PENDAHULUAN
• Latar Belakang
• Rumusan Masalah
• Tujuan
• Manfaat Penulisan
Diharapkan penulisan makalah ini dapat memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi
dan Antropologi Pendidikan serta berguna sebagai bahan penambahan informasi dan
pengetahuan khususnya mengenai Pengertian Antropologi Pendidikan dan Konsep
Kebudayaan.
BAB II
PEMBAHASAN
• Definisi Antropologi
Antropologi berasal dari kata anthropos yang berarti "manusia", dan logos yang
berarti ilmu. Antropologi mempelajari manusia sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk
sosial. Para ahli mendefinisikan antropologi sebagai berikut:
(William.A.Haviland).
• Antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas
• Munculnya Antropologi
Menurut Agus dan Murtijo, kelahiran antropologi diawali ketika masyarakat Barat
tertarik terhadap bangsa-bangsa pribumi yang berdomisili di luar wilayah budayanya.
Semula ketertarikan itu pada ranah warna kulit, warna rambut, bentuk mata, maupun
postur tubuh komunitas yang berada di Afrika, Asia, maupun di Indian Amerika, dengan hal
tersebut memunculkan konsepsi antropologi fisik. Ketertarikan berikutnya, para antropolog
Barat pada ranah tingkah laku manusia, hasil karya manusia, dan sistem sosial budaya.
Menurut Nur Syam, ruang lingkup (pembidangan) kajian antropologi terpilah atas
antropologi fisik, antropologi budaya, dan antropologi sosial. Antropologi fisik mengkaji
tentang keanekaragaman ciri khas fisik manusia dan perkembangannya. Ciri fisik itu
meliputi warna kulit, tinggi badan, ukuran tengkorak, ukuran otak, golongan darah, dan
anggota tubuh lainnya. Sedangkan antropologi budaya mengkaji manusia dalam dimensi
budaya yang dimilikinya meliputi: bahasa, tulisan, kesenian, sistem pengetahuan, dan
totalitas kehidupan manusia. Adapun antropologi sosial mengkaji tentang prinsip-prinsip
persamaan dan keanekaragaman budaya masyarakat dengan generaling approach inilah
muncul sub bidang antropologi antara lain: antropologi ekonomi, antropologi kehutanan,
antropologi kesehatan, antropologi politik, antropologi agama, dan masih banyak lagi.
Dengan pemetaan tersebut, dipandang perlu memunculkan antropologi pendidikan.
Tujuan antropologi pendidikan antara lain untuk mencetak generasi yang berbudaya,
untuk mengenalkan muatan budaya bangsa yang bersumber dari budaya lokal, nasional
maupun global, untuk menstimulasi terciptanya budaya hasil inovasi, untuk mentradisikan
penghormatan terhadap keanekaragaman budaya, untuk mempertahankan budaya
adiluhung, dan agar siap dan sanggup menerima realitas budaya.
• Komersialisasi
Komersialisasi dalam konteks ini diberi nama praktis dan sederhana adalah segala
sesuatu yang dilakukan oleh individu ketika berinteraksi yang mengeluarkan tenaga
atau pikiran dengan pihak lain, bagi pelakunya mengharapkan upah atau materi. Hal ini
pada dasarnya menafikan esensi sikap tolong-menolong antarsesama.
• Kapitalisasi
Maka definisi kebudayaan modern yang dapat diterima berbunyi sebagai berikut
“kebudayaan adalah seperangkat peraturan, standar, yang apabila dipenuhi oleh para
anggota masyarakat, menghasilkan perilaku yang dianggap layak dan dapat diterima
oleh para anggotanya,
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran