Felix Kencana
2012041035
Film drama merupakan salah satu genre yang cukup diminati di Indonesia,
namun dalam genre drama ada kategori yaitu crime film (film kejahatan). Film
kejahatan sendiri pertama kali dirilis Indonesia pada tahun 1965 dengan berjudul
“Karma”, seiring waktu film kejahatan tidak menarik dalam dunia perfilman
Indonesia, ada sekitar 54 judul film dengan tema film kejahatan terakhir film yang
mempunyai unsur film kejahatan ialah “Serigala Terakhir” karya Upi Avianto.
Film kejahatan sendiri merupakan film – film berfokus dalam kehidupan
kejahatan, salah satunya film dengan unsur gangster atau Mafia. The Godfather
merupakan film berasal dari Amerika Serikat dan merupakan film kejahatan
dalam unsur gangster atau Mafia, dan mengandung konsep maskulinitas
didalamnya. Film ini diproduksi oleh Paramount Pictures tahun 1972 dan di
sutradarai oleh Francis Ford Coppola dan film ini berdasarkan novel best seller
karya Mario Puzo. Kesan maskulinitas semakin terasa dengan kehadiran dengan
dominan laki – laki dalam film tersebut, dan berfokuskan kepada kehidupan Mafia
pada era itu (1940an – 1950an).
Oleh karena itu, itulah alasan Peneliti ini tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai maskulinitas dan memilih film The Godfather yang
mengcakup konsep – konsep maskulinitas didalamnya. Teori – teori yang
digunakan ialah Teori Semiotika Komunikasi Charles Sanders Peirce, Konsep
Maskulinitas, dan paradigma konstruktivis oleh John W. Creswell. Peneliti
menggunakan penelitian kualitatif dimana dalam kualitatif disebutkan tidak
menggunakan angka – angka sebagai dasarnya. Lalu menggunakan pendekatan
Semiotika Komunikasi yang dikembangkan oleh Charles Sanders Peirce melalui
konsep maskulinitas didalamnya. Data dari hasil penelitian terdapat dari data
audio visual untuk mendapatkan data primer dan data online yang berguna untuk
mencari data sekunder. Dari teori tersebut ada penandaan bahwa diperlukan
kostum untuk menjelaskan sifat dari Teori Maskulintas seperti jas, seperti jas.
Lalu menggunakan paradigma konstruktivis yang berguna untuk menjelaskan sifat
dan tanda dari konsep maskulinitas, seperti bahawa laki – laki dominan terhadap
kaum perempuan, serta laki – laki jika melakukan kekerasan dengan cara tanpa
pandang bulu, serta wajahnya bersifat dingin. Serta terdapat, sejarah, pengertian,
penjelasan, macam – macam, dan karakteristik film secara rinci.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa dalam film The
Godfather setiap scene secara dominan menunjukan dengan unsur maskulinitas.
Dari hasil dari maskulinitas tersebut dilakukan karena setting film terebut ialah
tahun 1940an yang dimana saat itu pasca Perang Dunia II hingga tahun 1950an.
v
ABSTRACT
Drama film is one of the most popular genres in Indonesia, but in the
drama genre have a category of crime film. The crime film itself was first released
Indonesia in 1965 with the title "Karma", over time the crime movie is not
interesting in the world of Indonesian cinema, there are about 54 movie titles with
the theme of the last crime movie movie that has the element of crime film is
"Serigala Akhir" by Upi Avianto. The crime film itself is a film - the film focuses
on the life of crime, one of them a movie with elements of gangsters or Mafia. The
Godfather is a film originated in the United States and is a crime film in the
gangster or Mafia element, and contains the concept of masculinity in it. The film
was produced by Paramount Pictures in 1972 and directed by Francis Ford
Coppola and is based on a best-selling novel by Mario Puzo. The impression of
masculinity is increasingly felt by the presence of the dominant male in the film,
and focusing on the life of the Mafia in that era (1940s - 1950s).
