Anda di halaman 1dari 9

FILM DEUX JOURS, UNE NUIT KARYA JEAN-PIERRE DARDENNE DAN LUC

DARDENNE

SINOPSIS
Menurut Koeswara (1991, dikutip dari Kuntjojo, 2009, hal. 5), dalam bidang psikologi tidak
ada satu bidang pun yang memiliki daerah yang demikian luas seperti psikologi kepribadian.
Prawira (2016, hal. 21) menjelaskan bahwa dalam psikologi kepribadian perlu memahami
mengenai seluk-beluk tingkah laku individu meliputi pikiran, perasaan dan kegiatan-kegiatan
yang dilakukan. Maka dari itu, psikologi kepribadian dapat disimpulkan sebagai ilmu
kejiwaan yang menerangkan mengenai segala tingkah laku individu yang ditentukan oleh
faktor lingkungan yang dapat membedakan satu individu dengan individu lain.
Eysenck menerangkan (1994, dikutip dari Feist & Feist, 2013, hal. 121) untuk mengetahui
klasifikasi kepribadian individu dapat dilihat dari sifat-sifat yang dimiliki oleh individu itu
sendiri, misal pribadi yang ekstrover, memiliki sifat seperti ramah, dinamis, aktif, berani, dan
lain sebagainya. Individu seperti demikian akan menumbuhkan sifat penuh gairah, optimis,
dan sifat-sifat lainnya yang membuat orang lain pada lingkungan sekitarnya menilai individu
tersebut sebagai individu yang lebih terbuka dalam melihat hal-hal yang terjadi di sekitarnya.
Hal tersebut merupakan suatu gambaran sederhana untuk pengklasifikasian sifat individu
dengan tipe kepribadian yang ada. Dalam penelitian ini penulis memfokuskan pada sifat-sifat
yang dimiliki tokoh utama untuk kemudian dapat diketahui tipe kepribadian tokoh utama
tersebut. Objek material yang dipilih dalam penelitian ini berupa film yang berjudul Deux
Jour, Une Nuit yang dirilis pada tahun 2014, disutradarai oleh Jean-Pierre Dardenne dan Luc
Dardenne. Film ini bercerita tentang seorang wanita muda bernama Sandra berumur sekitar
30 tahunan dan mempunyai 2 orang anak yang berumur di bawah 10 tahun. Sandra
mengalami tekanan psikologis karena ia diharuskan untuk meyakinkan rekan-rekan kerjanya
agar Sandra mendapatkan suara untuk tetap bekerja di perusahaan dan dapat menyelamatkan
perekonomian keluarganya yang akan semakin memburuk jika Sandra kehilangan pekerjaan.
Dalam jangka waktu yang sangat singkat untuk meyakinkan rekan- rekan kerjanya agar
memilih Sandra, yaitu dua hari, satu malam. Namun demikian, perjuangannya untuk
mempertahankan pekerjaan tersebut tidak semudah yang sebelumnya ia bayangkan karena
tidak sedikit dari rekan kerjanya yang tidak mau merelakan bonus upah mereka hanya untuk
membuat Sandra agar tetap bekerja di perusahaan. Sampai pada saat waktu yang dimiliki
Sandra sudah hampir habis, Sandra masih belum menemukan pendukung yang cukup untuk
membantunya mempertahankan pekerjaannya. Sandra pun pasrah dengan hasil akhir yang
akan didapatkan saat pemungutan suara ulang pada hari Senin pagi.
Dalam menghadapi konflik di atas, gambaran sifat yang dimiliki tokoh Sandra terlihat di
sepanjang film Deux Jour, Une Nuit ini. Sebagai contoh, Sandra sering menampilkan
perilaku cemas, tertekan, murung, dan di sisi lain ia juga melakukan hal yang membuat harga
dirinya terlihat rendah. Adapula gambaran sifat lain yang dimiliki tokoh Sandra, seperti sifat
memberontak dan emosional. Kedua sifat tersebut muncul saat Sandra berusaha untuk
membela diri karena suaminya yang terus menerus meyakinkan Sandra agar tetap berusaha
untuk mendapatkan pekerjaannya kembali. Gambaran sifat-sifat tersebut banyak muncul di
dalam film ini yang menunjukkan kepribadian tokoh Sandra. Film Deux Jour, Une Nuit yang
dirilis pada tahun 2014 dipilih sebagai objek material karena film ini memiliki latar belakang
permasalahan psikologis pada tokoh utama yang dapat dilihat dari berbagai sudut pandang
psikologis. Oleh karena itu, meskipun film ini sudah beberapa kali dikaji oleh peneliti lain
dengan beberapa pendekatan yang serupa, tetapi menurut penulis gambaran sifat-sifat yang
dimiliki tokoh Sandra dalam menangani segala masalah yang dialaminya dapat dipahami
sebagai tipe kepribadian tokoh. Penulis menggunakan teori faktor yang dikemukakan oleh
Hans J. Eysenck yang merupakan teori analisis faktor yang dicetuskan pada tahun 1981,
untuk mengetahui tipe kepribadian yang dimiliki tokoh Sandra berdasarkan sifat-sifat yang
dimilikinya.

