Anda di halaman 1dari 158

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN

SEJARAH KEBUDAYAAN
ISLAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE
LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS
(STAD) DI MADRASAH ALIYAH QOTRUN NADA KOTA DEPOK

SKRIPSI

Disusun Oleh:
FITRI MAULANA
NIM: 2016220039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
AL-HAMIDIYAH JAKARTA
1442 H / 2020
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA
PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM MELALUI
MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE
STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DI
MADRASAH ALIYAH QOTRUN NADA KOTA DEPOK

Skripsi

Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

Fitri Maulana

NIM: 2016220039

Di bawah bimbingan

(Drs. H.Khamid, M.Pd.I)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)

AL-HAMIDIYAH JAKARTA

i
1442 H / 2020

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran


Sejarah Kebudayaan Islam Melalui Model Pembelajaran Cooperative
Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Di Madrasah
Aliyah Qotrun Nada Kota Depok” telah diujikan dalam sidang munaqosyah
program studi Pendidikan Agama Islam pada tanggal 13 September 2020. Skripsi
ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan.

Jakarta, 13 September 2020


Sidang Munaqosah
Ketua, Seketaris,

(Dr.Abdul Rahman Shaleh, M.Si) (Eva Siti Faridah, S.Si, M.Pd)

Anggota

Penguji I Penguji II

(Dr. Muhammad Nurwahidin, M.Ag,.


(Eva Siti Faridah, S.Si, M.Pd)
M.Si )

Pembimbing,

(Drs. H.Khamid, M.Pd.I)


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
AL-HAMIDIYAH JAKARTA
iii
1442 H / 2020

iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA AKADEMIK

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Fitri Maulana
NIM : 2016220039
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Judul Skripsi : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam Melalui Model
Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Student
Teams Achievement Divisions (STAD) Di
Madrasah Aliyah Qotrun Nada
Pembimbing : Drs. H.Khamid, M.Pd.I

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang telah saya buat dengan judul
tersebut di atas adalah asli (orisinil) atau tidak plagiat (menjiplak) dan belum
pernah diterbitkan/ dipublikasikan dimanapun dalam bentuk apapun.

Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada
paksaan dari pihak manapun. Apabila dikemudian hari ternyata saya terbukti
memberikan keterangan palsu atau ada pihak lain yang mengklaim bahwa skripsi
yang telah saya buat adalah hasil karya milik seseorang atau badan tertentu, saya
bersedia diproses baik secara pidana maupun perdata dan kelulusan saya dari
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Hamidiyah Jakarta dicabut/dibatalkan.

Dibuat di : Jakarta
Pada Tanggal : 28 September 2020
Yang Menyatakan,

(Fitri Maulana)

v
Motto

‫َفإِنَّ َم َع ْالعُسْ ِر يُسْ رً ا إِنَّ َم َع ْالعُسْ ِر يُسْ رً ا‬


"Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan."
(Q.S Asy-Syarh:5-6)

Waktu bagaikan pedang.


Jika engkau tidak memanfaatkannya dengan baik (untuk memotong),
maka ia akan memanfaatkanmu (dipotong)."
(HR. Muslim)

Sukses bukan hanya kebetulan, tetapi itu terbentuk dari hasil kerja keras,
ketekunan, pembelajaran dan pengorbanan akan hal yang sedang kamu
perjuangkan.Maka tidak masalah seberapa kamu lamban untuk berjalan asalkan
kamu tidak pernah untuk berhenti. - Fitri Maulana

Karya sederhana ini dipersembahkan teruntuk:

