Anda di halaman 1dari 2

HAKIKAT KEBUDAYAAN

Para ahli antropologi pendidikan seperti theodore brameld(1957) seperti dikutip tilaar (2002)
melihat keterkaitan yang sangat erat antara pendidikan, masyarakat, dan kebudayaan. Antara
pendidikan dan kebudayaan terdapat hubungan sangat erat dalam arti kebudayaan berkenaan
dengan suatu hal yang sama ialah nilai-nilai. Di dalam rumusan-rumusan mengenai kebudayaan
seperti tylor telah menjadi tiga pengertian: manusia, masyarakat, budaya, sebagai tiga dimensi dari
hal yang bersamaan. Oleh sebab itu, pendidikan tidak terlepas dari kebudayaan dan hanya dapat
terlaksanakn dalam suatu masyarakat. Apabila kebudayaan mempunyai tiga unsur penting yaitu,
kebudayaan, sebagai suatu tata kehidupan(order), kebudayaan sebagai suatu poses, dan
kebudayaan yang mempuyai suatu visi tertentu(goals), maka pendidikan dalam rumusan tersebut
merupakan proses pembudayaan. Dengan demikian tidak ada suatu proses pendidikan tanpa
kebuadayaan dan tanpa masyarakat, dan sebaliknya tidak ada suatu kebudayaan dalam kebudayaan
dalam pengertian suatu proses tanpa pendidikan, dan proses kebudayaan dan pendidikan hanya
dapat terjadi di dalam hubungan antar manusia dalam suatu masyarakat tertentu. Dalam
perkembangan kehidupan manusia, proses yang sangat kompleks itu berjalan dengan semestinya
apalagi dalam kehidupan modern. Bukan tidak mustahil proses kebudayaan dan proses pendidikan
berjalan sendiri-sendiri bahkan kemungkinan saling bertabrakan satu sama lainnya.

Kebudayaan dibedakan dengan peradaban, meskipun pada beberapa literatur kadang kala
menggunakan istilah kebudayaan untuk menunjuk suatu peradaban. Kebudayaan memiliki
pengertian yang instrinsik, oleh karena semua bangsa atau masyarakat mempunyai budaya.
Sedangkan peradaban lebih terarah pada pengertian masyarakat modern dan maju. Namun
demikian, adapula yang menyalah artikan peradaban dengan westernisasi.sebenarnya peradaban
lebih di arahkan kepada masyarakat maju yang ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan peningkatan nilai-nilai kemanusiaan(koentjaraningrat,1985).

Dalam kaitan dengan kebudayaan, pendidikan merupakan suatu proses pembudayaan dan
peradaban. Tidak mungkin kita membangun suatu peradaban tanpa budaya namun kita dapat
mengembangkan budaya tanpa menuju kepada modernisasi. Didalam dunia yang terbuka dewasa
ini, proses pendidikan haruslah menggabungkan kedua konsep tersebut yaitu membangun manusia
yang berbudaya dan beradab.

Para ahli pendidikan dan antropologi sepakat bahwa budaya adalah dasar terbentuknya kepibadian
manusia. Dari budaya dapat terbentuk identitas seseorang. Identitas suatu masyarakat dan identitas
suatu bangsa. Dengan budaya itu pulalah seseorang akan memasuki budaya globaldalam dunia
terbukadewasa ini. Dengan demikian manusia modern ini sebenarnya hidup di dalam berbagai dunia
yang menyatu, ialahdunia nyata yang realistik,dunia tanpa batas, dan dunia cyber yan di gerakkan
oleh suatu kemajuan teknologi informasi.

Materi ini sangat bermanfaat di pelajari oleh mahasiswa, sebagai bahan dalam mengembangkan
wawasan tentang pembentukan kepribadian manusia melalui budaya. Untuk memahami konsep ini,
silahkan anda membacanya kemudian berdiskusi dengan teman anda, kemudian mengerjakan
latihansesuai yang di tugaskan dan diakhiri dengan mengerjakan tes formatif.

A. Pengertian kebudayaan
Kata “kebudayaan” berasal dari (bahasa sansekerta) buddayah yang merupakan bentuk
jamak daru “buddhi” yang berarti budi atau akal. kebudayaan diartikan ebagai “hal-hal yang
bersangkut pautdengan budi atau akal”. Adapun istilah culture yang merupakan istlah
bahasa asing artinya dengan kebudayaan, berasal dari kata latin colore, yang
artinyamengolah atau mengerjakan, yaitu mengolahtanah atu berani. Dari asal kata tersebut
(colore) kemudian culture, diartikan sebagai segala daya dan kegiatan manusiauntuk
mengolah dan mengubah alam.
Dalam antropologi yang meneliti dan menganalisi berbagai cara hidup manusia dan berbagai
sistem tindakan manusia, aspek budaya merupakan aspek pokok. Karea itu, dalam memberi
batasan “kebudayaan”, antropologi seringkali sangat berbeda dengan berbagai cara lain. Arti
“kebudayaan” dalam bahasa sehari-hari pada umumnya terbentuk pada segala sesuatu yang
indah, misalnya: candi, tarian, seni rupa, seni kesusastraan, dan filsafat. Menurut pandangan
antropologi , “kebudayaan” adalah seluruhsistem gagasan dan rasa, tindakan, serta karya
yang dihasilkan manusiadalam kehidupan bermasyarakat, yang dijadikan miliknuya dengan
belajar. Dengan demikian hampir semua tindakan manusia adalah
“kebudayaan”(koentjaningrat,1996).

Anda mungkin juga menyukai