Anda di halaman 1dari 6

FAKULTAS KEDOKTERAN

PSIKOLOGI
PAPER BEDAH FILM

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3:


 ANNISA HALWATUS SALWA THALIB
 ANNISA MUSLIMAH FADILLAH THAMRIN
 ANDI TRISYA DENIDA PABOKORI
 EMI LIA HALIM
 FIQAH ANDINI LESTARI BASIR
 LIDYA FITRI RAMADHANI
 NADYA AURA AMALIA
 SISILIA FAJIRIN S. BADU
 WAODE ZAHRA AMALIA

PSIKOLOGI B 2016
THE MARTIAN
SINOPSIS

Film ini dimulai dengan 6 orang dalam 1 tim yang sedang berada di Mars
dan melakukan penelitian, Sekitar pukul 4.30 pagi waktu setempat, satelit NASA
AS menangkap sinyal adanya badai besar di wilayah misi luar angkasa di planet
Mars. Badai tersebut mendatangi pesawat Antariksa, tim tersebut yang masih
berada di permukaan. Sehingga misi yang sudah disiapkan dengan matang dan
sedang dalam proses pengerjaan mekanisme standar kehidupan di Mars harus
dibatalkan.

Misi mereka yang batal itu seharusnya adalah mencoba menciptakan


kehidupan baru di planet Mars, dengan membawa begitu banyak peralatan
lengkap termasuk perangkat bertahan hidup yang sudah terpasang di permukaan
gurun pasir berbatu yang keras di planet Mars. Selama evakuasi awak, badai
terlihat semakin tidak bersahabat, dianggap bahwa tidak mungkin menunggu
terlalu lama untuk pesawat cadangan, dan akhirnya membatalkan misi dan
kembali ke pangkalan di bumi.

Saat itu Mark Watney (Matt Damon) merupakan salah satu kru yang ikut
dalam tim, terjebak badai dan terpisah dari tim yang sama-sama sedang diburu
oleh ancaman badai untuk segera kembali ke pesawat dan membatalkan misi, dan
mereka berasumsi bahwa Mark telah tewas karena setelah beberapa kali
melakukan kontak, Mark tidak menjawab, dan pesawat segera meninggalkan
permukaan Mars, dan Mark tertinggal disana.

Dibutuhkan waktu sekitar 4 tahun untuk mencapai planet Mars yang


berjarak lebih dari 140 juta mil atau sekitar 200 juta kilometer, dan Mark Watney
berada dalam situasi guncangan jiwa akibat kesendiriannya yang hanya akan
mampu bertahan hingga 1 bulan ke depan. Mark sendirian berada di sebuah planet
yang demikian besar.

Semua kemampuan dan peralatan yang tersisa di kapal induk dicobanya


untuk melakukan perbaikan, dia harus mempertahankan diri, termasuk terus
melakukan kontak dengan dunia luar, untuk mendapatkan sinyal barangkali dapat
terkirim ke awak pesawat tim sebelumnya atau ke kantor pusat NASA. Bahkan di
planet yang tak berpenghuni itu, Mark telah mencoba segala usaha untuk tetap
hidup, termasuk menanam tanaman di dalam ruang laboratorium yang memang
seharusnya disiapkan untuk misi mereka, digunakannya untuk bekal bertahan.

Tidak mudah hidup sendiri dalam sebuah tempat seperti itu, tempat tanpa
gravitasi, tanpa oksigen, tak ada makanan dan air. Hingga Mark hampir gila
akibat tekanan keadaan yang menimpa dirinya. Banyak kegagalan ditemuinya
selama mencoba menghubungkan peralatan yang ada ke kontak di bumi. Hingga
suatu ketika setelah waktu yang sudah sangat lama, pesannya diterima di stasiun
NASA. Disaat Mark bahkan sudah mulai bisa mengatasi kondisi yang baginya
sudah mulai 'terbiasa'.

Sebelumnya pihak juru bicara NASA bahkan enggan untuk menjelaskan


apakah ada kemungkinan Mark masih hidup disana atau tidak, tetapi lebih
mengarah pada anggapan kalau Mark sudah tidak ada. Namun pesan yang muncul
dilayar maskapai ruang angkasa itu mengubah segalanya.

