Anda di halaman 1dari 13

MODEL BISNIS DAN PROSES

ENTREPRENEURSHIP

DOSEN PENGAMPU :

Ida Ayu Komang Tiara Pratistha Sari, S.E., M.M.

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 6

I Kadek Dwiki Kesuma 119112557

Charles Triyono Mula 119112851

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL

2021
KATA PENGANTAR

“Om Swastyastu”
Asung Kertha Wara Nugraha kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa,
karena atas berkat rahmat-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Model Bisnis dan Proses Entrepreneurship” ini tepat pada waktunya..
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah entrepreneurship. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang model bisnis bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ida Ayu Komang Tiara Pratistha Sari, S.E.,
M.M., selaku dosen mata kuliah Entrepreneurship yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

“Om Shantih, Shantih, Shantih Om”

Denpasar, Oktober 2020

Penulis
PEMBAHASAN

1.1 Profil Usaha


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Profil adalah pandangan dari samping tentang
wajah orang, lukisan gambar orang dari samping, grafik atau ikhtisar yang memberikan
fakta tentang hal-hal khusus. Sedangkan pengertian “Usaha” dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran, atau untuk mencapai suatu
maksud, pekerjaan perbuatan, prakarsa, ikhtisar, daya upaya untuk mencapai sesuatu.
Pengertian lainnya, Bisnis adalah kegiatan dibidang perdagangan dengan maksud mencari
untung. Jadi Profil Usaha dapat diartikan sebagai gambaran atau pandangan mengenai
kegiatan-kegiatan usaha yang dilakukan oleh seorang wirausaha atau pengusaha. Kegiatan
usaha dalam hal ini lebih mengarah pada kegiatan dibidang perdagangan maupun jasa
dengan maksud mencari keuntungan.

1.2 Business Model Generation


Model bisnis adalah suatu model yang menjelaskan dan menjabarkan bagaimana sebuah
perusahaan dapat bergerak dan berkembang untuk memperoleh keuntungan. Menurut ahli,
sebuah model atau gambaran suatu bisnis harus ada 3 karakteristik utama, yaitu sesuai
dengan tujuan perusahaan, tangguh dan handal, dan mampu memperkuat model itu sendiri.

Replikasi, substitusi, ketidakfokusan terhadap pasar, dan terbacanya kekuatan model usaha
yang digunakan oleh perusahaan dapat menjadi faktor penentu keberhasilan sebuah
perusahaan. Dengan menyusun dan mendesain model, ada beberapa keuntungan yang bisa
diperoleh, yaitu sebagai berikut.

a. Perusahaan mampu mengetahui kelemahan pesaing, sehingga bisa memanfaatkan


peluang dan menutup celah tersebut.

b. Mampu mengubah pesaing menjadi sekutu (partner).

c. Membantu perusahaan untuk memperoleh informasi, sehingga memudahkan dalam


evaluasi model yang didesain dan bisa bersaing dengan perusahaan lain.
Namun, keuntungan-keuntungan di atas hanya sebagai peningkat reputasi dan daya saing
perusahaan saja. Sementara itu, untuk dapat memenangkan kompetisi di pasar, harus tetap
memiliki motivasi untuk mendorong perusahaan agar bisa maju dan terus berkembang.

1.3 Manfaat Model Bisnis


Berdasarkan dari PPM Manajemen (2012) terdapat empat manfaat ketika kita
menggunakan suatu model bisnis, yaitu :

a. Berhubungan dengan komponen-komponen yang ada, model bisnis memudahkan para


perencana dan pengambil keputusan di perusahaan untuk melihat hubungan logis antara
komponen-komponen dalam bisnisnya, sehingga dapat menghasilkan nilai bagi
konsumen juga nilai bagi perusahaan.
b. Model bisnis biasanya digunakan untuk membantu menguji konsistensi hubungan antar
komponennya.
c. Model bisnis dapat digunakan untuk membantu menguji pasar dan asumsi yang
digunakan saat mengembangkan bisnis.
d. Model bisnis digunakan untuk menunjukkan seberapa radikal suatu perubahan
dilakukan dan konsekuensinya. Dengan berjalannya waktu, model bisnis pasti berubah.
Baik dikarenakan inisiatif perusahaan maupun tekanan perubahan dari luar perusahaan
itu sendiri.

1.4 Jenis-Jenis Model Bisnis


• Subscription

Model bisnis yang pertama adalah berlangganan. Bisnis model ini biasanya ditujukan
bagi konsumen yang memilih untuk mengeluarkan uangnya lebih banyak pada satu
produk tertentu. Model berlangganan juga biasanya berdasarkan waktu misalnya satu
hari, satu minggu, satu bulan atau satu tahun dan juga dibagi dengan paket kelas
ekonomi misalnya paket basic, premium, atau professional.
• Freemium

Model freemium adalah dimana pada awalnya dapat mendapatkan produk tersebut
secara gratis namun dengan keterbatasan fitur. Anda dapat mengakses fitur secara
penuh dengan membeli produk tersebut. Model bisnis ini sering dijumpai pada produk
digital misalnya saja pada game. Anda dapat mengunduh game A gratis namun dengan
akses terbatas.
• Marketplace

Marketplace adalah platform yang berperan sebagai pihak ketiga atau perantara antara
penjual dan pembeli untuk mempermudah transaksi jual beli secara online

• Franchise

Nama lain model ini adalah waralaba. Model bisnis ini cukup populer di Indonesia.
Sistem model ini adalah dimana pewaralaba (franchisor) menjual dan memberikan
sebagian hak atau merek dagang ke penerima waralaba (franchisee). Franchisee
membeli merek dagang, bahan, dan juga peralatan yang dimiliki oleh franchisor. Peran
franchisor kepada franchisee juga berupa pelatihan agar standar kualitas sama dengan
produk yang diberikan pewaralaba.

1.5 Model Pengelolaan Bisnis


Pengelolaan bisnis adalah mengurus, mengatur kegiatan usaha yang dijalankan orang orang
atau badan-badan secara beratur dengan bantuan segala aktivitas untuk mencapai suatu
tujuan. ( Blog: Aldesra SP,Jumat 29 Agustus 2014).

Pengelolaan bisnis dapat juga didefinisikan sebagai kegiatan usaha yang dilakukan
perusahaan/Individu dalam bisnisnya dalam pendirian usaha, penyusunan anggaran
keuangan, serta menjalankan perusahaan yang berkaitan aspek produksi, pemasaran,
sumberdaya manusia, serta pengelolaan keuangan.

Pengelolaan bisnis dapat juga didefinisikan cara untuk menangani pelaksanaan suatu usaha
(perusahaan/ individu) yang terprogram dengan baik meliputi :

a. Perencanaan

b. Pengorganisasian

c. Pelaksanaan, dan

d. Pengendalian
1.6 Strategi Pengelolaan Bisnis
Membuat strategi pengelolaan usaha merupakan upaya pengaturan secara menyeluruh
untuk menjalankan sebuah usaha bisnis yang profesional dan menghasilkan tujuan bisnis
yang diinginkan, baik dari aspek profit mauput tujuan lain sesuai dengan yang diinginkan
oleh pihak pengelola bisnis.

Sebuah proses pengaturan diperlukan agar sebuah usaha tidak sembarangan, mampu
melakukan perencanaan, target-target yang diinginkan serta dapat mengantisipasi berbagai
kemungkinan sebuah resiko usaha bisnis.

Untuk bentuk usaha bisnis dengan skala kecil pun diperlukan sebuah upaya penggelolaan
usaha yang baik, hanya berbeda pada ukuran skala saja serta pengerjaannya yang lebih
sederhana dan bisa dikerjakan rangkap oleh satu atau dua orang pengeloal bisnis tesebut.
Beberapa hal yang menjadi patokan utama dalam mengelola usaha diantaranya adalah
sebagai berikut :

a. Pengelolaan Produksi
Pengelolaan produksi merupakan pengaturan dan perencanaan terkait ketersediaan
bahan baku maupun bahan jadi yang siap dipasarkan pada sebuah perusahaan bisnis.
Pengelolaan dibidang produksi menyangkut bagaimana proses produksi itu bisa
berlangsung dengan baik sehingga mampu menghasilkan produk atau layanan yang
diminati oleh konsumen.
b. Pengelolaan Pemasaran
Pengelolaan dibidang pemasaran menyangkut segala bentuk perencanaan, target serta
tujuan dan hasil dari sebuah proses marketing atau pemasaran. Penjualan yang
meningkat dan upaya untuk memperkenalkan produk kepada konsumen merupakan
target uama dari sebuah pengelolaan pemasaran.
c. Pengelolaan distribusi
Pengelolaan di bidang distribusi memegang peran dala mendukung pengelolaan
pemasaran. Meskipun pemasaran telah berjalan dengan baik, namun apabila
pengelolaan distribusi mengalami hambatan, maka marketing juga akan terganggu.
Proses penyaluran barang produksi atau layanan jasa kepada konsumen sangat
ditentukan oleh bagaimana pola pengelolaan distribusi tersebut dirancang oleh sebuah
perusahaan.
d. Pengelolaan Keuangan
Pengelolaan keuangan di dalam sebuah usaha bisnis menyangkut transparansi dan
pengelolaan sirkulasi keuangan sebuah perusahaan. Bagaimana keuangan perusahaan
mampu dibagikan sesuai dengan anggaran yang dimiliki. Tanpa adanya sebuah
pengelolaan bisnis yang baik dibidang keuangan, maka biasanya perusahaan tidak
mendapatkan data keuangan yang jelas. Hal ini biasa dialami oleh para pengelola bisnis
kecil yang masih amatiran, dimana pengelolaan keuangan jarang diperhatikan sehingga
untung atau ruginya saja sebuah usaha bisnis sulit ditentukan.
KESIMPULAN

Profil Usaha adalah gambaran atau pandangan mengenai kegiatan-kegiatan usaha yang
dilakukan oleh seorang wirausaha atau pengusaha yang lebih mengarah pada kegiatan dibidang
perdagangan maupun jasa dengan maksud mencari keuntungan.

Sedangkan, Model bisnis merupakan suatu model yang menjelaskan dan menjabarkan
bagaimana sebuah perusahaan dapat bergerak dan berkembang untuk memperoleh keuntungan.
Manfaat dari model bisnis yaitu (1) memudahkan para perencana dan pengambil keputusan di
perusahaan , (2) membantu menguji konsistensi hubungan antar komponennya. (3) membantu
menguji pasar dan asumsi yang digunakan saat mengembangkan bisnis, (4) menunjukkan
seberapa radikal suatu perubahan dilakukan dan konsekuensinya. Jenis-jenis dari model bisnis
diantaranya seperti subscription, freemium, e-commerce, retailer, distributor, dan franchise.

Pengelolaan bisnis merupakan kegiatan usaha yang dilakukan perusahaan/Individu


dalam bisnisnya dalam pendirian usaha, penyusunan anggaran keuangan, serta menjalankan
perusahaan yang berkaitan aspek produksi, pemasaran, sumberdaya manusia, serta pengelolaan
keuangan. Untuk bentuk usaha bisnis dengan skala kecil pun diperlukan sebuah upaya
penggelolaan usaha yang baik, berikut beberapa hal yang menjadi patokan utama dalam
mengelola usaha diantaranya adalah : Pengelolaan Produksi, Pengelolaan Pemasaran,
Pengelolaan distribusi, Pengelolaan Keuangan
DAFTAR PUSTAKA

https://qwords.com/blog/model-bisnis/

https://text-id.123dok.com/document/oy86ngprq-profil-usaha-pengertian-profil-usaha-
jenisbidangusaha.html#:~:text=Jadi%20profil%20usaha%20dapat%20diartikan,jasa%20deng
an%20mak sud%20mencari%20keuntungan.

https://dewey.petra.ac.id/repository/jiunkpe/jiunkpe/s1/mbis/2017/jiunkpe-is-s1-2017-
31413161-41443-business_model-chapter2.pdf
https://www.gurupendidikan.co.id/pemodelan-proses-bisnis/
https://www.biografiku.com/biografi-kolonel-harland-sanders.
ENTREPRENEURSHIP INSPIRATION

Nama : Harland David Sanders


Lahir : Indiana, Amerika, 9 September 1890
Wafat : Kentucky, Amerika, 16 Desember 1980
Orang Tua : Wilbur David Sanders (ayah), Margaret Ann Sanders (ibu)
Istri : Josephine King, Claudia Price
Anak : Mildred Sanders Ruggles, Harland Sanders, Jr., Margaret Sanders
Dikenal : Pendiri KFC (Kentucky Fried Chicken)
Biografi Kolonel Harland Sanders

Harland Sanders lahir pada tanggal 9 September 1890. Nama Lengkapnya adalah
Harland David Sanders. Ayahnya bernama Wilbur David Sanders dan ibunya bernama
Margaret Ann Sanders. Di usia 6 tahun, Sanders kehilangan ayahnya yang meninggal Ibunya
pun terpaksa memikul tanggung jawab lebih awal. Kondisi yang ada mengharuskan Harland
Sanders menjaga kedua adik kandungnya dan belajar memasak lebih awal.
Belum menginjak tujuh tahun, Harland Sanders telah menjadi koki handal. Dia bekerja
di sawah saat baru berusia sepuluh tahun dengan upah dua dolar setiap bulan. Pada saat bekerja
sebagai kuli dengan hanya mendapat upah tidak lebih dari enam belas sen, Ia juga pernah
bekerja sebagai tukang parkir. Di tahun 1906, ia kemudian masuk tentara dan dikirim ke Kuba.
Setelah itu ia kemudian pensiun dari angkatan darat.
Hidup dengan mengandalkan uang pensiun tidaklah cukup, ia kemudian bergabung
menjadi tim pemadam kebakaran kereta api. Pada masa – masa itu juga, Harland Sanders
belajar hukum melalui koresponden. Harland Sanders terus menggali kemampuannya hingga
akhirnya dia memperoleh ijazah di bidang hukum. Meskipun dia sudah sering menangani kasus
di beberapa pengadilan di Little Arkansas, namun dia merasa penghasilannya sangat jauh dari
standar. Oleh karena itu, bagi Harland Sanders ijazah yang telah diperolehnya tidak ada
gunanya. Harland Sanders meninggalkan profesi pengacara dan membuka sebuah stand untuk
servis mobil pada tahun 1929 di Corbin, Kentucky.
Suatu hari, seorang penjual asongan berkata bahwa di kota ini tidak ada rumah makan
yang bagus, sehingga siapa pun bisa makan di dalamnya dengan nyaman. Harland Sanders
mengiyakan pendapat itu. Dalam benaknya bergejolak keinginan untuk mendirikan sebuah
rumah makan. Tidak satu pun orang yang tahu kalau komentar pedagang asongan tersebut akan
menjadi satu titik dalam kehidupan Harland Sanders yang kemudian akan mengubah
nasibnya. Rumah makan tersebut melahirkan sebuah gebrakan dalam menyajikan menu
makanan tercepat. Harland Sanders memulai dari sebuah ruangan kecil, yaitu sebuah gudang
di belakang stand pelayanan mobilnya. Harland Sanders telah mengubahnya menjadi sebuah
rumah makan kecil yang menjual ayam goreng dan sayur segar.
Rumah makan Harland Sanders begitu terkenal. Untuk membuka rumah makan,
Harland Sanders tidak merasa kesulitan hanya dengan menutup pom bensinnya dan
mengubahnya menjadi sebuah rumah makan yang ia beri nama “Café Sanders”. Pada tahun
1930, usaha Harland Sanders semakin berkembang. Rumah makannya kini dipenuhi seratus
empat puluh dua orang. Mengingat cintanya terhadap pengembangan dan pendidikan yang
terus menerus dalam hal apa pun, akhirnya Harland Sanders mengikuti sebuah pelatihan
tentang manajemen rumah makan dan hotel selama delapan minggu di Universitas Cornell.
Harland Sanders sangat suka ayam goreng, hanya saja tidak memakai cara klasik, yaitu
dengan memakai minyak yang tidak bisa menghasilkan rasa seperti yang diinginkannya. Pada
tahun 1939, Harland Sanders menemukan cara jitu untuk menggoreng ayam. Salah satu hal
yang membantu penemuan barunya tersebut adalah penemuan pressure cooker atau panci
bertekanan yang dapat menghasilkan ayam lezat dan segar dalam waktu sepuluh detik dengan
cara dikukus di atas uap. Cara tersebut sangat baik sebab tanpa menghilangkan rasa dan bau
serta tidak menggunakan minyak. Setiap tahun, Harland Sanders selalu melakukan percobaan
untuk ayam gorengnya hingga akhirnya ia menemukan resep spesial ayam goreng yang terdiri
dari rempah – rempah dan bumbu – bumbu yang dikenal dengan ‘Sebelas bumbu rahasia KFC.’
Pada tahun 1949, Harland Sanders menerima pangkat kolonel berkat keberhasilannya di
wilayah Kentucky. Akan tetapi, Harland Sanders lebih suka dipanggil bisnisman.
Pada tahun 1953, Harland Sanders mendapat tawaran untuk menjual rumah makannya
dengan harga seratus enam puluh empat ribu dolar. Meski jumlah ini sangat menggiurkan, akan
tetapi Harland Sanders menolaknya. Selang beberapa tahun, tata letak kota Kentucky
mengalami perubahan, sehingga rumah makannya tidak lagi strategis dan menarik pengunjung.
Inilah yang menjadi sebab kenapa dia terpaksa menjualnya melalui pelelangan terbuka dengan
harga tujuh puluh lima ribu dolar. Jumlah ini belum cukup untuk membayar hutang –
hutangnya.
Sang Kolonel memutuskan untuk pensiun. Dia mendapatkan uang sejumlah seratus
lima dolar dari jaminan sosial milik Harland Sanders sendiri dan juga milik istrinya. Meski
dengan kondisi jiwa yang remuk dan serba kekurangan, akan tetapi Harland Sanders tidak
menyerah. Harland Sanders mencoba menjual resep ayam goreng ala KFC ke rumah makan di
wilayah Outta, AS. Ia mencoba menawarkan resepnya. Harland Sanders turun ke pasar – pasar
untuk mempromosikan ide penjualan ayam KFC-nya, meski sudah tua dan terserang penyakit
rematik. Harland Sanders terkadang tidur di dalam mobil demi mencukupi pembayaran
hotelnya. Selama dua tahun berkeliling, Harland Sanders hanya dapat memuaskan lima rumah
makan saja. Resep ayam yang ia tawarkan lebih banyak di tolak dan ditertawakan. Selama dua
tahun berkeliling menawarkan resepnya ada lebih dari 1000 penolakan yang ia terima. Tanpa
kenal menyerah dan yakin akan berhasil, ia terus berusaha.
Akhirnya resep ayam gorengnya banyak di sukai oleh masyarakat Amerika ketika itu.
Perjuangannya yang tak mengenal lelah terbayar dengan lakunya resep ayam gorengnya.
Hingga ketika usia kolonel Harland Sanders menginjak usia tujuh puluh tahun, jumlah rumah
makan yang menjadi bagian dari franchise KFC-nya mencapai dua ratus tempat, di USA dan
Kanada. Setelah mencapai jumlah ini, Harland Sanders berhenti berkeliling karena banyak
orang yang datang ke tempat tinggalnya untuk berkonsultasi. Akhirnya, dia sepenuhnya
membantu sang istri untuk meracik resep makanan yang terdiri dari beberapa jenis tanaman
rempah – rempah dan bumbu – bumbu. Ia lalu menjualnya memalui pos. Hingga sekarang,
resep tersebut tidak diketahui kecuali segelintir orang yang tidak melebihi jumlah jari satu
tangan.
Pada tahun 1963, jumlah rumah makan yang berada di bawah franchise KFC-nya
mencapai enam ratus tempat. Jumlah tersebut terlalu banyak dan tidak mungkin dia
memikulnya sendiri.
Oleh karena itu, Harland Sanders memutuskan untuk menjual bisnis waralaba KFC-nya
kepada Jhon Brown Junior dan seorang milyuner Jack Mass seharga satu juta dolar. Selain itu,
darinya Sanders juga mendapat gaji setiap bulan seumur hidup sebesar empat puluh ribu dolar
(kemudian mengalami kenaikan menjadi tujuh puluh lima ribu dolar) sebagai ganti dari
peranannya sebagai konsultan, iklan yang telah dia publikasikan, dan jabatannya sebagai
direktur utama perusahaan.
Kolonel Harland Sanders meninggal pada tahun 1980 dan dimakamkan di Louisville.
Pada tahun 1982, bisnis waralaba KFC menjadi bagian dari anak perusahaan Reynolds dan
pada tahun 1986, KFC dibeli oleh perusahaan Pepsi Cola dengan harga delapan ratus empat
puluh juta dolar.
Hingga Desember 2013, ada 18.875 outlet KFC di 118 negara dan wilayah di seluruh
dunia. Ada 4.563 outlet di Cina, 4.491 di Amerika Serikat, dan 9.821 di seluruh dunia. Outlet
dimiliki oleh pemegang waralaba atau langsung oleh perusahaan. Sebelas persen outlet adalah
milik perusahaan, dan sisanya dioperasikan oleh pemegang waralaba. Meskipun padat modal,
kepemilikan perusahaan memungkinkan untuk ekspansi rantai yang lebih cepat.

Anda mungkin juga menyukai