Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

PSIKOLOGI FAAL II

UNIVERSITAS SEMARANG

Nama : Anania Setyosari

NIM : F.131.18.0022

Kelompok : Elizabeth Palma

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SEMARANG

MEI 2019
PETUNJUK PRAKTIKUM PSIKOLOGI FAAL
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SEMARANG

PRAKTIKUM I
Muller – Lyer

A. Dasar Teori
Ilusi merupakan kesalahan penafsiran rangsangan yang ada, yang
menyebabkan persepsi tidak sesuai dengan kenyataan, sehingga
stimulus yang ada salah dimaknai. Ilusi merupakan sesuatu yang wajar
terjadi dalam persepsi. Distorsi fisik atau psikologis dapat menyebabkan
suatu ilusi terjadi. Panah dengan “sudut ke dalam” dan “sudut ke luar”
secara fungsional, membedakan ilusi yang terjadi. Dalam ilusi Muller
Lyer proses sistem visual manusia menilai bahwa garis dengan anak
panah dilihat seperti kedalaman dan jarak pada kehidupan sehari-hari.
Dimana “sudut ke dalam” berkonfigurasi sesuai pada jarak yang lebih
dekat, dan “sudut ke luar” berkonfigurasi sesuai jarak yang jauh.

B. Tahap-Tahap Percobaan
1. Topik : Persepsi
2. Nama Praktikum : PercobaanMuller-Lyer
3. Tujuan : untuk mengetahui adanya ilusi dalam penglihatan seseorang,
untuk mengetahui hubungan antara fungsi fisiologis dengan persepsi
seseorang
4. Alat & Bahan : alat Muller-Lyer , penutup mataalat tulis
5. Jalannya Percobaan :
 Testee menghadap alat praktikum dengan jarak sekitar 1 meter
 Dengan mata terbuka keduanya, testee diperintahkan untuk
membuat panjang garis dengan tanda panah keluar dengan
panjang garis dengan tanda panah masuk untuk menjadi sama
dengan cara merubah salah satu tanda panah.
 Lakukan lagi dengan mata kiri tertutup
 Lakukan lagi dengan mata kanan tertutup
6. Hasil Percobaan
No Subjek Kedua Mata Mata Kanan Mata Kiri
Terbuka Tertutup Tertutup
1 Annisa 24.5 24.5 25
2 Rina 24.5 24 22.5

C. Kesimpulan
Dari percobaan yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa persepsi
yang timbul dipengaruhi oleh kuat tidaknya stimulus yang diterima ini
dapat dilihat melalui pengkondisian yang dilakukan dengan cara
menutup salah satu mata. Selain itu dari percobaan ini juga dapat dapat
disimpulkan bahwa persepsi juga dipengaruhi oleh faktor fisik berupa
kondisi mata atau penglihatan seseorang serta faktor psikologis yaitu
penentuan kondisi sebagai hasil proses pikiran individu. Serta fakta
bahwa tiap individu memiliki persepsi yang berbeda didasarkan pada
kondisi dan faktor yang mempengaruhi.

D. Daftar Pertanyaan
1. Apa yang saudara ketahui tentang ilusi Muller Lyer ?
Ilusi Muller Lyer merupakan sebuah ilusi optik yang terjadi saat
seseorang salah mempersepsi panjang salah suatu ruas garis dari
dua garis dengan panah yang beragam arah, dimana salah satu
garis dibatasi oleh anak panah yang mengarah kedalam dan garis
yang lain dibatasi oleh anak panah yang mengarah keluar, satu
diantara dua garis tersebut dapat digerakan ke dalam dan keluar.
2. Apa yang saudara ketahui tentang persepsi, ilusi, dan hubungan
antara persepsi dan ilusi ?
Persepsi diartikan sebagai suatu proses pengamatan seseorang
terhadap lingkungan dengan menggunakan indra-indra yang
dimiliki sehingga ia menjadi sadar akan segala sesuatu yang ada
dilingkungannya. Ilusi adalah suatu persepsi panca indera yang
disebabkan adanya rangsangan panca indera yang ditafsirkan
secara salah. Dengan kata lain, ilusi adalah interpretasi yang salah
dari suatu rangsangan pada panca indera.
Kaitannya dengan ilusi adalah sebuah persepsi panca indera yang
disebabkan karena adanya stimulus panca indera atau penafsiran
yang salah dari suatu rangsangan
3. Bagaimana proses fisiologis yang terjadi dalam persepsi
seseorang?
Proses terjadinya persepsi dapat dimulai dari objek yang
menimbulkan stimulus mengenai alat indra atau reseptor, proses ini
sendiri merupakan proses fisik atau kealaman, stimulus tadi
dilanjutkan ke otak melalu saraf-saraf tertentu sesuai dengan
stimulus yang diterima.

