Disusun Oleh :
KELOMPOK 7
Andi Rezki Dwi Putri (3022210134)
Ahmad Nabhn Nail (3022210387)
Cathrin Rachel Prayudha ( 3022210163)
Sandi Atmodjo ( 3022210146)
Theresia Sylva Gunawan ( 3022210387)
UNIVERSITAS PANCASILA
TP 2022/2023
PRAKATA
Segala puji bagi Tuhan semesta alam Atas berkat karunia dan izinnya
sehingga kami dapat telah selesai menyusun makalah yang berjudul “Proses
Makalah ini kami susun guna menyelesaikan tugas kelompok dari mata kuliah
Antropologi dengan dosen Luh Rina Apriani, S.H., M.H. Adapun ruang lingkup
pembahasan dalam karya tulis ini meliputi mengenai isu-isu terkait yang diangkat
dalam beberapa tayangan televisi dan film layar lebar yang berjudul “Parasite”.
makalah ini, oleh karena itu kami senantiasa mengharapkan saran dan kritik dari
Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang membantu
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
PRAKATA………………………………………………………………………...2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………... 3
BAB I……………………………………………………………………………... 1
A. Latar Belakang…………………………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………….2
C. Tujuan Penulisan Makalah……………………………………………………...2
BAB II……………………………………………………………………………………. 3
A. Antropologi………………………………………………………………………..3
B. Konsep Kebudayaan……………………………………………………………. 4
C. Proses Pembudayaan………………………………………………………….. 6
BAB III………………………………………………………………………………….. 11
A. Kesimpulan……………………………………………………………………... 11
B. Saran……………………………………………………………………………. 11
Daftar Pustaka………………………………………………………………………... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Film atau yang dikenal juga sebagai movie atau foto bergerak merupakan
sebuah serangkaian gambar diam yang ketika ditampilkan pada layar akan
menciptakan ilusi gambar bergerak yang dikarenakan efek fenomena phi. Ilusi
optik ini memaksa penonton untuk melihat gerakan yang berkelanjutan antar
objek berbeda secara cepat dan berturut-turut.
Film merupakan salah satu media massa yang saat ini menjadi wadah
bagi para pembuat film untuk menyampaikan sebuah pesan serta nilai-nilai
tertentu. Sebuah film tentu memiliki sebuah pesan tersendiri yang ingin
disampaikan entah melalui simbol tertentu, visual dan sebagainya. Sebagaimana
contohnya film “Parasite” yang memiliki pesan tersendiri di dalamnya.
“Parasite” merupakan sebuah film berasal dari Korea Selatan yang tayang
pada tahun 2019 lalu dengan disutradarai, diproduseri, dan ditulis oleh Bong
Joon-ho bersama Kwak Sin-ae dan Jang Young-hwan yang memproduseri film
ini serta Han Jin-won yang juga menulis naskah untuk film ini. Film ini
menceritakan tentang kesenjangan sosial yang terjadi antara keluarga kaya dan
keluarga miskin, dimana keluarga miskin tersebut diceritakan tinggal di bawah
sebuah basement yang pengap dan sering terjadi banjir, keluarga tersebut terdiri
dari pasangan Chung-sook dan Ki-taek, serta dua anak remaja mereka, yaitu
Ki-woo dan Ki-jung. Suatu hari, anak mereka yang bernama Ki-woo mendapat
kepercayaan untuk mengajar sebagai guru les privat seorang gadis dari keluarga
kaya, dimana Ki-woo berusaha memasukkan semua anggota keluarganya agar
bisa bekerja di rumah orang tua gadis kaya tersebut yang membuat konflik film
ini pun dimulai.
1
B. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Antropologi
Pengertian Antropologi
Antropologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu: anthropos yang berarti
“orang” atau “manusia”, dan logos yang berarti “ilmu/nalar”. Menurut kamus
anthropology dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang berusaha mencapai
pengertian tentang makhluk manusia dengan mempelajari aneka warna, bentuk
fisik, kepribadian masyarakat serta kebudayaan. Dapat disimpulkan bahwa
antropologi merupakan ilmu pengetahuan tentang manusia. Dalam refleksi yang
lebih bebas, antropologi merupakan ilmu pengetahuan yang mencoba menelaah
sifat-sifat manusia secara umum dan menempatkan manusia yang unik dalam
sebuah lingkungan hidup yang lebih bermartabat.
1. William A. Haviland
Studi tentang manusia yang berusaha menyusun generalisasi yang
bermanfaat tentang manusia dan perilakunya untuk memperoleh
pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.
