Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERKEMBANGAN ILMU

EKONOMI MAKRO KEYNESIAN

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas

mata kuliah pengantar ekonomi makro

Disusun oleh :

Rahma fitri 21612099

1
PROGRAM STUDI MANAJEMEN STIE

PEMBANGUNAN TANJUNGPINANG

TAHUN AJARAN 2022 – 2023

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang sudah

melimpahkan rahmat,hidayah, dan inayah-Nya, sehingga saya dapat

menyelesaikan makalah tentang “perkembangan ilmu ekonomi klasik“.

Makalah ini telah saya susun dengan maksimal terlepas berasal semua itu,

saya menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan baik dari segi

susunan kalimat maupun tata bahasanya. oleh karena itu, dengan tangan terbuka

saya menerima segala saran serta kritik dari pembaca supaya saya dapat

memperbaiki makalah ilmiah ini.

Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu dosen pengantar ekonomi

makro yaitu ibu Ginola Tri Shindy yang telah membimbing kami dalam

pengajaran mata kuliah pengantar ekonomi makro.

Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat

maupun inpirasi terhadap pembaca. Terimakasih

2
Tanjungpinang, 8 maret 2022

Rahma fitri

DAFTAR ISI

JUDUL............................................................................................................................................
1

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………...
2

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..
3

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………...….…..
4

LATAR BELAKANG…………………………………………………………………………....
4

RUMUSAN MASALAH……………………………………………………………………..….
6

TUJUAN MAKALAH………………………………………………………………………...…
6

MANFAAT MAKALAH………………………………………………………………………...
6

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................
7

A. PENGERTIAN MAKRO EKONOMI KEYNESIAN………….……………………….


7

3
B. TEORI KEYNES………………………………………………………………………..
8
C. DASAR FILSAFAT…………………………………………………………………….
8
D. PANDANGAN KEYNES (KEYNESIAN)……………………………………………..
9
 Pendapatan absolut atas tabungan dan investasi………………………………………...
9
 Tingkat upah dan pengangguran………………………………………………………...
10
 Kecilnya biaya menu dan externalitas permintaan aggregate…………………………...
10
 Resesi sebagai akibat dari kegagalan koordinasi………………………………………..
11
 Pengejutan terhadap upah dan harga……………………………….…………………...
11
 Faktor penentu kegiatan ekonomi negara……………………………………………….
11

BAB III PENUTUP……………………………………………...……………………...............


12

KESIMPULAN…………………………………………………………………….……….........
12

SARAN…………………………………………………………………………………..............
12

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….......................................
13

4
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Latar belakang lahirnya ekonomi makro yaitu dari Adam Smith, melalui


bukunya yang berjudul "Wealth of Nations". Dan Adam Smith merupakan
pelopor dari aliran ekonomi klasik. Pada tahun 1930 aliran klasik ini dianggap
mengalami kegagalan karena terjadinya gejolak dan krisis besar. Hal ini
ditunjukkan dengan adanya ketidak mampuan pasar untuk bereaksi terhadap
gejolak di pasar saham. sehingga lahirlah teori baru dari Keynes yang
menyatakan bahwa pasar tidak selalu mampu menciptakan keseimbangan.
Perkembangan ilmu ekonomi bermula pada abad ke 18. Yang
dikembangkan oleh Adam Smith, Dalam aliran klasik Adam smith menekankan
bahwa adanya invisible hand dalam mengatur pembagian sumber daya.
mekanisme pasar menjadi representasi dari konsep invisible hand ini, dengan
harga menjadi instrumen utamanya. Namun, setelah terjadi krisis maka
terbantahlah teori tersebut, keynes menyatakan bahwa perlunya pemerintah ikut
campur dalam subuah perekonomian dan itu menyebabkan aliran klasik dan
aliran keynes berbeda. Ilmu ekonomi dibagi menjadi 2 yaitu ilmu ekonomi mikro
dan ekonomi makro. Berikut ini penjelasan tentang ekonomi makro dan mikro
yaitu :
Ekonomi mikro mempelajari tentang ilmu ekonomi dengan ruang lingkup
yang lebih kecil seperti produksi, harga dan distribusi, Ekonomi makro
mempelajari ilmu ekonomi secara lebih luas yaitu tentang pengeluaran dan
pendapatan, pengangguran, inflasi dan deflasi. Terdapat tiga pokok dalam
kegiatan ekonomi yaitu :

