Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

MASAIL AL-FIQH AL-HADIST

HUKUM PASAR UANG DAN VALAS

Dosen pengampu: H. Eka Adi Candra, Lc., MA.Hum

Di Susun Oleh:
Nama : Putri Wulandari (S.AS.1.2020.004)
Nama :Nurhaliza (S.AS.1.2020.005)

INSTITUT AGAMA ISLAM SYEH MAULANA QORI BANGKO


HUKUM ISLAM ( AS ) TAHUN 2022/2023

I
I
KATA PENGANTAR

َ‫اف ْاأَل ْنبِيَ!!ا ِء َو ْال ُمرْ َس !لِ ْين‬


ِ ‫الس!اَل ُم َعلَى َأ ْش ! َر‬
َّ ‫صاَل ةُ َو‬ َّ ‫ لِيَ ْزدَا ُدوْ ا ِإ ْي َمانًا َم َع ِإ ْي َمانِ ِه ْم َوال‬, َ‫ب ْال ُمْؤ ِمنِ ْين‬
ِ ْ‫اَ ْل َح ْم ُدهللِا ِ الَّ ِذيْ َأ ْن َز َل ال َّس ِك ْينَةَ فِي قُلُو‬
َ‫ع"قِ َرا َءةُ ْالقُرْ اَن‬
ِ ْ‫ اَ ْل َح ْم ُدهِلِّل بِفَضْ ِل هللا َو َك َرا َمهُ نَ ْستَ ِط ُع اِ ْن نَُئا ِدى َونَ ْع َم ُل هَ ِذ ِه ْال َو ِظ ْيفَ ِة تَحْ تَ ْال َموْ ضُو‬. َ‫صحْ بِ ِه اَجْ َم ِع ْين‬ َ ‫" َو َعلَى َألِ ِه َو‬.
Segala puji dan kemuliaan hanyalah milik Rabb semata, atas segala rahmat dan ni’mat-
Nya yang telah dikaruniakan kepada segenap hamba-Nya. Shalawat dan salam semoga
selamanya tercurah atas junjungan alam yang menajadi penuntun umatnya ke jalan shirotol
mustaqim.
Atas berkat rahmat dan hidayah Allah SWT, alhamdulillah kami dapat menyusun dan
menyelesaikan sebuah kajian ilmiah tentang “Lafadz Al’aam” dengan wasilah tugas disertai
bimbingan dan dorongan dari dosen mata kuliah Masail Al-fiqh Al-hadist.
Disamping itu, kami sadari sepenuhnya bahwa kajian makalah yang saya sajikan ini
masih jauh dari kesempurnaan, maka saya selalu berharap atas kritik dan sarannya yang
membangun, guna peningkatan di masa yang akan datang.
Akhirnya saya berharap, semoga sekecil apapun untaian kata yang kami sajikan sebagai
rangkaian ilmu dalam makalah ini senantiasa menjadi bongkahan-bongkahan ilmu yang
senantiasa bermafaat dunia dan akhirat. Amin

2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................
Daftar Isi...........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................
B. Rumusan Masalah................................................................
C. Tujuan..................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. PASAR UANG………………………………………..
B. PENGERTIAN VALUTA ASING KONVENSIONAL DAN MENURUT SYARI’AH
C. MEKANISME KERJA PASAR VALUTA ASING KONVESIONAL DAN
MENURUT SYARI’AH
BAB III PENUTUP
a. Kesimpulan..........................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan namanya, pasar uang adalah keseluruhan permintaan dan
penawaran dana-dana atau surat-surat berharga yang mempunyai jangka waktu satu
tahun atau kurang dari satu tahun dan dapat disalurkan melalui lembaga-lembaga
perbankan. Dan di pasar uang ini diperjualbelikan instrumen kredit jangka pendek. 
Kredit yang dimaksud bisa berupa kredit harian (On Call), kredit bulanan (Prolongasi)
maupun kredit tiga bulanan (Belening).
Oleh karena kredit yang diperjualbelikan kurang dari satu tahun, maka disebut
kredit jangka pendek.  Adapun jenis instrumen pada pasar uang antara lain SBI, SBPU,
SUN, repurchase Agreement dan lain-lain. Sedangkan para pelaku pasar uang
diantaranya: Perusahaan bank, perusahaan asuransi dan perusahaan keuangan non bank
lainnya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Dapat mengetahui dan memahami tentang Pasar Uang.
2. Dapat mengetahui manfaat adanya Pasar Uang.
3. Agar dapat mengetahui pengertian dari Valuta Asing.
4. Dapat mengetahui macam-macam transaksi Valuta Asing.

C. TUJUAN
1. Apa itu Pasar uang dan Pasar Valuta Asing?
2. Apa Tujuan adanya Pasar?
3. Bagaimana Interaksi antara Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing?

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. PASAR UANG

Pasar uang adalah keseluruhan permintaan dan penawaran dana- dana atau
surat-surat berharga yang mempunyai jangka waktu satu tahun atau kurang dari satu
tahun dan dapat disalurkan melalui lembaga-lembaga perbankan. Di pasar uang ini
diperjualbelikan instrumen kredit jangka pendek. Kredit yang dimaksud bisa berupa
kredit harian (0n Call), kredit bulanan ( Prolongasi ) maupun kredit tiga bulanan
(Belening).

