Anda di halaman 1dari 97

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN ADOBE FLASH

TERHADAP HASIL BELAJAR IPA DENGAN


MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY
LEARNING PADA SISWA KELAS VI DI MI MAKARIMAL
AKHLAQ BANTUR

SKRIPSI

OLEH

WAHYU KHRISNA ADIWIJAYA


NIM: 2018642600036
NIMKO: 2018.4.064.0826.1.000777

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS ILMU KEISLAMAN
UNIVERSITAS ISLAM RADEN RAHMAT MALANG
2022
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN ADOBE FLASH
TERHADAP HASIL BELAJAR IPA DENGAN
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY
LEARNING PADA SISWA KELAS VI DI MI MAKARIMAL
AKHLAQ BANTUR

SKRIPSI
Diajukan kepada
Universitas Islam Raden Rahmat Malang
untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana

OLEH
WAHYU KHRISNA ADIWIJAYA
NIM: 2018642600036
NIMKO: 2018.4.064.0826.1.000777

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS ILMU KEISLAMAN
UNIVERSITAS ISLAM RADEN RAHMAT MALANG
2022

i
LEMBAR PERSTUJUAN

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN ADOBE FLASH


TERHADAP HASIL BELAJAR IPA DENGAN
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY
LEARNING PADA SISWA KELAS VI DI MI MAKARIMAL
AKHLAQ BANTUR

SKRIPSI

OLEH
WAHYU KHRISNA ADIWIJAYA
NIM: 2018642600036
NIMKO: 2018.4.064.0826.1.000777

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji


Malang, 23 April 2022

Dosen Pembimbing

Nanik Ulfa M.Pd


NIDN.2105018602

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Ilmu
Keislaman Universitas Islam Raden Rahmat Malang dan telah diterima sebagai
salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.).

Pada hari :
Tanggal :

Ketua, Sekretaris,

........................... ...................................

Penguji Utama,

..........................................

Mengesahkan, Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Keislaman Ketua Program Studi PGMI

Dr. Saifuddin, S.Ag, M.Pd. Nanik Ulfa, M.Pd.I


NIDN. 2103017601 NIDN 2105018602

iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Wahyu Khrisna Adiwijaya

NIM/NIMKO : 2018642600036/2018.4.064.0826.1.000777

Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Fakultas : Fakultas Ilmu Keislaman

Judul Skripsi : Penerapan Media Pembelajaran ADOBE FLASH


Terhadap Hasil Belajar Ipa Dengan Menggunakan Model
Pembelajaran DISCOVERY LEARNING Pada Siswa Kelas Vi Di Mi
Makarimal Akhlaq Bantur

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-
benar tulisan saya, dan bukan merupakan plagiasi/filsifikasi/fabrikasi baik
sebagian atau seluruhnya.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi saya
hasil plagiasi/falsifikasi/fabrikasi, baik sebagian atau seluruhnya, maka
saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai ketentuan
yang berlaku.

Malang, 23 April 2022

Yang membuat pernyataan

Wahyu Khrisna Adiwijaya

iv
ABSTRAK

Adiwijaya,Wahyu Khrisna. 2022. “Penerapan Media Pembelajaran ADOBE FLASH Terhadap


Hasil Belajar Ipa Dengan Menggunakan Model pembelajaran DISCOVERY LEARNING
Pada Siswa Kelas VI Di Mi Makarimal Akhlaq Bantur”. Skripsi. Program Studi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Keislaman, Universitas Islam
Raden Rahmat Malang.
Pembimbing : Nanik Ulfa, M.Pd.

Kata Kunci : Discovery Learning, Aplikasi Adobe Flash, Hasil Belajar Siswa.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya pemahaman siswa pada mata pelajaran IPA
materi Alam semesta dan benda benda langit pada kelas VI MI Makarimal Akhlaq bantur.
Berbagai faktor yang peneliti temui dalam proses pembelajaran yang mempengaruhi pemahaman
siswa seperti: metode yang digunakan guru kurang menarik sehingga pemahaman siswa menurun
pada pembelajaran IPA. Maka untuk mengatasi masalah tersebut peneliti menerapkan metode
Descovery Learning dengan menggunakan Media ADOBE FLASH agar pemahaman peserta didik
meningkat.
Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah: Apakah penggunaan metode Descovery
Learning pada mata pelajaran IPA materi alam semesta dan benda – benda langit dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI MI Makarimal Akhlaq Bantur? Sedangkan tujuannya
untuk meningkatkan pemahaman IPA siswa kelas VI MI Makarimal Akhlaq Bantur dengan
menggunakan metode Discovery Learning.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan
pendekatan Kuantitatif. Adapun model PTK yang dipakai yaitu model Kemmis dan Taggart,
peneliti melaksanakan penelitian melalui 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II. Dengan langkah-
langkah sebagai berikut: 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan, 3) Observasi, 4) Refleksi. Dalam
pengumpulan data peneliti menggunakan instrument penelitian yang diperlukan yaitu : tes, lembar
observasi, dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan hasil belajar IPA kelas VI MI
Makarimal Akhlaq . Data pra siklus rata-rata keberhasilan hasil belajar yang diperoleh oleh siswa
VI adalah 68,9 dan persentase ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 38,9% . Hasil ini belum
memenuhi KKM yaitu 70. Pada siklus I, siswa yang tuntas berjumlah 18 orang, siswa yang tidak
tuntas ada 8 orang siswa dengan nilai memiliki nilai rata-rata sebesar 73,7 dan persentase
ketuntasan klasikal hasil belajar siswa 55,5%. Berarti ada kenaikan nilai rata-rata pra siklus ke
siklus I sebesar 16,6%. Pada kegiatan siklus kedua nilai rata-rata kelas mengalami peningkatan
menjadi 79,5 dengan rincian 15 siswa sudah tuntas dan 3 anak masih belum tuntas. Selama
pelaksanaan siklus II, hasil belajar siswa menunjukkan peningkatan secara signifikan dan telah
mencapai target keberhasilan yaitu 83%. Dengan demikian ada kenaikan rata-rata dari siklus I ke
siklus II sebesar 27,5%.

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan,


perlindungan dan bimbingan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Penerapan Media Pembelajaran Adobe Flash Terhadap Hasil
Belajar Ipa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning Pada
Siswa Kelas VI Di Mi Makarimal Akhlaq Bantur”.
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi sebagai persyaratan guna
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Tentu tanpa bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak, skripsi ini tidak mungkin berhasil disusun. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak H. Imron Rosyadi Hamid, S.E. M.S.i., Rektor Universitas


Islam Raden Rahmat Malang yang telah memberi kesempatan
kepada penulis untuk menuntun ilmu di kampus FIK Universitas
Islam Raden Rahmat Malang
2. Bapak Dr. Saifuddin, S.Ag, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Keislaman
yang telah memberikan berbagai kemudahan.
3. Ibu Nanik Ulfa, M.Pd Kaprodi PGMI sekaligus dosen pembimbing
akademik yang telah memberikan motivasi pengarahan Dosen dan
juga selaku pembimbing Skripsi yang telah membimbing,
mengarahkan, dan menjadi tempat bercerita setiap masalah yang
berhubungan dengan penelitian serta penulis skripsi.
4. Bapak Munir SPd., selaku Kepala MI Makarimal Akhlaq Bantur
yang telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian.
5. Bapak Moh Shidiq, S.Pd.I selaku wali kelas VI MI Makarimal
Akhlaq yang telah memberikan bimbingan dan saran yang
bermanfaat.
6. Kepada orang-orang terdekat:

vi
Ibu Dra. Sukana Sri Utami, yang selalu menjadi ibu teristimewa
yang selalu memberi doa, support dan finansial tanpa lelah dan
selalu menjadi pedoman dalam setiap langkahku.
Aida Ramadhina Putri, S.Tr,Kep.Ns istri tersayang yang selalu
menjadi penyemangat, tempat berkeluh kesah dan pemberi saran
terbaik dalam segala hal. Adik Wika dan Adik Hendra, terimakasih
atas support dan dukungan yang selalu diberikan.

a. Teman-teman kelas PGMI Ekstensi: terimakasih atas kebersamaan


dan salah satu penyemangat dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis,

Wahyu Khrisna Adiwijaya

vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN........................................................ iv
ABSTRAK........................................................................................................ v
KATA PENGANTAR...................................................................................... vi
DAFTAR ISI.................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL............................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR....................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah........................................................... 6
C. Rumusan Masalah.............................................................. 7
D. Tujuan Penelitian............................................................... 7
E. Kegunaan Penelitian.......................................................... 7
F. Hipotesis Tindakan............................................................ 8
G. Definisi Operasional.......................................................... 8
H. Sistematika Penulisan........................................................ 9

BAB II KAJIAN TEORI


A. Metode Pembelajaran......................................................... 11
B. Discovery Learning............................................................ 13
C. Pembelajaran IPA.............................................................. 16
D. Ruang Lingkup................................................................... 17
E. Penelitian Terkait............................................................... 18

BAB III METODE PENELITIAN


A. Desain Penelitian................................................................ 21
B. Lokasi dan Waktu ............................................................. 24
C. Subyek Tindakan................................................................ 25
a. Kelas Sasaran Tindakan......................................... 25
b. Mata Pelajaran dan Materi..................................... 25
c. Variabel Intervensi................................................. 26

viii
d. Variabel Sasaran Tindakan.................................... 26
D. Teknik Dan Instrumen Pengumpulan Data........................ 27
E. Indikator Kinerja Tindakan................................................ 28
F. Prosedur Tindakan............................................................. 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian.................................................................. 35
1. Deskripsi Data
a. Siklus I................................................................. 37
b. Siklus II................................................................ 45
2. Hasil Analisis Hipotesis Tindakan.............................. 51
B. Pembahasan Hasil Penelitian............................................. 51

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................ 54
B. Saran................................................................................... 54

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 56
LAMPIRAN

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pemetaan Setting Tindakan Penelitian............................................. 26


3.2 Indikator Kinerja Hasil Belajar Ranah Kognitif............................... 29
4.1 Prosentase Nilai IPA pra siklus....................................................... 35
4.2 Hasil Evaluasi Mapel IPA Siklus 1.................................................. 41
4.3 Prosentase Hasil Evaluasi Siklus I.................................................... 41
4.4 Hasil Peningkatan Belajar Pra Siklus ke Siklus 1............................ 42
4.5 Matrik Refleksi Tindakan Pertama Dan Perencanaan Tindakan
Kedua............................................................................................... 44
4.6 Hasil Evaluasi Mapel IPA Siklus II.................................................. 47
4.7 Prosentase Hasil Evaluasi Siklus II.................................................. 48
4.8 Hasil Peningkatan Belajar Siklus I ke Siklus II................................ 49
4.9 Perbandingan Nilai Rata-Rata Kelas................................................. 51

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan McTaggart ...... 33

4.1 Diagram Prosentase Nilai IPA pra siklus..................................... 36

4.2 Diagram Prosentase evaluasi siklus I .......................................... 41

4.3 Diagram Hasil Evaluasi Siklus II ................................................ 49


4.4 Diagram Rata-Rata Pra, Siklus I, Siklus II .................................. 52

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Rencana pelaksanaan pembelajaran............................................... 57


Lampiran II Observasi Guru............................................................................. 61
Lampiran III Lembar validasi........................................................................... 67
Lampiran IV Lembar tes siklus I...................................................................... 69
Lampiran V Lembar tes Siklus II..................................................................... 71
Lampiran VI Nilai siswa per siklus.................................................................. 73
Lampiran VII Surat Izin Penelitian................................................................... 75
Lampiran VIII Dokumentasi............................................................................. 76
Lampiran IX Lembar validasi RPP…………………………………………. 78
Lampiran X Lembar kerja siswa …………………………………………… 80
Lampiran XI Dokumentasi Pembelajaran ……………………………………82

xii
1

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dunia pendidikan memegang peranan penting bagi kelangsungan hidup

suatu bangsa. Pendidikan memang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan

manusia. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka memengaruhi siswa

supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, serta

akan memberikan perubahan dan mengembangkan potensi dalam dirinya yang

memungkinkannya untuk berfungsi dengan baik di masyarakat. Setiap indvidu

berhak mendapat pendidikan. Hal ini sesuai dengan yang tercantum dalam

Undang-Undang Dasar 1945 (amandemen) pasal 31 yang berbunyi “setiap

warga Negara berhak mendapatkan pendidikan”. Oleh karena itu, pendidikan

dijadikan sebagai kebutuhan utama manusia. Hal tersebut sesuai dengan

Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab

1 Pasal 1 Ayat 1 menyebutkan bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk


mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan merupakan aspek yang penting dalam kehidupan baik itu bagi

setiap individunya maupun bagi bangsa dan negara. Namun tanpa adanya suatu

proses dan pelaksanaan yang baik dan sungguh-sungguh hal itu tidak dapat

mencapai tujuan dari pendidikan itu sendiri. Agar mencapai tujuan pendidikan

nasional, maka setiap jenjang dan satuan pendidikan memiliki peranan masing -
2

masing dalam mewujudkannya. Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan

yang sangat berperan dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui

penyelenggaraan suatu proses kegiatan pembelajaran. Melalui kegiatan

pembelajaran diharapkan dapat membentuk sikap dan kepribadian siswa yang

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mandiri, berakhlak mulia, cerdas, dan

berguna bagi masyarakat maupun negara.