Almh.Umi dan Ayah serta

Kakak-kakak tercinta

vi
ABSTRAK

A. Pendidikan Agama Islam


B. Februari 2020
C. Fitri Maulana
D. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
Melalui Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Student Teams
Achievement Divisions (STAD) Di Madrasah Aliyah Qotrun Nada Kota
Depok
E. CLII+ 92 + 60 lampiran
F. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan :
Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan
Islam melalui metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) di MA
Qotrun Nada dan peningkatan Hasil Belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam setelah menggunakan metode Student Teams Achievement
Divisions (STAD) penelitian dilakukan di kelas X 4.3 dengan Jumlah Siswa 20
orang. Kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
adalah 75. Penelitian dilakukan melalui tiga tahap, yaitu pra siklus, siklus 1 dan
siklus 2. Pelaksanaan pra siklus, siklus 1 pada tanggal 29 Juni 2020 dan siklus
2 pada tanggal 6 Juli 2020. Hasil observasi ketuntasan belajar pada siklus 1
sebesar siswa sebesar 55% dengan jumlah siswa yang berhasil mencapai KKM
sekolah sebanyak 7 siswa dan nilai rata-rata kelas sebesar 74. Pada siklus II
meningkat menjadi 80%, dengan jumlah siswa yang berhasil mencapai KKM
sekolah sebanyak 20 siswa dan nilai rata-rata kelas mencapai 80. Terlihat pada
siklus II ketuntasan siswa telah melebihi standar yang telah ditetapkan oleh
peneliti, yakni standar ketuntasan minimal sebesar 75% dari jumlah siswa, itu
artinya telah terjadi peningkatan/perbaikan hasil belajar yang sangat berarti.
G. Kata kunci : Metode Student Teams Achievement Divisions (STAD), Hasil
Belajar.
H. 16 buku + 6 Jurnal + Laporan penelitian

vii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat
beserta hidayah-Nya sehingga peneliti diberikan kemudahan dan kelancaran
dalam menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini mengangkat judul Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Melalui
Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement
Divisions (STAD) Di Madrasah Aliyah Qotrun Nada.
Sebagai insan biasa yang tak lepas dari kesalahan, peneliti menyadari
bahwasanya skripsi ini tidak mungkin tersusun dengan baik tanpa adanya bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak yang dengan ikhlas telah merelakan waktu,
tenaga dan pikirannya demi membantu menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini penulis akan menyampaikan terimakasih kepada :
1. Dr.Abdul Rahman Shaleh, M.Si, Selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama
Islam Al-Hamidiyah Jakarta atas ilmu dan pengetahuannya yang sudah
diberikan kepada penulis dan rekan-rekan mahasiswa lainnya.
2. Eva siti faridah, S.Si, M.Pd, selaku Ketua Kaprodi Pendidikan Agama
Islam Al-Hamidiyah Jakarta atas ilmu dan pengetahuannya yang sudah
diberikan kepada penulis dan rekan-rekan mahasiswa lainnya.
3. Drs. H. Khamid, M.Pd, selaku dosen bimbingan dan skripsi atas ilmu dan
pengetahuannya yang sudah diberikan kepada penulis dan rekan-rekan
mahasiswa lainnya.
4. Seluruh Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Hamidiyah Jakarta, yang
tidak dapat saya sebutkan satu persatu namun tidak mengurangi rasa
ta’dzim dan hormat saya.
5. Kepada kedua Orang Tua saya tercinta yaitu Ayah dan Almh. Umi (M.
Ishak dan Muryanti).
6. Kepada Kakak-kakak ku tercinta yaitu Lukman Hakim,S.Si ,Esi Mulyani,
A.Md, dan M. Yunus Priyadi, L.c.
7. Kepada seluruh angkatan PAI A 2016.

Penulis menyadari banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh karena itu,
penulis memohon kritik dan saran sebagai perbaikan pada masa yang akan datang.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Jakarta, 13 September 2020

Penulis

Fitri Maulana

viii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN.....................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA...................................................iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN..........................................................................iv
ABSTRAK...............................................................................................................v
KATA PENGANTAR............................................................................................vi
DAFTAR ISI..........................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................ix
DAFTAR TABEL....................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................11-8
A. Latar Belakang Masalah........................................................................11
B. Identifikasi Masalah..............................................................................15
C. Pembatasan Masalah.............................................................................15
D. Perumusan Masalah...............................................................................16
E. Tujuan Penelitian...................................................................................16
F. Manfaat Hasil Penelitian.......................................................................17
G. Sistematika Penulisan............................................................................19
BAB II KAJIAN TEORI..................................................................................21-39
A. Landasan Teori......................................................................................21
1. Hasil Belajar.....................................................................................21
2. Metode Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement
Divisions (STAD).............................................................................31
3. Sejarah Kebudayaan Islam................................................................43
B. Kerangka Berpikir.................................................................................49
C. Hipotesis Tindakan................................................................................50
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.........................................................52-53
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian............................................................52
B. Variabel Penelitian................................................................................54
1. Hasil Belajar.....................................................................................54
2. Metode Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement
Divisions (STAD).............................................................................54
C. Tempat dan Waktu Penelitian...............................................................55

