Anda di halaman 1dari 9

KELOMPOK 3

Rizki Damai Yanti (17110008)


Leni Yanti Waruwu (17110009)
Rikardo Doni Samarurok (17110010)

ANGIN LOKAL DAN REGIONAL

Angin adalah pergerakan udara dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah
yang bertekanan rendah. Pembentukan arah angin terjadi karena perbedaan tekanan
udara di dua tempat berbeda. Aliran angin berasal dari tempat yang memiliki tekanan
udara tinggi menuju ke tempat yang bertekanan udara rendah. Angin lokal adalah
udara atau angin yang bertiup secara lokal atau radius dekat di muka bumi. Dan angin
lokal lokal datang dari negri dan angin regional datang dari luar negeri.

A. Angin Darat, Angin Laut, Angin Gunung, dan Angin Lembah


1. Angin Darat

Angin laut yaitu udara yang memainkan usaha dari lautan ke daratan.


Angin laut terjadi pada siang hari, kala matahari mulai memancarkan
panasnya. Daratan yang adalah benda padat mampu menyerap panas
matahari jauh semakin cepat daripada lautan yang adalah benda cair. Karena
suhu di atas daratan semakin tinggi daripada suhu diatas lautan, udara di atas
daratan pun semakin cepat menjadi panas dan naik. Tempat yang dibiarkan
bebasnya hendak segera diberi inti udara dari lautan yang berpindah ke
tempat ke atas daratan sehingga terjadilah angin laut.

terjadinya Angin laut karena tekanan udara di atas daratan menjadi


semakin rendah karena panas, sedangkan tekanan udara di lautan cenderung
masih semakin tinggi karena semakin dingin. Dampaknya terjadi gradien
tekanan dari lautan yang semakin tinggi ke daratan yang semakin rendah,
sehingga hal itu yang mengakibatkan terjadinya angin laut, dimana dayanya
sebanding dengan perbedaan suhu sela daratan dan lautan. Namun, bila telah
tersedia angin bebas pantai yang semakin kencang dari 8 km/jam, karenanya
angin laut tidak terjadi.

Contoh gambar proses angin laut


2. Angin darat
Angin darat terjadi ketika pada malam hari energi panas yang diserap
permukaan bumi sepanjang hari akan dilepaskan lebih cepat oleh daratan
(udara dingin). Sementara itu di lautan energi panas sedang dalam proses
dilepaskan ke udara. Gerakan konvektif tersebut menyebabkan udara dingin
dari daratan bergerak menggantikan udara yang naik di lautan sehingga terjadi
aliran udara dari darat ke laut.
Angin darat terjadi pada waktu malam ketika daratan menjadi dingin
tetapi karena suhu udara di atas laut kecil perubahannya, beda suhu udara di
atas daratan dan lautan tidak terlalu besar dibandingkan dengan pada waktu
siang hari. Oleh karena itu angin darat lebih lemah dibandingkan
dengan angin laut.

Contoh gambar angin darat


3. Angin Lembah
Angin lembah adalah jenis angin yang bergerak dari lembah
menuju gunung.  Angin ini diakibatkan oleh menurunnya suhu udara di
daerah gunung serta lembah ketika malam hari, dimana pendinginan tersebut
merupakan akibat dari berkurangnya udara dingin di lereng pada awal malam,
kemudian masa udara dingin tersebut didorong ke atas (ke daerah
pegunungan) setelah mencapai pusat lembah.
Proses terjadinya angin lembah pada pagi hari sampai kira-kira pukul
14.00, gunung atau pegunungan lebih cepat menerima panas matahari jika
dibandingkan dengan lembah. Oleh karena itu, pada siang hari suhu udara di
gunung atau pegunungan lebih tinggi jika dibandingkan dengan lembah. Hal
ini menyebabkan tekanan udara di lembah lebih tinggi sehingga berembuslah
angin dari lembah menuju gunung. Itulah yang dinamakan angin
lembah. Jadi, angin lembah terjadi pada pagi hari sampai menjelang sore hari.
Karena pada siang hari, lereng gunung mendapatkan panas secara cepat akibat
radiasi yang diterima lebih besar. Di dataran rendah udara menjadi lebih
dingin dibandingkan udara di atas lereng gunung. Karena itu udara lereng
gunung menjadi labil dan cenderung menaiki lereng hal ini disebut juga
arus anabatik (anabatic flows). Kemudian angin lembah terjadi pada
saat angin bertiup dari lembah menuju ke gunung yang terjadi pada siang
hari. Pada saat itu daerah lereng dan puncak gunung mendapatkan penyinaran
matahari lebih awal dibandingkan dengan daerah lembah. Hal ini
mengakibatkan suhu di daerah lembah lebih dingin dibandingkan dengan suhu
di lereng dan puncak gunung. Daerah lembah memiliki tekanan maksimum
sedangkan lereng dan puncak gunung mempunyai tekanan minimum.
Kemudian bertiuplah angin dari lembah menuju gunung.
Contoh gambar angin lembah

4. Angin Gunung
Angin gunung merupakan jenis angin yang bergerak dari gunung
menuju lemba. Proses terjadinya angin gunung Pada sore hari dan malam hari,
terjadi kondisi yang sebaliknya. Di wilayah lembah, suhu udaranya masih
relative tinggi dibandingkan gunung atau pegunungan. Hal ini menyebabkan
tekanan udara di lembah lebih rendah (minimum).  Akibatnya, berembuslah
angin dari arah gunung menuju lembah. Itulah yang dinamakan angin gunung.
Suasana kedua angin ini akan sangat terasa jika anda berada di wilayah kaki
gunung atau pegunungan.
Pada malam hari, daratan tinggi (puncak gunung/di atas lereng
gunung)menjadi dingin secara cepat akibat kehilangan radiasi. Oleh sebab itu,
di puncak gunung bertekanan lebih tinggi dibandingkan dengan di lembah.
Udara yang lebih dingin memiliki densitas (kerapatan udara) yang lebih besar
kemudian akan mengalirkan udara ke lembah hal berikut ini juga sering
disebut juga arus Katabatik (catabatic flows).
Contoh gambar angin gunung

B. Angin Musom barat dan Angin Musom timur


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Angin muson merupakan
iklim yang ditandai oleh pergantian arah angin dan musim penghujan atau
kemarau selang lebih kurang enam bulan. Mengikuti posisi matahari pada bulan
Juni dan Desember. Terdapat di daerah tropis dan subtropis yang diapit oleh
benua dan samudera. Dalam buku Metode Klasifikasi Iklim di Indonesia (2019)
karya Ariffin, angin muson angin yang bertiup secara musiman yang berubah-
ubah setiap periode enam bulan. Secara garis besar angin muson dibedakan dua
macam, yakni angin musin barat dan angin muson timur.
1. Angin Musom Barat
Angin muson barat daya yang bertiup pada bulan Oktober sampai bulan
bulan April. Angin muson barat bersifat basah dan banyak menghasilkan hujan.
Angin tersebut bergerak dari Benua Asia ke Benua Australia. Saat itu di Asia
sedang berlangsung musim dingin, suhu udara rendah tekanan udara tinggi.
Sedangkan di Australia saat itu sedang berlangsung musim panas, suhu udara
tinggi tekanan udara rendah. Angin muson Barat melewati perairan yang luas,
seperti Laut China Selatan dan Samudra Hindia. Sehingga mengandung banyak
uap air dan menyebabkan Indonesia mengalami musim hujan.
Dampak positif dan dampak negatif dari musom barat sebagai berikut :
Dampak Positif :
1. Membantu petani
Sebagian besar penduduk Indonesia bekerja pada sektor pertanian.
Keberadaan curah hujan akan mempengaruhi pola kehidupan para petani.
Mereka memanfaatkan datangnya musim penghujan untuk memulai kegiatan
mengolah lahan pertanian. dengan turunnya hujan, air akan menyerap ke
dalam tanah. Itu menyebabkan tahah menjadi subur. Dengan tanah yang subur
akan berperan penting bagi pertumbuhan tanaman. Tanaman menjadi subur
dan hasil produksi meningkat.
2. Membantu irigasi
Curah hujan yang turun menjadi sumber air pada sistem irigasi.
Volume air yang tinggi akan ditampung pada bendungan irigasi, kemudian
dikendalikan sistem pengairan untuk mengairi lahan pertanian. Sehingga
lahan pertanian tidak mengalami kesuliatan air saat musim kemarau tiba.
3. Mengurangi polusi udara
Saat hujan turun, akan mengurangi polusi udara yang merupakan
penyebab pencemaran udara. Ketika hujan turun, maka debu-debu yang
berada di udara akan ikut hanyut terbawa air hujan. Kondisi itu menjadi udara
menjadi lebih sibuk dan aman bagi kesehatan.
4. Resiko kebakaran hutan
Ketika musim penghujan turun akan mengurangi resiko kebakaran
hutan. Karena saat musim kemarau tiba akan membuat tumbuhan menjadi
kering dan mudah terbakar.

Dampak negatif :

Munculnya angin musin barat juga memiliki dampak negatif bagi kehidupan.
Berikut dampak negari saat terjadi angin muson barat:
1. Menimbulkan banjir
Curah yang tinggi dan berlangsung cukup lama akan menimbulkan
genangan dan banjir di lingkungan masyarakat. Genangan atau banjir terjadi
karena banyaknya sampah yang menutup aliran air. Sehingga membuat aliran
air tidak lancar dan meluap. Kondisi itu juga akan timbul berbagai penyakit di
masyarakat, seperti demam berdarah (DB) atau gatal-gatal.
2. Tanah longsor
Curah hujan yang tinggi juga bisa memicu terjadinya tanah longsor.
Karena tanah lama-lama akan tergerus oleh air hujan yang turun terus
menerus. Longsor juga bisa terjadi karena penebangan hutan. Di mana tidak
dilakukan penanaman pohon kembali.
3. Produktifitas pertanian menurun
Pada lahan pertanian produktifitas petani mengalami penurunan saat
munculnya angin muson barat. Kondisi itu membuat lahan pertanian
mengalami gagal panen. Karena lahan pertanian tergenang saat curah hujan
tinggi atau saluran irigasi meluap. Tanaman menjadi rusak hingga mati,
sehingga tidak bisa di panen. Musim penghujan juga berdampak pada proses
penjemuran padi. Karena minimnya sinar matahari untuk mengeringkan hasil
panen. Sehingga membuat padi sulit kering dan berpotensi mengalami
kerusakan.
4. Aktivitas nelayan terganggu
Adanya angin muson barat juga berpengaruh pada nelayan. Curah
hujan yang tinggi membuat gelombang laut tinggi. Kondisi itu membuat
nelayan sulit untuk melaut dan kapal-kapal nelayan hanya bersandar di
pantai. Karena akan sangat beresiko jika nekat melaut untuk menangkap ikan.
2. Angin musom timur

