Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN

PADA IBU BERSALIN (INC)


TAHUN 2022

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

RISMA
19141753012

AKADEMI KEBIDANAN MADINA HUSADA


PANYABUNGAN
TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN


PADA IBU BERSALIN (INC)
TAHUN 2022

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

RISMA
19141753012

PEMBIMBING

FERIKA DESI, SST, M.Kes

DIKETAHUI
DIREKTRIS
AKADEMI KEBIDANAN MADINA HUSADA PANYABUNGAN

HELMI WARDAH NASUTION, SST, M.Kes


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT, karena atas

berkat dan karunia-Nya yang dilimpahkan kepada peneliti sehingga peneliti dapat

menyelesaikan laporan ini yang berjudul Manajemen Asuhan Kebidanan Fisiologi

Pada Ibu Bersalin Intranatal Care (INC).

Laporan ini membahas tentang Intranatal Care (INC) semoga dengan

adanya laporan ini dapat menambah wawasan para pembaca untuk mengetahui

tentang Intranatal Care (INC).

Dalam penulisan laporan ini penulis menyadari bahwa masih banyak

kekurangan dalam penulisan laporan ini, maka dari itu penulis mengharapkan

kritik dan saran demi tercapainya kesempurnaan laporan ini.

Panyabungan, Maret 2022


Penulis

RISMA
19141753012

i
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
..........................................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
..........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................ 1
..........................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah........................................................................... 3
1.3 Tujuan............................................................................................. 3
1.3.1 Tujuan Umum....................................................................... 3
1.3.2 Tujuan Khusus...................................................................... 4

BAB II TINJAUAN TEORI


2.1 Pengertian Persalinan...................................................................... 5
2.2 Tujuan Asuhan Persalinan.............................................................. 6
2.3 Tahap-Tahap Persalinan.................................................................. 6
2.4 Tanda-Tanda Sebelum Persalinan................................................... 7
2.5 Tanda-Tanda Inpartu....................................................................... 8
2.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persalinan.............................. 8
2.7 Tanda-Tanda Persalinan.................................................................. 9

BAB III MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN


3.1 Pengkajian....................................................................................... 13
3.1.1 Identitas................................................................................. 13
3.1.2 Anamnesa.............................................................................. 13
3.1.3 Pemeriksaan Fisik (Data Objektif)....................................... 16
3.1.4 Uji Diagnostik....................................................................... 20
3.2 Interpretasi Data.............................................................................. 20
3.3 Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial................................. 21
3.4 Tindakan Segera.............................................................................. 21
3.5 Perencanaan.................................................................................... 22
3.6 Pelaksanaan..................................................................................... 22
3.7 Evaluasi........................................................................................... 24

BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pengkajian....................................................................................... 28
4.2 Interpretasi Data.............................................................................. 30

ii
4.3 Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial................................. 30
4.4 Tindakan Segera.............................................................................. 31
4.5 Perencanaan.................................................................................... 31
4.6 Pelaksanaan..................................................................................... 32
4.7 Evaluasi........................................................................................... 33

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan..................................................................................... 34
5.2 Saran............................................................................................... 34

DAFTAR PUSTAKA

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)

merupakan salah satu indicator utama derajat kesehatan suatu negara. AKI

dan AKB juga mengidentifikasi kemampuan dan kualitas pelayanan

kesehatan, kualitas Pendidikan dan pengetahuan masyarakat, kualitas

kesehatan lingkungan, sosial, budaya serta hambatan dalam mengatasi

kematian ibu dan bayi (Depkes RI, 2017).

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan jumlah kematian ibu yang

diakibatkan oleh proses reproduksi pada saat hamil, melahirkan dan masa

nifas per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB)

merupakan banyaknya kematian bayi berusia dibawah satu tahun per 1000

kelahiran hidup pada satu tahun tertentu (Data Statistik Indonesia, 2016).

Menurut World Healt Organization (WHO), sekitar 500.000 wanita

hamil di dunia menjadi korban proses reproduksi setiap tahun. Sekitar 4 juta

bayi meninggal karena sebagian besar penanganan kehamilan dan persalinan

yang kurang bermutu. Sebagian besar kematian ibu dan bayi tersebut terjadi

di Negara berkembang termasuk Indonesia. WHO memperkirakan 15.000

dari sekitar 4,5 juta wanita melahirkan di Indonesia mengalami komplikasi

yang menyebabkan kematian (Erawati, 2017).

Hasil dari Deklarasi SDGs (Sustainable Development Goals) pada Juli

2014, draff kerangka kerja SDGs memiliki 17 target. Dalam target nomor 3

1
2

mengenai ketercakupan Kesehatan yang semakin luas untuk memastikan

hidup sehat dan sejahtera bagi semua kalangan. Pada sub target tersebut

bahwa pada tahun 2013 MMR atau AKI dalam skala global turun kurang dari

70 per 100.000 kelahiran (Maternal Health Task Force, 2016).

