang Diikuti merchant usaha kecil sebanyak 3,2
ditawarkan mampu meyakini masyarakat juta dan usaha menengah sebanyak 928 ribu.
untuk melakukan transaksi non-tunai dalam Usaha besar memiliki 449,3 ribu merchant
melakukan pembayaran. Metode yang terdaftar QRIS. Sementara, sektor
pembayaran non-tunai lambat laun akan donasi/sosial memiliki 124,5 ribu merchant
dapat menggantikkan posisi pembayaran yang terdaftar QRIS.
tunai. Dalam hal ini, pemerintah Indonesia Persepsi kemudahan, persepsi
terus berinovasi seiring berkembangnya manfaat dan persepsi risiko mempengaruhi
teknologi dan informasi dalam era ini, minat dan keputusan dalam menggunakan
seperti Bank Indonesia yang memunculkan uang elektronik (Ramadhan, dkk, 2016).
QR Code nasional yang disebut dengn QRIS Wibowo dkk (2015) menjabarkan bahwa

http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/moneter 2
Moneter: Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Volume 7 No. 1 April 2020
P-ISSN 2550-0805 E-ISSN 2550-0791

persepsi manfaat dan kemudahan akan konstruk yaitu, persepsi kemudahaan


berpengaruh terhadap perilaku konsumen (perceived ease of use), persepsi kegunaan
dalam penggunaan uang elektronik. Adapun (perceived usefulness), sikap dalam
manfaat-manfaat yang diberikan oleh Uang menggunakan (attitude toward using),
Elektronik ini adalah praktis dalam perilaku untuk tetap menggunakan
melakukan transaksi, tersedianya beberapa (behavioral intention to use), dan kondisi
pilihan merchant untuk melakukan nyata penggunaan sistem (actual system
transaksi. Kemudahan-kemudahan yang usage).
diberikan mempengaruhi perilaku dan minat 2. QR (Quick Response) Code
masyarakat dalam penggunaan QRIS atau Indonesian Standard (QRIS)
uang elektronik lainnya. QRIS merupakan suatu standar
pembayaran dengan menggunakan kode QR
Kajian Teori untuk memfasilitasi pembayaran non-tunai
1. Teori TAM yang sekaligus diharapkan mampu
Technology Acceptance Model mendukung perkembangan ekonomi digital
(TAM) merupakan salah satu model yang di Indonesia. Dalam peluncurannya, BI
sering dipergunakan dalam penelitian adopsi mengusung semangat UNGGUL yang
teknologi. Davis (1989) menyatakan berarti Universal (umum), GampanG
penerimaan teknologi dipengaruhi oleh dua (mudah dan aman), Untung
faktor, yaitu persepsi kegunaan (perceived (menguntungkan pembeli dan penjual), dan
usefulness) dan persepsi kemudahan Langsung (diproses langsung).
penggunaan (perceived ease of use). QRIS diluncurkan memiliki tujuan
Ndubusi et al. (2005) mengungkapkan antaran lain agar pembayaran digital dapat
persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan mudah dilakukan bagi masyarakat dan
penggunaan merupakan konstruksi penting mudah diawasi oleh regulator satu pintu.
dalam TAM, yang umumnya telah dikaitkan Ada empat aspek komponen QRIS yang
dengan penggunaan teknologi langsung dan diterbitkan oleh BI yaitu : 1)
tidak langsung. Interoperabilitas ; 2) Interkonektivitas ; 3)
Davis (1989) menyatakan bahwa Security ; dan 4) Inklusi.
persepsi kegunaan merupakan kepercayaan 3. Persepsi
seseorang dalam menggunakan teknologi Menurut Slameto (2010:102),
akan mampu meningkatkan kinerjanya. persepsi adalah proses masuknya informasi
Pada model TAM tingkat penerimaan atau pesan kedalam pikiran manusia, melalui
penggunaan TI ditentukan oleh lima persepsi manusia terus menerus

http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/moneter 3
Moneter: Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Volume 7 No. 1 April 2020
P-ISSN 2550-0805 E-ISSN 2550-0791

berhubungan denga lingkungannya. seseorang percaya bahwa dalam


Hubungan ini dilakukan melalui indera yang menggunakan teknologi akan bebas dari
dimiliki oleh manusia yaitu pengelihat, usaha.
pendengar, peraba, perasa, dan pencium. b. Persepsi Risiko
Menurut Robbins (2003:97), persepsi Menurut Nazar dan Syahran (2008), persepsi
merupakan kesan yang masuk melalui panca resiko adalah tingkat ketidakpastian yang
indera yang dimiliki oleh manusia kemudian harus di tanggung oleh konsumen jika
di analisa, diinterupsi, dan dievaluasi melakukan transaksi secara online. Persepsi
sehingga memperoleh makna atau kesan. resiko menunjuk pada rasa ketidakpastian
Teori persepsi menurut teori elemen, yang dialami oleh konsumen saat
individu mempersepsi sebuah objek memutuskan untuk melakukan pembelian
kemudian melihat bagian demi bagian dari melalui pembelian secara online (Gurung,
objek tersebut, baru kemudian melihat 2006). Sementara itu, menurut Kim, Ferrin
secara keseluruhan objek tersebut. Teori dan Rao (2008), persepsi risiko merupakan
persepsi menurut teori gestalt, keyakinan konsumen tentang potensi pasti
memfokuskan objek dilihat dari bentuk, hasil negatif dari transaksi online tersebut,
karena menurut gestalt bentuk objek tidak yang mana risiko merupakan penghalang
dapat dilihat hanya dari elemen-elemennya penting bagi konsumen online yang sedang
saja. mempertimbangkan apakah akan melakukan
a. Persepsi Kemudahan pembelian secara online. Risiko yang di
Menurut Jogiyanto (2019:934) persepsikan oleh konsumen diakibatkan
Persepsi kemudahan penggunaan karena pada saat melakukan pembelian
merupakan ukuran dimana seseorang konsumen tidak bertemu secara fisik dan
meyakini bahwa dalam menggunakan suatu mempertanyakan barang yang ingin dibeli
teknologi dapat jelas digunakan dan tidak secara langsung, hal inilah yang memicu
membutuhkan banyak usaha tetapi harus timbulnya persepsi dari risiko-risiko yang
mudah digunakan dan mudah untuk akan terjadi
mengoperasikannya. Sedangkan Menurut c. Persepsi Manfaat
Davis (2019:30) Kemudahan penggunaan Menurut Jogiyanto (2019:933)
merupakan tingkat ekspektasi pengguna Persepsi Manfaat adalah sejauh mana
terhadap usaha yang harus dikeluarkan seseorang percaya bahwa dalam
untuk menggunakan sebuah sistem. Hal menggunakan suatu teknologi tertentu akan
tersebut dapat diartikan bahwa kemudahan meningkatkan kinerja pekerjaannya.
penggunaan merupakan sejauh mana Menurut Davis (2017:32) Persepsi

http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/moneter 4
Moneter: Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Volume 7 No. 1 April 2020
P-ISSN 2550-0805 E-ISSN 2550-0791

kebermanfaatan merupakan sebuah penggunaan juga dapat mendorong


pandangan subjektif pengguna terhadap pengguna lain agar tetap menggunakan suatu
seberapa besar kemungkinan penggunaan teknologi itu.
sebuah sistem dapat meningkatkan Kerangka Pikiran
kinerjanya. Hal tersebut dapat diartikan
bahwa persepsi manfaat merupakan suatu
tingkat kepercayaan seseorang bahwa
dengan menggunakan teknologi akan
meningkatkan performa pekerjaannya.
Menurut Rahmatsyah (2016:133) Persepsi
Kebermanfaatan merupakan pengguna
potensial yang menggunakan suatu aplikasi Gambar 1. Kerangka Pemikir
tertentu untuk mempermudah kinerja atas Sumber : Hasil olahan penulis (2022)
pekerjaannya. Hipotesis
Dapat disimpulkan bahwa persepsi H1 : Terdapat pengaruh persepsi kemudahan
kebermanfaatan adalah keyakinan seseorang (X1) terhdap minat mahasiswa Undiknas
akan penggunaan sesuatu yang dipercaya dalam menggunakan QRIS (Y).
dapat meningkatkan kinerja atas H2 : Terdapat pengaruh persepsi risiko (X2)
pekerjaannya agar menghasilkan terhdap minat mahasiswa Undiknas dalam
keuntungan yang lebih memuaskan dari segi menggunakan QRIS (Y).
fisik maupun non fisik. H3 : Terdapat pengaruh persepsi kemudahan
4. Minat Pengguna (X3) terhdap minat mahasiswa Undiknas
Menurut Davis (1989) minat dalam menggunakan QRIS (Y).
penggunaan atau behavioral intention to use METODE PENELITIAN
adalah perilaku yang cenderung tetap Penelitian ini menggunakan
menggunakan suatu teknologi. Pengguna pendekatan kuantitatif dengan metode
akan bersedia menggunakan sistem tersebut, penelitian studi kausal (Causal Study), yaitu
jika memiiki fungsi yang bermanfaat studi yang dilakukan untuk menyatakan
(Davis,1989). Perhatian pengguna dalam bahwa variabel independen menyebabkan
melakukan aktivitas dengan menerapkan atau mempengaruhi variabel dependen
suatu teknologi yang dikelompokkan (Fadhli dan Rudy, 2016).
menjadi pengguna baru atau pengguna Teknik pengumpulan data dilakukan melalui
berulang dapat menggambarkan besarnya penyebaran kuisioner (dengan sekala Likert)
minat pegunaan. Pengukuran terhadap minat kepada responden Mahasiswa/i Universitas