 Konsumsi adalah kegiatan menghabiskan atau mengurangi unsur manfaat dari


suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan.
 Produksi adalah kegiatan dimana menghasilkan suatu barang atau jasa atau
menambah nilai guna dari suatu barang atau jasa tersebut.

5
 Distribusi adalah kegiatan menyalurkan barang atau jasa dari produsen ke
konsumen.

Perkembangan ekonomi senantiasa menjadi pokok pembicaraan yang


menarik adanya masalah perekonomian tersebut maka munculah berbagai
teoriteori ekonomi dan tokoh-tokohnya yang mengemukakan berbagai pendapat.
Seiring berjalannya waktu untuk memperbaiki sistem perekonomian menjadi
lebih baik muncul teori ekonomi baru yang membawa pemikiran yang berbeda
dengan sebelumnya. Berbagai macam pemikiran dan teori-teori dari pada tokoh
inilah yang bisa mengambil suatu tindakan ekonomi yang tepat guna
meningkatkan perekonomian. Tindakan ekonomi yang tepat guna mendorong
meningkatnya perekonomian muncul berbagai tokoh-tokoh pemikiran serta teori
pertumbuhan ekonomi.
Dari teori klasik (Smith dan Ricardo) hingga teori Keynes dan Harrod
Domar, laju pertumbuhan ekonomi suatu negara dipengaruhi oleh unsur
investasi. 2 Aspek utama yang dikembangkan oleh Keynes, misalnya adalah
aspek yang menyangkut peranan investasi melalui permintaan
masyarakat/aggregrat Demand. Pertumbuhan atau pengumpulan modal
dipandang sebagai salah satu faktor dan sekaligus faktor utama dalam
pembanguan ekonomi. Menurut Nurkse (Jhingan, 2004). Lingkaran setan
kemiskinan dapat digunting melalui pembentukan modal sebagai akibat
rendahnya tingkat pendapatan, produksi dan investasi menjadi rendah atau
kurang. Hal ini menyebabkan kekurangan dibidang barang modal yang dapat di
atasi melalui pembentukan modal, lewat itu persediaan mesin, alat-alat
perlengkapan meningkat. Skala produksi meluas overhead ekonomi dan sosial
tercipta.
Pembentukan modal membawa kepada pemanfaatan penuh sumber-
sumber yang ada. Jadi pembentukan modal menghasilkan kenaikan besarnya
output, pendapatan dan pekerjaan dengan demikian memecahkan masalah inflasi
dan neraca pembayaran, serta membuat perekonomian menjadi lebih baik.
Investasi atau penanaman modal adalah motor suatu perekonomian, banyaknya

6
investasi yang direalisasikan didalam suatu negera yang bersangkutan, sedangkan
sedikitnya Investasi akan menunjukkan lambannya laju pertumbuhan ekonomi
(Ambar Sariningrum, 2010). Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi
tidak bisa lepas dari modal yang dapat diwujudkan dalam bentuk investasi.
Investasi tersebut dapat menunjang pertumbuhan ekonomi dan perluasan tenaga
kerja yang diperoleh dari pemerintah, swasta dan pinjaman luar negeri. Oleh
karena itu pemerintah harus berupaya menciptakan iklim investasi yang kondusif
serta sarana yang memadai.