Rekan setimnya merasa bersalah atas kejadian itu, dan mereka ingin
melakukan aksi penyelamatan untuk Mark di jarak ratusan juta kilometer. Dimana
akhirnya tim mereka kembali ke Mars untuk menyelamatkan Mark, dalam misi
penyelamatan juga butuhnya perhitungan yang sangat akurat agar ketika mereka
kembali di Mars, Mark tidak mati kelaparan.

Setelah perhitungan dan NASA AS juga mendapat pertolongan dari


NASA CHINA, mereka akhirnya bisa mempercepat roket tim sehingga bisa lebih
cepat sampai di Mars tepat waktu, dan ketika Mark di selamatkan pun butuhnya
pengorbanan serta usaha agar ketika Mark melompat dari pesawat roketnya ke
pesawat roket tim, dia bisa mencapainya, butuh kerja sama serta kepercayaan
sehingga mereka berhasil menyelamatkan Mark. Dan ketika sampai di bumi
mereka mendapat banyak pengetahuan dari Mark bahwa manusia bisa bertahan di
Mars dalam waktu yang lama. Mark menjadi ilmuwan petinggi di NASA karena
dia dianggap adalah satu-satunya manusia di bumi yang baru bisa bertahan hidup
di Mars dan tinggal di Mars selama kurang lebih 1 tahun 6 bulan.
MOTIVASI YANG ADA PADA FIL DITINJAU DARI TEORI PROSES
MELAWAN (OPPONENT PROCESS THEORY)

Dalam film The Martian kami mendapatkan teori motivasi di dalamnya.


Dalam film tersebut, si tokoh utama (Mark) berusaha untuk bertahan hidup
meskipun secara logis hal tersebut sangat mustahil karena selain bahan makanan
yang terbatas, udara juga tidak sesuai dengan kondisi tubuh manusia di bumi.
Inilah yang membuat si tokoh utama memotivasi diri agar dia tidak meninggal dan
dapat terus bertahan hidup meskipun banyak rintangan yang dilaluinya.

Jika ditinjau dari teori proses melawan (Opponent Process Theory) si


tokoh utama keluar dari zona nyamannya untuk kepuasan dirinya yang dimana hal
tersebut menghasilkan efek positif bagi dirinya dan orang lain. Si tokoh utama
juga sempat merasa putus asa dengan keadaan yang ia lalui saat itu, namun disaat
yang bersamaan ia kembali sadar dan kembali memotivasi dirinya dengan
mengatakan “Saya tidak mau mati di sini”. Ia kemudian melakukan hal-hal yang
bisa ia lakukan untuk bertahan hidup seperti membuat makanan sendiri dengan
cara menanam kentang dan membuat alat komunikasi agar dapat berhubungan
dengan orang di bumi untuk memberitahukan bahwa ia masih hidup. Ini
membuktikan bahwa ia memiliki motivasi yang kuat.

Hal ini merupakan poin yang menunjukkan kondisi dimana si tokoh utama
memiliki motivasi sesuai dengan teori proses melawan. Dimana si tokoh utama
memiliki emosi yang berbeda diwaktu yang hampir bersamaan dan emosi
tersebutlah yang membuat motivasi itu muncul.