Adanya pasar uang ini beranjak dari kondisi prekonomian dunia yang tidak
stabil, bahkan telah terjadinya krisis moneter secara global, sehinga timbullah pemikiran
untuk diadakannya sistem simpan pinjam, kredit baik jangka pendek maupun jangka
panjang seperti SBI, SBPU, SUN, Repurchase Agrement, dan diharapkan dapat
membantu di saat krisis moneter.1
Instrumen pasar uang di Indonesia dijual belikan dalam pasar uang yang
jenisnya cukup banyak seperti Sertifikan Bank Indonesia ( SBI ), Surat Berharga Pasar
Uang (SBPU), dan Sertifikat Deposito meliputi Commercial Papar, Call Mony,
Repuchase Agreseement, dan Banker’s Acceptence.

Di Indonesia dalam kehidupan ummat, untuk kesejahteraan hidupnya


memerlukan jasa perbankan, dan salah satu produk perbankan yang saat ini berkembang
adalah Valuta Asing. Untuk memenuhi berbagai keperluan masyarakat dalam negeri atau
yang sering bepergian kemanca negara, diperlukan adanya pasar tempat pertukaran mata
uang, atau transaksi jual beli mata uang, baik antar mata uang sejenis maupun antar mata
uang berlainan jenis.

Dalam pandangan Islam, pada dasarnya transaksi jual beli adalah sebagai
sebuah aktivitas ekonomi dalam kehidupan manusia yang tidak mungkin dihindari, hal
ini memiliki dasar seperti tersebut dalam surah Al Baqarah ayat 275.

1
Ketua pengadilan agama sabat
5
Bagi kaum muslimin, transaksi valuta asing sangat diperlukan dalam rangka
efisiensi dengan berdasarkan prinsip-prinsip syari’ah. Berkenaan dengan hal ini, dalam
‘urf tijari (tradisi perdagangan) transaksi valuta asing dikenal pula beberapa bentuk
transaksi yang status hukumnya dalam pandangan Islam berbeda-beda antara satu bentuk
dengan bentuk yang lainnya. Dengan kata lain, tidak semua jenis tansaksi valuta asing
dibenarkan oleh hukum Islam.
Perbankan syari’ah sebagai lembaga keuangan yang memfasilitasi
perdagangan internasional tentu tidak dapat menghindarkan diri dari keterlibatannya
dalam transaksi valuta asing. Karena itu perbankan syariah yang salah satunya bergerak
dalam bisnis syari’ah harus menyusun kontruksi rancang bangun transaksi valuta asing,
tanpa harus terlibat pada mekanisme transaksi valuta asing yang bertentangan dengan
prinsip-prinsip syari’ah.
Bagi hakim-hakim Peradilan Agama tentu harus mengetahui dan mengerti
praktek transaksi valuta asing, karena hal ini terkait kompetensi kewenangan mengadili,
manakala dihadapkan sebuah kasus sengketa bisnis syariah yang dalam kenyataannya
terdapat penyimpangan dari prinsip-prinsip syari’ah.
Permasalahan dalam tulisan ini, akan difokuskan pada transaksi valuta asing
yang berbasis syaria’ah dan konvensional sebagai studi kompratif, kemudian memahami
landasan hukum Islam tentang valuta asing dan penerapannya pada legislasi di Indonesia
yang dalam hal ini melalui fatwa Dewan Syari’ah Nasional Majelis Ulama Indonesia,
sehingga dari sini akan diketahui konstrusi rancang bangun sebagai pedoman dalam
transaksi valuta asing ( valas ) pada lembaga keuangan yang berbasis syariah.
B. PENGERTIAN VALUTA ASING KONVENSIONAL DAN MENURUT
SYARI’AH.
1. Valuta Asing Konvensional.
Valuta atau yang biasa disebut dengan valas, atau dalam bahasa asing dikenal
dengan foreign exchange ( Forex ) merupakan mata uang yang dikeluarkan sebagai
alat pembayaran yang sah di negara lain. Valuta asing akan mempunyai suatu nilai
apabila valuta tersebut dapat ditukarkan dengan valuta lainnya tanpa pembatasan.
Dan tempat bertemunya penawaran dan permintaan valuta asing disebut dengan
bursa valuta asing atau foreign exchange market.2

