Anda di halaman 1dari 3

Budaya, Perwujudan, Unsur, Isi atau Substansi Budaya, dan Nilai Budaya

(Materi Antropologi Kelas X)


a. Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh, budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas.
Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur meliputi banyak
kegiatan sosial manusia
Secara bahasa, dalam sanskerta, budaya merupakan turunan dari
kata budayah atau budhi yang berarti akal. Selain itu, dalam bahasa Inggris
adalah culture. Dan dalam bahasa latin adalah colerayang berarti mengolah, mengerjakan,
menyuburkan, dan mengembangkan tanah. Jika dipisahkan, maka budaya berasal dari kata
Budi dan Daya, yang berarti hasil dari cinta, karsa, dan rasa yang dimiliki oleh manusia.
b. Wujud kebudayaan

Talcott Parsons dan Kroeber pernah menganjurkan untuk membedakan amtara wujud
kebudayaan sebagai suatu sistem dari gagasan-gagasan serta konsep konsep dan wujudnya
sebagai rangkaian tindakan serta aktivitas manusia yang berpola.
Kebudayaan dibedakan sesuai dengan empa wujudnya yang secara simbolis digambarkan
sebagai empat ingkaran konsentris.
lingkaran yang paling luar melambangkan kebudayaan sebagai :
1. Artifack atau benda-benda fisik
Contoh dari wujud konkret kebudayaan ini adalah bangunan-bangunan megah seperti Candi
dan benda-benda bergerak. Semua benda hasil karya manusia tersebut bersifat konkret dan
dapat diraba serta difoto. Sebutan khusus kebudayaan dalam wujud konkret disebut dengan
kebudayaan fisik.
2. Lingkaran berikutnya melambangkan kebudayaan sebagai :
Kebudayaan sebagai sistem tingkah laku dan tindakan ang berpola
Lingkaran 2 menggambarkan wujud tingkah laku manusianya seperti menari, berbicara,
bertingkah laku dan sebagainya. Kebudayaan ini bersifat konkret dan dapat
didokumentasikan dan difilmkan. Karena itu pola tingkah laku manusia disebut sebagai
sistem sosial.
3. Kebudayaan sebagai sistem gagasan
Lingkaran 3 mengambarkan wujud dari gagasan kebudayaan dan setiap individu
memilikinya. Kebudayaan ini bersifat abstrak dan hanya dapat diketahui dan dipahami.
Kebudayaan dalam wujud sistem gagasan bepola dan berdasarkan sistem-sistem tertentu juga
disebut sebagai sistem budaya.
4. Lingkaran 4 melambangkan kebudayaan sebagai sistem gagasan yang ideologis.
Gagasan-gagasan yang telah dipelajari masyarakat sejak usia dini akan sangat sukar diubah.
Istilah untuk menyebut unsur-unsur kebudayaan yang merupakan pusat dari semua unsur
yang lain adalah nilai-nilai budaya, yang menentukan sifat dari corak pikiran, cara berfikir,
serta tingkah laku manusia pada suatu kebudayaan.

c. Isi/subtansi budaya :

Substansi atau Isi Budaya


Sistem Pengetahuan, diperoleh melalui pengalaman dalam kehidupan sosial, pendidikan,
dan melalui petunjuk yang bersifat simbolis yang sering disebut komunikasi simbolis.
Melalui sistem pengetahuan, manusia mampu beradaptasi untuk menyesuaikan hidupnya
dengan alam sekitarnya. Melalui sistem pengetahuan juga manusia mampu meningkatkan
produktivitas kebutuhan hidupnya.
Nilai: sesuatu yang baik yang selalu diinginkan dan dianggap penting oleh seluruh manusia
sebagai anggota masyarakat. Menurut Koentjaraningrat, sistem nilai budaya terdiri atas
konsep-konsep yang hidup dalam pikiran sebagian besar warga masyarakat. Oleh karena itu,
suatu sistem nilai budaya biasanya berfungsi sebagai pedoman tertinggi bagi kelakuan
manusia. Prof. Dr. Notonagoro membagi nilai menjadi tiga bagian yaitu:
Nilai material, yaitu segala sesuatu (materi) yang berguna bagi manusia.
Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan
kegiatan dan aktivitas
Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang bisa berguna bagi rohani manusia.
Pandangan hidup : pedoman bagi suatu bangsa atau masyarakat dalam menjawab atau
mengatasi berbagai masalah yang dihadapinya, didalamnya terkandung konsep nilai
kehidupan yang dicita-citakan oleh masyarakat.
Kepercayaan
Ada kalanya pengetahuan, pemahaman, dan daya tahan fisik manusia dalam menguasai
dalam menguasai dan mengungkap rahasia-rahasia alam sangat terbatas. Secara bersamaan,
muncul keyakinan akan adanya penguasa tertinggi dari sistem jagad raya ini, yang juga
mengendalikan manusia sebagai salah satu bagian jagad raya. Sehubungan dengan itu, baik
secara individual maupun hidup bermasyarakat, manusia tidak dapat dilepaskan dari religi
atau sistem kepercayaan kepada penguasa alam semesta.
Agama dan sistem kepercayaan lainnya seringkali terintegrasi dengan kebudayaan.
Persepsi: suatu titik tolak pemikiran yang tersusun dari seperangkat kata-kata yang
digunakan untuk memahami kejadian atau gejala dalam kehidupan.
Etos kebudayaan
Menurut Koentjaraningrat, etos adalah watak khas dari suatu kebudayaan yang tampak (dari
luar). Contoh etos antara lain, gaya tingkah laku, kegemaran, atau benda-benda hasil budaya
yang khas. Menurut Clifford Geertz, etos budaya adalah sifat, watak, dan kualitas kehidupan
sekelompok masyarakat atau bangsa. Termasuk ke dalam cakupan etos adalah moral, sikap
perilaku, dan gaya estetika atau kepekaan seseorang terhadap seni dan keindahan.
d. unsur-unsur budaya

Unsur-unsur kebudayaan universal. Dalam menganalisa suatu kebudayaan seorang ahli


antropologi membagi seluruh kebudayaan yang terintegrasi dalam unsur-unsur kebudayaan
universal.
Terdapat tujuh unsur kebudayaan secara universal yaitu :
1. Bahasa
2. Sistem pengetahuan
3. Organisasi sosial

4. Sistem peralatan hidup dan teknologi.


5. Sistem mata pencaharian hidup.
6. Sistem religi.
7. Kesenian.
Untuk menentukan bagian-bagian dari suatu kebudayaan, seorang ahli antropologi biasanya
mulai dengan pendekatan holistik, yaitu mengamati kebudayaan yang bersangkutan secara
menyeluruh. Baru kemudian ditentukan bagian-bagian dari kebudayaan tersebut.
Referensi :
Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Rineka Cipta
Konetjaraningrat.2005. Pengantar ANtropologi I. Jakarta : Rineka Cipta
Koentjaraningrat . 2005. Pengantar ANtropologi II. Jakarta: Rineka Cipta
http://blog.unnes.ac.id/nuufidwati/

Anda mungkin juga menyukai