http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/moneter 5
Moneter: Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Volume 7 No. 1 April 2020
P-ISSN 2550-0805 E-ISSN 2550-0791

Pendidikan Nasional Denpasar yang Kelamin (%)


berlokasi di Kota Denpasar Provinsi Bali. Laki-laki 12 16%

Data kuisioner merupakan pertanyaan dan Perempuan 59 84%

pernyataan dari empat variabel yaitu Jumlah 71 100%

variabel Persepsi Kemudahan (X1), variabel Berdasarkan jenis kelamin responden

Persepsi Risiko (X2), variabel Persepsi mayoritas adalah Perempuan (84%).

Manfaat (X3) serta variabel Minat Pengguna Tabel 3. Responden Berdasarkan

QRIS (Y). Semester

Sumber kuisioner: Semester Jumlah Persentase


(%)
https://repo.undiksha.ac.id/10008/10/16170 >6 66 93%
11027-LAMPIRAN.pdf <6 5 7%
Jumlah 71 100%
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan umur responden mayoritas
1. Gambaran Objek Penelitian adalah >6 (93%).

Objek penelitian dan yang menjadi


responden penelitian ini adalah mahasiswa/i 2. Uji Kualitas Data (Uji Instrumen)

pada Universitas Pendidikan Nasional Uji Kualitas data mliputi uji validitas
Denpasar. dan realibilitas instrumen dari keempat
Berdasarkan hasil survei dengan variabel yaitu Persepsi Kemudahan, Persepsi
menggunakan kuesioner, karakteristik Risiko, Persepsi Manfaat dan Minat
rsponden dibagi menjadi umur, jenis kelamin, Penggunaan QRIS sebagai metode
dan semester. Berikut rincian gambaran pembayaran.
umum responden :
Tabel 4
Tabel 1. Responden Berdasarkan Umur
Reliability Statistics
Umur Jumlah Persentase Cronbach's
(%) Alpha N of Items
<20 Tahun 31 44%
.774 4
>20 Tahun 40 56%
Jumlah 71 100% Tabel diatas menunjukkan nilai Cronbach’s
Berdasarkan umur responden mayoritas Alpha = 0,774 untuk 4 kelompok
adalah >20 Tahun (56%). pertanyaan. Nilai Cronbach’s Alpha = 0,774
Tabel 2. Responden Berdasarkan Jenis > 0,60 berarti daftar pertanyaan yang terrdiri
Kelamin dari 4 kelompok pertanyaan tersebut adalah
Jenis Jumlah Persentase reliabel.

http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/moneter 6
Moneter: Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Volume 7 No. 1 April 2020
P-ISSN 2550-0805 E-ISSN 2550-0791

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 71
Tabel 5
Normal Mean .0000000
Item-Total Statistics
Parametersa,b Std. 2.85054564
Correct
Deviation
Scale ed Cronbac
Most Extreme Absolute .142
Scale Varianc Item- h's
Differences Positive .088
Mean if e if Total Alpha if
Item Item Correlat Item Negative -.142

Deleted Deleted ion Deleted Test Statistic .142

X1 64.80 56.703 .771 .627 Asymp. Sig. (2-tailed) .001c

X2 68.44 79.278 .380 .806 Exact Sig. (2-tailed) .104

X3 57.04 40.955 .795 .585 Point Probability .000

Y1 67.55 60.194 .465 .784 a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
Tabel diatas menunjukkan nilai r hitung atau
c. Lilliefors Significance Correction.
Corrected Item Total Correlation. Nilai
Corrected Item Total Correlation X1, X2, Dapat dilihat dari hasil tabel diatas diperoleh
X3, dan Y1 > daripada r tabel = 0,1968. Hal residual Exact Sig. (2-tailed) sebesar 0,104
ini menunjukkan bahwa valid untuk lebih besar dari 0,05, dapat disimpulkan
dijadikan alat ukur dalam melakukan bahwa data berdistribusi dengan normal.
penelitian ini. Persyaratan normalitas dalam model regresi
sudah terpenuhi.
3. Uji Normalitas Data

Untuk mengetahui apakah populasi data 4. Uji Asumsi Klasik


berdistribusi dengan normal atau tidak
Uji multikolinieritas untuk menguji apakah
dilakukan uji normalitas menggunakan uji
model regresi ditemukan adanya korelasi
one sample Kolmogrov-Smirnov dengan
antar variabel bebas (independen).
taraf signifikansi 5%.
Berdasarkan pengolahan data terlihat
Tabel 6
koefisien VIF berkisar dari 2,314 s.d. 2,661
< 10 dan nilai tolerance berkisar antara 0,363
s.d. 0,761 > 0,10 maka dapat dinyatakan
persamaan regresi yang diperoleh terbebas
dari masalah multikolineritas.

http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/moneter 7
Moneter: Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Volume 7 No. 1 April 2020
P-ISSN 2550-0805 E-ISSN 2550-0791

Tabel 7 Runs Test


Unstandardiz
No Variabel Tolerance VIF
ed Residual
1. Persepsi 0,376 2,661 Test Valuea
.50705
Kemudahan Cases < Test Value 34
2. Persepsi 0,761 1,314 Cases >= Test Value 37
Risiko Total Cases 71
Number of Runs 43
3. Pesepsi 0,363 2,752
Z 1.572
Manfaat Asymp. Sig. (2- .116
tailed)
Uji Heterokedastisitas dapat a. Median
menggunakan grafik Scatter Plot untuk
menguji apakah terjadi ketidaksamaan Berdasakan output SPSS diatas, dapay

varians dalam residual (faktor pengganggu) diketahui nilair dari Asymp. Sig. (2-tailed)

untuk semua variabel bebas. Model yang baik sebesar 0,116 > 0,05 yang dimana dapat

adalah tidak terjadi heterokedastisitas. disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala

Tabel 8 atau masalah autokorelasi.


4. Analisis Linier Berganda

Tabel 10

Coefficientsa
Unstandard Standa
ized rdized
Coefficient Coeffi
s cients
Dilihat dari tabel diatas, penyebaran titik Std.
secara merata dan tidak membentuk pola Model B Error Beta t Sig.
1 (Consta 8.26 3.266 2.53 .014
tertentu maka persamaan regresi dapat
nt) 7 1
dinyatakan bebas dari masalah Persepsi .299 .199 .243 1.50 .138
heteroskedastisitas. Kemuda 3
Uji Autokorelasi bertujuan untuk han
Persepsi - .189 -.270 - .020
menguji apakah dalam suatu model regresi
Risiko .450 2.37
linier ada korelasi antara kesalahan 7
pengganggu pada periode t dengan Persepsi .404 .144 .461 2.81 .006
kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Manfaat 0

Tabel 9

http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/moneter 8
Moneter: Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Volume 7 No. 1 April 2020
P-ISSN 2550-0805 E-ISSN 2550-0791

Pada Tabel Coefficients dapat dilihat terhadap Minat Pengguna (-0,450 > 0,404 >
konstanta (a) = 8,267 ; Koefisien regresi 0,299).
Persepsi Kemudahan (b1) = 0,299 ; koefisien 5. Uji t (Uji Parsial)

regresi Persepsi Resiko (b2) = -0,450 ; dan Hasil uji t yang dilakukan dengan
koefisien regresi Persepsi Manfaat (b3) = membandingkan nilai probabilitas
0,404. Dengan demikian dapat dibuat signifikansi pada tabel 9 dengan tingkat
persamaan regresi linier berganda sebagai
signifikansi sebesar 5% (α = 0,05), dapat
berikut :
dijelaskan sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3
Y = 8,267 + 0,299X1 + (-0,450)X2 + 0,404X3 1. Nilai Sig. untuk variabel Persepsi

