Anda di halaman 1dari 14

Pendidikan Ditinjau

dari Perspektif
Antropologi
Kelompok 1
Pembahasan
0 Antropologi dan
0 Antropologi
1
0
Sifat Keilmuannya
2
0
Pendidikan Sebagai
Dispilin Ilmu
Makna Kebudayaan Kebudayaan dan
3 4 Pendidikan
0 Kegunaan, Tujuan
5 dan Peran
Antropologi dan Sifat
Keilmuannya
Antropologi Bahasa Yunani antropos (Manusia)
dan logos (Ilmu).

koentjaraningrat mendefinisikan antropologi sebagai ilmu


yang mempelajari manusia pada umunya dengan
mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat, serta
kebudayaan yang dihasilkan
Sifat Ilmu Antropologi:
1. Komparatif, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan sebagai berkenaan
atau berdasarkan perbandingan.
2. Lintas budaya (cross cultural), artinya ilmu tersebut mendeskripsikan, mempelajari
perilaku budaya pada etnis-etnis tertentu yang memiliki latar sosial, budaya yang
berbeda bahkan berlainan sama sekali.
3. terinspirasi oleh cross-cultural survey yang dilakukan oleh George Peter Murdock,
seorang antropolog dari Universitas Yale. Istilah ini pada mulanya merujuk pada
kajian-kajian komparatif yang didasarkan pada kompilasi data-data kultural. Namun
istilah itu perlahan-lahan memperoleh perluasan makna menjadi hubungan interaktif
antar individu dari dua atau lebih kebudayaan yang berbeda
4. Holistik. sebuah cara pandang terhadap sesuatu yang dilakukan dengan konsep
pengakuan bahwa hal keseluruhan adalah sebuah kesatuan yang lebih penting
daripada bagian-bagian yang membentuknya.
Antropologi
Pendidikan Sebagai
Disiplin
Antropologi Ilmu
pendidikan mulai menampilkan dirinya sebagai
suatu disiplin pada pertengahan abad ke-20. Antropologi
pendidikan menyajikan aplikasi teori dan metode yang
digunakan untuk menelaah tingkah laku persepsi masyarakat
terkait pendidikan sehingga antropologi pendidikan bertujuan
menambah wawasan tentang pendidikan dilihat dari sudut
pandang budaya sehingga antropologi pendidikan memandang
gejala pendidikan sebagai bagian produk budaya manusia.
Dalam khasanan antropologi, pendidikan dikenal juga
dengan beberapa konsep yang paling penting, yakni
enculturation (pembudayaan/pewarisan), socialization
(sosialisasi/pemasyarakatan), internalisasi, education
(pendidikan), dan schooling (persekolahan).
Enkulturasi berasal dari aspek-aspek dari pengalaman
belajar yang memberi ciri khusus atau yang
membedakan manusia dari makhluk lain dengan
menggunakan pengalaman-pengalaman hidupnya.
Makna Kebudayaan
Ki Hajar Dewantara, mengatakan bahwa “Kebudayaan merupakan buah dari
budi manusia terhadap dua pengaruh yakni, zaman dan alam yang dimana
manusia harus mengatasi beraneka ragam rintangan dalam hidup dan
kehidupan, keselamatan dan kebahagiaan yang lahir bersifat damai dan
tertib.

Koentjaraningrat, mendefinisikan kebudayaan adalah keseluruhan sistem


gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan
masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengn belajar.
Kebudayaan dan Pendidikan
Pendidikan dan Kebudayaan merupakan dua variabel yang saling berkaitan,
saling berkontribusi yang terbentuk sebagai kajian cabang ilmu antropologi
pendidikan. Tanpa proses pendidikan kebudayaan tidak akan berkembang dan
memperoleh dinamikanya