4. Mengapa seseorang Mengalami Ilusi?


a. secara fiisiologis
Terjadi karena efek pada mata atau otak setelah menerima
rangsangan tertentu atau rangsangan yang cukup berlebihan yang
disebabkan oleh faktor seperti cahaya dan lama pandangan.
b. secara psikologis
Secara psikologis disebabkan oleh adanya faktor kesiapan mental
yang dialami individu karena adanya pengenalan, penalaran dan
penarikan kesimpulan sebagai bentuk kognisi individu.
5. Dalam percobaan Muller-Lyer apa saja yang dapat mempengaruh
hasil percobaan?
1. Kondisi mata
2. Kesiapan psikologis
3. Kondisi ruang atau pencahayaan
4. Proses kognisi individu
5. Kesadaran dan lama pandangan

6. Menurut saudara, apakah hasil percobaan Muller Lyerdapat


membuktikan adanya ilusi? Jelaskan !
Ya. Karena percobaan tersebut mampu memberikan gambaran
tentang bagaimana proses terjadinya persepsi serta faktor-faktor
yang mempengaruhi nya.
7. Apa yang saudara ketahui tentang persepsi jarak ?
persepsi jarak yaitu merupakan suatu proses menganalisa jarak
jauh atau dekat yang berkaitan dengan jarak pengamat faktor ini
ada apabila terdapat pengkondisian dengan membuka kedua mata
dan menutup satu mata.

PRAKTIKUM II

THERMOR

A. Dasar Teori
Tremor adalah gerakan yang tidak terkontrol dan tidak terkendali
pada satu atau lebih bagian tubuh. Tremofer menggambarkan
getaran yang terjadi di dalam berbagai kelompok otot dalam
hitungan menit karena berusaha mempertahankan keseimbangan.
Jika fungsi ganglia basalis atau serebelum terganggu, maka
pengendalian utama gerakan tidak lagi dapat memberikan
kontribusi menyeluruh terhadap kerja keseimbangan yang rumit,
dan gerakan yang terjadi itu dapat mengayun menjadi lebih jelas
dan terlihat.
Jenis Tremor :
 Tremor Esensial.
 Tremor Parkinson.
 Tremor Serebelum.
 Tremor Psikogenik.
 Tremor Ortostatik.
 Tremor Fisiologis.

B. Tahap-Tahap Percobaan

1. Topik : GERAKAN
2. Nama Praktikum : Percobaan Mendeteksi Thermor
3. Tujuan : untuk mengetahui adanya gerakan tremorpada sensor
seseorang, untuk mengetahui apakah gerakan di pengaruhi oleh
emosi
4. Alat & Bahan : Alat Pendeteksi Tremor, Stopwatch, Alat Tulis
5. Jalannya Percobaan :
Testee dalam keadaan santai diperintahkan untuk mengikuti
gelombang pada alat dengan menggunakan tongkat pada alat
tes tersebut.
Hitung waktu yang di capai dan kesalahan yang dibuat
Testee diperintahkan untuk melakukan hal yang sama dengan
emosi yang sudah terbangkitkan (bisa dengan memberikan
batas waktu dan dalam pelaksanaan tugas diberi stimulus
sehingga cemas atau panik)
Hitung waktu yang sudah dicapai dan kesalahan yang dibuat.

6. Hasil Percobaan :
No Subyek Perlakuan I Perlakuan II
waktu kesalahan waktu kesalahan
1 Didik 01:14 15 01:05 20
2 Alfin 01:32 22 01:30 24

C. KESIMPULAN
Dari eksperimen ini dapat disimpulkan bahwa tremor merupakan
gerakan otot yang tidak kita sadari sebagai respon otak yang
disebabkan karena tekanan emosional baik karena faktor internal
sebagai manifestasi rasa tegang, takut, cemas maupun dari faktor
eksternal berupa kondisi lingkungan. Tingkat getaran pada tremor
semakin meningkat seiring dengan tingginya tingkat kecemasan
atau perasaan tertekan seseorang, sebaliknya semakin rileks maka
tingkat tremor pun semakin berkurang hal.

