Anda di halaman 1dari 47

EKONOMI KEUANGAN DAN

PERBANKAN

OLEH :
DR. IMAM MUKHLIS, SE, MSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2019
Ekonomi Keuangan
dan Perbankan
BAB 1 :
SELAYANG PANDANG EKONOMI, UANG
DAN BANK
Perekonomian akan mengalami fluktuasi dalam perkembangan
outputnya
Fluktuasi terjadi karena adanya faktor eksternal dan internal
Ekonomi moneter bagian dari disiplin Ilmu Ekonomi
Adanya keterkaitan antara sektor moneter, keuangan, perbankan
dan perekonomian
• Perkembangan ekonomi Indonesia mengalami fluktuasi dalam kurun
waktu 1990-2010, ditandai oleh adanya krisis ekonomi dan
penyehatan ekonomi nasional
Bab 2 :
Peranan Uang Dalam Perekonomian
• Uang dapat berperan dalam memperlancar kegiatan ekonomi,
sehingga dapat mendorong terciptanya kenaikan pertumbuhan
ekonomi
• Semakin berkembangnya kegiatan ekonomi suatu negara, tentunya
transaksi keuangan yang terjadi juga semakin meningkat
• Uang merupakan salah satu media penting yang dapat digunakan
dalam menggerakkan roda perekonomian
• Bentuk Uang : Uang Komoditas dan Uang Fiat
• Tiga pengertian tentang uang : base money, narrow money dan broad
money
• Definisi uang mengacu pada fungsi dan peran uang dalam
perekonomian yang berkembang
• Base money(central bank of money or high-powered money) didefinisikan
sebagai simpanan pada bank sentral ditambah notesdan coin
• Pada definisi yang paling sederhana, uang adalah barang yang dapat
digunakan secara langsung sebagai media pembayaran. Uang dalam
pengertian ini disebut sebagai narrow definition of money
• Broad money adalah “. . . the sum of currency in the hands of the public
plus all of the public’s deposits in commercial banks . . .”
• Dalam pandangan lain menurut Handa (2009), uang merupakan
media yang memiliki beberapa fungsi, antara lain sebagai: medium of
exchange/payments;store of value, sometimes specified as a
temporary store of value or temporary abode of purchasing
power;standard of deferred payments; unit of account.
• Dalam kaitan dengan fungsi uang sebagai alat tukar (medium of
exchange), uang harus memenuhi beberapa kriteria pokok, yakni:
harusmudah terstandarkan; harus mudah diterima secara
umum;harus mudah diubah;harus mudah dibawa;
tidak mengalami penurunan nilai dalamwaktucepat.
• Teori Kuantitas Uang : MxV=PxQ, atau MxV=PxPDB
• Dalam persamaan M=C+D, jika tidak ada bank, maka besarnya money
supply (M) adalah sebesar currency(C).
• Motivasi memegang uang :spekulasi, transaksi, berjaga-jaga
• Perkembangan jumlah uang beredar menunjukkan adanya tren yang
semakin meningkat dalam besaran keuangan di Indonesia selama
periode 1990–2009. Uang dalam pengertian M1 meliputi sirkulasi uang
kertas dan uang logam serta demand deposit. M2 adalah M1 plus quasi
money. Besarnya M1 hingga tahun 2009 tercatat sebesar Rp515.824
juta. Pada tahun yang sama, besarnya quasi moneydi Indonesia
mencapai angka sebesar Rp1.625.559 juta, sedangkan perkembangan
dalam M2 lebih besar karena merupakan penjumlahan dari komponen M1
dan quasi money
Bab 3 :
Permintaan Uang
• Teori permintaan uang menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan uang dalam perekonomian
• Terdapat 3 teori utama dalam permintaan uang, yakni Teori Kuantitas
Uang, Teori Liquidity Preference dan Teori Permintaan Uang Milton
Friedman
• Teori Kuantitas Uang oleh Irving Fisher secara sederhana dirumuskan
dengan : MxV=PxT
• Teori Liquidity Preference dikembangkan oleh Keynes dimana
permintaan uang riil dipengaruhi oleh tingkat bunga dan tingkat
pendapatan, Md/p=f(i,Y)
• Teori Permintaan Uang menurut Milton Friedman, permintaan uang dipengaruhi oleh
faktor-faktor yang sama yang memengaruhi permintaan aset. Oleh karena itu, Friedman
kemudian mengembangkan the theory of asset demand to money.
• Teori Friedman tersebut mengindikasikan bahwa permintaan uang merupakan fungsi dari
sumber daya yang dimiliki oleh individu (their wealth) dan imbal hasil yang diharapkan
(expected returns) dari aset lain. Seperti halnya teorinya Keynes, Friedman menyadari
bahwa masyarakat ingin memegang sejumlah saldo uang riil [real money balances (the
quantity of money in real terms)].
• Friedman percaya bahwa perubahan dalam tingkat bunga memiliki dampak kecil terhadap
return ekspektasi pada aset-aset lain relatif terhadap uang, sehingga menurutnya
permintaan uang tidak sensitif terhadap pergerakan tingkat bunga.
• Fungsi permintaan uang oleh Milton friedman adalah :
Md/p=f(Yp), dimana Yp adalah permanen income
• Perkembangan permintaan uang di Indonesia ditandai oleh pergerakan dalam tingkat bunga,
pendapatan dan tingkat harga. Variabel-variabel tersebut bergerak secara dinamis dan fluktuatif
seiring dengan dinamika yang terjadi dalam perekonomian global.
• Situasi perekonomian yang mengalami fluktuasi dalam perkembangannya juga memengaruhi
kinerja pada sektor keuangan, moneter, dan perbankan di Indonesia.
• Penetapan likuiditas yang dilakukan oleh otoritas moneter dalam mengantisipasi dampak dari
gejolak krisis yang terjadi di luar negeri sedikit banyak dapat memengaruhi likuiditas keuangan
dalam perekonomian nasional
Bab 4 :
Penawaran Uang
• Penawaran uang adalah sejumlah uang yang beredar dalam
perekonomian.
• Penjelasan mengenai konsep penawaran uang dapat dibedakan
antara perilaku individu sebagai pelaku ekonomi dan perilaku agregat
yang diwakili oleh otoritas moneter dalam menentukan besarnya
jumlah uang beredar dalam perekonomian
• Sebagai unit individu tunggal, perilaku moneter seseorang akan
sangat tergantung dari besarnya uang yang diciptakan oleh sistem
perbankan seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya
tentang proses penciptaan uang
• Peran pemerintah dalam menjaga sistem ekonomi, keuangan, dan moneter yang
stabil sangat terkait dengan besarnya jumlah uang beredar di masyarakat.
Otoritas moneter memiliki kewenangan dalam memperbesar atau mengurangi
peredaran uang sesuai dengan sasaran dan target moneter yang diinginkannya
• Besar-kecilnya jumlah uang beredar merupakan domain dari kebijakan otoritas
moneter. Pada perspektif ini, otoritas moneter dapat mengendalikan peredaran
uang dalam perekonomian, sehingga besaran dalam pencapaian indikator
perekonomian dapat terjaga stabilitasnya
• Dalam kaitannya dengan jumlah uang beredar tersebut, terdapat pihak-pihak
yang terlibat di dalamnya, seperti bank sentral, penyimpan dana (depositors),
dan peminjam uang dari bank.
• Proses peredaran uang dalam perekonomian dapat dilakukan dengan
menguraikan pengertian uang dalam bentuk M1 dan M2
• Bank sentral dapat mengontrol monetary base, sehingga jumlah uang
beredar memiliki keterkaitan dengan monetary base dalam sistem
moneter yang berlaku
• Besarnya jumlah uang beredar dapat dirumuskan sebagai M = m × MB,
dimana notasi M merupakan jumlah uang beredar, MB merupakan
dasar moneter (monetary base), dan m merupakan penciptaan uang
(money multiplier).
• Proses peredaran uang dalam perekonomian memiliki peran penting
dalam menjaga likuiditas keuangan yang dibutuhkan oleh masyarakat
• Peredaran uang yang semakin cepat, semakin membutuhkan
likuiditas keuangan yang semakin besar pula
• Tingkat bunga yang berlaku di pasar mencerminkan besarnya rasio
kelebihan cadangan yang ditetapkan oleh bank
• Penentuan tingkat bunga yang berlaku di bank dikendalikan oleh bank
sentral dengan tujuan untuk mengatur ritme perekonomian melalui
peredaran uang yang ada
Bab 5 :
Keseimbangan di Pasar Uang
• Pasar uang merupakan kelembagaan ekonomi yang mempertemukan antara
pihak yang melakukan permintaan uang (demand for money) dan pihak yang
melakukan penawaran uang (money supply) dalam perekonomian
• Keseimbangan di pasar uang mencerminkan adanya keseimbangan dalam
pencapaian besarnya suku bunga dan jumlah uang yang beredar dalam
perekonomian
• Interaksi antara pelaku-pelaku ekonomi di pasar uang akan membentuk kekuatan
dalam pencapaian keseimbangan yang terjadi
• Melalui mekanisme pasar, pelaku-pelaku ekonomi di pasar uang dapat
mempengaruhi terjadinya keseimbangan yang terjadi di pasar uang
• Keseimbangan yang terjadi di pasar uang merupakan titik kesepakatan
permintaan uang dan penawaran uang
• Keseimbangan di pasar uang mencerminkan adanya kesepakatan antara pihak
yang terkait dengan permintaan uang dan pihak yang terkait dengan penawaran
uang
• Keseimbangan yang terjadi di pasar uang akan ditentukan oleh interaksi antara
permintaan uang dan penawaran uang
• Secara grafis, keseimbangan di pasar uang dapat terjadi manakala kurva
permintaan uang (money demand curve) berpotongan dengan kurva penawaran
uang (money supply curve)
• Ilustrasi pencapaian keseimbangan yang terjadi di pasar uang sebagai
berikut ini :
• Berdasarkan pada gambar di atas dapat dijelaskan bahwa : titik E
merupakan titik yang merepresentasikan perpotongan antara kurva
permintaan uang dan kurva penawaran uang, titik keseimbangan ini
terjadi setelah disepakati besarnya tingkat bunga keseimbangan (r*)
dan juga besarnya uang yang ditransaksikan dalam keseimbangan
(M*).
• Pergeseran keseimbangan di pasar uang dapat terjadi sebagai akibat
dari pergeseran kurva penawaran dan permintaan uang. Adapun
ilustrasinya sebagai berikut ini :
• Sebagai akibat dari penambahan jumlah uang beredar oleh otoritas
moneter dalam perekonomian, maka kurva MS bergeser ke kanan
• Apabila kurva permintaan uangnya tetap, maka pergeseran kurva MS
tersebut akan menyebabkan terjadinya keseimbangan baru pada
level r*1, M*1 dan Eq1. Sebagai akibatnya tingkat bunga
keseimbangan akan turun dan jumlah uang yang ditransaksikan di
pasar uang meningkat
Bab 6 :
Bank Umum dan Bank Sentral
• Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berperan penting dalam
penyediaan likuditas keuangan dalam perekonomian
• Bank dengan segenap kelembagaan yang melekat memiliki peran penting dalam
menopang kegiatan ekonomi masyarakat
• Dalam perkembangannya, bank di berbagai negara maju menghadapi tiga isu
utama : deregulasi, inovasi keuangan, dan globalisasi
• Lembaga keuangan dapat melakukan mediasi dalam proses keuangan antara
peminjam (ultimate borrowers) dan pemberi pinjaman (ultimate lenders) dalam
perekonomian
• Peran penting bank dalam kegiatan ekonomi menjadikan lembaga
keuangan ini dapat dikatakan sebagai jantung sektor keuangan
• Bank dapat berperan dalam menjaga stabilitas sektor keuangan dan
stabilitas perekonomian secara makro
• Bank juga dapat berperan dalam ; melakukan pengawasan terhadap
peminja, penyediaan layanan likuiditas, dan mentransformasikan aset
likuid menjadi aset likuid langsung
• Berbagai bentuk bank di Indonesia : Bank Umum, Bank Syariah, Bank
Pembangunan Daerah (BPD) dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
• Dalam banyak kasus, berkembangnya bisnis bank tersebutdapat
diwujudkan dalam bentuk : pembukaan kantor cabang/kantor cabang
pembantu/kantor unit/kantor kas; perluasan jaringan pelayanan melalui
Anjungan Tunai Mandiri (ATM); diversifikasi layanan nasabah; dan kerja
sama dengan bank lain dalam memberikan layanan kepada nasabah.