ix
D. Subyek dan Obyek Penelitian................................................................56
E. Prosedur Penelitian................................................................................56
F. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data...........................................62
G. Teknik Analisis Data.............................................................................64
H. Kriteria Keberhasilan.............................................................................65
BAB IV HASIL PENELITIAN........................................................................67-76
A. Deksripsi Umum Obyek Penelitian.......................................................67
1. Profile Madrasah Aliyah Qotrun Nada.............................................67
2. Struktur Organisasi Sekolah.............................................................70
3. Susunan Personalia Sekolah.............................................................73
4. Jumlah Siswa....................................................................................73
5. Sistem Pendidikan Madrasah Aliyah Qotrun Nada..........................74
B. Deskripsi Hasil Penelitian.....................................................................75
1. Pra Siklus..........................................................................................75
2. Siklus I..............................................................................................78
3. Siklus II.............................................................................................84
C. Pembahasan...........................................................................................92
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................105-82
A. Kesimpulan..........................................................................................105
B. Saran....................................................................................................106
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................108
LAMPIRAN-LAMPIRAN...........................................................................111-145

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir...............................................................................50


Gambar 3.1 Prosedur Siklus Penelitian .................................................................57
Gambar 3.2 Desain Proses Tindakan Kelas Menurut Kemmis dan Taggart.........63
Gambar 3.3 Analisis Data Kualitatif ....................................................................65
Gambar 4.1 Diagram Peningkatan Objek Yang Di Amati Saat Observasi............93
Gambar 4.2 Diagram Peningkatan Siklus..............................................................94

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Pedoman Skor Pemberian Pengembangan ............................................39


Tabel 2.2 Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Cooperative tipe
STAD.....................................................................................................................41
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas Ma Qotrun Nada Depok
Tahun Ajaran 2019/2020.......................................................................................55
Tabel 4.1 Hasil Tes Belajar Siswa Pada Tahap Pra Siklus....................................76
Tabel 4.5 Lembar Hasil Pengamatan Siklus I Pertemuan Kesatu..........................80
Tabel 4.6 Lembar Hasil Pengamatan Siklus I Pertemuan Kedua..........................82
Tabel 4.7 Lembar Hasil Pengamatan Siklus II Pertemuan Satu............................86
Tabel 4.8 Lembar Hasil Pengamatan Siklus II Pertemuan Kedua.........................89
Tabel 4.9 Data Peningkatan Observasi..................................................................92
Tabel 4.10 Nilai dan Ketuntasan Belajar Siswa.....................................................94

xii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hasil belajar merupakan sesuatu yang diraih atau diperoleh peserta didik

karna adanya usaha atau pikiran yang dikatakan kedalam beragam keahlian,

pengetahuan, dan kecakapan atas dasar yang terdapat di macam-macam sudut

pandang kehidupan sehingga tampak perubahan sikap pada diri individu.1

Hasil belajar siswa juga tidak hanya melihat dari nilai akademis di sekolah

tetapi juga dilihat dari perubahan-perubahan dalam diri siswa tersebut, karena

dalam kegiatan belajar siswa sangat mempengaruhi dari kualitas pembelajaran

yang dilaksanakan di sekolah.