Angin Muson Timur merupakan angin yang bertiup mulau bulan April
sampai Oktober. Tiongkok  Angin tersebut bersifat kering. Karena membawa
masa udara kering, dampaknya terjadi musim kemarau. Angin Muson Timur
angin yang bergerak dari Benua Australia ke Benua Asia. Pada saat itu di
Australia sedang berlangsung musim dingin, suhu udara tekanan udara tinggi.
Sedangkan di Asia sedang berlangsung musim panas, suhu udara tinggi
tekanan udara rendah). Angin muson timur di Indonesia melalui gurun pasir di
bagian utara Australia yang kering dan hanya melalui lautan sempit. Dilansir
Encyclopaedia Britannica (2015), angin muson lemah di Indonesia. Karena
hamparan air dan lintang rendah, tetapi pembalikan musiman mereka pasti.
Dari April hingga oktober aliaran udara tenggara Australia, sedangkan
utara equator (garis khatulistiwa) arusnya menjadi barat daya. Musim hujan
Malaysia-Australia umumnya mempertahankan kekeringan di atas pulau-
pulau yang lebih dekat ke Australia. Tapi lebih jauh ke utara membawa
peningkatan jumlah kelembaban. Aliran timur laut dari Asia, yang menjadi
barat laut selatan dari Khatulistiwa, sarat dengan uap air ketika mencapai
Indonesia. Membawa cuaca mendung dan hujan antara November dan Mei.
Bulan-bulan terbasah adalah Desember di sebagian besar Sumatera dan
Januari di tempat lain, tetapi pola curah hujan sangat lokal.
Dampak positif dan dampak negatif angin musom timur:

Dampak positif :
Berikut dampak positif terjadinya angin muson timur ke Indonesia:
1. Hasil panen lancar
Memasuki angin muson timur membuat para petani merasa tenang.
Proses panen di lahan pertanian lancar dan hasilnya cukup bagus. Dilansir
situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), petani tidak
merasa khawatir dengan datangnya angin muson timur. Area persawahan
tidak lagi tergenang seperti saat angin muson barat yang terjadi musim hujan.
Proses penjemuran hasil pertanian, seperti padi sangat terbantu dengan adanya
sinar matahari dan mudah kering.
2. Nelayan bisa melaut
Munculnya angin muson timur membuat cuaca cerah dan gelombang
laut tidak tinggi. Kondisi itu banyak dimanfaatkan nelayan untuk melaut
mencari ikan. Hasil yang diperoleh pun sangat menguntungkan bagi nelayan.
Nelayan tidak perlu khawatir datangnya hujan dan gelombang tinggi.
Dampak negatif :
Angin muson timur juga memiliki dampak negatif bagi kehidupan
masyarakat. Berikut dampak negatif angin muson timur:
1. Terjadi kekeringan
Dampak musim kemarau akan berpotensi terjadinya kekeringan jika
berlangsung lama. Kondisi itu akan membuat masyarakat kesulitan untuk
mendapat air bersih buat kebutuhan sehari-hari. Karena sumber-sumber air
menjadi kering tidak muncul airnya. Bahkan ada beberapa daerah yang akan
mengalami kekeringan saat musim kemarau datang. Banyak juga pohon-
pohon yang menjadi kering dan mati karena kekurangan air.
2. Meningkatnya resiko kebakaran
Hutan Potensi terjadinya kebakaran hutan akan mudah terjadi. Karena
pohon-pohon akan menjadi kering dampak dari cuaca yang panas. Kondisi itu
akan mudah terbakar dan menjalar semakin luas. Banyak kasus kebakaran
hutan yang terjadi saat memasuki musim kemarau. Bahkan kebakaran hutan
bisa berlangsung lama.
3. Berdampak pada kesehatan
Terjadi musim kemarau dengan cuaca yang panas juga akan
berdampak bagi kesehatan. Masyarakat akan mudah dehidrasi atau
kekurangan cairan saat beraktivitas. Selain itu juga akan menganggu mata dan
pernapasan. Karena udara yang dihirup sudah tercemar. Polusi pencemaran
udara akan meningkat saat musim kemarau. Sehingga jika tidak ada antisipasi
bisa dengan mudah sakit.  

Anda mungkin juga menyukai