0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
651 tayangan10 halaman
Dokumen tersebut merangkum pengertian manajemen konflik. Manajemen konflik didefinisikan sebagai proses aksi dan reaksi yang diambil oleh para pelaku konflik atau pihak ketiga secara rasional dan seimbang dalam mengendalikan situasi perselisihan. Dokumen tersebut juga menjelaskan penyebab, jenis, dan sumber konflik serta tahapan perkembangannya.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
TAHAPAN- TAHAPAN PERKEMBANGAN KEARAH TERJADINYA KONFLIK
Dokumen tersebut merangkum pengertian manajemen konflik. Manajemen konflik didefinisikan sebagai proses aksi dan reaksi yang diambil oleh para pelaku konflik atau pihak ketiga secara rasional dan seimbang dalam mengendalikan situasi perselisihan. Dokumen tersebut juga menjelaskan penyebab, jenis, dan sumber konflik serta tahapan perkembangannya.
Dokumen tersebut merangkum pengertian manajemen konflik. Manajemen konflik didefinisikan sebagai proses aksi dan reaksi yang diambil oleh para pelaku konflik atau pihak ketiga secara rasional dan seimbang dalam mengendalikan situasi perselisihan. Dokumen tersebut juga menjelaskan penyebab, jenis, dan sumber konflik serta tahapan perkembangannya.
2. Meti / NIM 062170292 3. Klementino D Reksi / NIM 062170271 4. Lambertus A Moses / NIM 062170110
Universitas Nusa Nipa Maumere
RUANG LINGKUP MANAJEMEN KONFLIK Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari Bahasa Prancis Kuno, menajemen yang berarti seni melaksanakan dan mengatur. Hal ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
Berdasarkan literature-literatur yang ada,
pengertian manajemen dapat dilihat dari lima pengertian Manajemen sebagai suatu proses
Manajemen sebagai kolektivitas manusia
Manajemen sebagai seni
Manajemen sebagai keterampilan
PENGERTIAN KONFLIK Konflik berasal dari kata kerja Latin Configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologi, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Konflik juga dapat diartikan sebagai hubungan antara dua pihak atau lebih (individu atau kelompok) yang memiliki tujuan atau kepentingan yang berbeda. Menurut kamus bahasa Indonesia (1997), konflik berarti percekcokan, pertentangan, atau perselisihan. PENGERTIAN MANAJEMEN KONFLIK Suatu proses aksi dan reaksi yang diambil oleh para pelaku konflik atau pihak ketiga secara rasional dan seimbang, dalam rangka pengendalian situasi dan kondisi perselisihan yang terjadi antara beberapa pihak.
CIRI-CIRI KONFLIK DAN FAKTOR PENYEBAB Ciri-ciri Konflik Paling tidak ada dua pihak secara perorangan maupun kelompok yang terlibat dalam suatu interaksi yang saling berlawanan Saling adanya pertentangan dalam mencapai tujuan
Adanya tindakan yang saling berhadap-hadapan
akibat pertentangan Akibat ketidak seimbangan
Faktor Penyebab Konflik
Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan Perbedaan latar belakang kebudayaan
Perbedaan kepentingan antara individu atau
kelompok Perubahan-perubahan nilai TAHAPAN –TAHAPAN PERKEMBANGAN KEARAH TERJADINYA KONFLIK Konflik tidak terjadi secara mendadak tanpa sebab dan proses, akan tetapi melalui tahapan-tahapan tertentu. Menurut Henricks, W (1992) mengidentifikasi proses terjadinya konflik terdiri dari tiga tahap : Peristiwa sehari-hari, ditandai adanya individu merasa tidak puas dan jengkel terhdap lingkungan kerja. Adanaya tantangan, apabila terjadi masalah individu saling mempertahankan pendapat dan menyalahkan pihak lain. Tiap anggota menganggap perbuatan yang dilakukan sesuia dengan standar dan aturan organisasi. Kepentingan individu maupun kelompok lebih menonjol daripada kepentingan organisasi. Timbulnya pertentangan, masing-masing individu atau kelompok bertujuan untuk menang dan mengalahkan kelompok lain. JENIS-JENIS KONFLIK Dilihat dari posisi seseorang dalam struktur organisasi, Winardi membagi konflik menjadi empat macam : Konflik vertical, yaitu konflik yang terjadi antara karyawan yang memiliki kedudukan yang tidak sama dalam organisasi. Misalnya, antara atasan dan bawahan Konflik horizontal, yaitu konflik yang terjadi antara mereka yang memiliki kedudukan yang sama atau setingkat dalam organisasi. Misalnya konflik antar karyawan Konflik garis-staf, yaitu konflik yang terjadi antara karyawan lini yang biasanya memegang posisi komando, dengan pejabat staf yang biasanya berfungsi sebagai penasehat dalam organisasi. Konflik peranan, yaitu konflik yang terjadi karena seseorang mengemban lebih dari satu peran yang saling bertentangan. Berdasarkan pihak-pihak yang terlibat didalam konflik, Stoner membagi konflik menjadi lima
Konflik dalam diri individu (conflict within the individual) yaitu
konflik ini terjadi jika seseorang harus memilih tujuan yang saling bertentangan, atau karena tuntutan tugas yang melebihi batas kemampuanya. Konflik antar individu (conflict between individuals) yaitu terjadi karena perbedaan kepribadian antara individu yang satu dengan individu yang lain. Konflik antar individu dan kelompok (conflict between individuals and group) yaitu terjadi jika individu gagal menyesuaikan diri dengan norma-norma kelompok tempat ia bekerja Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama (conflict among groups in the same organization) yaitu konflik ini terjadi karena masing-masing kelompok memiliki tujuan yang berbeda dan masing-masing berupaya untuk mencapainya Konflik antar organisasi (conflict among organizations) yaitu konflik ini terjadi jika tindakan yang dilakukan oleh organisasi menimbulkan dampak negative bagi organisasi lainnya SUMBER-SUMBER KONFLIK