Anda di halaman 1dari 4

PERBEDAAN PASAR MODAL KONVENSIONAL DAN PASAR MODAL SYARI’AH

No Pasar Modal Syariah Pasar Modal Konvensional

1 Indeks Syari’ah Indeks konvensional

 Indeks dikeluarkan oleh pasar modal Indeks dikeluarkan oleh pasar modal
syariah. konvensional.

 Jika indeks Islam dikeluarkan oleh suatu Indeks konvensional memasukkan


institusi yang bernaung dalam pasar modal semua saham yang terdaftar dalam
konvensional maka perhitungan indeks bursa saham.
tersebut berdasarkan kepada saham-saham
yang memenuhi kriteria-kriteria syariah. Seluruh saham yang tercatat dalam
 bursa mengabaikan aspek halal-

 Seluruh saham yang tercatat dalam bursa haram.

sesuai halal.

2 Instrumen yang diperdagangkan dalam Instrumen yang diperdagangkan dalam


Pasar Modal Syariah Pasar Modal Konvensional

 Saham  Saham
 Obligasi Syariah  Obligasi
 Reksa Dana Syrariah  Reksa Dana
 Opsi
 Right
 Waran

3 Mekanisme Transaksi Pasar Modal Mekanisme Transaksi Pasar Modal


Syari’ah Konvensional

 Tidak mengandung transaksi  Menggunakan konsep bunga yang


Ribawi. mengandung riba.
 Tidak transaksi yang meragukan  Mengandung transaksi yang tidak
(gharar), spekulatif, dan judi. jelas, spekulatif, manipulatif, dan
 Saham perusahaan tidak bergerak judi.
dalam pada bidang yang  Saham perusahaan bergerak dalam
diharamkan. (alkohol, judi. Rokok, semua bidang baik haram maupun
dll). halal.
 Transaksi penjualan dan pembelian  Transaksi penjualan dan pembelian
saham tidak boleh dilakukan secara dilakukan secara langsung dengan
langsung untuk menghindari menggunakan jasa broker sehingga
manipusi harga. memungkinkan para spekulan untuk
mempermainkan harga.

4 Saham (surat-surat berharga) Saham (surat-surat berharga)

 Saham yang diperdagangkan datang  Saham yang diperdagangkan datang


dari emiten yang memenuhi ktriteria- dari semua emiten tanpa
kriteria syariah; mengindahkan halal-haram.
o Tidak ada transaksi yang o Mengandung transaksi yang
berbasis bunga. berbunga.
o Tidak ada transaksi yang o Mengandung transaksi yang
meragukan. spekulatif.
o Saham harus dari perusahaan o Semua perusahaan baik
yang halal aktivitas bisnisnya. aktivitas bisnisnya halal atau
o Tidak ada transaksi yang tidak haram.
sesuai dengan etika dan tidak o Mengandung transaksi yang
bermoral seperti manipulasi manipulatif.
pasar, insider trading dan lain- o Instrumen transaksi dengan
lain. menggunakan prisip bunga.
 Instrumen transaksi dengan
mengunakan prisip mudharabah,
musyarakah, ijarah, istisna’, salam

5 Obligasi Syari’ah Obligasi Konvensional


 Berdasarkan akad mudharabahdengan  Berdasarkan prisip bunga.
memperhatikan fatwa DSN-MUI No.  Emiten bertindak sebagai debitur
7/DSN-MUI/IV/2000 tentang (yang berhutang).
pembiayaan mudharabah.  Pemegang obligasi sebagai kerditur
 Emiten bertindak sebagai (yang berpiutang).
mudharib (pengelola modal).  Emiten obligasi dibebaskan kegiatan
 Pemegang obligasi sebagai shahibul usahanya, sehingga tidak ada batasan
mal (pemodal). halal-haram.
 Emiten obligasi tidak boleh melakukan  Nisbah mengikuti perkembangan suku
kegiantan yang bertentang prinsip bunga.
syariah.
 Nisbah harus disebutkan dalam akad.

6 Reksa Dana Syariah Reksa Dana Konvensional

 Berdasarkan akad wakalah antara  Berdasarkan prisip kontrak investasi


manajer investasi dan pemodal, serta kolektif dengan memeperhatikan Pasal
akad mudharabah antara manajer 18 sampai dengan Pasal 29 Bab IV
investasi dan pengguna investasi UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar
dengan memeperhatiakn fatwa DSN- Modal.
MUI No. 20/ DSN-MUI/ IX/ 2000  Investasi dilakukan pada instrumen
tentang Reksa Dana Syariah. konvensional.
 Investasi dilakukan pada instrumen  Jenis usaha emiten tidak harus sesuai
keuangan yang sesuai dengan syariah. syariah.
 Jenis usaha emiten harus sesuai dengan  Pembagian keuntungan antara
syariah. pemodal dan manager investasi
 Pembagian keuntungan antara pemodal berdasarkan perkembangan suku
(diwakili oleh manajer investasi) dan bunga.
pengguna investasi berdasarkan  Manajer investasi juga menanggung
proporsi yang ditentukan dalam akad. resiko karena berdasarkan prinsip
 Manajer investasi tidak menanggung kolektivitas.
resiko kerugian selama tidak lalai.
Artinya yang menanggung kerugian
tetap pemodal.

Anda mungkin juga menyukai