2
Zainul aripin, dasar-dasar menejemen bank syari’ah, Jakarta al-fabet 2002 hlm 199
6
Pertukaran valuta untuk mempermudah transaksi-transaksi keuangan
perdagangan internasional dapat dilakukan di pasar valuta asing. Pasar uang adalah
suatu kelompok pasar dimana instrumen-instrumen jangka pendek yang umumnya
berkualitas tinggi diperjualbelikan. Fungsi pasar uang adalah sebagai sarana
alternatif bagi lembaga-lembaga keuangan, perusahaan- perusahaan non keuangan
untuk memenuhi kebutuhan dana jangka pendek maupun untuk menempatkan
dana atas kelebihan likuaditasnya.
Seperti yang kita ketahui disetiap negara memiliki mata uang yang
berbeda-beda antara negara yang satu dengan negara yang lain, sehingga dalam
melakukan transaksi perdagangan dengan negara lain dibutuhkan suatu
perhitungan, suatu nilai tukar antar mata uang suatu negara terhadap negara lain.
Perhitungan ini lebih dikenal dengan kurs valuta asing. Kurs ini bisa memberikan
patokan berapa nilai mata uang asing dilihat dari rupiah kita.
Dari pengertian pasar uang dan valuta asing diatas dapat dimengerti
sebagai bentuk mempermudah masyarakat memperoleh dana-dana jangka pendek
untuk membiayai modal kerja atau keperluan jangka pendek lainnya. Mekanisme
pasar uang ini ditekankan untuk mempertemukan pihak yang mempunyai
kelebihan dana dan yang membutuhkan dana.
2. Valuta Asing Menurut Syari’ah.
Dalam Islam valuta asing dapat diibaratkan dengan pertukaran antara
emas dan perak ( al-sharf ). Secara harfiah al–sharf berarti penambahan,

penukaran, penghindaran, pemalingan atau transaksi jual beli3. Adapun dalam


referensi keuangan syari’ah, bai’al-sharf didefinisikan sebagai jual beli, atau
pertukaran mata uang asing dengan mata uang yang lain, seperti antara rupiah dan
dolar, dolar dengan yen dan sebagainya.4
Sebagai dalil dalam transaksi valuta asing, dapat merujuk pada Al Qur’an
surah An Nahal ayat 14, Surah Al Anbiya ayat 107, dan surah Al- Jatsiyah
ayat 13.
Berdasarkan ayat-ayat ini, Ali Anwar menyimpulkan bahwa tujuan
ekonomi Islam adalah sebagai berikut :
a. Mewujudkan ekonomi umat yang makmur dengan cara
melaksanakan produksi barang dan jasa dengan kualitas dan

3
Heri sudarsono, bank dan lembaga keuangan syari’ah, diskripsi dan ilustrasi, Yogyakarta hlm 5
4
Zainul arifin, op cit hlm 24
7
kuantitas yang cukup, guna memenuhi kebutuhan jasmani dan
rohani serta menumbuhkan kesejahteraan duniawi dan ukhrawi
secara serasi dan seimbang.
b. Mewujudkan kehidupan ekonomi yang adil dan merata.
c. Mewujudkan kehidupan ekonomi yang menjamin kemerdekaan,
baik dalam memilih jenis barang dan jasa maupun sistem distribusi.
d. Mewujudkan kehidupan ekonomi yang tidak menimbulkan
mafsadah.
e. Mewujudkan kehidupan ekonomi yang mandiri.5
Selain dalil-dalil Al Qur’an tersebut diatas, juga ditemukan beberapa hadits
Rasulullah SAW yang dapat dijadikan landasan hukum operasional transaksi valuta
asing seperti :
1) Hadits Nabi riwayat Ibnu Majah dari Abu Sa’id Al Khudri.

6
‫قال ر سول هلال صالي هلال عليه وسلم انما اليع عن تراض‬

Artinya : Rasulullah SAW bersabda “ Sesungguhnya jual beli

.”itu hanyaboleh atas dasar kerelaan ( antara kedua belah pihak )

2) Hadits riwayat Muslim dari ‘Ubadah bin Shamit, Abu Dawud,


Turmudzi, Nasa’i dan Ibnu Majah berbunyi :
‫الذ هب با لذ هب والفضه باالفضه والبر بالبر والشعير بالشعير والدمر بالدمر والملح بالملح مدال يمدل‬

7
‫ بيد يدا ن ك [ا اذا ش [ئتم كيف ف[ [بيعوا ف ص [نا الم[ا هذه اختلفت ف[ [اذا بي[[د يدا يس[[واء سواء‬Artinya :
Juallah emas dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan
gandum, sya’ir dengan sya’ir, kurma dengan kurma, garam dengan
garam (dengan syarat harus) sama dan sejenis serta secara tunai. Jika
jenisnya berbeda, juallah sekehendakmu jika dilakukan secara tunai.

3) Hadits riwayat Muslim dari Abu Sa’id al Khudri berbunyi :

‫لما تبيعوا الذهب بالذهب اال مثال بمثل ولما تشبقوا بعضها علي بعض ولما تبيعوا الورق اال مثال بمثل ولما‬

‫تشبقوا بعضها علي بعض ولما تبيعوا منها غائبا بنا جز‬

Artinya : Janganlah kamu menjual emas dengan emas, kecuali


sama ( nilai ) dan janganlah menambahkan sebagian atas sebagian
5
Ali anwar yusuf, wawasan islam, bandung hlm 135-137
6
Abu husein muslim ibnu hujjaj ibnu muslim, shaheh muslim, juz 1 hlm 124
7
bid
8
yang lain. Janganlah menjual perak dengan perak kecuali sama
(nilainya) dan janganlah menambahkan sebagian atas sebagian yang
lain, dan jangan menjual emas dan perak tersebut yang tidak tunai
dengan yang tunai.