AKI dan AKB di Indonesia sampai saat ini masih cukup tinggi.

Menurut Riset Kesehatan Dasar diperoleh data AKI di Indonesia sebanyak

300 kasus dari 2019 menjadi sekitar 4.400 kematian pada tahun 2020.

Sedangkan Angka Kematian Bayi pada 2019 sekitar 26.000 kasus meningkat

hamper 40 persen menjadi 44.000 kasus pada tahun 2020 (Kompas, 2021).

Salah satu upaya dari Kementrian Kesehatan Indonesia untuk mempercepat

penurunan AKI dan AKB adalah negara membuat rencana strategi nasional

Making Pregnancy Safer (MPS).

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang berupa janin

dan plasenta yang telah cukup bulan dan dapat hidup diluar kandungan

melalui jalan lahir atau jalan lain dengan bantuan dan tanpa bantuan.

Persalinan juga merupakan proses membuka dan menipisnya serviks dan

janin turun ke jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses

pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 miggu),

lahir spontan dengan presentasi belakang kepala, tanpa komplikasi baik ibu

maupun janin (Asri, 2017).

Proses persalinan merupakan saat yang paling menegangkan dan

mencemaskan bagi wanita, apalagi jika persalinan tersebut merupakan

persalinan pertamanya. Saat mengetahui dirinya hamil ibu harus beradaptasi

dengan berbagai perubahan, mulai dari perubahan fisik sampai perubahan


3

fisiologis yang dapat mempengarui emosinya. Setelah diharapkan dengan

perubahan-perubahan saat saat hamil sekarang ibu mulaai dihadapkan dengan

proses persalinannya, dan passtilah bagi para caalon ibu yang baru pertama

kali hamil mereka belum mengetahui apa yang harus dilakukan saat

persalinan terjadi nanti, mulai dari bagaimana cara mengejan yang baik dan

berbagai kecemasan lain yang akan dihadapinya nanti. Persalinan pada

primigravida adalah persalinan yang terjadi pada wanita yang baru pertama

kali hamil (Asrinah, 2018).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasrkan latar belakang diatas maka rumusan masalah adalah

bagaimanakah pengetahuan ibu tentang intranatal care dan apakah

manfaatnya pada ibu bersalin serta cara pendokumentasian hasil dari

pelayanan intranatal care yang dilakukan oleh mahasiswi?

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Agar mahasisi dapat memberikan asuhan kebidanan yang tepat

bagi pasien intranatal care berdasarkan data dan keluhan-keluhan yang

didapat dari pasien dan mampu mendokumentasikannya dalam bentuk

Manajemen Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin.


4

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mampu mengidentifikasi data pada ibu bersalin dengan persalinan

normal yang meliputi pengkajian, interpretasi data, identifikasi

diagnose dan masalah potensial, tindakan segera, perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi.

2. Melakukan Asuhan Kebidanan yang memadai selama persalinan

dalam upaya mencapai pertolongan persalinan yang bersih dan aman

dengan memperhatikan aspek saying ibu dan saying bayi.


BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Persalinan

Persalinan adalah proses pembukaan dan menipisnya serviks dan janin

turun ke dalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses

pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42), lahir

spontan dengan presentasi belakang kepala, tampa komplikasi baik ibu

maupun janin.

Persalinan adalah pengeluaran bayi disusul dengan plasenta dan

selaput janin dari tubuh ibu. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil

konsepsi (janin dan plasenta) yang telah cukup bulan dan dapat hidup di luar

kandungan melalaui jalan lahir dengan bantuan ataupun tampa bantuan.

1. Persalinan spontan

Persalinan berlansung dengan kekuatan sendiri dan melalui jalan lahir.

2. Persalinan buatan

Proses persalinan berlangsung dengan bantuan tenaga dari luar.

3. Persalinan anjuran

Proses persalinan didahului tindakan pemecahan ketuban, pemberian

pitocin/prostaglin. Induksi persalinan mekanis menggunakan laminaria.

5
6

2.2 Tujuan Asuhan Persalinan

Tujuan asuhan pada persalinan adalah :

1. Memberikan asuhan yang menandai selama persalinan dalam upaya

mencapai pertolongan persalinan yang bersih dan aman, dengan

memperhatikan aspek sayang ibu dan bayi.

2. Melindungi keselamatan ibu dan Bayi Baru Lahir (BBL), mulai dari hamil

hingga bayi selamat.

3. Mendeteksi dan menatalaksana komplikasi secara tepat waktu.

4. Memberikan dukungan serta cepat bereaksi terhadap kebutuhan ibu,

pasangan dan keluarganya selama persalinan dan kelahiran bayi.

2.3 Tahap-Tahap Persalinan

1. Kala I

Kala I atau kala pembukaan adalah periode persalinan yang dimulai dari

his persalinan yang pertama sampai pembukaan servik menjadi lengkap.

