SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk memenuhi syarat
mencapai gelar Sarjana Komunikasi Islam
(S.Kom.I)
Oleh :
Ishmatun Nisa
NIM 1110051000065
JAKARTA
1436 H/2014 M
LEMBAR PERNYATAAN
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
Ishmatun Nisa
ABSTRAK
Ishmatun Nisa
Analisis Semiotika Pesan Moral Film Jokowi
i
KATA PENGANTAR
berkah, kekuatan, dan atas izin yang diberikan-Nya. sehingga penulis dapat
sahabatnya. Semoga kita tetap istiqomah menjadi umatnya hingga hari kiamat.
Aamiin.
dukungan, serta bimbingan baik secara moril, materil, maupun akademis dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis ingin
1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Bapak Dr. H. Arief Subhan, MA. Bapak Suparto Ph.D, M.Ed selaku
Wakil Dekan Bidang Akademik. Bapak Drs. Jumroni, M.Si selaku Wakil
Dekan Bidang Administrasi Umum. Bapak Dr. Sunandar Ibnu Noer, M.Ag
2. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi, Bapak Rachmat Baihaky, MA, dan Sekertaris Jurusan KPI
Ibu Fita Fathurrokmah, SS., M.Si yang membantu penulis dalam menjalankan
ii
proses birokrasi yang ada. Serta Bapak Fatoni yang telah banyak membantu
3. Bapak Drs. Jumroni, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
5. Seluruh Dosen dan Staf Tata Usaha Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
7. Kedua orang tua saya, Bapak Abdul Kalim dan Ibu Titing Aisyah, S.Pd.SD,
kasih sayang, do’a, nasihat, serta fasilitas yang diberikan. Adik saya Nur
Sukabumi, Jawa Barat) dan Keluarga Besar (Alm) Bakri dan (Alm) Siti
iii
Salamah (Kabupaten Jombang, Jawa Timur) atas kasih sayang, dukungan dan
10. Terimakasih untuk Azhar Kinoi Lubis, selaku narasumber penulis yakni
sutradara film Jokowi yang telah banyak meluangkan waktu dan memberikan
11. Sahabat tercinta Iveta Rahmalia dan Gina Dwi Nur Afifah terimakasih atas
pengertian, kesabaran, dan keceriaan yang luar biasa selama ini dan dalam
telah membantu memberikan arahan dan pinjaman buku yang diberikan dalam
13. Teman-teman Kece (Andari Novianti, Alfia Nurlayla, Ais Muflihah, Diana
Nopiana, Miftakhul Aida, dan Safitri) dan seluruh anggota KPI B 2010
14. Teman-teman dan senior dari HMJ KPI dan HMI Komfakda terimakasih atas
15. Seluruh bagian yang membantu saya selama ini yang tidak tercantum dalam
halaman ini, saya ucapkan terimakasih dan mohon maaf apabila adanya
iv
Tangerang Selatan, November 2014
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK………………………………………………………………………..i
KATA PENGANTAR…………………………………………...………………ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………........ vi
DAFTAR TABEL………………..…………………………………….…......... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah……………………………..……….. 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah ……………………………… 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...…………………………..... 4
D. Tinjauan Pustaka……………………………………..………. 5
E. Metodologi Penelitian………………………………………... 6
F. Sistematika Penulisan……………………………………….. 10
vi
BAB III GAMBARAN UMUM FILM JOKOWI
A. Sekilas Tentang Film Jokowi……...……............................... 27
B. Konsep Film Jokowi ……………………………………….. 29
C. Visi dan Misi film Jokowi…………………………………... 29
D. Sinopsis Film Jokowi ………………………………………. 29
E. Karakter Pemain…….………………………………………. 31
F. Profil Sutradara …………………………………………….. 32
G. Profil Pemain Inti Film Jokowi …………………………….. 33
A. Temuan Data…………………..…………………………..... 40
B. Makna Representamen, Object, dan Interpretant ………….. 44
C. Interpretasi Penulis Terhadap Film Jokowi.……………….... 73
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan …………………..………………………..…… 78
B. Saran ……………………………………..………..………... 79
DAFTAR PUSTAKA…………….………………………………………….… 80
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.5 Scene 5: Bapak dan Joko Sedang Memancing di Sungai …………… 57
Tabel 4.7 Scene 7: Joko Sedang Memili Kaset Musik Rock …………………... 63
Tabel 4.8 Scene 8: Ibunda Joko Sedang Berdo’a Setelah Shalat ……………… 66
Tabel 4.10 Scene 10: Joko Mengantar Nenek Tua Pulang …………………….. 70
ix
BAB I
PENDAHULUAN
berinteraksi sosial melalui simbol dan sistem pesan. Komunikasi pasti memiliki
tujuan. Komunikasi adalah transmisi pesan dari suatu sumber kepada penerima.
komunikasi adalah Siapa? Berkata apa? Melalui saluran apa? Kepada siapa? Dan
dengan berbagai jenis terus meningkat. Ini membawa pengaruh yang besar bagi
masyarakat dunia. Banyak faktor yang mengajak manusia untuk hidup serba
instan, mewah, dan budaya barat yang telah masuk ke masyarakat Indonesia dari
berbagai sisi. Hal ini menjadikan adanya pergeseran tata nilai moral dan budaya
yang terjadi.
masyarakat. Hal ini menjadi kebutuhan mendasar bagi manusia. Apalagi inovasi
yang terus muncul dalam media komunikasi menjadikan menjadi lebih canggih
dari sebelumnya. Ini dapat dimanfaatkan oleh umat Islam sebagai media
berdakwah dalam peningkatan iman dan takwa. Media komunikasi juga dapat
digunakan sebagai sarana penyampaian pesan moral baik yang terkandung dalam
1
Stanley J. Baran, Pengantar Komunikasi Massa, Edisi Kelima, (Jakarta, Erlangga, 2008),
h. 5.
1
2
Islam atau yang diterima masyarakat. Oleh karena itu praktisi dakwah dituntut
jenisnya. Salah satunya adalah melalui media film yang bersifat komprehensif
bagi masyarakat. Film merupakan karya estetika dan alat informasi yang memiliki
sifat penghibur dan dapat menjadi sarana edukasi bagi penikmatnya. Di sisi lain
Namun yang jelas, film sebenarnya memiliki kekuatan bujukan atau persuasi yang
besar. Kritik publik dan adanya lembaga sensor juga menunjukkan bahwa
memerlukan waktu dan proses yang panjang untuk menghasilkan karya yang
berkualitas secara visual dan verbal. Pencarian ide atau gagasan ini dapat
dilakukan dengan berbagai macam cara seperti mengangkat kisah dari novel,
kisah nyata, cerpen, puisi, dongeng, atau bisa juga mengacu pada catatan pribadi.
Salah satu film yang diangkat dari kisah nyata adalah Jokowi.
Film Jokowi berusaha memberi warna pada perfilman Indonesia. Film ini
banyak mengungkap pesan-pesan moral dan sosial yang ditujukan bagi generasi
muda agar semangat menggapai kehidupan yang lebih baik lagi. Film ini
merupakan kisah nyata anak tukang kayu yang miskin yang sukses memimpin
2
Rivers, L. William, dkk, Media Massa dan Masyarakat Modern, (Jakarta: Prenada Media,
2004), h. 252.
2
3
kota Solo yakni Ir. H. Joko Widodo. Dari pesan moral yang dia dapatkan dari
orang tua, situasi, pengalaman, dan keadaan yang dia rasakan mengungkap bahwa
untuk maju tidak perlu melihat latar belakang yang susah. Semua dapat maju
dan hasil-hasil yang ditunjukkan dari kepemimpinannya. Hal ini langsung menjadi
sorotan masyarakat Indonesia. Kota Solo berhasil maju drastis di berbagai sektor
Film ini mendapat sambutan yang sangat baik bagi masyarakat Indonesia.
Saat peluncuran film ini, beliau sudah menjadi Gubernur DKI Jakarta. Beliau
seperti ini sudah jarang ditemui di Indonesia. Hal ini menjadikan elektabilitas
Joko Widodo (Jokowi) terus meningkat di masyarakat Indonesia. Apalagi saat ini
lebih lanjut tanda-tanda komunikasi yang tersirat di dalamnya dan makna simbolis
mengenai pesan moral yang disampaikan pada film Jokowi. Dari apa yang telah
3
4
1. Batasan Masalah
sorotan dalam film ini adalah sepuluh adegan (scene) baik secara visual dan
2. Rumusan Masalah
film Jokowi?
Melihat permasalahan di atas, maka tujuan dan manfaat dari penelitian ini
a. Manfaat Akademis
4
5
Adanya kesadaran masyarakat bahwa film saat ini tidak hanya sekadar
b. Manfaat Praktis
dakwah dalam mengemas pesan melalui media audio visual yaitu film.
D. Tinjauan Kepustakaan
film dengan metode yang sama ataupun berbeda. Adapun dua penelitian terdahulu
5
6
menemukan skripsi tentang Analisis Semiotika Pesan Moral Dalam Film Jokowi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa penulis adalah orang pertama yang mengambil
E. Metodologi Penelitian
fleksibel.
3
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi (Jakarta: Kencana, 2007), h. 56.
4
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2013, h. 5.
6
7
lainnya.6
2. Metode Penelitian
mempunyai arti.”7
3. Fokus Penelitian
Penelitian ini difokuskan kepada pemeran penting dalam film ini yakni
sosok Joko. Beberapa potongan gambar dalam film ini diamati dan dianalisis
5
Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, h. 69.
6
Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 11.
7
Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, h. 263.
7
8
a. Dokumentasi
1) Data Primer
Sepuluh scene itu diambil dari DVD Original Film Jokowi sebagai
data primer.
2) Data Sekunder
b. Wawancara
8
9
5. Unit Analisis
Berdasarkan subjek pada penelitian ini yakni film, maka unit analisis
dalam penelitian ini meliputi tanda-tanda verbal dan tanda-tanda visual (non
semiotika.
Charles S. Pierce untuk teknik analisis datanya. Analisis ini bertujuan untuk
Karya film yang akan dianalisis dalam penelitian ini memiliki latar
belakang pesan moral yang cukup kental. Peneliti harus mempelajari dan
8
Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, h. 264.
9
10
F. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
penelitian.
tersebut.
BAB V PENUTUP
10
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Pengertian Semiotika
“tanda” atau seme, yang berarti “penafsir tanda” Semiotika berakar dari
studi klasik dan skolastik atas seni logika, retorika, dan poetika.
dalam hal ini tidak dapat dicampur adukkan dengan mengkomunikasikan (to
communicate).2
1
Kris Budiman, Semiotika Visual, (Yogyakarta: Jalasutra, 2011), h. 3.
2
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), h. 16.
11
11
12
untuk merujuk pada bidang studi yang mempelajari makna atau arti dari
termasuk hal-hal yang tersembunyi dibalik sebuah tanda (teks, iklan, berita).
Yang dimaksud “tanda’ ini sangat luas. Peirce membedakan tanda atas
Semiosis interpretant
sign
representamen object
Gambar 2.1
3
Ibid. h. 11.
4
Rahmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Grup, 2006, ed. 1, h. 264.
13
Teori dari Pierce sering kali disebut ‘grand theory’ dalam semiotika
yang bagi seseorang mewakili sesuatu yang lain dalam beberapa hal atau
sebagai interpretant dari tanda yang pertama, pada gilirannya akan mengacu
pada objek tertentu. Dengan demikian menurut Pierce, sebuah tanda atau
yang disebut objek. Proses ini oleh Pierce disebut sebagai signifikasi. 5
Tabel 2.1
5
Indiwan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi : Aplikasi Praktis Bagi Penelitian
Dan Skripsi Komunikasi, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013), h. 17-24.
14
tipe-tipe tanda menjadi: ikon (icon), indeks (index), dan simbol (symbol)
berikut.6
a. Ikon adalah tanda yang mengandung kemiripan ‘rupa’ sehingga tanda itu
biasanya melalui suatu cara yang sekuensial atau kausal. Contoh jejak
6
Ibid, h. 24.
15
B. Pesan Moral
Adapun arti moral dari segi bahasa berasal dari bahasa Latin, mores yaitu
jamak dari kata mos yang berarti adat kebiasaan. Di dalam Kamus Umum Bahasa
perbuatan dan kelakuan. Selanjutnya moral menurut istilah adalah suatu istilah
pendapat, atau perbuatan yang secara layak dapat dikatakan benar, salah, baik,
buruk.7
berikut.
buruk;
7
Abudin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2010), h. 92.
16
manusia selalu bermoral, berprilaku susila, dan perbuatannya selalu sesuai dengan
norma yang berlaku. Kesadaran moral erat hubungannya dengan hati nurani yang
dalam bahasa Arab disebut dengan qalb fu’ad. Dan kesadaran moral mencangkup
tiga hal, yakni perasaan wajib atau keharusan untuk melakukan tindakan yang
bermoral, kesadaran moral juga dapat berwujud rasional dan obyektif, dan
8
Ibid, h. 92-93.
9
Ibid, h. 94-95.
10
Emile Durkheim, Pendidikan Moral: Suatu Studi Teori dan Aplikasi Sosiologi
Pendidikan, (Jakarta: Erlangga, 1990), h. xi.
11
Burhan Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi, (Yogyakarta: Gajah Mada University,
1998), h. 323.
17
yang mengandung suatu materi atau gagasan mengenai ajaran tentang baik
buruknya perbuatan dan kelakuan atau nilai luhur dalam film tersebut merupakan
pesan moral yang ingin disampaikan pembuat film kepada penontonnya. Hal ini
berhubungan dengan kehidupan seperti sikap, tingkah laku, prinsip, pendirian, dan
1. Pengertian Film
Film adalah selaput tipis yang dibuat dari seluloid untuk tempat
gambar negatif (yang akan dibuat potret) atau untuk tempat gambar positif
12
Meity Taqdir Qodratillah dkk, Kamus Bahasa Indonesia Untuk Pelajar, (Jakarta: Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2011), h. 125.
13
AS. Haris Sumandiria, Bahasa Jurnalistik: Panduan Praktis Penulis dan Jurnalistik,
(Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2006), h. 27.
18
Film, secara umum dapat dibagi atas dua unsur pembentuk yakni,
unsur naratif dan unsur sinematik. Dua unsur tersebut saling berinteraksi dan
dikatakan bahwa unsur naratif adalah bahan (materi) yang akan diolah,
FILM
Mise en scene
Sinematografi
Editing
Suara
Gambar 2.2
sebuah film. Unsur sinematik terbagi menjadi empat elemen pokok yakni,
terhadap kamera dan filmnya serta hubungan kamera dengan objek yang
suara adalah segala hal dalam film yang mampu kita tangkap melalui indera
keseluruhan. 14
a. Film Dokumenter
sungguh terjadi atau otentik. Film dokumenter tidak memiliki plot namun
14
Himawan Pratista, Memahami Film, (Yogyakarta: Homerian Pustaka, 2008), h. 1-2.
15
Ibid, h. 4-8.
20
b. Film Fiksi
Berbeda dengan jenis film dokumenter, film fiksi terikat oleh plot.
Dari sisi cerita, film fiksi sering menggunakan cerita rekaan di luar
sejak awal. Struktur cerita film juga terikat hukum kausalitas. Cerita
konflik, penutupan, serta pola pengembangan cerita yang jelas. Dari sisi
c. Film Eksperimental
memiliki karakter atau pola sama (khas) seperti seperti setting, isi,
subyek cerita, tema, struktur cerita, aksi atau peristiwa, periode, gaya,
Genre induk primer merupakan genre-genre pokok yang telah ada dan
16
Ibid,h. 10-21.
22
khusus.
Tabel 2.2
4. Struktur Film
Secara fisik film memiliki struktur dan dapat dipecah menjadi unsur-
unsur, yakni:17
a. Shot
sejak kamera diaktifkan (on) hingga kamera dimatikan (off) atau sering
17
Ibid, h. 29-30.
23
film telah jadi (pasca produksi) memiliki artian satu rangkaian gambar
adegan.
b. Adegan
waktu, isi (cerita), tema, karakter, atau motif. Satu adegan umumnya tediri
c. Sekuen (Sequence)
peristiwa yang utuh. Satu sekuen umumnya terdiri dari beberapa adegan
5. Sinematografi
kamera terhadap obyek dalam frame. Kamera secara fisik tidak perlu berada
18
Ibid,h. 104-106.
24
a. Extreme long shot merupakan jarak kamera yang paling jauh dari
b. Long Shot merupakan jarak kamera dimana tubuh fisik manusia telah
dari bawah lutut sampai ke atas. Tubuh fisik manusia dan lingkungan
Sosok tubuh manusia mendominasi frame dan latar belakang tidak lagi
dominan.
wajah, seperti telinga, mata, hidung, dan lainnya atau bagian dari
sebuah objek.
Pada dasarnya ada jenis suara dalam film fiksi, yaitu pembicaraan
dengan dialog. Pada beberapa kasus, kategori ini bisa saling overlap
tempat kejadian.
monolog interior.
penonton.
dengan gambar.
19
Ming Muslimin, Jenis Suara Pada Film Fiksi, artikel ini di akses pada 30 Oktober 2014
pukul 18.25 WIB dari www.academia .edu/8012843/JENIS_SUARA_PADA_FILM_FIKSI
26
1) Efek suara realistik, yaitu efek suara yang sumber suara muncul
dengan gambar.
BAB III
lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961 ini sudah banyak disebut dimana-dimana,
Kota Solo.
adalah salah satu terobosannya, seperti yang biasa kita lihat di televisi. Saat
bangsa ini kekurangan sosok pemimpin yang ideal, Jokowi kemudian tampil bak
“Ratu Adil” yang selama ini dinanti-nantikan. Namanya pun makin santer
dibicarakan saat di aterjun dalam bursa pemilihan calon Gubernur DKI Jakarta
dan berduet bersama Basuki Tjahaja Purnama, atau lebih dikenal dengan Ahok.
Ahok dan Jokowi akhirnya memang orang yang dipilih untuk memimpin Ibukota
yang punya setumpuk masalah ini. Setelah resmi menjabat, Jokowi pun
melakukan gerak cepat merealisasikan visi dan misi ketika berkampanye dulu,
tidak saja menjadi kesempatan untuk KK Dheeraj untuk lebih mengenal Pak
27
28
Gubernur yang juga suka musik metal tersebut. Disutradarai oleh Azhar Kinoi
Lubis dengan judul awal “Cerita Kecil Dari Solo”, “Jokowi” mengawali ceritanya
dengan kisah masa kecil Joko Widodo, lahir di lingkungan keluarga yang bisa
dibilang miskin, Jokowi kecil sudah biasa hidup susah, bahkan harus rela pindah
kesana-kemari ketika Bapaknya tak bisa melunasi uang kontrakan rumah. Hanya
mengandalkan upah dari kerja sebagai tukang kayu, Bapaknya masih tetap bisa
tuanya, di sekolah dia anak yang berprestasi. Dari Sekolah Dasar sampai SMA
oleh perilaku yang terpuji, hasil dari didikan petuah-petuah kebaikan dari Bapak
Sebuah film biopik dengan formula yang bisa dikatakan basi, “from zero
to hero” yang menyuguhkan seorang tokoh yang dipuja-puji tanpa cela. Jokowi di
film ini benar-benar seperti malaikat, sedikit pun noda tak dibiarkan menyentuh
Jokowi dan kesempurnaannya yang sudah dibangun sejak awal film. Satu-satunya
marah oleh Bapaknya, walaupun sebenarnya Jokowi kecil dipukul karena dia
1
Rangga Adithia, Review: Jokowi (2013), artikel ini diakses pada tanggal 17 September
2014 pukul 15.00 WIB dari http://raditherapy.com/2013/06/review-jokowi-2013/
29
sumbernya diambil dari ibu, keluarga, dan kerabatnya. Hal itu dikarenakan sang
tokoh tidak dapat menjadi sumber dan sulit ditemui. Film ini tidak ada batasan
dan penulis cerita bebas berekspresi yang penting tidak melewati konsep yang
ada. Hanya saja Jokowi berpesan untuk tidak menyentuh ranah politik dalam
ceritanya. Akhirnya difokuskan kepada konsep cerita masa kecil beliau yang bisa
menjadi motivasi bahwa orang miskin tidak akan selamanya miskin yang penting
Visi yang diangkat adalah menampilkan kehidupan Jokowi dari beliau lahir
khususnya masa kecil beliau yang belum banyak masyarakat tahu hingga menjadi
memberikan pesan moral dan pelajaran besar bagi masyarakat khususnya kaum
muda dalam menjalani kehidupan. Senantiasa berusaha dan tidak putus asa dalam
Film Jokowi berkisah tentang seorang anak tukang kayu bernama Joko
Widodo, yang tinggal dan hidup di rumah kecil pinggiran sungai. Masa kanak-
2
Azhar Kinoi Lubis, Sutradara Film Jokowi, Wawancara Pribadi, pada 7 Agustus 2014.
3
Ibid.
4
Ibid.
30
kanak yang jauh dari istilah kecukupan telah dilaluinya. Namun hal itu tidak
sekolahnya ke pendidikan yang lebih tinggi. Kecintaanya pada musik rock yang
tetap bertahan hingga saat ia menjabat menjadi pemimpin besar nantinya itu,
Kisah Cinta dengan Iriana, seorang gadis sederhana yang merupakan teman
sekolah adiknya menjadi pendorong semangat sang pemimpin masa depan ini
guru sekaligus sahabatnya, Joko seperti tak mau tenggelam dalam kedukaan.
Usahanya untuk membuktikan semua pelajaran dari sang ayah, makin keras ia
lakukan. Dan waktu mengantarkan anak bantaran kali ini, menjadi sosok yang
bukan hanya besar dimata orang-orang disekitarnya namun juga rendah hati dan
bernama Srambatan, Joko telah mampu tampil menjadi pemimpin Kota Solo yang
pahlawan baru. Joko Widodo kini lebih dikenal sebagai Jokowi, sebuah nama
yang diberikan seorang pengusaha Prancis yang mengaguminya, yang mana telah
menjadi tokoh yang berpengaruh bagi masyarakat Solo dan kelas akan menjadi
5
Indosinema, Sinopsis: Film Jokowi (2013), artikel ini diakses pada Rabu, 3 September
2014 pukul dari http://indosinema.com/2013/05/sinopsis-film-jokowi/
31
E. Karakter Pemain
berperan sebagai tokoh protagonis. Dia baik hati, rendah hati, sederhana,
2. Prisia Nasution
3. Susilo Badar
Tokoh Sujiatmi (ibunda Joko) diperankan oleh Ayu Diah Pasha. Sebagai
5. Landung Simatupang
Jokowi kecil.
6. Ratna Riantiarno
Tetapi beliau tetap saling tenggang rasa, peduli, dan saling membantu
Gambar 3.1
Direktur Film. Dia lulus dari departemen Film, Film mengarahkan utama, film
dan televisi fakultas, Institut Kesenian Jakarta tahun 2003. Beliau memulai
Film Festival 2011. Sekarang, ia sudah mengarahkan 2 film, "Jokowi" dan "Di
Jokowi (2013) dan Film Dibalik Pintu Istana 2014, 22 film televisi, dan 9 film
Gambar 3.2
pelosok Sumatera Utara itu. Saking kuatnya tekad untuk mengadu nasib di
ibukota, bangku kuliah pun tak lagi diperdulikannya. Menjadi aktor, itu
tekadnya. Ilmu akting dirasa cukup bagi Rifnu untuk percaya diri. Keahlian
6
Azhar Kinoi Lubis, About Me, artikel ini diakses pada tanggal 3 September 2014 pukul
12.10 WIB dari http://www.azharkinoilubis.com/About_Me.html
7
Azhar Kinoi Lubis, Filmography, artikel ini diakses pada tanggal 3 September 2014 pukul
12.10 WIB dari http://www.azharkinoilubis.com/Filmography.html
34
itu diasahnya lewat kelompok teater di kampung halaman sejak usia belia.
Tak heran, tatkala Rifnu mulai merambah Jakarta 2003, sebuah ajang
teater, masih belum cukup, bahkan untuk hidupnya yang masih serabutan.
ibukota nasibnya segera berubah. Sudah jamak cerita, jika orang yang
mengantar ikut juga diminta ikut audisi. Benar saja, kendati sempat terpikir
mulus.Bukan porsi peran yang besar memang. Namun, peran dalam 9 Naga
pecinta film tanah air. Setelah dengan sabar menanti, akhirnya ada juga film
2. Prisia Nasution
Gambar 3.3
8
Teuku Rifnu Wikana, artikel ini diakses pada tanggal 3 September 2014 pukul 10.00 WIB
http://www.ceritamu.com/info/pemain-film/Teuku-Rifnu-Wikana
35
Nasution. Prisia, yang akrab di sapa Phia lahir di Jakarta, 1 Juni 1984. Dia
ini adalah seorang artis Indonesia, namanya cukup dikenal oleh masyarakat
karena seringnya dia muncul di layar televisi sebagai pemain FTV yang
tayang di SCTV.9 Dia juga aktif sebagai model dan pembawa acara.
Beragam judul FTV telah dimainkan, dan 4 film sudah yang dibintanginya,
seperti Sang Penari, Rectoverso, Laura & Marsha, dan Jokowi. Filmnya
yang berjudul Sang Penari (2011) berhasil mengantarkan wanita ini, meraih
3. Susilo Badar
Gambar 3.4
Susilo Badar adalah seorang aktor dan produser. Film yang telah
9
Rahasia, Biodata Prisia Nasution, artikel ini diakses pada tanggal 3 September 2014 pukul
10.04 WIB dari http://mencari-rahasia.blogspot.com/2013/05/biodata-prisia-nasution.html
10
Metrotvnews.com, Profil Tokoh: Prisia Nasution, artikel ini diakses pada tanggal 3
September 2014 pukul 9.54 WIB dari http://profile.metrotvnews.com/read/53/prisia-nasution
36
Jokowi (2013). Sedangkan pada film Wanita Tetap Wanita beliau bertindak
Gambar 3.5
upaya pengayaan diri. Ayu sering tampil sebagai peragawati dan kini aktif
sebagai pembicara dan moderator dalam berbagai seminar dan talk show,
Puluhan sinetron telah dia bintangi. Selain dunia sinetron, dia juga aktif
11
Susilo Badar, artikel ini diakses pada tanggal 3 September 2014 pukul 12.09 WIB dari
http://www.imdb.com/name/nm2682075/
12
Ayu Diah Pasha, artikel ini diakses padata tanggal 3 September 2014 pukul 12.03 WIB
darihttp://ayudyahpasha.wordpress.com/about/
37
Mereka (2006), Menebus Impian (2010), Cinta 2 Hati (2010), My Last Love
(2012), Cinta Tapi Beda (2012), Jokowi (2013), dan Soul Quest
(upcoming).13
5. Landung Simatupang
Gambar 3.6
karirnya dimulai dengan terjun kedalam dunia teater saat kuliah di Gadjah
Mada. Sejak itu, ia mulai terlibat dalam pementasan teater luar negeri
13
Ibid.
38
Soegija (2011), Rumah Dan Musim Hujan (2011), Garuda Didadaku (2009),
6. Ratna Riantiarno
Gambar 3.7
Ratna Riantiarno adalah seorang aktris, manajer seni pentas dan juga
berkeliling dunia.
pertamanya bersama Teater Kecil dalam lakon Kapai Kapai (1969). Disusul
14
Landung Simatupang, artikel ini diakses padata tanggal 3 September 2014 pukul 12.15
WIB darihttp://www.indonesianfilmcenter.com/cc/yohanes-rusyanto-landung-laksono-
simatuandung-simatupang.html
39
lakon yang pernah didukungnya seperti Rumah Kertas, Bom Waktu, Opera
Rindu Purnama, dan Jokowi adalah sejumlah film yang turut dibintanginya.
15
Profil Ratna Riantiarno, artikel ini diakses padata tanggal 3 September 2014 pukul 12.16
WIB dari http://www.kapanlagi.com/indonesia/r/ratna_riantiarno/
BAB IV
A. Temuan Data
metode yang paling mudah dan sering digunakan dalam mengklasifikasi film
adalah berdasarkan genre. Film Jokowi termasuk ke dalam genre drama. Film
drama umumnya berhubungan dengan cerita, tema, karakter, dan suasana yang
memotret kehidupan nyata. Alur cerita dalam film drama terkadang membuat
penonton tersenyum, sedih, bahkan sampai meneteskan air mata. Karena film ini
mengisahkan realita kehidupan masa kecil sosok yang berasal dari keluarga
Di Indonesia banyak film yang hampir mirip dengan film ini. Hanya saja
biasanya cerita fiksi. Atau kisah nyata seseorang biasa yang inspiratif yang
diangkat ke layar lebar. Untuk film Jokowi ini sosok yang di angkat adalah sosok
saat ini. Sangat jarang ini terjadi. Jika itu ada, sosok yang di angkat sudah
Film berjudul Jokowi mengusung tema perjuangan hidup dan cinta. Film
ini diangkat dari kisah nyata sosok Jokowi dari mulai beliau lahir sampai
dilantiknya beliau menjadi Gubernur DKI Jakarta. Dalam film ini diceritakan dari
beliau adalah seorang anak miskin, hingga menjadi pengusaha mebel, dan menjadi
40
41
Film ini berlatar tahun 1961 saat Jokowi lahir. Dan 1965 saat Jokowi
Balita.Tahun 1973 saat Jokowi Sekolah Dasar. Dan tahun 1976 saat Jokowi
Film ini memiliki konsep Jawa. Hal itu terlihat pula dengan gaya pakaian, bentuk
rumah, adat istiadat, tradisi, alat transportasi, dan tempat makan angkringan yang
digunakan sangat cocok dengan latar tahun yang diceritakan. Memang sekilas
terlihat biasa. Namun bagi orang yang sudah lama tinggal di kota dan khususnya
yang masih berdarah Jawa membuat mereka nostalgia dengan masa lalu. Beberapa
wilayah yang digunakan sebagai lokasi syuting yaitu Kali Anyar, Keraton,
baik.Mulai dari Jokowi kecil. Jokowi saat masih bayi diperankan oleh Ilham
Ridho Ilahi, saat usia 4 tahun diperankan oleh Vincentius Aldy Pyo, dan saat usia
10 tahun diperankan oleh Ilham Rohman Wijaya. Mereka bukan aktor tetapi anak-
anak asli pinggiran Kalianyar yang benar-benar baru belajar akting saat itu dan
tidak memiliki pengalaman sama sekali. Setelah diberi arahan dan dididik mereka
sanggup memerankan tokoh Jokowi kecil dengan sangat baik. Tokoh utama yang
ditampilkan, yakni Jokowi dewasa diperankan oleh Teuku Rifnu Wikana dengan
sangat menjiwai dan sesuai dengan sosok Jokowi. Sosok Ibu Iriana yang
diperanan Prisia Nasution juga optimal diperankan. Begitu pula sosok kakek
42
(Landung Simatupang), ayah (Susilo Badar), dan ibu (Ayu Diah Pasha), dan Bu
Film ini berdurasi 117 menit. Bagian pertama film ini bercerita tentang
realita. Dimana kehidupan Jokowi sangat berbeda 100% dari sekarang. Hal ini
sangat baik jika ditonton oleh anak-anak karena sangat inspiratif. Menurut saya,
bagian ini merupakan bagian paling spesial di hati masyarakat. Karena selama ini
mereka hanya tahu kehidupan Jokowi saat sudah sukses. Tapi mereka tidak tahu
dengan Iriana yang membawa kebahagiaan dan tawa bagi penonton. Saat itu
masih berstatus mahasiswa. Dan bagian ketiga adalah bagian sedih dimana saat
rumahnya di hancurkan oleh petugas, dan saat dia kehilangan orang tua yang
berusaha, tidak mudah putus asa, dan ulet terhadap kehidupan. Sebagaimana
dan cobaan. Kita harus menerima ujian dari Allah SWT dengan hati
yang tenang (sabar dan ikhlas) agar beban yang dipikul kita tidak
Fatimah.
2. Dibalik kesulitan itu ada kemudahan. Ulet adalah sifat yang harus kita
miliki. Orang yang ulet akan selalu mencari jalan keluar dalam
kita dapat terkabul. Orang yang terbiasa hidup kerja keras mereka
1
Arsyadini Basnur, Jangan Menyerah!! (Ayat-ayat Al-Qur’an tentang Menghindari
Perilaku Berputus Asa), artikel ini diakses pada tanggal 17 Septermber 2014 pukul 01:23 WIB dari
arsyadinib.blogspot.com/2013/05/jangan-menyerah-ayat-ayat-al-guran.html?m=1
44
keras juga orang yang pandai membagi waktu. Bayangkan saja, apabila
sukses berasal dari kerja keras. Berusaha dari nol dan pantang
menyerah.
dan Interpretant yang terdapat dalam teori Charles Sanders Peirce, serta yang
mangandung makna pesan moral dalam film Jokowi. Selain itu penulis juga
mengerti apa yang diteliti, serta melihat tanda-tanda yang ada dalam film Jokowi.
interpretasi penulis terhadap film Jokowi yang mengandung makna pesan akhlak.
Pada bagian ini dipilih sepuluh scene yang akan dijabarkan makna
representamen (ikon, indeks, dan simbol), object, interpretant, serta pesan moral
berdasarkan visual (gambar) dan verbal (dialog) yang terdapat dalam scene
tersebut. Pemilihan scene berdasarkan pada latar belakang masalah yang diusung.
45
Tabel 4.1
Visual Verbal
Mbah: (sambil memainkan wayang)
”Oe.. Lay… Lay..
Panjenengan sedoyo Pandowo
Lelimo. Kedah tansah elingdateng
Sang Hyang Widi mangkeden.
Monggo kulo aturi sing tetep. Tansah
damel kabicikan dateng sesama.
Mekateden tuwukipun sedoyonipun
dados sae. Yo kakang tak estokke
dawuh.
Joko: (memperhatikan)
Mbah: “Ini siapa ini namanya le?”
Joko: “Semar.”
Mbah: “Semar. Ini cuma abdi. Dia
bukan yang punya pangkat bukan
pembesar tapi ini Raden Janoko
majikannya nurut sama Semar ini.
Sebab apa? Semar walaupun cuma
abdi atau pembantu, dia ini titisan
dewa. Dewa Ismoyo namanya, dewa
yang sakti.”
No. Tipe Tanda Data
1 Representamen (X): - Gambar 1, seorang kakek menggunakan baju
Ikon khas Jawa dan penutup kepala bermotif batik
(Wiharjo). Dan seorang anak laki-laki (Joko).
Keduanya memegang wayang. Terdapat sepeda
yang terparkir dibelakangnya menunjukkan latar
tempat berada di teras depan rumah.
Indeks Kakek bercerita ke Joko sambil memegang wayang
menunjukkan kakek memperkenalkan budaya
Indonesia yang berasal dari Jawa
Simbol Kesenian Jawa
2 Objek (Y) Wayang Semar dan Raden Janoko
3 Interpretan (X=Y) Representasi orang yang bermain wayang
menunjukkan kaum priyayi.
kakek yang menggunakan baju khas Jawa dan kepala yang diikat kain batik
46
kebudayaan. Seperti yang ditujukkan juga pada kolom indeks sang kakek bermain
wayang selalu memberikan nasihat positif melalui para tokohnya. Kakek berharap
Joko akan mengikuti nasihat yang diberikan yakni selalu ingat kepada Tuhan
berkembang pesat di Jawa dan Bali. Dalam dialog dikatakan wayang tersebut
merupakan adalah Pandawa Lima, tokoh Semar dan Raden Janoko. Pandawa
Lima adalah sebutan lima bersaudara, putra dari Pandu Dewanata yakni Yudistira,
Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa. Semar adalah salah satu tokoh wayang yang
sangat sakti karena ketinggian ilmunya. Dia memiliki tubuh bulat seperti bumi
yang dapat diartikan ia memiliki pribadi yang rendah hati, bulat sempurna dan
punya sifat bumi. Raden Janoko adalah nama lain dari Arjuna yang memiliki sifat
cerdik, pandai, lemah lembut budinya, berani, dan suka melindungi yang lemah.
Dan kakek Joko beharap sekali Joko kelak akan memiliki sifat-sifat terpuji yang
Priyayi menganggap bahwa wayang adalah salah satu perwujudan kesenian yang
Dari scene di atas baik secara verbal maupun visual menunjukkan pesan
2. Harus selalu mengingat Tuhan Yang Maha Esa dan senantiasa untuk
berikut:
gambar di atas adalah teknik medium close up. Dimana terlihat tubuh manusia
(kakek) dari dada ke atas. Sosok tubuh manusia mendominasi frame dan latar
belakang tidak lagi dominan. Dan jenis suara pembicaraan diatas termasuk ke
dalam jenis dialog. Terdapat pembicaraan antara kakek dan Joko dimana sumber
suara atau pembicaraan muncul dalam frame atau berada dalam ruang kejadian
film.
48
Tabel 4.2
Visual Verbal
Tatri:“Eh Joko, mau kemana? Mau
ke langgar ya?”
Joko: “Iya mba, mau ngaji.”
Tatri: “Barengan aku aja, aku mau
ke gereja.”
Joko: “Yo wis.”
(Joko pun dibonceng Tatri
menggunakan sepeda)
Joko: “Makasih ya mba.”
Tatri: “Sama-sama de.”
dirinya masing-masing.
beragama Katolik dan Joko beragama Islam. Hal itu terlihat dari atribut yang
mereka gunakan. Tarti menggunakan kalung rosario yang banyak dikenal bagi
para umat Katolik, yang biasanya dipakai dalam doa yang dipanjatkan sebagai
devosi kepada Bunda Maria. Sedangkan baju koko dan peci sangat identik dengan
busana muslim yang lazim digunakanan oleh pria muslim di Indonesia. Diperkuat
dengan data verbal sebagai objek yang menunjukkan Tarti akan pergi ke gereja
yang merupakan tempat ibadah umat Katolik dan Joko akan ke langgar yang
merupakan tempat ibadah umat Islam. Kita tahu di Indonesia agama mayoritas
adalah Islam dan Katolik sebagai minoritas. Tetapi inkulturasi budaya Jawa dan
orang yang agamis. Terlihat dari atribut yang keduanya. Dan tempat yang akan
dituju keduanya, yakni Tarti akan ke gereja dan Joko akan ke langgar untuk
kerukunan yang sangat besar. Tarti mengajak Joko untuk berangkat bersama. Dan
Dari scene di atas baik secara verbal maupun visual menunjukkan pesan
ayat 6 berikut:
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa
dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya
orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang
paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
lagi Maha Mengenal.”
gambar di atas adalah teknik long shot. Tubuh fisik manusia (Tarti dan Joko) telah
tampak jelas namun latar belakang perkampungan masih dominan. Dan jenis
antara Tarti dan Joko dimana sumber suara atau pembicaraan muncul dalam frame
Tabel 4.3
Visual Verbal
Anto: “Ini.” (menyodorkan uang)
Joko: “Apa itu?”
