Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

PSIKOLOGI FAAL II

Nama : Churil Laksita Pramesti


NIM : F.131.22.0215
Kelompok : Ike Anatasya Dwi (1)

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SEMARANG
OKTOBER 2023
PRAKTIKUM I
Muller – Lyer

A. Dasar Teori
Proses persepsi tidak lepas dari system sensori karena proses persepsi didahului oleh
system sensori (pengindraan). Pengertian persepsi dalah proses mengintegrasikan,
mengenali, dan menginterpretasikan informasi yang diterima oleh system sensori,
sehingga menyadaro dan mengetahui apa yang di indra sebagai bentuk respon dari
individu. Menurut Walgito (2004: 131) menjelaskan bahwa ilusi yaitu kesalahan
individu dalam memberikan persepsi terhadap stimulus yang diterimanya. Dalam
mempersepsi tersebut seringkali terjadi kesalahan, karena dalam mengartikan suatu
stimulus ini melibatkan perasaan dan pemikiran. Kesalahan dalam mempersepsi
stimulus ini wajar terjadi pada individu. Ilusi Muller-Lyer pertama kali dipopulerkan
oleh psikiatris Franz Carl Muller-Lyer pada akhir abad 1800 (Kasdin, 2000).Garis
mana yang lebih panjang? Meskipun penglihatan kita mengatakan bahwa garis kiri
yang lebih panjang, perhitungan menggunakan mistar menunjukkan bahwa kedua
garis tersebut sama panjang.Keberadaan panah pada setiap ujung garislah yang
mempengaruhi kesalahan persepsi panjang tersebut. Panah masuk seolah-olah
memendekkan garis dan panah keluar memanjangkan garis, Muller-Lyer menciptakan
istilah “confluxion” untuk ilusi ini (sumber: American Psychology Association).
Menurut teori perspektif kedalaman: dalam dunia tiga dimensi, perspektif kedalaman
berhubungan dengan penentuan jarak, semakin dekat objek dengan mata maka
semakin besar objek tersebut di retina. Sehingga, dalam dunia dua dimensi pada ilusi
Muller-Lyer, otak membuat asumsi kedalaman relatif berdasarkan isyarat-isyarat yang
ada (dalam hal ini tanda panah). Kita terbiasa melihat sisi gedung dari luar yang
nampak seperti gambar A bagian kiri dan sisi gedung dari dalam sebagaimana gambar
A bagian kanan. Sisi gedung luar nampak lebih jauh dari sisi gedung yang dilihat dari
dalam. Dalam ilusi Muller-Lyer, retina akan menangkap bahwa kedua garis memiliki
tinggi yang sama, namun otak (menggunakan perspektif kedalaman) biasanya akan
menang dengan mengatakan bahwa sisi yang memiliki panah keluar berarti lebih
panjang.
B. Tahap – Tahap Percobaan
1. Topic : Persepsi
2. Nama Pratikum : Percobaan Muller – Lyer
3. Tujuan : Untuk mengetahui adanya ilusi dalam penglihatan seseoran,
untuk mengetahui hubungan antar fungsi fisiologis dengan presepsi sseseorang
4. Alat dan bahan : Alat Muller – Lyer, penutup mata dan alat tulis
5. Jalannya Percobaan :
 Testee menghadap alat praktikum dengan jarak sekitar 1 meter
 Dengan mata terbuka keduanya, testee diperintahkan untuk membuat panjang
garis dengan tanda panah keluar dengan panjang garis dengan tanda panah
masuk menjadi sama dengan cara merubah salah satu tanda panah.
 Lakukan lagi dengan mata kiri tertutup
 Lakukan lagi dengan mata kanan tertutup
6. Hasil percobaan

No Subjek Kedua Mata Mata keterangan


Mata Kanan Kiri
Terbuka Tertutup Tertutup

1. Aini 24,5 cm 26 cm 23,5 cm Kondisi mata testee normal

2. Alvera 25,2 cm 26 cm 23 cm Kondisi mata testee sebelah


kanan minus 3

C. Kesimpulan
Percobaan ini menguji kita focus atau tidaknya terhadap suatu objek, dengan posisi
arahnya, dan setiap testee memiliki jarak dan pandangan yang berbeda beda.