Berdasarkan kemajuan pembukaan maka kala I dibagi menjadi :

a. Fase laten, yaitu fase pembukaan yang sangat lambat ialah dari nol

sampai 3 cm yang dicapai dalam 8 jam.

b. Fase aktif, yaitu fase pembukaan yang lebih cepat yang terbagi lagi

menjadi :

1. Fase accelerasi (fase percepatan), dari pembukaan 3 cm sampai 4

cm yang dicapai dalam 2 jam.

2. Fase dilatasi maksimal, dari pembukaan 4 cm, sampai 9 cm di

capai 2 jam.
7

3. Fase decelerasi (kurangnya kecepatan), dari pembukaan 9 cm

sampai 10 cm selama 2 jam.

2. Kala II

Kala II atau kala pengeluaran adalah periode persalinan yang dimulai dari

pembukaan lengkap sampai lahirnya bayi.

3. Kala III

Kala III atau kala Uri adalah periode persalinan yang dimulai dari lahirnya

bayi sampai dengan lahirnya plasenta.

4. Kala IV

Kala IV merupakan masa 1-2 jam setelah plasenta lahir. Dalam klinik, atas

pertimbagan-pertimbagan praktek masih diakui adanya kala IV persalinan

meskipun masa setelah plasenta lahir adalah masa dimulainya masa nifas

(perineum), megigat pada masa ini sering timbul perdarahan.

2.4 Tanda-Tanda Sebelum Persalinan

1. Dua minggu sebelumnya uterus akan tampak menurun karena janin ke

pintu atas panggul.

2. Ibu hamil mengeluh sakit karena tertekannya sakroiliaka yang

berhubungan dengan tulang pelvis.

3. Nyeri akan lebih kuat, frekuensi sering, uterus berkontraksi.

4. Perut akan kelihatan melebar dan fundus uteri turun.

5. Mukosa vagina banyak yang keluar kecoklatan dan bercampuran darah

serta lendir.

6. Servik lebih lunak untuk jalan lahir membran dan dapat rupture spontan.
8

2.5 Tanda-Tanda Inpartu

1. Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur.

2. Keluar lendir bercampur darah yang lebih banyak karena robekan kecil

pada seviks.

3. Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya.

4. Pada pemeriksaan dalam : serviks mendatar dan pembukaan telah ada.

2.6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan

1. Passage : Panggul

Tulang panggul terdiri dari sepasang tulang innominata (ilium, iskium,

pubis), sacrum dan koksigis. Bidang panggul : pintu atas panggul, bidang

tengah panggul dan pintu bawah panggul.

2. Passenger : Fetus

a. Berat janin, tapsiran berat janin TFU (cm)-12 x 155

b. Letak, presentasi, posisi

Letak yaitu hubungan sumbu panjang ibu dengan sumbu panjang janin,

dimana janinnya bisa melintang atau memanjang. Presentasi yaitu bagian

terendah janin yang berada di Pap ; kepala, bokong, bahu, muka. Posisi

yaitu hubungan presentasi dengan kanan kiri ibu.

c. Station yaitu turunnya bagian terendah janin di pintu atas panggul.

d. Sinclitismus dan asynclitismus (pesentasi janin dalam persalinan).

e. Moulage
9

3. Power : kontraksi uterus

a. Teori mulainya persalinan.

b. Kontraksi uterus, karakteristik, durasi, intensitas, frekuensi.

c. perubahan uterus selama persalinan, perkembangan sekmen, pembukaan

dan penipisan serviks.

4. Psikologi

a. Persalinan sebagai ancaman terhadap keaman.

b. Persalinan sebagai ancaman pada self-image.

c. Medikasi persalinan.

d. Nyeri persalinan dan kelahiran.

2.7 Tanda-Tanda Persalinan

1. Tanda-tanda kala I

a. His belum begitu kuat, datangnya setiap 10–15 menit dan tidak

seberapa mengganggu ibu hingga ia sering masih dapat berjalan.

b. Lambat laun his bertambah kuat : interval lebih pendek, kontraksi

lebih kuat dan lebih lama.

c. Bloody show bertambah banyak.

d. Lama kala I untuk primi 12 jam dan untuk multi 8 jam.

e. Pedoman untuk mengetahui kemajuan kala I adalah :“kemajuan

pembukaan 1 cm sejam bagi primipara dan 2 cm sejam bagi

multipara”.
10

2. Tanda-tanda kala II

a. His menjadi lebih kuat, kontraksinya selama 50-100 detik, datangnya

tiap 2-3 menit.

b. Ketuban biasanya pecah pada kala ini ditandai dengan keluarnya

cairan kekuning-kuningan dan banyak.

c. Pasien mulai mengejan.

d. Pada akhir kala II sebagai tanda bahwa kepala sudah sampai di dasar

panggul, perineum menonjol, vulva menganga dan rectum terbuka.