• Bank sentral dapat berperan dalam menjaga dan mengawasi perbankan
di suatu negara
• Dalam menjaga stabilitas perekonomian guna pencapaian tujuan dari
kebijakan moneter, bank sentral dihadapkan pada situasi yang dinamis
dalam perekonomian riil
• Bank sentral dapat berperan dalam menjalankan fungsi stabilisasi
perekonomian secara makro
• Peran ini dapat dijalankan oleh bank sentral melalui instrumen
kebijakan moneter yang merupakan domain kebijakannya
• Untuk mencapai tujuan stabilitas dalam perekonomian, maka bank
sentral dapat mengeluarkan serangkaian kebijakan. Dalam hal ini,
kebijakan yang merupakan domain bank sentral adalah Kebijakan
Moneter
• Kebijakan moneter tersebut dapat bersifat easy monetary policy dan
tight monetary policy
Bab 7 :
Financial Deepening
• Perkembangan sektor keuangan memiliki peran penting dalam upaya
untuk membangun fundamental perekonomian yang kokoh
• Menurut Levine (1997), sektor keuangan dapat berperan terhadap
pertumbuhan ekonomi melalui konsep finance-growth
• Salah satu indikator utama dalam perkembangan sektor keuangan
adalah seberapa besar pendalaman keuangan terjadi dalam
perekonomian
• Secara teoretis, dapat dikemukakan bahwa perkembangan dalam
rasio aset-aset keuangan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)
dapat menunjukkan besarnya pendalaman keuangan.
• Pendalaman pada sektor keuangan (financial deepening)
mengandung arti adanya kenaikan volume transaksi keuangan dalam
perekonomian
• Pendalaman keuangan adalah ukuran rasio antara jumlah kekayaan
yang dinyatakan dengan uang (financial asset) dengan pendapatan
nasional. Semakin tinggi rasionya memiliki arti bahwa penggunaan
uang dalam perekonomian negara semakin dalam.
• Semakin tinggi pendalaman keuangan, semakin besar penggunaan
uang dalam perekonomian dan semakin besar serta semakin meluas
kegiatan lembaga keuangan maupun pasar uang
• Indikator dalam financial deepening : Ukuran Kuantitatif (Quantity
Measures), Ukuran Struktural (Structural Measures), Harga Sektor
Keuangan (Financial Prices), Skala Produk (Product Range), Biaya
Transaksi (Transaction Cost)
• Faktor-faktor yang mempengaruhi financial deepening : Nilai tukar
mata uang, pendapatan nasional dan tingkat bunga
• Perkembangan financial deepening di Indonesia cenderung
mengalami penurunan dari waktu ke waktu seiring dengan kenaikan
dalam PDB nya.
Bab 8 :
Tinjauan Empiris: Sektor Keuangan, Moneter,
dan Kinerja Makroekonomi
• Dinamika yang terjadi dalam bidang moneter, keuangan, dan
perbankan dapat memberikan perubahan yang signifikan terhadap
stabilitas perekonomian negara
• Berbagai penelitian telah dilakukan guna menganalisis dinamika dan
problematika yang terjadi pada bidang moneter, keuangan, dan
perbankan dalam kaitannya dengan stabilitas perekonomian
• Penelitian oleh Nguena dan Abimbola (2013) menyimpulkan bahwa
bahwa faktor-faktor yang memengaruhi pendalaman keuangan di
negara-negara tersebut adalah tingkat tabungan, tingkat ertumbuhan
PDB per kapita, dan densitas
• Penelitian oleh Barajas, dkk. (2013) memberikan kesimpulan adanya
perbedaan dalam kemanfaatan pendalaman keuangan terhadap
pertumbuhan ekonomi di berbagai negara. Namun, secara umum
hasil penelitian ini mendukung hipotesis adanya finance-growth nexus
• Penelitian oleh Karahan dan Yigor (2011) memberikan kesimpulan
adanya bidirectional relationship antara pendalaman keuangan dan
pertumbuhan ekonomi di negara Turki
• Hasil penelitian lain oleh Mirdala (2011) memberikan kesimpulan
bahwa negara-negara dengan PDB per kapita yang rendah
mendapatkan manfaatnya dari adanya pendalaman keuangan.