Anto: “Jangan bilang ke Pak Ustadz
kalau kami kabur.”
Joko: “Maaf kalau seperti ini aku
ndak bisa terima.”
(Joko dan Toto pun pergi
meninggalkan Anto, Ruli, dan Jupri).
verbal di atas adalah seorang anak laki-laki menggunakan kain sarung yang
menyodorkan uang (Anto) kepada seorang anak laki-laki menggunakan peci dan
baju koko (Joko). Mereka terlihat hendak pulang sehabis mengaji di langgar.Anto
menyodorkan uang tersebut dengan syarat Anto tidak melapor ke Pak Ustadz.
Akan tetapi Joko menolak menerima uang tersebut dengan baik.Ini menunjukkan
sikap keras Anto yang memaksa Joko menerimanya karena dia takut. Dan sikap
Sedangkan objek pada gambar tersebut uang logam. Kita tahu uang adalah
alat tukar yang dapat diterima secara umum. Dan berguna sebagai pembayaran
barang atau jasa. Uang berbentuk kertas dan logam. Uang logam biasa disebut
sebagai uang receh atau uang kecil yang umumnya dipakai jajan untuk anak-anak.
Uang logam yang Anto beri adalah uang Rp 100,-. Ini dilihat pada tahun kejadian
yang terjadi di kalangan anak-anak. Anto menyuap Joko dengan uang dengan
syarat Joko tidak melapor ke Pak Ustadz kalau mereka kabur dari pengajian. Joko
menolak uang tersebut. Ini menunjukkan budaya suap menyuap sudah lama
terjadi. Pada zaman penjajahan pun sudah ada dan lebih dikenal dengan upeti.
Kejadian pada gambar terjadi pada tahun 1973 yakni masa orde baru. Dimana
Dari scene di atas baik secara verbal maupun visual menunjukkan pesan
1. Jangan pernah melakukan suap. Dan jangan menerima suap. Karena suap
188 berikut:
“Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang
lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu
membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan
sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat)
dosa, padahal kamu mengetahui.”
menggunakan teknik medium close up. Ini memperlihatkan tubuh manusia (Joko)
dari dada ke atas. Sosok manusia mendominasi frame dan latar belakang tidak lagi
dominan. Dan pada gambar kedua menggunakan teknik long shot. Ini
memperlihatan tubuh manusia (Joko, Anto, Toto, Jupri, dan Rulli) tampak jelas
namun latar belakang masih dominan. Dan jenis suara pembicaraan diatas
termasuk ke dalam jenis dialog. Terdapat pembicaraan antara Anto dan Joko
dimana sumber suara atau pembicaraan muncul dalam frame atau berada dalam
Tabel 4.4
Visual Verbal
Ibu Guru:“Joko Widodo.”
“Ibu heran, kamu ini nilainya selalu
bagus. Dari kelas satu nilainya
selalu seratus.”
Joko: (diam)
Murid-murid: (bertepuk tangan)
guru dengan baju kebaya dan di sanggul menunjukkan ia adalah seorang wanita
yang berasal dari desa, sederhana, dan masih menjaga warisan budaya. Dan anak
55
Dasar. Kertas yang dipegang Ibu guru adalah kertas nilai ulangan murid-murid.
Objek yang ditunjukkan adalah nilai ulangan Joko. Nilai ulangan Joko
selalu bagus dari kelas satu selalu seratus. Ini menunjukkan bahwa Joko anak
yang rajin. Sesuai pepatah rajin pangkal pandai. Selain rajin ia juga ulet. Karena
tidak mudah mempertahankan nilai itu dari kelas satu hingga saat itu. Apalagi
Joko berasal dari keluarga miskin. Tapi dia memiliki semangat belajar yang
yang dicapai Joko dalam kegiatan belajar terbilang amat baik dengan nilai yang
selalu seratus. Dapat diartikan Joko sudah mencapai keberhasilan dalam belajar.
Dari scene di atas baik secara verbal maupun visual menunjukkan pesan
1. Untuk mencapai prestasi dan kesuksesan diperlukan sifat rajin dan ulet yang
berasal dari diri sendiri. Ini termasuk pesan moral kategori hubungan manusia
dengan diri sendiri. Sebagaimana dijelaskan dalam QS. Ar Rad ayat 11 dan
“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya
bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah
56
menggunakan teknik medium long shot. Ini memperlihatkan tubuh manusia (Joko
dan Ibu Guru) dari bawah lutut sampai ke atas. Tubuh fisik manusia dan
lingkungan sekitar relatif seimbang. Dan pada gambar kedua menggunakan teknik
medium shot. Ini memperlihatan tubuh manusia (siswa siswi) dari pinggang ke
atas. Gestur dan ekspresi wajah mulai tampak. Sosok manusia mulai dominan
dalam frame. Dan jenis suara pembicaraan diatas termasuk ke dalam jenis
monolog. Pembicaraan hanya dilakukan oleh ibu guru yang lain hanya diam dan
Tabel 4.5
Bapak dan anaknya (Pak Notomiharjo dan Joko) sedang memancing disebuah
58
mencuci, mandi, dan sebagainya. Tidak sekolah dan belajar.Ini merupakan ciri
orang-orang tertinggal. Memang di masa itu orang-orang desa masih banyak yang
Dari scene di atas baik secara verbal maupun visual menunjukkan pesan
1. Selalu bersyukur dengan kehidupan kita yang lebih baik daripada orang lain.
hidup kita menjadi lebih baik lagi. Bahwa Allah memberikan kemampuan
kepada kita agar kita berusaha mecapai kemajuan. Ini termasuk pesan moral
“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya
bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah
Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga
mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila
Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang
dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain
Dia.”
menggunakan teknik long shot. Memperlihatkan tubuh fisik manusia (Joko dan
Bapak) telah tampak jelas. Namun latar belakang masih dominan. Gambar kedua
medium long shot. Ini memperlihatkan tubuh manusia (Joko dan Bapak) dari
bawah lutut sampai ke atas. Tubuh fisik manusia dan lingkungan sekitar relatif
seimbang. Dan jenis suara pembicaraan diatas termasuk ke dalam jenis dialog.
Terdapat pembicaraan antara Bapak dan Joko dimana sumber suara atau
pembicaraan muncul dalam frame atau berada dalam ruang kejadian film.
60
Tabel 4.6
Visual Verbal
Bapak: “Kamu kenapa? Daritadi
kok merengut terus. Apa masih
tentang sekolahmu itu?”
Ibu: “Mbok ya dicoba dulu toh le..
Lama-lama kan pasti seneng. Cari
temen baru biar betah.”
Joko: “Aku pengen sekolah di SMA
1, sekolah favorit, bagus. Lah iki
opo? Sekolah baru, ndak mutu.”
Bapak: “Jok, bapak punya cerita
soal baju. Yang bikin baju itu bagus
apa toh?”
Joko: “Kok bapak malah ngomongin
baju toh pak. Kalo baju bagus ya
bagus. Kalo baju jelek ya jelek.”
Bapak: “Coba sekarang bapak tanya
lagi. Kalo baju bagus dipake orang
jelek?”
Joko: “ Ya jelek.”
Bapak: “Kamu lupa le.. Yang bikin
baju itu bagus atau jelek tergantung
dari yang make. Kalo baju itu butut
atau jelek dipakai oleh orang
kelihatan baik, makenya juga baik,
apa gak kelihatan bagus? Yang
penting nyaman, anget, rapi.”
Bapak: (minum kopi) “Ada masalah
apa dengan sekolahmu yang jelek
itu?”
Joko: (diam dan tampak berpikir)
Bapak: “Kalo kamu belajar dengan
tekun dan menimba ilmu sebanyak-
banyaknya, biarpun sekolahmu jelek
kamu tetep jadi orang pintar.”
Joko: (diam dan tersenyum)
No. Tipe Tanda Data
1 Representamen (X): - Gambar 1, Seorang wanita dewasa
Ikon mengggunakan kebaya dan lelaki dewasa
menggunakan baju Jawa dan penutup kepala
batik sedang duduk bersebelahan di kursi. Dia
adalah Sujiatmi (ibunda Joko) dan Notomiharjo
61
seorang anak laki-laki (Joko), seorang ibu dan bapak (Sujiatmi dan Notomiharjo)
sedang duduk di ruang keluarga. Terlihat Joko akan berangkat sekolah dengan
muka murung. Ini menunjukkan rasa kecewa, protes, dan sedih yang terjadi pada
Joko.