2.1 PERUMUSAN MASALAH


Berdasarkan uraian latar belakang yang dikemukakan diatas, maka rumusan
masalah yang akan dilampirkan dalam makalah ini adalah :
1) Bagaimana pembentukan modal membawa kepada pemanfaatan penuh
sumber-sumber yang ada
2) Sebutkan aspek utama yang dikembangkan oleh Keynes
3) Sebutkan 3 pokok dalam kegiatan ekonomi

3.1 TUJUAN MAKALAH


Tujuan makalah yang ingin dicapai adalah untuk :
1) Kita dapat mengetahui bagaimana pembentukan modal membawa kepada
pemanfaatan penuh sumber-sumber yang ada
2) Kita dapat mengetahui aspek utama yang dikembangkan oleh Keynes
3) Dan kita dapat mengetahui 3 pokok dalam kegiatan ekonomi

4.1 MANFAAT MAKALAH


Dapat mengetahui pendapatan nasional, pertumbuhan ekonomi nasional,
pertumbuhan ekonomi nasional, dan neraca pembayaran nasional.

7
BAB 11
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MAKRO EKONOMI KEYNESIAN

Makro ekonomi Keynesian adalah teori makro ekonomi tentang


pengeluaran total (permintaan agregat) dalam perekonomian dan dampaknya
terhadap output dan inflasi. Makro ekonomi Keynesian adalah makro ekonomi
yang digagas oleh JM.Keynes dalam bukunya the general theory of employment,
interest, and money.
Teori keynes, adalah suatu teori ekonomi yang didasarkan pada ide
ekonomi inggris abad ke-20,Jhon Maynard Keynes . Teori ini mempromosikan
suatu ekonomi campuran, di mana baik negara maupun sektor swasta memegang
peranan penting. Kebangkitan ekonomi Keynesianisme menandai berakhirnya
ekonomi laissez-faire suatu teori ekonomi yang berdasarkan pada keyakinan
bahwa pasar dan sektor swasta dapat berjalan sendiri tanpa campur tangan

8
negara. Teori ini menyatakan bahwa kecenderungan ekonomi makro dapat
memengaruhi perilaku individu ekonomi mikro.
Berbeda dengan teori ekonomi klasik yang menyatakan bahwa proses
ekonomi didasari oleh pengembangan keluaran potensial, Keynes menekankan
pentingnya permintaan agregat sebagai faktor utama penggerak perekonomian,
terutama dalam perekonomian yang sedang lesu. Ia berpendapat bahwa kebijakan
pemerintah dapat digunakan untuk meningkatkan permintaan pada level makro,
untuk mengurangi pengangguran dan deflasi. Jika pemerintah meningkatkan
pengeluarannya, uang yang beredar di masyarakat akan bertambah sehingga
masyarakat akan terdorong untuk berbelanja dan meningkatkan permintaannya
sehingga permintaan agregat bertambah. Selain itu, tabungan juga akan
meningkat sehingga dapat digunakan sebagai modal investasi, dan kondisi
perekonomian akan kembali ke tingkat normal.
Ilmu ekonomi Keynesian merepresentasikan cara baru dalam memandang
pengeluaran, output, dan inflasi. Sebelumnya, pemikiran ekonomi klasik
berpendapat bahwa perubahan siklus dalam pekerjaan dan hasil ekonomi akan
sederhana dan dapat menyesuaikan sendiri. Menurut teori klasik ini, jika
permintaan agregat dalam perekonomian turun, kelemahan dalam produksi dan
pekerjaan akan memicu penurunan harga dan upah. Tingkat inflasi dan upah
yang lebih rendah akan mendorong pengusaha untuk melakukan investasi modal
dan mempekerjakan lebih banyak orang. Akhirnya dapat membuka lapangan
kerja dan memulihkan pertumbuhan ekonomi.
Keynes menegaskan dalam bukunya, The General Theory of Employment,
Interest, and Money dan karya lainnya bahwa selama resesi, kekakuan struktural
dan karakteristik tertentu dari ekonomi pasar akan memperburuk kelemahan
ekonomi dan menyebabkan permintaan agregat turun lebih jauh.