D. Daftar Pertanyaan
1. Apa yang saudara ketahui tentang ilusi Muller Lyer?
Ilusi Müller-Lyer adalah salah satu ilusi optik yang mempengaruhi persepsi visual
manusia. Ilusi ini pertama kali ditemukan oleh psikolog Franz Carl Müller-Lyer
pada tahun 1889. Ilusi ini terjadi ketika dua garis lurus dengan panjang yang sama
tampak memiliki panjang yang berbeda, meskipun sebenarnya mereka memiliki
panjang yang sama Ilusi Müller-Lyer biasanya ditampilkan dalam dua bentuk
utama. Ilusi dengan ekor konvergen: Dalam bentuk ini, dua garis horizontal
dengan panjang yang sama memiliki ekor yang terlihat seperti sayap burung yang
konvergen ke dalam. Hal ini membuat garis yang memiliki ekor konvergen
tampak lebih panjang daripada garis yang sama panjang tetapi tanpa ekor. Ilusi
dengan ekor divergen: Dalam bentuk ini, ekor garis horizontal yang sama panjang
memiliki bentuk yang terlihat seperti sayap burung yang divergen ke luar.
Akibatnya, garis dengan ekor divergen tampak lebih pendek daripada garis yang
sama panjang tetapi tanpa ekor.
2. Apa yang saudara ketahui tentang persepsi, ilusi, dan hubungan antara
presepsi dan ilusi?
- Persepsi adalah proses mental kompleks yang melibatkan cara otak manusia
menginterpretasikan dan memahami informasi sensorik yang diterima melalui
panca indera (penglihatan, pendengaran, penciuman, perasaan, dan pengecap)
Hubungan antara persepsi dan ilusi.
- Ilusi adalah gangguan atau distorsi dalam persepsi yang menyebabkan seseorang
melihat, mendengar, atau merasakan sesuatu yang tidak sesuai dengan
kenyataan atau dengan informasi sensorik yang diterima. Ilusi dapat terjadi
dalam berbagai bentuk, termasuk ilusi optik (visual), ilusi pendengaran
(auditory), ilusi taktil, dan lainnya.
- Hubungan antara persepsi dan ilusi adalah bahwa ilusi adalah gangguan atau
distorsi dalam proses persepsi. Ilusi terjadi ketika otak manusia menafsirkan
informasi sensorik dengan cara yang salah, menghasilkan persepsi yang tidak
sesuai dengan kenyataan atau dengan informasi sensorik yang diterima.
3. Bagaimana proses fisiologis yang terjadi dalam persepsi seseorang?
a. Ilusi fisiologis, seperti yang terjadi pada afterimages atau kesan gambar yang
terjadi setelah melihat cahaya yang sangat terang atau melihat pola gambar
tertentu dalam waktu lama. Ini diduga merupakan efek yang terjadi pada mata
atau otak setelah mendapat rangsangan tertentu secara berlebihan.
b. Individu mengalami ilusi biasanya disebabkan oleh adanya ketakutan,
kecemasan, dan keinginan atau pengharapan terhadap sesuatu maka terjadi
adanya ilusi secara psikologis bahkan diperlukan bagi orang yang paling
sedikit terpengaruh atau sadar akan adanya rangsangan menerima dan dengan
suatu cara menahan dampak dari rangsangan.