Teori analisis faktor yang digunakan Eysenck untuk mengetahui klasifikasi tipe kepribadian
manusia yang menghasilkan tiga faktor atau tipe umum yang bersifat bipolar;
ekstraversi/intraversi dimana intraversi memiliki sifat-sifat yang berkebalikkan dari sifat-sifat
yang dimiliki oleh tipe kepribadian ekstraversi, neurotisme/stabilitas di mana stabilitas
memiliki sifat-sifat yang berkebalikkan pula dengan tipe kepribadian neurotisme, dan
psikotik/superego yang memiliki sifat bipolar yang sama dengan pasangan tipe kepribadian
lainnya, yaitu superego memiliki sifat-sifat yang berkebalikan dengan sifat-sifat dari tipe
kepribadian psikotik. Berikut ini merupakan klasifikasi kepribadian yang dijelaskan pada
teori analisis faktor yang dikemukakan oleh Eysenck.
ALASAN MEMILIH FILM
Psikologi merupakan ilmu kejiwaan yang menerangkan segala sesuatu yang berkaitan dengan
tingkah laku manusia sebagai individu. Kepribadian ialah suatu karakteristik yang dapat
membedakan satu individu dengan individu lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
tipe kepribadian tokoh Sandra didasari oleh sifat-sifat yang dimilikinya. Penelitian ini
menggunakan pendekatan psikologis kepribadian dengan menggunakan teori analisis faktor
yang dikemukakan oleh Hans J. Eysenck pada tahun 1981 untuk mendeskripsikan klasifikasi
tipe kepribadian individu. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif karena data
yang dimunculkan merupakan deskripsi gambaran dari klasifikasi tipe kepribadian tokoh
Sandra. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tokoh Sandra menampilkan sifat-sifat untuk
ke lima tipe kepribadian karena tokoh Sandra tidak menampilkan sifat-sifat yang termasuk
dalam tipe kepribadian intraversi. Dari hasil analisis tersebut disebutkan bahwa tokoh Sandra
merupakan individu dengan tipe kepribadian neurotisme karena tokoh Sandra menampilkan
sifat-sifat dalam tipe kepribadian neurotisme paling banyak di antara sifat-sifat dalam tipe
kepribadian lainnya. Hal tersebut terjadi karena tokoh Sandra mengalami kesulitan untuk
kembali normal (stabil) setelah menampilkan sifat- sifat yang dimilikinya. Penulis
memberikan saran untuk penelitian selanjutnya yaitu menggunakan film Deux Jours, Une
Nuit sebegai objek material dan menganalisis gambaran emosi tokoh Sandra dan tokoh Manu
menggunakan pendekatan psikologis dengan teori Skala Afek Positif dan Afek Negatif.
ANALISIS
Tipe Kepribadian Ekstraversi
Tokoh Sandra menampilkan sifat-sifat yang termasuk dalam tipe kepribadian ekstraversi
yang ditemukan oleh penulis, antara lain adalah sifat ramah, dinamis, riang, memberontak,
dan berani.
1. Sifat Ramah
Setelah mendapatkan kabar dari Juliette bahwa akan dilakukan pemungutan suara ulang pada
hari senin pagi, Sandra dengan segera menemui beberapa rekan kerja yang ia pikir dapat
membantunya dalam pemungutan suara dan memilih Sandra agar ia tetap bekerja di
perusahaan. Rekan kerja yang pertama kali yang ditemui bernama Mireille. Sebelumnya
Sandra gagal menemui Mireille karena ia sedang tidak berada di rumah. Ia beralih ke rumah
rekannya yang lain, namun usaha Sandra belum berhasil lalu ia kembali ke rumah Mireille.
Sandra bertemu dengan Mireille yang baru saja tiba di rumah dan dengan segera Sandra
memanggil Mireille. Sandra menjelaskan alasan mengapa ia berada di rumah Mireille dan
Mireille pun ternyata sudah mengerti alasan mengapa Sandra menemuinya. Sandra
sebenarnya kecewa karena Mireille yang ia harapkan dapat membantunya ternyata tidak dan
lebih memilih bonus upahnya. Namun, tutur kata Sandra yang terkesan manis dan sikapnya
yang menyenangkan dan dapat menyembunyikan rasa kecewanya merupakan bentuk dari
sifat ramah (Kamus Besar Bahasa Indonesia, hal. 1159). Sandra tetap berusaha menutupi
emosinya dan tetep bersikap ramah kepada Mireille.

2. Sifat Dinamis
Setelah Sandra berhasil mendapatkan suara dari seorang rekan kerja untuk memilihnya agar
tetap bekerja di perusahaan, Sandra memutuskan untuk pergi menemui rekan-rekan kerja
yang lainnya. Suami Sandra, Manu, tidak dapat mengantar dan menemani Sandra untuk
menemui rekan-rekan kerjanya. Namun, ia dengan tegas mengatakan kepada Manu bahwa ia
akan pergi sendiri menggunakan bus. Perilaku yang terlihat pada gambar 4.2 menjelaskan
Sandra yang pergi seorang diri menemui rekan-rekan kerjanya tetap bisa semangat dalam
menghadapi situasi yang sedang dialaminya. Perilaku tersebut merupakan sifat dinamis yang
berarti dapat dengan mudah, semangat, dan penuh tenaga untuk selalu bergerak sehingga
sanggup menyesuaikan diri dengan keadaan dan sebagainya (Kamus Besar Bahasa Indonesia,
hal. 354). Sifat dinamis ini membuat Sandra terus bergerak maju dan tidak terhentikan oleh
hambatan-hambatan yang ada.
3. Sifat Riang
Dalam perjalanan pulang ke rumah, Sandra bersama dengan suaminya dan ia berusaha untuk
terlihat tetap semangat dan tenang. Di dalam mobil, Manu sengaja memutar musik agar
suasana tetap nyaman untuk Sandra. Namun tiba-tiba Manu mematikan musiknya karena
menurut Manu lagu yang sedang diputar merupakan lagu yang akan membuat Sandra merasa
tertekan
Berdasarkan dialog tersebut, Sandra terlihat berusaha untuk tetap bersemangat dan
menyembunyikan emosinya dengan menentang Manu yang mencoba untuk menghindari
suasana tertekan yang akan dirasakan oleh Sandra karena lagu yang sedang diputarnya.
Namun hal tersebut tidak membuat Manu dan Sandra menjadi saling salah paham atau
bertengkar melainkan menciptakan suasana suka cita meskipun telah melalui hari yang cukup
berat. Terlihat pula suasana menyenangkan dari mereka berdua yang sebenarnya sedang
dihadapkan pada suatu masalah. Menurut Khavari (2006, dikutip dari Fitriani 2012, hal. 43),
riang merupakan keadaan saat emosi individu yang dapat menciptakan suka cita dan
kesenangan hati terhadap sesuatu yang telah terjadi atau yang telah dijalani dalam hidupnya.
Hal serupa juga terjadi setelah Sandra menemui seorang rekan kerja dan meskipun ia gagal
untuk meyakinkannya agar memilih Sandra untuk tetap bekerja di perusahaan namun Sandra
tidak menampilkan kekecewaannya. Sandra bersama dengan Manu dan Anne di perjalanan
pulang ke rumah berusaha mencairkan suasana dengan memutar musik rok yang merupakan
jenis musik kesukaan mereka.