Pada tahap awal ini, peneliti melakukan pengamatan kegiatan

pembelajaran kelas X di Madrasah Aliyah Qotrun Nada pada akhir Semester I

tahun ajaran 2019/2020 tempat peneliti melaksanakan tugas. Kemudian hal

ini, peneliti mengidentifikasi masalah yang timbul dalam kegiatan

pembelajaran. Dari hasil pandangan, peneliti menemui permasalahan berikut

ini : ketika dijelaskankan siswa setengahnya hampir paham tetapi ketika

dianalisis kembali dan penugasan siswa sering mengalami masalah dengan

hasil akhir yang tidak tepat. Kebanyakan kendala siswa adalah dalam

pendalaman materi. Beberapa siswa tidak dapat berkonsentrasi pada pelajaran

1
Donni Juni Priansa, Pengembangan Strategi & Model Pembelajaran, (Bandung: CV
Pustaka Setia, 2017), hal.82.

13
14

dan ada beberapa siswa yang melakukan aktifitas lain ketika pelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam.2

Untuk mengatasi permasalahan siswa tersebut agar hasil belajar mata

pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam siswa dapat mencapai KKM, guru harus

memerhatikan kondisi internal dan eksternal. Kondisi internal siswa seperti

kesehatan, keterampilan, kemampuan, dan sebagainya. Kondisi eksternal

seperti ruang kelas yang bersih, sarana dan prasarana yang memadai, metode

dan model pembelajaran yang digunakan dan sebagainya. Peran seorang guru

yang professional dibutuhkan supaya tujuan pembelajaran bisa tercapai.

Berhasil atau tidaknya tujuan pembelajaran tergantung pada guru dalam

mengelola proses pembelajaran.3 Penerapan model pembelajaran Cooperative

Learning tipe STAD pernah diteliti sebelumnya oleh Triyanto (2017)

penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Teknik

pengumpulan data ini dengan menggunakan cara observasi, metode

dokumentasi, dan metode tes. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X

keagamaan MAN Tengaran sebanyak 32 siswa. Dari hasil penelitian ini

menujukkan bahwa nilai rata-rata siswa kelas X Agama pada pra-siklus 65,16,

siklus I 69,84, siklus II 82,03, dan siklus III 93,12. Sedangkan untuk

presentase kelulusan pada pra-siklus 31,25%, siklus I 62,5%, siklus II 84,4%,

dan di siklus III 96,8%. Berdasarkan dari hasil penelitian tersebut, diperoleh

2
Hasil Observasi Awal pada sekolah kelas X di MA Qotrun Nada, di laksanakan pada 3
Desember 2019 di Gedung sekolah MA Qotrun Nada
3
Isjoni, Cooperative Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok, (Bandung: Alfabeta,
2016), hlm. 16.
15

kesimpulan bahwa metode pembelajaran Cooperative Learning dapat

meningkatkan hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam di kelas X tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian diatas peneliti menggunakan model

pengajaran yang lebih aktif, kreatif, demokratis, kolaboratif, dan konstruktif.

Maka dari itu sangat diperlukan adanya peningkatan model pembelajaran

secara berkelompok yang bisa menarik, melibatkan keaktifan siswa, salah

satunya dengan penerapan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe

Student Teams Achievement Divisions (STAD). Setelah menggunakan model

tersebut diharapkan hasil belajar siswa meningkat. Pembelajaran Cooperative

Learning tipe STAD membuat siswa berinteraksi dan saling berkerjasama

dalam memunculkan strategi – strategi pemecahan masalah yang efektif,

berpikir kritis dan mengembangkan sikap sosial siswa.

Dipilihnya model pembelajaran ini, tujuannya dilandasi oleh pemikiran

bahwa model pembelajaran Coopertive Learning tipe STAD menumbuhkan

rasa tanggung jawab, baik individu maupun kelompok sehigga memperoleh

hasil yang memuaskan untuk mendapatkan penghargaan kelompok. 4 Karena

ada unsur kerja sama sehingga bagi yang belum paham bisa mendapat arahan

dari yang sudah paham dalam kelompoknya. Adanya kuis dan berakhir

dengan reward perkelompok menjadikan setiap siswa mempunyai rasa

tanggung jawab untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Pembentukan

kelompok belajar akan sangat mudah pengaplikasikannya apabila di rancang

berdasarkan kemampuan akademis. Model pembelajaran ini pun ada fase

4
Isjoni, Cooperative Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok, Alfabeta, Bandung,
2016, hlm. 321.
16

Eksplorasi, Elaborasi dan Konfirmasi yang saat ini sedang dikelaborasi dalam

kegiatan belajar. Sehingga diharapkan lewat model pembelajaran Student

Teams Achievement Divisions (STAD) akan menjadikan siswa lebih

bertanggung jawab untuk mengikuti pelajaran dengan sungguh-sungguh dan

dalam kesulitan pengerjaan soal bisa diatasi bersama dengan kelompok

belajarnya.

