Anda di halaman 1dari 2

2.

karakteristik pendukung – pengukuran

Karakteristik Pendukung
a. Keharusan membayar kas. Keharusan membayar kas pada waktu dan jumlah rupiah tertentu
di masa datang merupakan petunjuk yang jelas/kuat mengenai adanya kewajiban.
b. Identitas terbayar jelas. Bila identitas sudah jelas, hal tersebut hanya menguatkan bahwa
kewajiban memang ada tapi untuk menjadi kewajiban identitas tidak harus dapat ditentukan
pada saat keharusan terjadi.
c. Berkekuatan huku. Adanya daya paksa yuridis hanya menunjukkan bahwa kewajiban
tersebut memang ada dan dapat dibuktikan secara yuridis material.

Pengakuan, Pengukuran, dan Penilaian


Kewajiban mengalami 3 tahap perlakuan yaitu : penanggungan (pengakuan terjadinya),
penelusuran, dan pelunasan (penyelesaian).
1. Pengakuan
Pada prinsipnya kewajiban diakui saat keharusan telah mengikat akibat transaksi yang
sebelumnya telah terjadi. Mengikatnya suatu keharusan harus dievaluasi atas dasar kaidan
pengakuan (recognition rules). Kam (1990 hlm. 119-120)) mengajukan 4 kaidah pengakuan
untuk memindai pengakuan kewajiban yaitu :
 Ketersediaan dasar hukum
Jika terdapat bukti yuridis yang kuat tentang adanya daya paksa untuk memenuhi
keharusan, jelas tidak dapat disangkal bahwa suatu kewajiban memang ada. Faktur
pembelian (invoice) dan tanda penerimaan barang merupakan dasar hukum yang cukup
meyakinkan untuk mengakui kewajiban.
 Keterterapan konsep dasar konservatisma
Implikasi dianutnya konsep konservatisma adalah rugi dapat diakui segera tetapi tidak
dengan untung. Ini berarti bahwa kewajiban dapat diakui segera sedangkan aset tidak.
 Ketertentuan substansi ekonomik transaksi
Substansi suatu transaksi dapat memicu pencatatan seluruh kewajiban yang timbul ketika
transaksi terjadi meskipun secara yuridis/kontraktual kewajiban baru akan mengikat
secara berkala pada aset keharusan sekarang timbul.
 Keterukuran nilai kewajiban
Keterukuran merupakan salah satu syarat untuk mencapai kualitas keterandalan
informasi. Adanya kepastian mengenai jumlah rupiah dapat memicu diakuinya suatu
kewajiban.
Yang menjadi masalah teknis adalah papan ke4 kaidah diatas dipenuhi. Hal ini berkaitan
dengan penentuan saat (timing) pengakuan kewajiban. Hendriksen dan Van Breda (1991)
menunjukkan saat-saat untuk mengakui kewajiban :
- Pada saat penandatanganan kontak bila saat itu hak dan kewajiban telah mengikat.
- Bersamaan dengan pengakuan biaya bila barang dan jasa yang menjadi biaya belum
dicatat sebagai aset sebelumnya.
- Bersamaan dengan pengakuan aset.
- Pada akhir periode karena penggunaan asas akrual melalui proses penyesuaian.
Pengakuan ini menimbulkan pos utang atau kewajiban akruan (accrued liabilities).

Anda mungkin juga menyukai