Anda di halaman 1dari 8

NAMA:DONISIA SATI

PRODI:AKUNTANSI

NPM:200404020016

TUGAS :TEORI AKUNTANSI(SLIDE KE-7)

1. Menyebut dan mejelaskan karakteristik kewajiban


1) Pengorbanan manfaat ekonomik masa datang Pengorbanan manfaat ekonomik
diwujudkan dalambentuk transfer atau penggunaan asset kesatuan usaha. Cukup
pasti di masa datang mengandung makna bahwa jumlah rupiah pengorbanan dapat
ditentukan dengan layak. Demikian juga, saat pengorbanan manfaat ekonomi
dapat ditentukan atas dasar kejadian tertentu atau atas permintaan pihak lain
2) Keharusan sekarang untuk mentransfer asset Untuk dapat disebut sebagai
kewajiban, suatu pengorbanan ekonomik masa datang harus timbul akibat
keharusan sekarang. Pengertian sekarang mengacu pada hal waktu dan adanya.
Maksudnya waktu adalah tanggal pelaporan (neraca). Artinya pada tanggal neraca
kalau perlu atau kalau dipaksakan pengorbanan sumber ekonomik harus dipenuhi
karena keharusan untuk itu telah ada.
3) Timbul akibat transaksi masa lalu Sama seperti definisi asset, kriteria ini
sebenarnya menyempurnakan kriteria keharusan sekarang dan sekaligus tes
pertama pengakuan suatu pos sebgai kewajiban tetapi tidak cukup untuk
mengakui secara resmi dalam system pembukuan. Transaksi atau kejadian masa
lalu adalah kriteria untuk memenuhi definisi tetapi bukan kriteria untuk
pengakuan. Jadi adanya pengorbanan manfaat ekonomik masa datang tidak cukup
untuk mengakui suatu objek ke dalam kewajiban kesatuan usaha untuk dilaporkan
via statemen keuangan.
2. Mengukur dan menentukan jumlah rupiah pada saat penanggungan,penelusuran dan
pelunasan
1) Penanggungan atau pengakuan
Pada prinsipnya, kewajiban diakui pada saat keharusan telah mengikat
akibat transaksi yang sebelumnya telah terjadi. Mengikatnya suatu keharusan
harus dievaluasi atas dasar kaidah pengakuan (recognition rules). kriteria
pengakuan lebih berkaitan dengan pedoman umum dalam rangka memenuhi
karakteristik kualitatif informasi sehingga elemen statemen keuangan hanya dapat
diakui bila kriteria definisi, keberpautan, keterandalan, dan keterukuran dipenuhi.
Kriteria umum ini tidak operasional sehingga diperlukan kaidah pengakuan
sebagai penjabaran teknis kriteria pengakuan umum. Dalam hal kewajiban, kaidah
pengakuan berkaitan dengan saat atau apa yang menandai bahwa kewajiban dapan
diakui (dibukukan)
2) Penilaian terhadap penelusuran
Penilaian kewajiban setiap saat dalam periode dari saat pengakuan sampai
pelunasan.Penentuan jumlah rupiah pengorbanan ekonomik (keharusan sekarang)
setiap saat seandainya pada saat tersebut kewajiban harus dilunasi. Penentuan
niali pelunasan sekarang (NPS)
3) Pelunasan
Pelunasan adalah tindakan atau upaya yang sengaja dilakukan oleh kesatuan
usaha untuk memenuhi (to satisfy) kewajiban pada saatnya dan dalam kondisi
normal usaha (in due course of business) sehingga bebas dari kewajiban