Diantara ciri-ciri manusia yang harus bekerjasama dan saling tolong-

menolong kepada siapapun selama tujuannya adalah kebaikan dan ketakwaan.

Dalam hal ini sebagaimana di terangkan dalam firman Allah SWT dalam surat

(Q.S Al-Ma’idah : 2) :

‫ي َواَل‬ َ ‫َر َام َواَل اهْلَْد‬ ‫حْل‬ ‫ا‬ ‫ر‬ ‫ه‬ ‫الش‬
َّ ‫اَل‬‫و‬ ‫ه‬ِ ّ‫يٰاَيُّهَا الَّ ِذين اٰمنُوا اَل حُتِ لُّوا َش عاۤ ِٕىر ال ٰل‬
َ َ ْ َ َ َ ْ ْ َ َْ
‫ض َوانًا َواِ َذا َحلَْلتُ ْم‬
ْ ‫ض اًل ِّم ْن َّرهِّبِ ْم َو ِر‬ْ َ‫ت احْلََر َام َيْبَتغ ُْو َن ف‬ ۤ
َ ‫الْ َقاَل ۤ ِٕى َد َواَل ٓ اٰ ِّمنْي َ الَْبْي‬
‫َر ِام اَ ْن‬ ‫حْل‬ ‫ا‬ ِ ‫فَاص طَادوا ۗواَل جَي ِرمنَّ ُكم ش ناٰ ُن قَوٍم اَ ْن ص دُّو ُكم ع ِن الْمس ِج‬
‫د‬
َ َْ َ ْ ْ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ ُْ ْ
‫َاونُ ْوا َعلَى ااْلِ مْثِ َوالْعُ ْد َو ِان‬ َ ‫الت ْق ٰوى ۖ َواَل َتع‬ َّ ‫َاونُ ْوا َعلَى الْرِب ِّ َو‬
َ ‫تَد ْوا َوَتع‬ ُ ‫َت ْع‬
﴾۲ : ‫اب ﴿املائدة‬ ِ ‫و َّات ُقوا ال ٰلّهَ ۗاِ َّن ال ٰلّهَ َش ِديْ ُد الْعِ َق‬
َ
Artinya: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan
takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya
Allah amat berat siksa-Nya.” (Q.S Al-Ma’idah : 2)5

Demikian digunakannya perpaduan model pembelajaran STAD bisa

meningkatkan anak menjadi lebih terfokus pada pelajaran karena adanya

presentasi dan kuis bisa menjadi solusi untuk membantu anak yang masih

lemah karena adanya kelompok belajarnya bersifat kelompok yang heterogen


5
Al-Qur’an, 5 : 2
17

(terdiri dari beberapa unsur yang berbeda sifat atau berlainan jenis itupun

beraneka ragam). Bagi anak yang terbiasa tidak percaya diri maka dengan

adanya pemberian penghargaan kelompok bisa menjadikan siswa merasa

dihargai sesuai dengan kemampuannya. Beberapa penelitian yang dilakukan

oleh peneliti terdahulu menunjukkan bahwa model pembelajaran STAD dapat

meningkatkan hasil belajar.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan dari latar belakang masalah maka dapat diidentifikasikan

beberapa masalah, yaitu :

1. Kurangnya pemahaman saat pembelajaran terhadap hasil belajar siswa

pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.

2. Kurangnya dari sebagian kecil siswa yang aktif bertanya maupun

menanggapi materi yang disampaikan guru..

