Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN

PADA IBU HAMIL (ANC)


TAHUN 2022

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

RISMA
19141753012

AKADEMI KEBIDANAN MADINA HUSADA


PANYABUNGAN
TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN


PADA IBU HAMIL (ANC)
TAHUN 2022

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

RISMA
19141753012

PEMBIMBING

FERIKA DESI, SST, M.Kes

DIKETAHUI
DIREKTRIS
AKADEMI KEBIDANAN MADINA HUSADA PANYABUNGAN

HELMI WARDAH NASUTION, SST, M.Kes


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT, karena atas

berkat dan karunia-Nya yang dilimpahkan kepada peneliti sehingga peneliti dapat

menyelesaikan laporan ini yang berjudul Manajemen Asuhan Kebidanan Fisiologi

Pada Ibu Hamil Antenatal Care (ANC).

Laporan ini membahas tentang Antenatal care (ANC) semoga dengan

adanya laporan ini dapat menambah wawasan para pembaca untuk mengetahui

tentang Antenatal Care (ANC).

Dalam penulisan laporan ini penulis menyadari bahwa masih banyak

kekurangan dalam penulisan laporan ini, maka dari itu penulis mengharapkan

kritik dan saran demi tercapainya kesempurnaan laporan ini.

Panyabungan, Maret 2022


Penulis

RISMA
19141753012

i
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
..........................................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
..........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................ 1
..........................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah........................................................................... 3
1.3 Tujuan............................................................................................. 3
1.3.1 Tujuan Umum....................................................................... 3
1.3.2 Tujuan Khusus...................................................................... 4
1.4 Manfaat Pemeriksaan Kehamilan................................................... 4

BAB II TINJAUAN TEORI


2.1 Pengertian Antenatal Care.............................................................. 5
2.2 Tujuan Antenatal Care.................................................................... 5
2.3 Standar Asuhan Kebidanan............................................................. 6
2.4 Standar Minimal Kunjungan Kehamilan........................................ 8
2.5 Pengkajian Antenatal Care............................................................. 10
2.5.1 Anamnesa.............................................................................. 10
2.5.2 Pemeriksaan Fisik................................................................. 12
2.5.3 Pemeriksaan Penunjang........................................................ 16

BAB III MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL


3.1 Pengkajian....................................................................................... 17
3.1.1 Identitas................................................................................. 17
3.1.2 Anamnesa.............................................................................. 17
3.1.3 Pemeriksaan Fisik................................................................. 21
3.1.4 Pemeriksaan Laboratorium................................................... 24
3.2 Identifikasi Diagnosa Masalah dan Kebutuhan.............................. 25
3.3 Antisipasi Masalah Potensial.......................................................... 26
3.4 Tindakan Segera.............................................................................. 26
3.5 Perencanaan.................................................................................... 26
3.6 Pelaksanaan..................................................................................... 27
3.7 Evaluasi........................................................................................... 28

ii
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pengkajian....................................................................................... 29
4.2 Interpretasi Data.............................................................................. 31
4.3 Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial................................. 31
4.4 Tindakan Segera.............................................................................. 32
4.5 Perencanaan.................................................................................... 32
4.6 Pelaksanaan..................................................................................... 33
4.7 Evaluasi........................................................................................... 34

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan..................................................................................... 35
5.2 Saran............................................................................................... 35

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)

merupakan ukuran penting dalam menilai keberhasilan pelayanan kesehatan

dan keluarga berencana suatu negara. Agenda pembangunan berkelanjutan

yaitu Sustainable Development Goals (SDGs) yang telah disahkan pada

September 2015 berisi 17 tujuan dan 169 target. Terdapat 17 tujuan SDGs,

tujuan ketiga yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong

kesejahteraan bagi semua orang di segala usia dengan salah satu target

mengurangi AKI secara global sebesar 70 per 100.000 KH tahun 2030 (WHO,

2017).

Penelitian mengenai kematian ibu dan kematian bayi cukup tinggi

terutama kematian perinatal, yang disebabkan karena kematian akibat kurang

bulan (prematur), dan kejadian infeksi yang meningkatkan karena partus tak

maju, partus lama, dan partus buatan pada kasus Ketuban Pecah Dini terutama

pada penanganan konservatif (Mansjoer, 2017).

Setelah perang dunia kedua, pemeriksaan dan pengawasan terhadap ibu

hamil mengalami kemajuan pesat. PBB melalui WHO dan UNICEF

membantu perkembangkan BKIA diseluruh dunia dengan obat-obatan, tenaga

terampil dan peralatan, terutama untuk negara-negara yang sedang

berkembang. BKIA merupakan pusat pengawasan kesehatan ibu dan anak.

1
2

Dengan usaha ini ternyata angka morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi jelas

menurun.

Pemeriksaan dan pengawasan terhadap ibu hamil sangat penting karena

banyak penyulit-penyulit sewaktu hamil yang ditemui dapat diatasi secara

dini dengan pengawasan yang baik dan bermutu, dapat diobati daan dicegah

sehingga persalinan berjalan dengan mudah dan normal.