D. Daftar Pertanyaan

1. Apa yang saudara ketahui tentang tremor ?


Tremor menyebabkan gemetar pada tubuh, bagian yang paling
sering terkena adalah tangan. Secara umum, tremor tidak selalu
menunjukkan adanya masalah kesehatan yang bermakna. Meski
demikian, dalam kasus tertentu tremor bisa mengindikasikan adanya
masalah serius pada tubuh seseorang.
2. Apa saja yang dapat mempengaruhi terjadinya tremor ?
Penyebab tremor pada umumnya adalah masalah pada area otak
yang mengatur otot bagian tubuh tertentu. Beberapa penyakit dan
kondisi yang bisa menyebabkan tremor adalah penyakit Parkinson,
multiple sclerosis, stroke, cedera otak, kegagalan hati, dan penyakit
neurodegeneratif (penurunan fungsi saraf). Keadaan hipertiroid dan
hipoglikemia (gula darah rendah) juga dapat menyebabkan tremor.

Selain itu, beberapa jenis obat yang digunakan dalam jangka


panjang juga bisa menyebabkan kondisi ini.
3. Bagaiman proses fisiologis yang terjadi pada tremor ?
Tremor terjadi akibat terganggunya saraf motorik dari otak. Saraf
motorik ini bertugas untuk menggerakan anggota tubuh sesuai
rangsangan dan keinginan. Ketika saraf motorik diotak terganggu,
maka beberapa anggota tubuh akan hilang kendali dan bergerak
secara tidak sadar. Inilah yang disebut dengan tremor.
4. Bagaiman hubungan antara emosi dengan tremor ?
Emosi yang kuat seperti rasa takut, marah, kecemasan, atau
kepanikan dapat menyebabkan munculnya tremor. Tremor ini
muncul sebagai bentuk manifestasi emosi-emosi tertentu yang
terjadi pada individu. Ini disebabkan saat kita mengalami emosi,
maka tubuh akan bereaksi dengan keadaan itu atas perintah otak
untuk menyesuaikan apa yang dihadapi.
5. Coba jelaskan akibat perlakuan yang berbeda pada tingkat tremor
seseorang (dengan suara-tanpa suara / dengan dibatasi waktu – tidak
dibatasi waktu)
Keadaan tremor saat tanpa suara harusnya lebih rendah
dibandingkan dengan menggunakan suara yang bersifat
mengganggu karena kondisi lingkungan yang lebih tenang juga
mengurangi tingkat stress dan perasaan tertekan.
Jika menggunakan batasan waktu maka tingkat tremor seharusnya
lebih tinggi dibanding dengan tanpa batasan waktu karena testee
tidak menanggung beban atau resiko dengan penggunaan waktu.

PRAKTIKUM III

INDERA PENGLIHATAN (ORGAN VISUS)

A. Dasar Teori
Mata adalah organ indra yang memiliki reseptor peka cahaya yang
disebut fotoreseptor. Setiap mata mempunyai lapisan reseptor, sisten
lensa, dan sistem saraf, indra penglihatan yang terletak pada mata
(organ visus) yang terdiri dari organ okuli assoria (alat bantu mata) dan
okulus (bola mata). Saraf indra penglihatan, saraf optikus (urat saraf
kranial kedua), muncul dari sel-sel ganglion dalam rebina, bergabung
untuk membentuk saraf optikus. Akomodasi mata berarti
memfokuskan bayangan, sedangkan kemampuan pemfokusan objek
pada jarak yang berbeda disebut daya akomodasi. Akomodasi
bertujuan agar bayangan yang terjadi jatuh tepat pada bintik kuning.
Apabila melihat objek yang letaknya jauh, lensa mata menjadi lebih
pipih, tetapi jika melihat objek yan gdekat, lensa mata menjadi lebih
cembung. Pengaturan kecembungan lensa ini diatur oleh otot-otot,
lensa yang melingkat (otot siliaris). Saat melihat objek yang jauh otot
lensa berelaksasi, sedangkan saat melihat objek yang dekat otot lensa
berkontraksi.
B. Tahap-Tahap Percobaan
1. Topik : Indera Penglihatan
2. Nama Praktikum : Percobaan Howard Dollman
3. Tujuan : untuk mengetahui adanya persepsi seseorang
terutama mengenaipersepsi kedalaman
4. Jalannya Percobaan :
 Menghadap alat praktikum dengan jarak sekitar 1 meter.
 Dengan mata terbuka keduanya, testee diperintahkan untuk
membuat panjang garis dengan tanda panah keluar dengan
panjang garis dengan tanda panah masuk menjadi sama
dengan cara merubah salah satu tanda panah.
 Lakukan lagi dengan mata kiri tertutup.
 Lakukan lagi dengan mata kanan tertutup.