B. TEORI KEYNES
Jhon Maynard Keynes, sebagai pelopor aliran Keynesian (memang
diambil dari nama belakangnya) termasuk percaya bahwa perekonomian
liberal yang mengandalkan pemilik modal (kapitalis) adalah merupakan
pemicu kemajuan ekonomi. Namun, Keynes juga percaya bahwa konsep
kapitalisme memiliki kelemahan (dijelaskan secara singkat berikutnya), dan
oleh karenaya maka pemerintah perlu campur tangan. Campur tangan
pemerintah bukan hanya sekedar sebagai “night guard” atau “penjaga

9
malam”, melainkan juga ikut langsung menentukan dan mengarahkan
perekonomian kearah yang lebih baik dan benar melalui kebijakan ekonomi.
Karenanya Keynes dapat dikatakan sebagai pelopor teori dan kebijakan
ekonomi (modern).
C. DASAR FILSAFAT
Sangat berbeda dengan pandangan kaum klasik, maka Keynes
berpendapat bahwa dalam perekonomian pihak swasta tidak sepenuhnya
diberikan kekuasaan untuk mengelola perekonomian, karena pada kondisi
tertentu sebagaimana pandangan kaum sosialis menyatakan bahwa pihak
swasta selalu mementingkan dirinya sendiri yaitu untuk mendapatkan
keuntungan. oleh karena itu, agar kegiatan swasta dapat terjamin berada pada
jalur yang tepat maka harus ada satu pihak yang dapat mengontrol dan
mengaturnya, dalam hal ini tentu saja pemerintah. dalam kondisi
perekonomian yang mengalami depresi, pengangguran dan tingkat inflasi yang
tinggi pihak swasta tentu saja akan “lepas tangan atau tidak peduli” dengan
kenyataan itu karena mereka akan bisa tetap mendapatkan keuntungan dengan
memanfaatkan situasi tersebut.
Agar kepentingan orang banyak dapat dilindungi maka pemerintah dapat
campur tangan menangani masalah-masalah oleh pihak swasta tidak menarik
perhatiannya, misalnya saja dalam kondisi pengangguran yang tinggi maka
pemerintah dapat melakukan tindakan dengan cara memperbesar
pengeluarannya untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru, atau manakala
tingkat inflasi relatif tinggi maka pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan
atau peraturan untuk mengatur suplai barang dan pemerintah uang dengan
kebijakan moneternya, atau dengan kebijakan fiskal nya.
Dengan demikian secara umum Keynes (Keynesian) tidak percaya dengan
kekuatan dari “laissez faire” yang dapat mengoreksi diri sendiri untuk
mencapai kondisi full employment.

D. PANDANGAN KEYNES (KEYNESIAN)


Sesuai dengan pandangan kaum klasik sehubungan dengan penentu
kegiatan dalam perekonomian yaitu mengenai fleksibilitas tingkat bunga dan

10
tingkat upah maka sorotan karena juga masih berada pada bidang tersebut
yaitu :
1) Pendapatan absolut atas tabungan dan investasi
Keynes tidak sependapat dengan kaum klasik yang beranggapan bahwa
tingkat tabungan sepenuhnya ditentukan oleh tingkat bunga ia berpendapat
bahwa besar kecilnya tingkat tabungan juga ditentukan oleh besar kecilnya
tingkat pendapatan dan kecenderungan mengkonsumsi.

Bila kaum klasik beranggapan bahwa besar kecilnya tingkat investasi


tergantung dari tinggi rendahnya tingkat suku bangsa, maka menurut keyness
tingkat bunga bukanlah satu-satunya yang menyebabkan turunnya investasi
melainkan juga adalah kemungkinan keuntungan yang diharapkan dari
sejumlah investasi yang menurut istilah Keynes disebut sebagai Marginal
efficiency of Capital (MEC).Yang dimaksud harapan keuntungan adalah
berapa besarnya persentase kemungkinan untung yang akan diperoleh
dibandingkan dengan suku bangsa investasi yang berlaku saat itu.
Berdasarkan pendapat keyness maka dapat diketahui bahwa fungsi
investasi Keynes adalah berslope negatif artinya semakin rendah tingkat suku
bunga maka investasi semakin besar. akan tetapi mengingat sekecil apapun
suku bunga bila investasi yang akan dilakukan akan mendatangkan
keuntungan yang lebih kecil dari suku bunga tersebut maka tingkat investasi
tetap saja rendah atau terbatas.

