Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat-Nya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik sebagaimana mestinya. Makalah ini
berjudul “Hasil Analisis Film Hiden Figures” Dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas
dari bantuan berbagai pihak, sehingga dalam kesempatan ini kami juga bermaksud untuk
menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat-Nya.


2. Ibu Rr. Chusnu Syarifa Diah Kusuma, S.AB., M.Si., selaku dosen pengampu.
3. Seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini.

Meskipun kami berhasil menyelesaikan makalah ini dengan baik, kami menyadari akan
adanya kekurangan serta kekeliruan di dalam makalah ini sehingga kami sangat terbuka
dengan kritik saran serta masukan dari berbagai pihak. Akhir kata kami juga berharap agara
makalah ini bisa bermanfaat sebagaimana mestinya. Sekian dan terim kasih.

Yogyakarta, 26 Desember 2019

Penyusun
DATA FILM

1. Judul Film : Hidden Figures


2. Durasi : 127 menit(2 jam 7 menit)
3. Produser : Peter Chermin
Jenno Topping
Pharrell Williams
Theodore Melfi
Donna Gigliotti
4. Sutradara : Theodore Melfi
5. Skenario : Allison Schroeder
6. Pemeran : Taraji P. Henson sebagai Katherine Johnson
Octavia Spencer sebagai Dorothy Vaughan
Janelle Monae sebagai Mary Jackson
Kevin Costner sebagai Al Harrison
Kirsten Dunst sebagai Vivian Jackson
Jim Parsons Paul Stafford
Glen Powell sebagai John Glenn
Mahershala Ali sebagai Jim Johnson
Donna Biscoe sebagai Joylette Coleman
Rhoda Griffis sebagai petugas perpustakaan berkulit putih
Maria Howell sebagai Nonna Summer
Aldis Hodge sebagai Levi Jackson
Paige Nicollette sebagai Eunice Smith
Gary Weeks sebagai Reporter dari Konferensi Pers
Kimberly Quinn sebagai Ruth
Olek Krupa sebagai Karl Zielinski, insinyur
7. Sinematografi : Mandy Walker
8. Penyunting : Peter Tescheners
9. Perusahaan produksi : Fox 2000 Pictures
Chernin Entertaiment
Levantine Films
TSG Entertaiment
10. Distributor : 20th Century Fox
11. Tanggal rilis : 10 Desember 2016 ( Teater School of Visual Arts)
25 Desember 2016 (terbatas di AS)
6 Januari 2007 (secara luas di AS)
12. Sinopsis film : Fillm Hidden Figures merupakan film yang diangkat dari
kisah nyata merupakan potret perjuangan kaum perempuan berkulit hitam di Amerika
Serikat di tengah iklim segregasi karena diskriminasi warna kult yang masih kental
saat itu. Film ini menampilkan perjuangan tiga perempuan berkulit hitam(yang
merupakan minoritas di AS), di NASA pada tahun 1961 yang ketika itu masiih
dikenal akrab dengan iklim segregasi(pemisahan berdasarkan rasa tau warna kulit).
Marry Jackson salah satu dari perempuan itu ahli teknik, yang berwarna kulit
hitam dan gendernya mendaptkan penolakan untuk menjadi tekniksi di NASA,
kecuali bila dia berhasil lulus di pendidikan tinggi yang khusus bagi kulit puth. Selain
Mary, Dorothy Vaughan yang memiliki peran sebagai pelaksana tugas Supervisor
atau pengawas dari Area Barat, namun jabatan tersebut selalu tdak berhasil
diperolehnya secara permanen atau tetap, lagi- kerjakan lagi karena warna kulitnya.
Disamping Mary dan Dorothy, terdapat pula Katherine kecil, yang mampu
menyelesaikan soal persamaan aritmatika linear yang nyaris tidak dipahami oleh
anak-anak seusianya. Keceradasannya yang cemerlang membuatnya mendapatkan
beasiswa, dan dia juga diterima di NASA sebagai salah satu pegawai dalam Area
Barat lembaga antariksawan tersebut.
Kesempatan datang kepada Katherine ketika kelompok kerja luar
angkasa(yang melakukan perhitungan rumit bagi NASA) membutuhkan satu tenaga
matematikawan handal. Lowongan tersebut juga dipicu oleh Rusia(yang saat tu
menjadi rival AS dalam perjuangan menuju luar angkasa), yang berahsil dengan
sukses meluncurkan satelt pertamanya yang mengorbit bumi.
Keunggulan Rusia membuat pemerintahan AS menjadi lebih agresif dalam
menyeluruh NASA mempercepat apa saja yang mereka kerjakan, dan Ketua
Kelompok Kerja Luar Angkasa, Al Harrison membutuhkan tambahan bantuan tenaga
kerja. Dorothy sebagai supervisor menunjuk Katherine yang memang berotak cerdas.
Katherine terjadi menjadi matematikawan pertama baik sebagai wanita
maupun orang berkulit hitam yang masuk dalam kelompok kerja terebut.
Namun, menjadi yang pertama ternyata tidak memudahkan bagi Katherine,
bahkan dia kerap merasakan perlakuan diskriminiatif yang didukung oleh iklim
segregasi yang masih sangat terasa saat itu.
Integrase spsial memang butuh orang yanag rela menjadi yang pertama, baik
yang pertama maju menembus rintangan maupun yang pertama membuka diri,
memeberi jalan. Saat sekat-sekat dikesampingkan, energy bersama menghasilkan
lompatan kemajuan, dalam film ini, membawa manusia ke luar angkasa.(Indira
Permanasari)
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Antopometri adalah metode untuk mendapatkan ukuran yang tepat daritubuh manusia,
yang merupakan studi perbandingan pengukuran dan kemampuan tubh manusia.
Antopometri berasal dari kata Yunani ‘Anthropos’ yang berarti manusia dan ‘Matron’
yang artinya ukuran. Antoprometri dikembangkan pada abad ke-19 sebagai metode yang
diterapkan oleh antropolog fisik untuk mempelajari variasi manusia dan evolusi pada
populasi yang hidup dan punah. Secara khusus, pengukuran antropometrik melibatkan
beberapa hal beriku:
a. Ukuran, misalnya tinggi, berat, luas, dan volume.
b. Struktur, misalnya tinggi, lebar, panjang berbagai bagian tubuh.
c. Komposisi, misalnya presentase lemak tubuh, kadar air, dan masa tubuh manusia.
Antopometri akan sangat berpengaruh dalam pengadaan fasilitas yang ada di sebuah
perusahaan, karena fasilitas yang ada akan menyesuaikan dengan keadaan rata-rata tubuh
laryawan bukan kita yang harus menyesuaikan. Misalnya, jika karyawan di sebuah
perusahaan memiliki postur tubuh yang tinggi, maka meja, kursi dan bebrapa fasilitas
lainnya juga harus disesuaikan agar tidak mudah merasa lelah, cidera, dan agar maksimal
dalam bekerja. Film Hidden Figures ini menjadi acuan analisis pentingnya antropometri
dalam pengadaan fasilitas karena film ini menyuguhkan dengan begitu kompleks
antopometri dalam sebuah perusahaan.

