Anda di halaman 1dari 2

TUGAS KULIAH

MATA KULIAH : MANAJEMEN KONFLIK


NAMA : MARIA CHRISTINA
NIM : 062170269
PRODI : MANAJEMEN 5D
FAKULTAS : EKONOMI
UNIVERSITAS NUSA NIPA MAUMERE

ISI MATERI : CIRI-CIRI KONFLIK DAN FAKTOR PENYEBABNYA

CIRI –CIRI KONFLIK :

Adapun ciri-ciri konflik menurut Wijono (1993:37) yaitu:

 Setidaknya ada dua pihak secara perseorangan maupun kelompok yang


terlibat dalam suatu interaksi yang saling bertentangan.
 Setidaknya tidak timbul suatu pertentangan antara dua pihak secara
perseorangan maupun kelompok dalam mencapai tujuan, memainkan
peran dan ambigius atau adanya nilai/norma yang bertentangan.
 Timbulnya interaksi yang sering ditandai dengan gejala perilaku yang
direncanakan untuk saling meniadakan, mengurangi dan menekan pada
pihak lain agar mendapatkan keuntungan seperti status, jabatan,
tanggung jawab, pemenuhan berbagai macam kebutuhan fisik maupun
sosio psikologi.
 Timbulnya tindakan yang saling berhadap-hadapan sebagai akbat dari
pertentangan yang berlarut.
 Timbulnya ketidak seimbangan akibat usaha masing-masing pihak yang
berkaitan denga kedudukan, status sosial, pangkat, golongan,
kewibawaan, kekuasaan, harga diri, prestise dan sebagainya.

FAKTOR PENYEBAB KONFLIK :

Konflik dapat terjadi hanya karena salah satu pihak memiliki aspirasi tinggi
karena alternatif yang bersifat integrative dinilai sulit didapat. Ketika konflik
semacam ini terjadi, maka ia akan semakin mendalam bila aspirasi sendiri atau
aspirasi pihak lain bersifat kaku dan menetap.

Aspirasi dapat mengakibatkan konflik karena salah satu dari dua alasan, yaitu
masing-masing pihak memiliki alasan untuk percaya bahwa mereka mampu
mendapatkan sebuah objek bernilai untuk diri mereka sendiri atau mereka
percaya bahwa berhak memeiliki objek tersebut. Pertimbangan pertama
bersifat realistis, sedangkan pertimbangan kedua bersifat idealis.

1. Faktor Manusia: Ditimbulkan oleh atasan, terutama karena gaya


kepemimpinannya, Personil yang mempertahankan peraturan-peraturan
secara kaku, dan timbul karena ciri-ciri kepriba-dian individual, antara
lain sikap egoistis, temperamental, sikap fanatik, dan sikap otoriter.
2. Faktor Organisasi

 Persaingan dalam menggunakan sumberdaya. Apabila sumberdaya baik


berupa uang, material, atau sarana lainnya terbatas atau dibatasi, maka
dapat timbul persaingan dalam penggunaannya. Ini merupakan potensi
terjadinya konflik antar unit/departemen dalam suatu organisasi.
 Perbedaan tujuan antar unit-unit organisasi. Tiap-tiap unit dalam
organisasi mempunyai spesialisasi dalam fungsi, tugas, dan bidangnya.
Perbedaan ini sering mengarah pada konflik minat antar unit tersebut.
Misalnya, unit penjualan menginginkan harga yang relatif rendah dengan
tujuan untuk lebih menarik konsumen, sementara unit produksi
menginginkan harga yang tinggi dengan tujuan untuk memajukan
perusahaan.
 Interdependensi Tugas. Konflik terjadi karena adanya saling
ketergantungan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya.
Kelompok yang satu tidak dapat bekerja karena menunggu hasil kerja
dari kelompok lainnya.
 Perbedaan Nilai dan Persepsi. Suatu kelompok tertentu mempunyai
persepsi yang negatif, karena merasa mendapat perlakuan yang tidak
“adil”. Para manajer yang relatif muda memiliki presepsi bahwa mereka
mendapat tugas-tugas yang cukup berat, rutin dan rumit, sedangkan
para manajer senior mendapat tugas yang ringan dan sederhana.
 Kekaburan Yurisdiksional. Konflik terjadi karena batas-batas aturan tidak
jelas, yaitu adanya tanggung jawab yang tumpang tindih.
 Masalah “status”. Konflik dapat terjadi karena suatu unit/departemen
mencoba memperbaiki dan meningkatkan status, sedangkan
unit/departemen yang lain menganggap sebagai sesuatu yang
mengancam posisinya dalam status hirarki organisasi.
 Hambatan Komunikasi. Hambatan komunikasi, baik dalam perencanaan,
pengawasan, koordinasi bahkan kepemimpinan dapat menimbulkan
konflik antar unit/ departemen.

Anda mungkin juga menyukai