11
2) Tingkat upah dan pengangguran
Berbeda dengan kaum klasik yang menyatakan bahwa tingkat upah
fleksibel terhadap permintaan dan penawaran tenaga kerja, sehingga pada
kondisi tertentu tidak aka nada pengangguran maka menurut Keynes hal itu
tidaklah demikian.
Hal pertama, yang disoroti oleh Keynes mengenai tingkat upah
sehubungan dengan penawaran tenaga kerja yang melebihi permintaan yang
berdasarkan analisis klasik tingkat upah akan turun manakala jumlah
penawaran tenaga kerja lebih banyak dari jumlah yang dibutuhkan. Kedua,
penggunaan asumsi ceteris paribus dalam menganalisa tingkat pengangguran
digunakan oleh kaum klasik adalah tidak layak, karena pada dasarnya tingkat
pengangguran adalah suatu kejadian yang tidak terlepas dari tingkat
perekonomian suatu negara (pendapatan nasional dan pertumbuhan ekonomi).
Ketiga, sehubungan dengan permintaan dan penawaran tenaga kerja PNS
berpendapat bahwa manakala tingkat upah turun maka tingkat pendapatan pun
akan turun dan selanjutnya adalah daya beli akan turun dan tentu saja
pengeluaran masyarakat semakin berkurang.
Bila pengeluaran masyarakat berkurang maka kelebihan kapasitas
produksi yang menghasilkan barang untuk dijual kepada masyarakat akan
menjadi mubazir dan ini justru akan merugikan perusahaan, sehingga
berikutnya adalah perusahaan akan banyak memberhentikan tenaga kerjanya,
sehingga penggunaan tenaga kerja penuh tidak akan tercapai.
3) Kecilnya biaya menu dan externalitas permintaan aggregat (harga
tidak flesibel)
Menurut pandangan mashab dalam jangka pendek harga tidak akan
langsung menyesuaikan diri setiap terjadi perubahan permintaan dan atau
perubahan penawaran karena adanya pertimbangan biaya penyesuaian harga
(biaya menu-menu Costa).bayangkan bagaimana dampaknya satu bisnis yang
harus merubah katalog harganya karena harus menyesuaikan terhadap
perubahan supply tersebut.
Menurut mashab secara nasional (makro) nilai atas menu cost ini sangat
besar sehingga kebanyakan perusahaan tidak serta merta melakukan
perubahan harga atas produknya (inilah yang dimaksud dengan externalitas

12
permintaan aggregeti itu), sehingga itulah sebabnya mashab menganut paham
bahwa harga tidak fleksibel dalam jangka pendek.

4) Resesi sebagai akibat dari kegagalan koordinasi


Pengertian resesi dalam artian yang sederhana adalah menurunnya
kemampuan ekonomi dan menurunnya tingkat keuntungan produsen dalam
skala makro. secara teoritis menurut mashab ini perekonomian akan selalu
mengalami kondisi perbaikan apabila koordinasi antar perusahaan, terutama
menyangkut masalah upah dan tingkat harga (itulah sebabnya mashab ini
membutuhkan regulator yaitu pemerintah).
5) Pengejutan (staggering) terhadap upah dan harga
Mengejutkan bertujuan untuk menurunkan koordinasi terhadap upah dan
harga. mengapa perlu dikejutkan? agar setiap upah dan harga dapat melakukan
penyesuaian secara berangsur-angsur.
Dalam hal upah pemerintah bisa melakukan efek kejutan pada pengusaha
melalui kebijakan penawaran uang. misalkan pemerintah menurunkan
penawaran uang maka permintaan aggregat relatif akan semakin menurun,
karena penurunan penawaran uang (kebijakan uang ketat) membuat harga jual
semakin tinggi, harga tinggi membuat perusahaan harus menurunkan tingkat
upah dan karyawan harus bersedia untuk itu bila misalkan pada kondisi ini
pemerintah melakukan kebijakan uang longgar (menaikan penawaran uang),
tentu saja menaikkan upah tidak serta merta dilakukan karena perusahaan
pastilah memanfaatkan keuntungan yang besar terlebih dahulu sebelum
mempertimbangkan menaikkan kembali tingkat upah.
6) Faktor penentu kegiatan ekonomi negara
Bila kaum klasik memandang penentu kegiatan ekonomi negara dari sisi
penawaran yaitu berupa penggunaan faktor-faktor produksi untuk
menjalankan kegiatan ekonomi suatu negara maka, Keynes justru memandang
dari sisi permintaan. menurut Keynes yang menentukan kegiatan
perekonomian suatu negara adalah tingkat permintaan efektif, yaitu