Tipe Kepribadian Neurotisme


Selain sifat-sifat dalam tipe kepribadian ekstraversi tersebut, penulis juga menemukan sifat-
sifat yang termasuk dalam tipe kepribadian neurotisme yang terlihat dalam tokoh Sandra.
Sifat-sifat tersebut antara lain adalah cemas, tertekan, perasaan bersalah, harga diri yang
rendah, tegang, murung, dan emosional.
1. Sifat Cemas
Saat perjalanan menuju rumah beberapa rekan kerja, Sandra memutuskan untuk pergi seorang
diri menggunakan bus karena Manu tidak dapat mengantarkannya. Sandra duduk sendirian
sambil melihat ke luar jendela bus dan terdiam dengan pandangan yang kosong. Sandra
menunjukkan ekspresi wajah yang gelisah. Ia menyiasati kegelisahannya dengan meminum
obat penenang yang sebenarnya baru saja ia minum saat masih dirumah. Seseorang akan
melakukan perubahan fisiologis dan psikologis saat ia mengalami ketegangan mental yang
menggelisahkan, (Rochman, 2010, dikutip dari Hardiani, 2012, hal. 11) sebagaimana yang
terlihat pada gambar 4.7 bahwa perubahan fisiologis yang dilakukan oleh Sandra ialah saat ia
mencari obat penenang di dalam tasnya saat sebelumnya ia sedang terdiam dengan padangan
kosong ke luar jendela bus yang berjalan. Perubahan fisiologis tersebut terlihat pada diri
Sandra karena ia mengalami kecemasan terhadap hal yang akan terjadi yang mungkin tidak
sesuai dengan ekspektasinya. Perubahan psikologi yang terlihat dari gambar 4.8 ialah setelah
Sandra tiba di rumah dan dibantu oleh Manu untuk mengobati luka akibat dari pertengkaran
yang terjadi antara dua rekan kerjanya. Mereka memiliki pendapat yang berbeda mengenai
pemungutan suara ulang. Sandra secara tiba-tiba merasa bahwa dirinyalah yang menjadi
penyebab terjadinya pertengkaran tersebut. Sandra yang awalnya dapat dengan santai dan
biasa saja saat bicara dengan Manu tiba-tiba berubah menjadi terlihat kesal dan tidak suka
dengan perkataan Manu terhadapnya. Perubahan psikologis yang terjadi pada Sandra
merupakan akibat dari kecemasan yang menimbulkan perasaan tidak menentu dan tidak
menyenangkan terhadap individu. Perilaku lain juga terlihat pada hari senin pagi saat
pemungutan suara ulang dilakukan. Sandra berada di sebuah pantri seorang diri menunggu
hasil dari pemungutan suara tersebut. Tidak beberapa lama kemudian Juliette datang
menghampiri Sandra dan menyampaikan hasil dari pemungutan suara tadi. Perubahan
fisiologis dan psikologis yang merupakan respon terhadap situasi tertentu yang mengancam
ialah gambaran untuk individu yang memiliki sifat cemas. Kedua hal tersebut dapat terlihat
pada gambar 4.9 yang menggambarkan perubahan perilaku Sandra secara fisiologis, yaitu
saat Sandra sedang meminum sebotol air seorang diri di pantri ia terlihat tidak tenang atau
terus saja mengubah posisi berdirinya dengan tarikkan nafas yang berat dan mata yang terus-
menerus berkedip. Hal tersebut merupakan gambaran dari perubahan fisiologis yang
dilakukan oleh Sandra yang miliki sifat cemas. Sedangkan secara psikologis, Sandra yang
ditemui oleh Juliette di pantri merespon pembicaraan Juliette dengan hanya diam dan tidak
mengucapkan sepatah katapun. Padahal sebelumnya Sandra terlihat biasa saja dan bisa
dengan sangat berani menyampaikan pendapatnya kepada Jean-Marc. Hal tersebut
merupakan gambaran perubahan psikologis untuk individu saat berada dalam situasi yang
menggelisahkan atau bentuk dari kecemasan individu.