3. MEKANISME KERJA PASAR VALUTA ASING KONVENSIONAL


DAN MENURUT SYARI’AH.
a. Praktek Transaksi Valuta Asing Konvensional.
Dibursa valas ini orang dapat membeli ataupun menjual mata uang yang
diperdagangkan secara objektif untuk mendapatkan propil atau keuntungan
dari posisi transaksi yang dilakukan. Dibursa valas dikenal istilah Lot dan
Pip. 1 lot nilainya adalah $ 1.000 dan 1 pip nilainya $ 10.8
Sedangkan nilai dolar dibursa valas berbeda dengan nilai dolar yang
kita kenal di bank- bank. Nilai dolar dibursa valas sangat bervariasi, yaitu
kisaran 6000/8000 dan Rp 10.000,-. Transaksi valuta asing dapat dilakukan
dengan dua arah dalam mengambil keuntungan. Seseorang dapat membeli
dahulu ( open buy ), lalu ditutup dengan menjual ( sell ) ataupun sebaliknya,
melakukan penjualan dahulu kemudian ditutup dengan membeli.
Pergerakan pasar valuta asing berputar mulai dari pasar Selandia Baru
dan Australia yang berlangsung pukul 05.00-14.00 WIB, terus ke pasar Asia
yaitu Jepang, Singapura dan Hongkong yang berlangsung pukul 07.00-16.00
WIB, ke pasar Eropa yaitu Jerman dan Inggris yang berlangsung pukul 13.00-
22.00 WIB, sampai ke pasar Amerika Serikat yang berlangsung pukul 20.30-
10.30 WIB.
Dalam perkembangan sejarah, bank sentral milik negara-negara dengan
cadangan mata uang asing yang terbesar sekalipun dapat dikalahkan oleh
kekuatan pasar valuta asing yang bebas.
Menurut hasil survei BIS ( Bank International for Settement, bank
sentral dunia ), yang dilakukan pada akhir tahun 2004, nilai transaksi pasar
valuta asing mencapai lebih dari USD$ 1,4 triliun perharinya.
Mengingat tingkat likuiditas dan percepatan pergerakan harga yang
tinggi tersebut, valuta asing juga menjadi salah satu alternatif yang paling
populer karena ROI (retum on investment atau tingkat pengembalian investasi)
serta laba yang akan didapat bisa melebihi rata-rata perdagangan pada
8
Pasar uang dan valuta asing net
9
umumnya. Akibat dari pergerakan yang cepat tersebut, maka pasar valuta asing
juga memiliki resiko yang tinggi. Karena hal ini wajar ketika tahun 1997 terjadi
krisis keuangan di Negara Asia begitu pula tahun 1991 di Amerika.
Dalam pasar valas tidak ada keseragaman. Dengan adanya transaksi
diluar bursa perdagangan (over the counter) sebagai pasar tradisional dari
perdagangan valuta asing yang saling berhubungan satu sama lainnya dimana
mata uang yang berbeda diperdagangkan, sehingga secara tidak langsung
artinya bahwa “tidak ada kurs tunggal mata uang dolar melainkan kurs yang
berbeda-beda tergantung pada bank mana atau pelaku pasar mana yang
bertransaksi’’. Namun dalam prakteknya perpedaan tersebut seringkali sangat
tipis.
Sebagai pihakpelaku transaksi di pasar uang itu adalah bank,
yayasan, Dana pensiun, perusahaan asuransi, perusahaan-perusahaan besar,
lembaga keuangan dan individu masyarakat. Jenis-jenis pasar uang tersebut,
dibagi kedalam beberapa sub jenis seperti :
1. Pasar Modal yang terdiri dari pasar premer dan pasar sekunder,
yang terbagi lagi menjadi :
 Pasar Saham, yang merupakan sarana pembiayaan melalui
penerbitan saham dan merupakan saranan perdagangan
saham.
 Pasar 0bligasi, yang merupakan sarana pembiayaan
melalui penerbitan obligasi dan merupakan sarana
perdagangan obligasi.
 Pasar Keuangan yang merupakan sarana pembiayaan
utang jangka pendek dan investasi.
 Pasar derivatif yang merupakan sarana untuk
menyediakan instrumen guna mengelola resiko keuangan.
 Pasar berjangka yang merupakan sarana untuk
menyediakan standarisasi kontrak berjangka bagi
perdagangan suatu produk pada suatu tanggal dimasa
mendatang.
 Pasar Asuransi yang memfasilitasi redistribusi dari
berbagai resiko.
 Pasar valuta asing yang memfasilitasi perdagangan valuta
10
asing.
2. Pasar Komoditi yang memfasilitasi perdagangan komoditi.
Jenis-jenis Pasar Valas/ Valuta Asing
Kegiatan transaksi valuta asing, yang menjual belikan
berbagaii produk atau pinjam meminjam dengan nilai tukar mata
uang untuk meraih keuntungan bagi pemilik modal dalam
prakteknya bermacam-macam. Ada beberapa jenis transaksi
yang terdapat pada pasar valuta asing tersebut yaitu
1. Transaksi Spot.
Menurut Koncoro transaksi spot ini terdiri dari
transaksi valas yang biasanya selesai maksimal 2
hari kerja, dan terdapat tiga macam jenis transaksi
spot yaitu : Cash, dimana pembayaran satu mata
uang dan pengiriman mata uang lain diselesaikan
dalam hari yang sama. Tom (tomorrow/besok)
dimana pengiriman dilakukan hari berikutnya. Spot,
dimana pengiriman diselesaikan dalam tempo 24 jam
setelah perjanjian.
Contohnya.
Pada tanggal 22 Desember 1996 seorang ayah
membutuhkan US$ 10.000 untuk uang saku anaknya
yang akan sekolah diluar negeri, maka seorang
ayah tersebut dapat menghubungi dan
membuat kesepakatan selling price pada tanggal
tersebut. Apabila telah tercapai kesepakatanm selling
price pada tanggal 22 Desember 1996 adalah US$1 =
Rp 5.500 maka perhitungannya : Jumlah Rupiah
yang dibutuhkan = US$ yang dibutuhkan x selling
price = US$ 10.000 x Rp 5.500 = Rp 55.000.000,-
Maka untuk mendapatkan US$ 10.000 diperlukan Rp
55.000.000,- yang harus diserahkan paling lambat
tanggal 24 Desember 2004 ( 2 x 24 jam ).
2. Transaksi Forward.
Transaksi forward merupakan transaksi valas

11
dimana pengiriman mata uang dilakukan pada suatu
tanggal tertentu dimasa akan datang. Kurs dimana
transaksi forward akan diselesaikan/ditentukan pada
saat kedua belah pihak menyetujui kontrak untuk
membeli dan menjual.
Waktu anatara ditetapkannya kontrak dan
pertukaran mata uangmyang sebenarnya terjadi dapat
bervariasi dari dua minggu hingga satu tahun. Jatuh
tempo kontrak forward biasanya satu, dua, tiga atau
enam bulan. Transaksi forward biasanya terjadi
apabila eksportir, importir, atau pelaku ekonomi lain
yang terlibat dalam pasar valas harus membayar atau
menerima sejumlah mata uang asing pada suatu
tanggal tertentu dimasa mendatang.
Contohnya.
Apabila suatu perusahaan akan membutuhkan 1
juta mark Jerman, 90 hari dari sekarang untuk
mengimpor barang dari Jerman. Asumsikan bahwa
perusahaan tersebut dapat langsung membeli mark
Jerman untuk pengiriman langsung ( yaitu dari
pasar spot ) dengan kurs spot $0,50 per mark.
Berdasarkan kurs spot ini, maka perusahaan
membutuhkan $500.000 ($0,50 per mark x
1.000.000), namun perusahaan belum memiliki dana
saat ini juga untuk membeli Mark.
Perusahaan dapat menunggu 90 hari dan
kemudian menukarkan US dolar dengan mark
menurut kurs yang berlaku saat itu, tetapi perusahaan
tidak mengetahui berapa kurs spot 90 hari dari
sekarang. Jika naik menjadi $0.60 per Mark,
perusahaan akan membutuhkan $600.000 ( $0.60
per Mark x 1.000.000 Mark ). Dengan adanya ini,
maka perusahaan akan merugi sebesar $100.000 akan
lebih baik perusahaan mengunci kurs untuk 90 hari

12
dari sekarang. Dimana kursforward 90 hari
sekarang adalah $0,51 per mark, maka perusahaan
dapat melakukan perjanjian kontrak forward dengan
menggunakan kurs forward 90 hari dari sekarang,
sehingga dana yang dibutuhkan perusahaan sebesar
$510.000 ($0.51 per mark x 1.000.000 mark). Maka
dengan mengunci kurs, perusahaan tidak perlu
khawatir dengan adanya perubahan kurs spot 90 hari
ke depan.
3. Transaksi Currency Futures/ Swap.
Menurut Madura (2000:67-68) Pasar Currency
Futures adalah pasar yang memfasilitasi perdagangan
kontrak currency futures. Suatu kontrak currency
futures menetapkan sutu volume standar suatu valuta
tertentu yang akan dipertukarkan pada tanggal
penyelesaian (settiement date) tertentu di masa
depan. Sebuah MNC (multi national corporation)
yang ingin meng-hedge hutangnya akan membeli
kontrak corrency futures untuk mengunci harga suatu
valuta di masa depan.
Contohnya.
Transaksi Currency Futures yaitu sebuah
korporasi AS yang pada tanggal 2 Januari menyadari
kebutuhan akan 450.000 mark untuk tanggal 11
Pebruari ( 40 hari kemudian ). Jika korporasi tersebut
berupaya untuk mengunci harga pembellian mark di
masa depan dengan kontrak futures, tanggal
penyelesaian kontrak adalah hari Rabu ketiga bulan
Maret.
Selain itu, jumlah mark yang dibutuhkan
( 450.000 ) lebih tinggi dari jumlah standarnya
( 125.000). Hal yang terbaik yang bisa dilakukan
korporasi adalah membeli tiga kontrak futures mark
dengan total 375.000 mark) atau 4 kontrak futures

13
mark ( 500.000).
Asumsi pada tanggal 11 Januari, harga futures
mark untuk bulan Maret adalah $0,5900 per mark
pada hari ketiga bulan Maret. Dilain pihak, siapapun
yang menjual kontrak futures ini pada tanggal 11
Januari wajib mengirimkan (menjual) Mark dengan
harga $0,5900 per mark pada hari Rabu ketiga bualn
Maret. Karena satu unit kontrak futures mark bernilai
$125.000 Mark, maka perusahaan harus membeli 3
atau 4 unit kontrak futures mark. Maka jumlah
dolar yang dibutuhkan adalah $221.500 (3 unit
kontrak futures mark x $125.000 x $0,5900)
atau 295.000 ( 4 unit kontrak futures mark x
$125.000 x $0,5900 ).
4. Transaksi Currency 0ptions.
Currency 0ptions adalah merupakan pasar yang
memfasilitasi perdagangan kontrak currency options.
Kontrak currency options dapat diklasifikasikan
sebagai call atau put. Suatu currency call options
menyediakan hak untuk membeli l suatu valuta
tertentu dengan harga tertentu dalam suatu pride
tertentu.
Currency call options digunakan untuk meng-
hedge hutang-hutang valas yang harus dibayarkan
dimasa depan. Currency put options memberikan hak
untuk menjual suatu valuta asing dengan harga
tertentu dalam suatu priode waktu tertentu. Currency
put options digunakan untuk meng-hedge piutang-
piutang valas yang akan diterima dimasa depan.
Contohnya.
Transaksi currency call options yaitu ada
kemungkinan sebuah perusahaan akan membutuhkan
valuta asing dimasa depan, tetapi perusahaan tidak
begitu yakin. Misalnya anggaplah sebuah perusahaan

14
AS terlibat dalam tender sebuah proyek di Jerman.
Jika proyek tersebut jatuh kepada perusahaan
tersebut, maka perusahaan akan membutuhkan kira-
kira DM625.00 untuk membeli bahan baku dan jasa
di Jerman, namun perusahaan tidak tahu apakah
tawaran akan diterima atau tidak sampai tiga bulan
kedepan.
Asumsikan bahwa exercise price bagi mark
adalah $0,50 dan premium call options-nya adalah $
0,02 per unit. Perusahaan akan membayar $1250
per opsi ( 62.500 x $0,02 ) atau $12.500 untuk 10
kontrak. Dengan adanya opsi tersebut, jumlah
maksimum pengeluaran US Dolar untuk membeli
mark adalah $312.500 ( 62.500 x $0,5 ).
b. Praktek Transaksi Valuta Asing Berdasarkan Prinsip-Perinsip
Syari’ah.
Sebagaimana telah dikemukakan penulis, aspek ekonomi sangat penting
peranannya dalam meningkatkan kesejahteraan hidup manusia.
Perdagangan merupakan salah satu jenis usaha untuk meningkatkan
kesejahteraan hidup. Allah SWT dan Rasulnya telah menetapkan pertukaran
barang dengan persetujuan antara kedua belah pihak dalam suatu transaksi
perdagangan sebagai suatu yang halal atau dibolehkan dan melarang
mengambil benda orang lain secara batil.
Selain untuk menjaga perdamaiandan ketertiban dalam masyarakat, hal
ini juga sangat penting untuk memelihara hubungan baik dan harmonis
dikalangan anggota masyarakat.
Nabi Muhammad SAW telah meletak dasar-dasar hukum dan peraturan
guna melakukan transaksi-transaksidan juga telah memberikan hak untuk

meneruskan atau membatalkan transaksi dengan syarat-syarat tertentu.9


Dalam bagian ini, penulis mencoba memfokuskan masalah pada beberapa
hal yang harus diperhatikan dalam aktivitas transaksi valuta asing dengan
berbasis pada prinsip-prinsip syari’ah.
Heri Sudarsono dalam bukunya “ Bank dan Lembaga Keuangan

9
Nik Mustafa hj nil hasan, prinsip-prinsip ekonomi islam, Yogyakarta hlm 15
15
Syari’ah Deskripsi dan Ilustrasi “ menyebutkan beberapa ketentuan umum
dalam al- sharf sebagai berikut :
 Nilai tukar yang diperjualbelikan harus tetap dikuasai, baik oleh
pembeli maupun oleh penjual, sebelum berpisah. Penguasaan
tersebut dapat berbentuk penguasaan secara material maupun
hukum. Penguasaan secara material.
Misalnya pembeli langsung menerima dolar AS yang
dibeli dan penjual langsung menerima uang rupiah. Adapun
penguasaan secara hukum, misalnya pembayaran dengan
menggunakan cek.
 Transaksi valuta asing dari jenis yang sama harus dilakukan
dengan mata uang sejenis yang memiliki kuantitas dan kualitas
yang sama, sekalipun model mata uang itu berbeda.
 Dalam sharf tidak dipersyaratkan dalam akadnya hak khiyar
syarat bagi pembeli. Khiyar syarat adalah hak pilih bagi pembeli
untuk dapat melanjutkan jual beli tersebut setelah selesai
berlangsungnya transaksi terdahulu tersebut.
 Tidak ada tenggang waktu antara penyerahan mata uang yang
dipertukarkan, bagi sahnya sharf, penegasan objek akad harus
dilaksanakan secara tunai dan perbuatan saling menyerahkan itu
harus berlangsung sebelum kedua pihak yang melakukan jual
beli valuta berpisah.10