1.2 Tujuan
Dari latar belakang diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui relevansi film “Hidden Figures” dengan unsur antopometri.
2. Dapat menegetahui sistem antopometri yang baik sesuai dengan standar dalam
lingkungan kerja.
3. Memenuhi tugas akhir mata kuliah Ergonomi.
1.3 Manfaat

Dari latar belakang dan tujuan diatas, dapat disimpulkan bahwa manfaat yang dapat
diambil dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut.

1. Memberikan pengetahuan yang lebih dalam mengenai antopometri dalam pengadaan


fasilitas disebuah perusahaan sehingga dapat terlihat dengan nyata relevansi antara
keduanya.
2. Dapat memahami dan menerapkan sistem antopometri yang baik dan sesuai dengan
standar dalam dunia kerja baik itu sebagai pekerja, perusahaan, maupun untuk diri kita
sendiri.
3. Menjadi bahan refleksi diri serta brainstorming tentang antopometri yang baik dan
sesuai standar serta menambah wawasan kita.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kajian Teori


2.1.1 Antopometri dalam Sebuah Perusahaan.
Antropometri adalah pengukuran dimensi tubuh atau karakteristik fisik tubuh
lainnya yang relevan dengan desain tentang sesuatu yang dipakai manusia (Sanders &
McCormick -1987, Pheasant -1988, dan Pulat -1992 ). Antropometri merupakan
bidang ilmu yang berhubungan dengan dimensi tubuh manusia. Dimensi-dimensi ini
dibagi menjadi kelompok statistika dan ukuran persentil. Jika seratus orang berdiri
berjajar dari yang terkecil sampai terbesar dalam suatu urutan, hal ini akan dapat
diklasifikasikan dari 1 percentile sampai 100 percentile.