Hal yang didapatkan dari motivasinya ialah penelitian yang dilakukan di


planet Mars membuahkan hasil yang diharapkan selama mereka meneliti. Proses
timbal balik dari penelitian yang mereka lakukan memang tidak langsung
memperoleh hasil yang sesuai dengan yang diharapkan, namun hasilnya mereka
rasakan setelah mendapatkan berbagai macam cobaan.
STAND AND DELIVER
SINOPSIS
Jaime Escalante adalah seorang guru baru dalam bidang matematika di
James A. SMA Garfield di Timur Los Angeles. Sekolah ini penuh dengan siswa
nakal dan susah di atur, mereka juga dari keluarga kelas pekerja yang jauh di
bawah tingkat kelas mereka dalam hal keterampilan akademik dan memiliki
banyak masalah sosial. Escalante berusaha untuk mengubah budaya sekolah untuk
membantu siswa berprestasi di bidang akademik. Dia segera menyadari potensi
yang belum dimanfaatkan kelasnya dan menetapkan tujuan memiliki siswa yang
berhasil dalam mengambil A.P Calculus tahun senior mereka. Escalante
menginstruksikan kelasnya di bawah ke dalam suasana yang santai namun tetap
merujuk ke hal "keinginan" dan "motivasi" siswa, agar meraka bisa berhasil ketika
mengikuti ujian nanti. Escalante menggunakan metode yang dinamainya ‘ganas’.
Untuk keberhasilan ujian Escalante bahkan membuat Para siswa mulai
mengambil kelas matematika di musim panas, dengan Escalante harus menahan
sinisme dari beberapa pihak yang merasa siswa tidak cukup mampu. Sebagai
siswa berjuang dengan harapan yang lebih rendah yang mereka hadapi dalam
masyarakat, Escalante membantu mereka mengatasi kesulitan ini dan lulus ujian
AP Calculus. Educational Testing Service mempertanyakan keberhasilan siswa,
bersikeras ada terlalu banyak hal hal yang memicu mereka berpikir bahwa hasil
lulus tes anak didik Escalante itu adalah curang dalam kesalahan mereka, mereka
memiliki kesalahan yang sama semua, membuat pihal testing service berpikir
bahwa mereka menipu. Escalante membela murid-muridnya, merasa bahwa
tuduhan yang lebih didasarkan pada persepsi deskriminasi, ekonomi, serta
akreditas sekolah yang di cap tidak baik. Dia menawarkan untuk siswa merebut
kembali keberhasilan mereka dengan ujian kembali yang pada akhirnya siswa
semua berhasil melewati tes lagi, meskipun hanya memiliki satu hari untuk
mempersiapkan, menghilangkan semua kekhawatiran dari kecurangan. Semua
murid Calculis di kelas Escalante berhasil mendapatkan hasil yang memuaskan
walaupun di bawah tekanan, dan motivasi mereka untuk berhasil dan bisa kuliah
bisa tercapai. Di akhir cerita, semua murid Escalante berhasil lulus ujian
AP.Calculus dan mereka bisa lanjut di perkuliahan, serta SMA Garfield malah
jumlah yang lulus ujian calculus semakin meningkat setiap tahunnya.

MOTIVASI YANG ADA PADA FIL DITINJAU DARI TEORI PROSES


MELAWAN (OPPONENT PROCESS THEORY)

Dalam film STAND and DELIVER kami mendapatkan motivasi yang sangat
kuat di dalamnya, beberapa metode motivasi yag digunakan oleh guru yang
bernama Escalante sangat menakjubkan, dia bisa membuat semua muridnya yang
tadinya di cap sebagai murid yang sulit di atur, nakal dan tidak bisa melewati dan
menjawab walaupun soal yang mudah, tetapi dengan adanya keyakinan dalam diri
Escalante dia mematahkan semua persepsi orang orang akan muridnya, dia bisa
membuat mereka melewati Tes Ujian dengan nilai yang baik walaupun mereka
masih mendapatkan lagi gunjungan akan masyarakat akan kemampuan mereka,
tetapi dengan semangat dan kerja keras mereka membuktikan bahwa mereka bisa.
Film ini juga mencakup teori proses berlawan, dimana disini mereka mendapatkan
tekanan akan ujian, stress hingga berujung pada kata menyerah dan lelah tetapi
dengan kembali mendapatkan motivasi bahwa mereka ingin kuliah, dan ingin
merubah jalan hidup mereka, maka mereka semangat belajar.
Mereka belajar dengan hati yang senang walaupun kita tahu di kepala
mereka penuh dengan tekanan akan takutnya gagal. Bahkan di sini juga membuat
motivasi teori proses berlawanan, sangat terlihat ketika juga mereka keluar dari
zona nyaman mereka untuk mendapatkan hal yang lebih baik akan dirinya dan
juga orang lain, dengan Motivasi yang di berikan serta metode yang diberikan
kepada mereka, akhirnya mereka bisa mendapatkan hal positif yang berlawanan
dengan hal negatif sebelumnya yang ada pada diri mereka semua, mereka
menjadikannya hal yang positif yang akhirnya bisa berguna kepada dirinya dan
juga menunjukan kegunaan kepada orang lain, seperti sekolah, gurunya dan
keluarga yang pada akhirnya mengantarkan mereka berhasil utnuk masuk kuliah,
agar menjadi orang yang lebih baik, dan bisa membantu orang tua mereka
kedepannya dan mencapai cita cita yang mereka inginkan. Walaupun di awal
cerita mereka menyerah dan tidak percaya bahwa diri mereka bisa tetapi seiring
berjalannya proses yang dilalui oleh mereka, ini malah terjadi hal yang
berlawanan dengan persepsi awal mereka, dan malah membuat mereka yakin
bahwa mereka bisa.

Anda mungkin juga menyukai