Anda di halaman 1dari 129

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR


SISWA MATA PELAJARAN FIQIH KELAS VIII MTS
DAARUL IRFAN KOTA TANGERANG
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

SKRIPSI

Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI)


Shalahuddin Al-Ayyubi Jakarta Untuk Memenuhi Syarat
Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd)

Oleh:
SITI NURHANIFAH AL ISLAMIYAH
201841596

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
SHALAHUDDIN AL-AYYUBI JAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2022/202

i
PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi yang berjudul “Pengaruh penggunaan model pembelajaran discovery


learning terhadap hasil belajar siswa kelas VIII MTs Daarul Irfan Kota Tangerang
Tahun Pelajaran 2022/2023” Disusun Oleh Siti Nurhanifah Al Islamiyah NIM:
201841596 Program Studi Pendidikan Agama Islam STAI Shalahuddin AL-
ayyubi Jakarta, Telah melalui bimbingan dan disetujui serta dinyatakan sah
sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada siding munaqosyah sesuai
yang diterapkan oleh STAISA.

Jakarta, 20 Desember 2022

Yang Mengesahkan

Pembimbing I Pembimbing II

H. Ahsin Abdul Wahab, MA Syafiqil Holqi, M.Pd

ii
PENGESAHAN PANITIA SIDANG MUNAQOSYAH

Skripsi berjudul Pengaruh penggunaan model pembelajaran discovery


learning terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran fiqih kelas VIII MTs
Daarul Irfan Kota Tangerang Tahun Pelajaran 2022/2023. Telah diujikan
sidang munaqosyah Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Shalahuddin AL-
Ayyubi Jakarta pada tanggal 20 Desember 2022.
26 Jumadil Awal 1444.
Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana pendidikan islam pada program Strata Satu (S.I) jurusan pendidikan
agama islam.

Jakarta 20 Desmber 2022


26 Jumadil Awal 1444

Sidang Munaqosyah

Penguji I Penguji II

Drs. H Eno Syafrudien, M.Si Dr. Hj Siti Ma’rifah, MM. MH

Mengetahui
Ketua STAISA

Drs. H Eno Syafrudien, M.Si

iii
LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :SITI NURHANIFAH AL ISLAMIYAH


NIM\NIMKO :201841596
Jurusan\Prodi :Pendidikan Agama Islam
Judul Skripsi :Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Discovery
Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran
Fiqih Kelas VIII MTs Daarul Irfan Kota Tangerang Tahun
Pelajaran 2022/2023.

Dengan ini saya menyatakan bahwa:


1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi slah
satu persyaratan memperoleh gelar sarjana strata (S.I). Disekolah Tinggi Agama
Islam (STAI) Shalahuddin AL-ayyubi Jakarta.
2. Semua sumber \yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di STAISA Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain (hasil plagiasi), maka saya
bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

Jakarta 20 Desember 2022

(Siti Nurhanifah Al islamiyah)

iv
ABSTRAK

Siti Nurhanifah Al islamiyah. 201841596. “Pengaruh penggunaan model


pembelajaran discovery learning terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran
fiqih kelas VIII MTs Daarul Irfan Kota Tangerang Tahun Pelajaran
2022/2023”. penelitian ini diharapkan dapat menambah khnazah ilmu
pengetahuan di MTs Daarul Irfan terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini
bertujuan untuk: (1) mengetahui penggunaan metode discovery learning di MTs
Daarul irfan (2) mengetahui hasil belajar siswa di MTs Daarul irfan (3)
mengetahui pengaruh penggunaan model discovery learning terhdap hasil belajar
siswa di MTs Daarul irfan Kota Tangerang.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif
yaitu metode yang digunakan untuk meneliti dan memecahkan masalah yang
sedang terjadi pada penelitian dengan menggambarkan dan menguraikan
kejadian yang sedaang terjadi pada waktu penelitian dengan menggambarkan
dan menguraikan kejadian yang sedang terjadi. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Darrul irfan berjumlah 62 siswa, dan teknik
pengambilan sampel berupa cluster sampling dengan jumlah sampel sebanyak 30
siswa. Data diambil dengan menggunakan metode angket. Validitas instrument
ngket dilakukan dengan analisis butir dengan menggunakan rumus korelasi
product moment.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari penggunaan metode discovery learning terhadap hasil belajar
siswa mata pelajaran fiqih kelas VIII MTs Daarul irfan Tangerang. Yang
dibuktikan dengan rxy lebih besar dari rtabel atau 0, 663 > 0,312dari analisis data
diperoleh nilai t sebesar 5,533. Sedangkan signifikansi atau keberartian
hubungan variabel tersebut dibuktikan dengan harga thitung lebih besar dari ttabel
atau 5,533 > 2,042.

v
MOTTO

‫ق ۡٱق َر ۡأ َو َربُّكَ ۡٱۡلَ ۡك َرم‬ ِۡ ‫ق‬


ٍ َ‫ٱۡلن َٰ َسنَ ِم ۡن َعل‬ ۡ ِ‫ۡٱق َر ۡأ ب‬
َ َ‫ٱس ِم َربِّكَ ٱلَّ ِذي خَ ل‬
َ َ‫ق خَ ل‬
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah,
Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah”

vi
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ilahi rabbi, yang telah
melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada penulis. Shalawat dan
salam semoga tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat serta
para pengikutnya hingga hari akhir.
Berkat taufik dan petunjuk Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan judul “Pengaruh penggunaan model pembelajaran discovery
learning terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran fiqih kelas VIII MTs Daarul
irfan Kota Tangerang Tahun pelajaran 2022/2023”.
Penulis menyadari skripsi ini tidak luput dari berbagai kekurangan,
penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikannya,
sehingga akhirnya skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca
umumnya dan penulis khususnya. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak
terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak Drs. H Eno Syafrudien, M.Si selaku ketua STAI Shalahuddin Al-
Ayyubi.
2. Bapak Syafiqil Holqi, M.Pd selaku Koordinator KBM T Balaraja
3. Bapak H. Ahsin Abdul Wahab, MA sebagai dosen pembimbing I yang
telah memberikan waktunya, nasihat, saran dan kritik yang membangun
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak syafiqil Holqi, M.Pd sebagai dosen pembimbing II yang telah
memberikan waktunya, nasihat, saran dan kritik yang membangun
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Drs Eno Syafrudien, M.Si selaku penguji I telah memberikan
waktunya, nasihat sarn dan kritik yang membangun.
6. Ibu Dr Hj. Siti Ma’rifah, MM. MH selaku penguji II telah memberikan
waktunya, nasihat, dan saran dan kritik yang membangun.
7. Bapak HM.Taqiyuddin,SH selaku kepala madrasah MTs Daarul Irfan
Tangerang yang telah memberikan izin penelitian

vii
8. Kepada kedua orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan, moril
serta doanya dan adik tersayang saya yang selalu memberikan doa dan
dukungannya.

Jakarta, 20 Desember 2022


Penulis,

Siti Nurhanifah Al Islamiyah

viii
DAFTAR ISI.

KATA PENGANTAR........................................................................................... i

DAFTAR ISI......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah............................................................................ 1


B. Identifikasi Masalah.................................................................................. 4
C. Batasan Masalah....................................................................................... 4
D. Rumusan Masalah..................................................................................... 4
E. Tujuan Penelitian...................................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian.................................................................................... 5
BAB II KAJIAN TEORI

A. Hasil Belajar............................................................................................. 6
1. Pengertian Hasil Belajar..................................................................... 6
2. Tujuan Hasil Belajar........................................................................... 9
3. Prinsip-prinsip Hasil Belajar.............................................................. 10
4. Fungsi Hasil Belajar........................................................................... 11
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar.............................. 12
B. Mata Pelajaran Fiqih................................................................................ 12
1. Pengertian Mata Pelajaran Fiqih........................................................ 12
2. Tujuan Mata Pelajaran Fiqih.............................................................. 15
3. Ruang Lingkup Pelajaran Fiqih......................................................... 17
C. Model Pembelajaran Discovery Learning............................................... 18
1. Pengertian Model............................................................................... 18
2. Pengertian Model Pembelajaran Gambar ......................................... 18
3. Pengertian Model Pembelajaran Discovery Learning....................... 20
4. Tujuan Model Pembelajaran Discovery Learning............................. 25

ix
5. Langkah-langkah Metode Pembelajaran Discovey Learning............. 25
6. Manfaat Metode Pembelajaan Discovery Learning.......................... 27
7. Kelebihan dan Kelemahan Discovery Learning............................... 28
D. Hasil Penelitian yang Relevan................................................................ 30
E. Kerangka Berfikir................................................................................... 31
F. Hipotesis Penelitian................................................................................ 32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian................................................................. 34


B. Jenis Penelitian....................................................................................... 35
C. Metode Penelitian.................................................................................... 35
D. Populasi dan Sampel............................................................................... 35
E. Teknik Pengumpulan Data..................................................................... 37
1. Model Pembelajaran Discovery Learning.......................................... 37
a. Definisi Konseptual................................................................... 37
b. Definisi Oprasional.................................................................... 38
c. Kisi-kisi Instrumen.................................................................... 38
d. Jenis Instrumen.......................................................................... 40
e. Uji Coba Instrumen................................................................... 41
1). Uji Validitas ........................................................................ 41
2). Uji Reliabilitas ............................................................ ....... 42

f. Instrumen Akhir........................................................................... 43
2. Hasil Belajar....................................................................................... 43
a. Pengertian Hasil Belajar.............................................................. 43
b. Definisi Oprasional ..................................................................... 43
c. Kisi-kisi Instrumen...................................................................... 44
d. Jenis Instrument........................................................................... 45
e. Uji Coba Instrumen..................................................................... 45
1). Uji Validitas ................................................................ ........ 45

x
2). Uji Reliabilitas ............................................................ ........ 46

f. Instrumen Akhir.......................................................................... 47
F. Teknik Analisis Dat.................................................................................. 47
1. Uji Prasyarat Analisis.......................................................................... 47
a. Uji Normalitas Data........................................................................... 47
b. Uji Linearitas..................................................................................... 48
2. Analisi Data / Uji Hipotesis ................................................................ 48
a. Analisis Regresi................................................................................. 48
b. Analisis Korelasi............................................................................... 49
G. Uji Hipotesis............................................................................................ 51
1. Menentukan Hipotesis Statistik....................................................... 51
2. Menentukan Tingkat Signifikan...................................................... 52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskriptisi Data Penelitian..................................................................... 55


B. Uji Persyaratan Analisis........................................................................ 57
C. Analisis Data Penelitian........................................................................ 68
D. Interpretasi Hipotesis............................................................................. 69
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan.............................................................................................. 76
B. Saran-saran.............................................................................................. 77
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. ......... 78

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian………………………………….. 34

Tabel 3.2 populasi peserta didik .................................................................3


Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Model Discovery Learning (X).......................38

Tabel 3.4 Skor Skala Likert………………………………………………... 41


Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar Variabel Y…………………..44

Tabel 3. Skor Skala Likert………………………………………………… 45

Tabel 3.7 angka indeks korelasi “r” product moment……………………. 50

Tabel 4.1 data variabel (X) dan (Y)……………………………………..… 55

Tabel 4.2 distribusi frekuensi skor baku Discovery Learning…………… 58

Tabel 4.3 tabel penolong uji normalitas variabel (X)………………………. 9

Tabel 4.4 distribusi frekuensi skor baku hasil belajar………………… 63

Tabel 4.5 tabel penolong uji normalitas variabel (Y)…………………..…. 65

Tabel 4.6 tabel hasil uji normalitas variabel (X) dan variabel (Y)………..66

Tabel 4.7 tabel anava…………………………………………….........…... 67

Tabel 4.8 interpretasi koefisien korelasi nilai “r” product moment………. 71

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir……………………………………….. 32


Gambar 3.1 Daerah Penelitian……………………………………….. 34
Gambar 4.1 Daerah Penerimaan Ha pada Uji Signifikasi…………….. 4

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 angket penggunaan model discovery learning


Lampiran 2 angket hasil belajar
Lampiran 3 hasil uji reliabilitas variable X

Lampiran 4 hasil uji reliabilitas variabel Y


Lampiran 5 angket akhir model discovery learning
Lampiran 6 angket akhir hasil belajar

Lampiran 7 perhitungan Y cap


Lampiran 8 Nilai-nilai r Product Moment
Lampiran 9 tabel nilai kritis uji liliefors
Lampiran 10 tingkat signifikansi

xiv
BAB I.
PENDAHULUANN.

A. Latar Belakang. Masalah


Abad 21 merupakan abad dimana teknologi berkembang begitu pesat.
Setelah berjalan selama 20 tahun, teknologi sudah menjadi bagian dari
kehidupan sehari-hari kita. Pada abad ini pula sudah dikenal dengan istilah
media sosial.
Pembelajaran abad 21 merupakan pembelajaran yang menggabungkan
kecakapan literasi, kemampuan pengetahuan, keterampilan, perilaku, serta
penguasaan teknologi. Artinya di abad ini peserta didik tidak hanya dituntut
unuk mahir dalam ilmu pengetahuan. Lebih dari itu, peserta didik juga harus
terampil dalam menggunakan teknologi, menjadi insan yang berakhlak baik.
Pendidikan abad 21 dapat diartikan sebagai sebuah metode pendidikan
yang ditunjukan untuk generasi abad 21. Metode pendidikan ini bertujuan agar
generasi abad 21 dapat unggul secara kualitas serta dapat mengikuti
perkembangan teknologi yang ada.
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalamk
kehidupan, maju atau mundurnya suatu bangsa dipengaruhi oleh mutu
pendidikan dari bangsa itu sendiri karena pendidikan yang tinggi dapat
mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.1
Pendidikan. adalah suatu. Interaksi. antara pendidik. dan peserta.
Didik..Proses pendidikan. terdapat dua. Factor. penting, yaitu pendidik. dan
peserta didik. Kedua factor tersebut turut menentukan keberhasilan.proses
pendidikan terutama berfungsi sebagai pengarah dan penunjan proses
pendidikan. Pendidikan dilaksanakan melalui usaha sadar, sengaja dan

1
Nurdin Muhammad, Pengaruh Metode Discovery Learning untuk meningkatkan percaya
diri peserta didik, Jurnal Pendidikan Universitas Garut Vol.IX no 1 (2016), h. 9

1
2

bertanggungM jawab dengan memperhatikan faktor-faktor yang


mempengaruhi pelaksanaan proses pendidikan, baik formal, nonformal maupun
pendidikan informal.
Pendidikan bagi setiap orang sangat penting. Dalam proses pendidikank
tentunya yang diharapkann memperolehj hasil yang baik. Hasil yang baik dapat
diperoleh melalui belajar dengan sungguh-sungguh. Faktor-faktor yang
mempengaruhi keberhasilan belajar pesertam didik secara umum, dipengaruhi
oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internalll yang berasal dari dalam
dirim sendiri. sedangkan faktork eksternal berasal dari lingkungan keluarga,
sekolah dan lingkungan masyarakat. Undang-undangk RI No.20 Tahun 2003,
tentang Sistemm Pendidikan Nasional “Pendidikann diartikann sebagai usahan
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkann potensi dirinyan
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat bangsa dan Negara”.2 Ilmu di dunia maupunm di akhirat, dapat
menjadikan individu memiliki derajat tinggi...
Dalam proses belajar siswamkurang ditekankanm pada kemampuanm
berpikir, proses pembelajaran didalam kelas yang kurang aktif dan anak hanya
di arahkan menghafal informasi, Sehingga berakibatm kepada siswa yang
ketika lulus dari sekolah, mereka pintar secara teoritis akan tetapi minim
aplikasi. Dan rendahnya rasa percaya diri peserta didik untuk bertanya dan
menjawab. m
Hamalik dalam Sriana Wasri, hasil belajar adalah bila seseorang telah
belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari
tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.

2
Republik Indonesia, Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang system Pendididkan
Nasional (Cet, IV: Jakarta: Sinar Grafika, 2011) h.3
3

Salah satu metode belajar yang digunakanm di dunia pendidikanm yaitu


model discovery learning. Discovery learning adalah prosesm belajar yang di
dalamnya tidak disajikan suatu konsep dalam bentuk jadi (final), tetapi peserta
didikmdituntut untuk mengorganisasi sendiri cara belajarnya dalam
menemukan konsep.3 Menurut Hosnah, discovery learning adalah suatu model
untuk mengembangkan cara belajar aktif dengan menemukan sendiri,
menyimpulkan sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama
dalam ingatan.4 Sedangkan menurut Masarudin Siregar dalam Mohammad
Takdir Ilahi, model discovery learning merupakan proses pembelajaran untuk
menemukan sesuatu yang baru dalam kegiatan belajar mengajar.
Model discovery learning merupakan prosesm pembelajaranm baru
yang dapat membuat peserta didik belajar aktif untuk menemukan pengetahuan
sendiri sehingga hasil belajar peserta didik dapat meningkat. Pengaruh Model
Discovery Learning untuk Meningkatkan percaya diri peserta didik.
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa melalui kegiatan
belajar, atau kata lain, hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,
pengertiaan-pengertian, sikap-sikap, dan keterampilan. Belajar itu sendiri
merupakan suatu proses dari seseorangm yang berusaha untuk memperoleh
suatu bentuk perubahan perilaku yang relative menetap. Hasil belajar adalah
adanya perubahan yang terjadi dalam diri individu yang belajar, baik perubahan
pengetahuan dan tingkah laku yang ditunjukan melalui tes.
Berdasarkan masalah yang ditemukan penulis di sekolah MTs Daarul
Irfan mata pelajaran fiqih, maka penulis akan melakukan penelitian disekolah
MTs Daarul Irfan dengan judul “Pengaruh model pembelajaranmdiscovery

3
Nurdin Muhammad, Pengaruh Metode Discovery Learning untuk meningkatkan
Representasi Matematis dan Percaya diri Peserta didik h. 12
4
M. Hosnah, Pendekatan Saintifik dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21 (Cet II:
Bogor: Ghalia Indonesia, 2014), h. 282
4

learning terhadapm hasil belajar siswa mata pelajaran fiqih kelas VIII A MTs
Daarul Irfan Kota Tangerang Tahun Pelajaran 2022/2023”.

B. Identifikasi Masalahm
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka dapat
diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Hasil belajar fiqih yang kurang memuaskan
2. Kurangnya guru dalam menerapkan model pembelajaran yang menarik
pada saat pembelajaran fiqih
3. Siswa kurang aktif dalam bertanya dan mengungkapkan pendapat

C. Batasan Masalah
Penulis memberikan batasan masalah agar permasalahan dalam penelitian ini
tidak terlalu kompleks sebagai berikut:
1. Model pembelajaran discovery learningm
2. Hasil belajar siswa mata pelajaran fiqih kelas VIII A MTs Daarul Irfan Kota
Tangerang Tahun Pelajaran 2022/2023

D. Rumusan Masalahm
Rumusan masalah pada penelitianm ini adalah:
1. Bagaimana penggunaan model pembelajaran discovery learning terhadap
hasil belajar siswa mata pelajaran fiqih kelas VIII A MTs Daarul Irfan Kota
Tangerang Tahun Pelajaran 2022/2023
2. Bagaimana hasil penggunaan model pembelajaranm discovery learning
pada siswa mata pelajaran fiqih kelas VIII A MTs Daarul Irfan Kota
Tangerang Tahun Pelajaran 2022/2023
3. Bagaimana pengaruh model pembelajaran discovery learning pada siswa
mata pelajaran fiqih kelas VIII A MTs Daarul Irfan Kota Tangerang Tahun
Pelajaran 2022/2023
5

E. Tujuan Penelitianm
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian adalah
1. Untuk mengatahui penggunaan model pembelajaran discovery learning
terhadap hasil belajar siswa kelas VIII A MTs Daarul Irfan Kota Tangerang
Tahun Pelajaran 2022/2023
2. Untuk mengetahui hasil penggunaan model pembelajaranm discovery
learning pada siswa mata pelajaran fiqih kelas VIII A MTs Daarul Irfan
Kota Tangerang Tahun Pelajaran 2022/2023
3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran discovery learning pada
siswa mata pelajaran fiqih kelas VIII A MTs Daarul Irfan Kota Tangerang
Tahun Pelajaran 2022/2023

F. Manfaat Penelitianm
1) Bagi penulis
Hasil penelitianmini dapat menambah wawasan bagi penulis tentang
model pembelajaran discovery learning terhadap hasil belajar siswa
kelas VIII A MTs Daarul Irfan Kota Tangerang.
2) Bagi guru
Guru dapat memperoleh pengetahuan dan wawasan mengenai cara
mengajar lebih bervariasi dengan menggunakan model pembelajaran
discovery learning
3) Bagi sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukanm kepada
sekolah dalam upayaa pengembangan pembelajaran demi
meningkatkan kualitas pendidikan
BAB IIm

KAJIAN TEORIk

A. Hasil Belajarm
1. Pengertian Hasil Belajar
Sebelum membahas tentang pengertian hasil belajar. Maka kita harus
memahami pengertian belajar itu sendiri. Belajar menurut (Slameto 2010:2)
adalah belajar ialah suatu prses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Artinya belajar selalu menekankan pada proses sehingga seseorang dapat
merasakan adanya perubahan perilaku.m
Hasil belajar dapat diartikan sebagai hasil maksimum yang telah
dicapai oleh peserta didik setelah mengalami proses belajar mengajar dalamm
mempelajari materi pelajaran tertentu. “Pengertian tentang hasilm belajar
adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat
diamati dan diukur bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan
tersebut dapat diartikan sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan
yang lebih baik dari sebelumnya dan yang tidak tahu menjadi tahu.5
Belajar adalah kebutuhan setiap manusia agar menjadi lebih baik dari
pada sebelumnya dan terjadi perubahan positif dalam hidup manusia. Setiap
orang diwajibkan untuk belajar. Belajar adalah suatu proses yang dilakukan
oleh individu untuk memperoleh kemampuan atau kompotensi yang
diinginkan. Melalui proses belajar seseorang akan memiliki pengetahuan ,
keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk melakukan sebuah tugas dan

5
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), 30

6
7

pelajaran. Dengan kata lain seseeorang akan meiliki kemampuan dan


kompotensi yang lebih baik setelah menempuh proses belajar.
Hasil belajar adalah suatu hasil penilaian guru terhadap peserta didik
setelah melakukan kegiatan belajar mengajar dalam kurun waktu tertentu”.
Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam
sikap dan tingkah laku.6
Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang
membentuknya yaitu, “hasil” dan “belajar”. Pengertian hasil menunjuk pada
suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang
mengakibatkan berubahnya input secara fungsional. Dalam siklus input, hasil
dapat dengan jelas dibedakan dengan input akibat perubahan oleh proses.
Begitu pula dengan kegiatan belajar mengajar, setelah mengalami belajar
peserta didik berubah perilakunya dibanding dengan sebelumnya.7
Hasil belajar merupakan perbuatan, nilai-nilai, sikap-sikap, apresiasi
dan keterampilan. Menurut pendapat lain mengemukakan bahwa prestasi
belajar juga disebut hasil belajar adalah kemampuan anak setelah melalui
kegiatan belajar. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik
sebagai akibat perbuatan belajar dan dapat diamati melalui penampilan peserta
didik (Learners Performance).
Hasil belajar seringkali digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui
seberapa seseorang menguasai bahan yang sudah diajarkan.8 Hasil belajar
merupakan hasil yang dicapai oleh seorang peserta didik yang memuaskan
dalam suatu pelajaran. Hasil belajar dapat dilihat setelah proses pembelajaran
berlangsung karena setelah proses, Evaluasi Hasil Belajar, pembelajaran guru
akan mengadakan evaluasi sejauh mana pemahaman peserta didik terhadap
materi yang telah disampaikan. Hasil belajar merupakan prestasi aktual yang

6
S. Nasution, Asas-asas Kurikulum, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 37
7
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013) 44
8
Purwanto, Evaluasi Hasil Belahar. hal.44
8

ditampilkan oleh anak. Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh


setelah melalui kegiatan belajar. Pengertian tersebut diartikan bahwa hasil
belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah menerima
pengalaman belajar yang diperoleh melalui menyelesaikan tugas belajar.
Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh individu
setelah proses belajar berlangsung, yang dapat memberikan perubahan
tingkah laku baik pengetahuan, pemahaman, sikap dan keterampilan peserta
didik sehingga menjadi lebih baik dari sebelumnya.9 Hasil belajar merupakan
salah satu indikator dari proses belajar. Hasil belajar adalah perubahan
perilaku uyang diperoleh peserta didik setelah mengalami aktivitas belajar.
Uraian di atas dapat dipahami bahwa hasil belajar merupakan suatu
perubahan yang diperoleh setelah mengalami suatu proses belajar. Misalnya
dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa dan dari tidak
terampil menjadi terampil. Tujuan pendidikan direncanakan untuk dapat
dicapai dalam proses belajar mengajar. Sedangkan hasil belajar merupakan
pencapaian tujuan pendidikan pada peserta didik yang mengikuti proses
belajar mengajar. Tujuan pendidikan bersifat ideal sedangkan hasil belajar
bersifat aktual.
Hasil belajar merupakan realisasi tercapainya tujuan pendidikan
sehingga hasil belajar yang diukur sangat tergantung kepada tujuan
pendidikannya. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan
pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan
klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar
membaginya menjadi tiga, yakni kognitif, afektif dan psikomotorik.
Berdasarkan ketiga domain ini maka lebih memudahkan memahami dan
mengukur perubahan perilaku. Jika belajar menimbulkan perubahan perilaku
maka hasil belajar merupakan hasil perubahan perilakunya. Hasil belajar

9
M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja rosda Karya, 2002), h.82
9

adalah perwujudan kemampuan akibat perubahan perilaku yang dilakukan


oleh usaha pendidikan. Kemampuan meliputi domain kognitif, afektif dan
psikomotorik. Domain kognitif, yaitu berkenaan dengan hasil belajar
intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan,
pemahaman, aplikasi atau penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. Kedua
aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya
termasuk kognitif tingkat tinggi. Domain afektif yaitu berkenaan dengan sikap
yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban, penilaian, organisasi
dan internalisasi.
Hasil utama pengajaran adalah kemampuan hasil belajar yang memang
direncanakan untuk diwujudkan dalam kurikulum dan tujuan pembelajaran.
Sedangkan hasil pengiring adalah hasil belajar yang dicapai namun tidak
direncanakan untuk dicapai. Misalnya setelah mengikuti pelajaran peserta
didik menyukai pelajaran matematika yang awalnya tidak disukai karena
peserta didik senang dengan cara mengajar guru.10 Berdasarkan uraian di atas
dapat dijelaskan bahwa hasil belajar yang telah dicapai oleh peserta didik
menunjukkan tingkat penguasaan materi yang telah diserap oleh peserta didik.

2. Tujuan Hasil Belajar


Setelah melakukan kegiatan belajar mengajar maka akan dilakukan
evaluasi hasil belajar. Hasil belajar siswa pada hakekatnya adalah perubahan
tingkah laku sebagai hasil belajar yang mencangkup bidang kognitif, efektif
dan psikomotorik. Beberapa prosedur pengukurang hasil belajar yaitu
pengukurang tertulis, dan secara lisan. Tujuan hasil belajar merupakan tentang
perubahan perilaku yang diinginkan atau perubahan yang menunjukan
kemajuan. Tujuan pembelajaran juga dapat disimpulkanuntuk mengetahui

10
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, hal.48-49
10

perubahan-perubahan perilaku peserta didik kea rah yang lebih baik dan untuk
memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih meningkatkan hasil belajar.

3. Prinsip-prinsip Hasil Belajar


Prinsip-prinsip hasil belajar terbagi menjadi tiga ranah, yaitu:
1. Ranah kognitif
Ranah kognitif berkaitan dengan kemampuan intelektual seseorang. Hasil
belajar kognitif melibatkan siswa kedalam proses befikir seperti
mengingat, memahami, dan menerapkan.
2. Ranah efektif
Ranah efektif berkaitan dengan kemampuan yang berkenan dengan sikap,
nilai perasaan dan emosi. Tingkatan-tingkatannya aspejk ini dimulai dari
yang sederhana sampai kepada tingkatan yang kompleks, yaitu
penerimaanm penanggapan penilaian, pengorganisasian, dan karakterisasi
nilai.
3. Ranah psikomotor
Ranah psikomotor berkaitan dengan kemampuan yang menyangkut
gerakan-gerakan otot. Tingkatan-tingkatan aspek ini yaitu gerakan reflex
keterampilan pada gerak dasar kemampuan, kemampuan dibidang fisik,
gerakan-gerakan skill mulai dari keterampilan sederhana sampai kepada
keterampilan yang kompleks.

4. Fungsi Hasil Belajar


Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia
berubah dalam sikap dan tingkah lakunya dan merupakan perubahan perilaku
yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar. Hasil belajar
merupakan realisasi tercapainya tujuan pendidikan sehingga hasil belajar yang
11

diukur sangat tergantung pada tujuan pendidikannya. Hasil belajar peserta


didik tampak pada perubahan pada aspek tertentu.11
Aspek-aspek tersebut adaalah pengetahuan, pengertian, kebiasaan,
keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, budi pekerti,
dan sikap. Belajar dan mengajar sebagai suatu proses mengandung tiga unsur
yang dapat dibedakan, yakni kompetensi dasar, pengalaman dan hasil belajar.
Hasil belajar dapat difungsikan untuk keperluan berikut ini:
1) Untuk seleksi penentuan peserta didik menempuh pendidikan
2) Untuk kenaikan kelas yaitu untuk menentukan apakah peserta
didik dapat naik ke kelas yang lebih tinggi atau tidak
3) Untuk penempatan yaitu hasil belajar sebagai pertimbangan
dalam menempatkan peserta didik pada kelompoknya.12
Penjelasan di atas dapat pahami bahwa suatu tindakan untuk melihat
sejauh mana kompetensi dasar dapat dicapai oleh peserta didik dalam bentuk
hasil belajar setelah peserta didik menempuh proses belajar mengajar. Pada
garis merupakan kegiata penilaian untuk mengetahui keefektifan proses
belajar mengajar dalam mencapai hasil belajar yang optimal

5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar


Belajar merupakan suatu aktifitas yang dipengaruhi oleh banyak faktor,
yang mempengaruhi belajar akan mempengaruhi juga hasil belajar yang
dicapai oleh seseorang. Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh berbagai
faktor yang senantiasa mengiringinya. Faktor pendekatan belajar juga
mempengaruhi taraf keberhasilan proses belajar. Adapun factor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar Fiqih peserta didik yaitu:

11
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, hal.56
12
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, h.10
12

1) Faktor internal (faktor dari dalam peserta didik), yakni keadaan


atau kondisi jasmani dan rohani peserta didik. Factor internal
mempengaruhi prestasi belajar siswa terlepas dari bagaimana
proses belajar mengajar dikelas berjalan.
2) Faktor eksternal (faktor dari luar peserta didik), yakni kondisi
lingkungan di sekitar peserta didik. Bersama dengan factor
internal, factor eksternal juga mempengaruhi hasil belajar
siswa.

B. Mata Pelajaran Fiqih


1. Pengertian Mata Pelajaran Fiqih
Mata pelajaran fiqih adalah pelajaran yang harus diajarkan
(dipelajari) untuk sekolah atau madrasah lanjutan.13 Sedangkan pengertian
Fiqih secara bahasa berasal dari Kata “Faqiha, Yafqahu, Fiqihan”, yang berarti
“mengerti, mengetahui atau faham”. Sedangkan menurut istilah, ilmu Fiqih
adalah ilmu yang berbicara tentang hukum-hukum syar’i amali yang
penetapannya diupayakan melalui pemahaman yang mendalam terhadap dalil-
dalil yang terperinci dalam nash (Al-Qur’an dan Hadits).14
Sebelum menjelaskan pengertian Fiqih sebagai salah satu mata
pelajaran agama Islam, perlu terlebih dahulu mengetahui pengertian Fiqih.
Dalam bahasa arab perkataan Fiqih yang ditulis Fiqih atau kadang fekeh
setelah di Indonesiakan, artinya faham atau pengertian. Fiqih berarti faham
yang menyampaikan ilmu zhahir kepada ilmu batin. Fiqih sebagai
sekumpulan hukum amaliyah (yang akan dikerjakan) yang disyariatkan dalam
Islam. Bidang studi atau mata pelajaran adalah “pengetahuan dan pengalaman

13
KBBI, (Tangerang: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2011), h.1291
14
Syafii Karim, Fiqih-Ushul Fiqih, (Bandung, Pustaka Setia, 2007), h.11
13

masa lalu yang disusun secara sistematis, logis melalui proses dan metode
keilmuan”. Fiqih menurut bahasa “tahu atau paham”.15
Adapun pengertian Fiqih ada beberapa pendapat:
a. Abdul Wahhab Khallaf berpendapat Fiqih adalah "hukum-hukum syara'
yang bersifat praktis (amaliah) yang diperoleh dari dalil-dalil yang
rinci".
b. Menurut A. Syafi'i Karim Fiqih ialah "suatu ilmu yang mempelajari
syarat Islam yang bersifat amaliah (perbuatan) yang diperoleh dari dalil-
dalil hukum yang terinci dari ilmu tersebut".
c. Muhammad Khalid mengemukakan “In discussions of the nature of the
law and practice what is implied by Islamic law is Fiqih.” "Pembahasan
yang berujud hukum dan bersifat praktek yang dinyatakan secara tidak
langsung oleh hukum Islam adalah Fiqih".
Berdasarkan beberapa pendapat di atas bahwa bidang studi Fiqih
adalah salah satu bagian dari mata pelajaran yang menerangkan tentang
hukum syari'ah Islam dari dalil secara terinci.16 Pelajaran Fiqih adalah salah
satu bagian mata pelajaran pendidikan agama Islam yang membahas ajaran
Islam dari segi syariat Islam tentang cara-cara manusia melaksanakan ibadah
kepada Allah SWT dan mengatur kehidupan sesama manusia dengan alam
sekitarnya.
Pembelajaran Fiqih diarahkan untuk mengantarkan peserta didik
dapat memahami pokok hukum Islam dan tata cara pelaksanaannya untuk
diaplikasikankan dalam kehidupan sehingga menjadi muslim yang selalu taat.
Sedangkan pembelajaran bidang studi Fiqih adalah interaksi pendidik dalam
memberikan bimbingan kepada peserta didik untuk mengetahui ketentuan

15
Teungku Muhammad Hasbi ash-Shiddiqieqy, Pengantar Ilmu Fiqh, (Semarang: Pustaka
Rizki Putra) h.15
16
Djazuli, Ilmu Fiqih: Penggalian Perkembangan dan Penerapan Hukum Islam, (Jakarta:
Kencana, 2012), h.4
14

syari'at Islam. Materi yang sifatnya memberikan bimbingan terhadap belajar


agar dapat memahami, menghayati, mengamalkan pelaksanaan syariat Islam
tersebut, yang kemudian menjadi dasar pandangan kehidupannya, keluarga
dan masyarakat lingkungannya. Pemberian pengetahuan, tetapi seorang guru
dapat menjadi contoh dan tauladan bagi warga belajar dan masyarakat
lingkungannya. “Dengan keteladanan guru ini, diharapkan para orang tua dan
masyarakat membantu secara aktif pelaksanaan pembelajaran bidang studi
Fiqih di dalam rumah dan masyarakat lingkungannya.
Pelajaran Fiqih adalah salah satu bagian mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik, memahami,
menghayati dan mengamalkan hukum Islam yang kemudian menjadi dasar
pandangan hidupnya. Pendidikan melalui kegiatan bimbingan, pengajaran,
latihan, penggunaan pengalaman dan pembiasaan. Mata pelajaran Fiqih
mempelajari tentang Fiqih ibadah, terutama menyangkut pengenalan dan
pemahaman tentang cara pelaksanaan rukun Islam mulai dari ketentuan dan
tata cara thaharah, shalat, puasa, zakat, sampai dengan pelaksanaan ibadah
haji, serta ketentuan tentang makanan dan minuman, khitan, kurban, dan cara
pelaksanaan jual beli dan pinjam meminjam.
Fiqih adalah ilmu yang menjelaskan tentang hukum syari’ah, yang
berhubungan dengan segala tindakan manusia baik berupa ucapan dan
perbuatan. Pembelajaran Fiqih adalah sebuah proses belajar untuk membekali
peserta didik agar mengetahui dan memahami pokok hukum Islam terperinci
dan menyeluruh, baik berupa dalil aqli atau naqli.17 Sesuai dengan yang
diajarkan dalam pembelajaran Fiqih untuk memberikan pengalaman dan
pengetahuan tentang syari’at yang harus dikuasai oleh peserta didik dimana
selain pemahaman syari’at Islam, kaifiat ibadah sehingga menjadi pendorong

17
Bakhrul Ulum, Mata Pelajaran Fiqih (dalam
http://blogeulum.blogspot.co.id\2013\02\mata-pelajaran-fiqih.html pada 20 desember 2017)
15

tercapainya kesejahteraan hidup di lingkungan keluarga dan masyarakat


sekitarnya. Dengan demikian jelaslah melalui pengajaran Fiqih peserta didik
mendapatkan bimbingan dan pembinaan tata cara beribadah dengan sebaik-
baiknya.

2. Tujuan Mata Pelajaran Fiqih


Sebagaimana dikatakan Wahab Khallaf, tujuan dan manfaat
mempelajari fiqih adalah mengetahui hukum-hukum fiqih atau hukum-hukum
syar’i atas perbuatan dan perkataan manusia. Selanjutnya, setelah mengetahui,
tujuannya agar hukum fiqih diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. tidak ada
artinya ilmu tentang hukum fiqih yang tidak dipraktikan dalam kehidupan.
Mata pelajaran Fiqih adalah salah satu mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam yang merupakan peningkatan dari Fiqih yang telah dipelajari
oleh peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah. Peningkatan tersebut dilakukan
dengan cara mempelajari, memperdalam serta memperkaya kajian Fiqih baik
yang menyangkut aspek ibadah maupun muamalah, yang dilandasi oleh
prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah usul Fiqih serta menggali tujuan dan
hikmahnya sebagai persiapan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi
dan untuk hidup bermasyarakat.
Pembelajaran Fiqih diarahkan untuk mengantarkan peserta didik
dapat memahami pokok-pokok hukum Islam dan tata cara pelaksanaannya
untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehingga menjadi muslim yang selalu
taat menjalankan syariat Islam secara kaffah (sempurna).18 Mata pelajaran
Fiqih memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik
untuk mempraktikkan dan menerapkan hukum Islam dalam kehidupan sehari-
hari sebagai perwujudan keselarasan, dan keseimbangan hubungan manusia

18
Peraturan Mentri Agama Republik Indonesia (Permenag RI) Nomor 000912 Tahun 2013
Tentang Kurikulum 2013
16

dengan Allah SWT dengan diri manusia itu sendiri, sesama manusia, makhluk
lainnya ataupun lingkungannya.
Mata pelajaran Fiqih bertujuan untuk:
1) Mengetahui dan memahami prinsip, kaidah dan tata cara pelaksanaan
hukum Islam baik yang menyangkut aspek ibadah maupun muamalah
untuk dijadikan pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial.
2) Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar
dan baik, sebagai perwujudan dari ketaatan dalam menjalankan ajaran
agama Islam baik dalam hubungan manusia dengan Allah swt dengan
diri manusia itu sendiri, sesama manusia, dan makhluk lainnya maupun
dengan lingkungannya.19
Tujuan pembelajaran Fiqih adalah untuk mencapai keridhoan Allah
SWT, dengan melaksanakan syari’ahnya dimuka bumi ini, sebagai pedoman
hidup individual, hidup berkeluarga, maupun hidup mandiri.
Pembelajaran Fiqih diarahkan untuk mengantarkan peserta didik dapat
memahami pokok-pokok hukum Islam dan tata cara pelaksanaannya untuk
diaplikasikan dalam kehidupan sehingga menjadi muslim yang selalu taat
menjalankan syariat Islam secara kaffah (sempurna).

3. Ruang Lingkup Pelajaran Fiqih


Ruang lingkup mata pelajaran Fiqih meliputi kajian tentang prinsip-
prinsip ibadah dan syari’at dalam Islam; hukum Islam dan perundang-
undangan tentang zakat dan haji, hikmah dan cara pengelolaannya. Ruang
lingkup pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah meliputi ketentuan
pengaturan hukum Islam dalam menjaga keserasian, keselarasan, dan

19
Lampiran keputusan mentri agama republic Indonesia nomor 165 tahun 2014 tentang
kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan B. Arab di Madrasah, 51
17

keseimbangan antara hubungan manusia dengan Allah SWT dan hubungan


manusia dengan sesama manusia.
Adapun ruang lingkup mata pelajaran Fiqih meliputi:
1) Aspek Fiqih Ibadah melipuiti: ketentuan dan tatacara thaharah,
shalat fardlu, shalat sunnah, dan shalat dalam keadaan dorurat,
sujud, adzan dan iqomah, berdzikir dan berdo’a setelah shalat,
puasa, zakat, haji dan umrah, qurban dan aqiqah, makanan,
perawatan jenazah dan ziarah kubur).
2) Aspek Fiqih Muamalah melipuiti: ketentuan dan hukum jual
beli, riba, pinjam meminjam, utang piutang, gadai dan upah.20
Fiqih merupakan salah satu mata pelajaran wajib di madrasah.
Dengan mempelajari Fiqih dapat dipahami cara beribadah dan bermuamalah
yang sesuai dengan syariat. Oleh karena itu, pengajaran Fiqih hendaknya
menggunakan pendekatan yang berorientasi kepaada peserta didik (Student
Centered Approach) agar hal yang diaplikasikan peserta didik di luar maupun
di lingkungan sekolah sesuai dengan teori yang sudah didapatkan ketika
proses belajar mengajar di kelas.
Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa ruang lingkup
pelajaran Fiqih adalah aspek Fiqih ibadah yang meliputi ketentuan dan
Pengertian tatacara thaharah, shalat fardlu, shalat sunnah, dan shalat dalam
keadaan dorurat, sujud, adzan dan iqomah, dn puasa. Dan aspek fiqih
muamalah meliputi: ketentuan dan hukum jual beli, qiradh, riba, pinjam
meminjam, utang piutang, gadai dan upah.

20
Djazuli Ilmu Fiqih, Penggalian Perkembangan dan Penerapan Hukum Islam h.27
18

C. Model Pembelajaran Discovery Learning


1. Pengertian Model
Model adalah representasi dari suatu objek, benda atau ide-ide dalam
bentuk yang disederhanakan dari kondisi. Model berisi informasi-informasi
tentang suatu kejadian yang dibuat dengan tujuan untuk mempelajari kejadia
system yang sebenarnya. Model dapat merupakan tiruan dari suatu benda,
system atau kejadian yang sesungguhnya yang hanya berisi informasi-
informasi yang dianggap penting untuk ditelaah.
Kata model dari bahasa latin mold (cetakan) atau petern (pola).
Menurut Suprijono, model adalah bentuk representasi akurat sebagai proses
actual yang memungkinkan seseorang atau sekelompok orang mencoba
bertindak berdasarkan model itu. Model juga dapat diartikan sebagai pola atau
acuan yang digunakan dalam melakukan sesuatu.

2. Pengertian Model Pembelajaran


Model pembelajaran adalah seluruh rangkaian penyajian materi ajar
yang meliputi segala aspek sebelum dan sesudah pembelajaran yang
dilakukan guru serta segala fasilitas yang terkait yang digunakan secara
langsung atau tidak langsung dalam proses belajar mengajar.
Model pembelajaran adalah kerangka kerja yang memberikan
gambaran sistematis untuk melaksanakan pembelajaran agar membantu
belajar siswa dalam tujuan tertentu yang ingin dicapai, artinya model
pembelajaran merupakan gambaran umum namun tetap pada tujuan khusus.
Pengertian model pembelajaran menurut para ahli sebagai berikut:
Menurut Suprihantiningrum, model pembalajaran adalah kerangka konseptual
yang melukiskan prosedur pembelajaran dengan sistematis untuk mengelola
pengalaman belajar siswa agar tujuan bbelajar dapat tercapai.
Menurut Saefudin dan Berdianti model pembelajaran adalah
kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam
19

mengorganisasikan sistem belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan


berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan para pengajar
dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran.
Menurut Sukmadinati dan Syaodih, model pembelajaran merupakan
suatu rancangan (desain) yang menggambarkan proses rinci penciptaan situasi
lingkungan yang memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran agar
terjadi perubahan atau perkembangan diri pada siswa .
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
adanya kesamaan ciri khusus dari pengertian model pembelajaran tersebut,
adanya pola atau rencana yang sistematis.
Ciri ciri model pembelajaran sebagai berikut:
1) Model pembelajaran merupakan rasional teoritik logis yang
diusun oleh para pencipta atau pengembangnya.
2) Berupa landasan pemikiran mengenai apa dan bagaimana siswa
akan belajar (memiliki tujuan belajar dan pembelajaran yang
ingin dicapai)
3) Tingkah laku pembelajaran yang diperlukan agar model tersebut
dapat dilaksanakan dengan berhasil dan lingkungan belajar yang
diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai.
Fungsi model pembelajaran adalah pedoman dalam perancangan
hingga pelaksanaan pembelajaran. Peryantaan tersebut sejalan dengan
pendapat Trianto, yang mengemukakan bahwa fungsi model pembelajaran
adalah sebagai pedoman bagi perancang pengajar dan para guru dalam
melaksanakann pembelajaran. Oleh karena itu model sangat dipengaruhi sifat
dari materi yang akan dijabarkan, tujuan yang akan dicapai dalam
pembelajaran tersebut, serta tingkat kemampuan siswa.
20

3. Pengertian Model Pembelajaran Discovery Learning


Islam menganjurkan kepada manusia untuk menggunakan akalnya
secara maksimal. Anjuran tersebut dipertegas dengan kecaman terhadap
orang-orang yang tidak menggunakan akalnyauntuk meneliti,memperhatikan
dan menggali bukti-bukti serta menarik kesimpulan dari berbagai
pengetahuan keagamaan maupun keduniaan. Allah SWT juga memberikan
gambaran tentang discovery learning ini dalam Al-Qur’an surat Al-an’am ayat
76-78.

                

                

               

      

Artinya:
"Ketika malam telah menjadi gelap, dia (Ibrahim) melihat sebuah bintang
(lalu) dia berkata, Inilah tuhanku. Maka ketika bintang itu terbenam dia
berkata, Aku tidak suka kepada yang terbenam." "Lalu ketika dia melihat
bulan terbit dia berkata, Inilah tuhanku. Tetapi ketika bulan itu terbenam dia
berkata, Sungguh, jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah
aku termasuk orang-orang yang sesat." "Kemudian ketika dia melihat
matahari terbit, dia berkata, Inilah tuhanku, ini lebih besar. Tetapi ketika
matahari terbenam, dia berkata, Wahai kaumku! Sungguh, aku berlepas diri
dari apa yang kamu persekutukan."
21

Ayat diatas menjelaskan bagaimana Nabi Ibrahim mencari Tuhan


dan pada akhirnya dengan bimbingan Allah SWT, beliau menemukan Tuhan
yang menguasai langit dan bumi yaitu Allah SWT.

Discovery learning dapat didefinisikan sebagai belajar yang terjadi


bila pelajaran tidak disajikan dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan peserta
didik untuk mengorganisasi sendiri. Sang pendidik John Dewey dan psikolog
kognitif Jerome Bruner mempromosikan konsep pembelajaran penemuan dengan
mendorong guru untuk memberikan kesempatan peserta didik belajar sendiri.
Menurut mereka, pembelajaran penemuan mendorong peserta didik untuk
berpikir sendiri dan menemukan cara menyusun dan mendapatkan pengetahuan
dan menyimpulkan.

Pendapat Piaget yang menyatakan bahwa peserta didik harus


berperan secara aktif di dalam belajar di kelas, merupakan pijakan dasar ide
Bruner. Dalam aliran belajar kognitif, belajar pada hakikatnya adalah proses
mental dan proses berpikir dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki
setiap individu secara optimal. Belajar lebih dari sekedar proses menghafal dan
menumpuk ilmu pengetahuan, tetapi bagaiman pengetahuan yang diperolehnya
bermakna untuk peserta didik melalui ketrampilan berpikir. Piaget juga pernah
mengatakan bahwa setiap kali seorang guru memberitahu peserta didik, maka
peserta didik tidak belajar.

Menurut Robert B. Sund dalam bukunya Oemar Malik discovery


terjadi bila setiap individu terlibat, terutama dalam penggunaan prosesproses
mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip. Discovery dilakukan
melalui proses mental yakni observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi,
penentuan dan inferi. Proses-proses tersebut merupakan discovery cognitive
22

process sedangkan discovery itu sendiri adalah the mental process of assimilating
conceps and principles in the mind.21

Prinsip belajar yang tampak jelas dalam discovery learning adalah


materi atau bahan pelajaran yang akan disampaikan tidak disampaikan dalam
bentuk final, akan tetapi peserta didik didorong untuk mencari informasi sendiri
kemudian mengorganisasi atau membentuk (konstruktif) apa yang mereka
ketahui dan mereka pahami dalam suatu bentuk akhir. Sebagaimana pemikiran
Bruner bahwa: perolehan pengetahuan adalah proses aktif. Individu secara aktif
merekonstruksi pengalamannya dengan menghubungkan pengetahuan baru
dengan internal model atau struktur kognitif yang telah dimilikinya.

Model pembelajaran Discovery Learning merupakan nama lain dari


pembelajaran penemuan. Sesuai dengan namanya, model ini mengarahkan
peserta didik untuk dapat menemukan sesuatu melalui proses yang dijalaniya.
Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan
peserta didik ke dalam proses belajar sehingga mereka dapat memperoleh
tujuan belajar sesuai dengan hal yang diharapkan. Dalam pembelajaran
hendaknya memperhatikan kondisi dan perbedaan-perbedaan individu anak
karena mereka mempunyai keunikan masing-masing yang berbeda antara satu
dengan yang lainnya. Dengan memperhatikan perbedaan tersebut maka
pembelajaran benar-benar dapat merubah kondisi anak dari yang tidak
terampil menjadi terampil, dari yang tidak paham menjadi paham dan dari
yang berperilaku kurang baik menjadi baik.
Pembelajaran model ini merupakan bagian dari kerangka pendekatan
Saintifik. Peserta didik tidak hanya disodori sejumlah teori (pendekatan
deduktif), tetapi mereka pun berhadapan dengan sejumlah fakta (pendekatan
induktif). mereka diharapkan dapat menemukan jawaban dan menyimpulkan

21
Oemar Malik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hal.219
23

sendiri22 Pembelajaran penemuan merupakan pembelajaran yang digunakan


dalam pendekatan modern. Pembelajaran penemuan, peserta didik didorong
untuk belajar sendiri melalui keterlibatan aktif dengan konsep pembelajaran.
Discovery Learning merupakan model untuk mengembangkan cara
belajar peserta didik aktif dengan menemukan sendiri, maka hasil yang
diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan, tidak akan mudah
dilupakan oleh peserta didik. Belajar berpikir analisis dan mencoba
memecahkan sendiri problem yang sedang dihadapinya.23 Pembelajaran
Discovery adalah masalah yang bersifat tertutup, artinya jawaban dari masalah
itu sudah pasti, tugas guru hanya menggiring peserta didik melalui proses
tanya jawab atau diskusi tentang sesuatu. “Strategi pembelajaran ini bertujuan
untuk menumbuhkan keyakinan dalam diri peserta didik tentang jawaban dari
suatu masalah.
Pembelajaran Discovery dari bahasa Yunani, yaitu heuriskein yang
berarti saya menemukan. Pembelajaran Discovery menekankan kepada proses
mencari dan menemukan. Materi pelajaran tidak diberikan secara langsung.
Peran peserta didik dalam strategi pembelajaran ini adalah mencari dan
menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan guru berperan sebagai
fasilitator atau pembimbing peserta didik untuk belajar.
Discovery Learning adalah model belajar yang mendorong peserta
didik untuk mengajukan pertanyaan dan menarik kesimpulan dari
pengalaman. Pembelajaran Discovery peserta didik didorong untuk belajar
aktif melalui keterlibatan aktif mereka sendiri, dan guru mendorong peserta
didik memiliki pengalaman dan melakukan percobaan yang memungkinkan
mereka menemukan prinsip diri mereka sendiri.

22
E. Kosasih, Strategi Belajar dan Pembelajaran: Implementasi Kurikulum 2013, h.83
23
E. Kosasih, Strategi Belajar dan Pembelajaran, h.282
24

Discovery Learning adalah suatu rangkaian kegiatan pembelajaran


yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk
mencari dan menyelidiki secara kritis, sehingga mereka dapat menemukan
sendiri pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai wujud adanya perubahan
perilaku.24
Model pembelajaran Discovery Learning merupakan nama lain dari
pembelajaran penemuan, dapat dijelaskan sebagai beikut:
1) Pembelajaran dengan penemuan peserta didik didorong untuk
belajar sebagian besar melalui keterlibatan aktif mereka
sendiri, dan guru mendorong peserta didik untuk memiliki
pengalaman dan melakukan percobaan yang memungkinkan
mereka menemukan prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri.
2) Metode belajar yang mendorong peserta didik untuk
mengajukan pertanyaan dan menarik kesimpulan dari prinsip-
prinsip umum praktis contoh pengalaman. Peserta didik harus
berperan secara aktif di dalam belajar di kelas. Cara dengan
yang disebutnya Discovery Learning, yaitu jelas dan dimana
murid mengorganisasikan bahan yang dipelajari dengan suatu
bentuk akhir.
3) Belajar yang terjadi sebagia hasil dari peserta didik
memanipulasi, membuat struktur dan mentransformasikan
informasi sedemikian sehingga menemukan informasi baru.
Dalam belajar penemuan, peserta didik dapat membuat
perkiraan (conjucture), merumuskan suatu hipotesis dan
menemukan kebenaran dengan menggunakan proses induktif
atau proses dedukatif, melakukan observasi dan membuat
ekstrapolasi.

24
Hanafiah, Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, (Bandung: Refika, 2009) hal.77
25

Berdasarkan pengertian di atas dipahami bahwa pembelajaran


Discovery Learning adalah suatu model untuk menyenangkan, kontekstual,
efektif, efisien dan bermakna. pembelajaran Discovery Learning merupakan
suatu model pembelajaran untuk mengembangkan cara belajar peserta didik
aktif dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang
diperoleh akan tahan lama dan setia dalam ingatan serta tidak mudah
dilupakan oleh peserta didik. Mengembangkan cara belajar peserta didik aktif
dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh
selalu teringat dan tahan lama dalam ingatan, tidak mudah dilupakan peserta
didik. Dengan belajar penemuan, belajar berfikir analisis dan mencoba
memecahkan problem yang dihadapi.

4. Tujuan Model Pembelajaran Discovery Learning


Pembelajaran Discovery Learning merupakan pembentukan kategori
atau konsep yang dapat memungkinkan terjadinya generalisasi. Sebagaimana
teori Bruner tentang kategorisasi yang tampak dalam Discovery, bahwa
Discovery adalah pembentukan kategori atau lebih sering disebut sistem.
Pembentukan kategori dirumuskan demikian dalam arti relasi yang terjadi
objek dan kejadian. Bruner menjelaskan dalam pembentukan konsep
merupakan dua kegiatan mengkategori yang berbeda yang menuntut proses
berpikir yang berbeda pula.
Beberapa tujuan dari pembelajaran penemuan, yakni sebagai berikut:
1) Dalam penemuan peserta didik memiliki kesempatan untuk
terlibat secara aktif dalam pembelajaran.
2) Melalui pembelajaran dengan penemuan, peserta didik banyak
mendapatkan informasi tambahan yang diberikan.
3) Peserta didik juga belajar merumuskan strategi tanya jawab dan
menggunakan tanya jawab untuk memperoleh informasi.
26

4) Pembelajaran dengan penemuan membantu peserta didik


membentuk cara kerja bersama yang efektif, saling membagi
informasi.
5) Terdapat beberapa fakta yang menunjukan bahwa
keterampilan-keterampilan, konsep dipelajari melalui
penemuan lebih bermakna.
6) Keterampilan yang dipelajari dalam situasi belajar penemuan
dalam beberapa kasus, lebih mudah ditransfer untuk aktifitas
baru.25
Tujuan Model Discovery Learning ingin mengarahkan peserta didik
agar lebih aktif baik secara individu maupun kelompok untuk belajar, karakter
peserta didik lebih diutamakan agar keterampilan dapat terbangun secara
efektif. Model Discovery Learning ingin mengarahkan peserta didik agar lebih
aktif baik secara individu maupun kelompok untuk belajar, karakter peserta
didik lebih diutamakan agar keterampilan dapat terbangun secara efektif.

5. Langkah-langkah Model Pembelajaran Discovery Learning


Langkah-langkah Metode Discovery Learning adalah sebagai berikut:
1. Stimulus (pemberian perangsang/stimulasi)
Kegiatan belajar dimulai dengan memberikan pertanyaan yang
merangsang berfikir siswa, mengajurkan dan mendorongnya untuk
membaca buku dan aktifitas belajar lain yang mengarah kepada
persiapan pemecahan masalah dan alat bantu apa yang bisa digunakan
untuk nenudahkan penyelesaian masalah, salah satunya adalah
discovery learning

25
M. Hosnan, Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21: Kunci
Sukses Implementassi Kurikulum 2013, hal.284
27

2. Problem Statement ( mengidentifikasi masalah)


Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasikan
sebanyak mungkin masalah yang relevan dengan bahan pelajaran
kemdian memilih dan merumuskannya dalam bentuk hipotesis
(jawaban sementara).
3. Data Collection (pengumpulan data)
Memberi kesempatan kepada siswa mengumpulkan informasi yang
relevan sebanyak-banyaknya untuk membuktikan benar tidaknya
hipotesis tersebut.
4. Data Processing (pengolahan data)
Mengolah data yang telah di peroleh siswa melalui kegiatan
wawancara observasi dan lain-lain. Data tersebut kemudian
dijelaskan, dibantu dengan hasil penggunaan model pembelajaran
discovery learning untuk melengkapinya.
5. Verifikasi
Mengadakan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan
tidaknya hipotesis yang diterapkan dan dihubungkan dengan hasil
pengolahan data.
6. Generalisasi
Mengadakan pengumpulan kesimpulan untuk mengetahui hasil atau
jawaban dari semua kejadian/ masalah yang sama.26

6. Manfaat Model Pembelajaran Discovery Learning


Penggunaan metode pembelajaran Doscovery Learning ini bisa
memberikan beberapa manfaat, diantaranya:
1) Menumbuhkan semangat belajar siswa, karena dengan discovery
learning siswa dapat bertanya dengan siswa lain (berdiskusi)

26
Azis Sofia, hal. 3
28

2) Menumbuhkan kreatifitas guru dalam pembelajaran


3) Menciptakan suasana yang menyenangkan di dalam kelas sehingga
proses belajar mengajar menjadi lebih hidup dan siswa tertantang
untuk menemukan pennyelesaian dengan saling berdiskusi.27

7. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Discovery Learning


Pembelajaran di sebuah lembaga pendidikan tentunya tidak semuanya
bisa dikatakan sempurna, begitu pula dengan strategi pembelajaan Discovery
Learning. Pembelajaran Discovery Learning adalah merupakan pembelajaran
yang banyak dianjurkan karena memiliki beberapa kelebihan, kelebihannya
sebagai berikut:
a. Kelebihan Model Pembelajaran Discovery Learning
Kegiatan pembelajaran dapat dilakukan melalui menuliskan
atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan
mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola.
Hasil tersebut disampaikan dalam kelas dan dinilai oleh
guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok
peserta didik tersebut. Untuk itu dalam pembelajaran
Discovery Learning ada kelebihannya diantaranya adalah:
1) Membantu peserta didik memperbaiki dan
meningkatkan keterampilan dan proses kognitif. .
2) Menimbulkan rasa senang pada peserta didik, karena
tumbuhnya rasa menyelidiki dan berhasil.
3) Model ini memungkinkan peserta didik berkembang
dengan cepat dan sesuai dengan kecepatannya sendiri.

27
Azis Sofia, Model Discovery Learning, hal. 4
29

4) Menyebabkan peserta didik mengarahkan kegiatan


belajarnya sendiri dengan melibatkan akalnya dan
motivasi sendiri.
5) Berpusat pada peserta didik dan guru berperan sama-
sama aktif mengeluarkan gagasan.
6) Peserta didik akan mengerti konsep dasar dan ide-ide
lebih baik.
Kelemahan Model Pembelajaran Discovery Learning Adapun kelemahan
Model pembelajaran Discovery Learning sebagai berikut:
1) Menimbulkan asumsi bahwa adalah ada kesiapan
pikiran untuk belajar. Bagi peserta didik yang kurang
pandai, akan mengalami kesulitan abstrak atau
berfikir atau mengungkapkan hubungan antara
konsep-konsep, yang tertulis atau lisan.
2) Tidak efisien untuk mengajar jumlah peserta didik
yang banyak, karena membutuhkan waktu yang lama
untuk membantu mereka menemukan teori atau
pemecahan masalah lainnya.
3) Pengajaran discovery lebih cocok untuk
mengembangkan pemahaman, sedangkan
mengembangkan aspek konsep, keterampilan dan
emosi keseluruhan kurang mendapat perhatian.
4) Tidak menyediakan kesempatan untuk berfikir yang
akan ditemukan oleh peserta didik telah dipilih
terlebih dahulu oleh guru.28
Tidak ada model atau pendekatan pembelajaran yang benar-benar
sempurna. Setiap model pembelajaran mempunyai kelebihan dan

28
Fatimah, Belajar dan Pembelajaran Discovery Learning, hal. 79
30

kekurangannya masing-masing, karena itulah, memahami setiap model atau


pendekatan pembelajaran itu sangat penting sehingga pendidik atau guru
dapat memilih model atau pendekatan pembelajaran yang paling sesuai untuk
pembelajaran dikelas, termasuk model pembelajaraan discovery learning.

D. Hasil Penelitian yang Relevan


Berikut beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Tasman Ramadhan 2019, dengan judul penerapan metode discovery
learning dalam meningkatkan hasil belajar sejarah kebudayaan islam
peserta didik kelas XI MA 1 di Man 2 Parepare. Hasil penelitian
menunjukan bahwa hasil belajar peserta didik dri siklus I, siklus II,
siklus III mengalami peningkatan hingga mencapai peningkatan yang
signifikan, hal ini dilihat dari taraf signifikan lebih dari 85%. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode discovery
learning dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik ypada
pembelajaran sejarah kebudayaan islam kelas XI MIA1 MAN 2
Tahun Pelajaran 2018\2019.
2. Ni Luh Rismayanti, dalam artikelnya penelitian yang berjudul
“penerapan model pembelajaran discovery learning untuk
meningkatkan hasil belajar PKN peserta didik di SMA Negri 1
Sukasada”. Hasil penelitian ini menunjukan rata-rata hasil belajar.
Kendala yang dihadapi dalam penerapan model discovery learning
yaitu peserta didik belum terbiasa dengan penerapan model discovery
learning sehingga sangat sulit bagi guru untuk mengeksplorasi respon-
respon peserta didik. Solusi yang dilakukan adalah memberikan
permasalahan di awal pertemuan supaya peserta didik membaca dan
menemukan sendiri pemecahan masalah dalam buku atau sumber
belajar yang ia miliki.
31

E. Kerangka Berfikir
Setiap jenis penelitian memerlukan kerangka pikir sebagai acuan
dalam menentukan penelitian agar menghindari terjadinya perluasan
pengertian yang akan mengakibatkan penelitian ini tidak terfokus. Dalam
kegiatan proses pembelajaran dikelas, terkadang memberikan hasil belajar
yang kurang memuaskan karena tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan,
terkhusus pada mata pelajaran fiqih. Hal ini terjadi beberapa kendala saat
proses pembelajaran berlangsung, salah satunya yaitu kurangnya pemahaman
pada peserta didik dalam menerima materi-materi yang diberikan oleh
pendidik.
Melalui model pembelajaran ini, peserta didik diharapkan dapat lebih
aktif dalam proses pembelajaran dengan cara peserta didik diarahkan untuk
dapat menemukan pengetahuan sendiri, sehingga dapat mengembangkan
kemampuan peserta didik dalam mengemukakan pendapat dan
menyampaikan gagasan pemikiran. Dalam model pembelajaran ini peserta
didik dilatih untuk menjadi guru bagi teman-temannya sendiri sehingga bukan
hanya aspek kognitif yang dikembangkan tetapi juga dapat melatih rasa
percaya diri peserta didik.
Adapun pendidik bertindak sebagai pembimbing, dan pengarah.
Oleh karena itu, berdasarkan uraian diatas maka diharapkan model
pembelajaran discovery learning ini efektif terhadap hasil belajar peserta didik
kelas VIII A di MTs Daarul Irfan Kota Tangerang. Adapun kerangka pikiran
yang akan memandu penulis dalam melaksanakan penelitian, seperti gambar
dibawah ini.
32

Gambar 2.1
Tabel Kerangka Berfikir Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran
Discovery Learnig Terhadap Hasil Belajar Siswa kelas VIII A MTs
Daarul Irfan Kota Tangrang.

Model Discovery
Learning (X) Hasil Belajar Siswa
(Y)

Pembelajaran fiqih dengan


model discovery learning

F. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalaha jawaban sementara terhadap perumusan masalah
penelitian, di mana rumusan masalah penelitian yang sudah dinyatakan dalam
bentuk kalimat pertanyaan. Di katakana sementara karena jawaban yang
masih belum pasti dan relevan, perlu di buktikan berdasarkan fakta-fakta yang
diperoleh melalui proses pengumpulan data penelitian. Penulis dapat
mengambil kesimpulan sementara (hipotesis) bahwa dengan diterapkan
strategi pembelajaran discovery learning dalam pembelajaran fiqih dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
33

Hipotesis dalam penemuan ini berarti:


Ada pengaruh penggunaan model pembelajaran discovery learning terhadap
hasil belajar siswa kelas VIII A MTs Daarul Irfan Kota Tangerang Tahun
Pelajaran 2022/2023.
BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini akan di laksanakan di Sekolah MTs Daarul Irfan Kota
Tangerang pada kelas VIII A. Waktu penelitian akan disesuaikan dengan
jadwal pembelajan fiqih pada kelas VIII A, dan disesuaikan dengan materi
pembelajaran yang akan dijadikan objek penelitian sehingga tidak
mengganggu aktifitas belajar disekolah MTs Daarul Irfan Kota Tangerang.

Tabel 3.1
Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No Kegiatanm Jul Agst Septi Oktu Nova Desi

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan judul skripsi

2 Penelitian awal

3 Sidang kolokium

4 Penyusunan proposal

5 Sidang proposal

34
35

B. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif
karena dalam penelitian ini yang akan dilakukan adalah untuk menguji
hipotesis penelitian seberapa besar pengaruh penggunaan model pembelajaran
discovery learning terhadap hasil belajar siswa kelas VIII MTs Daarul Irfan
Kota Tangerang.

C. Metode Penelitian
Secara umum pengertian metode penelitian sebagai cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode Deskriptif analitis (descriptive research). Menurut Nana
Sudjana dan Ibrahim “penelitian deskriptif analitis adalah penelitian yang
berusaha mendeskripsikan suatu peristiwa, kejadian yang telah terjadi pada
saat penelitian dilaksanakan”. Metode ini digunakan agar mampu memahami
dan memberikan gambaran tentang suatu keadaan secara objektif yang
menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penjelasan terhadap data
tersebut serta penampilan dan hasilnya. Metode yang dimaksudkan untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel X terhadap variabel Y.

D. Populasi dan Sampel


1. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek\subjek
yang menjadi kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh
peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya.29 Populasi
adalah hal yang sangat penting dalam subjek penelitian. Populasi

29
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan (Cet.XXII: Bandung, Alfabeta, 2010), H. 112
36

merupakan kumpulan dari sejumlah elemen berupa individu, keluarga,


rumah tangga, kelompok sosial, kelas, organisasi dan lain-lain.30
Untuk mendapatkan suatu hasil penelitian maka tentu diperlukan
populasi (objek penelitian), Sugiono dalam bukunya mengatakan “dalam
penelitian kuantitatif, populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek\subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya”.Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas VIII A MTs Daarul Irfan Kota Tangerang yang berjumlah 62
siswa.

Tabel 3.3
Populasi peserta didik kelas VIII A MTs Daarul Irfan Tangerang

No Kelas Jumlah siswa


1 VIII A 30
2 VIII B 32
Jumlah 62

1. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki


oleh populasi tersebut.31 Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan
dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang di

30
Nanan Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 20190, h. 84
31
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, h. 118
37

ambil dari populasi itu. Sampel adalah sejumlah anggota yang


dipilih\diambil dari suatu populasi.32

Maka peneliti menyimpulkan bahwa sampel adalah sejumlah


individu yang diambil sebagian populasi yang dijadikan sasaran penelitian.
Dengan kata lain sampel adalah bagian dari populasi yang benar-benar
diambil datanya.

Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampel jenuh yaitu


semua populasi dijadikan sampel. Jadi, yang menjadi sampel adalah
sebagian siswa yang mewakili populasi di kelas VIII MTs Daarul Irfan
Kota Tangerang.

E. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini
yaitu berupa angket. Angket yaitu pengumpulan data dengan menyebar
kuesioner atau daftar pertanyaan kepada responden siswa sebagai sampel,
kemudian jawaban tersebut diklarifikasi.
1. Model Pembelajaran Discovery Learning
a. Definisi Konseptual
Model pembelajaran discovery learning adalah model pembelajaran
yang cocok untuk mengatasi masalah belajar. Karena dalam metode
pembelajaran ini suatu pembelajaran yang menyenangkan dan mengajak
siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran yang sudah diberikan
sebelumnya.

32
Muhammad Arif Tiro, Dasar-dasar Statistika, (Cet. III; Makasar: Andira Publisher, 2008),
h. 3
38

a. Definisi Oprasional
Kerangka variabel bebas (X) metode pembelajaran discovery
learning digunakan dalam mata pelajaran fiqih, kelebihan dan kekurangan
discovery learning, dan langkah-langkahnya.
b. Kisi-kisi Instrumen

Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Model Pembelajaran Discovery Learning

Variabel X Aspek Indikator Butir Jumlah


Soal
Model Kelebihan a. Membantu peserta didik 1,2,3, 4
pembelajaran pembelajaran memperbaiki dan 4
discovery discovery meningkatkan keterampilan
learning learning dan proses kognitif
b. Menimbulkan rasa senang pada 5,6,7, 4
peserta didik 8
c. Menyebabkan peserta didik 9,10,1 4
mengarahkan kegiatan 1,12
belajarnya sendiri dengan
melibatkan akalnya dengan
motivasi sendiri
d. Peserta didik akan mengerti 13,14, 4
konsep dasar dan ide-ide lebih 15,16
baik

Kekurangan a. Menimbulkan asumsi 17,18, 3


pembelajaran bahwa ada kesiapan pikiran 19
39

discovery untuk belajar. Bagi peserta


learning didik yang kueang pandai
akan mengalami kesulitan
abstrak dalam berfikir dan
mengungkapkan hubungan
antara konsep-konsep yang
tertulis atau lisan
b. Tidak efesien untuk 20,21, 3
mengajar jumlah peserta 22
didik yang banyak karena
membutuhkan waktu yang
lama untuk membantu
mereka menemukan
jawaban 23,24, 3
c. Pengajaran discovery 25
learning lebih cocok untuk
mengembangkan
pemahaman, sedangkan
pengembangan aspek
konsep, keterampilan dan
emosi keseluruhan kurang
mendapat perhatian.
Langkah- a. Kegiatan belajar dimulai 26,27, 3
langkah dengan memberikan 28
pembelajaran pertanyaan yang
discovery merangsang berfikir siswa
learning b. Selanjutnya memberikan 29,30, 3
kesempatan kepada siswa 31
40

untuk mengidentifikasikan
sebanyak mungkin masalah
yang relevaan dengan
bahan pelajaran
c. Setelah itu memberikan 32,33, 3
kesempatan kepada siswa 34
untuk mengumpulkan
informasi yang relevan
sebanyak-banyaknnya
untuk membuktikan benar
atau tidaknya jawaban
tersebut.
d. Guru memberi kesempatan 35,36, 3
kepada siswa untuk 37
menjelaskan hasil dari
informasi dan jawaban
yang ditemukannya.
e. Kemudian guru 38,39, 3
menyimpulkan dari hasil 40
jawaban yang sudah
dijelaskan siswa.
Jumlah 40

d. Jenis Instrumen

Jenis instrumen pada penelitian ini menggunakan jenis instrument


berupa angket atau kuesioner. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data
41

yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau


pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.33

Untuk jenis skala pengukuran, penelitian ini menggunakan skala


pengukuran likert34

Tabel 3.4
Skor Skala Liter
No Jawaban Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (ST) 4
3 Ragu-ragu 3
4 Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak Setuju 1

e. Uji Coba Instrument


1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Pengujian validitas ini
dilakukan untuk mengetahui apakah instrument yang digunakan untuk
mengukur apa yang diharapkan dalam penelitian ini atau tidak. Hal ini
penting dilakukan karena validitas instrument sangat mempengaruhi hasil
keseluruhan dari penelitian tersebut.
Cara mengukur valliditas konstruk yaitu dengan mencari korelasi
antara masing-masing pertanyaan dengan skor total, adapun rumus yang
digunakan ialah product moment sebagai berikut:

33
Sugiono, Metode Penelitian dan Pengembangan dan R&D, (Bandung Alfabeta,2017),
h.216
34
Ibid 165
42

𝑟𝑥𝑦= 𝑛(∑ 𝑋𝑦)−(∑ 𝑋) (∑ 𝑦)


√{𝑛 (∑ 𝑥2 )−(∑ 𝑥)2 }{𝑛 (∑ 𝑦2 )−(∑ 𝑦)2 }

Keterangan:

𝑟𝑥𝑦 :kofesien korelasi

X :skor variabel X

Y :skor variabel Y

∑𝑋 :hasil penjumlahan seluruh skor variabel x

∑𝑦 :hasil penjumlahan seluruh skor variabel y

∑ 𝑥𝑦 :hasil penjumlahan seluruh skor variabel x dan y

𝑥2 :hasil penguadratan skor variabel x

𝑦2 :hasil penguadratan skor vriabel y

∑ 𝑥2 :hasil penjumlahan skor penguadratan variabel x

∑ 𝑦2 :hasil penjumlahan skor penguadratan vriabel y

n :jumlah responden

2. Uji reliabilitas
Reliabilitas terkait dengan masalah kepercayaan.35 Reliabilitas
adalah ukuran seberapa baik suatu alat ukur dapat bekerja dipercaya atau
diandalkan. Pengujian reliabilitas instrument peneliti menggunakan
metode Alfa Cronbach, rumusnya adalah:

35
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi Revisi cet.10, (Jakarta:Bumi
Aksara,2009), h.86
43

𝑘 ∑ 𝑠𝑖2
𝑟𝑖= { } {1− }
𝑘−1 𝑠𝑡2

Keterangan:
𝑟𝑖 :reliabilitas instrument
k :banyaknya butir pertanyaan
∑ 𝑠𝑖 2 :jumlah varian butir
𝑠𝑡 2 :varian total
f. Instrument Akhir
Instrument akhir adalah instrument yang sudah di uji validitas dan
realibitasnya (yang sudah terlampir).
2. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar dapat diartikan sebagai hasil maksimum yang telah


dicapai oleh peserta didik setelah mengalami proses belajar mengajar
dalam mempelajari materi pelajaran tertentu. Hasil belajar juga dapat
diartikan sebagai perubahan yang terjadi pada peserta didik, dari yang tidak
tahu menjadi tahu, dari yang tidak bisa menjadi bisa, dan dari yang tidak
terampil menjadi terampil.

b. Definisi Oprasional
Kerangka variabel terikat (Y) merupakan hasil usaha siswa yang
dapat dicapai berupa penguasaan pengetahuan, kebiasaan, serta sikap
setelah mengikuti proses belajar mengajar yang dapat dibuktikan dengan
hasil tes, serta hasil belajar juga dibutuhkan siswa untuk mengetahui
kemampuan belajar siswa tersebut.
44

c. Kisi-kisi Instrumen
Tabel 3.5
Kisi-kisi Hasil Belajar fiqih
Variabel Aspek Indikator Butir Jumlah
Y Soal
Hasil Pengetahuan 1. Siswa mampu 1,2,3,4 4
belajar memahami pelajaran
fiqih fiqih 5,6,7,8
2. Menjelaskan pengertian 9,10,11,1 4
puasa 2
3. Menjelaskan hukum 13,14,15 4
puasa
4. Menjelaskan hikmah 4
puasa
Kemampuan 1. Menyebutkan syarat 16,17,18, 4
puasa 19
2. Menyebutkan rukun 20,21,23, 4
puasa 24
3. Menyebutkan udzur 25,26,27, 4
(halangan) puasa 28
Kebiasaan 1. Menyebutkan niat puasa 29,30,31, 4
2. Menjelaskan macam- 32
macam yang 33,34,35, 4
membatalkan puasa 36
3. Menyebutkan macam-
macam puasa 37,38,39, 3
40
Jumlah 40
45

d. Jenis instrument
Jenis instrumen pada penelitian ini menggunakan jenis instrument
berupa angket atau kuesioner. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.36
Untuk jenis skala pengukuran, penelitian ini menggunakan skala
pengukuran likert37

Tabel 3.4
Skor Skala Liter
No Jawaban Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (ST) 4
3 Ragu-ragu 3
4 Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak Setuju 1

e. Uji Coba Instrument


1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Pengujian validitas ini
dilakukan untuk mengetahui apakah instrument yang digunakan untuk
mengukur apa yang diharapkan dalam penelitian ini atau tidak. Hal ini
penting dilakukan karena validitas instrument sangat mempengaruhi hasil
keseluruhan dari penelitian tersebut.

36
Sugiono, Metode Penelitian dan Pengembangan dan R&D, (Bandung Alfabeta,2017), h.216
37
Ibid 165
46

Cara mengukur valliditas konstruk yaitu dengan mencari korelasi


antara masing-masing pertanyaan dengan skor total, adapun rumus yang
digunakan ialah product moment sebagai berikut:

𝑟𝑥𝑦= 𝑛(∑ 𝑋𝑦)−(∑ 𝑋) (∑ 𝑦)


√{𝑛 (∑ 𝑥2 )−(∑ 𝑥)2 }{𝑛 (∑ 𝑦2 )−(∑ 𝑦)2 }

Keterangan:

𝑟𝑥𝑦 :kofesien korelasi

X :skor variabel X

Y :skor variabel Y

∑𝑋 :hasil penjumlahan seluruh skor variabel x

∑𝑦 :hasil penjumlahan seluruh skor variabel y

∑ 𝑥𝑦 :hasil penjumlahan seluruh skor variabel x dan y

𝑥2 :hasil penguadratan skor variabel x

𝑦2 :hasil penguadratan skor vriabel y

∑ 𝑥2 :hasil penjumlahan skor penguadratan variabel x

∑ 𝑦2 :hasil penjumlahan skor penguadratan vriabel y

n :jumlah responden

2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas terkait dengan masalah kepercayaan.38 Reliabilitas adalah
ukuran seberapa baik suatu alat ukur dapat bekerja dipercaya atau

38
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi Revisi cet.10, (Jakarta:Bumi
Aksara,2009), h.86
47

diandalkan. Pengujian reliabilitas instrument peneliti menggunakan


metode Alfa Cronbach, rumusnya adalah:

𝑘 ∑ 𝑠𝑖2
𝑟𝑖= { } {1− }
𝑘−1 𝑠𝑡2

Keterangan:
𝑟𝑖 :reliabilitas instrument
k :banyaknya butir pertanyaan
∑ 𝑠𝑖 2 :jumlah varian butir
𝑠𝑡 2 :varian total

f. Instrument Akhir
Instrument akhir adalah instrument yang sudah di uji validitas dan
realibitasnya (yang sudah terlampir).

F. Teknik Analisis Data


1. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas adalah pengujian untuk mengetahui apakah data
variabel X dan variabel Y berdistribusi normal atau tidak adapun langkah
dalam uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji Chi
Kuadrat.
𝑓𝑜−𝑓ℎ 2
𝑥 2 = ∑( )
𝑓ℎ

Jika 𝑥 2 hitung ≤ 𝑥 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka data berdistribusi normal

Jika 𝑥 2 hitung ≥ 𝑥 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka data berdistribusi tidak normal


48

a. Uji Linearitas
Pengujian linearitas dilakukan melalui uji statistic jika hubungan
antara variabel bebas (X) model discovery learning dengan variabel (Y)
hasil belajar dinyatakan linear apabila harga 𝑓ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih kecil dari 𝑓𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 .
1. Analisi data/Uji Hipotesis
a. Analisis Regresi
Analisis regresi digunakan untuk memprediksikan seberapa jauh
perubahan variabel dependen (variabel terikat), bila nilai variabel
independen (variabel bebas) dimanipulasi atau dirubah-ubah atau ditarik
turunkan.
1) Regresi Sederhana
Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional
ataupun kausal satu variabel indevenden dengan suatu variabel
dependen persamaan umum regresi linier sederhana adalah

𝑦̂ = a + bx
Dimana:
a =konstantan
b =angka arah atau kofesien regresi
x =variabel bebas (model discovery learning)
𝑦̂ =variabel terikat (hasil belajar)
Untuk mencari b menggunakan rumus
𝑛 ∑ 𝑥𝑦−(∑ 𝑥)(∑ 𝑦)
b=
𝑛 ∑ 𝑥 2 −(∑ 𝑦)2
Dimana:
Y =nilai rata-rata dari Y
X =nilai rata-rata dari X
Sedangkan langkah untuk mencari a digunakan rumus:
49

𝑎 =𝑌−𝑏𝑋
Atau
(∑ 𝑥)(𝑥 2 ) − (∑ 𝑥)(∑ 𝑥𝑦)
𝑎=
𝑛 ∑ 𝑥 2 − (𝑥)2

Dimana:
∑ 𝑥𝑦 =jumlah hasil perkalian skor X dan Y
∑ 𝑋 =jumlah seluruh skor X
∑ 𝑌 =jumlah seluruh skor Y

b. Analisis Korelasi
Analisis korelasi adalah analisis yang bertujuan untuk mencari hubungan
antara dua variabel atau lebih. Adapun analisis korelasi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis korelasi Product Moment. Teknik
korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan
hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel tidak berdistribusi
normal, dan sumber data dari dua variabel atau lebih tersebut adalah tidak
sama.
1) Korelasi Product Moment
Rumus yang digunakan pada Product moment yaitu:

𝑟 𝑛 ∑ 𝑥𝑦−(∑ 𝑥)(∑ 𝑦)
𝑥𝑦=
√{𝑛 ∑ 𝑥2− (∑ 𝑥)2 }{𝑛 ∑ 𝑦2− (∑ 𝑦)2 }

Keterangan:

𝑟𝑥𝑦 =kofesien korelasi product moment

X =skor variabel X
50

Y =skor variabel Y

∑𝑌 =hasil penjumlahan seluruh skor variabel Y

∑𝑋 =hasil penjumlahan seluruh skor variabel X

∑ 𝑋𝑌 =hasil penjumlahan seluruh skor variabel X dan Y

𝑥2 =hasil penguadratan skor variabel x

𝑌2 =hasil penguadratan skor variabel Y

∑ 𝑋2 =hasil penjumlahan skor penguadratan variabel X

∑ 𝑌2 =hasil penjumlahan skor penguadratan variabel Y

n =jumlah responden

Untuk memberikan interpretasi terhadap angka index korelasi


“r” product moment dilakukan melalui tabel.

Tabel 3.7
Angka Index Korelasi “r” Product Moment

Interval Koefisien Tingkat Hubungan


0.00-0.199 Sangat Rendah
0.20-0.399 Rendah
0.40-0.599 Sedang
0.60-0.799 Kuat
0.80-1.000 Sangat Kuat

Setelah ada korelasi maka dihitung seberapa besar kontribusinya


dengan menggunakan koefisien determinasi (KD), yang besarnya adalah
kuadrat dan koefisien korelasi. Koefisien ini disebut koefisien penentu
51

karena varian yang terjai pada variabel dependen dapat dijelaskan melalui
varian yang terjadi padaa variabel independen.

2) Koefisien Determinan
Koefisien determinan (penentu) yaitu bertujuan untuk mengetahui
besar variasi Y ditentukan oleh variasi X. Rumusu koefisien
determinan adalah sebagai berikut:
KD = 𝑟 2 x 100%
Keterangan:
KD =koefisien Determinan
𝑟2 =koefisien korelasi
3) Uji t Korelasi
Dimana menggunakan rumus:

𝑡 𝑟
√𝑛−2
ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔=
√1+𝑟2

Keterangan:
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =t.hitung
𝑟 =koefisien korelasi
𝑛−2 =derajat kebebasan
𝑟2 =koefisien determinan/determinan

Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, 𝐻0 ditolak


Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, 𝐻0 diterima39

39
Suharimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2010), h. 110
52

G. Uji Hipotesis
1. Menentukan Hipotesis Statistik
Hipotesis merupakan kebenaran sementara yang perlu diuji
kebenarannya. Oleh karena itu hipotesis berfungsi sebagai kemungkinan
untuk menguji kebenaran suatu teori. Menurut arkunto, “hipotesis dapat
diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul”.
Sedangkan hipotesis satatistik ialah hipotesis operasional yang
diterjemahkan kedalam bentuk angka-angka statistic sesuai dengan alat
ukur yang dipilih oleh peneliti.
Hipotesis statistik atau hipotesis nol (𝐻𝑜 ) bersifat netral dan objektif
serta berfungsi sebagai pembandig bagi hipotesis alternative (𝐻𝑎 ). Adapun
hipotesis statistic dalam penelitian ini adalah:
𝐻𝑜 : 𝜌 = 0 Berarti tidak ada pengaruh positif model pembelajaran
discovery learning terhadap hasil belajar siswa
𝐻𝑎 : 𝜌 > 0 Berarti ada pengaruh positif model pembelajaran discovery
learning terhadap hasil belajar siswa.
2. Menentukan Tingkat Signifikan
Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi 𝛼 =
5% (uji dilakukan dua sisi karena untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh yang signifikan, jika satu sisi digunakan untuk mengetahui
pengaruh lebih kecil atau lebih besar).
Tingkat signifikansi dalam hal ini berarti kita mengambil resiko salah
dalam mengambil keputusan untuk menolak hipotesis yang benar
sebanyak-banyaknya 5% (signifikansi 5% atau 0,05) adalah ukuran yang
sering digunakan dalam penelitian.
53

a. Langkah-langkah Pengujian Pengaruh Variabel X terhadap Y


1) Menentukan hitung kesalahan standar estiminasi

√∑ 𝑦 2−𝑎 ∑ 𝑦−𝑏 ∑ 𝑥𝑦
𝑠𝑒 = 𝑛−2

Dimana:

𝑠𝑒 =standar estimasi

n =jumlah responden

2) Menentukan hitung kesalahan standar koefisien regresi

𝑠𝑏= 𝑠𝑒
2
√∑ 𝑥 2 −(∑ 𝑥) −𝑟 2
𝑛

Dimana:

𝑠𝑏 =standar baku

n =jumlah responden

3) Menentukan 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
Setelah diketahui hipotesis statistiknya, kemudian dilakukan
pengujian signifikan koefisien korelasi (uji t), pengujian ini
digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen
(model pembelajaran discovery learning) berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependen (prestasi belajar siswa)

𝑡 𝑟
√𝑛−2
ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔=
√1+𝑟 2
54

Dimana:

𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =t.hitung
𝑟 =koefisien korelasi
𝑛−2 =derajat kebebasan
𝑟2 =koefisien determinan/determinan
4) Menentukan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
Tabel distribusi t dicari 𝛼 = 5% atau 0.05 (uji dua sisi)
dengan derajat kebebasan (dk) n-2 (n adalah jumlah
sampel). Berdasarkan pengujian tersebut (signifikansi =
0,05) diperoleh hasil untuk 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

b. Kriteria Pengujian
𝐻𝑂 diterima jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔< 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka 𝐻𝑎 ditolak
𝐻𝑂 ditolak jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔> 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka 𝐻𝑎 diterima

Setelah mengetahui 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada uji dua sisi (signifikansi =


0.05) dengan derajat kebebasan (dk) n-2 maka 32-2=30
diperoleh untuk 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sebesar 2.042. Maka dapat dilihat
gambar sebagai berikut:

Daerah Penolakan Daerah Penerimaan


Ho PPenerimaan Ha

Daerah Penerimaan H0
Ho

𝛼 = −2.042 𝛼 = 2.042
Gambar 3.1
Daerah Penerimaan 𝑯𝑶 dan 𝑯𝜶 Pada Uji Signifikansi
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data
Pembahasan sebelumnya peneliti telah mengemukakan bahwa
teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini
adalah dengan menyebar angket. Angket yang disebarkan tersebut
jumlahnya disesuaikan dengan jumlah siswa, yaitu sebanyak 30 orang
siswa sebagai responden penelitian dan dijawab berdasarkan jawaban
mereka masing-masing. Dari hasil angket yang telah terkumpul dan
dilakukan perhitungan sebagai berikut:

Tabel 4.1
Data variabel X dan variabel Y

No Nilai X Nilai Y
148 176
1
163 159
2
161 176
3
155 157
4
171 171
5
165 171
6
151 161
7

55
56

No Nilai X Nilai Y
141 164
8
112 106
9
118 124
10
141 151
11
161 163
12
157 151
13
120 100
14
150 143
15
88 124
16
133 128
17
147 162
18
97 118
19
144 161
20
129 162
21
153 170
22
161 170
23
162 174
24
167 160
25
148 145
26
103 110
27
130 139
28
139 151
29
130 157
30
143 175
31
144 163
32
57

No Nilai X Nilai Y
156 175
33
143 151
34
142 162
35
166 167
36
150 158
37
151 150
38
125 128
39
144 143
40
5709 6076

142,725 151,9
X

Dapat diperoleh ∑X = 5709 dan ∑Y= 6076

2. Uji Persyaratan Analisis


a. Uji Normalitas ( Lilliefors )
1) Uji Normalitas Model Discovery learning (X)

Uji normalitas yang dilakukan yaitu dengan


menggunakan rumus Lilliefors, uji normalitas data ini
dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti
berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau
tidak.
Prosedur pengujian normalitas data Discovery
learning antara lain:
a) Menentukan Skor Terbesar dan Terkecil Skor
Terbesar = 171
Skor Terkecil = 88
b) Menentukan Rentangan (R)
58

R = 171– 88 =83
c) Menentukan Banyaknya Kelas (BK) BK = 1 + 3,3 (Rumus
Sturgess)
BK = 1 + 3,3log (40)
= 1 + 3,3 (1,602)
= 1 + 5,28
= 6,28 = 6
b) Menentukan Panjang Kelas (i)
R
𝑖 = Bk
I = 83
6
𝑖 = 13,8 = 14
c) Menetukan Rata-rata (̅X)

Tabel 4.2
Distribusi frekuensi skor baku Model discovery
learning (X)

Niai

Kelas interval tenga


h (xi)
F Xi² fXi f.Xi²
88-101 2 94,5 8930,2 189 17860,5
5
102-115 2 108,5 11772, 217 23544,5
3
116-129 4 122,5 15006, 490 60025
3
130-143 9 136,5 18632, 1228, 167690,2
3 5 5
59

TABEL 4.3
TABEL PENOLONG UNTUK UJI NORMALITAS

│F(zi)-
No X F Z F(zi) S(zi) F(zi)-S(zi)
S(zi)│

-
88
1 1 2,88 0,001988376 -0,025 0,02698837 0,026988376
4 6
-
97
2 1 2,41 0,00797626 0,05 -0,04202374 0,04202374
1
-
103
3 1 2,09 0,0183089 0,075 -0,0566911 0,0566911
5
- -
112
4 1 1,62 0,052616138 0,1 0,04738386 0,047383862
1 2
- -
118
5 1 1,30 0,096800485 0,125 0,02819951 0,028199515
5 5
-
120
6 1 - 0,117023196 0,15 0,03297680 0,032976804
1,2 4
-
125
7 1 0,93 0,176185542 0,175 0,00118554 0,001185542
7 2
-
129
8 1 0,72 0,235762498 0,2 0,03576249 0,035762498
6 8
-
130 2
9 0,67 0,251428895 0,25 0,00142889 0,001428895
4 5

-
133
10 1 0,51 0,305025731 0,275 0,03002573 0,030025731
6 1
60

11 139 1 - 0,38132603 0,3 0,08132603 0,081326031


0,2 1 1
-
141 2
12 0,09 0,39781762 0,35 0,04781762 0,04781762
5
61

│F(zi)-
No X f z F(zi) S(zi) F(zi)-S(zi)
S(zi)│

-
142
13 1 0,042 0,4191767 0,375 0,04417674 0,044176749
49 9
14 143 2 0,011 0,4920216 0,425 0,06702168 0,067021686
86 6
15 144 3 0,063 0,4720968 0,5 -0,02790317 0,02790317
3
16 147 1 0,221 0,5909541 0,525 0,06595411 0,065954115
15 5
17 148 2 0,274 0,6102612 0,575 0,03526124 0,035261248
48 8
18 150 2 0,379 0,6480272 0,625 0,02302729 0,023027292
92 2
-
151 2
19 0,432 0,6664021 0,675 0,00859782 0,008597821
79 1
20 153 1 0,537 0,7054014 0,7 0,00540148 0,005401484
84 4
21 155 1 0,642 0,7389137 0,725 0,0139137 0,0139137

22 156 1 0,695 0,7549029 0,75 0,00490290 0,004902906


06 6
-
157
23 1 0,747 0,7733726 0,775 0,00162735 0,001627352
48 2
24 161 1 0,958 0,8314723 0,8 0,03147239 0,031472393
93 3
25 162 1 1,011 0,8437523 0,825 0,01875235 0,018752355
55 5
26 163 3 1,063 0,8554277 0,9 -0,0445723 0,0445723

-
165
27 1 1,168 0,8789995 0,925 0,04600048 0,046000484
16 4
62

│F(zi)-
No X F Z F(zi) S(zi) F(zi)-S(zi)
S(zi)│

-
167
29 1 1,274 0,8997274 0,975 0,07527256 0,075272568
32 8
-
171
30 1 1,484 0,9318878 1 0,06811211 0,068112118
82 8
4
0

Dari hasil perhitungan Uji Normalitas di atas,


diperoleh Lo= 0,0813 sedangkan dari tabel lillifors
diketahui pada a = 0,05 (n=40) diperoleh Ltabel 0,1400.
Maka dapat disimpulkan bahwa Lhitung (Lo) lebih kecil dari
Ltabel dimana 0.0813 < 0,1400 maka data tersebut
berdistribusi normal.
2) Uji Normalitas Aktivitas Belajar Peserta Didik (Y)
Uji Normalitas yang dilakukan yaitu dengan menggunakan
rumus Lillifors,
uji normalitas data ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang
diteliti
berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak.
Prosedur pengujian normalitas data Aktivitas
Belajar Peserta Didik antara lain:
a) Menentukan Skor
Terbesar dan Terkecil
Skor Terbesar = 176
Skor Terkecil = 10
63

b) Menentukan Rentangan (R)


R = 176 – 100= 76
c) Menentukan Banyaknya Kelas (BK) BK = 1 + 3,3 (Rumus
Sturgess)
BK = 1 + 3,3 (Rumus sturgess)
BK = 1 + 3,3log (40)
= 1 + 3,3 (1,602)
= 1 + 5,28
= 6,28 = 6
d) Menentukan Panjang Kelas (i)
i=R
BK
i= 76
6
i=12,6 = 13

e) Menetukan Rata-rata (̅X)

Tabel 4.4

Distribusi frekuensi skor baku Aktivitas Belajar


Peserta Didik (Y)

Niai
Kelas tenga
Interva F h (xi) Xi² fXi f.Xi²
l
100-
112 3 106 1123 318 33708
6
113-
125 3 119 1416 357 42483
1
64

126-
138 2 132 17424 264 34848

139-
151 9 145 21025 130 189225
5
152-
164 13 158 24964 205 324532
4
165-
177 10 171 29241 171 292410
0
∑ 40 729 118051 600 917206
8

∑ 𝒇𝒙𝒊
X= 𝒏
𝟔𝟎𝟎𝟖
̅=
𝒙 𝟒𝟎

̅ = 150,2
𝒙

f) Menentukan simpangan baku (standar deviasi)

S = √𝑛. ∑ 𝑓𝑥 2 – (∑ 𝑓𝑥1 )
n.(n-1)

S = √40. (917206) − (6008)


40.(40-1)
S = √36688240 − 36096064
1560

S = √569276
1560
S = √379,6
65

S = 19,48
g) Membuat tabel penolong

Tabel 4.5

Tabel penolong untuk uji normalitas variabel Y

│F(zi)-
No Y F Z F(zi) S(zi) F(zi)-S(zi)
S(zi)│

-
100
1 1 2,642 0,004120903 -0,025 0,029120903 0,029120903
1
-
106
2 1 2,326 0,010009275 0,05 -0,039990725 0,039990725
3
-
110
3 1 2,115 0,017172404 0,075 -0,057827596 0,057827596
8
-
118
4 1 1,694 0,04503771 0,1 -0,05496229 0,05496229
7
-
124
5 2 1,378 0,083947377 0,15 -0,066052623 0,066052623
9
-
6 128 2 1,168 0,121403382 0,2 -0,078596618 0,078596618
4
-
7 139 1 0,589 0,277930637 0,225 0,052930637 0,052930637
5
-
8 143 2 0,378 0,352343932 0,275 0,077343932 0,077343932
9
66

-
145
9 1 0,273 0,392042311 0,3 0,092042311 0,092042311
7

Dari hasil perhitungan uji normalitas diatas, diperoleh LO = 0,0920 sedangkan dari
tabel lilifors diketahui pada 𝛼 = 0,05 (𝑛 = 40) diperoleh 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 (𝐿𝑂 ) Lebih
kecil dari 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dimana 0,0920 < 0,1400 maka data tersebut berdistribusi normal.

Tabel 4.6
Hasil Uji Normalitas Variabel (X) dan Variabel (Y)

Variabel Jumlah Taraf 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 Keterangan


sampel signifikan
Variabel 40 0,05 0,0813 0,1400 Normal
(x)
Variabel 40 0,05 0,0920 0,1400 Normal
(y)

b. Uji Linearitas (JK)


Selanjutnya untuk menguji linearitas regresi antara kelompok-
kelompok yang diteliti, pengujian linearitas ini dilakukan dengan
menggunakan uji kesamaan varians satu arah dengan rumus:

𝐽 2
(∑ 𝑌)
𝐾𝐸= ∑𝐾{∑ 𝑌 𝑁 }

Dimana:

𝐽𝐾𝐸 =Jumlah kuadrat error

∑ 𝑦 2 =jumlah y kuadrat

n =jumlah sampel
67

Adapun langkah-langkah perhitungannya dengan cara menentukan nilai-nilai sebagai


berikut:

JK (T) = ∑ 𝑌 2 = 946568

(∑ 𝑦) (6076)
JK (a) = 𝑛
= 40
= 922944,4

(∑ 𝑥)(∑ 𝑦)
JK (b/a) = b {∑ 𝑥𝑦 − }
𝑛

(5709)(6076)
= 0,8357 {879605 − 40
}

= 0,8357 {879605 − 866741.4}

= 0,8357 (12863.6) = 107,501

JK (S) = JK (T) – JK (a) – JK (b/a)

=946568 – 922944.4 – 107,501 = 23516.099

JK (G) = -28970,5

JK (TC) = JK (S) – JK(G) = 23516.099 - -28970,5 = 2322128,5

Sehingga didapat tabel ANAVA sebagai berikut

Tabel 4.6 Anava

Sumber Jumlah Rata-rata F-


Dk F
Varias kuadrat kuadrat hitu
tabe
(JK) (JK) ng
l
(Fo)
Koefisien
1 922944.4 922944.4
(a)
Regresi ( 28
1 107,501 107,501
(b/a) : 12
)
68

=
3,1
1
Sisa 38 23516.099 618.844
k-2 =
Tuna
30 - 2 2322128.5 82.933
Cocok
(28)
n-k = 0,034
Galat 40 - 28 -28970,5 -2414.2
= (12)

Kriteria uji linearitas adalah 𝑓ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔<𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 berdasarkan tabel diatas, maka


𝑓ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔<𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau 0,034 < 3,11 pada tarap signifikansi 99% ini berarti data
tersebut adalah linier.

3. Analisi Data/Uji Hipotesis

a. Analisis Regresi

1) Regresi Sederhana

∑ 𝑥 =5709

∑ 𝑦 = 6076

∑ 𝑥 2 = 829663

∑ 𝑦 2 =946568

∑ 𝑥𝑦 =879605
∑𝑥 5709
Mean 𝑥̅ = 𝑥̅ = 𝑥̅ = 142,725
𝑛 40

∑𝑦 6076
Mean 𝑦̅ = 𝑦̅ = 𝑦̅ = 151,9
𝑛 40

𝑛 (∑ 𝑥𝑦)− (∑ 𝑥)(∑ 𝑦)
b= 𝑛 (∑ 𝑒 − 𝑥 2 )−(∑ 𝑥)

40 (879605)−(5709)(6076)
b= 40(9663)−(5709)
69

35184200−34687884
b = 33186520−32592681

496316
b = 593839

b = 0,8357 atau 0,835

∑ 𝑦−𝑏.∑ 𝑥
a= 𝑛

6076−(0,835).(5709)
a=
40

6076−(4738,47)
a= 40

1.337,53
a=
40

a = 32.613

(Sugiyono, 2017: 266)

Jadi 𝑦̅ = a+b𝑥̅

= 32,6 + (0,83). 142,725

= 32,6 + 118,461

= 151,061
(Sugiyono, 2017:261)

1) Determinan Regresi

∑(𝑦−𝑦)2
𝑟 2 = 1 - ∑(𝑦−𝑦)2

5871,009
𝑟 2 = 1-
16606,8

𝑟 2 = 1- 0,3535

𝑟 2 = 0,64 x 100%

𝑟 2 = 64%

c. Analisis Korelasi
1) Korelasi Prosuct Moment
70

Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel Model


Discovery learning (X) dengan variabel hasil Belajar Peserta Didik
(Y) di MTs Daarul Irfan Kota Tangerang, maka perlu dilakukan uji
kolerasi. Adapun pengujian kolerasi ini dapat dihitung dengan
menggunakan rumus kolerasi product moment Untuk lebih jelasnya,
perhitungan dengan rumus product moment dapat dilihat dari uraian di
bawah ini.

𝑟𝑥𝑦= 𝑛 ∑ 𝑥𝑦−(∑ 𝑥)(∑ 𝑦)


√{𝑛 ∑ 𝑥2− (∑ 𝑥)2 }{𝑛 ∑ 𝑦2− (∑ 𝑦)2 }

40.879605−(5709)(6076)
𝑟𝑥𝑦 =
√40.829633−(5709)(40,94568−(6076)
35184200−34687884
𝑟𝑥𝑦 =
√(33185320−32592681)(37862720−36917776)
496316
𝑟𝑥𝑦 =
√(592639)(944944)
496316
𝑟𝑥𝑦 =
√560010667216
496316
𝑟𝑥𝑦 =
748,338.604654

𝑟𝑥𝑦 = 0,663
(Arikunto, 2019: 213)
Jika dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan sempel
40 dan taraf signifikansi adalah 0,312. Dengan demikian r hitung > r tabel (0,663
> 0,312) ini berarti terdapat hubungan yang positif antara penggunaan Metode
Sosiodrama dengan Aktivitas Belajar Peserta Didik. Dari hasil tersebut, jika
dikonsultasikan dengan tabel interpretasi koefisien korelasi adalah sebagai
berikut :
1) Koefisien Korelasi Determinan (𝑟 2 )

Untuk menentukan besar/kecilnya pengaruh penggunaan Metode


71

Sosiodrama variabel bebas (X) dalam Aktivitas Belajar Peserta Didik

variabel terikat (Y) dapat ditentukan dengan rumus koefesien korelasi

determinan.

Rumus koefesien determinan sebagai berikut:

𝐾𝐷= 𝑟 2 𝑋 100%
Keterangan: KD = nilai koefisien determinan
𝑟 2 = nilai koefisien korelasi (Siregar, 2015;2020)
KD=(0,663) (0,663) x 100%
=0,439 x 100%
=49,3%
Nilai koefisien menunjukan angka 49,3% artinya hubungan antara
model discovery learning dengan hasil belajar siswa sebesar
49,3%.
Tabel 4.8
Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Hasil Penelitian

Interval Koefisen Tingkat Hubungan


1,000 Positif Sempurna
0,800 – 0,999 Sangat Kuat
0,600 – 0,799 Kuat
0,400 – 0,599 Cukup Kuat
0,200 – 0,399 Rendah
0,000 – 0,199 Sangat Rendah
-1,000 Negatif sempurna

.
B. Pembahasan Hasil Peenelitian
Dari hasil perhitungan product moment maka terdapat korelasi positif

sebesar 0,314 antara Sosiodrama terhadap Aktivitas Belajar Peserta Didik pada
72

pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam pada kelas VIII MTs Daarul Irfan

Tangerang. Pada uji t korelasi dalam penelitian ini 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (5,522 > 2,024)

sehingga dalam penelitian ini terdapat pengaruh positif yang signifikan karena

dalam uji t regresi 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (5,522 > 2,024) sehingga penelitian Model
73

Discovery Learing memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Hasil Belajar

Peserta Didik di MTs Daarul Irfan Kota Tangerang. Dalam analisis korelasi

suatu angka yang disebut dengan koefisien determinasi (KD), yang besarnya

dikuadratkan dari koefisien korelasi (r²), maka koefisien determinannya sebesar r²

= 64%, sehingga dapat dijelaskan bahwa Model discovery learning memiliki

pengaruh yang signifikan dalam hasil Belajar Siswa pada pelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam.

Judul skripsi tentang “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa

Indonesia dengan Menerapkan Model Pembelajaran Sosiodrama Pada Siswa

Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 111 pekan baru tahun 2014”. Berdasarkan

hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa

meningkat setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran sosiodrama, sedangkan ketuntasan secara klasikal juga

mengalami peningkatan, dimana sebelum tindakan persentase ketuntasan

hanya 50% setelah dilakukan tindakan pada siklus I menjadi 64,3% dan pada

siklus II meningkat menjadi 94,3%

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kondisi lingkungan yang semakin

memburuk. Selain itu, kegiatan pembelajaran di sekolah kurang memberikan

perhatian terhadap aspek afektif. Tahap penelitian yang ditempuh adalah

menentukan lokasi penelitian yaitu di MTs Sepatan Tangerang Banten. Sampel

yang diambil dengan teknik purposive sampling adalah siswa kelas VIII A yang

berjumlah 30 siswa dan VII B yang berjumlah 32 siswa. Populasi pada penelitian

ini yaitu seluruh siswa kelas VIII A yang berjumlah 62 orang siswa. Pengumpulan
74

data dilakukan dengan menggunakan Lembar Observasi, Tes Tertulis, dan

Skala Sikap dianalisis dengan uji validitas (Pearson Product Moment), uji

reabilitas (Alpha), uji normalitas ,uji homogenitas (ANAVA) Berdasarkan hasil

perhitungan One Sample Related t test, diketahui bahwa nilai thitung = 0,663 >

ttabel = 0,312, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Jadi, terdapat pengaruh pada

Model discovery learning yang signifikan terhadap hasil belajar.

C. Keterbatasan Penelitian

Penulis mengakui bahwa pelaksanaan penelitian ini kurang

maksimal dalam penelitian yang penulis laksanakan tentunya mempunyai

banyak keterbatasan-keterbatasan yang penulis laksanakan diantaranya adalah

1. Keterbatasan tempat penelitian

Penelitian yang penulis laksanakan terbatas pada satu tempat, yaitu pada

MTs Daarul Irfan Tangerang, sehingga jika penelitian ini dilaksanakan

pada tempat lain di mungkinkan hasilnya berbeda. Namun demikian,

tempat ini dapat mewakili untuk dijadikan tempat penelitan dan kalupun

hasil penelitian di tempat lain akan berbeda tetapi kemungkinan tidak akan

jauh menyimpang dari hasil penelitian yang penulis laksanakan.

2. Keterbatasan waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama pembuatan skripsi, waktu yang singkat

inilah yang dapat mempersempit ruang gerak penelitian, sehingga dapat

berpengaruh terhadap hasil penelitian yang penulis laksanakan. Tetapi waktu

yang sempit ini akan berharga sekali apabila digunakan sebaik- baiknya.

3. Terbatasnya referensi yang penulis miliki yang berhubungan dengan


75

penelitian ini.

4. Penulis masih belum berpengalaman dalam melakukan penelitian,

sehingga dapat mempengaruhi hasil penelitian ini seperti :

a. Pemilihan variabel penelitian yang masih memungkinkan timbulnya

kesalahan-kesalahan walaupun telah dilandasi dengan aspek teoritis.

b. Kelemahan dalam pengumpulan data yang berupa angket yang diisi oleh

responden yang tidak dapat terkontrol, hal ini memungkinkan

tanggapan tidak sesuai dengan kenyataan.

Oleh karena itu Peneliti terbuka untuk menerima kritik dan saran

yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan hasil penelitian ini. Peneliti

berharap ada peneliti lanjutan mampu menemukan jawaban tersebut. Di

mana waktunya lebih lama dengan materi yang sama pada sekolah yang

setara kemampuan siswanya. Kami ucapkan terima kasih pada para

pembaca dan akan menjadi tantangan untuk melaksanakan penelitian

lanjutan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil karya yang berjudul “Pengaruh Model discovery learning

terhadap hasil Belajar Peserta Didik Kelas VIII MTs Daarul Irfan Tangerang

Tahun Pelajaran 2022/2023” ini dilatar belakangi oleh masalah model

mengajar dalam proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan pendidik

dan peserta didik diruang kelas. Maka penulis dapat menyimpulkan sebagai

berikut :

1. Terdapat hubungan positif yang signifikan, antara Model discovery


learning dengan hasil Belajar Peserta Didik pada mata pelajaran fiqih.
2. Model discovery learning terhadap hasil Belajar Peserta Didik Kelas
VIII MTs Daarul Irfan Tangerang khususnya pada mata pelajaran fiqih
karena hasil dari t hitung lebih besar dari t tabel itu membuktikan bahwa
ada pengaruh yang signifikan antara model discovery learning dengan
hasil belajar.
3. Berdasarkan penelitian yang dilakukan terdapat pengaruh yang signifikan antara
Model discovery learning dalam Meningkatkan hasil Belajar Peserta Didik Kelas
VIII di MTs Daarul Irfan Tangerang. Pengaruh yang ditunjukan sebesar 0,663.
Sedangkan besarnya hubungan atau korelasi ditunjukan dengan nilai korelasi
sebesar 0,663 jika dikonsultasikan kedalam tabel r product moment yang artinya
terdapat hubungan yang signifikan antara Model discovery learning dalam
Meningkatkan hasil Belajar Peserta Didik. Berdasarkan perhitungan pada taraf
signifikan 0,05 dan = 40 dengan dk = 40 - 2 = 38, sehingga di peroleh thitung =
5,533 Sedangkan nilai ttabel adalah 2,042 maka thitung > ttabel yaitu: 5,533 > 2,042,
sehingga hipotesis penelitian terdapat pengaruh yang positif Variabel X terhadap
Y, artinya signifikan. Nilai koefisien menunjukan angka 49,3% artinya hubungan

76
77

antara Model discovery learning dengan hasil Belajar Peserta Didik sebesar
49,3%.

B. Saran-Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian sebagaimana telah dikemukakan di atas,
penulis mengemukakan beberapa saran sebagai berikut :
1. Seorang guru hendaknya mengerti tugas dan kewajiban, serta
senantiasa menyadari pentingnya pemilihan model yang tepat dan
sesuai dengan materi pelajaran serta kondisi siswa.
2. Guru hendaknya berkomunikasi kepada siswa dalam memenuhi
kebutuhan mereka di kelas agar proses belajar siswa terpenuhi
baik kebutuhan teknologi maupun ilmu pengetahuan yang semakin
dinamis. Sehingga kebutuhan siswa terpenuhi guna bekal di
kehidupannya di masa depan.
3. Kepada semua pihak agar mengadakan kerjasama yang baik antara
orang tua, sekolah, dan masyarakat. .
DAFTAR PUSTAKA

Agung, dan Zarah, Metode Penelitian Kuantitatif (Yogyakarta, Pandiva Buku 2016), H.
107
Bakhrul, Ulum, Mata Pelajaran Fiqih (dalam
http://blogeulum.blogspot.co.id\2013\02\mata-pelajaran-fiqih.html pada 20
desember 2017)

Djazuli, Ilmu Fiqih: Penggalian Perkembangan dan Penerapan Hukum Islam, (Jakarta:
Kencana, 2012), h.

Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h.30

Hanafiah, Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, (Bandung: Refika, 2009) hal.77

Husnaini, Usman, dan Purnomo, Setiady Akhar, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta:
Bumi Aksara, 2009), h. 64

Imam, Muhammad Abu Zahroh, Ushul Fiqih, (Kairo: Dar al-Fikr al-Arobi, t.th), 11

KBBI, (Tangerang: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2011), h.1291

Kosasih, Strategi Belajar dan Pembelajaran: Implementasi Kurikulum 2013, h.83

M. Hosnah, Pendekatan Saintifik dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21 (Cet


II: Bogor: Ghalia Indonesi

M. Hosnan, Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21: Kunci
Sukses Implementassi Kurikulum 2013, hal.284

Muhamad, Nurdin, Pengaruh Metode Discovery Learning untuk meningkatkan percaya


diri peserta didik, Jurnal Pendidikan Universitas Garut Vol.IX no 1 (2016),h..9

Peraturan, Mentri, Agama, Republik Indonesia (Permenag RI) Nomor 000912 Tahun
2013 Tentang Kurikulum 2013

Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013) 44

Republik, Indonesia, Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang system Pendididkan


Nasional (Cet, IV: Jakarta: Sinar Grafika, 2011) h.3

Ridwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Penelitian Pemula


(Bandung: Alfabeta, 2018), h. 73

78
79

Sudjana. Nanan, dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 20190, h. 84

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. (Bandung Alfabeta, 2006)
h. 71

Sulfemi, Bagja, Wahyu dan Supriyadi, Dede, Pengaruh Kemampuan Pedagogik Guru
dengan Hasil Belajar, Jurnal Program studi Administrasi Pendidikan STKIP
Muhamadiyah Bogor vol.XVIII no 02 (2018), h.2

Syafii, Karim, Fiqih-Ushul Fiqih, (Bandung, Pustaka Setia, 2007), h.11

Teungku, Muhammad, Hasbi ash-Shiddiqieqy, Pengantar Ilmu Fiqh, (Semarang: Pustaka


Rizki Putra) h.15

Tiro, Arif, Muhammad, Dasar-dasar Statistika, (Cet. III; Makasar: Andira Publisher,
2008), h. 3
80

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1
Angket Penggunaan Model Discovery Learning

Jawaban Alternatif
No Pernyataan
SS S N TS STS

Pembelajara fiqih dengan menggunakan

1 model pembelajaran discovery learning

memudahkan

siswa dalam proses pembelajaran.


Pembelajaran fiqih yang disampaikan

2 guru menggunakan model discovery

learning mudah dipahami oleh siswa.

Menggunakan model discovery learning


3 proses pembelajaran menjadi lebih efektif
dan efisien.

Siswa mengalami kesulitan dalam

memahami materi pelajaran fiqih ketika


4
guru menggunakan model discovery

learning

Pembelajaran fiqih dengan menggunakan

5 Model discovery learning lebih cepat

untuk diingat.
81

Menggunakan model discovery

6 learning dapat memperjelas materi

yang

disampaikan guru.
Menggunakan model discovery

learning dapat merubah materi yang


7
bersifat abstrak menjadi nyata dan jelas

sehingga mudah dipahami oleh siswa.

Menggunakan model discovery learning


membuat pelajaran fiqih menjadi
8 menarik.

Menggunakan model discovery dapat


mengatasi rasa bosan pada siswa saat
10 belajar.

Pelajaran fiqih menggunakan modl

11 discovery learning lebih

menyenangkan bagi

siswa.
Menggunakan model discovery

learning membuat siswa lebih


12
memperhatikan materi yang

disampaikan.
82

Menggunakan model discovery

learning dapat menyesuaikan


13
materi pembelajaran dengan tujuan

pembelajaran.

Menggunakan model discovery

learning memudahkan siswa


14
memahami materi pembelajaran serta

dapat

mencapai tujuan pembelajaran.

15 Menggunakan model discovery learning


dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Menggunakan model dicovery learning

membuat siswa lebih fokus pada materi


16
yang disampaikan sehingga hasil

belajar meningkat.

Menggunakan model discovery learning


17 membuat siswa lebih aktif dalam
mengikuti proses pembelajaran.

Menggunakan model discovery

learning menarik perhatian siswa


18
dalam proses pembelajaran sehingga

hasil

belajar siswa meningkat.


83

Menggunakan model discovery learning


19 siswa mampu mendeskripsikan materi
yang disampaikan.

Menggunakan model dicovery

20 learning siswa mampu

mempraktikan

materi yang disampaikan.


84

Lampiran 2
Angket Hasil Belajar

Jawaban Alternatif
No Pernyataan
SS S N TS STS

1 Siswa mampu mengetahui definisi haji.

2 Siswa mampu mengetahui hukum haji.

Siswa mampu mengetahui bahwa

3 hikmah ibadah haji merupakan bagian

dari upaya menghapus dosa.

4 Siswa mampu mengetahui syarat haji.

5 Siswa mampu mengetahui rukun haji.

Siswa mampu menjelaskan definisi haji


6
di depan kelas.

Siswa mampu menjelaskan larangan saat


7
menunaikan ibadah haji.

Siswa mampu menjelaskan dimana


8
tempat pelaksanaan ibadah haji.

Siswa mampu menjelaskan syarat haji

9 yang harus dilakukan sebelum

melaksanakan ibadah haji.

10 Siswa mampu menjelaskan rukun haji.


85

Siswa mampu mempraktikan tata cara


11
tawaf yang benar.

Siswa mampu mempraktikan tata cara


12
sai yang benar.

Siswa mampu mempraktikan tata cara


13
melemparkan jumroh.

Siswa mampu mempraktikan tata cara


14
menggunakan kain ihram dengan benar.

Siswa mampu mempraktikan bacaan


15
talbiyah.

Siswa mampu mendefinisikan tentang


16
wukuf.

Siswa mampu mendefinisiakan tentang


17
tawaf.

Siswa mampu memndefinisikan tentang


18
sai.

Siswa mampu mendefinisikan tentang


19
tahalul.

Siswa mampu mendefinisikan tentang


20
menertibkan rukun.
86

Lampiran 3 Uji Validitas Variabel X


NO NAM 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 UMLA
H
1 AS 3 4 2 4 2 2 2 5 4 2 2 2 2 5 5 5 5 5 5 2 2 5 5 2 2 5 4 3 3 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 148
2 NS 2 3 2 3 2 2 4 5 3 3 2 4 5 5 5 5 5 5 5 4 2 4 5 5 5 5 5 3 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 3 5 163
3 HN 3 4 3 4 4 2 4 5 4 2 2 4 4 5 5 5 5 5 4 2 2 5 5 4 4 5 5 3 4 4 5 5 5 4 5 5 5 3 3 4 161
4 TR 3 2 3 3 2 3 4 5 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 3 5 5 3 2 4 4 5 4 5 3 4 5 5 2 3 5 155
5 SU 3 2 2 4 2 2 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 3 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 171
6 IN 3 2 2 4 2 2 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 3 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 3 5 4 5 3 2 4 165
7 ZN 3 3 2 3 2 2 4 5 3 3 3 2 5 5 5 5 5 4 5 2 2 5 5 2 4 5 2 2 4 4 5 5 5 4 5 5 5 2 4 5 151
8 EF 3 2 2 3 2 2 3 5 3 2 5 5 5 5 5 5 5 2 3 4 5 5 3 2 5 2 3 2 5 3 2 3 5 5 5 2 5 3 3 2 141
9 PF 2 3 3 3 3 4 4 4 2 2 3 2 2 3 3 3 4 2 4 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 4 2 3 3 3 2 3 4 112
10 DA 2 3 2 3 3 2 3 5 3 2 2 2 2 5 3 3 3 3 4 2 2 2 3 3 4 3 2 2 2 3 3 3 4 3 4 3 5 3 3 4 118
11 SS 3 2 3 2 4 5 4 5 3 3 3 2 4 2 4 3 5 4 4 2 4 3 4 3 4 4 2 2 3 4 3 5 4 5 5 4 4 3 3 5 141
12 AQ 2 3 2 3 4 5 4 5 3 4 4 4 4 3 3 4 3 5 5 3 2 4 5 5 5 5 3 4 5 5 4 4 3 5 4 5 5 5 5 5 161
13 RR 3 4 3 2 5 4 3 5 3 3 2 3 2 2 2 3 5 4 5 3 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 3 5 4 5 5 157
14 JA 2 5 3 3 2 4 3 4 1 1 3 2 5 1 4 4 4 2 5 2 3 3 4 4 4 3 1 2 3 3 3 3 4 2 3 4 3 2 3 3 120
15 MY 2 3 3 2 4 4 5 5 3 3 2 3 5 5 5 4 5 4 5 2 3 3 5 4 4 5 3 3 3 2 4 5 4 4 4 4 5 4 3 4 150
16 TA 3 2 3 4 3 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 4 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 3 3 2 5 4 3 3 3 3 3 88
17 RP 2 2 2 2 2 3 3 5 2 2 2 2 3 5 5 5 5 3 5 1 2 5 5 5 5 4 2 2 2 3 3 5 5 3 4 3 4 3 3 4 133
18 MR 2 5 3 5 2 2 4 5 3 3 4 4 4 3 4 4 5 3 5 2 3 4 5 3 5 4 3 2 2 4 4 4 5 3 4 4 5 4 3 4 147
19 NZ 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 3 3 2 3 2 1 2 2 2 5 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 4 3 2 3 3 97
20 AL 2 2 3 2 3 2 4 2 4 4 2 2 4 5 5 5 4 4 5 3 3 3 5 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 5 5 5 3 5 144
21 FA 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 5 4 4 4 3 4 2 3 3 3 3 3 5 3 2 3 2 3 4 3 5 4 4 5 4 5 5 129
22 AN 2 2 3 2 3 4 2 4 4 4 2 2 5 5 5 5 4 3 5 4 5 4 5 4 5 5 3 4 4 5 3 3 5 3 5 4 5 3 3 5 153
23 FF 2 2 3 3 4 5 5 5 2 4 4 2 5 5 5 5 5 3 5 4 5 4 5 4 5 5 3 4 4 5 3 3 5 3 5 4 5 3 3 5 161
24 MR 3 3 3 3 4 5 4 5 4 2 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 3 4 5 3 4 5 5 2 5 4 4 3 3 3 162
25 IP 3 2 3 3 4 4 5 5 3 2 3 4 5 5 5 5 5 4 5 3 4 3 5 5 5 5 5 3 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 3 5 167
26 NA 2 3 3 3 2 3 4 5 4 3 3 4 4 2 5 5 5 3 5 1 3 4 5 5 5 4 3 3 5 5 4 4 5 3 4 4 4 3 3 3 148
27 AD 3 3 3 3 3 2 2 3 3 1 3 3 3 5 5 5 3 5 1 2 2 3 3 1 3 3 1 2 3 3 1 1 1 1 3 3 3 1 1 3 103
28 AS 2 3 3 3 2 3 3 5 3 3 3 3 4 2 4 3 5 3 5 2 3 4 5 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 130
29 NR 2 3 3 3 2 3 4 5 4 3 3 2 4 2 5 5 5 3 5 1 3 4 5 5 5 4 3 3 3 4 3 2 3 3 4 4 5 3 3 3 139
30 SM 2 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 4 4 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 130
31 AK 2 2 2 3 2 2 5 5 2 3 2 4 4 2 5 5 5 2 5 4 3 4 2 5 5 2 2 2 3 5 5 5 3 5 5 5 5 2 4 5 143
32 MF 2 3 3 3 2 4 4 4 3 3 1 3 3 5 3 5 5 4 5 3 3 3 3 3 5 3 3 1 1 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 144
33 AS 2 3 3 2 4 2 4 5 3 3 2 4 3 5 5 5 5 4 5 2 2 4 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 5 3 5 3 5 3 3 5 156
34 AP 3 3 2 3 3 2 5 5 3 5 4 3 5 5 3 3 5 4 5 3 3 3 3 3 5 3 4 3 4 5 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 143
35 NP 3 2 3 4 3 5 4 5 3 2 4 3 5 5 4 3 5 3 4 3 3 2 4 5 5 4 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 4 4 142
36 FR 2 3 3 5 3 5 5 5 3 4 5 5 4 4 3 3 5 3 5 3 3 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 3 3 5 3 5 5 4 5 166
37 NE 2 3 3 3 5 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 3 2 2 5 5 5 5 4 3 3 2 3 4 3 3 4 5 5 3 5 4 150
38 RA 3 2 3 5 3 5 5 5 3 3 3 5 5 4 5 3 5 3 5 3 2 2 5 4 5 4 3 2 5 3 3 5 3 3 5 3 5 3 4 4 151
39 BZ 4 3 4 3 2 2 4 2 2 2 3 2 4 2 3 3 5 4 5 4 4 3 5 4 4 2 3 3 4 2 2 4 5 2 4 3 2 2 2 2 125
40 GN 2 4 5 4 5 5 5 4 3 4 5 3 5 5 2 2 5 5 5 5 2 2 2 3 5 5 1 2 1 3 3 2 5 5 5 2 5 2 2 4 144
∑ 0 98 113 110 125 116 126 149 178 120 112 118 125 158 156 165 163 184 143 181 108 121 142 168 148 176 161 125 112 137 145 140 153 164 142 174 152 176
128 133 164 5709
V 0,1 -0 -0 0,2 0,2 0,3 0,6 0,7 0,6 0,6 0,3 0,1 0,6 0,5 0,4 0,5 0,6 0,5 0,7 0,4 0,5 0,6 0,7 0,6 0,6 0,7 0,7 0,6 0,6 0,7 0,7 0,6 0,6 0,2 0,7 0,4 0,7 0,5 0,3 0,5
ritis 0,3 v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v
87

Lampiran 4 Hasil Uji Validitas Variabel Y


NO NAM 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 2 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 UMLA
6 H
1 AS 3 4 2 4 2 2 2 5 4 2 2 2 2 5 5 5 5 5 5 2 2 5 5 2 2 5 4 3 3 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 148
2 NS 2 3 2 3 2 2 4 5 3 3 2 4 5 5 5 5 5 5 5 4 2 4 5 5 5 5 5 3 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 3 5 163
3 HN 3 4 3 4 4 2 4 5 4 2 2 4 4 5 5 5 5 5 4 2 2 5 5 4 4 5 5 3 4 4 5 5 5 4 5 5 5 3 3 4 161
4 TR 3 2 3 3 2 3 4 5 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 3 5 5 3 2 4 4 5 4 5 3 4 5 5 2 3 5 155
5 SU 3 2 2 4 2 2 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 3 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 171
6 IN 3 2 2 4 2 2 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 3 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 3 5 4 5 3 2 4 165
7 ZN 3 3 2 3 2 2 4 5 3 3 3 2 5 5 5 5 5 4 5 2 2 5 5 2 4 5 2 2 4 4 5 5 5 4 5 5 5 2 4 5 151
8 EF 3 2 2 3 2 2 3 5 3 2 5 5 5 5 5 5 5 2 3 4 5 5 3 2 5 2 3 2 5 3 2 3 5 5 5 2 5 3 3 2 141
9 PF 2 3 3 3 3 4 4 4 2 2 3 2 2 3 3 3 4 2 4 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 4 2 3 3 3 2 3 4 112
10 DA 2 3 2 3 3 2 3 5 3 2 2 2 2 5 3 3 3 3 4 2 2 2 3 3 4 3 2 2 2 3 3 3 4 3 4 3 5 3 3 4 118
11 SS 3 2 3 2 4 5 4 5 3 3 3 2 4 2 4 3 5 4 4 2 4 3 4 3 4 4 2 2 3 4 3 5 4 5 5 4 4 3 3 5 141
12 AQ 2 3 2 3 4 5 4 5 3 4 4 4 4 3 3 4 3 5 5 3 2 4 5 5 5 5 3 4 5 5 4 4 3 5 4 5 5 5 5 5 161
13 RR 3 4 3 2 5 4 3 5 3 3 2 3 2 2 2 3 5 4 5 3 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 3 5 4 5 5 157
14 JA 2 5 3 3 2 4 3 4 1 1 3 2 5 1 4 4 4 2 5 2 3 3 4 4 4 3 1 2 3 3 3 3 4 2 3 4 3 2 3 3 120
15 MY 2 3 3 2 4 4 5 5 3 3 2 3 5 5 5 4 5 4 5 2 3 3 5 4 4 5 3 3 3 2 4 5 4 4 4 4 5 4 3 4 150
16 TA 3 2 3 4 3 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 4 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 3 3 2 5 4 3 3 3 3 3 88
17 RP 2 2 2 2 2 3 3 5 2 2 2 2 3 5 5 5 5 3 5 1 2 5 5 5 5 4 2 2 2 3 3 5 5 3 4 3 4 3 3 4 133
18 MR 2 5 3 5 2 2 4 5 3 3 4 4 4 3 4 4 5 3 5 2 3 4 5 3 5 4 3 2 2 4 4 4 5 3 4 4 5 4 3 4 147
19 NZ 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 3 3 2 3 2 1 2 2 2 5 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 4 3 2 3 3 97
20 AL 2 2 3 2 3 2 4 2 4 4 2 2 4 5 5 5 4 4 5 3 3 3 5 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 5 5 5 3 5 144
21 FA 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 5 4 4 4 3 4 2 3 3 3 3 3 5 3 2 3 2 3 4 3 5 4 4 5 4 5 5 129
22 AN 2 2 3 2 3 4 2 4 4 4 2 2 5 5 5 5 4 3 5 4 5 4 5 4 5 5 3 4 4 5 3 3 5 3 5 4 5 3 3 5 153
23 FF 2 2 3 3 4 5 5 5 2 4 4 2 5 5 5 5 5 3 5 4 5 4 5 4 5 5 3 4 4 5 3 3 5 3 5 4 5 3 3 5 161
24 MR 3 3 3 3 4 5 4 5 4 2 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 3 4 5 3 4 5 5 2 5 4 4 3 3 3 162
25 IP 3 2 3 3 4 4 5 5 3 2 3 4 5 5 5 5 5 4 5 3 4 3 5 5 5 5 5 3 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 3 5 167
26 NA 2 3 3 3 2 3 4 5 4 3 3 4 4 2 5 5 5 3 5 1 3 4 5 5 5 4 3 3 5 5 4 4 5 3 4 4 4 3 3 3 148
27 AD 3 3 3 3 3 2 2 3 3 1 3 3 3 5 5 5 3 5 1 2 2 3 3 1 3 3 1 2 3 3 1 1 1 1 3 3 3 1 1 3 103
28 AS 2 3 3 3 2 3 3 5 3 3 3 3 4 2 4 3 5 3 5 2 3 4 5 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 130
29 NR 2 3 3 3 2 3 4 5 4 3 3 2 4 2 5 5 5 3 5 1 3 4 5 5 5 4 3 3 3 4 3 2 3 3 4 4 5 3 3 3 139
30 SM 2 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 4 4 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 130
31 AK 2 2 2 3 2 2 5 5 2 3 2 4 4 2 5 5 5 2 5 4 3 4 2 5 5 2 2 2 3 5 5 5 3 5 5 5 5 2 4 5 143
32 MF 2 3 3 3 2 4 4 4 3 3 1 3 3 5 3 5 5 4 5 3 3 3 3 3 5 3 3 1 1 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 144
33 AS 2 3 3 2 4 2 4 5 3 3 2 4 3 5 5 5 5 4 5 2 2 4 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 5 3 5 3 5 3 3 5 156
34 AP 3 3 2 3 3 2 5 5 3 5 4 3 5 5 3 3 5 4 5 3 3 3 3 3 5 3 4 3 4 5 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 143
35 NP 3 2 3 4 3 5 4 5 3 2 4 3 5 5 4 3 5 3 4 3 3 2 4 5 5 4 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 4 4 142
36 FR 2 3 3 5 3 5 5 5 3 4 5 5 4 4 3 3 5 3 5 3 3 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 3 3 5 3 5 5 4 5 166
37 NE 2 3 3 3 5 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 3 2 2 5 5 5 5 4 3 3 2 3 4 3 3 4 5 5 3 5 4 150
38 RA 3 2 3 5 3 5 5 5 3 3 3 5 5 4 5 3 5 3 5 3 2 2 5 4 5 4 3 2 5 3 3 5 3 3 5 3 5 3 4 4 151
39 BZ 4 3 4 3 2 2 4 2 2 2 3 2 4 2 3 3 5 4 5 4 4 3 5 4 4 2 3 3 4 2 2 4 5 2 4 3 2 2 2 2 125
40 GN 2 4 5 4 5 5 5 4 3 4 5 3 5 5 2 2 5 5 5 5 2 2 2 3 5 5 1 2 1 3 3 2 5 5 5 2 5 2 2 4 144
∑ 0 98 113 110 125 116 126 149 178 120 112 118 125 158 156 165 163 184 143 181 108 121 142 168 148 176 161 125 112 137 145 140 153 164 142 174 152 176
128 133 164 5709
88

LAMPIRAN 5 Angket Penggunaan Model Discovery Learning

A. Petunjuk Pengisian:

1. Siswa dimohon untuk mengisi seluruh pernyataan yang ada pada


angket ini.

2. Bacalah setiap pernyataan dengan baik, kemudian tetapkan jawaban.

3. Berilah tanda ceklis ( √ ) pada salah satu kolom alternalif

jawaban yang dipilih sesuai keadaan yang sebenarnya.

4. Tidak memberikan jawaban ganda dalam satu pernyataan/butir


angket.

B. Keterangan Alternatif

Jawaban Responden: SS

= Sangat setuju

S = Setuju

N = Netral

TS = Tidak setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

Jawaban Alternatif
No Pernyataan
SS S N TS STS

Pembelajara fiqih dengan menggunakan

1 model pembelajaran discovery learning

memudahkan

siswa dalam proses pembelajaran.


89

Pembelajaran fiqih yang disampaikan

2 guru menggunakan model discovery

learning mudah dipahami oleh siswa.

Menggunakan model discovery learning


3 proses pembelajaran menjadi lebih efektif
dan efisien.

Siswa mengalami kesulitan dalam

memahami materi pelajaran fiqih ketika


4
guru menggunakan model discovery

learning

Pembelajaran fiqih dengan menggunakan

5 Model discovery learning lebih cepat

untuk diingat.

Menggunakan model discovery

6 learning dapat memperjelas materi

yang

disampaikan guru.
Menggunakan model discovery

learning dapat merubah materi yang


7
bersifat abstrak menjadi nyata dan jelas

sehingga mudah dipahami oleh siswa.


90

Menggunakan model discovery learning


membuat pelajaran fiqih menjadi
8 menarik.

Menggunakan model discovery dapat


mengatasi rasa bosan pada siswa saat
10 belajar.

Pelajaran fiqih menggunakan modl

11 discovery learning lebih

menyenangkan bagi

siswa.
Menggunakan model discovery

learning membuat siswa lebih


12
memperhatikan materi yang

disampaikan.

Menggunakan model discovery

learning dapat menyesuaikan


13
materi pembelajaran dengan tujuan

pembelajaran.

Menggunakan model discovery

learning memudahkan siswa


14
memahami materi pembelajaran serta

dapat

mencapai tujuan pembelajaran.


91

15 Menggunakan model discovery learning


dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Menggunakan model dicovery learning

membuat siswa lebih fokus pada materi


16
yang disampaikan sehingga hasil

belajar meningkat.

Menggunakan model discovery learning


17 membuat siswa lebih aktif dalam
mengikuti proses pembelajaran.

Menggunakan model discovery

learning menarik perhatian siswa


18
dalam proses pembelajaran sehingga

hasil

belajar siswa meningkat.

Menggunakan model discovery learning


19 siswa mampu mendeskripsikan materi
yang disampaikan.

Menggunakan model dicovery

20 learning siswa mampu

mempraktikan

materi yang disampaikan.


92

LAMPIRAN 6 Angket Hasil Belajar

A. Petunjuk Pengisian:

1. Siswa dimohon untuk mengisi seluruh pernyataan yang ada pada


angket ini.

2. Bacalah setiap pernyataan dengan baik, kemudian tetapkan jawaban.

3. Berilah tanda ceklis ( √ ) pada salah satu kolom alternalif

jawaban yang dipilih sesuai keadaan yang sebenarnya.

4. Tidak memberikan jawaban ganda dalam satu pernyataan/butir


angket.

B. Keterangan Alternatif

Jawaban Responden: SS

= Sangat setuju

S = Setuju

N = Netral

TS = Tidak setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

Jawaban Alternatif
No Pernyataan
SS S N TS STS

1 Siswa mampu mengetahui definisi haji.

2 Siswa mampu mengetahui hukum haji.

Siswa mampu mengetahui bahwa

3 hikmah ibadah haji merupakan bagian

dari upaya menghapus dosa.


93

4 Siswa mampu mengetahui syarat haji.

5 Siswa mampu mengetahui rukun haji.

Siswa mampu menjelaskan definisi haji


6
di depan kelas.

Siswa mampu menjelaskan larangan saat


7
menunaikan ibadah haji.

Siswa mampu menjelaskan dimana


8
tempat pelaksanaan ibadah haji.

Siswa mampu menjelaskan syarat haji

9 yang harus dilakukan sebelum

melaksanakan ibadah haji.

10 Siswa mampu menjelaskan rukun haji.

Siswa mampu mempraktikan tata cara


11
tawaf yang benar.

Siswa mampu mempraktikan tata cara


12
sai yang benar.

Siswa mampu mempraktikan tata cara


13
melemparkan jumroh.

Siswa mampu mempraktikan tata cara


14
menggunakan kain ihram dengan benar.

Siswa mampu mempraktikan bacaan


15
talbiyah.
94

Siswa mampu mendefinisikan tentang


16
wukuf.

Siswa mampu mendefinisiakan tentang


17
tawaf.

Siswa mampu memndefinisikan tentang


18
sai.

Siswa mampu mendefinisikan tentang


19
tahalul.

Siswa mampu mendefinisikan tentang


20
menertibkan rukun.
95

Lampiran 7 Uji Validitas Variabel X


NO NAM 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 UMLA
H
1 AS 3 4 2 4 2 2 2 5 4 2 2 2 2 5 5 5 5 5 5 2 2 5 5 2 2 5 4 3 3 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 148
2 NS 2 3 2 3 2 2 4 5 3 3 2 4 5 5 5 5 5 5 5 4 2 4 5 5 5 5 5 3 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 3 5 163
3 HN 3 4 3 4 4 2 4 5 4 2 2 4 4 5 5 5 5 5 4 2 2 5 5 4 4 5 5 3 4 4 5 5 5 4 5 5 5 3 3 4 161
4 TR 3 2 3 3 2 3 4 5 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 3 5 5 3 2 4 4 5 4 5 3 4 5 5 2 3 5 155
5 SU 3 2 2 4 2 2 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 3 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 171
6 IN 3 2 2 4 2 2 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 3 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 3 5 4 5 3 2 4 165
7 ZN 3 3 2 3 2 2 4 5 3 3 3 2 5 5 5 5 5 4 5 2 2 5 5 2 4 5 2 2 4 4 5 5 5 4 5 5 5 2 4 5 151
8 EF 3 2 2 3 2 2 3 5 3 2 5 5 5 5 5 5 5 2 3 4 5 5 3 2 5 2 3 2 5 3 2 3 5 5 5 2 5 3 3 2 141
9 PF 2 3 3 3 3 4 4 4 2 2 3 2 2 3 3 3 4 2 4 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 4 2 3 3 3 2 3 4 112
10 DA 2 3 2 3 3 2 3 5 3 2 2 2 2 5 3 3 3 3 4 2 2 2 3 3 4 3 2 2 2 3 3 3 4 3 4 3 5 3 3 4 118
11 SS 3 2 3 2 4 5 4 5 3 3 3 2 4 2 4 3 5 4 4 2 4 3 4 3 4 4 2 2 3 4 3 5 4 5 5 4 4 3 3 5 141
12 AQ 2 3 2 3 4 5 4 5 3 4 4 4 4 3 3 4 3 5 5 3 2 4 5 5 5 5 3 4 5 5 4 4 3 5 4 5 5 5 5 5 161
13 RR 3 4 3 2 5 4 3 5 3 3 2 3 2 2 2 3 5 4 5 3 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 3 5 4 5 5 157
14 JA 2 5 3 3 2 4 3 4 1 1 3 2 5 1 4 4 4 2 5 2 3 3 4 4 4 3 1 2 3 3 3 3 4 2 3 4 3 2 3 3 120
15 MY 2 3 3 2 4 4 5 5 3 3 2 3 5 5 5 4 5 4 5 2 3 3 5 4 4 5 3 3 3 2 4 5 4 4 4 4 5 4 3 4 150
16 TA 3 2 3 4 3 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 4 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 3 3 2 5 4 3 3 3 3 3 88
17 RP 2 2 2 2 2 3 3 5 2 2 2 2 3 5 5 5 5 3 5 1 2 5 5 5 5 4 2 2 2 3 3 5 5 3 4 3 4 3 3 4 133
18 MR 2 5 3 5 2 2 4 5 3 3 4 4 4 3 4 4 5 3 5 2 3 4 5 3 5 4 3 2 2 4 4 4 5 3 4 4 5 4 3 4 147
19 NZ 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 3 3 2 3 2 1 2 2 2 5 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 4 3 2 3 3 97
20 AL 2 2 3 2 3 2 4 2 4 4 2 2 4 5 5 5 4 4 5 3 3 3 5 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 5 5 5 3 5 144
21 FA 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 5 4 4 4 3 4 2 3 3 3 3 3 5 3 2 3 2 3 4 3 5 4 4 5 4 5 5 129
22 AN 2 2 3 2 3 4 2 4 4 4 2 2 5 5 5 5 4 3 5 4 5 4 5 4 5 5 3 4 4 5 3 3 5 3 5 4 5 3 3 5 153
23 FF 2 2 3 3 4 5 5 5 2 4 4 2 5 5 5 5 5 3 5 4 5 4 5 4 5 5 3 4 4 5 3 3 5 3 5 4 5 3 3 5 161
24 MR 3 3 3 3 4 5 4 5 4 2 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 3 4 5 3 4 5 5 2 5 4 4 3 3 3 162
25 IP 3 2 3 3 4 4 5 5 3 2 3 4 5 5 5 5 5 4 5 3 4 3 5 5 5 5 5 3 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 3 5 167
26 NA 2 3 3 3 2 3 4 5 4 3 3 4 4 2 5 5 5 3 5 1 3 4 5 5 5 4 3 3 5 5 4 4 5 3 4 4 4 3 3 3 148
27 AD 3 3 3 3 3 2 2 3 3 1 3 3 3 5 5 5 3 5 1 2 2 3 3 1 3 3 1 2 3 3 1 1 1 1 3 3 3 1 1 3 103
28 AS 2 3 3 3 2 3 3 5 3 3 3 3 4 2 4 3 5 3 5 2 3 4 5 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 130
29 NR 2 3 3 3 2 3 4 5 4 3 3 2 4 2 5 5 5 3 5 1 3 4 5 5 5 4 3 3 3 4 3 2 3 3 4 4 5 3 3 3 139
30 SM 2 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 4 4 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 130
31 AK 2 2 2 3 2 2 5 5 2 3 2 4 4 2 5 5 5 2 5 4 3 4 2 5 5 2 2 2 3 5 5 5 3 5 5 5 5 2 4 5 143
32 MF 2 3 3 3 2 4 4 4 3 3 1 3 3 5 3 5 5 4 5 3 3 3 3 3 5 3 3 1 1 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 144
33 AS 2 3 3 2 4 2 4 5 3 3 2 4 3 5 5 5 5 4 5 2 2 4 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 5 3 5 3 5 3 3 5 156
34 AP 3 3 2 3 3 2 5 5 3 5 4 3 5 5 3 3 5 4 5 3 3 3 3 3 5 3 4 3 4 5 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 143
35 NP 3 2 3 4 3 5 4 5 3 2 4 3 5 5 4 3 5 3 4 3 3 2 4 5 5 4 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 4 4 142
36 FR 2 3 3 5 3 5 5 5 3 4 5 5 4 4 3 3 5 3 5 3 3 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 3 3 5 3 5 5 4 5 166
37 NE 2 3 3 3 5 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 3 2 2 5 5 5 5 4 3 3 2 3 4 3 3 4 5 5 3 5 4 150
38 RA 3 2 3 5 3 5 5 5 3 3 3 5 5 4 5 3 5 3 5 3 2 2 5 4 5 4 3 2 5 3 3 5 3 3 5 3 5 3 4 4 151
39 BZ 4 3 4 3 2 2 4 2 2 2 3 2 4 2 3 3 5 4 5 4 4 3 5 4 4 2 3 3 4 2 2 4 5 2 4 3 2 2 2 2 125
40 GN 2 4 5 4 5 5 5 4 3 4 5 3 5 5 2 2 5 5 5 5 2 2 2 3 5 5 1 2 1 3 3 2 5 5 5 2 5 2 2 4 144
∑ 0 98 113 110 125 116 126 149 178 120 112 118 125 158 156 165 163 184 143 181 108 121 142 168 148 176 161 125 112 137 145 140 153 164 142 174 152 176
128 133 164 5709
v 0,1 -0 -0 0,2 0,2 0,3 0,6 0,7 0,6 0,6 0,3 0,1 0,6 0,5 0,4 0,5 0,6 0,5 0,7 0,4 0,5 0,6 0,7 0,6 0,6 0,7 0,7 0,6 0,6 0,7 0,7 0,6 0,6 0,2 0,7 0,4 0,7 0,5 0,3 0,5
ritis 0,3 v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v
96

Lampiran 8 Hasil Uji Validitas Variabel


NO NAM 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 UMLA
H
1 AS 3 4 2 4 2 2 2 5 4 2 2 2 2 5 5 5 5 5 5 2 2 5 5 2 2 5 4 3 3 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 148
2 NS 2 3 2 3 2 2 4 5 3 3 2 4 5 5 5 5 5 5 5 4 2 4 5 5 5 5 5 3 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 3 5 163
3 HN 3 4 3 4 4 2 4 5 4 2 2 4 4 5 5 5 5 5 4 2 2 5 5 4 4 5 5 3 4 4 5 5 5 4 5 5 5 3 3 4 161
4 TR 3 2 3 3 2 3 4 5 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 3 5 5 3 2 4 4 5 4 5 3 4 5 5 2 3 5 155
5 SU 3 2 2 4 2 2 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 3 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 171
6 IN 3 2 2 4 2 2 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 3 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 3 5 4 5 3 2 4 165
7 ZN 3 3 2 3 2 2 4 5 3 3 3 2 5 5 5 5 5 4 5 2 2 5 5 2 4 5 2 2 4 4 5 5 5 4 5 5 5 2 4 5 151
8 EF 3 2 2 3 2 2 3 5 3 2 5 5 5 5 5 5 5 2 3 4 5 5 3 2 5 2 3 2 5 3 2 3 5 5 5 2 5 3 3 2 141
9 PF 2 3 3 3 3 4 4 4 2 2 3 2 2 3 3 3 4 2 4 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 4 2 3 3 3 2 3 4 112
10 DA 2 3 2 3 3 2 3 5 3 2 2 2 2 5 3 3 3 3 4 2 2 2 3 3 4 3 2 2 2 3 3 3 4 3 4 3 5 3 3 4 118
11 SS 3 2 3 2 4 5 4 5 3 3 3 2 4 2 4 3 5 4 4 2 4 3 4 3 4 4 2 2 3 4 3 5 4 5 5 4 4 3 3 5 141
12 AQ 2 3 2 3 4 5 4 5 3 4 4 4 4 3 3 4 3 5 5 3 2 4 5 5 5 5 3 4 5 5 4 4 3 5 4 5 5 5 5 5 161
13 RR 3 4 3 2 5 4 3 5 3 3 2 3 2 2 2 3 5 4 5 3 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 3 5 4 5 5 157
14 JA 2 5 3 3 2 4 3 4 1 1 3 2 5 1 4 4 4 2 5 2 3 3 4 4 4 3 1 2 3 3 3 3 4 2 3 4 3 2 3 3 120
15 MY 2 3 3 2 4 4 5 5 3 3 2 3 5 5 5 4 5 4 5 2 3 3 5 4 4 5 3 3 3 2 4 5 4 4 4 4 5 4 3 4 150
16 TA 3 2 3 4 3 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 4 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 3 3 2 5 4 3 3 3 3 3 88
17 RP 2 2 2 2 2 3 3 5 2 2 2 2 3 5 5 5 5 3 5 1 2 5 5 5 5 4 2 2 2 3 3 5 5 3 4 3 4 3 3 4 133
18 MR 2 5 3 5 2 2 4 5 3 3 4 4 4 3 4 4 5 3 5 2 3 4 5 3 5 4 3 2 2 4 4 4 5 3 4 4 5 4 3 4 147
19 NZ 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 3 3 2 3 2 1 2 2 2 5 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 4 3 2 3 3 97
20 AL 2 2 3 2 3 2 4 2 4 4 2 2 4 5 5 5 4 4 5 3 3 3 5 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 5 5 5 3 5 144
21 FA 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 5 4 4 4 3 4 2 3 3 3 3 3 5 3 2 3 2 3 4 3 5 4 4 5 4 5 5 129
22 AN 2 2 3 2 3 4 2 4 4 4 2 2 5 5 5 5 4 3 5 4 5 4 5 4 5 5 3 4 4 5 3 3 5 3 5 4 5 3 3 5 153
23 FF 2 2 3 3 4 5 5 5 2 4 4 2 5 5 5 5 5 3 5 4 5 4 5 4 5 5 3 4 4 5 3 3 5 3 5 4 5 3 3 5 161
24 MR 3 3 3 3 4 5 4 5 4 2 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 3 4 5 3 4 5 5 2 5 4 4 3 3 3 162
25 IP 3 2 3 3 4 4 5 5 3 2 3 4 5 5 5 5 5 4 5 3 4 3 5 5 5 5 5 3 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 3 5 167
26 NA 2 3 3 3 2 3 4 5 4 3 3 4 4 2 5 5 5 3 5 1 3 4 5 5 5 4 3 3 5 5 4 4 5 3 4 4 4 3 3 3 148
27 AD 3 3 3 3 3 2 2 3 3 1 3 3 3 5 5 5 3 5 1 2 2 3 3 1 3 3 1 2 3 3 1 1 1 1 3 3 3 1 1 3 103
28 AS 2 3 3 3 2 3 3 5 3 3 3 3 4 2 4 3 5 3 5 2 3 4 5 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 130
29 NR 2 3 3 3 2 3 4 5 4 3 3 2 4 2 5 5 5 3 5 1 3 4 5 5 5 4 3 3 3 4 3 2 3 3 4 4 5 3 3 3 139
30 SM 2 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 4 4 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 130
31 AK 2 2 2 3 2 2 5 5 2 3 2 4 4 2 5 5 5 2 5 4 3 4 2 5 5 2 2 2 3 5 5 5 3 5 5 5 5 2 4 5 143
32 MF 2 3 3 3 2 4 4 4 3 3 1 3 3 5 3 5 5 4 5 3 3 3 3 3 5 3 3 1 1 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 144
33 AS 2 3 3 2 4 2 4 5 3 3 2 4 3 5 5 5 5 4 5 2 2 4 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 5 3 5 3 5 3 3 5 156
34 AP 3 3 2 3 3 2 5 5 3 5 4 3 5 5 3 3 5 4 5 3 3 3 3 3 5 3 4 3 4 5 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 143
35 NP 3 2 3 4 3 5 4 5 3 2 4 3 5 5 4 3 5 3 4 3 3 2 4 5 5 4 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 4 4 142
36 FR 2 3 3 5 3 5 5 5 3 4 5 5 4 4 3 3 5 3 5 3 3 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 3 3 5 3 5 5 4 5 166
37 NE 2 3 3 3 5 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 3 2 2 5 5 5 5 4 3 3 2 3 4 3 3 4 5 5 3 5 4 150
38 RA 3 2 3 5 3 5 5 5 3 3 3 5 5 4 5 3 5 3 5 3 2 2 5 4 5 4 3 2 5 3 3 5 3 3 5 3 5 3 4 4 151
39 BZ 4 3 4 3 2 2 4 2 2 2 3 2 4 2 3 3 5 4 5 4 4 3 5 4 4 2 3 3 4 2 2 4 5 2 4 3 2 2 2 2 125
40 GN 2 4 5 4 5 5 5 4 3 4 5 3 5 5 2 2 5 5 5 5 2 2 2 3 5 5 1 2 1 3 3 2 5 5 5 2 5 2 2 4 144
∑ 0 98 113 110 125 116 126 149 178 120 112 118 125 158 156 165 163 184 143 181 108 121 142 168 148 176 161 125 112 137 145 140 153 164 142 174 152 176
128 133 164 5709
v 0,1 -0 -0 0,2 0,2 0,3 0,6 0,7 0,6 0,6 0,3 0,1 0,6 0,5 0,4 0,5 0,6 0,5 0,7 0,4 0,5 0,6 0,7 0,6 0,6 0,7 0,7 0,6 0,6 0,7 0,7 0,6 0,6 0,2 0,7 0,4 0,7 0,5 0,3 0,5
ritis 0,3 v v v v v v v V v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v
97

Lampiran 9 Uji Linearitas

NO X Y X² Y² XY

1 148 176 21904 30976 26048

2 163 159 26569 25281 25917

3 161 176 25921 30976 28336

4 155 157 24025 24649 24335

5 171 171 29241 29241 29241

6 165 171 27225 29241 28215

7 151 161 22801 25921 24311

8 141 164 19881 26896 23124

9 112 106 12544 11236 11872

10 118 124 13924 15376 14632

11 141 151 19881 22801 21291

12 161 163 25921 26569 26243

13 157 151 24649 22801 23707

14 120 100 14400 10000 12000

15 150 143 22500 20449 21450

16 88 124 7744 15376 10912


98

NO X Y X² Y² XY

17 133 128 17689 16384 17024

18 147 162 21609 26244 23814

19 97 118 9409 13924 11446

20 144 161 20736 25921 23184

21 129 162 16641 26244 20898

22 153 170 23409 28900 26010

23 161 170 25921 28900 27370

24 162 174 26244 30276 28188

25 167 160 27889 25600 26720

26 148 145 21904 21025 21460

27 103 110 10609 12100 11330

28 130 139 16900 19321 18070

29 139 151 19321 22801 20989

30 130 157 16900 24649 20410

31 143 175 20449 30625 25025

32 144 163 20736 26569 23472

33 156 175 24336 30625 27300


99

34 143 151 20449 22801 21593

35 142 162 20164 26244 23004

36 166 167 27556 27889 27722

37 150 158 22500 24964 23700

38 151 150 22801 22500 22650

39 125 128 15625 16384 16000

40 144 143 20736 27889 20592

∑ 5709 6076 829663 946568 879605


100

Lampiran 10 Perhitungan Y cap

No. X Y Ŷ (Y - Ŷ) (Y-Ŷ)² (Y-Ῡ) (Y-Ῡ)²

1 148 176 156,30871 19,6912 387,74671 24,1 580,81


5 9
-
163 159
2 168,84534 9,845345 96,930824 7,1 50,41
5
3 161 176 167,17379 8,82620 77,901902 24,1 580,81
5 5
-
155 157
4 162,15914 5,159142 26,616751 5,1 26,01
2
5 171 171 162,15914 8,84085 78,160762 19,1 364,81
2 8
6 165 171 170,51689 0,48310 0,2333895 19,1 364,81
6 4
7 151 161 158,81604 2,18395 4,7696767 9,1 82,81
1 9
8 141 164 150,45828 13,5417 183,37798 12,1 146,41
8 1
9 112 106 126,22080 -20,2208 408,88084 -45,9 2106,81
2
-
118 124
10 131,23545 7,235454 52,3518 -27,9 778,41
4
11 141 151 150,45828 0,54171 0,2934524 -0,9 0,81
8 2
101

No. X Y Ŷ (Y - Ŷ) (Y-Ŷ)² (Y-Ῡ) (Y-Ῡ)²

-
161 163
12 167,173795 4,173795 17,42056 11,1 123,21
1
-
157 151
13 163,830693 12,83069 164,6266 -0,9 0,81
9
-
120 100
14 132,907005 32,90701 1082,87 -51,9 2693,61
1
-
150 143
15 157,980266 14,98027 224,4083 -8,9 79,21
6
16 88 124 106,162194 17,83781 318,1873 -27,9 778,41
3
-
133 128
17 143,772085 15,77208 248,7586 -23,9 571,21
6
18 147 162 155,47294 6,52706 42,60251 10,1 102,01
7
19 97 118 113,684172 4,315828 18,62637 -33,9 1149,21
2
20 144 161 152,965614 8,034386 64,55136 9,1 82,81
5
21 129 162 140,428983 21,57102 465,3087 10,1 102,01
6
22 153 170 160,487592 9,512408 90,48591 18,1 327,61
1
23 161 170 167,173795 2,826205 7,987437 18,1 327,61
1
24 162 174 168,00957 5,99043 35,88525 22,1 488,41
2
-
167 160
25 172,188447 12,18845 148,5582 8,1 65,61
3
102

No. X Y Ŷ (Y - Ŷ) (Y-Ŷ)² (Y-Ῡ) (Y-Ῡ)²

-
148 145
26 156,30871 11,30871 127,88703 -6,9 47,61
5
-
103 110
27 118,69882 8,698824 75,669541 -41,9 1755,61
4
-
130 139
28 141,26475 2,264759 5,1291317 -12,9 166,41
9
29 139 151 148,78673 2,21326 4,898534 -0,9 0,81
7 3
30 130 157 141,26475 15,7352 247,59782 5,1 26,01
9 4
31 143 175 152,12983 22,8701 523,0443 23,1 533,61
8 6
32 144 163 152,96561 10,0343 100,68891 11,1 123,21
4 9
33 156 175 162,99491 12,0050 144,122 23,1 533,61
8 8
-
143 151
34 152,12983 1,129838 1,2765344 -0,9 0,81
8
35 142 162 151,29406 10,7059 114,61709 10,1 525,2025
3 4
-
166 167
36 171,35267 4,352671 18,945748 15,1 228,01
1
37 150 158 157,98026 0,01973 0,0003894 6,1 37,21
6 4
-
151 150
38 158,81604 8,816041 77,72258 -1,9 3,61
1
-
125 128
39 137,08588 9,085882 82,553249 -23,9 571,21
2
103

No. X Y Ŷ (Y - Ŷ) (Y-Ŷ)² (Y-Ῡ) (Y-Ῡ)²

-
144 143
40 152,96561 9,965614 99,31345 -8,9 79,21
4 4
-2,274E-
570 6076 6062,6275 13,3724 5871,008 13 16606,79
∑x
9 9 1 8
X Y

Ῡ 151,9
104

Lampiran 11 Uji Linearitas JK (G)

NO X n Y Y² ∑ Yi ∑ Yi² JKEi

1 88 1 176 30976 176 30976 0

2 97 1 159 25281 159 25281 0

3 103 1 176 30976 176 30976 0

4 112 1 157 24649 157 24649 0

5 118 1 171 29241 171 29241 0

6 120 1 171 29241 171 29241 0

7 125 1 161 25921 161 25921 0

8 129 1 164 26896 164 26896 0

106 11236
130 2 230
9 124 15376 26612 162

10 133 1 151 22801 151 22801 0

11 139 1 163 26569 163 26569 0

151 22801
141 2 251
12 100 10000 32801 1300,5

13 142 1 143 20449 143 20449 0


105

NO X N Y Y² ∑ Yi ∑ Yi² JKEi

124 15376
143 2 252
14 128 16384 31760 8

162 26244

144 3 118 13924 441

15 161 25921 66089 -31151,5

16 147 1 162 26244 162 26244

170 28900
148 2 340
17 170 28900 57800 0

174 30276
150 2 334
18 160 25600 55876 98

145 21025
151 2 255
19 110 12100 33125 612,5

20 153 1 139 19321 139 19321 0

21 155 1 151 22801 151 22801 0

22 156 1 157 24649 157 24649 0

23 157 1 175 30625 175 30625 0

163 26569
161 3 489 -
24 175 30625 489 119071,5
106

NO X n Y Y² ∑ Yi ∑ Yi² JKEi

151 22801

25 162 1 162 26244 162 26244 0

26 163 1 167 27889 167 27889 0

27 165 1 158 24964 158 24964 0

28 166 1 150 22500 150 22500 0

29 167 1 128 16384 128 16384 0

30 171 1 143 27889 143 27889 0

∑ 423 6076 94656 -


6 8 28970,5
107

Lampiran 12 Nilai-nilai t Product Momemnt

NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT

Taraf Taraf Taraf


N N N
Signif Signif Signif

5% 1% 5% 1% 5% 1%

3 0.997 0.999 27 0.381 0.487 55 0.266 0.345

4 0.95 0.99 28 0.374 0.478 60 0.254 0.33

5 0.878 0.959 29 0.367 0.47 65 0.244 0.317

6 0.811 0.917 30 0.361 0.463 70 0.235 0.306

7 0.754 0.874 31 0.355 0.456 75 0.227 0.296

8 0.707 0.834 32 0.349 0.449 80 0.22 0.286

9 0.666 0.798 33 0.344 0.442 85 0.213 0.278

10 0.632 0.765 34 0.339 0.436 90 0.207 0.27

11 0.602 0.735 35 0.334 0.43 95 0.202 0.263

12 0.576 0.708 36 0.329 0.424 100 0.195 0.256

13 0.553 0.684 37 0.325 0.418 125 0.176 0.23

14 0.532 0.661 38 0.32 0.413 150 0.159 0.21

15 0.514 0.641 39 0.316 0.408 175 0.148 0.194

16 0.497 0.623 40 0.312 0.403 200 0.138 0.181

17 0.482 0.606 41 0.308 0.398 300 0.113 0.148

18 0.468 0.59 42 0.304 0.393 400 0.098 0.128

19 0.456 0.575 43 0.301 0.389 500 0.088 0.115

20 0.444 0.561 44 0.297 0.384 600 0.08 0.105


108

21 0.433 0.549 45 0.294 0.38 700 0.074 0.097

22 0.423 0.537 46 0.291 0.376 800 0.07 0.091

23 0.413 0.526 47 0.288 0.372 900 0.065 0.086

24 0.404 0.515 48 0.284 0.368 1000 0.062 0.081

25 0.396 0.505 49 0.281 0.364


109

Lampiran 13 Tabel Nilai Kritis Uji Liliefors


Tabel Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors

Ukuran Taraf Nyata (α)

Sampel
0.01 0.05 0.1 0.15 0.2

n=4 0.417 0.381 0.352 0.319 0.3

5 0.405 0.337 0.315 0.299 0.285

6 0.364 0.319 0.294 0.277 0.265

7 0.348 0.3 0.276 0.258 0.247

8 0.331 0.285 0.261 0.244 0.233

9 0.311 0.271 0.249 0.233 0.223

10 0.294 0.258 0.239 0.224 0.215

11 0.284 0.249 0.23 0.217 0.206

12 0.275 0.242 0.223 0.212 0.199

13 0.268 0.234 0.214 0.202 0.19

14 0.261 0.227 0.207 0.194 0.183

15 0.257 0.22 0.201 0.187 0.177

16 0.25 0.213 0.195 0.182 0.173

17 0.245 0.206 0.189 0.177 0.169

18 0.239 0.2 0.184 0.173 0.166

19 0.235 0.195 0.179 0.169 0.163

20 0.231 0.19 0.174 0.166 0.16

25 0.2 0.173 0.158 0.147 0.142

30 0.187 0.161 0.144 0.136 0.131


110

n > 30 1.031 0.886 0.85 0.768 0.736


111

Lampiran 14 Tingkat Signifikan

TINGKAT
d.f.
SIGNIFIKANSI

dua
20% 10% 5% 2% 1% 0.20% 0.10%
sisi

satu
10% 5% 2.50% 1% 0.50% 0.10% 0.05%
sisi

1 3.078 6.314 12.706 31.821 63.657 318.3 636.62

2 1.886 2.92 4.303 6.965 9.925 22.33 31.599

3 1.638 2.353 3.182 4.541 5.841 10.22 12.924

4 1.533 2.132 2.776 3.747 4.604 7.173 8.61

5 1.476 2.015 2.571 3.365 4.032 5.893 6.869

6 1.44 1.943 2.447 3.143 3.707 5.208 5.959

7 1.415 1.895 2.365 2.998 3.499 4.785 5.408

8 1.397 1.86 2.306 2.896 3.355 4.501 5.041

9 1.383 1.833 2.262 2.821 3.25 4.297 4.781

10 1.372 1.812 2.228 2.764 3.169 4.144 4.587

11 1.363 1.796 2.201 2.718 3.106 4.025 4.437

12 1.356 1.782 2.179 2.681 3.055 3.93 4.318

13 1.35 1.771 2.16 2.65 3.012 3.852 4.221


112

TINGKAT
d.f.
SIGNIFIKANSI

14 1.345 1.761 2.145 2.624 2.977 3.787 4.14

15 1.341 1.753 2.131 2.602 2.947 3.733 4.073

16 1.337 1.746 2.12 2.583 2.921 3.686 4.015

17 1.333 1.74 2.11 2.567 2.898 3.646 3.965

18 1.33 1.734 2.101 2.552 2.878 3.61 3.922

19 1.328 1.729 2.093 2.539 2.861 3.579 3.883

20 1.325 1.725 2.086 2.528 2.845 3.552 3.85

21 1.323 1.721 2.08 2.518 2.831 3.527 3.819

22 1.321 1.717 2.074 2.508 2.819 3.505 3.792

23 1.319 1.714 2.069 2.5 2.807 3.485 3.768

24 1.318 1.711 2.064 2.492 2.797 3.467 3.745

25 1.316 1.708 2.06 2.485 2.787 3.45 3.725

26 1.315 1.706 2.056 2.479 2.779 3.435 3.707

27 1.314 1.703 2.052 2.473 2.771 3.421 3.69

28 1.313 1.701 2.048 2.467 2.763 3.408 3.674

29 1.311 1.699 2.045 2.462 2.756 3.396 3.659

30 1.31 1.697 2.042 2.457 2.75 3.385 3.646


113

31 1.309 1.696 2.04 2.453 2.744 3.375 3.633

TINGKAT
d.f.
SIGNIFIKANSI

32 1.309 1.694 2.037 2.449 2.738 3.365 3.622

33 1.308 1.692 2.035 2.445 2.733 3.356 3.611

34 1.307 1.691 2.032 2.441 2.728 3.348 3.601

35 1.306 1.69 2.03 2.438 2.724 3.34 3.591

36 1.306 1.688 2.028 2.434 2.719 3.333 3.582

37 1.305 1.687 2.026 2.431 2.715 3.326 3.574

38 1.304 1.686 2.024 2.429 2.712 3.319 3.566


114

DOKUMEN FOTO

Proses Pembelajaran Fiqih dengan Model Discovery Learning


115

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

SITI NURHANIFAH AL ISLAMIYAH Lahir pada tanggal 24 Mei


1999, di Kabupaten Tangerang Provinsi Banten. Penulis merupakan anak pertama
dari 2 bersaudara, dari pasangan Bapak Marhudin dan Ibu Siti Juriah.
Penulis pertama kali masuk Pendidikan Formal di SDN Kosambi 03 pada
tahun 2005 dan tamat pada tahun 2011. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan
pendidikan ke MTs Al-Hikmah Sepatan dan tamat pada tahun 2014. Penulis
melanjutkan sekolah di SMA Primanusantara Sepatan dan tamat apada tahun 2017.
Dan pada tahun 2018 penulis terdaftar sebagai Mahasiswa di Sekolah Tinggi
Agama Islam (STAI) Shalahuddin Al-Ayyubi Jakarta Fakultas Tarbiyah Jurusan
Pendidikan Agama Islam.

Anda mungkin juga menyukai