Zainul Arifin dalam bukunya Dasar-dasar Manajemen Bank Syari’ah


menyebutkan prinsih-prinsip syari’ah dalam transasksi valuta asing sebagai berikut :

a. Pertukaran harus dilakukan secara tunai (bai’ naqd), artinya masing- masing pihak
harus menerima atau menyerahkan masing-masing mata uang pada saat
bersamaan.
b. Motif pertukaran adalah dalam rangka mendukung transaksi komersial, transaksi
perdagangan barang dan jasa atar bangsa, bukan dalam rangka spekulasi.
c. Harus dihindari jual beli bersyarat, misalnya si A setuju membeli barang hari ini
dengan syarat B harus membelinya kembali pada tanggal tertentu dimasa
mendatang.
d. Transaksi berjangka harus dilakukan dengan pihak-pihak yang diyakini mampu
10
Heri sudarsono, op cit hlm 79
16
menyediakan valuta asing yang dipertukarkan.
e. Tidak dibenarkan menjual barang yang belum dikuasai, atau dengan kata lain
tidak dibenarkan jual beli tanpa hak kepemilikan ( bai’ ainaih).11
Berkenaan dengan hal ini, ada beberapa jenis transaksi valuta asing yang biasa
dilakukan pada transaksi valuta asing konvensional seperti disebutkan terdahulu,
dimana kalau dicermati pelaksanaannya mempunyai motif komersial berupa ekspor
impor, lalu lintas modal, funding berupa pinjaman valuta asing dan kebutahan
cashflow, investasi dan ada pula yang bermotif spikulasi. Sehubungan hal ini menurut
fatwa Dewan Nasional Majelis Ulama Indonesia Nomor : 28/DSN-MUI/III/2002
tanggal 28 Maret 2002 tentang hukum transaksi valuta asing yang sekarang berjalan di
pasar valas sebagai berikut :
1. Transaksisport yaitu transaksi pembelian dan penjualan valuta asing untuk
penyerahan pada saat itu ( over the counter ) atau penyelesaiannya paling lambat
dalam jangka waktu 2 hari. Menurut syari’ah, hukumnya transaksi yang seperti ini

adalah boleh, karena dianggap tunai, sedangkan Menurut Ibnu Abbas, Rasulullah
SAW telah melarang seseorang yang akan menjual gandum sebelum
memilikinya. Taus berkata bahwa ia telah bertanya kepada Ibnu Abbas tentang
alasan Rasulullah SAW melarang hal tersebut dan dijawab bahwa hal itu sama
saja dengan menjual uang untuk memperoleh uang karena tidak ada gandum yang
akan dibayar pada waktu itu. (H.R. Bukari) Lihat pula Zainul Arifin, op cit, hal.
215 – 216.

waktu dua hari dianggap sebagai proses penyelesaian yang tidak bisa dihindari
dan merupakan transaksin Internasional.
2. Transaksiforward, yaitu transaksi pembelian dan penjualan valuta asing yang
nilainya ditetapkan pada saat sekarang dan diberlakukan untuk waktu yang akan
datang, antara 2 x 24 jam sampai dengan satu tahun, hukumnya adalah haram,
karena harga yang digunakan adalah harga yang diperjanjikan ( muwa’adah ) dan
penyerahannya dilakukan dikemudian hari, padahal harga pada waktu penyerahan
tersebut belum tentu sama dengan nilai yang disepakati, kecuali dilakukan dalam
bentuk forward agreement untuk kebutuhan yang tidak dapat dihindari ( li al-
hajah)

3. Transaksi Currency Futures/Swap yaitu kontrak pembelian dan penjualan valuta


asing dengan harga sport yang dikombinasikan dengan pembelian antara penjual
11
Ibnu abas, zainul arifin, op cit hlm 215-216
17
valuta asing yang sama dengan harga forward dalam jangka waktu dimasa depan,
atau dengan kata lain pertukaran mata uang dengan mata uang lainnya tidak
dilakukan dengan tunai melainkan berjangka waktu yang cukup lama. Terhadap
hal ini hukumnya haram, karena mengandung maisir ( spikulasi ).
4. Transaksi Currency 0ptions, yaitu kontrak untuk memperoleh hak dalam rangka
membeli atau hak untuk menjual yang tidak harus dilakukan atas sejumlah unit
valuta asing pada harga dan jangka waktu atau tanggal akhir tertentu, hukumnya
haram karena mengandung unsur maisir ( spikulasi ).12
Dengan demikian, jenis transaksi valuta asing yang memiliki dasar syari’ah
adalah transaksi spot yang dalam pelaksanaannya telah sesuai dengan prinsip-prinsip
syari’ah. Adapun jenis transaksi valuta asing lainnya, nampaknya tidak sejalan dengan
prinsip-prinsip syari’ah, karena dalam prakteknya tidak dilakukan secara tunai dan
mengandung unsur spikulasi.
Berkenaan dengan hal ini, perlu disadari bahwa pada dasarnya Islam
memandang uang hanya sebagai alat tukar, bukan sebagai barang dagangan
(komoditas). 0leh karena itu, motif permintaan uang adalah untuk memenuhi
kebutuhan transaksi, bukan untuk spikulasi. Dengan kata lain, dalam konsep Islam
tidak dikenal money demand for speculation karena spikulasi tidak dibenarkan. Islam
juga tidak mengenal konsep time value of money, namun Islam mengenal konsep
economic value of time, artinya bahwa yang dinilai adalah waktu itu sendiri. Dalam
hal ini uang adalah flow concept sehingga harus selalu berputar dalam
perekonomian.13