3. Kurangnya kesadaran pendidik untuk melaksanakan kegiatan

pembelajaran SKI dengan lebih bervariasi, yang bisa dilaksanakan salah

satunya melalui penerapan metode Cooperative Learning tipe Student

Teams Achievement Divisions (STAD).

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti membatasi masalah

yang akan di teliti dan hanya akan fokus pada masalah berikut ini, yaitu :
18

1. Model pembelajaran yang digunakan model pembelajaran Cooperative

Learning tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) sehingga ada

unsur kerjasama, yang sudah paham bisa membimbing yang belum paham

dalam kerja kelompok.

2. Model Pembelajaran Cooperative Learning tipe Student Team

Achievement Divisions (STAD) yang digunakan adalah yang mengandung

unsur persaingan dan penghargaan supaya setiap siswa terdorong untuk

aktif.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan

pembatasan masalah tersebut diatas, maka peneliti merumuskan masalah

sebagai berikut :

1. Bagaimanakah pengelolaan pembelajaran dengan model pembelajaran

Cooperative Learning tipe Student Team Achievement Divisions (STAD)

di MA Qotrun Nada?

2. Apakah dengan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Student

Team Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar

Sejarah Kebudayaan Islam siswa kelas X di MA Qotrun Nada?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah :
19

1. Untuk mendalami peningkatan hasil belajar siswa ini dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang lebih aktif,

kreatif, demokratis, kolaboratif, dan konstruktif.

2. Untuk mengetahui respon siswa dalam pembelajaran dengan penerapan

model pembelajaran Cooperative Learning tipe Student Team

Achievement Divisions (STAD).

F. Manfaat Hasil Penelitian

Secara khusus, manfaat yang dapat diambil dari penelitian tindakan

kelas ini antara lain, sebagai berikut:

1. Manfaat Praktis :

a. Bagi Sekolah

Memberikan sumbangan bagi peningkatan mutu proses maupun

mutu hasil pembelajaran di sekolah. Secara umum, manfaat penelitian

ini adalah sebagai salah satu usaha guru untuk meningkatkan kualitas

proses pembelajaran bersama siswa dalam mencapai tujuan pendidikan

mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dan tujuan pendidikan

nasional.

b. Bagi guru

Guru termotivasi untuk memperbaiki kualitas proses

pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dengan berbagai cara,

misalnya: menggunakan berbagai model pembelajaran, menggunakan

media pembelajaran, melengkapi alat peraga yang diperlukan, dan


20

lain-lain. Sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar

siswa.

c. Bagi siswa

1) Membantu meningkatkan hasil belajar siswa dalam melaksanakan

kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan

Islam di dalam kelas.

2) Membantu siswa dalam berlatih membangun kecerdasan sosial.

3) Membangun rasa percaya diri pada siswa.

4) Menumbuhkan rasa tanggung jawab sebagai makhluk individu

maupun sosial.

5) Membangun karakter siswa sesuai dengan ajaran Al Qur’an dan

Hadits.

d. Bagi Peneliti

Memperoleh dan menambah wawasan, pengetahuan serta

keterampilan peneliti khususnya terkait dengan penelitian yang

menggunakan Model Pembelajaran Cooperative Learning tipe Sudent

Teams Achievement Division (STAD)

2. Manfaat Teoritis :

a. Sebagai masukan untuk mendukung dasar teori bagi penelitian yang

sejenis dan relevan.

b. Sebagai bahan pustaka bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan

Agama Islam STAI Al-Hamidiyah Jakarta.


21

G. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini , menuliskan tentang judul upaya

meningkatkan hasil belajar mata pelajaran sejarah kebudayaan islam melalui

model pembelajaran Cooperative Learning tipe Student Teams Achievement

Divisions (STAD) kepada siswa kelas X di MA Qotrun Nada. Penulisan ini

akan di bagi 5 bab yang akan di jabarkan sebagai berikut :

BAB I pendahuluan yang akan menguraikan latar belakang masalah

yang dimana dalam latar belakang ini berisi tentang permasalahan –

permasalahan yang akan diuraikan dan dijelaskan oleh penulis sesuai dengan

judul skripsi yang di ambil sehingga nanti dapat mengidentifikasikan masalah,

pembatasan, rumusan, tujuan, manfaat,dan sistematika penulisan.