4. Mengapa seseorang mengalami ilusi?


a. Secara fisiologis. Ilusi fisiologis, seperti yang terjadi pada afterimages atau
kesan gambar yang terjadi setelah melihat cahaya yang sangat terang atau
melihat pola gambar tertentu dalam waktu lama. Ini diduga merupakan efek
yang terjadi pada mata atau otak setelah mendapat rangsangan tertentu secara
berlebihan
b. Secara psikologis. Individu mengalami ilusi biasanya disebabkan oleh adanya
ketakutan, kecemasan, dan keinginan atau pengharapan terhadap sesuatu maka
terjadi adanya ilusi secara psikologis bahkan diperlukan bagi orang yang
paling sedikit terpengaruh atau sadar akan adanya rangsangan menerima dan
dengan suatu cara menahan dampak dari rangsangan.
5. Dalam percobaan Muller Lyer, apa saja yang dapat mempengaruhi hasil
percobaan?
- Ukuran panjang garis
- Jarak antara garis
- Konteks visual
- Pengalaman individu sebelumnya
- Umur
- Konsentrasi dan perhatian
6. Menurut saudara, apakah hasil percobaan Muller Lyer dapat membuktikan
adanya ilusi? Jelaskan!
Menurut saya iya, karena hasil percobaan Muller-Lyer dapat membuktikan adanya
ilusi optik. Adanya ilusi dapat dibuktikan oleh perbedaan dalam cara orang
mengukur panjang garis yang sama dalam dua konteks berbeda. Ketika garis-garis
ini disajikan dengan ekor konvergen, mereka tampak lebih panjang daripada
ketika disajikan dengan ekor divergen, meskipun panjang sebenarnya sama.
Faktor-faktor visual dalam ilusi ini mempengaruhi persepsi panjang garis, dan ini
terbukti dengan perbedaan antara apa yang kita harapkan (panjang yang
sebenarnya) dan apa yang kita lihat (persepsi panjang garis).
7. Apa yang saudara ketahui tentang persepsi jarak?
Persepsi jarak adalah kemampuan manusia untuk mengestimasi jarak atau
kedekatan antara objek atau benda dalam lingkungan sekitar berdasarkan
informasi sensorik yang diterima oleh panca indera, terutama penglihatan dan,
dalam beberapa kasus, pendengaran.

PRAKTIKUM II
INDERA PENGLIHATAN (ORGAN VISUS)

A. Dasar Teori
Indera Penglihatan atau Mata adalah organ indra yang memiliki reseptor peka cahaya
yang disebut fotoreseptor. Setiap mata mempunyai lapisan reseptor, sisten lensa,
dansistem saraf, indra penglihatan yang terletak pada mata (organ visus) yang
terdiridari organ okuli assoria (alat bantu mata) dan okulus (bola mata). Saraf
indrapenglihatan, saraf optikus (urat saraf kranial kedua). Sebagian besar kekuatan
berfokus mata adalah karena refraksi cahaya oleh kornea, Refraksi cahaya oleh lensa
mata sangat penting; kurvatura lensa dapat berubah sehingga cahaya selalu terfokus
pada retina. Lensa adalah transparan dan berwarna kuning pucat. Lensa ini
dipertahankan datar oleh tegangan normal dari bola mata, dan di pertahankan oleh
ligamentum suspensori.. Bila lensa dikontraksi, otot siliaris menarik korpus siliaris ke
depan, mengendurkan tegangan pada lensa dan memungkinkannya menonjol. Cahaya
dari objek dekat kemudian dapat difokuskan pada retina. Iris adalah tameng otot polos
yang berlubang pada pupil. Ukuran pupil berubah-ubah sesuai dengan perubahan
kondisi cahaya, berdilatasi pada gelap dan berkontraksi pada cahaya terang sehingga
mencegah stimulasi berlebihan terhadap retina.

B. Tahap – Tahap Percobaan


1. Topik : Indera Penglihatan
2. Nama praktikum : Percobaan Howard Dollman
3. Tujuan : Untuk mengetahui adanya persepsi seseorang terutama
mengenai persepsi kedalaman
4. Jalannya percobaan :
 testee disamping kanan alat praktikum, menghadap ke alat dengan jarak
sekitar 1 meter
 testee harus melihat dan mengamati tabung tetap dan tabung tidak tetap
 testee menarik tabung tidak tetap dengan mata terbua
 teste menarik tabung tidak tetap dengan mata tertutup

5. Hasil percobaan :

No Subjek Kedua Mata Mata keterangan


Mata Kanan Kiri
Terbuka Tertutup Tertutup

1. Renni 30 cm 30,5 cm 30 cm Kondisi mata testee normal

2. Jovanka 29,6 cm 30,2 cm 30 cm Kondisi mata testee normal

C. Kesimpulan
Pada saat subjek dengan mata terbuka, dengan mata kanan tertutup , dan mata kiri
tertutup menghasilkan hasil yang berbeda-beda. Pada saat subjek melakukan
percobaan subjek merasa batang satu dengan batang satunya sejajar.Akan tetapi
hasilnya batang-batang tersebut tidak sejajar atau berbeda. Oleh karena itu setiap mata
kanan dan mata kiri menghasilkan secara berbeda terhadap stimulus yang dating.

D. Daftar Pertanyaan
1. Apa yang saudara ketahui tentang howard dollman ?
Howard Dollman lahir pada tanggal 27 Oktober 1921 di Luzeme.Dia adalah
pencipta tes penglihatan Howard Dollman.
2. Apa yang anda ketahui tentang psikologi faal ?
Psikologi faal merupakan salah satu cabang ilmu psikologi yangmengalami
perkembangan pesat dalam teori maupun penerapannya.Psikologi faal
berkembang sebagai bagian dari ilmu biopsikologi. Dengankata lain, psikologi
faal adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusiadalam hubungannya dengan
proses otak dan fungsi serta kerja alat alat tubuh manusia.
3. Apa manfaat dari praktikum tersebut ?
Manfaat dari praktikum ini kita jadi tau perbedaan ilusi dan persepsi. Proses
penglihatan dimulai dari adanya cahaya yang menengenai benda masuk ke mata
lalu diterima bagian belakang mata yang disebutretina. Retina memiliki lebih dari
131 juta sensor.

PRAKTIKUM III

INDERA PENDENGARAN (ORGANAN AUDITUS)

A. Dasar Teori
Indra pendengaran yakni telinga memiliki peran untuk menjaga keseimbangan dan
juga posisi tubuh. Telinga adalah salah satu dari panca indera manusia yang
berguna untuk mendengar. Telinga memiliki peran penting pada pendengaran
akan bunyi atau suara. Hal tersebut bisa terjadi sebab telinga memiliki reseptor
khusus yang berguna untuk mengenali getaran suara yang datang lewat gendang
telinga. Untuk itulah, manusia bisa mengenali suara dalam not balok dengan baik
dan tepat. Telinga adalah organ dari tubuh yang berguna sebagai indra
pendengaran serta organ yang bisa menjaga keseimbangan. Telinga bisa menerima
suara karena memiliki batas frekuensi suara yang bisa didengar yakni 20 Hz
hingga 20.000 Hz. Namun meski batas suara yang biasa didengar manusia antara
20 Hz sampai 20.000 Hz, akan tetapi kerusakan indra pendaran bisa rusak sesudah
mendengarkan suara lebih dari 20.000Hz.

B. Tahap – Tahap Percobaan


1. Topik : Indera pendengaran
2. Nama praktikum : Percobaan Weber
3. Tujuan : Melakukan Pemeriksaan Indera Pendengaran
4. Alat & Bahan : Garpu Tala A & B
5. Jalannya percobaan :
 Testee diperintahkan duduk di kursi yang telah disediakan
 Garpu Tala A & B disiapkan untuk dipukulkan keduanya
menggunakan bantuan orang lain
 Kedua telinga terbuka, testee diperintahkan untuk mendengarkan
Garpu Tala A & B di pukulkan di samping telinga, kemudian Garpu
Tala A di tempelkan di atas kepala bagian tengah
 Lakukan lagi dengan telinga kiri ditutup
 Lakukan lagi dengan telinga kanan di tutup

6. Hasil percobaan :

Testee Kondisi Kedua Kondisi Telinga Kondisi Telinga Kiri


Telinga Terbuka Kanan Terbuka Terbuka

Ridwan Teste merasakan berdengung berdengung


nging (berdengung)

Teste merasakan Teste merasakan Teste merasakan


nging (berdengung) nging (berdengung) nging (berdengung)
di telinga kanan di telinga kiri

C. Kesimpulan
Pada pratikum ini ke dua subjek diperintahkan untuk mendengarkan garpu tala
yang di pukulkan oleh temanya dan masing masing subjek hasilnya ada yang sama
da nada yang berbeda secara pendengaran masing – masing dan yang mereka
rasakan. Jika salah satu telinga mengalami kerusakan pendengaran kita bisa
berkurang