Dengan demikian, dalam transaksi valuta asing, umat Islam perlu


memperhatikan aturan main yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syari’ah.
Di Indonesia, fatwa hukum Dewan Syari’ah Nasional Majelis Ulama
Indonesia telah mengatur ketentuan dan batasan dalam transaksi valuta asing melalui
fatwa DSN Nomor : 28/DSN-MUI/III/2002 tanggal 28 Maret 2002. Dalam fatwa
tersebut dikemukakan beberapa prilaku perdagangan valuta asing yang biasa
dilakukan pada pasar valuta asing konvensional yang harus dihindari seperti
“Perdagangan tanpa penyerahan (future non delivery trading atau margin trading),
jual beli valuta asing bukan transaksi komersial, melakukan penjualan melebihi
jumlah yang dimiliki atau dibeli, dan melakukan transaksi pure swap’’.14
12
Himpunan patwa dewa syari’ah nasional, Jakarta hlm 173-174
13
Zainal arifin, op cit hlm 17-18
14
Ibid hlm 215-216
18
Sementara itu DSN juga memberikan penjelasan tentang kebolehan transaksi

valuta asing dengan ketentuan “ Tidak untuk spikulasi (untung- untungan, adanya
kebutuhan transaksi untuk berjaga-jaga (simpanan), transaksi dilakukan terhadap mata
uang sejenis dan nilainya harus sama serta dilakukan dengan tunai ( al-taqabudh ),
apabila berlainan jenis, maka harus dilakukan dengan nilai tukar ( kurs ) yang berlaku
pada saat transaksi dan dilakukan secara tunai.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan beberapa ketentuan dan persyaratan seperti yang dikemukakan di
atas, merupakan prinsip dasar yang harus diberlakukan dalam transaksi valuta asing
yang berbasis syari’ah. Dan boleh jadi dalam dunia perbankan Islam, transaksi valuta
asing seperti ini masih menyisakan perdebatan panjang ditinjau dari sisi fikih.

Mengingat keterlibatan perbankan Islam dalam dunia keuangan internasional


yang tidak dapat dihindari, maka mengharuskan kita mengembangkan suatu
kebijakan dan instrumen syari’ah yang cocok dengan dunia perbankan saat ini, dengan
standar acuan seperti tidak untuk tujuan komersial atau spikulasi, karena adanya
kebutuhan transaksi (li al-hajjah), nilai tukar harus tetap dikuasai, baik oleh pembeli
mapun penjual, baik secara material maupun hukum, transaksi valuta asing itu harus
dari jenis yang sama/mata uang sejenis yang memiliki kuantitas dan kualitas yang sama
sekalipun model dari mata uang itu berbeda, dilakukan secara tunai sebelum kedua
belah pihak (pembeli dan penjual) berpisah, dan apabila berlainan jenis mata uangnya,
harus dilakukan dengan nilai tukar ( kurs) yang berlaku pada saat transaksi dilakukan
dan secara tunai, kemudian motif tarnsaksi itu untuk perdagangan barang dan jasa.
Oleh Karena itu, dalam konteks kekinian valuta asing yang berbasis syari’ah,
merupakan hal yang harus dicermati sebagai tuntutan mayarakat muslim yang bergerak
sesuai dengan dinamika manusia dalam memenuhi kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Disinilah menurut penulis, wilayah ijtihad hakim yang perlu dikembangkan
dalam penyelesaian kasus sengketa bisnis syari’ah sesuai tuntutan kontekstual yang
berorientasi pada kemanusian li al hajjah dan dalam konteks legislasi hukum di
Indonesia seperti yang dikembangkan melalui fatwa Dewan Syari’ah Nasional Majelis

19
Ulama Indonesia yakni dengan tetap memperhatikan kaedah maslahah (memelihara
maksud syara’, yaitu memberikan kemamfatan dan menghindari hal-hal yang
merugikan).

DAFTAR PUSTAKA

Abi Husen Muslim ibnu Hujjaj Ibnu Muslim, Shaheh Muslim, Juz I, Beirut,Dar Al
Fikri, 1994, hal 124
Abu Al Husen Muslim Ibnu Hujjaj Ibnu Muslim, Al Jami’us Shahih, Juz V,Beirut,
Dar alFikr, tth, hal 256.
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah, Diskripsi dan ilustrasi,
( Yokyakarta : Ekonosia Kampus Ekonomi UII Yokya, 2005 ) hal. 5.
http//www. Pasar Uang dan Valuta Asing Net.

Nik Mustafa Hj Nil Hasan, Prinsip-prinsip Ekonomi Islam, dalam M.Rusli Karim
(E.d), Berbagai aspek Ekonomi Islam, ( Yokyakarta : Tiara Wacana dan P3EI UII,
1992 ), hal.15.

Tim Penulis Dewan Syari’ah Nasional Majelis Ulama Indonesia, Himpunan Fatwa
Dewan Syari’ah Nasional, ( Jakarta : Intermasa, 2003 M/1424 H ), hal 173-174.

Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syari’ah, (jakarta : Alvabet, 2002),


hal. 199.

20
21

Anda mungkin juga menyukai