Dalam pelaksanaan program kesehatan sangat dibutuhkan sumber daya

manusia yang kompenten, sehingga apa yang menjadi tujuan dapat tercapai.

Bidan salah satu sumber daya manusia bidang kesehatan merupakan ujung

tombak atau orang yang berada digaris terdepan yang berhubungan lansung

dengan wanita dengan sasaran program. Dengan peran yang cukup besar ini

maka sangat penting kiranya bidan untuk senantiasa meningkatkan

kompetensinya melalaui pemahaman mengenai asuhan kebidanan mulai dari

wanita hamil sampai nifas serta kesehatan bayi.

Pemamfaatan pelayanan antenatal care oleh sejumlaah ibu hamil di

indonesia belum sepenuhnya sesuai dalam pedoman yang di tetapkan. Hal ini

cenderung menyulitkan tenaga kesehatan dalam melakukan pembinaan

pemeliharaan kesehatan ibu hamil secaara teratur dan menyeluruh, termasuk

deteksi dini terhadap faktor resiko kehamilan yang penting untuk segera

ditangani.

Kurangnya pemamfaatan antenatal care oleh ibu hamil ini

berhubungan dangan banyak faktor. Yaitu faktor predisposisi (predisposisi

faktors) yang terwujud dalam pendidikan, jumlah anak, pendidikan suami,

sikap, umur, pekerjaan, pendapatan, pengetahuan ibu hamil dan sebagainya,


3

faktor-faktor pemungkin/pendukung (enabling faktors) yang terwujud dalam

jarak fisik lokasi, biaya antenatal care, fasilitas pelayanan antenatal care,

waktu tunggu dan sebagianya.

Selain itu terdapat pula faktor-faktor penguat (reinforching faktors)

yang terwujud dalam prilaku petugas pelayanan antenatal care, sikap petugas

pelayanan antenatal care, dan sikap tokoh masyarakat. Dampak dari

kurangnya pembinaan pemeliharaan kesehatan ibu hamil akan menimbulkan

kerugian tidak saja pada ibu hamil itu sendiri tetapi juga berpengaruh buruk

bagi anak yang akan dilahirkan kemudian.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam

laporan ini adalah bagaimana pelayanan asuhan kebidanan secara

komprehensif (pengkajian, identifikasi masalah, penegakkan diagnose,

intervensi, implementasi, dan evaluasi) pada masa kehamilan dan apa manfaat

pemeriksaan Antenatal Care pada ibu?

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan

anak selama kehamilan, persalinan, nifas, sehingga didaptkan ibu dan

anak yang sehat.


4

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Agar mahasiswi mampu melakukan pengkajian manajemen asuhan

kebidanan pada Ny. N

b. Agar mahasiswi mampu melakukan anamnesa manajemen asuhan

kebidanan Ny. N

c. Agar mahasiswi mampu mengetahui diagnosa masalah potensial

tentang manajemen asuhan kebidanan pada Ny. N

d. Agar mahasiswi mampu melakukan tindakan manajemen asuhan

kebidanan pada Ny. N

e. Agar mahasiswi mampu membuat perencanaan manajemen asuhan

kebidanan pada Ny. N

f. Agar mahasiswi mampu melaksanakan manajemen asuhan

kebidanan pada Ny. N

g. Agar mahasiswi mampu mengevaluasi manajemen asuhan kebidanan

pada Ny. N

1.4 Manfaat Pemeriksaan Kehamilan

1. Untuk mendeteksi dini adanya kelainan dalam kehamilan

2. Untuk mencegah angka kesakitan dan kematian ibu dan janin

3. Untuk memantau kesejahteraan ibu dan janin

4. Untuk memantau perkembangan kesehatan janin dalam kandungan


BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Antenatal Care

Antenatal Care adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga professional

untuk ibu hamil selama masa kehamilan yang dilaksanakan sesuai dengan

standar pelayanan antenatal yang ditetapkan (Kemenkes RI, 2016). Antenatal

Care juga merupakan upaya preventif program pelayanan kesehatan obstetric

untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan

pemantauan rutin setiap bulan. Pengawasan wanita hamil secara rutin mampu

membantu menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi.

Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu

serta perubahan sosial dalam keluarga, memantau perubahan-perubahan fisik

yang normal dialami ibu serta tumbuh kembang janin. Juga mendeteksi dan

serta menatalaksana kondisi yang tidak normal. Pada umumnya kehamilan

berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi sehat cukup

bulan melalui jalan lahir namun kadang-kadang tidak sesuai dengan yang

diharapkan.

2.2 Tujuan Antenatal Care

Pelayanan antenatal terpadu adalah pelayanan antenatal komprehensif

dan berkualitas yang diberikan kepada semua ibu hamil. Tujuan asuhan

kebidanan dalam kehamilan pada prinsipnya adalah memberikan layanan atau

bantuan untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil dalam rangka mewujudkan

5
6

kesehatan keluarga. Tujuan umumnya adalah untuk memenuhi hak setiap ibu

hamil memperoleh pelayanan antenatal yang berkualitas sehingga mampu

menjalani kehamilan dengan sehat, bersalin dengan selamat dan melahirkan

bayi yang sehat dan berkualitas.