e. Pada puncak his, bagian kecil kepala terlihat di vulva dan hilang lagi

waktu his berhenti, begitu terus hingga terlihat lebih besar. Kejadian

ini disebut : “Kepala membuka pintu”.

f. Pada akhirnya kepala terpegang oleh vulva sehingga tidak bisa

mundur lagi, tonjolan tulang ubun-ubun telah lahir dan subocciput

ada di bawah sympisis disebut “Kepala keluar pintu”

g. Pada his berikutnya dengan ekstensi maka lahirlah ubun-ubun besar,

dahi dan mulut pada commissural posterior.

h. Saat ini untuk primipara, perineum biasanya akan robek pada pinggir

depannya karena tidak dapat menahan regangan yang kuat tersebut.

i. Setelah kepala lahir dilanjut dengan putar paksi luar, sehingga kepala

melintang, vulva menekan pada leher dan dada tertekan oleh jalan

lahir sehingga dari hidung anak keluar lender dan cairan.

j. Pada his berikutnya bahu belakang lahir kemudian bahu depan

disusul seluruh badan anak dengan fleksi lateral, sesuai dengan paksi

jalan lahir.
11

k. Sesudah anak lahir, sering keluar sisa air ketuban, yang tidak keluar

waktu ketuban pecah, kadang-kadang bercampur darah.

l. Lama kala II pada primi 50 menit pada multi 20 menit. Apabila 120

menit pada multipara dan 60 menit pada primipara janin tidak keluar

segera lakukan rujukan.

3. Tanda-tanda kala III

a. Setelah anak lahir his berhenti sebentar, tetapi setelah beberapa

menit timbul lagi disebut “His pengeluaran uri” yaitu his yang

melepaskan uri sehingga terletak pada segmen bawah rahim (SBR)

atau bagian atas dari vagina.

b. Setelah anak lahir uterus teraba seperti tumor yang keras, segmen

atas lebar karena mengandung plasenta, fundus uteri teraba sedikit

dibawah pusat.

c. Bila plasenta telah lepas bentuk uterus menjadi bundar dan tetap

bundar hingga perubahan bentuk ini dapat diambil sebagai tanda

pelepasan plasenta.

d. Jika keadaan ini dibiarkan, maka setelah plasenta lepas fundus uteri

naik sedikit hingga setinggi pusat atau lebih dan bagian tali pusat

diluar vulva menjadi lebih panjang.

e. Naiknya fundus uteri disebabkan karena plasenta jatuh dalam SBR

atau bagian atas vagina dan dengan demikian mengangkat uterus

yang berkontraksi dengan sendirinya akibat lepasnya plasenta maka

bagian tali pusat yang lahir menjadi panjang.


12

f. Lamanya kala uri 8,5 menit, dan pelepasan plasenta hanya memakan

waktu 2-3 menit, apabila 30 menit setelah persalinan tidak keluar

maka segera lakukan rujukan.

4. Kala IV

Kala evaluasi ± 2 jam setelah proses persalinan.Tujuannya adalah untuk

mmengevaluasi apakah kontraksi, pendarahan, tanda-tanda vital ibu dan

bayi baik atau tidak.


BAB III

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN

PADA IBU BERSALIN (INC)

3.1 PENGKAJIAN

Tanggal : 22-03-2022 Jam : 16.00 WIB

3.1.1 Identitas

Nama : Ny. R Nama suami : Tn. A

Umur : 22 Tahun Umur : 24 Tahun

Suku/Bangsa : Mandailing Suku/bangsa : Mandailing

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Sirambas Alamat :

Sirambas

3.1.2 Anamnesa

1. Keluhan Utama : Ibu merasa

perutnya mulas-mulas dan keluar lendir

bercampur darah

2. Tanda-tanda bersalin

Kontraksi ada sejak tanggal : 21-03-2022

Frekuensi : 5x10/menit

Lamanya : 40 menit

13
14

3. Pengeluaran Pervaginam

Darah lendir : Ada

Air ketuban : Tidak ada

Darah : Ada

4. Riwayat kebidaan saat ini

4.1. Riwayat Menstruasi

HPHT : 17-06-2021

TTP : 24-03-2022

Lamanya : 7 hari

Siklus : 28 hari

Konsistensi : Encer

4.2. Pergerakan fetus pertama kali : Pada kehaamilan 20 miggu

Pergerakan fetus salam 24 jam terakhir : 20x/i

4.3. Keluhan yang dirasakan pada kehamilan ini ( bila ada jelaskan)

Rasa lelah : Ada

Mual muntah yang lama : Tidak ada

Pusing : Tidak ada

4.4. Riwayat Imunisasi

TT 1 : Tidak dilakukan

TT 2 : Tidak dilakukan

4.5. Pola makan dan minum

Makan : 3 x sehari, teratur dengan menu seimbang.