2. Sifat Tertekan
Saat Sandra sedang membuat makan siang untuk kedua anaknya ia menerima telepon dari
rekan kerjanya, Juliette yang memberitahukan kepada Sandra bahwa ia akan dikeluarkan dari
perusahaan karena pengurangan tenaga kerja. Siang itu Manu tiba dirumah dan menjelaskan
kepada Sandra bahwa akan dilakukan pemungutan suara ulang. Sandra bersama dengan
Juliette pergi menemui Dumont untuk membicarakan soal pemungutan suara ulang tersebut.
Dumont kepada Juliette untuk Sandra
yang mengatakan bahwa mereka dapat melakukan pemungutan suara ulang dengan rahasia
maksudnya tanpa diketahui oleh pihak-pihak perusahaan tertentu yang dapat menimbulkan
masalah. Hal tersebut merupakan situasi yang tidak menyenangkan bagi Sandra karena ia
merasa terbebani secara batin karena harus melibatkan orang lain dalam menyelesaikan
masalahnya sendiri. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (hal. 1472) tertekan merupakan
keadaan yang tidak menyenangkan dan umumnya terjadi karena adanya beban batin
kemudian dapat menimbulkan kelumpuhan mental atau gangguan psikologis. Pada dialog
terlihat pula bahwa perkataan Dumont yang terkesan menakut-nakuti Sandra membuatnya
merasa terdesak akan suatu hal, yakni Sandra harus setuju untuk berurusan dengan kompetisi
dari panel surya Asia. menampilkan perilaku Sandra yang mengalami ketidaknyamanan dan
panik, yaitu Sandra hanya terdiam di belakang Juliette yang membantunya berbicara kepada
Dumont.

3. Perasaan Bersalah
Manu menemui Sandra di kamarnya saat Sandra sedang menyendiri dan tidak ingin
diganggu. Namun Manu tetap berusaha untuk menenangkan Sandra agar ia dapat terus
berusaha dan meyakinkan Sandra utnuk terus berjuang demi mempertahankan pekerjaannya.
Sandra seperti menyadari bahwa karenanya semua hal akan menjadi semakin memburuk.
Dari dialog tersebut, ucapan Sandra menggambarkan bahwa ia merasa bersalah karena ia
secara tidak langsung memberitahukan Manu bahwa jika semua ini bukan karena dirinya
pasti tidak akan terjadi masalah yang rumit seperti yang mereka sedang alami sekarang.
Menurut Tangney (2010, dikutip dari Ratnah, 2015, hal. 7) rasa bersalah dapat diartikan
dengan adanya keinginan untuk mengevaluasi perilaku diri yang negatif dan keinginan untuk
memperbaiki tindakan. bahwa Sandra meskipun telah merasa gagal ia tetap ingin berusaha
untuk mendapatkan hasil yang diinginkannya dengan terus mencari suara dari rekan- rekan
kerja yang ia pikir dapat membantunya pada hari Senin pagi. Hal tersebut merupakan bentuk
dari evaluasi perilaku diri yang dilakukan Sandra sebagai individu dengan perasaan bersalah.
Perilaku Sandra yang menggambarkan bahwa ia merasa bersalah juga ditemukan penulis saat
setelah hasil pemungutan suara keluar dan Dumont memanggil Sandra untuk ke ruangannya.
Dumont ingin membicarakan perihal hasil pemungutan suara yang mayoritas dari hasilnya
adalah memilih bonus. Hal tersebut membuat Sandra tidak kembali bekerja di perusahaan
lagi sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya. Namun Dumont menawarkan
kesempatan lain kepada Sandra, yakni ia akan tetap mempekerjakan Sandra dan untuk
menghindari perselisihan antara karyawan yang mayoritas memilih bonus, perusahaan akan
tetap memberikan bonus kepada seluruh karyawan tetapi dengan jumlah yang lebih sedikit
dari kesepakatan sebelumnya. Hal lain yang disebutkan oleh Dumont ialah ia tetap tidak akan
memperbaharui kontrak kerja jangka tetap untuk sebagian karyawan yang telah habis kontrak
kerjanya pada bulan September dan Sandra dapat kembali bekerja.