Artinya terdapat pola pengaruh positif dari Kemudahan = 0,138 > 0,05. Artinya

Persepsi Kemudahan dan Persepsi Manfaat, pengaruh Persepsi Kemudahan

serta terdapat pola pengaruh negatif dari terhadap Minat Pengguna adalah

Persepsi Resiko terhadap Minat Pengguna. tidak signifikan.

Jika Persepsi Kemudahan dan Persepsi 2. Nilai Sig. untuk variabel Persepsi

Manfaat meningkat maka Minat Pengguna Resiko = 0,020 < 0,05. Artinya

juga meningkat. Sedangkan, jika Persepsi pengaruh Persepsi Resiko terhadap

Resiko meningkat maka Minat Pengguna Minat Pengguna adalah signifikan.

akan menurun. Begitu pula sebaliknya, jika 3. Nilai Sig. untuk variabel Persepsi

Persepsi Kemudahan dan Persepsi Manfaat Manfaat = 0,006 < 0,05. Artinya

menurun maka Minat Pengguna juga pengaruh Persepsi Manfaat terhadap

menurun. Sebaliknya, jika Persepsi Resiko Minat Pengguna adalah signifikan.

Menurun maka Minat pengguna akan


meningkat. Setiap peningkatan skor Persepsi 6. Uji F (Uji Simultan)
Kemudahan satu satuan maka Minat
Tabel 11
pengguna akan meningkat 0,299 satuan skor.
ANOVAa
Setiap peningkatan skor Persepsi Manfaat
Sum of Mean
satu satuan maka Minat pengguna akan Square D Squar Si
meningkat 0,404 satuan skor. Setiap Model s f e F g.
peningkatan skor Persepsi Resiko satu 1 Regres 298.16 3 99.38 11.7 .0
sion 5 8 07 0
satuan maka Minat pengguna akan menurun
0b
0,450 satuan skor. Dengan demikian dapat Residu 568.79 6 8.489
disimpulkan bahwa variabel Persepsi Resiko al 3 7
memiliki pengaruh yang lebih dominan Total 866.95 7
8 0

http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/moneter 9
Moneter: Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Volume 7 No. 1 April 2020
P-ISSN 2550-0805 E-ISSN 2550-0791

a. Dependent Variable: Y1 4) meminimalisir eror system sehingga


b. Predictors: (Constant), X3, X2, X1 terciptanya rasa aman dalam pengggunaan
Pada Tabel Anova terlihat nilai F test = uang elektronik berbasis QRIS di
11,707 dengan tingkat signifikasi (Sig) = masyarakat, khususnya di kalangan
0,000. Karena F test = 11,707 > 2,74 dan mahasiswa.
nilai Sig = 0,000 < 0,05 maka model regresi Memberikan pernyataan bahwa apa
yang diperoleh adalah signifikan. Hal ini yang diharapkan, seperti yang dinyatakan
berarti hipotesis 1 teruji kebenarannya. atau
dalam "Pendahuluan" akhirnya dapat
dapat dikatakan variabel Persepsi
mengakibatkan "Hasil dan Diskusi",
Kemudahan, Persepsi Resiko, dan Persepsi
sehingga ada kompabilitas. Selain itu dapat
Manfaat secara simultan berpengaruh secara
juga ditambahkan prospek pengembangan
signifikan terhadap Minat Pengguna. Serta
hasil penelitian dan prospek penerapan studi
model regresi yang diperoleh dipandang
lanjutan. Hindari Data Statistik dan
sebagai model yang layak.
Sampaikan pula rekomendasi untuk
KESIMPULAN penelitian berikutnya berdasarkan sumber.
Berdasarkan hasil penelitian dan
pengujian secara statistik variabel persepsi REFERENSI
kemudahan dan persepsi manfaat secara Adiyanti, A. I., & Pudjihardjo, M. (2015).
parsial dan simultan berpengaruh positif 1590-3121-1-Sm. Jurnal Akuntansi
terhadap minat pengguna QRIS pada Dan Ekonomi.
mahasiswa UNDIKNAS. Sedangkan Candra, A. Y. (2021). Jurnal Ekonomi
persepsi resiko berpengaruh negatif terhadap Keuangan & Perencanaan Indonesia
minat pengguna QRIS pada mahasiswa PERILAKU DAN PERSEPSI
UNDIKNAS. MASYARAKAT DALAM PENERAPAN
Agar penggunaaan uang elektronik SISTEM PEMBAYARAN NON TUNAI
makin dirasakan manfaatnya maka penerbit SAAT PANDEMI COVID 19 DI PASAR
hendaknya : 1) memperluas jaringan yang TRADISIONAL KOTA PADANG. 01,
memungkinkan uang elektronik berbasis 52–63.
QRIS ini dapat digunakan dimana saja, tidak Marey, D. R. E., & Purwanto, E. (2020).
hanya dikota-kota besar tapi di daerah kecil Model Konseptual Minat Penggunaan
sekalipun; 2) mengedukasi kepada E-wallet: Technology Acceptance
masyarakat agar masyarakat dapat Model (TAM). Technology Adoption:
memahami secara komprehensif; 3) A Conceptual Framework, December
menjalin kerjasama dengan berbagai pihak; 2019.