15

Minum : 8 gelas/ hari

4.6. Pola eliminasi

Malam : 2 x / hari

Siang : 6 x / hari

5. Riwayat kehamilan persalinan yang lalu


Tgl/Thn Tempat Usia Jenis Penolong Komplikasi
Anak
Bersalin Bersalin Kehamilan Persalinan
Nifas

Ibu Anak Jk BB Lactasi Komplikasi

H A M I L I N I

6. Riwayat kesehatan

6.1. Riwayat penyakit yang pernah diderita : Tidak pernah

Ada penyakit : Tidak ada

6.2. Riwayat alergi : Tidak ada

7. Prilaku Kesehatan

Penggunaan alkohol : Tidak perah

Obat-obatan/jamu : Tidak pernah

Makan sirih : Tidak pernah

Personal hygiene : Baik/2 x sehari

8. Kesehatan keluarga

Penyakit keturunan keluarga : Tidak ada

9. Riwayat seksual dan kontrasepsi


16

Ibu tidak menggunakan alat kontrasepsi. Hubangan sexsual akhir-

akhir ini tidak dilaksanaan

10. Riwayat Psikososial

Hubungan ibu dengan anggota keluarga lain sangat baik, ini adalah

kehamilan yang direncanakan.

3.1.3 Pemeriksaan Fisik (Data Objektif)

1. Keadaan umum : Baik

Keadaan emosional : Stabil

2. Tanda vital

Tekanan darah : 120/80 mmHg

Denyut nadi : 80x/i

Pernafasan : 24 x/i

Suhu tubuh : 36,5 0c

3. Tinggi Badan : 158 cm

4. BB sebelum hamil : 45 kg

Sesudah hamil : 55 kg

5. Muka : Tidak odema

Kelopak mata : Tidak odema

Konjungtiva : Tidak anemis

Skelera : Tidak ikhterus

Hidung : Tidak ada polip

Telingga : Tidak ada serumen


17

Mulut dan gigi : Bersih, tidak ada stomatitis, tidak

ada caries gigi

Lidah : Bersih tidak ada baslah

Gigi : Tidak ada pembesaran

6. Kelenjer tiroid : Tidak ada pembesaran

Pembesaran : Tidak ada

7. Kelenjer getah bening : Normal

8. Dada : Tidak ada kelainan

Jantung : Tidak ada kelainan

Paru : Tidak ada kelainan

Payudara

Pembesaran : Ada

Areola mammae : Hyperpigmentasi

Putting susu : Menonjol

Simetris : Simetris

Benjolan : Tidak ada

Pengeluaran : Ada

Rasa nyeri : Ada

9. Punggung dan pinggang : Tidak ada keelainan

Posisi tulang belakang : Lordosis

Pinggang (nyeri ketuk) : Tidak ada

10. Ekstremitas atas

Odema : Tidak ada

Kekakuan otot dan sendi : Tidak ada


18

Kemerahan : Tidak ada

Refleks patella : (+) ka/ki

11. Abdomen

Pembesaran : Sesuai usia kehamilan

Benjolan : Tidak ada

Bekas luka operasi : Tidak ada

Konsistensi : Keras

Pembesaran liver : Kosong

12. Pemeriksaan kebidanan

12.1. Palpasi Uterus

Leopod I : TFU 27 cm, pada fundus teraba bagian bulat lunak

dan tidak melinting (bokong).

Leopod II : Pada perut sebelah kiri teraba bagian keras

panjang dan memapan (punggung).

Leopod III : Pada perut bagian bawah teraba bulat, keras dan

melenting (kepala).

Leopod IV : Kepala sudah masuk PAP/Divergen

Fetus : Letak : Membujur

Presentasi : Kepala

Posisi : PUKI

Penurunan : 4/5

Pergerakan : Aktif

TBJ : 2.480 gram


19

12.2. Auskultasi : Sudah dilakukan

DJJ : Positif

Frekuensi : 140x/i

Puctum Max : Kuadrat III dibawah pusat

12.3. Ano-genetalia (infeksi)

Perineum : Tidak ada luka perut

Vulva dan vagina : Warna : Chadwik

Luka : Tidak ada

Fistula : Tidak ada

Varices : Tidak ada

Pengeluaran

Pervaginam : Ada lendir bercampur darah (blood

show)

Warna : Merah

Jumlah : 20 cc

Kelenjer Bartholini : Tidak ada pembengkakan

Anus : Tidak ada haemoroid

12.4. Pemeriksaan dalam

Atas indikasi : Inpartu

Oleh : Bidan

Dinding Vagina : Menipis

Porsio : Mendatar

Kesan panggul : Normal

Pembukaan sevik : 10 cm
20

Posisi porsio : Anti fleksi

Kosistensi : Lunak

Ketuban : Utuh

Presentasi : UUK kanan depan

Penurunan bagian terendah : HIV (5/5)

Posisi : PUKI

3.1.4 Uji Diagnostik

Pemeriksaan laboratorium : Tidak dilakukan

Darah Hb : Tidak dilakukan

Golongan darah : Tidak dilakukan

Urine protein : Tidak dilakukan

3.2 INTERPRESTASI DATA

Diagnosa :G: 1 P:0 A : 0, hamil 36-38 minggu intruterine,

tungal, anak hidup, PUKI, presentasi kepala, letak

membujur, inpartu kala II.