Tipe Kepribadian Stabilitas


Penulis menemukan sifat yang termasuk dalam tipe kepribadian stabilitas yang ditampilkan
oleh tokoh Sandra, yaitu sifat tidak pemalu.

1. Sifat Tidak Pemalu


Setelah Sandra berhasil menghubungi seorang rekan kerja untuk memilihnya saat
pemungutan suara ulang, Sandra kemudian terus mencari alamat rumah rekan- rekan kerja
yang ia akan mintai bantuannya pada hari senin pagi. Sebelumnya Sandra gagal menemui
rekan kerja bernama Mireille karena ia sedang tidak berada di rumah, Sandra dengan segera
beralih ke tempat tinggal rekan kerja yang lainnya. Saat diperjalanan, Sandra tidak tahu persis
dimana letak alamat itu berada. Ia berlari menyebrangi jalan untuk menghampiri seorang pria
yang sedang berjalan seorang diri dan Sandra menanyakan suatu hal mengenai alamat yang ia
cari kepada pria yang tidak ia kenal tersebut.

KESIMPULAN
Tipe kepribadian manusia dapat dilihat dari sifat-sifat yang dimilikinya. Berdasarkan hasil
analisis gambaran sifat-sifat tokoh Sandra dalam film Deux Jours, Une Nuit, tokoh Sandra
menampilkan sifat-sifat untuk ke lima tipe kepribadian yang terdiri dari (a) tipe kepribadian
ekstraversi terdiri dari, yaitu ramah, dinamis, riang, memberontak, berani, (b) tipe
kepribadian neurotisme terdiri dari, yaitu cemas, tertekan, perasaan bersalah, harga diri yang
rendah, tegang, murung, emosional, (c) tipe kepribadian stabilitas terdiri dari, yaitu tidak
pemalu, (d) tipe kepribadian psikotik terdiri dari, yaitu keras kepala, (e) tipe kepribadian
superego terdiri dari, yaitu tidak antisosial dan ramah. Seorang individu dalam tipe
kepribadian tertentu tidak selamanya hanya menampilkan sifat-sifat yang tergolong dalam
salah satu tipe kepribadian saja, namun individu juga dapat menampilkan beberapa sifat dari
tipe kepribadian lainnya yang tidak dominan. Untuk menjawab rumusan masalah pada
penelitian ini, penulis telah mendeskripsikan gambaran sifat-sifat yang dimiliki tokoh Sandra.
Sifat-sifat tokoh yang paling banyak muncul terdapat pada tipe kepribadian neurotisme yang
artinya tokoh Sandra merupakan individu dengan kecenderungan untuk bereaksi berlebihan
secara emosional dan mengalami kesulitan untuk kembali normal (stabil) setelah
menampilkan sifat-sifat cemas, tertekan, rasa bersalah, harga diri yang rendah, tegang,
murung, dan emosional. Maka tipe kepribadian tokoh Sandra yang tergambarkan dalam film
Deux Jours, Une Nuit adalah neurotisme.

DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Saifuddin. (2010). Metode Penelitian. Jogjakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat
Bahasa.
Dewi, Ratna Sari. (2016). Perilaku Anti Sosial Pada Anak Sekolah Dasar. Banten:
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Eysenck, Hans J. (1973). Handbook of Abnormal Psychology. London: Pitman Medical
Publishing Co., LTD.
Febriani, Putri Rezeki. (2016). Gambaran Gejala Depresi Tokoh Utama dalam Film ‘Deux
Jours, Une Nuit’ Karya Jean-Pierre Dardenne dan Luc Dardenne. Malang: Universitas
Brawijaya.
Feist, Jess dan Feist, Gregory J. (1998). Teori Kepribadian: Theories of Personality. Buku 1
edisi 7. Jakarta: Salemba Humanika.
Feist, Jess dan Feist, Gregory J. (2013). Teori Kepribadian: Theories of Personality. Buku 2
edisi 7. Jakarta: Salemba Humanika.
Fitriani, Badriyah. (2012). Hubungan Sikap Asertif Dengan Kebahasiaan Pada Santri Remaja
Putri Pondok Pesantren Miftahul Mubtadiin Nganjuk. Malang: Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim.

Anda mungkin juga menyukai