http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/moneter 10
Moneter: Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Volume 7 No. 1 April 2020
P-ISSN 2550-0805 E-ISSN 2550-0791

Ningsih, H. A., Sasmita, E. M., & Sari, B. Menggunakan Qris. E-Jurnal Ekonomi
(2021). Pengaruh Persepsi Manfaat, Dan Bisnis Universitas Udayana, 10,
Persepsi Kemudahan Penggunaan, dan 921.
Persepsi Risiko Terhadap Keputusan https://doi.org/10.24843/eeb.2020.v09.
Menggunakan Uang Elektronik ( QRIS i10.p01
) Pada Mahasiswa. Jurnal IKRA-ITH Sihaloho, J. E., Ramadani, A., &
Ekonomika, 4(1), 1–9. Rahmayanti, S. (2020). Implementasi
Priambodo, S., & Prabawani, B. (2015). Sistem Pembayaran Quick Response
Pengaruh Persepsi Manfaat, Persepsi Indonesia Standard Universitas
Kemudahan Penggunan, Dan Persepsi Sumatera Utara (1)(2)(3). Jurnal
Risiko Terhadap Minat Menggunakan Manajemen Bisnis, 17(2), 287–297.
Layanan Uang Elektronik (Studi Kasus http://journal.undiknas.ac.id/index.php
Pada Masyarakat Di Kota Semarang). /magister-manajemen/
Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, 5(2), Sitinjak, L. J. T. (2019). Pengaruh Persepsi
127–135. Kebermanfaatan Dan Persepsi
Ramadhan, A. F., Prasetyo, A. B., & Irviana, Kemudahan Penggunaan Terhadap
L. (2016). Persepsi Mahasiswa Dalam Minat Penggunaan Layanan
Menggunakan E-money. Jurnal Pembayaran Digital Go-Pay. Jurnal
Dinamika Ekonomi & Bisnis, 13, 1–15. Manajemen, 8(2), 27–39.
https://ejournal.unisnu.ac.id/JDEB/arti Utari, R. H., & Pertiwi, T. K. (2021).
cle/view/470/833 PERSEPSI BELANJA
Robaniyah, L., Kurnianingsih, H., Studi MENGGUNAKAN APLIKASI E-
Manajemen, P., Tinggi Ilmu Ekonomi WALLET (Studi Pada Pengguna E-
Surakarta, S., & Tengah, J. (2021). Wallet DANA di Indonesia). Journal of
Pengaruh Persepsi Manfaat, Information System, Applied,
Kemudahan Penggunaan Dan Management, Accounting and
Keamanan Terhadap Minat Research, 5(1), 215–226.
Menggunakan Aplikasi Ovo. Journal http://journal.stmikjayakarta.ac.id/inde
IMAGE |, 10(1), 53–62. x.php/jisamar,
Setiawan, I. W. A., & Mahyuni, L. P. (2020).
Qris Di Mata Umkm: Eksplorasi
Persepsi Dan Intensi Umkm

http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/moneter 11

Anda mungkin juga menyukai