Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ida Ayu Putu Dyah Medianasuari

Nim : 119211204
Keamanan dan Tantangan Etika
Jumat, 28 Mei 2021

1. Apa yang bisa dilakukan untuk mengembangkan kemanan pada bisnis yang menggunakan
internet? berikan beberapa contoh pengukuran keamanan yang akan anda gunakan.
Jawaban :
Beberapa hal yang bisa di gunakan untuk mengemangka keamanan pada bisnis yang
menggunakan internet :
 Perusahaan harus menggunakan enkripsi data bisnis rahasia
 Melengkapi website dengan aplikasi firewall
 Menggunakan kode keamanan pada perangkat
 Mencadangkan berkas dan data penting
 Pastikan perangkat lunak sudah antivirus

Oleh karena pengembangan keamanan tersebut sangat penting, maka saya melilih untuk
menggunakan semua pengembangan yang ada. Contohnya saya mengamankan akun media
sosial saya dengan 2 tahap pengamanan (gmail & nomer hp) dan juga dengan rajin
memeriksa informasi login serta mengganti password. Selain itu untuk laptop pribadi saya
sudah diamankan dengan menambahkan password, mencadangkan berkas-berkas penting
saya, dan tentunya menginstal antivirus.

2. Apa permasalahan keamanan yang anda lihat pada meningkatnya penggunaan intranet dan
extranet pada bisnis? 
Jawaban :
Dengan meningkatnya penggunaan intranet dan ekstranet pada bisnis tentunya akan
menimbulkan permasalahan keamanan, khususnya pada data-data penting perusahaan.
Permasalahan keamanan yang timbul ini berupa cyber crime atau suatu bentuk kejahatan
virtual. Kejahatan virtual tersebut dapat berupa pencurian terhadap data, akses terhadap
jaringan internal, perubahan data-data penting, serta pencurian informasi yang berujung
pada penjualan informasi.

3. Apa yang di maksud dengan Disaster Recovery Plan? Jelaskan secara mendetail. Jelaskan
bagaimana   Disaster Recovery Plan bisa diimplementasikan di Undiknas.
Jawaban :
Disaster recovery planning (DRP) adalah perencanaan untuk pengelolaan secara rasional
dan cost-effective bencana terhadap sistem informasi yang akan dan telah terjadi.
Didalamnya terdapat aspek catastrophe in information systems. Seperti halnya polis asuransi,
suatu perencanaan preventif terhadap bencana pada sistem informasi  dan pemulihan pasca
bencana yang efektif harus dirasakan manfaatnya walaupun bencana”tak pernah akan terjadi”
justru karena efektivitas sistem informasi tersebut. Namun runtuhnya sistem informasi itu
sendiri merupakan bencana, terhentinya kegiatan sehari-hari hari karena kehilangan
informasi.
Adapun tipe – tipe DRP :
 Virtualized disaster recovery plan
Virtualisasi memberikan peluang untuk implementasi DRP dengan cara yang lebih
efisien. Lingkungan tervirtualisasi dapat menjalankan instance virtual machine (VM)
untuk menjalankan pemulihan.
 Network disaster recovery plan
Mengembangkan DRP untuk pemulihan jaringan akan lebih rumit seiring meningkatnya
kompleksitas jaringan. Tipe DRP ini juga harus mempertimbangkan sumber daya yang
dimiliki. Hal itu mulai dari besaran data yang tersimpan dalam jaringan hingga sumber
daya manusia seperti kinerja dan staf jaringan.
 Cloud disaster recovery plan
DRP untuk cloud service dapat berkisar dari cadangan file di cloud hingga replikasi
lengkap. DRP tipe ini dapat menghemat ruang, waktu, dan biaya.
 Data center disaster recovery plan
Tipe DRP ini berfokus secara eksklusif pada fasilitas dan infrastruktur dari pusat data.
Penilaian risiko operasional adalah elemen kunci dalam DRP tipe ini. Ini termasuk
menganalisis komponen utama seperti lokasi gedung, sistem dan perlindungan daya,
keamanan, dan ruang kantor. 
Menurut saya , bagian DRP yang bisa diterapkan di Undiknas yaitu Cloud Disaster Recovery
Plan karena mampu mencegah hilangnya data dan mempertahankan operasi bisnis selama
gangguan besar yang ada serta menekankan jumlah penyimpanan yang sangat besar untuk
keuntungan para penggunanya.

4. Apakah ada krisis etika dalam bisnis saat ini? Peran apa yang dimainkan teknologi
informasi dalam praktik bisnis yang tidak etis? Jelaskan
Jawaban :
Krisis etika yang biasa saya lihat adalah pada para karyawan yang sebagian besar
waktunya digunakan untuk bekerja di depan komputer dan belum lagi ditambah lembur
yang bisa sampai malam. Penggunaan teknologi (komputer) dalam waktu lama secara
terus-menerus tentunya akan berdampak bahaya untuk kesehatan para karyawan.

Anda mungkin juga menyukai