Dasar : - ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama

- HPHT (17-06-2021)

- TTP (24-03-2022)

- Pemeriksan leopod teraba 2 bagian terbesar janin

- Ibu merasakan pergerakan janin

- DJJ 140 x/i

Leopod I : TFU 27 cm, pada fundus teraba baagian bulat lunak dan

tidaak melenting (bokong).


21

Leopod II : Pada perut sebelah kiri teraba bagian keras panjang dan

memapan (punggung).

Leopod III : Pada perut bagian bawah teraba bulat, keras dan

melenting (kepala).

Leopod IV : Kepala sudah masuk PAP

- VT pembukaan lengkap 10 cm

- Portio menipis

- Efasemen 100%

- Perineum menonjol

- Anus dan vulva membuka

- Ibu merasakan ada tekanan pada anus, ingin BAB

Masalah : cemas

Dasar : Ibu kelihatan tidak tenang

Kebutuhan : - Berikan asuhan sayang ibu

- Pertolongan persalinan

- Dukungan moril

Dasar : Inpartu kala II

3.3 IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL

Tidak ada

3.4 TINDAKAN SEGERA

Tidak ada
22

3.5 PERENCANAAN

1. Beritahu tentang keadaan ibu pada ibu dan keluarga

2. Beri dukungan moril pada ibu

3. Jaga kebersihan ibu

4. Atur posisi ibu.

5. Jaga kandungan kemih tetap kosong

6. Pantau kemajuan persalinan

7. Lahirkan kepala bayi

8. Lahirkan bahu dan anggota seluruhnya

3.6 PELAKSANAAN

1. Memberitahu tentang keadaan ibu pada ibu dan keluarga.

2. Memberi dukungan terus-menerus kepada ibu dengan :

a) Mendampingi ibu agar merasa nyaman

b) Menawarkan minum, mengipasi, dan memijat ibu

c) Memberikan dukungan mental untuk mengurangi kecemasan atau

ketakutan ibu.

3. Menjaga kebersihan ibu agar terhindar dari infeksi, jika ada darah dan

lendir atau cairan ketuban segera dibersihkan.

4. Mengatur posisi ibu dalam posisi yang nyaman baginya.


23

5. Menjaga kandung kemih tetap kosong, ibu di anjurkan berkemih

sesering mungkin.

6. Memantau kemajuan persalinan :

a) Penurunan yang teratur dari janin di jalan lahir

b) Dimulainya fase pengeluaran

7. Melahirkan kemajuan persalinan :

a) Mintalah ibu mengedan atau memberikan sedikit dorongan saat

kepala bayi lahir

b) Letakkan satu tangan ke kepal bayi agar defleksi tidak terlalu cepat

c) Menahan prineum dengan satu tangan lainnya jika di perlukan

d) Mengusap muka bayi untuk membersihkannya dari kotoran

lendir/darah

e) Periksa tali pusat :

 Jika tali pusat mengelilingi leher bayi dan terlihat longgar,

selipkan tali pusat melalui kepala bayi.

 Jika lilitan tali pusat terlalu ketat, tali pusat di klem pada dua

tempat kemudian digunting di antara kedua klem tersebut,

sambil melindungi leher bayi.

8. Melahirkan bahu dan anggota seluruhnya

a) Biarkan kepala bayi berputar dengan sendirinya

b) Tempatkan kedua tangan pada sisi kepala dan leher bayi

c) Lakukan tarikan lembut ke bawah untuk melahirkan bahu depan

d) Lakukan tarikan lembut ke atas untuk melahirkan bahu belakang


24

e) Selipkan satu tangan ke bahu danlengan bagian belakang bayi

sambil menyangga kepala dan selipkan satu tangan lainnya ke

punggung bayi untuk mengeluarkan tubuh bayi seluruhnya.

f) Letakkan bayi di atas perut ibunya

g) Secara menyeluruh, keringkan bayi, bersihkan matanya, dan nilai

pernafasan bayi.

3.7 EVALUASI

a. K/U ibu baik, tekanan darah : 100/80 mmHg

Pols : 80 x/i

RR : 20 x/i

Temp : 37,50C

b. TFU setinggi pusat

c. Plasenta belum lahir

d. Perdarahan + 100 cc

e. Luka perineum (+)

f. Bayi lahir spontan APGAR 8/9, JK : LK berat badan 3500 gram, panjang

badan 50 cm.

DATA PERKEMBANGAN KALA III

Tanggal : 22-03-2022 Jam : 21.30 WIB

S : - Ibu mengatakan lelah

- Ibu mengatakan adanya rasa tegang pada perut

- ibu mengatakan adanya rasa ingin mengedan

O : - TFU setinggi pusat


25

- Tali pusat memanjang

- Semburan darah mendadak dan singkat

- Rahim menonjol di atas simpisis

A : Diagnosa :G:1 P:0 A : 0, inpartu kala III

Dasar : - Ibu mengatakan adanya rasa tegang pada perut

- Ibu mengatakan adanya rasa ingin mengenan

- TFU setinggi

- Tali pusat memanjang

- Adanya semburan darah

- Rahim ibu menonjol di atas simpisis

Masalah : Ibu igin mengedan

Dasar : Ibu yang mengatakan ingin mengedan

Kebutuhan : Lakukan Manajemen aktif kala III

Dasar : Inpartu kala III

P : - Memberikan injeksi oksitosin 10 U IM

- Melakukan PTT

- Masase uterus

- Pemberian Injeksi matergin untuk mencegah pendarahan

- Melakukan bounding atteachment

DATA PERKEMBANGAN KALA IV

Tanggal : 22-03-2022 Pukul : 23.40 wib

S : - Ibu mengatakan lelah

- Ibu mengatakan ingin minum


26

O : - TFU 2 jari di bawah pusat

- kontraksi baik

- perdarahan ± 100 cc

- Luka jalan lahir tidak ada

- Uri dan selaput ketuban lengkap

- Keadaan umum ibu baik

- Bayi dalam keadaan baik

A : Diagnosa : Inpartu kala IV

Dasar : - Plasenta sudah lahir

- TFU 2 jari di bawah pusat

Masalah : Ibu lelah

Dasar : - Ibu mengatakan Lelah

- Ibu mengatakan ingin minum

Dasar : Ibu inpartu kala IV

P : - Mengobservasi perdarahan, kontraksi, dan keadaan

umum ibu

- Pemenuhan nutrisi dan istirahat

- Pembersihan ibu

- Perawatan bayi baru lahir

- Melakukan rooming in antara ibu dan bayi

- Inisiasi menyusui dini


27

- Memberikan asupan berupa multivitamin, sangobion,

dan B. Complek.

- Penanganan :

5 menit pertama : TD : 110/70 mmHg, RR : 18x/i,

HR: 78x/i, Temp : 36,5C

15 menit pertama : TD : 110/70 mmHg, RR : 18x/i,

HR 78x/i, Temp : 36,5C

30 menit pertama : TD : 110/70 mmHg, RR : 18x/i,

HR: 78x/i, Temp : 36,5C

5 menit pertama : TD : 110/70 mmHg, RR : 18x/i,

HR: 78x/i, Temp : 36,5C


28
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 PENGKAJIAN

Pada teori

Data subjektif terdiri dari :

1. Identitas

2. Keluhan

3. Riwayat menstruasi

4. Pola eliminasi

5. Pola makan dan minun

6. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang

lalu

7. Prilaku kesehatan

8. Riwayat seksual dan kontrasepsi

Data objektif terdiri dari :

1. Pemeriksaan fisik

2. Pemeriksaan kebidanan

a. Inspeksi

b. Palpasi

c. Auskultasi

d. Perkusi

Pemeriksaan penunjang : Pemeriksaan laboratorium

29
30

Pada kasus

Data subjektif terdiri dari :

1. Identitas

2. Keluhan

3. Riwayat menstruasi

4. Pola eliminasi

5. Pola makan dan minum

6. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang

lalu

7. Prilaku kesehatan

8. Riwayat seksual dan kontrasepsi

Data objektif terdiri dari :

1. Pemeriksaan fisik

2. Pemeriksaan kebidanan

a. Inspeksi

b. Palpasi

c. Auskultasi

d. Perkusi

Berdasarkan hal diatas terdapat kesenjangan antara teori denngan

kasus. Dimana pada teori data terdapat data subjektif, data objektif dan

pemeriksaan penunjang, sedangkan pada kasus hanya terdapat data

subjektif dan data objektif.


31

4.2 INTERPRETASI DATA

Pada teori

Diagnosa : G : 1 P : 0 A : 0, hamil 36-38 minggu, intrauterine,

tunggal, anak hidup, PUKI, presentasi kepala, letak

membujur, inpartu kala II.

Dasar : ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama.

Masalah : Cemas

Dasar : ibu kelihatan tidak tenang

Kebutuhan : Berikan asuhan sayang ibu.

Pertolongan persalinan ibu kala II

Dukungan moril.