• Dalam studi empiris di Indonesia tahun 1990-2010 dengan
menggunakan model linier dinamis dengan pendekatan kointegrasi
dan granger causality memberikan hasil bahwa : dalam jangka pendek
tidak terdapat hubungan satu arah antara tingkat suku bunga
simpanan dalam negeri dengan pendalaman uang, dalam jangka
panjang terdapat hubungan satu arah antara tingkat suku bunga
simpanan dalam negeri dengan pendalaman uang. Selain itu pula
dalam jangka pendek, terdapat hubungan satu arah antara PDB
dengan pendalaman uang
Bab 9 :
Dinamika Perkembangan Sektor Perbankan Nasional
• Bank dalam menjalankan kegiatannya akan senantiasa menjalankan
prinsip kehati-hatian utamanya dalam pengelolaan keuangannya
• Pengelolaan keuangan bank dapat dimulai dari pemaparan keuangan
bank dalam neraca keuangan (balance sheet) bank yang
dipublikasikan setiap saat oleh bank
• Dalam neraca keuangan bank terdapat sisi aset dan sisi liability
• Bank harus menjaga keseimbangan antara aset dan liabilitinya
• Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, bank merupakan institusi
yang menjalankan bisnisnya berdasarkan asas kepercayaan masyarakat
• Bisnis bank adalah binsis yang menyangkut uang dan dilandasi oleh
asas kepercayaan antara masyarakat dengan pihak bank
• Oleh karena itu, kegiatan bisnis dalam industri perbankan memiliki
risiko tinggi karena adanya berbagai kepentingan terkait dengan lalu
lintas keuangan yang ada
• Risiko terbesar dalam bisnis bank adalah adanya moral hazard yang
pada akhirnya dapat menimbulkan terjadinya bank rush, bank run, dan
bank panic dalam industri perbankan
• Dalam konteks perbankan di Indonesia, momentum perkembangannya
ditandai dengan serangkaian kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah
dalam rangka deregulasi di sektor perbankan nasional
• Menurut Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun
1998 Tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan, bank adalah badan
usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak
• Pengaturan kegiatan bank di Indonesia juga mengacu pada Arsitektur
Perbankan Indonesia (API).
• Dibutuhkan penguatan struktur perbankan nasional. Program ini
bertujuan untuk memperkuat permodalan bank umum (konvensional
dan syariah) dalam rangka meningkatkan kemampuan bank dalam
mengelola usaha maupun risiko, mengembangkan teknologi
informasi, maupun meningkatkan skala usahanya guna mendukung
peningkatan kapasitas pertumbuhan kredit perbankan
• Upaya peningkatan modal bank-bank tersebut dapat dilakukan
dengan membuat rancangan bisnis yang memuat target waktu, cara,
dan tahap pencapaian.
• Adapun cara penyampaiannya menurut Bank Indonesia adalah
sebagai berikut :
a. Penambahan modal baru baik dari pemegang saham (shareholder)
lama maupun
investor baru.
b. Merger dengan bank (atau beberapa bank) lain untuk mencapai
persyaratan modal
minimum baru.
c. Penerbitan saham baru atau secondary offering di pasar modal.
d. Penerbitan subordinated loan.
• Perkembangan perbankan nasional dari waktu ke waktu mengalami kenaikan yang
signifikan. Hal ini dapat dilihat dari indikator jumlah kantor bank umum mengalami
kenaikan dari 9.680 unit pada tahun 2007 menjadi 16.625 unit pada tahun 2012,
sedangkan untuk bank perkreditan, jumlah kantor banknya mengalami kenaikan
dari 3.250 unit pada tahun 2007 menjadi 4.425 unit pada tahun 2012
• Kenaikan jumlah kantor bank memberikan dampak positif terhadap kenaikan
dalam kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana di Indonesia
• Pada kegiatan penghimpunan dana, jumlah yang dikumpulkan bank umum
meningkat dari sebesar Rp1.718.965 miliar pada tahun 2007 menjadi sebesar
Rp3.542.518 miliar pada tahun 2012. Bank perkreditanjuga mengalami kenaikan
dari sebesar Rp22.629 miliar pada tahun 2007 meningkat menjadi sebesar
Rp55.289 miliar pada tahun 2012
• Pengaturan dan Pengawasan perbankan nasional sejak 31 Desember
2014 diserahkan dari Bank Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
• Fungsi utama OJK adalah menyelenggarakan sistem pengaturan dan
pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di
sektor jasa keuangan.