Objek pada scene di atas adalah sekolah baru Joko yang menurutnya tidak
bermutu. Memang pada tahun itu tidak mulai banyak sekolah baru yang
favorit. Namun orang tuanya hanya mampu menyekolahkan Joko di sekolah baru
itu.
anak yang tidak setuju dengan pilihan orang tuanya. Joko mencoba memberikan
pendapatnya kepada kedua orang tuanya dengan sikap murung. Namun pada
62
Dari scene di atas baik secara verbal maupun visual menunjukkan pesan
moral yang diberikan, yaitu rasa bersyukur dengan yang kita dapat dan baik
buruknya sesuatu untuk kita itu sudah ditentukan Allah SWT kita hanya dapat
berusaha. Ini termasuk pesan moral kategori hubungan manusia dengan Tuhan
dan diri sendiri. Sebagaimana dijelaskan dalam QS. Al Baqarah ayat 216 berikut:
“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah
sesuatu yang kamu benci.Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia
amat baik bagimu, dan boleh jadi [pula] kamu menyukai sesuatu, padahal
ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak
mengetahui.”
menggunakan teknik medium shot. Ini memperlihatan tubuh manusia (Ibu dan
Bapak) dari pinggang ke atas. Gestur dan ekspresi wajah mulai tampak. Pada
gambar kedua dan ketiga menggunakan teknik medium close up. Ini
memperlihatkan tubuh manusia (Bapak dan Joko) dari dada ke atas. Sosok
manusia mendominasi frame dan latar belakang tidak lagi dominan. Sosok
manusia mulai dominan dalam frame. Dan jenis suara pembicaraan diatas
termasuk ke dalam jenis dialog. Terdapat pembicaraan antara Ibu, Bapak, dan
63
Joko dimana sumber suara atau pembicaraan muncul dalam frame atau berada
Tabel 4.7
Visual Verbal
Joko: “Mas e…”
Pedagang: “Wah ada pelanggan
dateng. Nih ada yang baru Queen,
Rolling Stone, Jimmy Hendrik.”
(sambil memberikan kaset)
Joko: “Les Caplin baru ono ora?”
Pedagang: “Wah ora ene. Wes ta
catetin wae besok ta goleke.”
Joko: “Yow wis.”
Pedagang: “Ni ada yang baru nih.
(meyodorkan kaset). Ni borong
semua bisa korting.”
Joko: “Ya sudah yang ini wae.”
(mengeluarkan uang)
Pedagang: “Baru dapet duit dari
bapak ya?”
Joko: “Ya ndak, iki uang jajang ta
kumpulke buat ini.”
Pedagang: “Itu baru perjuangan
roker sejati.”
Joko: “Iso wae.”
(Tiba-tiba datang seorang pengemis.)
Pengemis: “Matur nyuwun mas..”
Joko: “Sakedap mas. iki mbah.”
(memberikan uang)
Pengemis: “Matur sembah nuwun
mas..mugi-mugi mas sekolah saget
lancar, dan juga lekas pinter, sing
maju ya mas.” (dan kemudian pergi)
Joko: “Njih. Makasih ya mbah.”
Pedagang: “Iki mau yang mana? opo
wae?”
Joko: “Aku ambil Rolling Stonenya
aja.”
Pedagang: “Gak jadi beli semua?”
Joko: “Nanti ta kumpulke lagi
64
seorang siswa SMA (Joko), tukang kaset, dan pengemis tua. Joko sedang memilih
kaset yang akan dibeli, tiba-tiba datang seorang pengemis. Kemudian Joko
Objek pada scene di atas adalah pengemis tua. Pada tahun tersebut
memang banyak sekali nenek tua yang menjadi pengemis itu dikaarenakan dia
sudah tua dan tidak mampu bekerja lagi. Tidak seperti zaman sekarang banyak
miskin dan lemah.Ini penggambaran dari pengemis tua. Joko lebih mementingkan
65
orang lain daripada diri sendiri. Dia rela memberikan sebagian uangnya dan tidak
Dari scene di atas baik secara verbal maupun visual menunjukkan pesan
moral untuk selalu bersedekah kepada orang yang membutuhkan. Ini termasuk
pesan moral kategori hubungan manusia dengan manusia lain dalam lingkungan
”Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang
baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat
gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan
Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu
dikembalikan.”
tukang kaset, dan pengemis) dari pinggang sampai ke atas. Sosok tubuh manusia
mendominasi frame dan latar belakang tidak lagi dominan. Dan jenis suara
Joko, tukang kaset, dan pengemis dimana sumber suara atau pembicaraan muncul
Tabel 4.8
Visual Verbal
Ibu: (ibu berdo’a sambil menangis)
“Ya Gusti Ya allah tolong jaga anakku
Joko. Jaga dia dari segala goda dan
kemungkaran. Jangan sampai dia
kehilangan keyakinan atas
kebesaranMu Ya Gusti. Ya Gusti..”
Joko: (menghampiri ibunya)
Ibu: (sambil menangis) “Sejak kamu
kecil sampai kamu sebesar ini ibu
selalu mendo’akanmu supaya kamu
lebih baik, lebih mapan daripada
bapak dan ibumu yang ndak punya
apa-apa ini.” “Kalau sampai kamu
keblinger trus tersesat aku tak akan
meninggalkanmu.”
Joko: (memandang ibunya dengan
bingung)“Ono opo toh bu?”
No. Tipe Tanda Data
1 Representamen (X): - Gambar 1, Seorang Ibu sedang duduk memakai
Ikon mukena dengan mata terpejam dan menangis. Dia
adalah Sujiatmi (ibunda Joko). Kedua tangannya
diangkat mengadah ke atas.
- Gambar 2, Ibu memengang rambut Joko. Dan Joko
yang mengenakan seragam sekolah duduk
didepannya. Latar kedua tempat menunjukkan
sebuah kamar.
- Teknik pengambilan gambar pada ketiga gambar
menggunakan teknik medium close up.
Indeks Ibu menggunakan mukena menunjukkan ibu selesai
shalat. Dan dia mengadahkan tangan ke atas
menunjukkan ibu sedang berdo’a untuk anaknya.
Simbol Harapan ibu kepada anaknya.
2 Objek (Y) Joko
3 Interpretan (X=Y) Representasi rasa sayang ibu kepada anaknya.
atas. Menunjukkan ia selesai shalat dan berdo’a. Kemudian seorang anak (Joko)
67
tidak tahu apa yang terjadi pada ibunya hingga dia menangis.
Objek pada scene ini adalah Joko. Joko adalah anak dari Sujiatmi. Anak
yang baik, rendah hati, berprestasi, dan berbakti kepada kedua orang tua. Maka
seorang ibu kepada anaknya. Tidak ada yang bisa menggantikan kasih sayang
Dari scene di atas baik secara verbal maupun visual menunjukkan sikap
Ibu Sujiatmi memberikan pesan moral kekuatan do’a seorang ibu. Ini termasuk
menggunakan teknik medium close up. Ini memperlihatkan tubuh manusia (Bapak
dan Joko) dari dada ke atas. Sosok manusia mendominasi frame dan latar
belakang tidak lagi dominan. Sosok manusia mulai dominan dalam frame. Dan
pembicaraan antara Ibu dan Joko dimana sumber suara atau pembicaraan muncul
Tabel 4.9
Visual Verbal
Ilham: “Setelah almarhum bapak
saya meninggal, saya yang
menyimpan barang-barangnya.
Mungkin barang yang mas Joko cari
ada disini.”
Joko: (diam lalu mengambil jamnya)
Joko: “Arloji ini berarti sekali buat
bapak saya mas. Dan saya akan
bayar berapapun bunganya mas.”
Ilham: “Kalo begitu, almarhum
bapak saya pas justru akan lebih
bahagia kalo arloji itu kembali
kepada pemiliknya. Kalo begitu mas
Joko langsung bawa aja, gak usah
bayar.”
No. Tipe Tanda Data
1 Representamen (X): - Gambar 1, Dua orang lelaki dewasa. Keduanya
Ikon sama-sama menggunakan kemeja dan celana
panjang. Mereka sedang duduk di ruang tamu
sebuah rumah. Adanya mebel, pajangan, dan
pintu menguatkan latar tempat ini. Di meja
terdapat piring berisi bemacam-macam jam
tangan. Itu adalah Joko dan Ilham anak Pak
Darmo.
- Gambar 2, Joko mencari jam milik bapaknya
diantara puluhan jam.
Indeks Joko menebus jam tangan bapaknya yang sudah
puluhan tahun digadaikan karena jam tersebut
sangat berarti bagi bapaknya.
Simbol Kewajiban seorang anak
2 Objek (Y) Jam tangan bapak
3 Interpretan (X=Y) Representasi anak yang berbakti kepada orang tua
69
orang laki-laki dewasa yakni Joko dan Ilham. Joko mendatangi rumah Ilham
karena ingin menebus jam tangan bapaknya yang sudah digadai puluhan tahun. Ini
Objek dari penelitian ini adalah jam tangan bapak. Jam tangan ini adalah
jam tangan yang sangat berarti bagi Pak Notomiharjo. Dimana itu adalah
berbakti kepada orang tua. Berbakti kepada kedua orang tua adalah kewajiban
seorang anak setelah seorang anak telah melakukan kewajiban utamanya kepada
Tuhan.
Berdasarkan data visual dan verbal pesan moral yang ditunjukkan dalam
scene ini adalah anak yang berbakti kepada orang tua. Ini termasuk pesan moral
menggunakan teknik medium long shot. Pada teknik ini memperlihatkan tubuh
manusia (Joko dan Ilham) dari bawah lutut sampai ke atas. Tubuh fisik manusia
up. Umumnya memperlihatkan wajah, tangan, kaki, atau sebuah objek kecil
lainnya. Disini yang diperlihatkan adalah tangan Joko. Teknik ini memperlihatkan
gestur yang mendetail. Dan jenis suara pembicaraan diatas termasuk ke dalam
jenis dialog. Terdapat pembicaraan antara Joko dan Ilham dimana sumber suara
atau pembicaraan muncul dalam frame atau berada dalam ruang kejadian film.