Dasar : Inpartu kala II

Berdasrkan hal diatas tidak terdapat kesenjangan antara

teori dengan kasus

4.3 IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL

Pada teori

Tidak ada

Pada kasus

Tidak ada

Berdasarkan hal diatas tidak terdapat kesenjangan antara teori dengan kasus.
32

4.4 TINDAKAN SEGERA

Pada teori

Tidak ada

Pada kasus

Tidak ada

Berdasarkan hal diatas tidak terdapat kesenjangan antara teori dengan kasus

4.5 PERENCANAAN

Pada teori

1. Beritahu tentang keadaan ibu pada ibu dan keluarga.

2. Beri dukungan moril pada ibu.

3. Jaga kebersihan ibu.

4. Atur posisi ibu

5. Jaga kandungan kemih tetap kosong.

6. Pantau kemajuan persalinan

7. Lahirkan kepala bayi.

8. Lahirkan bahu dan anggota seluruhnya.

Pada kasus

1. Beritahu tentang keadaan ibu pada ibu dan keluarga

2. Beri dukungan moril pada ibu

3. Jaga kebersihan ibu

4. Atur posisi ibu

5. Jaga kandungan kemih tetap kosong

6. Pantau kemajuan persalin


33

7. Lahirkan kepala bayi

8. Lahirkan bahu dan anggota seluruhnya.

Berdasarkan hal diatas tidak terdapat kesenjangan antara teori dengan

kasus

4.6 PELAKSANAAN

Pada teori

1. Memberitahukan tentang keadaan ibu pada ibu dan keluarga.

2. Memberi dukungan terus-menerus kepada ibu.

3. Menjaga kebersihan ibu agar ibu terhindar dari infeksi, jika ada darah

bercampur lendir atau cairan ketuban segera bersihkan.

4. Mengatur posisi ibu dalam posisi yang nyaman baginya.

5. Menjaga kandung kemih tetap kosong, ibu dianjurkan berkemih sesering

mungkin.

6. Memantau kemajuan persalinan.

7. Melahirkan kepala bayi.

8. Melahirkan bahu dan anggota seluruhnya.

Pada kusus

1. Memberitahu tentang keadaan ibu pada ibu dan keluarga

2. Memberikan dukungan terus-menerus kepada ibu.

3. Menjaga kebersihan ibu agar terhindar dari infeksi, jika ada darah lendir

atau cairan ketuban segera dibersihkan

4. Mengatur posisi ibu dalam posisi yang nyaman baginya.


34

5. Menjaga kandung kemih tetap kosong, ibu dianjurkan berkemih sesering

mungkin.

6. Memantau kemajuan persalinan.

7. Melahirkan kepala bayi.

8. Melahirkan bahu dan anggota seluruhnya.

Berdasarkan hal diatas tidak terdapat kesenjangan antara teori dengan

kasus

4.7 EVALUASI

Pada teori

1. Ibu telah mengetahui keadaanya.

2. Ibu mengerti tentang pendidikan kesehatan yang diberikan.

3. Ibu sudah mengerti tantang perawatan bayi.

Pada kasus

1. Ibu telah mengetahui keadaannya.

2. Ibu mengerti tentang pendidikan kesehatan yang diberikan

3. Ibu mengerti tentang perawatan bayi.

Berdasarkan hal diatas tidak dapat kesenjangan antara teori dengan

kasus.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

1. Pada saat dilakukan evaluasi terhadap Asuhan Kebidanan yang telah

diberikan kepada Ny. R masalah klien dapat teratasi.

2. Pelayanan Intranatal Care yang diberikan kepada Ny. R sudah sesuai

dengan standar 60 langkah Asuhan Persalinan Normal (APN).

5.2 SARAN

1. Kepada tenaga kesehatan khususnya Bidan hendaknya benar-benar

menerapkan 60 langkah APN dalam memberikan pertolongan persalinan

kepada klien yang sesuai dengan standar pelayanan persalinan yang telah

di tetapkan oleh pemerintah dan dapat di pertanggungjawabkan.

2. Pelayanan pertolongan persalinan hendaklah diberikan secara prima dan

menyeluruh sampai kepelosok desa terpencil tanpa pandang bulu kepada

semua klien agar dapat mengurangi terjadinya Angka Kematian Ibu (AKI)

dan Angka Kematian Bayi (AKB).

3. Kepada pasien agar memeriksakan kehamilannya secara teratur agar dapat

membantu mendeteksi setiap hal sehingga memudahkan dalam proses

persalinan. Dan segera periksakan ke tenaga kesehatan jika terjadi

gangguan dalam kehamilan.

35
DAFTAR PUSTAKA

Dwi Erawati Ambar, S.SiT. 2016. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan

Normal.Jakarta :EGC.

Manuaba, Ida Bagus. 2017. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan Keluarga

Berencana. Jakarta : EGC.

Mochtar, Rustam. 2015. Sinopsis Obstetri Jilid 1. Jakarta : EGC.

Varney, Helen. 2017. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ed, Vol 1. Jakarta : EGC.

Yanti, S.S.T,M.Keb. 2018. Buku Ajar Asuhan Kebidanan

Persalinan.Yogyakarta :Pustaka Rihama.

Izman Fauzi. 2020. http://wwwblogkesehatan.blogspot.com/2011/04/makalah-

intranatal-care-disusun-oleh.html.

Anda mungkin juga menyukai