Data dimensi manusia ini sangat berguna dalam perancangan produk dengan
tujuan mencari keserasian produk dengan manusia yang memakainya. Pemakaian data
antropometri mengusahakan semua alat disesuaikan dengan kemampuan manusia,
bukan manusia disesuaikan dengan alat. Rancangan yang mempunyai kompatibilitas
tinggi dengan manusia yang memakainya sangat penting untuk mengurangi timbulnya
bahaya akibat terjadinya kesalahan kerja akibat adanya kesalahan disain (design-
induced error). Kenyamanan menggunakan alat bergantung pada kesesuaian ukuran
alat dengan ukuran manusia. Jika tidak sesuai, maka dalam jangka waktu tertentu
akan mengakibatkan stress tubuh antara lain dapat berupa lelah, nyeri, pusing.

Jika disadari bahwa perancangan suatu produk juga dilakukan oleh manusia,
maka perancangan sistem manusia-mesin juga tidak lepas dari faktor-faktor manusia
karena sebagian dari kesalahan-kesalahan kerja yang terjadi disebabkan oleh
rancangan produk yang tidak mempunyai kompatibilitas dengan manusia yang
menanganinya. Karena itu seorang perancang produk mempunyai peran besar dalam
mengurangi risiko bahaya akibat kesalahan kerja. Memang kesalahan adalah
manusiawi, tetapi penelitian lebih jauh menunjukkan bahwa kesalahan manusia
banyak disebabkan kesalahan rancangan produk. Ini menunjukkan bahwa kesalahan
manusia berawal pada perancangannya yang ‘tidak manusiawi’ dan berakibat pada
tahap pemakaiannya sebagaimana juga pada perawatannya.
2.1.2 Pentingnya Antopometri arsitektur & desain

Antropometri memengaruhi berbagai industri, proses, layanan, dan produk dan


memiliki pengaruh besar dalam mengoptimalkan desain bangunan. Dimensi dan
kemampuan manusia adalah faktor kunci dalam menentukan proporsi dan desain
keseluruhan bangunan. Prinsip dasar dari antropometrik adalah bahwa desain bangunan
harus sesuai dengan tubuh manusia, tidak ada konsep bahwa orang yang harus sesuai
dengan bangunan.
Ada dua bidang utama antropometri:
1. Antropometri statis (Ergonomi) adalah pengukuran ukuran tubuh saat istirahat dan
ketika menggunakan furnitur & perangkat seperti kursi, meja, tempat tidur, perangkat
mobilitas, dll.
2. Antropometri fungsional adalah pengukuran kemampuan yang terkait dengan tugas-
tugas gerakan, seperti mencapai, bermanuver dan bergerak, dan aspek lain dari
penggunaan ruang dan peralatan.

Antropometri dalam desain bangunan bertujuan untuk memastikan bahwa setiap


pengguna bangunan bisa tinggal senyaman mungkin. Secara praktis, ini berarti bahwa
dimensi harus sesuai, langit-langit cukup tinggi, pintu dan lorong cukup lebar, dan
sebagainya. Dalam beberapa kasus, ini memiliki arti khusus untuk desain tempat
kerja.
Antropometri menyediakan berbagai persyaratan standar dan solusi yang disetujui
untuk desainer untuk membantu memastikan desain yang sesuai. Namun, penting
untuk mempertimbangkan tujuan dan kebutuhan spesifik pengguna. Orang tua, anak-
anak, orang dengan masalah mobilitas, pengguna kursi roda dan sebagainya mungkin
memiliki persyaratan yang berbeda & spesifik. Secara khusus, aksesibilitas yang baik
dan pergerakan yang mulus di sekitar bangunan harus dipertimbangkan ketika
merancang bangunan dan fitur-fiturnya. Antropometri juga berdampak pada
kebutuhan ruang untuk perabot dan perlengkapan, misalnya :

 Kamar mandi harus memiliki ruang yang cukup agar sesuai dengan aksesori
mandi dengan nyaman
 Kamar tidur harus memiliki ruang yang cukup untuk memasang furnitur yang
diperlukan dengan nyaman
 Gedung kantor harus memiliki ruang yang cukup agar sesuai dengan kebutuhan
kerja di kantor.