5. Hasil Percobaan :
No Subjek Kedua Mata Mata Kiri
Mata Kanan Tertutup
Terbuka Tertutup
1 Faris 31 44.5 25.5
2 Diki 31 39 36.5

C. Kesimpulan
Pada percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa pengkondisian
mata dengan mata terbuka keduanya memberikan hasil yang
lebih tepat dibandingkan dengan pengkondisian dengan
menutup sebelah mata karena pada saat kedua mata terbuka
maka pandangan memperoleh sumber cahaya yang cukup
dengan prevensi arah yang sesuai.
PRAKTIKUM IV

INDERA PENDENGARAN (ORGANAN AUDITUS)

A. Dasar Teori
Telinga merupakan alat indra yang berfungsi untuk mendengar.
Bagian-bagian telinga dibagi menjadi tiga bagian, yaitu telinga luar,
telinga tengah, dan telinga dalam.
Suara yang terdengar akan masuk ke telinga sebagai getaran. Getaran
tersebut merambat ke dalam saluran telinga hingga mencapai gendang
telinga. Gendang telinga pun bergetar dan mengirimkan rangkaian
getaran suara menuju ketiga tulang yang ada di telinga bagian tengah.
Ketiga tulang telinga tersebut meningkatkan kekuatan getaran suara
dan menghantarkannya ke telinga bagian dalam.

Peningkatan kekuatan getaran ini dibutuhkan untuk meneruskan energi


dari gelombang suara ke dalam cairan pada telinga bagian dalam. Sel
rambut sebagai sensor yang berada pada lapisan koklea lalu mengubah
getaran menjadi sinyal listrik yang ditransmisikan melalui saraf
pendengaran menuju otak.

B. Tahap-Tahap Percobaan
1. Topik : Indera Pendengaran
2. Nama Praktikum : Percobaan Weber
3. Tujuan : Melakukan Pemeriksaan Indera Pendengaran
4. Alat & Bahan : Garpu tala A & B
5. Jalannya Percobaan :
 Testee diperintahkan duduk dikursi yang telah disediakan.
 Garpu Tala A & B disiapkan untuk dipukul
 Dua telinga terbuka lalu Garpu Tala dipukul lalu ditempelkan di
atas kepala tengah ( ubun-ubun) salah satu testee.
 Lakukan lagi dengan telinga kiri tertutup.
 Lakukan lagi dengan telinga kanan tertutup.
6. Hasil Percobaan :
Testee Kondisi Telinga
Kedua Telinga Telinga Kanan Telinga Kiri
Terbuka Terbuka Terbuka
Alfin Ada Berdengung Berdengung
dengungan
pelan
Rizka Ada Berdengung Berdengung
dengungan
pelan

C. Kesimpulan
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa dengung yang
dirasakan oleh testee merupakan respon dari getaran yang dihasilkan
dari garpu tala, tingkat dengung yang dirasakan akan semakin terasa
apabila difokuskan pada salahsatu gendang telinga sesuai dengan yabg
terjadi pada percobaan diatas.
DAFTAR PUSAKA

Ana, Hasmee. 2013. Persepsi: Pengertian, Definisi, dan Factor yang


Mempengaruhi.
https://www.kompasiana.com/hasminee/552999136ea8349a1f552d01/persepsi-
pengertian-definisi-dan-factor-yang-mempengaruhi#. Diakses pada Selasa 14 Mei
2019.

Bani, Abul. 2014. Definisi ilusi.


http://www.abualbanicentre.com/artikel/difinisi-ilusi. Diakses pada Selasa 14 Mei
2019.

Hayati. 2017. Pengertian, Anatomi dan Fisiologi pada Indera Penglihatan.


http://biologi-hayati.blogspot.com/2017/01/pengertian-anatomi-dan-fisiologi-
pada.html?m=1. Diakses pada Selasa 14 Mei 2019.

Marianti. 2017. Tremor. https://www.alodokter.com/tremor. Diakses pada


Selasa 14 Mei 2019.

Nafiun. 2012. Indra Penglihatan Pada Manusia.


http://www.nafiun.com/2012/12/indera-penglihatan-pada-manusia-mata-struktur-
bagian-fungsi.html?m=1. Diakses pada Selasa 14 Mei 2019.

NN. 2013. Ilusi muller-lyer.


http://indonesiapsikologi.blogspot.com/2013/05/ilusi-muller-lyer.html?m=1.
Diakses pada Selasa 14 Mei 2019.

NN. 2018. Bagian-Bagian Telinga dan Fungsinya.


https://idschool.net/sd/bagian-bagian-telinga-dan-fungsinya/. Diakses pada Selasa
14 Mei 2019.
Triutari, Ariani. 2009. Persepsi.
http://arianitriutari.blogspot.com/2009/06/persepsi.html?m=1. Diakses pada
Selasa 14 Mei 2019.

Anda mungkin juga menyukai