2. Koentjaraningrat
Ilmu yang mempelajari manusia pada umumnya dengan
mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan
yang dihasilkan.
3. Zerhun Dodda Doffana
Suatu studi keilmuan yang mempelajari dan mendalami berbagai
aspek mengenai manusia.
4. Roger Keesing
Suatu ilmu yang mempelajari kajian tentang manusia.
Menurutnya, antropologi terdorong untuk berorientasi pada upaya
pemahaman makna bukan hanya sekedar ukuran yaitu yang lebih
3
menekankan pada penafsiran yang dekat dengan hakikat manusia atau
human being (kemanusiaan)
5. Rifhi Siddiq
Antropologi mengacu pada sebuah ilmu yang mempelajari dan
mendalami semua aspek yang ada pada kehidupan manusia. Aspek yang
dipelajari dalam antropologi meliputi konsepsi kebudayaan, norma, ilmu
pengetahuan, tradisi, teknologi, seni, linguistic, dan lambang, serta
kelembagaan.
B. Konsep Kebudayaan
Pengertian Kebudayaan
Kata kebudayaan berasal dari kata sansekerta buddhayah, yaitu bentuk
jamak dari buddhi yang berarti "budi" dan "akal". Dengan demikian
ke-budaya-an dapat diartikan : "hal-hal yang bersangkutan dengan akal". Ada
sarjana lain mengupas kata budaya sebagai suatu perkembangan dari kata
majemuk budidaya yang berarti "daya dan budi". Karena itu mereka
membedakan budaya dan kebudayaan. Demikianlah "budaya" adalah daya dan
budi yang berupa cipta rasa, karsa dan rasa. Sedangkan "kebudayaan" adalah
hasil dari cipta, karsa, dan rasa itu. Dalam istilah "antropologi-budaya".
Perbedaan itu ditiadakan. Kata "Budaya" disini hanya dipakai sebagai suatu
singkatan saja dari "Kebudayaan" dengan arti yang sama. (Koentjaraningrat,
2015: 46)
Pengertian Budaya
Mekanisme, struktur dan sarana kolektif di luar diri manusia itu oleh
antropolog disebut "budaya" (culture). Disini, ungkapan "diluar diri manusia"
digunakan dalam pengertian analitis, bukan metafisik. Oleh kebanyakan
anthropology, setidak-tidaknya di Amerika Serikat, kultur atau budaya
dipandang sebagai konsep pokok dalam disiplin antropologi. (Kaplan, D. 2012:
4)
4
Kultur atau budaya ialah suatu golongan fenomena yang diberi muatan
makna tertentu oleh antropolog dalam rangka menghadapi soal-soal yang
mereka coba untuk memecahkannya. Para antropolog tidak hanya
mempermasalahkan sebarang perilaku manusia, melainkan perilaku manusia
tradisional atau terlembaga. Para antropolog abad kesembilan belas merasakan
kebutuhan akan suatu konsep tertentu untuk "menjelaskan" perbedaan perilaku
serta pranata kemasyarakatan yang tidak dijelaskan secara biologis. Dengan kata
lain, budaya merujuk pada fenomena yang tidak dapat secara tuntas dijelaskan
oleh konsep-konsep psikobiologis. (Kaplan, D. 2012: 4)
Konsep Kebudayaan
5
C. Proses Pembudayaan
1) Proses Internalisasi
Manusia terlahir dengan potensi bawaan; perasaan, hasrat, nafsu, emosi,
dan seterusnya. Sepanjang kehidupan (dari lahir sampai mati) manusia
menanamkan dalam kepribadiannya hal-hal yang diperlukan dalam kehidupan.
Individu berusaha memenuhi hasrat dan motivasi dalam dirinya; beradaptasi,
belajar dari alam dan lingkungan sosial dan budayanya.
2) Proses Sosialisasi
Individu belajar pola-pola tindakan dalam interaksi dengan sesama, dari
individu yang menduduki aneka peranan sosial. Sosialisasi berarti proses belajar
anggota masyarakat untuk mengenal dan menghayati kebudayaan masyarakat di
lingkungannya.
3) Proses Enkulturasi
Individu mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran dan sikapnya
dengan adat-istiadat, sistem norma, dan peraturan-peraturan dalam
kebudayaannya. Kalau pada awal meniru, sesuai dengan perkembangan
kehidupan, ‘membaca’, menghayati, hingga menjadi pola tindakan.
D. Film Parasite
Seputar Film
Film Korea Selatan berjudul Parasite sempat menggemparkan dunia.