Tabel 4.10
Visual Verbal
(Bapak: Orang miskin itu juga
manusia dan mereka harus
dimanusiakan. Menolong orang itu
tidak perlu menunggu. Apapun yang
bisa kita lakukan itu yang seharusnya
kita lakukan)
71
anak laki-laki (Joko) dan nenek tua. Nenek tersebut tampak bingung pulang ke
rumahnya karena hujan. Joko pun mengantar nenek itu pulang walau hanya
dengan sabar menuntun nenek tersebut. Menunjukkan rasa sabar dan kepedulian
Objek pada scene ini adalah nenek tua yang miskin. Terlihat dari pakaian
yang digunakan hanya kain yang menutupi badannya tanpa alas kaki. Dan dia
Berdasarkan data visual dan verbal pesan moral yang ditunjukkan dalam
scene ini adalah saling tolong menolong kepada sesama dan memanusiakan orang
miskin. Ini termasuk pesan moral kategori hubungan manusia dengan manusia
lain dalam lingkungan sosial. Sebagaimana dijelaskan dalam QS. Al Maidah ayat
2 berikut:
72
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-
syi'ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram,
jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang
qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi
Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keredhaan dari Tuhannya
dan apabila kamu Telah menyelesaikan ibadah haji, Maka bolehlah
berburu. dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum
Karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam,
mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). dan tolong-menolonglah
kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-
menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu
kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.”
menggunakan teknik medium shot. Pada teknik ini memperlihatkan tubuh manusia
(Joko dan Nenek tua) dapi pinggang ke atas. Gestur serta ekspresi wajah mulai
menggunakan teknik long shot. Pada teknik ini tubuh fisik manusia (Joko dan
nenek tua) telah tampak jelas namun latar belakang masih dominan. Dan jenis
sumber suara atau pembicara tidak muncul dalam frame atau tidak berada dalam
Film Jokowi ini memang sangat sarat mengandung makna pesan moral
yang baik bagi para pembacanya. Walaupun film ini ditujukan untuk semua usia
tapi ini lebih banyak berpengaruh kepada kalangan anak muda ataupun anak-anak
(ketentuan) baik atau buruk, benar atau salah. Seseorang dikatakan bermoral jika
dia memiliki tingkah laku yang baik. Jadi, moral tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan beragama.
Maka dari itu adanya pendidikan moral seperti yang telah dibuat oleh
seorang produser KK Dheeraj dan sutradara yang juga sebagai penulis film
tersebut Azhar Kinoi Lubis merupakan usaha sadar dan tidak sadar yang mereka
lakukan untuk membentuk perilaku yang baik kepada penonton film ini sehingga
membentuk manusia yang bermoral baik kepada Tuhan, diri sendiri, orang lain,
dan lingkungannya. Dengan adanya film yang berjenis biopik perjuangan hidup
seseorang yang sebelumnya adalah wali kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta ini
menyempurnakan akhlaq” (HR Bukhari). Hadist ini secara tegas mengutus Nabi
disimpulkan bahwa Allah SWT mengutus para Nabi dan Rasul-Nya untuk
moral dalam dirinya, yang telah dipupuk sejak kecil. Tetapi moral setiap manusia
bisa saja berubah sesuai dengan niat, usaha, kerja keras, dan juga faktor
lingkungan sosialnya.
moral kepada masyarakat khususnya kaum muda agar nilai-nilai baik dalam film
menjerumuskan ke dalam perbuatan negatif yang dapat timbul dari pikiran dan
hati manusia itu sendiri. Inilah yang menjadi alasan, sebagai manusia umumnya
dan khususnya kaum muda yang masih dalam masa perkembangan, yang harus
mengamalkan perbuatannya agar menjadi manusia yang memiliki visi, misi, dan
bersyukur, kekuatan doa ibu, berbakti kepada kedua orang tua, menolak suap,
kerja keras, rajin belajar, optimis, sedekah, dan rendah hati. Interpretasi penulis
terhadap scene yang diambil pada penilitian ini dapat dijabarkan seperti berikut:
Selain melestarikan budaya dan kesenian Jawa, wayang juga memberikan pesan-
pesan dalam setiap ceritanya. Dalam hal ini pesan moral yang disampaikan adalah
75
kita harus selalu mengingat Tuhan Yang Maha Esa setiap saat dan senantiasa
Scene 2, Saat Joko hendak pergi ke langgar untuk ngaji di tengah jalan
bertemu Tarti tetangga Joko yang hendak pergi ke gereja. Tarti dengan ramahnya
mengajak Joko untuk berangkat bersama. Akhirnya Joko pergi ke langgar dengan
melanjutkan perjalanan menuju gereja. Ini memberikan pesan moral toleransi dan
kerukunan antar umat beragama yang sangat kuat yang ditunjukkan oleh Joko dan
Tarti.
Scene 3, Saat Joko pulang mengaji bersama Toto, dia dijegat oleh Anto,
Rulli, dan Jupri di jalan pinggir sungai. Anto berniat menyuap Joko dengan uang
agar Joko tidak melaporkan ke Pak Ustadz jika mereka telah kabur dari pengajian.
Joko merasa itu bukan hal baik dan uang itu juga bukan haknya.Akhirnya dia
menolak secara halus dan pergi. Sikap Joko ini menunjukkan bahwa kita harus
Scene 4, Ibu Guru membacakan nilai ulangan seluruh siswa. Saat nama
Joko dipanggil dan maju ke depan, Joko dipuji Ibu Guru karena nilainya selalu
bagus dan selalu seratus dari kelas 1. Dalam hal ini pesan yang diberikan adalah
kita harus rajin, ulet, dan kerja keras untuk mencapai keberhasilan.
Kemudian bapak menasehati Joko. Pesan moral yang dapat diambil dari nasehat
tersebut adalah senantiasa bersyukur dengan apa yang kita miliki dan kehidupan
76
kita yang lebih baik dari orang lain. Juga kita harus memiliki niat dan usaha untuk
Scene 6, Wajah Joko nampak murung saat akan berangkat sekolah. Joko
tidak suka dengan sekolahnya yang baru karena menurutnya tidak bermutu. Dia
menasehati Joko bahwa baju bagus atau jelek itu tergantung siapa yang pakai.
Begitu pula dengan sekolah walaupun sekolah itu jelek tetapi kita belajar tekun
dan menimba ilmu sebanyak-banyaknya tetap jadi siswa pintar. Kita harus
bersyukur dan berpikir positif dengan apa yang kita dapat karena baik buruknya
Scene 7, Joko akan membeli kaset music rock dengan uang tabungannya.
kepada pengemis tua itu dan hanya membeli sebagian dari kaset yang dipilihnya.
Sikap Joko menunjukkan tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.
shalat. Joko yang baru pulang sekolah menghampirinya. Doa ibu agar Joko selalu
dilindungi Tuhan dan dijauhkan dari kemungkaran. Kekuatan doa seorang ibu
Scene 9, Joko mendatangi rumah Pak Darmo untuk menebus jam tangan
bapaknya yang sudah digadai puluhan tahun. Jam tersebut sangat berarti bagi
Scene 10, Joko menemukan nenek tua yang miskin tidak dapat pulang di
pinggir kampung. Saat itu hujan lebat daan Joko hanya menggunakan pelepah
tersebut pulang melintasi jembatan rel kereta api dengan pelan-pelan. Ini
menunjukkan bahwa menolong orang tidak perlu menunggu. Apapun yang kita
dapat kita lakukan itu yang seharusnya kita lakukan. Dan kita harus perlakukan
PENUTUP
A. Kesimpulan
Objek dalam penelitian ini adalah sepuluh scene film Jokowi karya Azhar
Kinoi Lubis tahun 2013. Sepuluh scene itu dikaji menggunakan semiotika Charles
Jokowi ini mengandung pesan moral dalam berbagai sisi kehidupan melalui tanda-
tanda yang muncul baik visual maupun verbal di dalam masing-masing ceritanya.
Tokoh yang sering muncul dalam film ini adalah Joko. Kehadiran Joko
disetiap scene menjadi tanda bahwa ia adalah tokoh yang menjadi pemeran paling
utama di antara Bapak, Ibu, atau lainnya. Peran Joko yang menjadi salah satu
tokoh utama ini memang selalu muncul dalam setiap scene dan menjadi simbol
sebagai seorang anak yang cerdas, berbakti kepada kedua orang tua, dan bermoral.