Melalui proses pendidikan, keragaman nilai budaya yang berkembang di


masyarakat dapat diperoleh, sesuai dengan konteks sosial budaya masing-
masing. Dalam transmisi kebudayaan tersebut dapat dilihat pada 3 hal yakni
unsur, proses, dan cara.
Kebudayaan dan Pendidikan
Pendidikan dan Kebudayaan merupakan dua variabel yang saling berkaitan,
saling berkontribusi yang terbentuk sebagai kajian cabang ilmu antropologi
pendidikan. Tanpa proses pendidikan kebudayaan tidak akan berkembang dan
memperoleh dinamikanya

Melalui proses pendidikan, keragaman nilai budaya yang berkembang di


masyarakat dapat diperoleh, sesuai dengan konteks sosial budaya masing-
masing. Dalam transmisi kebudayaan tersebut dapat dilihat pada 3 hal yakni
unsur, proses, dan cara.
Makna Kebudayaan dalam Pendidikan
Implikasi kebudayaan dalam pendidikan dapat dilihat dari peran pendidikan
dalam masyarakat yang harapannya mampu membawa perubahan sesuai situasi
dan kondisi masyarakat memiliki karakteristik:

1. Mampu mengembangkan kreativitas, kebudayaan dan peradaban.


2. Mendukung diseminasi nilai keunggulan.
3. Mengembangkan nilai demokrasi, kemanusiaan, keadilan dan
keagamaan.
4. Mengembangkan secara berkelanjutan kinerja kreatif dan produktif yang
koheren dengan nilai moral.
Kegunaan, Tujuan dan Peran
Antropologi Pendidikan Tujuan
Kegunaan Tujuan antropologi pendidikan antara lain un
1. Mengetahui hakikat pendiidkan di masyarakat mencetak generasi yang berbudaya, un
2. Memahami kedudukan pendidikan di masyarakat mengenalkan muatan budaya bangsa yang bersum
3. Memahami norma, tradisi, keyakinan dan nilaii- dari budaya lokal, nasional maupun global, un
nilai di masyarakat terkait dengan pendidikan menstimulasi terciptanya budaya hasil inovasi, un
4. Menciptakan teori tentang asal-usul pendidikan mentradisikan penghormatan terhadap anekaragam
dan perilaku masyarakat budaya, untuk mempertahankan budaya adiluhu
dan agar siap dan sanggup menerima realitas buday
Peran
Peran antropologi pendidikan pada
Untuk memediasinya langkah dasar yang h
dasarnya adalah mediator (perantara)
ditanamkan adalah pengenalan terhadap an
antara peserta didik dengan dinamika
budaya. Meskipun penanam itu memerlukan
beserta pernik-pernik budaya yang
dan strategi yang dinamis sesuai dengan o
ada di sekitarnya..
budaya setara berkesinambungan
Kesimpulan
Antropologi pendidikan merupakan generalisasi tentang manusia dan perilakunya ketika berhubungan dengan
fakta pendidikan. Antropologi pendidikan menyajikan  aplikasi teori dan metode yang digunakan untuk
menelaah tindak tanduk dan persepsi masyarakat terkait pendidikan. Antropologi pendidikan bertujuan
menambah wawasan pengetahuan tentang pendidikan melalui perspektif budaya dan alat telaah terhadap
praktik pendidikan di mayarakat tertentu atau masyarakat secara umum. ruang lingkup antropologi
pendidikan terkait dengan pola pandang masyarakat mengenai makna, peran, dan fungsi pendidikan dalam
kacamata mereka sesuai dengan tingkaatn nalarnya. Selain itu, ruang lingkup antropologi pendidikan
menyangkut pula praktik pendidikan masyarakat tertentu dengan karakteristik khas, seperti masyarakat adat,
masyarakat petani, masyarakat industri, dan lain-lain.
Kemudian tujuan adanya Antropologi Pendidikan untuk mencetak generasi yang berbudaya, untuk
mengenalkan muatan budaya bangsa yang bersumber dari budaya lokal, nasional maupun global, untuk
menstimulasi terciptanya budaya hasil inovasi, untuk mentradisikan penghormatan terhadap anekaragaman
budaya, untuk mempertahankan budaya adiluhung, dan agar siap dan sanggup menerima realitas budaya.
Thanks!
Any question?

Anda mungkin juga menyukai