D. Daftar Pertanyaan
1. Apa yang saudara ketahui tentang percobaan weber ?
Percobaan Weber adalah percobaan yang dilakukan oleh ilmuwan Jerman
Wilhelm E. H. Weber pada abad ke-19, yang merupakan salah satu
eksperimen paling awal dalam psikologi faal atau psikofisika. Percobaan ini
bertujuan untuk memahami bagaimana manusia mendeteksi perbedaan dalam
intensitas atau kekuatan stimulus fisik, khususnya dalam hal perbedaan berapa
banyak stimulus yang diperlukan agar perbedaan tersebut dapat dirasakan.
2. Bagaimana cara kerja garputala ?
Garpu tala di pegang pada tangkainya, dan salah satu tangangarpu tala dipukul
pada permukaan yang berpegas seperti punggung tangan atau siku, setelah
Garpu Tala dipukulkan Garpu Tala A di letakan diatas kepala untuk
mengetahui apakah ada pantulan suara yang terdengar oleh telinga
3. Apa yang dimaksud dengan metode melde ?
Metode Melde adalah teknik eksperimental yang digunakan untuk mengukur
kecepatan gelombang dalam suatu medium, khususnya untuk mengukur
kecepatan gelombang pada tali atau benang. Metode ini dinamai dari
fisikawan Jerman Franz Melde, yang mengembangkan teknik ini pada abad
ke-19. Metode Melde mengemukakan bahwa cepat rambat gelombang pada
tali (dawal, kabel, atau benang) sebanding dengan akar gaya tegang,dan
berbanding terbalik dengan akar massa per satuan Panjang tali
4. Sebutkan kesan kesan selama praktikum berlangsung !
Praktikum berlangsung dengan sangat nyaman, kondusif dan santai. Dengan
asprak yang supel dan ramah membuat kita menjadi lebih releks untuk
mempelajari hal baru.
PRAKTIKUM IV

TREMOR

A. Dasar Teori
Tremor merupakan salah satu gerakan involunter yang paling sering ditemukan.
Tremor pada penyakit Parkinson menjadi gejala kardinal yang paling
membingungkan antara lain karena terpisah dari bradikinesia dan rigiditas, dapat
memberat pada sisi berlawanan dari sisi bradikinesia yang dominan (wrong-sided
tremor), penanda penyakit yang benigna, tidak berhubungan dengan banyaknya
defisiensi dopamin di substansia nigra, serta responsnya terhadap pengobatan
dopamin tidak sebaik gejala lainnya. Model klasik lebih menekankan peranan ganglia
basalis dalam memodulasi fungsi kortikal melalui sirkuit striato-thalamokortikal yang
mengalami disfungsi dan menyebabkan bradikinesia serta rigiditas, namun tidak dapat
menjelaskan tremor istirahat pada penyakit Parkinson. Akan dikaji literatur tentang
aspek patofisiologi tremor istirahat pada penyakit Parkinson. Tremor dapat
disebabkan oleh adanya osilasi mekanik pada ekstremitas, refleks yang meningkat,
osilasi sentral atau loop-feedback yang abnormal dalam sistem saraf pusat. Osilasi
tremor dapat terjadi pada level membran neuronal, serta peningkatan eksitabilitas
abnormal dan sinkronisasi pada ganglia basalis yang mempengaruhi koneksi thalamus
dan kortikalnya. Dasar-dasar patofisiologi serta berbagai model hipotesis dengan
strukturstruktur yang terlibat telah dibuat untuk menjelaskan patofisiologi tremor
Parkinson.
Tremor adalah suatu gerakan gemetar yang berirama dan tidak terkendali, yang terjadi
karena otot berkontraksi dan berelaksasi secara berulang-ulang. Tremor merupakan
gangguan gerakan yang paling sering ditemui.
Emosi adalah keadaan yang timbul oleh situasi tertentu (khusus), dan emosi
cenderung terjadi dalam kaitanya denan perilaku yang mengarah (approach) atau
menyingkiri (avoidance) terhadap sesuatu, dan perilaku tersebut pada umumnya
disertai adanya ekspresi kejasmanian, sehingga orang lain dapat mengetahui bahwa
seseorang sedang mengalami emosi.