tersebut.Pelunasan biasanya merupakan pemenuhan secara langsung kepada pihak
yang berpiutang.Pelunasan menjadikan kewajiban tersebut hapus, tiada, atau
lenyap (extinguished) secara langsung (kewajiban langsung didebit).
Perlunasan secara langsung disebut juga perlunasan secara yudiris karena
kewajiban kepada pihak yang berpiutang secara yudiris hapus melalui transaksi
langsung yang benar-benar terjadi.Perlunasan secara tidak langsung terjadi
apabila kesatuan usaha melakukan tindakan yang mengarah ke perlunasan
misalnya dengan pembentukan dan khusus untuk perlunasan (sinking fund) baik
dikelola sendiri atau melalui wali amanat (trust agency). Pembentukan atau
penyisihan dana semacam ini menjadikan kesatuan usaha secara substantif
menempati keadaan yang disebut pembatalan atau pembebasan secara substansif
(in substance defeasance).
Masalah akuntansi yang berkaitan dengan perlunasan langsung maupun tidak
langsung adalah penentuan kapan kewajiban telah dapat dikatakan hapus atau
lenyap sehingga jumlah rupiahnya dapat diakui dari sistem pembukuan.FSAB
memberikan pedoman tentang saat pelenyapan (extiguishment) kewajiban. Pada
mulanya FSAB menentukan kriteria lenyapan suatu kewajiban sebagai berikut:
a) Debitor membayar/melunasi kreditor dan bebas dari semua keharusan
yang berkaitan dengan utang.
b) Debitor telah dibebaskan secara hukum dari statusnya sebagai penanggung
utang utama baik oleh keputusan pengadilan maupun oleh kreditor dan
dapat dipastikan bahwa debitor tidak akan diharuskan untuk melakukan
pembayaran dimasa datang yang berkaitan dengan utang dengan
penjaminan dalam bentuk apapun.
c) Debitor menaruh kas atau aset lainnya yang tidak dapat ditarik kembali
dalam suatu perwalian yang semata-mata digunakan untuk perlunasan
pembayaran bunga serta pokok suatu pinjaman tertentu dan sangat kecil
kemungkinan bagi debitor untuk diharuskan lagi melakukan pembayaran
dimasa datang yang berkaitan dengan pinjaman tersebut.
3. Menyebut dan menjelaskan berbagai dasar atribut penilaian kewajiban
1) Nilai pasar sekarang (current market value)
2) Nilai pelunasan neto (net settlement value)
3) Nilai diskunan aliran kas masa datang (discounted value of future cash flows)
Basis
Contoh Pos Yang
(atribut) Keterangan
Berpaut
Penilaian
Kewajiban penerbit
Berbagai kewajiban yang opsi sebelum jangka
Harga pasar
melibatkan komoditas dan opsi habis dan
sekarang
surat- surat berharga. beberapa kewajiban
pedagang efek.
Berbagai kewajiban yang
Utang usaha, utang
melibatkan jumlah rupiah
garansi, dan utang
Nilai pelunasan neto yang cukup pasti tetap
wesel jangka
waktu pelunasannya tidak
pendek.
cukup pasti.
Kewajiban moneter jangka
Utang obligasi, dan
Nilai diskunan aliran panjang jumlah rupiah
utang wesel jangka
kas masa dating maupun saat pembayaran
panjang.
cukup pasti.