Therefore, that is the reason this researcher is interested in doing research
on masculinity and choosing The Godfather film which covers the concepts of
masculinity in it. Theories employed are Charles Sanders Peirce Communication
Semiotics Theory, Concept of Masculinity, and constructivist paradigm by John
W. Creswell. Researchers use qualitative research in which qualitatively
mentioned do not use the numbers as the base. Then using the Communication
Semiotics approach developed by Charles Sanders Peirce through the concept of
masculinity in it. Data from the research results are from audio visual data to
obtain primary data and online data that is useful to find secondary data. From
that theory there is a marking that a costume is needed to explain the nature of the
Masculinity Theory like a suit, like a suit. Then using constructivist paradigms
that are useful for explaining the nature and signs of the concept of masculinity,
such as that of men dominant against women, as well as men if they do violence
indiscriminately, and their faces are cold. And there are, detailed history, notions,
explanations, kinds, and characteristics of the film.
Based on the results of research shows that in the film The Godfather
every scene is dominantly show with element masculinity. From the results of the
masculinity is done because the setting of the film terebut is the 1940s which was
then post-World War II until the 1950s.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat dan berkat yang
telah diberikan-Nya, sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi dengan judul
“MASKULINITAS DALAM FILM THE GODFATHER (ANALISIS
SEMIOTIKA KOMUNIKASI CHARLES SANDERS PEIRCE)” ini ditujukan
untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana
Sosial Strata Satu, Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Humaniora dan
Bisnis, Universitas Pembangunan Jaya, Bintaro, Tangerang Selatan. Penulis
menyadari bahwa tanpa bimbingan, bantuan, dan doa dari berbagai pihak, Skripsi
ini tidak akan dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh karena itu, Penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses pengerjaan Skripsi ini, yaitu kepada:
vii
9. Staf Karyawan Universitas Pembangunan Jaya yang telah membantu
Penulis dalam kegiatan administratif.
10. Staf Karyawan perpustakaan yang telah membantu Penulis hingga lulus
kuliah.
11. Mami Penulis, Umiyati Tjandra, dan semua saudara yang telah
memberikan dukungan moril, doa, dan kasih sayang.
12. Teman-teman seperjuangan Tika, Tasya, Rizki, dan Kevin yang telah
memberikan semangat dan bantuan kepada Penulis.
13. Juga kepada teman-teman akrab Esta, Reggy, Prionggo, Aski, Tika,
Advent, dan teman – teman lainya, para persekutuan doa COOL
(COmmunity Of Love) MOST (Move and Still), serta anak – anak PMK
(Persekutuan Mahasiswa Krtisten) UPJ yang selalu mendukung,
membantu dan memberikan perhatian kepada Penulis.
14. Semua pihak yang namanya tidak dapat disebutkan satu per satu.
viii
DAFTAR ISI
ix
2.5 Maskulinitas ................................................................................................................ 31
4.1.2 Karakter Utama dan Karakteristik Dalam Film The Godfather ............................ 65
4.3 Pembahasan................................................................................................................. 86
x
4.3.7 Analisis Data Scene 33 Film The Godfather ......................................................... 99
LAMPIRAN 1 Tabel Induk Data Penelitian Scene Film The Godfather ........................ 109
LAMPIRAN 2 Tabel Analisis Data Penelitian Scene 5 Film The Godfather.................. 142
LAMPIRAN 3 Tabel Analisis Data Penelitian Scene 6 Film The Godfather.................. 145
LAMPIRAN 4 Tabel Analisis Data Penelitian Scene 17 Film The Godfather................ 149
LAMPIRAN 5 Tabel Analisis Data Penelitian Scene 23 Film The Godfather................ 155
LAMPIRAN 6 Tabel Analisis Data Penelitian Scene 29 Film The Godfather................ 158
LAMPIRAN 7 Tabel Analisis Data Penelitian Scene 32 Film The Godfather................ 160
LAMPIRAN 8 Tabel Analisis Data Penelitian Scene 33 Film The Godfather................ 163
LAMPIRAN 9 Tabel Analisis Data Penelitian Scene 46 Film The Godfather................ 166
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR TABEL
TABEL 3.6 Contoh Penjabaran Analisis Semiotika Charles Sanders Peirce ................. 58
xiii