B. Tahap – Tahap Percobaan


1. Topik : GERAKAN
2. Nama Praktikum : Percobaan Mendeteksi Tremor
3. Tujuan : Untuk mengetahui adanya gerakan tremor pada
seseorang, untuk mengetahui apakah gerakan dipengaruhi oleh emosi
4. Alat dan Bahan : Alat Pendeteksi Tremor, Stopwatch, Alat Tulid
5. Jalannya percobaan :
 Testee dalam keadaan santai diperintahkan mengikuti gelombang pada alat
dengan menggunakan tongkat pada alat tes tersebut
 Hitung waktu yang dicapai dan kesalahan yang dibuat
 Testee diperintahkan untuk melakukan hal yang sama dengan emosi yang
sudah terbangkitkan (bisa dengan memberikan batas waktu dan dalam
pelaksanaan tugas diberi stimulus sehingga cemas dan panik)
 Hitung waktu yang dicapai dan kesalahan yang dibuat
6. Hasil Percobaan :

No Subjek Perlakuan I Perlakuan II keterangan

Waktu Kesalahan Waktu Kesalahan

1 Churil 58 5x 51 4x Percobaan I merasa


detik detik
gerogi

Percobaan II merasa
biasa saja

2 jovank 58 9x 1 23x Percobaan I merasa


a detik menit deg degan dan tidak
8 gerogi
detik Percobaan II
ngosngosan dan
gerogi

C. Kesimpulan
Menurut saya tremor atau tidaknya tergantung oleh individu masing masing, apakah
dia bisa mengontrol hal tersebut atau tidak, meskipun percobaan kedua setelah lari
dan di ganggu oleh teman teman praktikum churil tetap melakukannya dengan tenang,
berbeda dengan jovaka yang memiliki perasaan gerogi setelah melakukan percobaan
ke dua

D. Daftar Pertanyaan
1. Apa yang saudara ketahui tentang tremor ?
Tremor adalah istilah medis yang merujuk pada gerakan atau getaran yang tidak
disengaja dan ritmis dari satu bagian tubuh, biasanya pada tangan, meskipun
tremor juga dapat terjadi di bagian tubuh lainnya. Tremor merupakan gerakan
yang tidak terkontrol dan tidak terkendali pada satu atau lebih bagian tubuh Anda.
Tremor biasanya terjadi karena bagian otak yang mengontrol otot mengalami
masalah.
2. Apa saja yang dapat mempengaruhi terjadinya tremor ?
a.Kesadaran
b. Emosi
c.Kelelahan fisik
d. Gangguan kecemasan
e.Ketakutan
f. Gula darah yang rendah
3. Bagaimana proses fisiologis yang terjadi pada tremor ?
Gerakan yang terjadi di dalam berbagai kelompok otot dalam hitungan menit
karena berusaha mempertahankan keseimbangan. Jika terganggu maka
pengendalian utama gerakan tidak akan seimbang dan menyebabkan tersentuhnya
tremor. Hubungan antara emosi dan tremor adalah kompleks dan dapat bervariasi
tergantung pada individu dan kondisinya. Emosi dapat mempengaruhi tremor, dan
sebaliknya, tremor juga dapat memengaruhi emosi seseorang.
4. Bagaimana hubungan antara emosi dengan tremor ?
Perasaan emosi yang berlebihan dapat menimbulkan tremor, karena seseorang
yang sedang gugup atau cemas dapat mengakibatkan gemetar. Tremor akan hilang
dengan sendirinya jika emosi sudah tenang dan merasa rileks.

5. Coba jelaskan akibat kedua perlakuan yang berbeda pada tingkat tremor
seseorang (dengan suara-tanpa suara / dengan dibatasi waktu-tidak dibatasi
waktu) !
Sebelumnya subjek dalam keadaan santai, subjek itu mulai melakukan tes dengan
penuh ketelitian dalam memegang tongkat pada alat tes tersebut. Tetapi lama –
kelamaan subjek itu merasa tegang dan cemas.

E. Kesan Kesan Selama Praktikum


Feel happy and feel free, aspraknya yang supel ga galak bikin suasana praktikum jadi
menyenangkan dan ga membosankan.
Kisahnya begitu singkat, tapi rindunya kuat melekat <3
Daftar pustaka

https://123dok.com/document/yrk0k6jz-laporan-praktikum-dan-psikologi-
faal.htmls
https://123dok.com/document/y9d70mlq-anatomi-dan-fisiologi-indra-
penglihatan.html
https://jagad.id/pengertian-indra-pendengaran/
https://id.scribd.com/document/648455099/LAPORAN-PRAKTIKUM-
PSIKOLOGI-FAAL-I
https://www.researchgate.net/publication/
334323593_PATOFISIOLOGI_TREMOR_ISTIRAHAT_PENYAKIT_PARKIN
SON

Anda mungkin juga menyukai