BAB 7 PEMBAHASAN
PENGAKUAN DAN PENYAJIAN PAJAK ASET KINI DAN TANGUHAN
a)
b) Perhitungan beban pajak kini dan pajak tangguhan !!
Pajak Penghasilan Terutang 25%x Rp Rp 283.750.000,-
1.135.000.000,-
Kredit Pajak :
Pph pasal 22 Rp 20.000.000,-
Pph pasal 23 Rp 10.000.000,-
Pph pasal 24 Rp 15.000.000,-
Pph pasal 25 Rp 45.000.000,-
Total Rp 90.000.000,-
Pph Kurang bayar (beban pajak kini) Rp 193.750.000,-
Ilustrasi 2
Pada tahun 2020 PT. Start Up membeli komputer seharga Rp 10.000.000,- menurut
ketentuan PSAK, komputer tersebut disusutkan selama 5 tahun dengan nilai residu Rp
2.000.000,-. Sementara menurut pajak masa manfaat seharusnya hanya 4 tahun. Jika
PT. Start Up memiliki laba kotor belum termasuk biaya penyusutan sebesar Rp
5.000.000,- sama untuk rentang waktu selama 5 tahun dan ternyata pada akhir tahun
ke-7 komputer tersebut dijual dengan harga Rp 3.000.000,-
Analisis kemungkinan munculnya pajak tangguhan dan bagaimana
memperlakukannya dalam pembukuan dan pelaporan keuangan perusahaan serta
jelaskan pemulihan pemulihan nilai pajak terutang.
Perhitungan :
Penyusutan/ tahun menurut Akuntansi= (Rp 10.000.000 – Rp 2.000.000) : 5
tahun = Rp 1.600.000,- (dari 2020 – 2024)
Penyusutan/ tahun menurut pajak = (Rp 10.000.000) : 4 tahun = Rp 2.500.000,- (dari
2020 – 2023)
Analisis Penentuan Pajak Tangguhan
Tahun
Keterangan
2020 (1) 2021 (2) 2022 (3) 2023 (4) 2024 (5)
Laba Kotor 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000
Beban Peny. (Akuntansi) 1.600.000 1.600.000 1.600.000 1.600.000 1.600.000
Laba bersih sblm Pajak 3.400.000 3.400.000 3.400.000 3.400.000 3.400.000
Beban pajak kini 850.000 850.000 850.000 850.000 850.000