Tujuan Khusus Antenatal Care yaitu :

1. Menyediakan pelayanan antenatal terpadu, komprehensif dan berkualitas,

termasuk konseling kesehatan dan gizi ibu hamil, konseling KB dan

pemberian ASI.

2. Menghilangkan “missed opportunity” pada ibu hamil dalam mendapatkan

pelayanan antenatal terpadu, komprehensif, dan berkualitas.

3. Mendeteksi secara dini kelainan/penyakit/gangguan yang diderita ibu

hamil.

4. Melakukan intervensi terhadap kelainan/penyakit/gangguan pada ibu hamil

sedini mungkin.

5. Membantu menyiapkan ibu untuk menyusui dengan sukses, menjalankan

purperium normal dan merawat anak secara fisik, psikologis dan sosial.

2.3 Standar Asuhan Kebidanan

Ruang lingkup standar pelayanan kebidanan meliputi 25 standar yang

dikelompokan menjadi standar pelayanan umum (dua standar), standar

pelayanan antenatal (enam standar), standar pertolongan pelayanan nifas (tiga

standar), standar penanganan kegawatdaruratan obstetrik dan neonatal (10

standar).
7

Terdapat 6 standar dalam standar pelayanan antenatal yaitu sebagai berikut:

1. Standar 1 : Identifikasi Ibu Hamil

Bidan melakukan kunjungan rumah dengan berintegrasi dengan

masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan motivasi

ibu, suami dan anggota keluarga agar mendorong ibu untuk memeriksakan

kehamilannya sejak dini dan teratur.

2. Standar 2 : Pemeriksaan dan Pemantauan Ibu Antenatal

Bidan memberikan sedikitnya 4x pelayanan antenatal. Pemeriksaan

meliputi anamnesa dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk

menilai apakah perkembangan berlangsung normal.

3. Standar 3 : Palpasi Abdominal

Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan

palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan, serta bila umur kehamilan

bertambah, memeriksa palpasi bagian terendah janin kedalam rongga

panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu.

4. Standar 4 : Pengelolaan Anemia

Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan atau

rujukan semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

5. Standar 5 : Pengolahan Dini Hipertensi pada Kehamilan

Bidan melakukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada

kehamilan dan mengenali tanda-tanda serta gejala pre-eklamsia lainnya,

serta mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya.


8

6. Standar 6 : Persiapan Persalinan

Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta

keluarga pada trimester ketiga, untuk memastikan bahwa persiapan

persalinan yang bersih, dan aman serta suasana yang menyenangkan,

disamping persiapan transportasi dan biaya untuk merujuk, bila terjadi

keadaan gawat darurat.

2.4 Standar Minimal Kunjungan Kehamilan

Pemeriksaan kehamilan sebaiknya dilakukan sedini mungkin segera

setelah seorang wanita merasa dirinya hamil. Dalam pemeriksaan kehamilan

perlu diperhatikan kualitas pemeriksaan dan kuantitas (jumlah kunjungan).

Kebijakan program pelayanan antenatal yang menetapkan frekuensi

kunjungan antenatal minimal empat kali yaitu:

1. Minimal satu kali pada trimester pertama = K1 (0-12 minggu)

2. Minimal satu kali pada trimester kedua = K2 (>12 minggu -24 minggu)

3. Minimal dua kali pada trimester ketiga = K3 & K4 (>24-36 minggu)

Standar waktu pelayanan tersebut dianjurkan untuk memberikan

perlindungan kepada ibu hamil dengan cara deteksi dini faktor risiko

pencegahan dan penanganan komplikasi. Apabila terdapat kelainan atau

penyakit atau penyulit kehamilan seperti mual, muntah, perdarahan, kelainan

letak dan lain-lain maka frekuensi pemeriksaan kehamilan dilaksanakan

sesuai dengan kebutuhan.


9

Pada setiap kali kunjungan antenatal tersebut, perlu didapatkan

informasi yang sangat penting. Garis-garis besarnya dijelaskan dalam tabel

dibawah ini.

2.1 Tabel Informasi Kunjungan Kehamilan

Kunjungan Waktu Informasi Penting


Trimester Sebelum - Membangun hubungan saling percaya
Pertama Minggu ke-14 antara petugas kesehatan dengan ibu
hamil.
- Mendeteksi masalah dan
menanganinya .
- Melakukan tindakan pencegahan
seperti tetanus neonatorum, anemia
kekurangan zat besi, penggunaan
praktik tradisional yang merugikan.
- Memulai persiapan kelahiran bayi dan
kesiapan untuk menghadapi
komplikasi.
- Mendorong prilaku yang sehat (gizi,
latihan dan kebersihan, istirahat dan
sebagainya).
Trimester 14-28 Sama dengan trimester I ditambah
Kedua Minggu kewaspadaan khusus mengenai pre-
eklampsi (tanya ibu tentang gejala-
gejala pre-eklampsi, pantau tekanan
darah, evaluasi odema, periksa untuk
mengetahui proteurinaria).

Trimester 28-36 Minggu Sama dengan trimester I dan II ditambah


Ketiga deteksi kehamilan ganda.
Setelah
36 Minggu
Sama dengan trimester I dan II ditambah
deteksi kelainan letak atau kondisi yang
memerlukan persalinan di Rumah Sakit.
10

2.5 Pengkajian Antenatal Care

Pengkajian pada ibu hamil dapat dilakukan melalui anamnesa dan

pemeriksaan fisik juga pemeriksaan penunjang.

2.5.1 Anamnesa

1. Identitas klien meliputi: nama, umur, pendidikan, pekerjaan,

suku/kebangsaan, agama, identitas, suami dan alamat.

2. Riwayat kesehatan sekarang

a. Keluhan utama, ditanyakan untuk mengetahui alasan klien

datang.

b. Riwayat kesehatan personal, ditanyakan untuk mengetahui

karateristik personal termasuk hubungan klien dengan orang lain,

riwayat pengobatan termasuk apakah klien mempunyai riwayat

penyakit menular/keturunan.

c. Riwayat menstruasi, ditanyakan untuk mengetahui tentang faal alat

reproduksi, hal yang dikaji adalah usia menarche, siklus, lama

menstruasi, nyeri, dan masalah.

d. Riwayat seksual, ditanyakan untuk mengetahui penggunaan

kontrasepsi klien serta masalah yang dialami selama penggunaan.

e. Riwayat ginekologi, ditanyakan untuk mengetahui adanya masalah

atau penyakit ginekologi.

f. Riwayat kesehatan keeluarga, ditanyakan untuk mengetahui adanya

resiko penyakit menular atau diturunkan, kelainan-kelainan ginetik.


11

3. Riwayat obstetrik

Ditanyakan untuk mengetahui riwayat kehamilaan sebelumnya

misalnya adanya komplikasi pada kehamilan dan kelahiran, seperti:

a. Paritas klien

b. HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir) ditanyakan untuk mengetahui

TTP (Tafsiran Tanggal Persalinan).

c. Usia kehamilan

d. Gerakan janin pertama kali

e. Keluhan yang dialami selama kehamilan

4. Kebutuhan dasar sehari-hari

a. Nutrisi

b. Eliminasi

c. Aktivitas

d. Istirahat dan tidur

e. Seksualitas

5. Persepsi diri dari konsep diri, tanyakan motivasi terhadap kehamilan

efek kehamilan terhadap body image, orang terdekat, dan tujuan dari

kehamilan.

6. Keyakinan budaya

7. Kepercayaan

8. Kebiasaan yang merugikan seperti merokok, minuman beralkohol,

dan lain-lain.
12

2.5.2 Pemeriksaan Fisik

1. Perhatikan tanda-tanda tubuh yang sehat

Inspeksi dilakukan saat bertemu dengan klien. Perhatikan sikap

tubuh, keadaan punggung dan cara berjalan. Apakah cenderung

lordosis, skoliosis, atau pincang. Perhatikan kekuatan ibu ketika

berjalan apakah tampak nyaman dan gembira/lemah.

2. Pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar lengan atas

Tinggi badan diukur pada saat kunjungan pertama. Perhatikan

kemungkinan adanya panggul sempit (terutama pada ibu yang

pendek). Selama kehamilan berat badan ibu akan naik 9-12 kg yang

diperoleh terutama pada trimester II dan III kehamilan. Bila berat

badan ibu kurang dari 5 kg pada kehamilan 28 minggu, maka perlu

dirujuk. Melakukan pemeriksaan lingkar lengan atas kiri ditanyakan

kurang gizi bila kurang sama dengan 23,5 cm.

3. Pemeriksaan tanda vital

a. Tekanan darah, biasanya normal kecuali bila ada kelainan

b. Denyut nadi

c. Suhu

4. Pemeriksaan kepala, muka dan leher

a. Pada wajah : Apakah pucat, edema, cloasma gravidarum

b. Pada mata : Apakah pucat pada kelopak mata bawah, kuning

pada sklera dan odema pada kelopak mata

c. Pada hidung : Apakah ada pengeluaran sekret dan apakah ada


13

pembengkakan pada polip

d. Pada mulut : Apakah ada baslaq, stomatitis, gigi

berlubang,

dan caries gigi

e. Pada telingga : Apakah ada serumen dan pengeluaran cairan

f. Pada leher : Apakah ada bekas luka operasi atau

pembengkakan pada kelenjer tyroid

5. Pemeriksaan payudara

a. Memeriksa bentuk, ukuran dan simetris atau tidak.

b. Putting payudara menonjol, datar, atau masuk kedalam.

c. Adakah kolostrum atau cairan lain dari putting susu.

d. Pada saat klien berbaring, lakukan palpasi secara sistematis dari

arah payudara dan aksila, apakah terdapat pembengkakan kelenjar

limfe.

6. Abdomen

a. Bentuk pembesaran perut

b. Adakah luka bekas operasi

c. Linea nigra, striae abdomen

d. Ukur TFU, hitung TBJ

e. Letak, presentasi, posisi, dan penurunan kepala janin

f. DJJ dan gerakan janin


14

Teknik palpasi dan auskultasi abdomen

- Leopold I

Menentukan umur kehamilan berdasarkan TFU dan menentukan

bagian apa yang terdapat di fundus.

- Leopold II

Menentukan bagian apa yang ada dibagian kanan dan kiri perut

ibu.

- Leopold III

Menentukan bagian apa yang terdapat dibagian bawah perut ibu

dan apakah bagian terbawah ini sudah atau belum masuk pintu

atas panggul.

- Leopold IV

Menentukan seberapa masuk bagian terbawah janin kedalam

rongga panggul.

7. DJJ

Cara menghitung DJJ

Dihitung 3x5 detik (5 detik pertama dihitung, 5 detik kedua tidak

dihitung, 5 detik ketiga dihitung, 5 detik keempat tidak dihitung, dan

5 detik kelima dihitung). Hasil dari perhitungan dikalikan 4 atau

dihitung satu menit.


15

8. Pemeriksaan Panggul

Pemeriksaan dengan menggunakan jangka panggul

a. Distansia Spinarum

Yaitu jarak antara spina kanan dan kiri dengan ukuran normal 24-

26 cm.

b. Distansia Kristarum

Yaitu jarak terjauh krista kanan dan kiri dengan ukuran normal

28-30 cm.

c. Conjungata Eksterna

Yaitu jarak antara pertengahan simfisis dengan lumbal lima

dengan ukuran normal 18-20 cm.

d. Lingkar panggul

Yaitu jarak antara pertengahan simfisis ke spina dari spina ke

krista dari krista ke lumbal lima hasilnya di kali 2 dengan ukuran

normal 80-90 cm.

9. Pemeriksaan punggung di bagian ginjal

Tepuk punggung dibagian ginjal dengan bagian sisi tangan yang

dikepalkan, bila ibu merasa nyeri, mungkin terdapat gangguan ginjal

dan salurannya.

10. Pemeriksaan genitalia

Apakah ada keadaan tidak normal seperti gatal-gatal, luka atau

perdarahan dan perhatikan adanya varises.


16

11. Pemeriksaan Ekstremitas

Pemeriksaan adanya odema pada kaki, dengan cara menekannya

beberapa detik. Apabila terjadi cekungan yang tidak lekas pulih

kembali, berarti odema positif.

12. Pemeriksaan Lutut (Patella)

Dengan menggunakan hammer, ketuklah tendon pada lutut bagian

depan. Tungkai bawah akan bergerak sedikit ketika tendon diketuk.

Bila refleks lutut negatif kemungkinan klien kekurangan B1. Bila

gerakan berlebihan dan cepat, hal ini menunjukkan pre-eklampsia.

2.5.3 Pemeriksaan Penunjang

a. Pemeriksaan haemoglobin

b. Pemeriksaan protein urin

c. Pemeriksaan glukosa urin


17
BAB III

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN

PADA IBU HAMIL (ANC)

3.1 PENGKAJIAN

Tanggal : 22 Maret 2022 Jam : 15.00 WIB

3.1.1 IDENTITAS

Nama : Ny. N Nama suami : Tn. R

Umur : 35 Tahun Umur : 38 Tahun

Suku/Bangsa : Mandailing Suku/Bangsa : Mandailing

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Petani Pekerjaan : Petani

Alamat : Sirambas Alamat : Sirambas

3.1.2 ANAMNESA

1. Riwayat kunjungan saat ini

Kunjungan pertama :-

Kunjungan ulang : Ya

Keluhan utama : Tidak ada

2. Riwayat Kebidanan :G:4 P:3 A:0

a. Riwayat menstruasi

HPHT : 10-07-2021

TTP : 17-04-2022

18
19

Menarche : 12 tahun

Lamanya : 7 hari

Banyaknya : 2x ganti doek

Siklus : 28 hari

Konsistensi : Encer

b. Tanda-tanda kehamilan

Test kehamilan dilakukan : Ya

Tanggal : 16-08-2021 Hasil : Positif

c. Pergerakan Fetus pertama kali dirasakan : pada usia kehamilan 20

minggu

Pergerakan fetus dalam 24 jam terakhir : < 10 kali

d. Keluhan yang dirasakan

Rasa leleh : Tidak ada

Mual dan muntah : Tidak ada

Nyeri perut : Tidak ada

Panas menggigil : Tidak ada

Sakit kepala berat : Tidak ada

Penglihatan kabur : Tidak ada

Gatal pada vulva : Tidak ada

Nyeri tungkai dan lengan : Tidak ada

Odema : Tidak ada

e. Diet/makan

Makan sehari-hari : 3x sehari, teratur dan menu seimbang


20

f. Pola Eliminasi

BAB : 2 x sehari

BAK : 6-8 x sehari

g. Aktivitas sehari-hari

Pola istirahat dan tidur

Tidur siang : ± 2 jam

Tidur malam : ± 8 jam

Seksualitas : Tidak teratur

Pekerjaan : Ibu dapat mengerjakan pekerjaan rumah sehari-

Hari

h. Imunisasi

TT1 :-

TT2 :-

i. Kontrasepsi yang pernah digunakan : Tidak ada

3. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu

Tgl/Thn Tempat Usia Jenis Penolog Penyakit ANAK


Persalinan Bersalin kehamilan persalinan
JK BB PB Ket

11-03-2008 BPM 36 minggu Normal Bidan - Lk 3000 gr 45 cm


30-07-2010 BPM 37 minggu Normal Bidan - P 3500 gr 47 cm
12-05- 2012 37 minggu Normal Bidan - P 3500 gr 48 cm -
BPM

H A M I L I N I
21

4. Riwayat kesehatan

Jantung : Tidak pernah menderita

Hipertensi : Tidak pernah menderita

Hepar : Tidak pernah menderita

Anemia berat : Tidak pernah menderita

PMS : Tidak pernah menderita

TBC : Tidak pernah menderita

Malaria : Tidak pernah menderita

Ganguan Mental : Tidak pernah menderita

Operasi : Tidak pernah menderita

5. Prilaku Kesehatan

Penggunaan alkohol : Tidak pernah menggunakan

Obat/jamu-jamuan : Tidak pernah menggunakan

Merokok : Tidak pernah merokok

Iritasi vagina/Ganti pakaian dalam : Tidak ada iritasi/2x sehari

6. Riwayat Sosial

Apakah kehamilan ini direncaanakan : Ya

Jenis kelamin yang diharapkan : Perampuan

Status perkawinan : Syah

Jumlah : 1 kali

Lama perkawinan : 15 tahun


22

Susunan keluarga yang tinggal di rumah :

Jenis Umur Hubungan Pendidikan Pekerjaan Keadaan


Kelamin Keluarga
Laki-laki 38 tahun Suami SMA Petani Sehat
Perempuan 35 tahun Istri SMA Petani Sehat
Laki-laki 14 tahun Anak SMP Pelajar Sehat
Perempuan 12 tahun Anak SD Pelajar Sehat
Perempuan 10 tahun Anak SD Pelajar Sehat

Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas

yang lalu : Tidak ada

7. Riwayat penyakit keturunan : Tidak ada

3.1.3 PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan Umum

Kesadaran : Compos mentis

Keadaan emosional : Stabil

2. Tanda Vital

Tekanan Darah : 110/70 mmHg

Denyut Nadi : 80 x/i

Pernapasan : 20 x/i

Suhu : 36,5 0C

3. Tinggi Badan

BB sebelum hamil : 50 kg

BB setelah hamil : 60 kg

Kenaikan BB : 10 kg
23

4. Pemeriksaan Fisik

Rambut : Bersih, tidak rontok, tidak ada ketombe

Muka : Tidak ada odema, tidak pucat, ada closma gravidarum

Mata : Kelopak mata : Tidak odema

Konjungtiva : Tidak anemis

Skelera : Tidak ikterus

Hidung : Bersih tidak ada sekret, tidak ada pembengkakan pada

polip

Mulut dan gigi : Bersih, tidak ada caries dan stomatitis

Lidah : Tidak ada baslaq

Telingga : Tidak ada serumen

Leher : Tidak ada bekas luka operasi, tidak ada pembengkakan

Pada kelenjer tiroid

Dada : Jantung : Tidak ada kelainan

Paru : Tidak ada bunyi ronchi

Payudara : Pembesaran : Ada

Putting susu : Menonjol

Areola mammae : Hyperpigmentasi

Simetris : Ya

Benjolan : Tidak ada

Pengeluaran : Ada

Rasa nyeri : Tidak ada


24

Punggung dan pinggang

Pinggang (nyeri ketuk) : Tidak ada

Posisi tulang belakang : Lordosis

Ekstrimitas atas dan bawah

Odema : Tidak ada

Kekuatan otot dan sendi : Tidak ada

Kemerahan : Tidak ada

Varices : Tidak ada

Refleks Patella : (+) ka/ki

Abdomen

Pembesaran : Sesuai dengan usia kehamilan

Konsistensi : Keras

Pembesaran lien/ liver : Tidak ada

Bekas luka operasi : Tidak ada

Linea : Nigra

Leopod I : TFU 32 cm pada bagian fundus teraba bulat, lunak, dan

tidak melenting (bokong)

Leopod II : Pada dinding perut ibu sebelah kanan teraba panjang,

keras,dan memapan (punggung), pada dinding perut ibu

sebelah kanan teraba kecil, lunak, yaitu bagian terkecil

janin ( kaki dan tangan).

Leopod III : Pada bagian terbawah perut ibu teraba bulat, keras dan

melenting (kepala).

Leopod IV : Bagian terbawah janin belum masuk PAP ( konvergen)


25

Fetus : Letak : Membujur

Posisi : PUKA

Penurunan : 3/5

Pergerakan : Aktif

DJJ : 141 x/i

TBJ : (32-12) x 155 = 3.100 gram

Ano-Genetalia

Perineum (luka perut) : Tidak ada

Vulva dan vagina (warna) : kebiruan

Fistula : Tidak ada

Varices : Tidak ada

Pengeluaran bervaginam : Tidak ada

Anus (haemoroid) : Tidak ada

Pemeriksaan dalam : tidak di lakukan

5. Pemeriksaan panggul

Distansia spinarium : 26 cm

Distansia kristarum : 28 cm

Conjungata Eksterna : 20 cm

Lingkar panggul : 90 cm

3.1.4 PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Darah (Hb) : Tidak dilakukan

Protein urine : Tidak dilakukan

Glukosa Urine : Negatif


26

3.2 IDENTIFIKASI DIAGNOSA MASALAH DAN KEBUTUHAN

Diagnosa :G:4 P:3 A : 0, hamil 32 minggu, intrauterin, janin

tunggal, anak hidup, puka, letak membujur, presentase

kepala, belum masuk PAP.

Data dasar : Ibu mengatakan ini kehamilan ke-4

HPHT : 10-07-2021

TTP : 17-04-2022

Palpasi

Leopod I : TFU 32 cm, pada bagian fundus teraba bulat, lunak, dan tidak

melenting (bokong).

Leopod II : Pada dinding perut ibu sebelah kanan teraba panjang, keras,

dan memapan (punggung), pada dinding perut ibu sebelah

kanan teraba kecil, lunak yaitu bagian terkecil janin (kaki dan

tangan)

Leopod III : Pada bagian terbawah perut ibu teraba bulat, keras dan

melenting (kepala).

Leopod IV : Bagian terbawah janin belum masuk PAP (konvergen)

Vital sign : TD : 110/70 mmHg RR : 20 x/i

HR : 80 x/i Temp : 36,5 0c

Auskultasi : 141 x/i

TBJ : 3.100 gram

Masalah : Tidak ada

Dasar : Ibu mengatakan tidak ada masalah


27

Kebutuhan : pendidikan kesehatan tentang pola istirahat, gizi baik,

personal hygine, tanda- tanda inpartu dan persiapan

perlengkapan persalinan.

Dasar : Ini merupakan kehamilan yang ke 4

3.3 ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL

Tidak ada

3.4 TINDAKAN SEGERA

Tidak ada

3.5 PERANCANAAN

1. Informasikan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan kehamilannya

2. Beri pendidikan kesehatan mengenai :

- Pola istirahat yang cukup

- Gizi yang baik

- Personal hygine

- Tanda-tanda inpartu

- Persiapan perlengkapan persalinan

3. Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungn ulang


28

3.6 PELAKSANAAN

1. Menginformasikan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan kehamilanya

2. Memberikan pendidikan kesehatan mengenai :

a. Pola istirahat yang baik yaitu tidur malam ± 8 jam dan tidur siang ±

2 jam.

b. Gizi yang baik yaitu dengan sering makan tapi dalam porsi yang

sedikir, banyak makan sayur dan buah serta kalau bisa di tambah

minum susu.

c. Personal hygine yang baik yaitu mengganti pakaian dalam minimal

3x sehari.

d. Tanda-tanda inpartu yaitu:

- His yang adekuat dan teratur

- Adanya keinginan untuk meneran

- Perineum menonjol

- Vulva dan anus membuka

- Keluar lendir bercampur darah

e. Persiapan perlengkapan persalinan yaitu perlengkapan ibu dan

perlengkapan bayi berupa kain panjang, kain bedong, gurita,

popok, baju, sarung tanggan dan kaki.

3. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 2 minggu kemudian atau

jika ada keluhan.


29

3.7 EVALUASI

1. Ibu sudah mengetahui mengenai hasil pemeriksaan kehamilannya yaitu

keadaan umum ibu dan janin baik

2. Ibu sudah mengerti dengan pendidikan kesehatan yang diberikan dan

ibu bersedia untuk melakukannya

3. Ibu bersedia untuk melakukan kunjungan ulang 2 minggu kemudian

atau bila ada keluhan.


BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 PENGKAJIAN

Pada teori

Data subjektif terdiri dari :

1. Identitas

2. Keluhan

3. Riwayat menstruasi

4. Pola eliminasi

5. Pola makan dan minum

6. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang

lalu

7. Perilaku kesehatan

8. Riwayat seksual dan kontrasepsi

Data Objektif terdiri dari :

1. Pemeriksan fisik

2. Pemeriksaan kebidanan

- Inspeksi

- Palpasi

- Auskultasi

- Perkusi

30
31

Pemeriksaan penunjang : Pemeriksaan laboratorium

- Glukosa urine

Pada kasus

Data Subjektif terdiri dari :

1. Identitas

2. Keluhan

3. Riwayat menstruasi

4. Pola eliminasi

5. Pola makan dan minum

6. Riwayat kehamialan, persalinan, dan nifas

7. Prilaku kesehatan

8. Riwayat seksual dan kontrasepsi

Data Objektif terdiri dari :

1. Pemeriksaan fisik

2. Pemeriksaan kebidanan

- Inspeksi

- Palpasi

- Auskultasi

- Perkusi

Pemerisaan penunjang : pemeriksaan laboratorium : Glukosa urine

Berdasarkan hal ini diatas tidak terdapat kesenjangan antara teori dengan

kasus
32

4.2 INTERPRETASI DATA

Pada teori

Diagnosa :G:4 P:3 A : 0, hamil 32 minggu, intrauterine, janin

tunggal, anak hidup, puka, membujur, presentase kepala, belum

masuk PAP.