Agar tujuan dari pendidikan itu dapat tercapai, pelaksanaan pendidikan

hendaklah dilakukan secara efektif sehingga tercapai tujuan yang telah

ditentukan. Pendidikan harus berjalan efektif dan efisien mulai dari pendidikan

dasar. Pendidikan dasar di Indonesia adalah 9 tahun, terdiri dari pendidikan di

Sekolah Dasar 6 tahun dan Sekolah Menengah Pertama 3 tahun. Pada jenjang

pendidikan, sekolah dasar merupakan salah satu lembaga pendidikan formal

yang mempunyai peran penting dalam mengembangkan kemampuan dasar baik

pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. Proses pembelajaran harus

disesuaikan dengan karakteristik, latar belakang, serta kondisi lingkungan siswa

sehingga materi pelajaran dapat diserap dengan baik dan tujuan pembelajaran

tercapai secara optimal. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab X Pasal 37 Ayat 1, “kurikulum

pendidikan dasar dan menengah wajib memuat: pendidikan agama, pendidikan

kewarganegaraan, bahasa, IPA, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan

sosial, seni dan budaya, pendidikan jasmani dan olahraga,

keterampilan/kejuruan, dan muatan lokal”.

Salah satu mata pelajaran di sekolah dasar adalah Ilmu Pengetahuan Alam.
3

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang turut

berperan penting dalam pendidikan wawasan, keterampilan, dan sikap ilmiah

sejak dini bagi siswa.

IPA adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta

dengan segala isinya. IPA membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun

secara sistematis olah manusia yang didasarkan pada hasil percobaan dan

pengamatan yang dilakukan manusia.

Menurut Sapriati dkk, “Pendidikan IPA menekankan pemberian

pengalaman langsung untuk mencari tahu dan berbuat sehingga mampu

menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah”. Artinya dalam belajar

IPA hendaknya guru dapat menjelaskan materi dengan menggunakan media

yang mengajak siswa mampu memahami materi IPA secara langsung. Oleh

karena itu guru tidak hanya dituntut untuk menguasai materi pembelajaran,

tetapi juga dituntut untuk menguasai berbagai komponen lain yang dapat

membantu keberhasilan dalam pembelajaran seperti merumuskan tujuan,

mengelola subjek belajar, strategi pembelajaran yang variatif, dan menggunakan

media pembelajaran.

Kegiatan pembelajaran dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu

faktor yang berpengaruh dalam kegiatan pembelajaran adalah motivasi belajar

siswa. Menurut Uno, “Motivasi adalah dorongan internal dan eksternal dalam

diri seseorang untuk mengadakan perubahan tingkah laku, yang mempunyai

indikator sebagai berikut: (1) adanya hasrat dan keinginan untuk melakukan

kegiatan, (2) adanya dorongan dan kebutuhan melakukan kegiatan, (3) adanya
4

harapan dan cita-cita, (4) penghargaan dan penhormatan atas diri, (5) adanya

lingkungan yang baik, dan (6) adanya kegiatan yang menarik.”

Motivasi dan belajar adalah dua hal yang saling mempengaruhi. Menurut

Slameto, “belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan untuk memperoleh

suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interkasi dengan lingkungannya.” Pembelajaran

IPA apabila dilaksanakan dengan cara konvensional dan tanpa memperlihatkan

ilustrasi akan menimbulkan hambatan karena taraf berfikir siswa yang masih

rendah, perlu dibutuhkan contoh konkret. Kondisi demikian akan dapat

menurunkan motivasi belajar siswa dan berdampak pada pencapaian hasil

belajar. Menurut Hamalik dalam Arsyad, “Pemakaian media pembelajaran

dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang

baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan

membawa pengaruh-pengaruh psikologi terhadap siswa”. Berdasarkan dari

penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa pemakaian media dapat membantu

proses pembelajaran baik bagi guru maupun siswa. Guru akan lebih efektif

dalam menjelaskan materi dan siswa lebih termotivasi. Pembelajaran IPA yang

menuntut adanya contoh-contoh gejala dan peristiwa yang ada di alam,

pemilihan media yang tepat tentunya akan sangat membantu dalam

pembelajaran IPA.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan Moh Sidiq S.PdI

Penjelasan guru menjadi sesuatu yang abstrak dan kurang dapat difahami dengan

baik oleh siswa. Akibatnya siswa cenderung pasif dan tidak memperhatikannya.
5

Kemudian siswa merasa bahwa belajar IPA kurang menyenangkan dan

motivasinyapun kurang dalam belajar IPA. Ketika guru menjelaskan materi

dalam pembelajaran IPA, siswa menjadi tidak antusias yang berarti tidak ada

motivasi dalam mengikuti pembelajaran IPA. Motivasi belajar dalam diri siswa

kurang, maka berdampak pada hasil belajar rendah.

Permasalahan tersebut perlu segera diatasi agar pembelajaran menjadi lebih

optimal. Salah satu upaya yang dapat dilakukan guru sebagai pelaksana

pendidikan untuk mengembangkan proses pembelajaran IPA yaitu

menggunakan media pembelajaran yang inovatif dan menarik perhatian siswa,

sehingga dapat memotivasi belajarnya. Salah satu media yang dapat digunakan

sebagai media pembajaran IPA yang lebih efektif dan menarik bagi siswa adalah

media adobe flash. Penggunaan Media berbasis Adobe Flash sebagai media

pembelajaran interaktif bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar

siswa. Media Adobe Flash dapat digunakan dalam pembelajaran IPA materi

kenampakan benda langit, melalui media Adobe Flash dan siswa lebih terfokus

dalam belajar mata pelajaran IPA.

Media pembelajaran interaktif Adobe Flash dapat menyajikan gambar,

video, audio dan game yang dapat menarik perhatian siswa tanpa mengurangi

keefektifannya dalam penyampaian materi. Pada materi kenampakan bulan

siswa diajak melihat bagaimana kenampakan bulan yang terjadi di alam dalam

bentuk animasi yang menarik namun tetap sesuai dengan konsep IPA. Melalui

media pembelajaran interaktif Adobe Flash diharapkan siswa dapat lebih mudah

memahami materi, sehingga motivasi dan hasil belajar siswa lebih optimal.
6

Berdasarkan hasil wawancara, guru belum pernah menggunakan media

Adobe Flash. Oleh karena itu, peneliti bermaksud menggunakan media

pembelajaran berbasis Adobe Flash pada mata pelajaran IPA dengan materi

kenampakan benda langit. Melalui media pembelajaran berbasis Adobe Flash

diharapkan siswa lebih mudah memahami materi kenampakan benda langit,

sehingga pembelajaran di kelas lebih efektif, bermakna serta motivasi dan hasil

belajar siswa diharapkan akan meningkat.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti bermaksud melakukan

Penelitian Tindakan Kelas berjudul Penerapan Media Pembelajaran Adobe Flash

Terhadap Hasil Belajar Ipa Dengan Menggunakan Model pembelajaran

Discovery Learning Pada Siswa Kelas VI Di Mi Makarimal Akhlaq Bantur.

B. Identifikasi Masalah

Pada pengamatan awal yang dilakukan di MI Makarimal Akhlaq bantur

terdapat masalah dikelas VI yakni pada mata pelajaran IPA. Permasalahan yang

terdapat dalam masalah ini yakni pada proses pembelajaran IPA rendahnya

pemahaman siswa dalam proses pembelajaran dengan nilai yang rendah jauh

dari KKM, rendahnya pemahaman siswa dikarenakan pembelajaran yang

monoton hal ini peneliti ketahui berdasarkan pengamatan data hasil

pembelajaran sebelumnya yang dilakukan oleh guru kelasnya dengan prosentase

27,7% siswa yang nilainya tuntas. Kegiatan didalam kelas hanya dikuasai oleh

siswa yang pandai saja. Dengan ini peneliti ingin membuat variasi pembelajaran

dengan menggunakan Model Discovery Learning diharapkan dengan

pembelajaran proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan


7

pengalaman belajar secara aktif. Dalam prosesnya, model pembelajaran ini akan

membimbing peserta didik untuk menemukan dan mengemukakan gagasannya

terkait topik yang dipelajari. yang menyenangkan bisa meningkatkan

pemahaman siswa.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah Apakah penggunaan media pembelajaran Adobe

Flash dapat meningkatkan pemahaman IPA materi tata surya dan benda

langit siswa kelas VI MI Makarimal akhlaq bantur malang ?

D. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan

pemahaman pemahaman IPA materi tata surya dan benda langit siswa kelas

VI MI Makarimal akhlaq bantur malang menggunakan media pembelajaran

Adobe Flash

E. Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi siswa kelas VI MI Makarimal Akhlaq bantur malang sebagai

sumbangan pikiran dalam rangka pengembangan kreativitas,

menumbuhkan semangat dalam pembelajaran dan meningkatkan hasil

belajar siswa pada mata pelajaran IPA khusunya materi tata surya dan

benda langit.

2. Bagi guru IPA MI Makarimal Akhlaq Bantur Malang sebagai bahan

masukan dan informasi tambahan tentang penerapan Discovery Learning


8

dalam pengembangan kegiatan belajar mengajar yang variatif dan juga

inovatif.

3. Bagi MI Makarimal Akhlaq Bantur Malang diharapkan dapat menjadi

suatu pertimbangan yang bermanfaat untuk perbaikan pembelajaran

kedepannya yaitu dengan menggunakan metode pembelajaran yang

sesuai dengan materi yang hendak diajarkan.

4. Bagi peneliti selanjutnya hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi

refrensi dan bisa dikembangkan untuk kegiatan penelitian selanjutnya.

F. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dilakukan, ditemukan

permasalahan berupa rendahnya hasil belajar siswa tentang materi tata surya

dan benda langit pada siswa kelas VI MI Makarimal Akhlaq Bantur Malang

sebagai pokok masalah. Tindakan pemecahan masalah yang akan dilakukan

sebagai variabel intervensi adalah penggunaan metode Discovery Learning

Melalui Tindakan tersebut hipotesis yang diusulkan adalah :

Penggunaan metode Discovery Learning dalam proses pembelajaran IPA

dapat meningkatkan pemahaman IPA materi tata surya dan benda langit

siswa kelas VI di MI Makarimal Akhlaq Bantur Malang.

G. Definisi Operasional

1. Metode Discovery Learning

Metode Discovery Learning adalah suatu metode mengajar yang

dilaksanakan guru dengan cara mengatur proses belajar dengan sedemikian

rupa. Sehingga siswa mendapatkan pengetahuan yang sebelumnya belum


9

diketahui, dengan cara tidak disampaikan terlebih dahulu akan tetapi siswa

menemukannya secara mandiri.

2. Pemahaman

Penyerapan secara mendalam terhadap sesuatu materi yang dipelajari.

Berikut indikator capaian untuk target dimana siswa dikatakan berhasil

dalam pemahaman jika siswa mampu memahami, mengidentifikasi, dan

menganalisis tata surya dan benda langit.

3. IPA

IPA merupakan ilmu pengetahuan yang dikembangkan berdasarkan

metode ilmiah atas gejala dan fenomena alam semesta baik menyangkut

makhluk hidup maupun benda tak hidup.

H. Sistematika Penulisan

Skripsi ini disusun dalam lima bab yang secara sistematis dapat dijabarkan

sebagai berikut :

1. BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab pendahuluan ini berisi tentang latar belakang, identifikasi

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian,

hipotesis tindakan, definisi operasional, sistematika penulisan.

2. BAB II : KAJIAN TEORI

Pada bab kajian teori ini berisi tentang metode pembelajaran, metode

discovery learning, Pembelajaran IPA, Ruang lingkup mata pelajaran

IPA materi tata surya dan benda langit Kelas VI MI Makarimal

Akhlaq Bantur Malang, Penelitian Terkait.


10

3. BAB III : METODE PENELITIAN

Pada bab ini membahas tentang metode penelitian yang meliputi :

desain penelitian, lokasi dan waktu, subyek tindakan, teknik dan

instrument pengumpulan data, indikator kinerja tindakan, prosedur

tindakan.

4. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini memuat tentang laporan mengenai hasil-hasil yang

diperoleh setelah melakukan penelitian dengan menggunakan metode

dan prosedur yang diuraikan pada bab III. Pada bab ini meliputi :

Hasil penelitian (deskripsi data, hasil analisis hipotesis tindakan), dan

pembahasan.

5. BAB V : PENUTUP

Pada bab V menguraikan mengenai kesimpulan akhir dari hasil

penelitian dan saran-saran.


BAB II
KAJIAN TEORI
A. Metode Pembelajaran

1. Pengertian Metode Pembelajaan

Dari segi bahasa metode berasal dari dua kata yaitu “metha” yang

berarti melalui atau melewati dan “ hodas”, metha berarti melalui dan

hodas berarti jalan atau cara. Dengan demikian metode dapat berarti

suatu cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan.

Dalam bahasa arab metode dikenal dengan istilah at thoriq (jalan atau

cara). Metode adalah cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan. Penentuan metode yang akan

digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran akan sangat menentukan

berhasil atau tidaknya pembelajaran yang berlangsung.1

Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan

untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk

kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran.

Menurut Fathurrahman, seperti yang dikutip Muhammad Rohman dan

Sofan Amri, menjelaskan bahwa metode secara Harfiah berarti cara

dalam pemakaian yang umum, metode diartikan sebagai suatu cara atau

prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu. 2 Keberhasilan

implementasi strategi pembelajaran sangat tergantung pada cara guru

menggunakan metode pembelajaran karena suatu strategi pembelajaran


1
Hamruni, Strategi Pembelajaran, Insan Madani, Yogyakarta, 2012, hlm. 12.
2
Muhammad Rohman, Strategi Dan Desain Pengembangan System Pembelajaran, Prestasi
Pustakaraya, Jakarta, 2013, hlm. 28.
11
12

hanya mungkin dapat diimplementasikan melalui penggunaan metode

pembelajaran.

Pengertian metode dalam dunia pendidikan terdapat berbagai

macam metode mengajar, yang dalam penggunaannya harus disesuaikan

dengan berbagai hal, seperti situasi dan kondisi kegiatan belajar mengajar

sedang berlangsung, fasilitas yang tersedia, dan sebagainya harus

disesuaikan dengan tujuan pendidikan yang hendak dicapai. Para guru

tentu saja ingin senantiasa meningkatkan diri, untuk meningkatkan mutu

mengajar, serta menyampaikan bahan pengajaran kepada siswa sehingga

mudah dipahami. Selain itu para guru ingin membuat proses pengajaran

menjadi fungsional, ini berarti seorang guru harus menguasai metode

mengajar.

Metode merupakan suatu alat dalam pelaksanaan pendidikan, yakni

yang digunakan dalam penyampaian materi tersebut. Materi pelajaran

yang mudah pun kadang-kadang sulit berkembang dan sulit diterima oleh

peserta didik, karena cara atau metode yang digunakannya kurang tepat.

Namun, sebaliknya suatu pelajaran yang sulit akan mudah diterima oleh

peserta didik, karena penyampaian dan metode yang digunakan mudah

dipahami, tepat dan menarik.

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun

2007 mengenai Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan

Menengah, diuraikan bahwa: “pembelajaran adalah proses interaksi

peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan
13

belajar. Proses pembelajaran perlu direncanakan, dilaksanakan, dinilai,

dan diawasi. Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari

RPP. Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan

inti dan kegiatan penutup.”

Dari metode dan pembelajaran dapat didefinisikan bahwa metode

pembelajaran adalah cara yang dilakukan oleh seorang guru dalam

menyampaikan suatu materi pembelajaran dalam proses pembelajaran

demi tercapainya tujuan pembelajaran. Tujuan utama dari metode

pembelajaran yaitu membantu mengembangkan kemampuan secara

individu para siswa agar mereka mampu menyelesaikan masalahnya.

Proses pembelajaran bisa berjalan dengan suasana yang lebih

menyenangkan serta penuh motivasi sehingga siswa mudah memahami

materi.

B. Discovery Learning

1. Pengertian Discovery Learning

Model pembelajaran Discovery Learning mengajarkan para siswa

untuk menemukan secara mandiri mengenai pengetahuan yang

disampaikan. Discovery Learning adalah rangkaian kegiatan

pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan

peserta didik untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, dan

logis, sehingga mereka dapat menemukan sendiri pengetahuan, sikap,

dan keterampilan sebagai wujud adanya perubahan perilaku.

Tak serupa dengan model pembelajaran lainnya yang cenderung


14

konvensional, Discovery Learning atau pembelajaran penemuan lebih

berpusat pada peserta didik, bukan guru. Pengalaman langsung dan

proses pembelajaran menjadi patokan utama dalam pelaksanaannya. Di

sisi lain model Discovery Learning merupakan model yang lebih

menekankan pada pengalaman langsung siswa.

Dengan membawa dunia nyata dalam pengajaran IPA diharapkan

guru tidak memaksa muridnya untuk selalu mengikuti cara berfikirnya

dan cara yang ada dalam buku. Oleh karena itu proses pembelajaran

IPA yang baik yakni yang mampu mendorong murid untuk menciptakan

dan membangun pemahamannya sendiri.

Dalam pembelajaran IPA dunia nyata lebih menekankan pada

keaktifan siswa, oleh karenanya akan terjadi pergeseran peran guru dari

‘guru akting di depan kelas dan murid menonton ke siswa aktif bekerja

untuk membangun pengetahuan baru. Oleh karenanya, tugas guru dalam

pembelajaran IPA dunia nyata lebih terfokus pada membantu siswa

dalam menciptakan dan membangun pengetahuan barunya.

2. Manfaat Discovery Learning

Beberapa keuntungan dalam pembelajaran IPA dunia nyata

diantaranya:

a. Mengembangkan kepekaan serta rasa ingin tahu anak

b. Melatih kemampuan berpikir kritis dan analitis serta kreatif

c. Mendukung dan mengembangkan kemandirian anak dalam


15

belajar

d. Proses belajar dapat disesuaikan dengan kecepatan belajar anak

e. Kegiatan belajar menjadi lebih bermakna bagi anak.

3. Cara penerapan Discovery Learning dalam pembelajaran

model pembelajaran yang bertujuan untuk memancing pemahaman

siswa dalam memperoleh konsep, arti, dan hubungan dengan melalui

sebuah proses yang mana pada akhirnya menemukan sebuah kesimpulan

atau hasil. Model Discovery Learning sering kali disebut sebagai model

pembelajaran penemuan/penyingkapan. Dalam penerapannya, discovery

akan dilakukan ketika seseorang sedang melakukan sebuah aktivitas

untuk menemukan beberapa konsep.

Discovery Learning memiliki beberapa proses atau langkah, yaitu

seperti melakukan observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi,

penentuan, dan inferensi. Adapun langkah-langkah dalam menerapkan

model pembelajaran Discovery Learning, yaitu:

(1) Pemberian rangsangan (Stimulation)

(2) Identifikasi masalah (Problem Statement)

(3) Pengumpulan data (Data Collection)

(4) Pengolahan data (Data Processing)

(5) Pembuktian (Verification)

(6) Menarik kesimpulan/generalisasi (Generalization)


16

Dalam mengaplikasikan model Discovery Learning, guru akan

berperan sebagai seorang pembimbing yang mana akan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif. Selain

membimbing siswa, guru juga bertugas mengarahkan kegiatan belajar

siswa agar sesuai dengan tujuan pembelajaran. Pada penerapan model

discovery learning, guru akan memberikan kesempatan kepada siswa

untuk menjadi seorang problem solver. .

C. Pembelajaran IPA

1. Pengertian Pembelajaran IPA

IPA merupakan singkatan dari “Ilmu Pengetahuan Alam” yang

merupakan terjemahan dari Bahasa Inggris “Natural Science”. Natural

berarti alamiah atau berhubungan dengan alam. Science berarti ilmu

pengetahuan. Jadi menurut asal katanya, IPA berarti ilmu tentang alam

atau ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa di alam

Pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses interaksi

antara guru dengan siswa, baik interaksi secara langsung seperti kegiatan

tatap muka maupun secara tidak langsung, yaitu dengan menggunakan

berbagai media pembelajaran.3 Gange mendefinisikan pembelajaran

sebagai seperangkat acara peristiwa eksternal yang dirancang untuk

mendukung terjadinya beberapa proses belajar yang sifatnya internal.4

Berdasarkan beberapa pernyataan dari para ahli tersebut dapat

3
Rusman. (2014). Model-model Pembelajaran (Mengembangkan Profesionalisme Guru).
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
4
Aisyah, n. (2008). Pengembangan pembelajaran ipa sd. jakarta: dikti depdiknas.
17

disimpulkan bahwa pembelajaran yaitu usaha yang dilakukan oleh siswa

untuk mencari informasi atau ilmu baru dalam kegiatan proses belajar.

Pembelajaran dilakukan secara langsung dengan bertatap muka dengan

siswa selain itu juga dapat dibantu dengan menggunakan media dan

metode untuk memudahkan siswa memahami suatu materi ajar.

2. KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang digunakan dalam mata

pelajaran IPA kelas VI di MI Makarimal Akhlaq Bantur Malang adalah

70. Jika siswa yang mendapat nilai IPA kurang dari 70, siswa tersebut

dianggap tidak tuntas dan harus melakukan remidial atau mengulang tes

pada materi pelajaran yang diampunya. Jadi sebelum diadakan remidial

seorang guru menjelaskan kembali materi kepada siswa yang tidak tuntas

tersebut.

D. Ruang lingkup pelajaran ipa materi tata surya dan benda langit kelas VI

Mi Makarimal Akhlaq Bantur Malang

1. Pengertian Tata Surya

Tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang

yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya

gravitasinya. Tata surya dalam bahasa Inggris adalah solar system karena

Matahari merupakan pusat tata surya. Matahari berasal dari kata solar

dari bahasa Latin solis. Oleh sebab itu, segala sesuatu yang berhubungan

dengan Matahari disebut solar.

a. Benda Langit
18

Benda langit atau objek astronomi sejatinya adalah objek fisik atau

struktur yang ada di alam semesta teramati. Alam semesta teramati terdiri

dari berbagai galaksi dan materi lainnya yang dapat diamati dari Bumi

pada saat ini. Karena disebut juga sebagai objek astronomi, tentu saja

mengarah objek yang berada di ruang angkasa. Seperti yang kita ketahui,

ada begitu banyak objek yang bertbebaran di ruang angkasa.

E. Penelitian Terkait

a. Penelitian terkait yang pertama dengan judul Peningkatan Hasil Belajar

Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di

Kelas II SD Inpres 2 Mepanga Kecamatan Mepanga oleh Wirda,

Muhammad Jamhari, dan Ritman Ishak Paudi.5 dengan bentuk penelitian

PTK disebutkan hasil penelitiannya ini bertujuan untuk meningkatkan

hasil belajar IPA. Penelitian ini dilaksanakan di SD Inpres 2 Mepanga

Kec. Mepanga. Subyek penelitian adalah siswa kelas II dengan jumlah

siswa 18 orang yang terdiri dari 8 orang laki-laki dan 10 orang

perempuan. Jenis data yang diperoleh dalam

penelitian ini (1) Data Kuantitatif sumbernya siswa, data diperoleh dari

hasil pekerjaan siswa dalam mengerjakan tes. (2) Data Kualitatif

sumbernya guru dan siswa data diperoleh berupa aktifitas guru dan siswa

dalam proses belajar yang diamati oleh observer melalui lembar

observasi. Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan

cara: Observasi, Tes dan Validasi data.


5
Wirda, Muhammad Jamhari, Dan Ritman Ishak Paudi.2019. Peningkatan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran ipa dengan menggunakan media gambar di kelas ii sd inpres 2 mepanga:
urnal kreatif tadulako online vol. 4 no. 6 issn 2354-614x
19

b. Penelitian terkait yang kedua dengan judul peningkatkan hasil belajar ipa

melalui penggunaan metode demonstrasi pada siswa kelas 4 sd Tahun

Ajaran 2019/2020 olehfikria tresnawaty6 Berdasarkan dari pembahasan

tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran melalui metode

demonstrasi pada materi “Energi dan Penggunaannya“ kelas IV SDN

Watu Agung 02 Tuntang mengalami peningkatan hasil belajar siswa.

Melalui penerapan metode demonstrasi siswa terlibat dan menjadi lebih

aktif dalam mengikuti pembelajaran, menguasai

materi, memiliki ketelitian dan kecermatan, serta mempunyai daya

tangkap yang baik. sebagai berikut: Penelitian tindakan kelas (PTK) yang

dilaksanakan pada tanggal 24 dan 25 maret 2017 terhadap siswa kelas IV

Semester 2 SD Negeri Watu Agung 02 Tuntang melalui metode

pembelajaran demonstrasi dapat meningkatkan hasil

belajar siswa. Hal tersebut dibuktikan dengan meningkatnya hasil belajar

siswa. Peningkatan hasil belajar kognitif yang terjadi yakni siswa yang

sudah tuntas pada siklus I dan siklus II adalah 81,25% dan 93,75%. Pada

minat belajar IPA terjadi peningkatan sebesar 50%.

c. Penelitian terkait yang ketiga dengan judul peningkatan hasil belajar ipa

melalui metode eksperimen pada siswa kelas v sekolah dasar oleh

mahpudin7 dengan penelitian PTK dengan hasil Sebelum menggunakan

metode eksperimen, hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA belum

6
Trisnawaty,fikria. 2020. Peningkatkan hasil belajar ipa melalui penggunaan metode
demonstrasi pada siswa kelas 4 sd:fkip universitas kristen satya wacana
7
Mahpudin. peningkatan hasil belajar ipa melalui metode eksperimen pada siswa kelas v
sekolah dasar:jurnal cakrawala pendas vol. 4 no.2 edisi juli 2018
20

mencapai tingkat yang dikatakan berhasil atau optimal. Hal ini bisa

terlihat dari nilai rata-rata pra siklus siswa yang masih rendah yaitu

46,25. Setelah diterapkan pembelajaran dengan menggunakan metode

eksperimen, hasil tes pada setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini

terlihat dari rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 61,25.

meningkat menjadi 67,25 di siklus

II, dan menjadi 75 pada siklus III. Berdasarkan hasil observasi yang

dilakukan pada saat proses pembelajaran. terlihat respon yang cukup baik

dari siswa, siswa menjadi lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran.

terlebih lagi metode eksperimen dapat membawa siswa

mendapatkan pengalaman langsung dalam membuktikan materi ajar

dalam mata pelajaran IPA sehingga siswa lebih mudah dalam memahami

materi ajar.

Dari paparan hasil 3 penelitian terkait ini yakni mereka

menggunakan pendekatan kontekstual yang pada dasarnya hampir sama

dengan metode yang peneliti gunakan dalam riset ini yakni metode

Discovery Learning. Terdapat perbedaan materi dan media bantu yang

akan saya gunakan dalam proses penelitian.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
21

1. Pendekatan Penelitian, Jenis Penelitian dan Metode Penelitian

a. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah

pendekatan kuantitatif dengan jenis PTK. Pendekatan kuantitatif ini

berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti

pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan

instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistic,

dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.8

Pendekatan kuantitatif ini peneliti gunakan dengan berbagai alasan

yaitu :

1) Tujuan penelitian ini untuk menguji hipotesis yang ditetapkan.

2) Instrumen penelitian menggunakan tes dan observasi, observasi

lakukan kepada guru.

3) Data yang disajikan berupa hasil pengukuran variabel yang

dioperasionalkan dengan menggunakan instrument, yaitu metode

Discovery Learning dengan instrumen tes soal.

b. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu

penelitian yang dilakukan di kelas oleh guru/peneliti untuk

mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada suatu subyek

penelitian di kelas tersebut. Penelitian Tindakan Kelas yang

8
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. (Bandung: Alfabeta,2016).
22

dilakukan oleh peneliti adalah penggunaan metode Discovery

Learning untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami

materi tata surya dan benda langit yang dilakukan pada peserta didik

kelas VI. Adapun tujuan penelitian tindakan kelas ini yaitu: 1) untuk

meningkatkan kemampuan siswa kelas VI dalam memahami materi

tata surya dan benda langit, 2) untuk meningkatkan layanan

profesional guru dalam konteks layanan kepada siswa kelas VI 3)

Untuk meningkatkan praktik dalam proses pembelajaran di kelas VI,

4) Untuk meningkatkan kemampuan peneliti melakukan penelitian

di kalangan guru.

2. Jenis dan Model Penelitian Tindakan Kelas

a. Jenis Penelitian Tindakan Kelas

Sebelum menentuan jenis penelitian pada penelitian tindakan

kelas ini, maka perlu diketahui bahwa ada empat jenis PTK, yaitu: 1)

PTK Guru sebagai peneliti, 2) PTK Kolaboratif, 3) PTK Simultan

Terintegrasi, dan 4) PTK Administrasi Sosial Eksperimental. Jenis

penelitian pada penelitian tindakan kelas dengan judul Pengaruh

Metode Discovery Learning terhadap Nilai Hasil Pelajaran IPA

Materi tata surya dan benda langit di Kelas VI MI Makarimal

Akhlaq Bantur Malang, adalah berupa PTK Simultan Terintegrasi.

b. Model Penelitian Tindakan Kelas

Ada beberapa model PTK yang sampai saat ini sering digunakan
23

di dalam dunia pendidikan, di antaranya: (1) Model Kurt Lewin, (2)

Model Kemmis dan Mc Taggart, (3) Model John Elliot, dan (4)

Model Dave Ebbutt. Pada penelitian ini, model penelitian yang

digunakan adalah model Model Kemmis dan Mc Taggart, yang

merupakan pengembangan dari model Kurt Lewin. PTK model

Kemmis dan Mc Taggart dipilih karena tahapan siklusnya yang

mudah difahami oleh peneliti.

PTK model Kemmis dan Mc Taggart dalam perencanaannya,

menggunakan sistem spiral refleksi diri yang dimulai dengan: (1)

Rencana (planning), (2) Tindakan (acting), (3) Pengamatan

(observing), (4) Refleksi (reflecting), dan perencanaan kembali yang

merupakan dasar untuk suatu ancang- ancang pemecahan

permasalahan. Keempat tahapan tersebut saling berhubungan satu

sama lain karena setiap tindakan dimulai dengan tahap perencanaan

(planning) dimana peneliti menyusun rencana pembelajaran,

menyediakan lembar kegiatan dan membuat instrumen penelitian

yang digunakan dalam tahap tindakan (acting).

Setelah itu, dilakukan observasi terhadap peserta didik sebagai

subjek penelitian. Kemudian pada tahap refleksi (reflecting), peneliti

mengemukakan kegiatan yang telah dilakukan dalam proses

pembelajaran. Hasil refleksi kemudian digunakan sebagai bahan

masukan untuk perencanaan siklus berikutnya.

Setiap siklus dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK)


24

menggambarkan suatu rangkaian langkah-langkah. Langkah

penelitian dalam masing-masing tindakan terjadi secara berulang

yang akhirnya menghasilkan beberapa tindakan. Pelaksanaan

penelitian ini dibagi dalam tiga siklus (tidak dibatasi) dan

dilanjutkan dengan pengamatan, refleksi dan pelaporan.

Jumlah siklus secara teoretis tidaklah ada batasan. Untuk

membatasi seberapa jauh tindakan sudah dikatakan berhasil, maka

harus ditentukan kriteria hasil pencapaian melalui tindakan yang

dilakukan. Kriteria ini merupakan kriteria hasil yang harus dicapai

oleh peneliti.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah letak dimana penelitian akan dilakukan untuk

memperoleh data atau informasi yang diperlukan dan berkaitan dengan

permasalahan. Adapun yang menjadi lokasi penelitian ini adalah MI

Makarimal Akhlaq Bantur Malang, Kecamatan bantur, Kabupaten

Malang.

Adapun alasan peneliti memilih lokasi tersebut, salah satunya adalah

karena letak sekolah yang dekat dengan jangkauan peneliti, membuat

peneliti mudah untuk memperoleh data yang digunakan untuk proses

penelitian.

2. Waktu Penelitian
25

Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2022 Pemilihan waktu

ini dipilih karena bertepatan dengan materi tata surya dan benda langit

kelas VI.

C. Subyek Tindakan

1. Kelas Sasaran Tindakan

Subyek penelitian ini adalah semua siswa kelas VI MI Makarimal

Akhlaq Bantur Malang dengan total jumlah keseluruhan 18 siswa . 8

siswa dengan jenis kelamin laki-laki. 10 siswa dengan jenis kelamin

perempuan. Kondisi siswa kelas VI MI Makarimal Akhlaq Bantur

Malang Pentingnya pemahaman siswa terhadap materi tata surya dan

benda langit serta metode pembelajaran yang menarik yang bisa

meningkatkan pemahaman siswa.

2. Mata Pelajaran dan Materi

Materi tata surya dan benda langit pada mata pelajaran IPA kelas VI

yang akan dijadikan bahan penelitian. Hal ini disebabkan karena nilai

evaluasi mata pelajaran IPA rendah dikarenakan metode yang digunakan

monoton sehingga peneliti mencari metode yang menyenangkan agar

siswa senang dan bersemangat dalam pembelajaran sehingga bisa

mendapat hasil sesuai yang diharapkan.

3. Variabel Intervensi

Variabel intervensi pada penelitian ini adalah berupa penggunaan

software ADOBE FLASH pada pembelajaran IPA materi tata surya dan
26

benda langit kelas VI MI Makarimal Akhlaq Bantur Malang. “adobe

flash” menjadi variabel intervensi dengan tujuan dapat meningkatkan

pemahaman siswa terkait materi tata surya dan benda langit dengan

visual dan suara

1. Variable Sasaran Tindakan

Variable sasaran tindakan merupakan permasalahan pokok yang

dijadikan sasaran penyelesain oleh variable intervensi. Dalam penelitian

kali ini yang menjadi variable sasaran tindakan adalah pemahaman siswa

pada mata pelajaran IPA.

Penggunaan media Adobe Flash dalam meningkatkan pemahaman

tentang bumi dan alam semesta pada siswa kelas VI MI Makarimal

Akhlaq Karangsari Bantur.

Setting tindakan penelitian Keterangan


a. Lokasi MI Makarimal Akhlaq
Karangsari Bantur
1
b. Waktu Tindakan Semester genap tahun
pelajaran 2021 – 2022
2 Setting Subyek Tindakan Keterangan
c. Kelas Sasaran Tindakan Kelas VI MI Makarimal
Akhlaq Karangsari Bantur
d. Mata pelajaran/ Mata pelajaran:
Materi sasaran Tindakan IPA
Materi : bumi dan alam
semesta
e. Variable Intervensi Penggunaan Media ADOBE
FLASH dalam pembelajaran
IPA
27

f. Variable Sasaran Tindakan Pemahaman tentang Materi


Bumi dan Alam Semesta
dalam pembelajaran IPA.
Tabel 3.1
Pemetaan Setting tindakan Penelitian

2. Personalia Tindakan

Dalam penelitian ini yang terlibat adalah, peneliti sebagai guru

praktikan, siswa kelas VI dan guru kelas VI bpk Moh Sidiq,S.Pd sebagai

observer.

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini

adalah sebagai berikut :

a. Obervasi

Observasi ini digunakan untuk mendapatkan informasi

secara sitematis yang akan peneliti butuhkan dalam penelitian,

berupa lembar observasi digunakan untuk merekam peristiwa

selama tindakan berlangsung, dalam penelitian ini kemampuan

guru dalam mengajar selama proses belajar mengajar berlangsung

dengan menggunakan aplikasi Adobe Flash

b. Pengujian Kognitif (Cognitive Test)

Tes kognitif ini dilakukan untuk mengukur hasil belajar dalam

setiap siklus. Dalam hal ini untuk mengevaluasi rata-rata hasil

belajar siswa dapat dilihat dari sebelum dan sesudah


28

menggunakan aplikasi Adobe Flash

c. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan peneliti untuk mendapatkan data tentang

sejarah berdiri MI Makarimal Akhlaq Bantur Malang, nilai/hasil

belajar awal siswa serta nilai/hasil belajar siswa sebelum dan

setelah menggunakan aplikasi Adobe Flash

d. Pencatatan Kegiatan / Pencatatan Anekdot

Digunakan untuk menangkap secara teratur tiap peristiwa yang

unik yang ditemui selama tindakan (pembelajaran) penelitian

berlangsung.

D. Indikator Kinerja Tindakan

Indikator Kinerja Tindakan yang digunakan pada penelitian ini untuk

menentukan keberhasilan penggunaan aplikasi Adobe Flash pada

pembelajaran adalah pada ranah kognitif. Indikator kinerja pada penelitian

ini meliputi :

Data yang Teknik Instrumen


No Pengumpulan Data
Dikumpulkan Pengumpulan Data

1 Hasil evaluasi Menggunakan Lembar tes


materi tata surya Kognitif Test
dan benda langit
Tabel 3.2 Indikator Kinerja Hasil Belajar Ranah Kognitif 9

Skor atau nilai evaluasi yang diperoleh peserta didik selanjutnya

9
Wahyu khrisna, 2022.Indikator Kinerja Hasil Belajar Kognitif
29

dibandingkan dengan batas minimal lulus (kriteria ketuntasan

minimal/KKM) mata pelajaran IPA. Berdasarkan indikator kinerja yang

telah disebutkan, dapat dijelaskan bahwa keberhasilan pembelajaran

peneliti dalam penelitian ini dapat dilihat dari segi hasil. Proses

pembelajaran dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan kognitif

peserta didik dengan batas minimum pencapaian 70 %. Batas minimum ini

ditentukan dengan pertimbangan, setelah melihat data dari hasil tes di

semester 1 (Ganjil).

MI Makarimal Akhlaq Bantur Malang telah menentukan bahwa

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran IPA adalah 70.

KKM ini akan digunakan peneliti sebagai barometer keberhasilan belajar

peserta didik kelas VI pada mata pelajaran IPA. Artinya, jika hasil tes

peserta didik telah mencapai ketuntasan minimal 70 % dari 18 peserta

didik dengan nilai tes di atas KKM (70), maka pembelajaran dalam

penelitian yang dilakukan oleh peneliti dapat dikatakan berhasil.

Penerapannya, jika kriteria ketuntasan pada siklus pertama belum

mencapai target yang telah ditentukan, maka akan dilaksanakan siklus

kedua dan begitu juga dengan seterusnya sampai ketuntasan yang

diharapkan benar-benar tercapai. Penerapan tersebut berdasarkan rumus :

¿
KB = N 100

Dengan Keterangan :

KB : Ketuntasan Belajar

NI : Banyaknya peserta didik yang memperoleh nilai skor > 65


30

N : Banyaknya peserta didik yang mengikuti tes

E. Prosedur Tindakan

Prosedur Tindakan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

langkah – langkah PTK pada siklus 1 hingga siklus terahir. Desain

penelitian yang digunakan berbentuk siklus model Kemmis dan

McTaggrat. Desain penelitian ini meliputi tahap perencanaan tindakan,

pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Tindakan yang akan

dilakukan direncanakan dalam dua siklus, dan tidak menutup

kemungkinan sampai pada siklus ke tiga. Tahapan siklus diuraikan

sebagai berikut:

a. Tahap perencanaan (Planing)

Tindakan yang direncanakan harus mempertimbangkan resiko yang

ada dalam situasi sebenarnya serta memungkinkan pesertanya untuk

bertindak secara lebih efektif, bijaksana, dan hati-hati dalam berbagai

keadaan. Rencana tindakan yang ditetapkan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1) Mengidentifikasi permasalahan yang muncul pada pembelajaran

materi tata surya dan benda langit.

2) Merumuskan masalah.

3) Mengadakan pre-test untuk mengetahui kemampuan peserta

didik pada materi tata surya dan benda langit.

4) Merancang sekenario pelaksanaan pembelajaran materi tata


31

surya dan benda langit menggunakan Adobe Flash

5) Mempersiapkan materi dan sarana pendukung pembelajaran.

6) Membuat instrumen berupa tes, lembar observasi, dan

dokumentasi

7) Mengukur kemampuan peserta didik pada materi tata surya dan

benda langit setelah dilakukannya penerapan pembelajaran

menggunakan menggunakan Adobe Flash pada siklus I.

b. Tahap Melakukan Tindakan (Action)

Tindakan dalam penelitian ini adalah penggunaan Adobe Flash dalam

meningkatkan kemampuan siswa pada materi tata surya dan benda

langit. Perlakuan (tindakan) yang akan dilakukan dalam penelitian

siklus pertama ini adalah sebagai berikut:

1) Penggunaan metode “Adobe Flash” pada siklus I dilaksanakan

sesuai rencana.

2) Memberikan penjelasan tentang media pembelajaran “Adobe

Flash” yang digunakan untuk pembalajaran materi tata surya dan

benda langit.

3) Menerapkan pembelajaran menggunakan metode discovery

learning

4) Memberikan contoh kegiatan Discovery Learning dan

menjelaskan penerapan media pembelajaran Adobe Flash untuk

kegiatan pembelajaran
32

5) Memperhatikan alokasi waktu dengan jumlah kegiatan yang akan

dilaksanakan.

6) Mengantisipasi kendala yang ada dengan membuat solusi dari

kendala tersebut.

7) Mengadakan tes akhir (post-test) sebagai alat ukur keberhasilan

tindakan pada siklus I.

c. Tahap Mengamati (Observing)

Pada tahap ini, peneliti melakukan kegiatan pengamatan yakni

mengamati hasil tindakan yang dilakukan terhadap siswa.

Observasi yang dilakukan meliputi pemantuan hal-hal berikut.


1) Mengamati suasana pembelajaran, perilaku siswa dan reaksi

siswa terhadap penggunaan Adobe Flash pada materi tata surya

dan benda langit.

2) Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat

penerapan aplikasi Adobe Flash pada proses pembelajaran.

3) Mendokumentasikan dalam catatan lapangan.

d. Tahap refleksi (Reflection)

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengkaji ulang,

mempertimbangkan hasil dari berbagai kriteria atau indikator

keberhasilan. Refleksi dilakukan dengan melakukan analisis nilai

hasil tes kognitif peserta didik. Refleksi ini dilakukan berdasarkan

hasil tes kognitif menggunakan lembar tes.

Berikut ini hal-hal yang dilakukan peneliti pada tahap refleksi :


33

1) Mengmpulkan data nilai hasil tes kognitif peserta didik sebelum

dan sesudah menggunakan Adobe Flash pada siklus I.

2) Menjalankan aplikasi Adobe Flash bersama siswa .

3) Hasil tindakan yang berhasil akan tetap dilakukan sedangkan

yang kurang berhasil akan diperbaiki pada siklus selanjutnya.

Berikut adalah gambar alur siklus dari penelitian tindakan kelas

model Kemmis dan McTaggrat

Gambar 3.1.
Model/ Penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan McTaggart10

10
http://repository.unpas.ac.id/30881/7/BAB%20III.pdf
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Kegiatan penelitian ini dilakukan oleh guru dibantu oleh guru kelas, yang

bertindak sebagai observer atau pengamat. Pola yang digunakan dalam

kegiatan pembelajaran adalah Penelitian Tindakan Kelas ( PTK), bagian

pertama berisi deskripsi data yang meliputi pratindakan, siklus I, dan siklus

II. Pada bagian kedua berisi hasil analisis serta hipotesis tindakan mata

pelajaran yang dijadikan objek perbaikan pembelajaran adalah IPA dengan

materi Tata surya meliputi keliling dan luas bangun datar. Sedangkan sebagai

subyek penelitiannya adalah kelas VI semester II tahun pelajaran 2021-2022.

Penggunaan metode Discovery Learning melalui pembelajaran IPA dapat

meningkatkan pemahaman materi tata surya pada siswa kelas VI MI

Makarimal Akhlaq Bantur Malang

1. Deskripsi Data

a. Data Pra Tindakan

1) Observasi awal

Kegiatan pra tindakan yang dilakukan guru sebelum melakukan

penelitian disini, adalah melakukan wawancara dengan guru kelas,

Bpk Moh Sidiq, SpdI. Kegiatan wawancara ini bertujuan untuk

mendapatkan gambaran awal mengenai proses pembelajaran IPA di

dalam kelas, berdasarkan pengamatan dan pencatatan terhadap

proses pembelajaran IPA materi tata surya.


34
35

Dari kegiatan wawancara ini guru mengumpulkan data berupa

RPP, buku ajar, dan data nilai siswa kelas VI.

2) Hasil Test

Berdasarkan hasil test yang dilakukan oleh guru kelas VI

sebelumnya, menunjukkan bahwa rata – rata perolehan nilai siswa

60 hal ini berdasarkan hasil evaluasi yang tercatat di dalam daftar

nilai siswa. Dari jumlah 18 siswa, hanya 5 siswa atau 27,7% yang

nilainya mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 65.

Setelah guru kelas melakukan analisa terhadap hasil tes siswa,

ternyata pada lembar pekerjaan siswa, menunjukkan sebagian besar

siswa belum tepat dalam menjelaskan karakteristik tata surya.

Jumlah Siswa Prosentase


Rata-rata
Tuntas Belum Tuntas Belum kelas
KKM Tuntas KKM Tuntas KKM
KKM
5 13 27% 73% 60

Tabel 4.1 Prosentase Nilai IPA pra siklus11

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil tes akhir masih rendah

siswa yang tuntas hanya 27% dengan rata-rata bagian dari jumlah

keseluruhan siswa. Kegiatan pembelajaran cenderung monoton, hal

tersebut yang menyebabkan kegiatan lebih banyak dilakukan guru.

Untuk memperjelas pemaparan tabel tersebut, dapat dilihat dalam

diagram sebagai berikut ini :


11
Wahyu khrisna , 2022.Prosentase nilai pra siklus
36

14
12 13
10
8
6
4 5
2
0
Tuntas Tidak Tuntas
Gambar 4.1

Gambar 4.1 Diagram Prosentase Nilai IPA pra siklus12

Berdasarkan hasil diatas pembelajaran IPA di MI Makarimal

Akhlaq Bantur Malang perlu diadakan perbaikan guru yang semula

lebih mendominasi kegiatan pembelajaran sebagai pencapaian

informasi harus diubah menjadi fasilitator dan mediator

pembelajaran siswa diberi kesempatan untuk terlibat secara aktif

yang seluas-luasnya agar nilai siswa dalam pembelajaran dapat

meningkat dengan demikian metode yang digunakan guru harus

diperbaiki maka solusi yang tepat untuk memecahkan masalah ini

dengan penerapan model pembelajaran Discovery Learning.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian

tindakan kelas. Peneliti menggunakan Model Kemmis dan Mc

Taggart. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus. Siklus 1 terdiri dari

2 pertemuan, dimana setiap siklus diadakan evaluasi untuk

mengetahui tingkat kemampuan siswa setelah proses pembelajaran

berlangsung. Siklus 2 terdiri dari 2 pertemuan sama seperti siklus 1.

a. Siklus Pertama

12
Wahyu khrisna, 2022.Diagram Prosentase nilai pra siklus
37

1) Pertemuan Ke-1

a) Perencanaan

Perencanaan tindakan dilakukan peneliti secara singkat adalah

sebagai berikut :

1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Format penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran yang

disusun oleh peneliti tidak mengacu pada rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) yang sudah ada di sekolah melainkan disusun

sesuai dengan kebutuhan peneliti (RPP terlampir)

2) Membuat Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengetahui kemampuan

peneliti selama mengajar dalam proses pembelajaran berlangsung.

Kegiatan obervasi dilakukan oleh guru mata pelajaran yang

mengampu sebagai observer kegiatan ini dilakukan guna untuk

mengevaluasi apa saja yang peneliti perlu tingkatkan ketika

mengajar di dalam kelas. Dalam kegiatan ini ada beberapa aspek

yang diobservasi yaitu persiapan perangkat (RPP), kegiatan

pembukaan, kegiatan inti pembelajaran, pengelolaan waktu, dan

pengelolaan suasana kelas.

3) Membuat Tes Individu

Dalam penelitian ini diperlukan tes individu untuk mengetahui

hasil belajar siswa menggunakan metode Discovery Learning


38

dalam mata pelajaran IPA materi tata surya dan benda langit.

Setelah kegiatan menggunakan Discovery Learning ini

dilakukan, siswa diberikan soal tes untuk mengetahui

pengetahuan siswa dan juga kemampuan dalam menyelesaikan

soal cerita.

b) Pelaksanaan Tindakan

1) Pertemuan Ke-1

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dilakukan dalam 4 x 35

menit. Pertemuan pertama dilakukan pada hari kamis, 3 februari

2022 dimulai pukul 10.00-11.10 dengan rincian kegiatan sebagai

berikut :

a) Kegiatan Awal

Kegiatan awal pembelajaran diawali dengan :

1) Salam dan berdo’a bersama

2) Presensi siswa

3) Memberikan apresiasi secara lisan yaitu tanya jawab

mengenai materi yang akan dipelajari, melalui apersepsi ini

diharapkan dapat diketahui tingkat pengetahuan terhadap

materi yang akan dipelajari.

b) Kegiatan Inti

Guru memberi penjelasan materi setelah siswa mengerti guru

memberikan contoh soal yang berkaitan dengan kehidupan


39

sehari hari, didiskusikan bersama dan dievaluasi.

c) Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir siswa diberi kesempatan untuk

menanyakan hal-hal yang kurang dimengerti, dilanjutkan

dengan pelaksanaan evaluasi berupa tes individu kemudian

guru memberikan penilaian.

2) Pertemuan Ke-2

Pertemuan kedua dilakukan pada hari kamis, 17 februari 2022

dimulai pukul 09.00-11.00 dengan rincian kegiatan sebagai berikut :

a) Kegiatan Awal

Kegiatan awal pembelajaran diawali dengan :

1) Salam dan berdo’a bersama

2) Presensi siswa

3) Memberikan apresiasi secara lisan yaitu menanyai tentang

materi yang telah dibahas pada pertemuan sebelumnya.

b) Kegiatan Inti

Guru memberi lembar tes dan mengajak siswa keluar kelas untuk

mencari data yang diperlukan.

c) Kegiatan Akhir

Guru dan siswa mengevaluasi hasil tes dan mengadakan refleksi.

Kegiatan terakhir untuk siklus I, siswa diberikan tes untuk

mengetahui penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran yang

telah diajarkan. Tes yang digunakan pada siklus ini berbentuk essay
40

berjumlah 5 soal. Setiap soal sesuai dengan materi yang diajarkan.

Dari pengerjaan soal evaluasi diperoleh nilai siklus I. Adapun rincian

dari nilai-nilai tersebut yaitu :

KATEGORI
NO NAMA NILAI TIDAK
TUNTAS
TUNTAS
1 ahmad dhani 50 √
2 aira agustina 55 √
3 dina mariana 70 √
4 ifan siago 50 √
5 intan maghfiroh 55 √
6 jessica indria safitri 65 √
7 khoirunnisa 75 √
8 lailatul fitria 50 √
9 maulana rifal ubay 70 √
muhammad diya
10 70 √
firmansyah
muhammad ridho
11 40 √
sanjaya
12 muhammad ulil albab 80 √
13 naila nur faizah 75 √
14 reninda nuril huda 70 √
15 reza abdillah azka 55 √
16 siti mutmainah 60 √
17 zulfatus zamrudah 90 √
18 muhammad fajar 40 √
Jumlah 1120
Nilai Rata-rata 62,22
Prosentase Ketuntasan % 50 %
Tabel 4.2 Hasil Evaluasi Mapel IPA Siklus 113
13
Wahyu khrisna, 2022.Hasil Evaluasi IPA Siklus I
41

Dapat disimpulkan pada tabel berikut,

Jumlah Siswa Prosentase


Rata- rata
Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Kelas
KKM KKM KKM KKM
9
9 50% 50% 62,22
Tabel 4.3 Prosentase Hasil Evaluasi Siklus I14
Berdasarkan tabel di atas dapat dijabarkan sebagai berikut, dari 18

siswa sebanyak 9 siswa atau 50 % sudah tuntas atau mencapai KKM.

Sebanyak 9 siswa atau 50% belum tuntas atau belum mencapai

KKM. Rata-rata kelas sebesar 70 untuk memperjelas pemaparan

tabel tersebut, dapat dilihat dalam diagram berikut ini :

10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
Siswa

Tuntas Tidak Tuntas

Gambar 4.2 Diagram Prosentase evaluasi siklus I15


Siklus I Hasil pengamatan yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa

pembelajaran IPA pada siklus I berjalan dengan baik meskipun hasil belajar

yang diperoleh belum semua siswa mencapai nilai KKM, sehingga perlu

dilanjutkan pada siklus berikutnya. Untuk mengetahui peningkatan hasil

belajar dari pra siklus ke siklus I, dapat dilihat pada tabel berikut ini:

14
Wahyu khrisna, 2022.Prosentase evaluasi siklus I
15
Wahyu khrisna, 2022. Diagram Prosentase evaluasi siklus I
42

Rata-rata kelas Ketuntasan Prosentase Prosentase


Pra Siklus Siklus I Pra Siklus Siklus I
Pra Siklus
Siklus I Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas

60 62,22 5 13 9 9 27,77% 72,22% 50% 50%

Tabel 4.4 Hasil peningkatan belajar pra siklus ke siklus 116

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa, antara nilai siswa pada pra

siklus yang belum dikenai tindakan dengan siklus I yang telah dikenai

tindakan mengalami kenaikan. Nilai rata-rata kelas pada pra siklus 60

sedangkan pada siklus I mencapai 62,22. Persentase ketuntasan siswa yang

sudah mencapai KKM dari seluruh siswa juga mengalami kenaikan. Pada

pra siklus 27,77% sedangkan pada siklus I mencapai 50%. Pada siklus I

persentase ketuntasan siswa belum mencapai KKM masih kurang dari 50%,

sehingga penelitian dilanjutkan ke siklus II.

c) Observasi

Pada siklus pertama sebanyak dua kali pertemuan diperoleh hasil

observasi guru selama pembelajaran berlangsung, untuk mengetahui

sejauh mana kemampuan guru selama penerapan pembelajaran di

dalam kelas.

d) Analisis, Refleksi, dan Revisi

16
Wahyu khrisna, 2022. Hasil peningkatan belajar pra siklus ke siklus 1
43

1) Analisis

Dari hasil penelitian terhadap siklus pertama diperoleh data tentang

hasil belajar siswa dalam mengerjakan soal melalui tes individu

kemudian dievaluasi mengalami peningkatan 22,78%. Hasil belajar

siswa pra tindakan jumlah siswa yang tuntas 27,77% dengan rata-

rata 60 setelah dilaksanakan tindakan siklus 1 dengan metode

DISCOVERY LEARNING jumlah siswa yang tuntas 50% dengan

rata-rata 62,22

2) Refleksi dan Revisi

Hasil analisis pelaksanaan tindakan pertama dalam proses

pembelajaran dengan menggunakan metode Discovery Learning

hasilnya belum optimal nilai siswa yang tuntas hanya 50% dengan

rata-rata 62,22 berdasarkan temuan diatas maka perlu diadakan

perbaikan tindakan pada tindakan pembelajaran berikutnya yaitu

ditambahnya alokasi waktu dalam diskusi pembelajaran, tujuan

pembelajaran dikemukakan terlebih dahulu agar siswa tahu apa yang

harus dicapai siswa diberi motivasi agar rasa percaya diri dan

keberanian nya bertambah untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel berikut

Standar Kompetensi Refleksi Rencana Siklus 2

Menjelaskan sistem Dari hasil analisis 1) Alokasi waktu dikelas


tata surya dan pelaksanaan tindakan ditambah untuk
karakteristiknya pertama dalam proses memberi kesempatan
anggota tata surya pembelajaran dengan siswa untuk mengamati
menggunakan metode dan menjalankan
44

Discovery Learning software Adobe Flash


hasilnya belum optimal sehingga nilainya yang
siswa yang tuntas masih rendah bisa
dalam tes individu diperbaiki dengan
hanya 50% karena adanya penambahan
waktu dan media yang waktu
terbatas dan juga 2) Tujuan pembelajaran
aktivitas masih dikemukakan terlebih
didominasi siswa yang dahulu agar siswa tahu
pandai dan nilai belum apa yang harus dicapai
mencapai ketuntasan
minimum

Tabel 4.5
Matrik Refleksi Tindakan Pertama Dan Perencanaan Tindakan Kedua17

b. Siklus Kedua

1) Pertemuan Ke-1

a) Perencanaan

Sesuai dengan penemuan siklus 1 selanjutnya dibuat perencanaan

tindakan kedua sebagai berikut

1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

perbaikan untuk tindakan ke-2

2) Menyusun tes individu

3) Menyusun lembar observasi pembelajaran

b) Pelaksanaan Tindakan

1) Pertemuan Ke-1

Pelaksanaan pembelajaran pertemuan pertama pada siklus II

dilaksanakan pada hari kamis , 17 Februari 2022 dikelas dimulai

17
Wahyu khrisna 2022. Matrik Refleksi Tindakan Pertama Dan Perencanaan Tindakan Kedua
45

pukul 10.00 – 12.00 WIB berdasarkan hasil analisis dan refleksi

pada siklus pertama, pembelajaran pada siklus kedua ini mengambil

pokok bahasan yang sama yakni “ tata surya dan benda langit”

pelaksanaan siklus kedua ini merupakan perbaikan dari siklus

pertama dengan rincian kegiatan sebagai berikut :

a) Kegiatan Awal

Kegiatan awal dilakukan kurang lebih selama 5 menit, setelah siswa

mengucapkan salam dan berdo’a bersama kemudian guru mengabsen

siswa, dari 18 siswa semuanya hadir. Untuk tindakan kedua yang

dilakukan adalah mengemukakan tujuan kepada anak-anak dan

mengumumkan hasil belajar pada siklus pertama.

b) Kegiatan Inti

Guru mengkondisikan siswa untuk keluar kelas, ketika dilab

komputer guru membagi ke beberapa kelompok mulai mengajak

siswa untuk mendiskusikan materi yang sudah disiapkan dan

memberikan bimbingan.

c) Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir guru memberi beberapa pertanyaan secara lisan

untuk mengingatkan anak-anak terkait dengan aplikasi pada software

Adobe Flash yang sudah dipelajari.

2) Pertemuan Ke-2

Pertemuan kedua dilakukan pada hari Selasa, 18 Februari 2022

dimulai pukul 09.00-11.00 dengan rincian kegiatan sebagai berikut :


46

a) Kegiatan Awal

Salam dan berdoa sebagai tanda awal pembelajaran akan dimulai

dilakukan oleh siswa dan guru, kemudian guru mengumumkan hasil

evaluasi pada pertemuan sebelumnya agar siswa mengetahui hasil

belajar yang diraihnya.

b) Kegiatan Inti

Guru mengkondisikan siswa di dalam lab, guru kembali mengajak

siswa untuk keluar kelas guru memberi suatu soal cerita tentang

keadaan langit untuk didiskusikan dan dipecahkan sebuah masalah

yang terdapat dalam soal cerita tersebut yang pastinya terkait dengan

yang ada dalam kehidupan nyata. Agar anak-anak lebih memahami

keadaan langit yang luas pada saat siang hari .

c) Kegiatan Akhir

Kegiatan Akhir Kegiatan penutup dilakukan dengan pelaksanaan

evaluasi yang dilakukan oleh siswa untuk mengukur sejauh mana

ketercapaian pembelajaran yang telah dilakukan. Setelah siswa

mengerjakan soal evaluasi, yang terdapat pada aplikasi ADOBE

FLASH guru melakukan refleksi dan menyampaikan pesan moral

terhadap siswa, agar materi pembelajaran lebih bermakna dan

bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

c) Observasi

Pada siklus kedua sebanyak dua kali pertemuan diperoleh hasil

observasi guru selama pembelajaran berlangsung, untuk mengetahui


47

sejauh mana kemampuan guru selama penerapan pembelajaran di

dalam kelas. Dari pengerjaan soal evaluasi diperoleh nilai siklus II.

Adapun dari rincian nilai yaitu :

KATEGORI
NO NAMA NILAI TIDAK
TUNTAS
TUNTAS
1 Ahmad dhani 90 √
2 Aira agustina 55 √
3 Dina mariana 90 √
4 Ifan siago 75 √
5 Intan maghfiroh 75 √
6 Jessica indria safitri 55 √
7 Khoirunnisa 85 √
8 Lailatul fitria 90 √
9 Maulana rifal ubay 70 √
Muhammad diya
10 75 √
firmansyah
Muhammad ridho
11 85 √
sanjaya
12 Muhammad ulil albab 95 √
13 Naila nur faizah 75 √
14 Reninda nuril huda 85 √
15 Reza abdillah azka 85 √
16 Siti mutmainah 60 √
17 Zulfatus zamrudah 90 √
18 Muhammad fajar 60 √
Jumlah 1395
Nilai Rata-
77,5
rata
Prosentase 77,77%
48

Ketuntasan
%
Tabel 4.6 Hasil Evaluasi Mapel IPA Siklus II18

Dapat disimpulkan pada tabel berikut,

Jumlah Siswa Prosentase


Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Rata- rata Kelas
KKM KKM KKM KKM
14 4 77,7% 22,22% 77,5

Tabel 4.7 Prosentase Hasil Evaluasi Siklus II19

Berdasarkan tabel di atas dapat dijabarkan sebagai berikut, dari 18

siswa sebanyak 14 siswa atau 77,77% sudah tuntas atau mencapai

KKM. Sebanyak 4 siswa atau 22,22% belum tuntas atau belum

mencapai KKM. Rata-rata kelas sebesar 77,5 untuk memperjelas

pemaparan tabel tersebut, dapat dilihat dalam diagram berikut ini :

16
14
12
10
8
6
4
2
0
Siswa

Tuntas Tidak Tuntas

Gambar 4.3 Diagram Hasil Evaluasi Siklus II20

18
Wahyu khrisna , 2022. Hasil Evaluasi Mapel IPA kelas VI mi makarimal akhlaq Siklus II
19
Wahyu khrisna , 2022. Prosentase Hasil Evaluasi Siklus II
20
Wahyu khrisna, 2022. Diagram Hasil Evaluasi Siklus II
49

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus

II, dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Rata-rata kelas
Ketuntasan Prosentase Prosentase
Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II
Siklus Siklus
Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum
I II Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas

65,27 77,5 9 9 14 4 50% 50% 77,7% 22,22%

Tabel 4.8 Hasil peningkatan belajar siklus I ke siklus II21

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pada siklus II

mengalami peningkatan dari siklus I hal ini dapat dibuktikan pada

rata-rata kelas meningkat 12,23% .

d) Refleksi dan Analisis

1) Analisis

Dari hasil penelitian terhadap pelaksanaan siklus kedua

diperoleh data tentang hasil belajar siswa dalam mengerjakan

soal melalui tes individu mengalami peningkatan dari siklus

pertama. Untuk itu peneliti mengadakan anslisis terhadap

pelaksanaan tindakan kedua berdasarkan data yang telah

dikumpulkan.

21
Wahyu khrisna, 2022. Hasil peningkatan belajar siklus I ke siklus II
50

Berdasarkn data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa hasil

tes individu siswa mengalami peningkatan. Pada siklus

pertama rata-rata nilainya 65,27 dan pada siklus kedua rata-

rata nilainya 77,5 .

2) Refleksi

Analisis pada pelaksanaan tindakan kedua ini menunjukkan

adanya perubahan kepada arah perbaikan proses pembelajaran,

hal ini dapat dilihat dari hasil tes individu yang sudah sesuai

dengan harapan. Ketentuan dari KKM 65 mencapai 77,5 hal

ini merupakan peningkatan yang sangat baik.

2. Hasil Analisis Hipotesis Tindakan

Sesuai hasil evaluasi siswa mulai dari siklus pertama sampai

dengan siklus kedua menunjukkan bahwa mengalami peningkatan

hasil belajar dengan menggunakan media pembelajaran Adobe

Flash.

Presentase siswa pada pratindakan sebesar 27%. Kemudian pada

siklus pertama mengalami peningkatan menjadi 50% dan Pada siklus

kedua juga mengalami peningkatan dengan perolehan presentase

77,7% melihat hasil belajar siswa dari pratindakan, siklus pertama,

dan siklus kedua mengalami peningkatan maka hipotesis tindakan

terpenuhi atau hipotesis tindakan terbukti berhasil.

B. Pembahasan Hasil Penelitian


51

Didasarkan pada hasil penelitian terkait tentang pelaksanaan pembelajaran

diluar kelas yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa, penelitian tindakan

kelas yang sudah dilaksanakan oleh peneliti ini juga berhasil, pembelajaran

dengan menggunakan metode Discovery Learning kelas VI MI Makarimal

Akhlaq Bantur Malang dapat membuat hasil belajar siswa mengalami

peningkatan yang bisa dilihat dari hasil tes. Uraian dari hasil belajar dalam

penggunaan metode Discovery Learning adalah sebagai berikut:

1. Hasil Belajar

Hasil belajar dapat dilihat dari hasil evaluasi pada tabel dan grafik berikut:

Nilai rata – rata kelas


Pra Siklus Siklus I Siklus II
60 65,27 77,5
Tabel 4.9 Perbandingan nilai rata-rata kelas22

90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

Gambar 4.4 Diagram rata-rata pra, siklus I, siklus II23

22
Wahyu khrisna, 2022. Perbandingan nilai rata-rata kelas
23
Wahyu khrisna, 2022. Diagram rata-rata kelas
52

Berdasarkan grafik tersebut, dapat dilihat adanya peningkatan hasil

belajar. Data tersebut dilihat dari siswa yang tuntas, siswa yang tidak tuntas,

serta nilai rata-rata. Pada kegiatan awal atau prasiklus rata-rata keberhasilan

hasil belajar yang diperoleh oleh siswa kelas VI dengan rata-rata 77,5 dan

persentase ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 77,7% dengan ini

dilakukanlah penelitian tindakan kelas (PTK) yang ditujukan untuk

meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI MI Makarimal Akhlaq Bantur

Malang. Di lakukanlah tindakan pertama Pada siklus I, siswa yang tuntas

berjumlah 9 orang sementara siswa yang tidak tuntas ada 9 orang siswa. Ini

berarti bahwa ketuntasan klasikal belum tercapai. Jika dihitung secara

keseluruhan siswa kelas VI MI Makarimal Akhlaq Bantur Malang memiliki

nilai rata-rata sebesar 60,5 dan persentase ketuntasan klasikal hasil belajar

siswa hanya 50%. Ini berarti target persentase sesuai KKM yang diinginkan

belum tercapai. Pada kegiatan siklus kedua nilai rata-rata kelas mengalami

peningkatan menjadi 77,5 dengan rincian 14 siswa sudah tuntas dan 4 anak

masih belum tuntas. Selama pelaksanaan siklus II, hasil belajar siswa

menunjukkan peningkatan secara signifikan dan telah mencapai target

keberhasilan yaitu 77,7%


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan metode

Discovery Learning dalam pembelajaran IPA materi tata surya dan benda

langit sudah termasuk kategori baik karena nilai hasil evaluasi yang diperoleh

mengalami peningkatan. Siklus pertama rata-rata nilai evaluasi siswa

mencapai 65,27 dan pada siklus yang kedua mengalami peningkatan 12,23%

yaitu mencapai rata-rata 75,5. Hal ini dapat membuktikan bahwa penerapan

metode Discovery Learning dapat meningkatkan pemahaman siswa pada

mata pelajaran IPA materi tata surya dan benda langit.

B. Saran

1. Bagi siswa dapat dijadikan ilmu dalam mengembangkan kreatifitas,

kegiatan dalam belajar untuk bisa menemukan ide ide baru yng dapat

menunjang semangat belajar.

2. Bagi guru untuk bahan masukan atau info tambahan dalam

mengembangkan kegiatan belajar mengajar yang lebih kreatif dan

menyenangkan.

3. Bagi lembaga (MI Makarimal Akhlaq Bantur Malang) sebagai suatu

pertimbangan kedepannya untuk perbaikan pembelajaran.

4. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melanjutkan penelitian sejenis

diharapkan dapat menerapkan metode pembelajaran ini pada pokok

bahasan yang lain dan pada mata pelajaran yang lain dan hendaknya

53
54

dipertimbangkan faktor-faktor lain yang memungkinkan dapat

mempengaruhi hasil penelitian sehingga kekurangan-kekurangan dapat

disempurnakan.
55

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, N. (2008). Pengembangan Pembelajaran IPA SD. Jakarta: Dikti Depdiknas


Hamruni, Strategi Pembelajaran, Insan Madani, Yogyakarta, 2012, hlm. 12.

http://repository.unpas.ac.id/30881/7/BAB%20III.pdf
Mahpudin. peningkatan hasil belajar ipa melalui metode eksperimen pada siswa kelas v
sekolah dasar:Jurnal Cakrawala Pendas Vol. 4 No.2 Edisi Juli 2018
Muhammad Rohman, Strategi Dan Desain Pengembangan System Pembelajaran, Prestasi
Pustakaraya, Jakarta, 2013, hlm. 28.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. (Bandung: Alfabeta,2016)
Trisnawaty,fikria. 2020. peningkatkan hasil belajar ipa melalui penggunaan metode
demonstrasi pada siswa kelas 4 sd:FKIP Universitas Kristen Satya Wacana
Wirda, Muhammad Jamhari, dan Ritman Ishak Paudi.2019. Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas II SD Inpres 2
Mepanga: urnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 6 ISSN 2354-614X

55
56

Lampiran 1

RPP siklus 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Satuan Pendidikan : MI Makarimal Akhlaq

Kelas/ Semester : IV/ II

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam


Pokok Bahasan : Bumi dan Alam Semesta
Sub Pokok Bahasan : Tata Surya

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. KOMPETENSI DASAR

NO KOMPETENSI DASAR TARGET KD KELAS


KD PENGETAHUAN
3.7 Menjelaskan sistem tata surya dan 1. Menjelaskan sistem tatasurya VI
karakteristiknya anggota tata surya 2. Menjelaskan karakteristik
anggota tata surya

B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Indikator Pendukung
3.7.1 Menghafalkan penyusun sistem tata surya
3.7.2 Menunjukkan sistem tata surya
Indikator Kunci
3.7.3 Mengidentifikasi sistem tata surya
3.7.4 Menjelaskan komponen pembentuk sistem tata surya
3.7.5 Menggambarkan sistem tata surya
C. Tujuan Pembelajaran

- Melalui kegiatan pembelajaran , siswa dapat mengenali planet-planet dan benda-


benda langit yang beredar mengelilingi matahari dengan benar.
- Melalui kegiatan percobaan, siswa dapat mendeskripsikan posisi planet-planet dalam
tata surya dengan tepat.
- Melalui kegiatan pembelajaran , siswa dapat mendeskripsikan peredaran planet-
planet di dalam tata surya dengan tepat.
56
57

- Melalui kegiatan pembelajaran , siswa dapat membuat perbandingan ukuran


anggota- anggota tata surya dengan skala yang tepat dengan benar.
B. Materi Ajar
Tata Surya
1. Pengertian Tata Surya
Tata surya adalah susunan benda-benda langit yang terdiri dari matahari dan planet-
planet yang mengelilinginya, dengan matahari sebagai pusat tata surya.

2. Planet-Planet
Ada delapan planet dalam tata surya, yaitu
a. Merkurius
b. Venus
c. Bumi
d. Mars
e. Jupiter
f. Saturnus
g. Uranus
h. Neptunus
3. Benda-Benda Langit yang Mengelilingi Matahari
a. Meteorid
b. Komet
c. Asteroid
d. Satelit

C. Model, Metode, Media dan Sumber Pembelajaran


Model : Discovery learning
Tehnik : Ceramah, Penugasan, dan Pembelajaran
Strategi : Strategi pembelajaran 5 E yang mengandung:
Engagement,Exploration, Explanation, Elaboration, dan Evaluation.

Media : ADOBE FLASH

Sumber : Buku Ilmu Pengetahuan Alam relevan Kelas IV dan


https://tirto.id/mengenal-tata-surya-apa-itu-matahari-benda-langit-
lainnya-gaJm

57
58

D. Kegiatan Belajar Mengajar

No. Nama Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu


1. Pendahuluan - Mengucapkan salam. (10 menit)
- Berdo’a dipimpin oleh perwakilan kelas.
- Mengkondisikan siswa ke dalam pembelajaran
yang kondusif.
- Memeriksa kehadiran siswa.
- Menyampaikan tujuan pembelajaran yang
yang akan dilaksanakan.
(Engagement)
- Siswa diperlihatkan oleh guru tentang
gambaran sistem tata surya dalam kehidupan
sehari-hari lewat ADOBE FLASH
- Guru memberikan apersepsi :
o Siapa yang sering melihat matahari?
o Dari sebelah mana matahari itu terbit?
o Dari gambar ini, ada berapa planet
yang mengelilingi matahari?
2. Inti - ( Penyelidikan terbimbing ) Siswa diminta oleh (50 menit)
(Exploration) guru untuk berperan sebagai matahari, bumi,
bulan, dan planet-planet lain, lalu diminta untuk
berputar mengelilingi siswa yang berperan
sebagai matahari.
- Siswa dengan bantuan guru merumuskan
(Explanation) kesimpulan.

- Siswa menyelidiki mendapat penjelasan dari


guru bahwa bumi, bulan, dan planet-planet yang
ada dalam tata surya beredar mengelilingi
matahari / matahari sebagai pusat tata surya,
serta jarak ( siswa dibentuk menjadi beberapa
kelompok ) masing-masing planet dengan

(Elaboration) matahari berbeda-beda.

- Siswa bersama guru melakukan pembelajaran


tentang materi tata surya yang disajikan dalam

58
59

3. Penutup - Guru bersama siswa menyimpulkan materi (10 menit)


pembelajaran.
- Memberikan motivasi agar siswa dapat belajar
dan membangun rasa percaya diri
- Guru memberikan tindak lanjut berupa tes.
4 (Evaluation)
- Guru memberi informasi tentang materi yang
akan dipelajari selanjutnya.
- Mengucapkan salam.

E. PENILAIAN (ASESMEN)
1. Penilaian Pengetahuan (Kognitif)
a. Teknik Penilaian : Tes
b. Bentuk Penilaian : 10 soal pilihan ganda
c. Skor : 10 poin
d. Nilai : 10 soal x 10 poin = 100
e. Keterangan : Pembelajaran dinyatakan berhasil jika lebih dari 80% siswa
memperoleh nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yaitu 65

Mengetahui Kepanjen, 16 – 02 – 2022


Guru Kelas, Peneliti

MOH SHIDIQ, S.PdI WAHYU KHRISNA AW

Kepala Madrasah

MUNIRI S.Pd

59
60

Lampiran 2

RPP siklus 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Satuan Pendidikan : MI Makarimal Akhlaq

Kelas/ Semester : IV/ II

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Pokok Bahasan : Bumi dan Alam Semesta


Sub Pokok Bahasan : Tata Surya

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit


A. Kompetensi Dasar dan Target Kompetensi

Unit pembelajaran ini dikembangkan berdasarkan Kompetensi Dasar kelas VI:

No Kompetensi Dasar Target KD Kelas


KD Pengetahuan
3.8 Menjelaskan peristiwa 1. Menjelaskan peristiwa rotasi VI
rotasi dan revolusi bumi dan revolusi bumi
serta terjadinya gerhana 2.Menjelaskan terjadinya
bulan dan gerhana gerhana bulan dan gerhana
matahari matahari

KD Keterampilan
4.8 Membuat model Membuat model gerhana bulan dan VI
gerhana bulan dan gerhana matahari
gerhana matahari

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator Pendukung
3.8.1 Mendeskripsikan terkait peristiwa rotasi dan revolusi bumi
3.8.2 Mendeskripsikan penyebab terjadinya tampakan bulan yang
berubah- ubah.

60
61

3.8.3 Mendeskripsikan terjadinya gerhana bulan dan gerhana matahari


Indikator Kunci
3.8.4 Mengklasifikasi gerhana bulan dan gerhana matahari
3.8.5 Menganalisis bagaimana terjadinya gerhana bulan dan gerhana matahari
3.8.6 Memprediksi kapan terjadinya gerhana bulan dan gerhana matahari
3.8.7 Menyimpulkan bagaimana terjadinya gerhana bulan dan gerhana matahari
Indikator Pengayaan
4.8.1 Merancang bagaimana model gerhana bulan atau matahari.
Indikator Pendukung
4.8.2 Merancang bagaimana model gerhana bulan atau matahari.
Indikator Kunci
4.8.3 Membuat model gerhana bulan dan matahari
Indikator Pengayaan
4.8.4 Menampilkan hasil pembuatan model sistem tata surya

C. Penilaian (Asesmen)
Penilaian Pengetahuan (Kognitif)
a. Teknik Penilaian : Tes
b. Bentuk Penilaian : 10 soal pilihan ganda
c. Skor : 10 poin
d. Nilai : 10 soal x 10 poin = 100
e. Keterangan : Pembelajaran dinyatakan berhasil jika lebih dari 80% siswa
memperoleh nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 65

Mengetahui Kepanjen, 19 – 02 – 2022


Peneliti
Guru Kelas,

MOH SHIDIQ, S.PdI


WAHYU KHRISNA AW

Kepala Madrasah

MUNIRI S.Pd

61
62

Instrumen Penelitian
Kisi - kisi Instrumen Soal Siklus I
Mata Pelajaran : IPA

Jenjang : Madrasah Ibtidaiyah (MI)

Kelas / Semester : VI/ 2

Kompetensi Inti : 3.7.1 Menjelaskan sistem tata surya dan karakteristiknya anggota tata

surya dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa

ingin tahu tentang sistem tata surya dan karakteristiknya anggota tata surya

Kompetensi dasar: 3.7.2 Menunjukkan sistem tata surya

No Indikator Pernyataan soal Level


Kognitif
1 Menjelaskan 1. Pusat tata surya kita adalah .... C1
sistem tata surya (A) Bumi
dan (B) Matahari
karakteristiknya (C) Yupiter
(D) Satelit
Jawaban : B
2. Garis edar planet dinamakan .... C1
(A) Orbit
(B) Satelit
(C) Asteroit
(D) Revolusi

Jawaban : A
3. Planet yang paling besar dalam tata C1
surya kita adalah ....
(A) Merkurius
(B) Saturnus
(C) Venus
(D) Yupiter
Jawaban : D

62
63

4. Planet bumi ditunjukan oleh nomor C2

3
4
2
1
....
(A) 1
(B) 2
(C) 3
(D) 4
Jawaban : a
5. Warna biru menakjubkan dari planet C2
Uranus berasal dari gas ....
(A) Nitrogen
(B) Metana
(C) Oksigen
(D) Etana
Jawaban : b
6. Berikut ini yang merupakan kelompok C2
asteroid adalah ....
(A) Merkurius, Venus, dan Bumi
(B) Yupiter, Saturnus, dan Uranus
(C) Juno, Vesta, dan Pallas
(D) Halley, Biela, dan Encle
Jawaban : d
7. Benda langit yang terlihat berkelip C2
memancarkan cahaya pada malam hari
adalah ….
(A) Planet
(B)Satelit
(C)Bintang
(D)Komet
Jawaban : c
8. Berikut ini adalah planet-planet yang C2
termasuk anggota planet dalam adalah ….
(A)Merkurius dan mars
(B)Merkurius, Venus dan Mars
(C)Merkurius, Venus dan Bumi
(D)Merkurius dan Venus
Jawaban : c
9. Atsmosfer merkurius terdiri dari gas C2
natrium dan kalium sehingga ….
(A)Banyak hewan hidup di atasnya
(B)Tidak ada makhluk hidup di atasnya
(C)Sedikit tumbuhan yang hidup
(D)Ada banyak jenis hewan luar angkasa
Jawaban : b
10. Cincin yang dimiliki saturnus terdiri dari C1
(A)Debu halus, kerikil dan butiran es
63
64

(B)Besi , perak dan emas


(C)Es , debu kasar dan alumunium
(D)Gas, perak dan kerikil
Jawaban : a

Kisi - kisi Instrumen Soal Siklus II


Mata Pelajaran : IPA

Jenjang : Madrasah Ibtidaiyah (MI)

Kelas / Semester : VI/ 2

Kompetensi Inti : 3.8.1 Menjelaskan peristiwa rotasi dan revolusi bumi serta terjadinya

gerhana bulan dan gerhana matahari dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan

menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang sistem tata surya dan karakteristiknya anggota tata

surya

Kompetensi dasar: 3.8.2 terjadinya gerhana bulan dan gerhana matahari

No Indikator Pernyataan soal Level


Kognitif
1. Matahari tampak terbit di pagi hari dan C1
tenggelam di sore hari karena ...
A. revolusi bumi
B. gerhana bulan
C. gerhana matahari
D. rotasi bumi
Menjelaskan
Jawaban : d
peristiwa rotasi
2. Suatu peristiwa yang terjadi dimana C1
dan revolusi
kedudukan bumi berada di antara
bumi serta
1 Matahari dan bulan berada pada satu garis
terjadinya
lurus disebut...
gerhana bulan
A. gerhana bulan
dan gerhana
B. rotasi bumi
matahari
C. revolusi bumi
D. gerhana matahari
Jawaban : b
3. Peristiwa pasang surut air laut terjadi C1
karena ...
A. gravitasi bumi
64
65

B. gravitasi bulan
C. gerhana bulan
D. gerhana matahari
4. Jawaban : b
5. Waktu bumi mengalami satu kali rotasi C2
adalah ....
A. 10 jam
B. 24 jam
C. 2 jam
D. 1 tahun
Jawaban : d
6. Gerakan Bumi mengelilingi Matahari C2
disebut ….
A. rotasi Bumi
B. rotasi Bulan
C. revolusi Bumi
D. revolusi Bulan
Jawaban : c
7. Dasar perhitungan yang digunakan dalam C2
penetapan kalender Hijriah adalah ….
A. rotasi bulan
B. revolusi bumi
C. rotasi bumi
D. revolusi bulan
Jawaban : d
8. Gerhana matahari terjadi pada waktu…. C2
A.malam hari
B.siang hari
C.sore hari
D.pagi hari
Jawaban : d
9. Wilayah Indonesia yang berada di zona C2
waktu Indonesia Barat adalah…..
A.Bali, Kalimantan bagian Utara, Timur
dan Selatan, Sulawesi
B.Nusa Tenggara Barat (NTB) hingga
Nusa Tenggara Timur (NTT)
C.Jawa, Sumatera, Kalimantan bagian
tengah dan barat, hingga Madura
D.Maluku Utara, Maluku, Papua Barat
dan Papua
Jawaban : c
10. Setiap empat tahun sekali satu tahun C2
Masehi memiliki 366 hari dan pada bulan
apa tahun kabisat terjadi….
A.bulan Februari
B.bulan Maret
C.bulan April
D.bulan Mei
Jawaban : a

65
66

Lampiran 3
Instrumen Observasi Guru

LEMBAR OBSERVASI GURU

Mata Pelajaran : IPA


Siklus ke :1
Nama Guru : MOH SHIDIQ, S.PdI
Hari, tanggal : kamis,3 Februari 2022

Petunjuk:
Berikan penilaian dengan menggunakan tanda chek (V) pada kolom yang tersedia.
Penilaian
Aspek yang diamati Dilakukan
1 2 3 4
Ya Tidak
I. Persiapan (administrasi pembelajaran) V v
II. Pelaksanaan
Fase 1:
- Menjelaskan kompetensi dasar v v
- Memotivasi siswa dan mengaitkan materi v v
sebelumnya
Fase 2:
- Membantu/membimbing siswa pada saat v v
pembelajaran daring dan luring
- Menyajikan pembelajaran yang bermakna v v

- Mendorong dan melatih aktivitas siswa untuk :


 Bertanggung jawab atas tugas v v
 Bertanya v v
 Mendengarkan dengan aktif v v
Fase 3:
- Mengevaluasi dan mereview hasil belajar siswa v v

66
67

Fase 4:
- Membimbing siswa membuat kesimpulan v v
- Memberikan apresiasi kepada siswa v v

IV. Pengelolaan waktu v v


V. Suasana kelas
- Berpusat pada siswa v v
- siswa antusias
- Mengumumkan pengakuan / apresiasi v v
v v
Total capaian 0 4 4 0
2
Jumlah skor 46
Prosentase % 71%

Keterangan: Observer,
1 : Tidak baik
2 : Kurang baik
3 : Baik
4 : Baik sekali

67
68

Lampiran 4
LEMBAR OBSERVASI GURU

Mata Pelajaran : IPA


Siklus ke :2
Nama Guru : Moh Shidiq, S.PdI
Hari, tanggal : Kamis, 17 Februari 2022
Petunjuk:
Berikan penilaian dengan menggunakan tanda chek (V) pada kolom yang tersedia.

Penilaian
Aspek yang diamati Dilakukan
1 2 3 4
Ya Tidak
I. Persiapan (administrasi pembelajaran) V v

II. Pelaksanaan
Fase 1:
- Menjelaskan kompetensi dasar v v
- Memotivasi siswa dan mengaitkan materi
sebelumnya v v

Fase 2:
- Membantu/membimbing siswa pada saat v v
pembelajaran daring dan luring
- Menyajikan pembelajaran yang bermakna v v
- Mendorong dan melatih aktivitas siswa untuk : v v
 Bertanggung jawab atas tugas
 Bertanya
 Mendengarkan dengan aktif v v
v v

68
69

Fase 3: v v
- Mengevaluasi dan mereview hasil belajar siswa
v v
Fase 4:
- Membimbing siswa membuat kesimpulan
- Memberikan apresiasi kepada siswa v v
v v
IV. Pengelolaan waktu v v

V. Suasana kelas
- Berpusat pada siswa v v
- siswa antusias
- Mengumumkan pengakuan / apresiasi v v
v v
Total capaian 0 2 4 0
5
Jumlah skor 47
Prosentase % 73%

Keterangan:
1 : Tidak baik Observer,
2 : Kurang baik
3 : Baik
4 : Baik sekali

69
70

Lampiran 5
LEMBAR OBSERVASI GURU

Mata Pelajaran : IPA


Siklus ke :2
Nama Guru : MOH SHIDIQ, S.PdI
Hari, tanggal : Jum’at, 18 Februari 2022
Petunjuk:
Berikan penilaian dengan menggunakan tanda chek (V) pada kolom yang tersedia.
Penilaian
Aspek yang diamati Dilakukan
1 2 3 4
Ya Tidak
I. Persiapan (administrasi pembelajaran) V v

II. Pelaksanaan
Fase 1:
- Menjelaskan kompetensi dasar v v
- Memotivasi siswa dan mengaitkan materi
sebelumnya v v

Fase 2:
- Membantu/membimbing siswa pada saat v v
pembelajaran daring dan luring
- Menyajikan pembelajaran yang bermakna v v
- Mendorong dan melatih aktivitas siswa untuk : v v
 Bertanggung jawab atas tugas
 Bertanya
 Mendengarkan dengan aktif v v
v v
Fase 3:
v v
- Mengevaluasi dan mereview hasil belajar siswa
70
71

Fase 4: v v
- Membimbing siswa membuat kesimpulan
- Memberikan apresiasi kepada siswa
v v
v v
IV. Pengelolaan waktu v v

V. Suasana kelas
- Berpusat pada siswa v v
- siswa antusias
- Mengumumkan pengakuan / apresiasi v v
v v
Total capaian 0 3 20
3
Jumlah skor 53
Prosentase % 82%

Keterangan:
1 : Tidak baik Observer,
2 : Kurang baik
3 : Baik
4 : Baik sekali

71
72

Lampiran 6
LEMBAR OBSERVASI GURU

Mata Pelajaran : IPA


Siklus ke :2
Nama Guru : Moh Shidiq, S.PdI
Hari, tanggal : Kamis, 17 Februari 2022
Petunjuk:
Berikan penilaian dengan menggunakan tanda chek (V) pada kolom yang tersedia.

Penilaian
Aspek yang diamati Dilakukan
1 2 3 4
Ya Tidak
I. Persiapan (administrasi pembelajaran) V v

II. Pelaksanaan
Fase 1:
- Menjelaskan kompetensi dasar v v
- Memotivasi siswa dan mengaitkan materi
sebelumnya v v

Fase 2:
- Membantu/membimbing siswa pada saat v v
pembelajaran daring dan luring
- Menyajikan pembelajaran yang bermakna v v
- Mendorong dan melatih aktivitas siswa untuk : v v
 Bertanggung jawab atas tugas
 Bertanya
 Mendengarkan dengan aktif v v
v v

72
73

Fase 3: v v
- Mengevaluasi dan mereview hasil belajar siswa
v v
Fase 4:
- Membimbing siswa membuat kesimpulan
- Memberikan apresiasi kepada siswa v v
v
IV. Pengelolaan waktu v v

V. Suasana kelas
- Berpusat pada siswa v v
- siswa antusias
- Mengumumkan pengakuan / apresiasi v v
v v
Total capaian 0 2 24
7
Jumlah skor 54
Prosentase % 84%

Keterangan:
1 : Tidak baik Observer,
2 : Kurang baik
3 : Baik
4 : Baik sekali

73
74

Lampiran 7
Lembar validasi soal IPA kelas VI

74
75

Lampiran 8
Lembar validasi OAS

75
76

76
77

Lampiran 9
Lembar validasi RPP

77
78

78
79

Lampiran 10
Lembar kerja siswa

79
80

80
81

Lampiran 11
Dokumentasi Pembelajaran

Pertemuan I siklus 1

81
82

Pertemuan II siklus 2

82
83

RIWAYAT HIDUP PENELITI

Wahyu Khrisna Adiwijaya lahir di Malang, Jawa Timur 06 September 1981. Anak

pertama dari 3 bersaudara, pasangan Bapak Sunaryo BE dan Ibu Dra Sukana Sri Utami.

Pendidikan dasar ditempuh di SDN 07 Kepanjen tahun 1988, tamat SMP Negeri 04 Kepanjen

Tahun 1994. Kemudian melanjutkan belajarnya di SMUN 01 Kepanjen Malang, tamat pada tahun

2000. Pendidikan selanjutnya Strata 1 jurusan tehnik industry ditempuh di Universitas Tehnik

Nasional Malang. tahun 2018 penulis menempuh Pendidikan Strata 1 yang kedua di Universitas

Islam Raden Ramat Malang dengan mengambil jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

Semasa mahasiswa S1, penulis juga berprofesi sebagai pendidik di Madrasah Ibtidaiyah

Makarimal Akhlaq Bantur.

Dengan ketekunan dan motivasi tinggi untuk terus belajar dan berusaha. Penulis telah berhasil

menyelesaikan pengerjaan tugas akhir skripsi ini. Semoga dengan penulisan tugas akhir skripsi ini

mampu memberikan kontribusi positif bagi dunia Pendidikan.

83

Anda mungkin juga menyukai