Bahkan kualitas cerita dan sinematografi film Parasite berhasil mendapatkan 4
Piala Oscar 2020. Menariknya lagi, Parasite tidak hanya berjaya di Oscar saja,
tapi juga berhasil mendapatkan piala di Golden Globes dan BAFTA Awards.
Jika ditotal film Parasite ini telah berhasil mendapatkan 263 piala.
Film yang berdurasi 132 menit ini, ditulis dan disutradarai oleh Bong
Joon Ho ini di bawah rumah produksi NEON. Film Parasite rilis Oktober 2019
yang lalu. Film Parasite diawali dengan kisah sebuah keluarga miskin yang
tinggal di daerah kumuh. Mereka tinggal di basement yang pengap dan sering
6
terjadi banjir. Keluarga tersebut terdiri dari pasangan Chung-sook dan Ki-taek,
serta dua anak remaja mereka, yaitu Ki-woo dan Ki-jung.
Parasite dibintangi oleh Song Kang Ho sebagai Ki Taek, Lee Sun Kyun
sebagai Tn. Park, Cho Yeo Jeong sebagai Yeon Kyo, istri Tuan Park, Choi Woo
Shik sebagai Ki Woo, putra Ki Taek, Park So Dam sebagai Ki Jung, putri Ki
Taek, Jang Hye Jin sebagai Chung Sook, istri Ki Taek, Lee Jung Eun sebagai
Moon Gwang, pengurus rumah keluarga Park, Jung Ziso sebagai Da Hye, putri
Pak Park, Jung Hyeon Jun sebagai Da-song, putra Mr. Park, Park Seo Joon
sebagai teman Ki Woo dan mantan tutor keluarga Park.
7
Pesan Dalam Film
Kata “Parasite” pada film Parasite mengacu pada kata dalam Bahasa
Inggris yang berarti Tumbuhan Parasit. Dilansir melalui situs Wikipedia.org,
Parasit adalah organisme yang hidup pada atau di dalam makhluk hidup lain
(disebut inang) dengan menyerap nutrisi, tanpa memberi bantuan atau manfaat
lain padanya. Parasit dapat menyerang manusia dan hewan, serta menurunkan
produktivitas inang yang ditumpanginya. Ilmu yang mempelajari parasit disebut
parasitology Parasit dapat sangat berbahaya karena dapat menyebabkan
kematian inangnya. Arti tersebut sangat cocok digambarkan melalui adegan
adegan film ini.
8
hidup dapat dicontoh oleh audiens sebagai suatu kegigihan dalam mencapai
kesuksesan dan tidak mementingkan gengsi masing masing. Rasa kekeluargaan
yang dihadirkan pada film ini juga layak diambil hikmah nya oleh audiens yang
menonton untuk tetap bersatu sebagai satu ikatan keluarga dan menghadapi
segala pasang surut bersama sama serta tidak meninggalkan siapapun di
belakang. Melalui Parasite, Keluarga diibaratkan sebagai tempat yang aman,
karena keluarga adalah pihak yang menerima kekurangan dan kelebihan kita apa
adanya, dikutip dari jurnal ANALISIS SEMIOTIKA PESAN MORAL PADA
FILM KOREA PARASITE KARYA BONGJOON-HOO ( Nur Ichsan).
9
● Pada bagian Ki-woo memanipulasi ijazah untuk menggantikan
pekerjaan temannya menjadi guru privat bahasa Inggris
menggambarkan Ki-woo selaku pemeran utama ini memiliki
kepribadian yang suka memanipulasi orang lain demi
kepentingannya sendiri.
● Kemudian dapat dilihat juga bahwa kepribadian ini kemudian
menjadi budaya yang turun menurun dimiliki oleh adik, ayah dan
kemudian ibunya.
● Hal serupa kemudian juga dijumpai pada bagian dimana adiknya ikut
melakukan manipulasi ijazah untuk menjadi guru seni anak kedua
dari pasangan kaya tersebut, dilanjutkan ketika ia berniat
menyingkirkan supir pribadi di rumah itu dengan memfitnah supir
tersebut seolah-olah telah berbuat mesum di mobil majikannya
sehingga membuat supir itu dipecat dan digantikan oleh ayah
mereka.
● Dan yang terakhir, Ki-woo, adiknya beserta ayahnya, yaitu Ki-jung
dan Kim Kitaek bekerja sama membuat Asisten Rumah Tangga di
sana dipecat dengan cara membuat skenario seolah-olah ART
tersebut mengidap penyakit TBC yang kemudian akhirnya digantikan
oleh Choong-sook.
10
BAB III
A. Kesimpulan
B. Saran
11
Daftar Pustaka
12