13
permintaan yang disertai oleh kemampuan untuk membayar barang dan jasa
yang diminta. dengan demikian dalam jangka pendek tinggi rendah tingkat
pengangguran tergantung dari tinggi rendahnya permintaan efektif, manakala
permintaan efektif semakin besar yang berarti daya beli masyarakat semakin
tinggi maka produsen akan mengimbanginya dengan cara memperbesar
produksinya dan untuk itu dibutuhkan tenaga kerja yang baru.
Dalam analisa permintaan efektif, keynes menganalisa permintaan dari
berbagai pelaku ekonomi dalam suatu negara sehingga analisis ke ini sering
disebut sebagai permintaan aggregate (menyeluruh).untuk perekonomian
tertutup sederhana kindness membagikan permintaan agregat menjadi dua
yaitu sektor pengeluaran rumah tangga dan pengeluaran swasta berupa
investasi.

BAB 111
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kesimpulan utama dari teori ini adalah bahwa tidak ada kecenderungan
otomatis untuk menggerakan keluaran dan lapangan pekerjaan ke kondisi
lapangan kerja penuh. Kesimpulan ini bertentangan dengan prinsip ekonomi
klasik seperti sisi pasokan ekonomi yang menganjurkan untuk tidak
menambah peredaran uang di masyarakat untuk menjaga harga keseimbangan
di harga yang ideal.
Secara garis besarnya pandangan dalam tenis tersebut dapat dibedakan
kepada dua aspek di satu pihak buku tersebut mengemukakan beberapa kritik
ke atas pandangan ahli-ahli ekonomi klasik mengenai faktor-faktor yang
menentukan jika kegiatan suatu perekonomian. Kritik-kritik tersebut
menunjukkan kelemahan-kelemahan dari pandangan yang menjadi landasan
pada keyakinan ahli ekonomi klasik bahwa penggunaan tenaga kerja penuh
dan pertumbuhan ekonomi yang teguh selalu dicapai.
Di pihak lain buku tersebut menerangkan pula faktor utama yang akan
menentukan prestasi kegiatan ekonomi suatu negara. Keynes berpendapat

14
pengeluaran agregat, yaitu pembelanjaan masyarakat ke atas barang dan jasa
adalah faktor utama yang menentukan tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai
suatu negara. seterusnya Keynes berpendapat bahwa dalam sistem pasar bebas
penggunaan tenaga kerja penuh tidak selalu tercipta dan diperlukan usaha dan
kebijakan pemerintah untuk menciptakan tingkat penggunaan tenaga kerja
penuh dan pertumbuhan ekonomi yang teguh.

B. SARAN
Pemerintah diharapkan dapat meningkatkan investasi , pemerintah diharapkan
dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru dan menekan angka
pengangguran dan pemerintah diharapkan dapat mengoptimalkan penggunaan
pengeluaran seperti membangun bangunan yang nantinya agar berguna di
masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA
http://scholar.unand.ac.id/41270/2/BAB%201a.pdf
https://brainly.co.id/tugas/22454949
http://repo.unand.ac.id/1124/3/bab%25201.pdf
http://e-journal.uajy.ac.id/15655/2/EP184931.pdf
https://pluang.com/id/blog/glossary/keynesian-economy
https://iesp.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/06-Makroekonomi-Keynes.pdf
http://scholar.unand.ac.id/13962/3/BAB%20VI.pdf

15
16

Anda mungkin juga menyukai