Jadi, Antropometri membantu Anda menemukan dimensi standar minimum yang


dibutuhkan manusia untuk kecocokan di area kerja tertentu dan melakukan aktivitas
rutin secara efisien.
2.2 Relevansi Film dengan Antropometri
Hidden Figures adalah film drama biografi tahun 2016 yang disutradarai oleh
Theodore Melfi dan diproduseri oleh Donna Gigliotti, Peter Chernin, Jenno
Topping, Pharrell Williams dan Theodore Melfi. Naskah film ini ditulis oleh Allison
Schroeder dan Theodore Melfi berdasarkan buku non-fiksi berjudul sama karya
Margot Lee Shetterly. Film ini dibintangi oleh Taraji P. Henson, yang berperan
sebagai Katherine Johnson, seorang matematikawan yang menghitung lintasan
penerbangan dalam proyek Merkuri dan Apollo 11 pada tahun 1969 menuju ke
Bulan. Film ini juga dibintangi oleh Octavia Spencer, Janelle Monáe, Kevin Costner,
Kirsten Dunst dan Jim Parsons. Film Hidden Figures ditayangkan secara perdana di
Teater School of Visual Arts pada tanggal 10 Desember 2016 dan dirilis di Amerika
Serikat pada tanggal 25 Desember 2016 secara terbatas dan 6 Januari 2017 secara
luas Film ini mendapatkan review positif dari para kritikus.
Film ini memiliki kaitan erat dengan antopometri, terlihat jelas dalam adegan
ruang kerja NASA. Menurut saya ruang kerja yang dimiliki NASA belum sesuai
dengan standar ergonomi lingkungan tinggi tetapi furniture seperti meja dan kursi
palah dibuat pendek, hal ini akan berdampak pada optimalisasi pada setiap
karyawan, bisa menyebabkan cepat kelelahan atau bahkan akan berdampak jangka
panjang sepereti terkena penyakit tulang. Seharusnya, pihak NASA harus
menganaisis rata-rata postur tubuh karyawaannya agar saat pengadaan fasilitas tidak
salah dan bisa disesuaikan dengan para karyawan.
Yang kedua yang akan saya analisis yaitu tata letak ruang kerja NASA,
menurut saya ruang kerja NASA juga belum seuai dengan standar egonomi
lingkungan kerja yang baik, karena ruang kerja NASA hanya teletak pada satu
ruangan dan tanpa penyekat antara divisi satu dengan yang lainnya. Hal ini akan
membuat konsentrasi pada masing-masing karyawan kurang aksimak karena apa
yang dilakukan apa yang dibicarakan oleh karyawan lain pasti akan terdengar.
Seharusnya pihak NASA membuat ruang kerja yang ditambahi dengan penyekat
antara divisi satu dengan yang lainnya agar kosentrasi mereka maksimal dan lebih
fokus pada pekerjaannya masing-masing.
Yang ketiga yaitu papan tulis yang berada di ruang kerja NASA menurut saya
juga tidak sesuai dengan standar ergonomi yang baik, karena papan tulisnya sangat
besar dan setiap Katherin Johnson akan menulis harus menggunakan tanggan yang
menurut saya hal tersebut berbahaya. Seharusnya, jika memang membutuhkan papan
tulis yang besar juga harus disediakan tangga yang bisa bergeser otomatis tanpa
harus kita turun terlebih dahulu untuk mendorongnya, aga lebih aman, efektif dan
efisien.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa sistem antopometri sabgat
penting dipelajari dan diterapkan baik dalam perusahaan, pekerja maupun untuk diri
sendiri kapanpun dan dimanapun berada. Hal ini termasuk dalam perusahaan NASA
untuk menerapkan antropometri secara baik dan benar mengingat bahwa dalam
perusahaan tersebut belum menerapkan sistem antopometri sesuai dengan standar
lingkungan kerja yang ada. Untuk mewujudkan hal tersebut tentunya pihak
perusahaan sendiri harus mendukung dengan menyediakan fasilitas yang sesuai atau
menyediakan dana untuk kebutuhan fasilitas.

3.2 Saran
Dari pembahasan dan kesimpulan diatas, maka dapat diambil saran untuk
perusahaan NASA adalah sebagai berikut.
1. Perlu melakukan identifikasi dan analisis terhadap semua yang berhubungan
dengan kenyamanan karyawan.
2. Perlu ditingkatkan fasilitas sarana dan prasarana, misalnya perbaikan untuk meja
dan kurs yang sesuai dengan standar ergonomi.
3. Perlu dibuatkannya SOP dalam bekerja baik untuk pekerja maupun untuk
perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Pandjii.2005. Psikologi Kerja. Jakarta : Rineka Cipta


https://www.arsitur.com/2019/06/antropometri-dalam-arsitektur-dan-desain.html
https://www.dosenpendidikan.co.id/ergonomi-adalah/
https://lifestyle.bisnis.com/read/20170315/254/637171/review-film-hidden-figures-kisah-
sukses-perempuan-minoritas
Sutrisno dan Ruswadi. 2015. Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta :
Pustaka Belajar.

Anda mungkin juga menyukai