Ini dapat dikategorikan sebagai tanda visual. Penokohan yang ada dalam cerita ini
setting cerita dalam film ini menggambarkan kehidupan sehari-hari masa lalu
Jokowi dikategorikan sebagai tanda simbol. Dan tanda ini muncul di setiap
tertuang. Dengan demikian dapat disimpulkan tokoh dan pembicaraan yang ada
78
79
B. Saran
2. Untuk para penonton atau penikmat film, jangan hanya melihat sisi film
sebagai media hiburan semata, karena banyak juga film yang menjadikan
3. Untuk sutradara dan K2K Production, judul film yang diberikan terlalu
luas dibanding dengan cerita yang dituju. Sebaiknya judul film ini
80
81
WEBSITE
Ayu Diah Pasha, artikel ini diakses padata tanggal 3 September 2014 pukul 12.03
WIB dari http://ayudyahpasha.wordpress.com/about/
Ayu Diah Pasha, artikel ini diakses padata tanggal 3 September 2014 pukul 12.03
WIB dari http://ayudyahpasha.wordpress.com/filmografi/
Azhar Kinoi Lubis, About Me, artikel ini diakses pada tanggal 3 September 2014
pukul 12.10 WIB dari http://www.azharkinoilubis.com/About_Me.html
Azhar Kinoi Lubis, Filmography, artikel ini diakses pada tanggal 3 September
2014 pukul 12.10 WIB dari
http://www.azharkinoilubis.com/Filmography.html
Indosinema, Sinopsis: Film Jokowi (2013), artikel ini diakses pada Rabu, 3
September 2014 pukul dari http://indosinema.com/2013/05/sinopsis-film-
jokowi/
Landung Simatupang, artikel ini diakses padata tanggal 3 September 2014 pukul
12.15 WIB darihttp://www.indonesianfilmcenter.com/cc/yohanes-
rusyanto-landung-laksono-simatuandung-simatupang.html
Metrotvnews.com, Profil Tokoh: Prisia Nasution, artikel ini diakses pada tanggal
3 September 2014 pukul 9.54 WIB dari
http://profile.metrotvnews.com/read/53/prisia-nasution
Ming Muslimin, Jenis Suara Pada Film Fiksi, artikel ini di akses pada 30 Oktober
2014 pukul 18.25 WIB dari
www.academia.edu/8012843/JENIS_SUARA_PADA_FILM_FIKSI
Profil Ratna Riantiarno, artikel ini diakses padata tanggal 3 September 2014
pukul 12.16 WIB dari
http://www.kapanlagi.com/indonesia/r/ratna_riantiarno/
Rahasia, Biodata Prisia Nasution, artikel ini diakses pada tanggal 3 September
2014 pukul 10.04 WIB dari http://mencari-
rahasia.blogspot.com/2013/05/biodata-prisia-nasution.html
Rangga Adithia, Review: Jokowi (2013), artikel ini diakses pada tanggal 17
September 2014 pukul 15.00 WIB dari
http://raditherapy.com/2013/06/review-jokowi-2013/
Susilo Badar, artikel ini diakses pada tanggal 3 September 2014 pukul 12.09 WIB
dari http://www.imdb.com/name/nm2682075/
Teuku Rifnu Wikana, artikel ini diakses pada tanggal 3 September 2014 pukul
10.00 WIB http://www.ceritamu.com/info/pemain-film/Teuku-Rifnu-
Wikana
82
WAWANCARA
Azhar Kinoi Lubis, Sutradara Film Jokowi, Wawancara Pribadi, pada 7 Agustus
2014.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
COVER DVD FILM JOKOWI
DAFTAR NAMA PEMAIN DAN TIM PRODUKSI FILM JOKOWI
Jabatan Nama
Director Azhar Kinoi Lubis
Producer KK Dheeraj
1st Assistant Director Riska Talitha
2nd Assistant Director Oktiarini Imaniar
3rd Assistant Director Hari Saputra Hamim
Cast
Jokowi Teuku Rifnu Wikana
Iriana Prisia Nasution
Notomiharjo Susilo Badar
Sujiatmi Ayu Diah Pasha
Jokowi (4tahun) Ilham Ridho Ilahi
Jokowi (10tahun) Vincentius Aldy Pyo
Jokowi (bayi) Ilham Rohman Wijaya
Wiharjo Landung Simatupang
Bu Hardjo Ratna Riantiarno
De Jarwo Rukman Rossadi
Iit (dewasa) Annisa Hertami
Iit (8tahun) Nurul Hidayati
Iit (4 tahun) Farisah
Pak De Miyono Pritt Timothy
Satpol 2 Sapari Husni
Satpol 1 Mbah Bayu
Satpol 3 Doddy Eskha
Bidan K. Chandra Dewi
Lucky Damayanti
Lek Roso Ghati
Tentara Anta
Tarti (12 dan 18 tahun) Novitasari
Dormo Darus Hengki Rifai
Toto (8 tahun) Syafik
Anto (10 tahun) Redhana Putra Lokananta
Waruli Ahmad
Jupri Danni
Ida (6 tahun) Fatia Hasna A.
Ida (dewasa) Anisya Ichank
Titi (4 tahun) Alfi
Titi (remaja) Rhani Riyanti
Ayah Iriana Pak Haryono
Handoko Kedung Dharma R.
Tigor Markus Tampubolon
Penjual Kaset Gogot
Raka (bayi) Rafta Benzema
Raka (10 tahun) Pradana
Kahiyang (5 tahun) Dhea
Kahiyang (8 tahun) Yudan
Ilham Anak Dharmo Abe
Penjual Soto Mega Rita Marsita
Amartanie Octoviani
Pembeli Soto Bang Bogor
Pengamen Eko Balung
Guru Sekolah Dasar Ibu Tarti
Guru Sekolah Menengah Atas Elisabeth Ida Ari
Joko Blankon
Tetangga Rini
Pak Sobri
Pedagang Pak Kusno
Aisah Jupe
Ali Makmur Riki
Kamal Eca
Ibu Kamal Ibu Wiwik
Ibu Pencuci Ibu Bambang
Pemesan Meubel William Van Kuik
Dosen Ichong
Tukang Becak Mas Jupri
The Flash Band Robbie Orlando (Vocal)
Yudi Emprit (Guitar)
Aryo (Bass)
Danang (Keyboard)
Rudi Lehhon (Drum)
Rintis Pratikyo (Manager)
Agus Yul (Road Manager)
Julio (Stage Crew)
Eddy Daned’s (Soundman)
Production Crew
Unit Production Manager Otong Tarmidi
Yorris Rumsayor
Production Secretary and Srie Wahyuni
Cashier
Production Assistant Zee
Location Manager in Solo Chevy
Burhan
Toni
Location Manager in Yogyakarta Adit
Debong
Iwan
Script Continuity Thomas Aquinas
Clapper Anggi Edison
Talent Coordinator Syaiful Rahman
Yana Gartiwa
Extras Coordinator Lilo Acting School
1st Camera Assistant Dodon Ramadhan
2nd Camera Assistant Rivan Hanggarai
D.I.T Person Donny Matahari
Assistant DIT Iqbal
Gaffer Anto Saman
Assistant Gaffer Saman
Lightingmen Ady Suryo
Dery Tanjung
Leo
Aan Putro
Jimmy Jib Operator Gatot The Jibs
Rigging Sondang
Camera Guard Dijan
1st Dolly Grip Sugeng
2nd Dolly Grip Untung
Lighting Guard Sulis
Jul
Genset Operator Rony
Har Top Driver for Generator Ricky
Sound Recordist Asst. Docky
Boomer Arif/Gepeng
Assistant Art Director Frans Bogor
Art Dept Finance Joko
Property’s Master Endang Sanusi
Property’s Buyers Amartanie Octoviani
Budi
Art Crew Antonius Budihar
Dodi
Pepeng
Supri
Mbah Bayu
Weldy
Junaedy
Set Builder Crew Sardi Cs
Assistant Make Up Nia Syamsudin
Donna
Ketty
Ani
Assistant Wardrobe Danny
Abie
Tiyo
Agus
Behind The Scene Bimo
Gozali
Poster Designed by Michael Tju
Photographer for Poster Donny Herlambang
Production Runner Yoyok Bram Saputra
Kuple
Ian
Production Helper Yeye
Oky
Agus
Andri
Fendi
Scafolding Guard Devi
Rain Coodinator Angga
Agency for Extras Burhan Management
Lilo Acting School
Aleena Management
Prit Management
Rini Agency
Dwi Agency
Wulan Agency
Ida Agency
Catering Service Dyah Catering
Post Production
Post Production Coordinator Kiki Machina
Assistant Editor Panji Gendhis
Offline Editing at Batarini Film Post
Editor for Trailer Aline Jusria
Assistant Editor for Trailer Nicky Andrian
Supported by INAFEd (Indonesian Film Editor)
Motion Graphic by Adrian Sugiono
Final Mixing at AulXo posT Jakarta, Indonesia
Assistant Sound Designer Luthfi Ginanjar
Studio Manager Era Adityawan
Junior Sound Engineer Gilang Putra Pamungkas
Aditya Koeswardhana
Online and Colour Grading at Kantana Digital Post
Production Director Wikanda Chaiviriyachok
Post Producer Anurak Jongyusook
Digital Colourist Noppasak Poontipat
Assistant Colourist Peeti Unprasert
Conform Ittiphone Mantabhand
Flame Artist Amnuay Lingee
Online Editor Su Kaiyun
All Music Mix and Mastered by Yovial Tri Purnnomo Virgi
Seruling Player Saat
Vocal by Christine Theodosia Lubis
Camera and Lighting Equipment PT. Cinerent Sumber Sarana, Jkt
DCP Mastering at Fresto
Drivers Theo
Yadi
Yanto
Agung
Asep Sound
Devi
Yono
Asep Art
Agus Bocor
Iwan
Madi Purnomo
Tilip
Birin
Adang
Joni
Kholid
Kholik
Didit
Lembar Pertanyaan Wawancara
9. Sebagai penulis dan bertindak sebagai sutradara, Apa kendala yang dialami dalam pembuatan
film ini?
Adanya perbedaan pendapat dalam memilih tokoh dengan produser. Dan mencari informasi
tentang sosok Jokowi.
10. Apa hal yang paling menyenangkan selama pembuatan film ini?
Selama pembuatan film, tokoh yang dipilih sesuai dengan cerita yang diinginkan dan dapat
memerankan peran masing-masing dengan baik.
11. Apa pesan yang ingin disampaikan dalam film ini? Pesan moral?
Bahwa kita itu untuk sukses tidak memndang kita miskin atau kaya. Keteguhan, ketegaran
sosok Jokowi ini patut dicontoh.
12. Apa harapan ke depannya tentang film ini? Apakah ada rencana untuk membuat film serupa?
Semoga film ini menjadi contoh yang patut ditiru dan dijadikan pelajaran bagi masyarakat
khususnya kaum muda. Untuk membuat film serupa tidak ada rencana lagi kecuali jika
diminta dari pihak tertentu. Tapi kemungkinan besar tidak ada rencana lagi.
13. Terakhir, Apa pesan dan harapan Anda untuk perfilman Indonesia?
Semoga perfilman Indonesia menjadi terus maju dan banyak sisi positif yang dibangun.
Film-film yang berkualitas terus ditingkatkan.
Narasumber