Kos Purna-jual
Penyesuaian untuk kos purna-jual merupakan bagian dari pengukuran laba yang tepat. prosedur
yang umum dilakukan untuk mengantisipasi kos semacam itu adalah mendebit jumlah rupiah
taksiran kos kegiatan dan mengkredit jumlah rupiah yang sama ke dalam suatu akun cadangan
melalui penyesuaian akhir tahun.
Kerugian Piutang
Masalah kerugian piutang dapat diatasi dengan perlakuan yang sama seperti kos purna-jual.
Kerugian piutang yang ditaksir tersebut dapat disajikan dalam kelompok biaya dalam statemen
laba-rugi sebagai biaya penjualan yang bersangkutan dengan pengumpulan piutang / dapat juga
sebagai pengurang langsung pos pendapatan.
Transaksi Penjualan
Secara teknis transaksi penjualan adalah transaksi pertukaran aset secara aktual. Penjualan
dikatakan telah terjadi secara teknis jika produk (dan resiki yang melekat) telah ditransfer ke
pembeli dan sebagai penghargaan penjual mendapatkan kas. Sehingga, kriteria realisasi telah
terpenuhi saat penjualanhana kalau telah terjadi transfer barang tak bersyarat (unconditional
transfer of goods).
Argumen Pendukung
Validitas pengakuan pendapatan secara proporsional dengan penerimaan kas didasarkan atas 3
pertimbangan yang saling berkaitan yaitu :
a. Seluruh atau sebagian piutang yang timbul bukan merupakan aset yang mempunyai daya
beli murni (dapat dibelanjakan).
b. Makin lama jangka waktu untuk mengangsur makin besar kemungkinan piutang tidak
akan tertagih
c. Kos purna-jual, terutama kos penagihan dan pengumpulan piutang, biasanya lebih tinggi
dibandingkan dengan kos purna-jual untuk penjualan kredit biasa (jangka pendek).
Alasan Penyanggah
Paton dan Littleton (1970) menegakan bahwa pengakuan pendapatan dasar kas kurang dapat
didukung dengan berbagai alasan berikut :
Tagihan (piutang) yang timbul akibat penyerahan jasa pada dasarnya mempunyai
kedudukan yuridis yang sama dengan piutang timbul dari penjualan barang.
Belum tentu bahwa kemungkinan kegagalan untuk menerima pelunasan piutang dalam
perusahaan jasa lebih besar dari pada perusahaan dagang, sehingga mengharuskan
perusahaan jasa mengakui pendapatan atas dasar kas yang diterima.