• Adapun tugas dari OJK adalah melakukan pengaturan dan
pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan,
sektor pasar modal, dan sektor industri keuangan non-bank (IKNB).
Bab 10 :
Inklusi Keuangan
• Inklusi keuangan dapat didefinisikan sebagai proses untuk memastikan
akses ke layanan keuangan dan kredit tepat waktu dan memadai di
mana diperlukan oleh kelompok-kelompok rentan seperti bagian lemah
dan kelompok berpenghasilan rendah dengan biaya terjangkau
• Inklusi keuangan merupakan sebuah konsep inovatif yang membuat
berbagai alternatif untuk mendorong terjadinya the banking habits of
the people
• Inklusi keuangan memainkan peranan sebagai katalis dalam
perekonomian dan pembangunan sosial di India meskipun masih
membutuhkan waktu lama untuk mencapai outcome yang diinginkan
• Indikator inkluasi keuangan
• Inklusivitas sistem keuangan dalam kancah kegiatan ekonomi masyarakat di
Indonesia memiliki ciri dalam perkembangannya. Ciri tersebut meliputi lembaga
keuangan yang ada terbatas, instrumen keuangan yang dihasilkan terbatas, dan
konsentrasi dana masyarakat pada lembaga keuangan tertentu
• Laporan dari Findex-World Bank (2011) menunjukkan bahwa tingkat iklusi
keuangan di Indonesia sebesar 20%. Nilai 20% ini mengandung arti bahwa hanya
20% orang dewasa di Indonesia yang memiliki rekening di lembaga keuangan
yang resmi. Angka ini berada di bawah Filipina, Malaysia, Thailand, dan Singapura
yang mencapai berturut-turut 27%, 66%, 73% dan 98%. Angka tersebut hanya
berada di atas tingkat inklusi keuangan di kawasan sub-sahara Afrika yang
mencapai angka 12%.
• Di kawasan Asia Selatan, tingkat inklusi keuangan mencapai 22%, sedangkan di
kawasan Amerika Latin dan Karibia mencapai 40%. Bahkan di negara-negara
maju (High Income OCD and Non-OECD), tingkat inklusi keuangannya mencapai
angka 92%.
• Bank Indonesia berperan penting dalam mendorong inklusivitas
sistem keuangan berbasis kearifan lokal di Indonesia
• Pembahasan mengenai inklusi keuangan dapat difokuskan pada 4
dimensi, yaitu
a. Apa yang disediakan
b. Bagaimana cara menyediakan
c. Siapa yang menerima layanan
d. Siapa yang menyediakan layanan
• Keberadaan inklusi keuangan dalam pembangunan negara dapat
diarahkan pada tercapainya tujuan-tujuan berikut:
a. Biaya yang layak untuk layanan
b. Memperkuat kelembagaan dan peraturan yang hati-hati
c. Keberlanjutan kelembagaan dan keuangan
d. Penyedia jasa layanan keuangan yang bermacam-macam
Mensinergikan Peran Baru Bank Indonesia Dalam Mendorong Inklusi
Keuangan Berbasis Kearifan Lokal
• Peningkatan inklusi keuangan merupakan salah satu sasaran konkret
Bank Indonesia pada tahun 2018
• Berkembangnya perekonomian semakin menuntut adanya
ketersediaan layanan sistem keuangan yang mampu mendorong
kegiatan ekonomi masyarakat
• Dalam hal ini, kehidupan masyarakat Indonesia senantiasa diiringi
dengan kearifan lokal yang berkembang
• Pada dasarnya, upaya untuk meningkatkan inklusi keuangan di
Indonesia dapat dilakukan dengan mengintegrasikan dengan nilai-nilai
kearifan lokal yang berkembang dalam kehidupan masyarakat
Indonesia
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai