Anda di halaman 1dari 18

AFR

(KE DUA)

FUNGSI SENSOMOTORIK
1. Persepsi
Kemampuan kita untuk belajar dan beradaptasi scr terus-
menerus didalam perubahan lingkungan kita adalah tergantung dari
keutuhan proses persepsi.

Menurut Alfolter dan Stricher (1980), menyatakan :

Persepsi termasuk semua mekanisme penggunaan dalam proses


stimulus dari situasi yang nyata, termasuk perbedaan modalitas .

Demikian pula Carterette dan Friedman (1983),


berpendapat :

Persepsi adl suatu pengertian dan perjalanan suatu transformasi


organisme yg mengatur struktur informasi yg timbul dari luar lewat
data sensoris atau memori.
Persepsi,

menurut Rakhmat Jalaludin, adalah pengalaman tentang


objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang
diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan
menafslrkan pesan.
Individu mengenal dunia sekitarnya dengan
menggunakan alat indera. Dalam menyadari keadaan
sekitar, individu akan berhubungan dengan fungsi
penginderaannya,agar individu dapat menyadari
sesuatu. Penginderaan tesebut adalah antara lain :

a. Proses seleksi
Individu akan mengadakan seleksi terhadap sensasi yang
spesifik. Proses ini disebut perhatian.
Crider membedakan dua macam perhatian :

1). Perhatian pasif:

Perhatian yg hanya ditentukan oleh stimulus


eksternal yg mencolok dan tajam dari latar belakangnya
spt suara keras dan bau menyengat.

Stimulus yg menarik perhatian scr tak sengaja


disebut stimulus novel (yg mengejutkan) -> Orienting Response -
> perubahan fisiologik, otot tegang, tekanan darah
meningkat, pupil mata melebar.

2). Perhatian aktif :

Perhatian aktif tjd secara sengaja dan ditentukan


oleh kebutuhan-kebutuhan dan tujuan-tujuan kita.
b. Proses organisasi : Ada 3 tipe dasar :
1). Persepsi bentuk :

Yaitu cara pengorganisasian stimuli menjadi bentuk-bentuk


dan pola-pola yang berarti. Psikolog Gestalt merumuskan
hukum-hukum dasar perspsi sbg :

a. Figure-Ground Relationship

Manusia mengorganisasikan stimuli menjadi figur-figur & latar


belakang-latar belakang, tetapi pada beberapa situasi tertentu
hubungan itu kabur.
b. Similarity
Elemen-elemen yg sama dlm medan perseptual cenderung
dikelompokkan bersama.
c. Proximity
Obyek-obyek yg saling berdekatan cenderung
dikelompokkan bersama.
d. Closure
Manusia cenderung mengisi jarak diantara beberap stimuli yg
tak lengkap. Misal : hanya beberapa bag kita menebak wajah
seseorang.
e. Good Contuation
Manusia cenderung mengorganisasikan stimuli ke

.
dalam pola- pola atau garis-garis yg kontinu
2. Hubungan antara persepsi, bentuk dan otak

Para ahli sependapat bahwa otak dirancang untuk


mengorganisasikan stimuli dg cara tertentu :

Hubel dan Wiesel menemukan 3 jenis neuron spasil pada visual


cortex yaitu : simple cells, complex cells, hypercomplex cells.

3. Persepsi Jarak dan Kedalaman

Berbeda dg persepsi bentuk yg hanya dua dimensi, persepsi jarak


dan kedalaman berkaitan tiga dimensi.

a. Gejala Binokular untuk Persepsi Kedalaman

Manusia kehilangan satu mata masih dapat melihat, tetapi


punya masalah khusus berkaitan dg persepsi kedalaman.

Semakin mata memusat ke dalam semakin dekat obyek.


b. Gejala Monokular untuk Persepsi Kedalaman

Orang-orang yg memiliki satu mata tidak mempunyai gejala


binokular untuk persepsi kedalaman, tetapi masih bisa mengamati
kedalaman. Karena ada persepsi kedalamam dg monokular, yakni
masing-masing mata lampu menerima isyarat secara jelas. Beberapa
isyarat dlm gejala monokular untuk persepsi kedalaman :

1). Aerizal Haze

adalah kenyataan bahwa obyek-obyek yg kabur diperspsikan


sbg jauh, sementara obyek-obyek yg jelas adalah dekat.

2). Relative Size

Menunjukkan persepsi bahwa obyek yg lebih besar adl dekat,


dan obyek-obyek yg lebih kecil adl jauh.
3. Interposition

Menunjukan bahwa obyek yg lebih dekat menghalangi


pandangan kita thd obyek-obyek yg lebih jauh.

4. Liniear Perspective

Yaitu garis-garis yg sejajar, misal : rel KA semakin jauh


semakin menyatu.

c. Konstansi Perseptual

Konstansi perseptual mrp kemampuan mengamati


obyek-obyek sbg relatif tetap dlm hal bentuk, ukuran dan
warna, meskipun sensoris yg masuk berubah-rubah.
Ada dua jenis konstansi yaitu :
1. Konstansi Ukuran dan Bentuk

Hukum Emmert menyatakan bahwa


semakin dekat suatu obyek semakin besar image
yg terbentuk di retina. Namun dari pengalaman tidak
benar.

Jadi konstansi ukuran adl tendensi untuk mengamati


benda-benda yg dikenal sbg konstan, meskipun image
retina berubah.
2.Konstansi Warna

Bentuk konstansi selanjutnya membantu penyusunan


dunia perseptual adl konstansi warna, yaitu kemampuan untuk
mengamati warna-warna obyek yg dikenal sbg konstan, walaupun sensasi
warna berubah.

Sebagaimana konstansi ukuran dan bentuk, kostansi warna hanya terjadi


pada obyek-obyek yg dikenal.

c. Interpretasi

Proses ke tiga pada persepsi adl interpretasi. Gambar,


lukisan adl contoh mengenai perseptual set, yaitu melihat apayg siap dilihat.
Gambar tidak berubah, tetapi interpretasi berubah menurut apa yg
diharapkan. Jadi pengharapan mrp faktor yg mempengaruhi interpretasi
mengenai stimulus sensory.
Beberapa faktor ys mempengruhi dlm mengadakan interpretsi :

1. Perseptual Set

Harapan untuk melihat, mendengar mencium dsb dpt


mempengaruhi persepsi. Fenomena ini disebut perseptual set.

Edwin Boring tokoh dlm majalah Pluck (1915), mengenali peristiwa


perseptual set, gambar tsb akan kelihatan sbg seorang nenek tua atau gadis
remaja sangat tergantung pada peristiwa sebelumnya.

2. Faktor-faktor Motivasional

Sanford (1935), meneliti pengruh lapar thd persepsi gambar-


gambar kabur. Sanford menyajikan gambar pd anak sebelum dan sesudah
makan. Setiap saat menanyakan mirip apakah gambar tsb. Pada saat
sebelum makan mereka menjawab mirip makanan dua kali lebih banyak daripada
sesudah makan.
3. Pengalaman Lampau
Penelitian menunjukkan bahwa pengalaman
lampau mempengaruhi persepsi dan interpretasi individu.
d. macam-macam persepsi

eemm….gak jadi minggu depan

aja ya…..!

Anda mungkin juga menyukai