Konflik dapat terjadi hanya karena salah satu pihak memiliki aspirasi tinggi
karena alternatif yang bersifat integrative dinilai sulit didapat. Ketika konflik
semacam ini terjadi, maka ia akan semakin mendalam bila aspirasi sendiri atau
aspirasi pihak lain bersifat kaku dan menetap.
Aspirasi dapat mengakibatkan konflik karena salah satu dari dua alasan, yaitu
masing-masing pihak memiliki alasan untuk percaya bahwa mereka mampu
mendapatkan sebuah objek bernilai untuk diri mereka sendiri atau mereka
percaya bahwa berhak memeiliki objek tersebut. Pertimbangan pertama
bersifat realistis, sedangkan pertimbangan kedua bersifat idealis.