4. Menjelaskan kriteria pengakuan kewajiban


a) Ketersediaan dasar hukum
Kaidah ini terkait dengan kualitas keterandalan dan keberpautan informasi.
Faktur pembelian (invoice) dan tanda penerimaan barang (receiving report)
merupakan dasar hukum yang cukup meyakinkan untuk mengakui kewajiban.
Telah disebutkan bahwa ketersediaan dasar hukum yang menimbulkan daya
paksa hanya merupakan karateristik pendukung definisi kewajiban. Jadi,
kaidah ini tidak mutlak sehingga kewajiban juga dapat diakui bila terdapat
bukti substantif adanya keharusan konstruktif atau demi keadilan.
b) Keterterapan konsep dasar
Kaidah ini merupakan penjabaran teknis kriteria keterandalan. Keadaan-
keadaan tertentu yang menjadikan konsep konservatisma terterapkan dapat
memicu pengakuan kewajiban. Implikasi dianutnya konsep konservatisma
adalah rugi dapat segera diakui tetapi tidak demikian dengan untung. Ini berarti
kewajiban dapat diakui segera sedangkan aset tidak.
c) Ketertentuan substansi ekonomik transaksi
Kaidah ini berkaitan dengan masalah relevansi informasi. Utang sewaguna
(lease obligations) dapat diakui pada saat transaksi meskipun tidak ada transfer
hak milik dalam transaksi sewaguna tersebut. Dalam hal ini, kewajiban dapat
atau bahkan harus diakui kalau secara substantif sewaguna tersebut sebenarnya
adalah pembelian angsuran (yaitu memenuhi salah satu kriteria kapitalisasi).
d) Keterukuran nilai kewajiban
Keterukuran merupakan salah satu syarat untuk mencapai kualitas keterandalan
informasi. Definisi kewajiban mengandung kata cukup pasti (probable) yang
mengacu tidak hanya pada terjadinya pengorbanan sumber ekonomik masa
datang tetapi juga pada jumlah rupiahnya.

5. Menjelaskan masalah teoritis dalam pelunasan sebelum jatuh tempo


Bila kewajiban dilunasi pada saat jatuh tempo, nilai jatuh tempo (nominal) dengan
sendirinya merefleksi nilai sekarang (saat pelunasan) kewajiban sehingga tidak ada
selisih antara jumlah rupiah yang dibayar dan nilai nominal. Nilai jatuh tempo juga akan
sama dengan nilai buku atau nilai bawaan (carrying value) kewajiban karena proses
amortisasi selisih antara nominal dan nilai pasar pada saat penerbitan utang (misalnya
obligasi). Selama beredar, nilai pasar atau nilai sekarang kewajiban berfluktuasi
mengikuti tingkat bunga yang berlaku tetapi pada umumnya fluktuasi tersebut tidak
diakui dalam pembukuan debitor.
Penarikan kembali obligasi yang beredar adalah suatu transaksi yang
mempengaruhi kontrak debitor atau kreditor tetapi transaksi ini sangat berbeda dengan
transaksi aliran kegiatan operasi dan transaksi penggunaan asset (investasi).Dengan
demikian, terdapat pandangan bahwa untung atau rugi yang berasal dari transaksi tersebut
harus dilaporkan sebagai suatu penyesuaian modal.Bergantung pada sifatnya untung atau
rugi dapat dilaporkan sebagai pos diner atau pos ekstraordiner. Kriteria untuk
menentukan hal ini adalah apakah pos tersebut merupakan akibat dari transaksi atau
kejadian yang mempunyai sifat sebagai berikut:
1) Sangat berbeda dengan kegiatan operasi rutin kesatuan usaha
2) Tidak diharapkan akan sering terjadi
3) Berpengaruh material terhadap operasi perusahaan secara keseluruhan

APB berargumen bahwa sifat semula pelunasan utang sebelum jatuh tempo pada
dasarnya sama. Untuk perlunasan dengan pendanaan sebenarnya terdapat tiga perlakuan
alternative untuk selisih yaitu:

a) Selisih diamortisasi selama sisa umur semula utang yang ditarik Kembali
b) Selisih diamortisasi selama umur utang baru yang diterbitkan
c) Selisih diakui pada saat penarikan dan dilaporkan distatement laba rugi
tahun bersangkutan

Perlunasan utang sebelum jatuh tempo sama sifatnya dengan perlunasan pada saat
jatuh tempo tanpa memperhatikan cara untuk melaksanakan hal tersebut (dengan
pendanaan kembali atau tidak). Untung atau rugi dapat dilaporkan sebagai pos ordiner
atau ektraordiner tergantung pada penilaian terhadap kondisi yang melingkupi transaksi.