Masalah : Tidak ada

Kebutuhan : pendidikan kesehatan tentang pola istirahat yang baik, gizi yang

seimbang , personal hygiene, tanda-tanda inpartu dan persiapan

kelengkapan kesehatan.

Pada kasus

Diagnosa : G : 4 P: 3 A: 0, hamil 32 minggu, intrauterin, janin tunggal,

anak hidup, puka, letak membujur, presentase kepala belum

masuk PAP.

Masalah : Tidak ada

Kebutuhan : pendidikan kesehatan tentang pola istirahat yang baik, gizi yang

seimbang, personal hygiene, tanda-tanda inpartu dan persiapan

kelengkapan kesehatan.

Berdasarkan hal diatas tidak dapat kesenjangan antara teori dengan kasus.

4.3 IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL

Pada teori

Tidak ada

Pada kasus

Tidak ada

Berdasarkan hal diatas tidak dapat kesenjangan antara teori dengan kasus.
33

4.4 TINDAKAN SEGERA

Pada teori

Tidak ada

Pada kasus

Tidak ada

Berdasarkan hal di atas tidak dapat kesenjangan antara teori dengan kasus

4.5 PERENCANAAN

Pada teori

1. Informasikan hasil pemeriksaan

2. Berikan pendidikan kesehatan mengenai :

- Istirahat yang cukup

- Gizi yang baik

- Personal hygiene yang baik

- Tanda-tanda inpartu

- Persiapan kelengkapan persalinan

3. Anjurkan untuk kunjungan ulang

Pada kasus

1. Informasikan hasil pemeriksaan

2. Berikan pendidikan kesehatan mengenai :

- Istirahat yang baik

- Gizi yang baik

- Personal hygiene yang baik

- Tanda-tanda inpartu

- Persiapan kelengkaapan persalinan


34

3. Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang

Berdasarkan hal diatas tidak terdapat kesenjangan antara teori dengan kasus.

4.6 PELAKSANAAN

Pada teori

1. Menginformasikan hasil pemeriksaan

2. Memberikan pendidikan kesehatan tentang :

- Istirahat yang cukup

- Gizi yang baik

- Personal hygiene yang baik

- Tanda-tanda inpartu

- Persiapan kelengkapan persalinan

3. Menganjurkan ibu untuk kenjungan ulang

Pada kasus

1. Menginformasikan hasil pemeriksaan

2. Memberikan pendidikan kesehatan tentang :

- Istirahat yang cukup

- Gizi yang baik

- Personal hygiene yang baik

- Tanda-tanda inpartu

- Persiapan kelengkapan persalinan

3. Menganjurkan ibu untuk kenjungan ulang

Berdasarka hal diatas tidak terdapat kesenjangan antara teori dengan

kasus
35

4.7 EVALUASI

Pada teori

1. Ibu sudah mengetahui mengenai hasi pemeriksaannya

2. Ibu sudah mengerti mengenai pendidikan kesehatan yang diberikan

3. Ibu mau melakukan kunjungan ulang

Pada kasus

1. Ibu sudah mengetahui mengenai hasil pemeriksaanya

2. Ibu sudah mengerti mengenai pendidikan kesehatan yang di berikan

3. Ibu mau melakukan kunjungan ulang


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)

merupakan ukuran penting dalam menilai keberhasilan pelayanan kesehatan

dan keluarga berencana suatu negara. Antenatal care berperan penting pada

ibu hamil. Dengan pelaksanaan antenatal care dapat menurunkan Angka

Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Deteksi resiko

kehamilan secara dini dapat dilakuakn dengan antenatal care, serta

menyiapkan ibu pada persalinan.

5.2 SARAN

1. Diharapkan kepada tenaga kesehatan memberikan pelayanan antenatal

care sesuai dengan standar agar ibu hamil memperoleh proses persalinan

yang aman dan memuaskan.

2. Diharapkan kepada ibu hamil agar memperhatikan dan memeriksakan

kehamilannya sesuai dengan standar agar kehamilan ibu terpantau sampai

melahirkan.

36
DAFTAR PUSTAKA

Kusmiyati, Yuni dkk, 2016. Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil).
Yogyakarta: Fitramaya.
Mandriwati. 2017. Asuhan kebidanan antenatal. Jakarta: ECG.
Mocthar, Rustam, 2017. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta: ECG
Mufdillah. 2016.Panduan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Yogyakarta: Nuha
Medika
Pantikawati, Ika dkk. 2015. Asuhan kebidanan I (Kehamilan). Yogyakarta: Nuha
Medika
Salmah. 2017. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: ECG
Sulistyawati, Ari. 2017. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta:
Salamba Medika
Yulianti, Lia dkk. 2016. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Jakarta: Trans Info
Media

Anda mungkin juga menyukai