Selain itu, ada beberapa penelitian lanjutan yang menunjukkan bahwa model
Fama-French tidak mampu mewakilkan kondisi yang ada. Beberapa dari studi ini
menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak lagi berpengaruh pada tingkat
pengembalian saham, atau dengan kata lain factor ukuran perusahaan tidak berlaku untuk
sebagian besar perusahaan. Studi lainnya menunjukkan bahwa faktor B/M ratio tidak
disebabkan oleh risiko. Studi baru-baru ini menunjukkan bahwa jika komposisi aset
perusahaan berubah dari waktu ke waktu sehubungan dengan campuran aset fisik dan
peluang pertumbuhan (seperti litbang, paten, dll). Maka akan tampak seolah-olah ada
ukuran dan book- to-market efek. Dengan kata lain, jika pengembalian aset individual
sesuai dengan CAPM, perubahan dalam campuran aset akan menyebabkan beta
perusahaan berubah dari waktu ke waktu sedemikian rupa sehingga perusahaan akan
tampak memiliki ukuran book- to-market efek.
B. Behavioral Finance
Pisokologi menjelaskan bahwa manusia seringkali bersikap tidak rasional, namun
dalam cara yang dapat diprediksi. Behavioral finance berfokus pada prilaku irasional
namun dapat diprediksi dalam pengambilan kepetusan keuangan. Berikut urian
dari contoh behavioral finance terhadap market bubbles dan keputusan keuangan
lainnya.
C. The CAPM and Market Efficiency : dampak untuk manager perusahaan dan
investor
Perusahaan dapat diumpamakan seperti portofolio sebuah project: pabrik, gerai,
retail, R&D, produk, dan sejenisnya. Setiap project memberikan kontribusi terhadan
ukuran, timing, serta resiko bagi arus kas perusahaan, yang secara langsung berpengaruh
terhadap intrinsic value perusahaan itu sendiri. Hal ini berarti resiko serta tingkat
pengembalian yang diharapkan dalam setiap project harus diukur dalam kaitannya
dengan resiko serta tingkat pengembalian saham. Oleh karena itu, setiap manejer harus
memahami bagaimana pemegang saham melihat resiko serta tingkat pengembalian dalam
rangka mengevaluasi project yang potensial.
Pemegang saham tidak mungking akan menggantikan kerugian mereka atas
resiko yang dapat mereka eliminasi. The CAPM dapat menjadi alat untuk
memastikan resiko pasar dan lainnya, hal ini berguna untuk melihat tingkat
pengembalian saham berdasarkan resiko pasar yang ada. Oleh karenanya CAPM
banyak digunakan sebagai alat bantu untuk memprediksi tingkat pengembalian
saham pada suatu perusahaan.
The CAPM dapat menjadi alat bantu namun tidaklah sempurna. Pertama, kita
tidak dapat mengamati beta namun kita dapat memprediksi beta. Seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya bahwa prediksi beta tidak selalu tepat. Kedua, kita dapat melihat
bahwa nilai saham yang rendah dan saham dengan nilai BM ratio yang tinggi memiliki
tinggkat pengembalian yang lebih tinggi dibandingkan dengan prediksi yang dihasilkan
CAPM.
The CAPM menyatakan bahwa tingkat pengembalian suatu saham
bergantung pada resiko sistematis dari saham itu sendiri bukan dari diversifiable
risk.
Risiko sistematis yang sering juga disebut dengan risiko pasar
merupakan risiko yang bersumber dari luar atau eksternal perusahaan
seperti risiko nilai tukar, risiko suku bunga, risiko pasar, dan lainnya.
imbas dari kebijakan pemerintah, inflasi dan juga gejolak pasar dunia
juga merupakan bagian dari risiko sistematis.
risiko unsystematic yang bersumber dari dalam atau internal
perusahaan. Misalnya nilai penjualan turun, terjadi pemogokan
karyawan, penurunan produksi dan sebagainya. Untuk risiko jenis ini
sangat tergantung pada kepiawaian manajemen perusahaan. Oleh karena itu,
investor mungkin mengharapkan The CAPM mampu menghasilkan analisa nilai
pengembalian ketika berita dikeluarkan yang berpengaruh terhadap hampir seluruh
perusahaan seperti laporan dari pemerintah terkait tingkat suku bunga, inflasi dan jumlah
sumber daya manusia yang menganggur. Berdasarkan penelitian Professors Savor and
Wilson menjelaskan bahwa terpadat pengaruh yang kuat antara beta dan tingkat
pengembalian stock disaat berita dikeluarkan.
EUGINE F Efisiensi pasar, sangat sulit untuk mengalahkan pasar dengan
cara mendapatkan tingkat pengembalian yang lebih tingi dari resiko investasi itu
sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa pasar cukup efisien
Pasar. dikatakan efisien apabila nilai sekuritas setiap waktu mencerminkan semua
informasi yang tersedia, yang mengakibatkan harga suatu sekuritas berada pada
tingkat keseimbangannyauntuk sebagian besar asset pada kurun waktu tertentu.
Namun market bubble masih dapat saja terjadi serta akan sangat sulit untuk
mengaplikasikan resiko rendah untuk mendapatkan keuntungan disaat bubble burst.