6. Menyebutkan prinsip penilaian kewajiban menurut FSAB


1) Harga pasar sekarang (Current Market Value)
2) Nilai pelurusannetto (net settlement value)
3) Nilai diskonaliran kas masa datang (discounted value of future cash flows
7. Menjelaskan teori yang berkaitan dengan pembebasan substansif
Kewajiban dapat dinyatakan terlunasi bila telah dilakukan pembayaran atau telah
terjadi pembebasan secara hukum oleh pihak kreditur atau pengadilan.Bila telah dicapai
saat debitur tidak perlu lagi melakukan pembayaran di masa datang yang
berkaitandenganpinjaman.Maka pada tersebutsecarasubstantifdebitursudahbebasdari
kewajiban.Sehingga dapat mengakui kewajiban dan asset dalam perwalian meskipun
utang belum jatuh waktu. Demikian juga, jika debitur membentuk dana pelunasan utang
obligasi pada saat debitur sudah tidak perlu lagi membayar.Atau menyetor kas ke dana
tersebut karena kas yang telah disetor. Dan pendapatan(aliran kas) dari dana tersebut
sudah pasti akan cukup untuk menutup utang utang pada saat jatuh tempo.Maka pada saat
itu kewajiban debitur secara substantive dianggap lunas, meskipun kewajiban belum
jatuh tempo.Jadi pada saat tidak ada lagikeharusan membayar, telah terjadi pembebasan
substantif.
8. Menjelaskan penyajian pos-pos kewajiban dalam neraca
a) Utang Lancar (Current Liabilities)
Utang lancer adalah utang yang akan jatuh tempo dalam waktu 1 tahun.Termasuk
dalam pos utang lancer antara lain :
 Utang usaha (account payable)Utang usaha (dagang) timbul karena
perusahaan membeli secara kredit dari supplier utang ini bebas bunga.
 Biaya masih harus dibayar (accrued expanse,accruedliabily)Biaya masih
harus dibayar timbul apabila kita sudah membebankan biaya pada laba-
rugi.Tetapi kita belum mengeluarkan uang untuk membayarnya.
Contohnya utang gaji dan utang bunga.
 Pendapatan diterima dimuka (unerned revenue)Pendapatan diterima
dimuka terjadi apabila ada pembeli menyerahkan uang kepada
perusahaan,tetapi perusahaan belum mengyerahkan barang/jasa.Diwaktu
yang akan datang perusahaanwajib menyerahkan barang/jasa.
 Utang pajak (tax payable)Utang pajak timbul pada waktu ada kewajiban
pajak dan akan berkurang pada waktu dibayar.
 Utang cerukan (overdraft)Cerukan adalah fasilitas pinjaman dari bank
dari bank yang bersifat jangka pendek dan darurat.
 Utang bank (bank loan)Utang bank disini adalah utang bank yang sifatnya
jangka pendek,misalnya kredit modal kerja
b) Utang jangka panjangPos utang japan adalah pos yang berisi utang yang akan
jatuh tempo dalam waktu lebih dari 1 tahun.beberapa contoh utang japan akan di
bahas dibawah ini.
 Utang obligasi (bonds payable)Utang obligasi diproleh dengan
menerbitkan obligasi di pasar modal.Obligasi mempunyai taggal jatuh
tempo tertentu.
 Utang sewa guna usaha (lease obligation)
Utang sewa guna usaha timbul bersamaan pada saat kita mendapatkan
aktiva sewa guna usaha.
Utang bankSemua jenis utang bank japan akan masuk kategori
ini,misalnya kredit investasi.
c) Utang lain-lain
Utang lain-lain adalah utang yang tidak dapat dikelompokan kedalam utang
jangka pendek,maupun utang jangka panjang.contohnya utang subordinasi.Utang
subordinasi, utang tersebut biasanya jatuh tempoya tidak jelas,misalnya dilunasi
setelah perusahaan mempunyai cukup likuiditas.

Anda mungkin juga menyukai