BAB II berisi tentang kajian pustaka , yang berisi uraian dan penjelasan

tentang metode Cooperative Learning tipe Student Teams Achievement

Divisions (STAD) secara umum berdasarkan pengertian Student Teams

Achievement Divisions (STAD), pengelolaan pembelajaran model

pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD), dan pengaruh

hasil belajar dari model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions

(STAD).

BAB III berisi metode penelitian yang menguraikan tentang metode

yang akan digunakan dalam penulisan skripsi ini yang mencangkup jenis dan

pendekatan penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek

penelitian, metode dan instrumen pengumpulan data, teknik analisis data.


22

BAB IV berisi tentang hasil penelitian, pembahasan tentang

meningkatkan hasil belajar sejarah kebudayaan islam melalui model

pembelajaran Cooperative Learning tipe Student Teams Achievement

Divisions (STAD) kepada siswa.

BAB V merupakan bab penutup yang memberikan kesimpulan secara

keseluruhan isi skripsi dan saran yang dapat berguna baik seluruh pembaca

dan juga seluruh pihak yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini.
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Hasil Belajar

a) Pengertian Belajar

Belajar menurut sebagian orang, sebagaimana dinyatakan

Burhanuddin Salam dalam Idri Shaffat yaitu menggambungkan fakta

yang terkandung dalam wujud informasi atau materi pelajaran.

Pendapat ini hanya menilai belajar dari salah satu sisinya saja, yaitu

sisi perekaman materi pelajaran dalam otak. Padahal, belajar tidak

hanya itu. Menulis, berpikir, membuat suatu pandangan, menyusun

suatu kesimpulan juga termasuk belajar. Ada pula orang yang

menganggap bahwa belajar hanya latihan belaka seperti latihan

membaca dan menulis.6 Tidak lebih dari itu melalui latihan yang terus

menerus, seseorang dapat mengembangkan kemampuan dirinya.

Pendapat di atas perlu dikoreksi karena belajar tidak hanya berupa

kemampuan menyebutkan kembali secara ucapan (verbal) informasi

yang dibaca atau telah mampu memperlihatkan keterampilan membaca

dan menulis, tetapi juga mencangkup penguasaan pengetahuan

mengenai arti hakikat dan tujuannya.

Dalam pandangan islam belajar merupakan ilmu yang mencakup

semua pengetahuan, baik pengetahuan agama, pengetahuan alam,

pengetahuan sosial, pengetahuan filsafat, dan pengetahuan intuisi.


6
Idri Shaffat, Optimized Learning Strategy (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2009), hal 2
24

Adapun dala pandangan barat, ilmu yaitu pengetahuan yang bersifat

ilmiah, dan hanya mencakup lmu alam dan ilmu sosial. Adapun

filsafat, pengetahuan agama dan pengetahuan intuisi tidak disebut

ilmu, melainkan hanya disebut pengetahuan. Di dalam firman Allah

SWT di bawah ini terdapat kata-kata ilmu yang diawali dengan kata

uu’tu, yaitu orang yang diberikan.7

‫س فَافْ َس ُح ْوا‬ ِ ِ‫ُوا اِ َذا قِْي ل لَ ُك ْم َت َف َّس ُح ْوا ىِف الْ َم ٰجل‬ ِ
ْ ‫ٰياَيُّهَا الَّذيْ َن اٰ َمن‬
َ
‫ُوا‬ ‫ن‬ ‫م‬ ٰ
‫ا‬ ‫ن‬ ‫ي‬ ِ َّ‫ي ْفس ِح ال ٰلّ ه لَ ُكم ۚ واِذَا قِي ل انْش زوا فَانْش زوا يرفَ ِع ال ٰلّ ه ال‬
‫ذ‬
ْ َ َُ ْ َْ ْ ُ ُ ْ ُ ُ َ ْ َ ْ ُ َ َ
: ‫خبِْي ر ﴿اجملادل ة‬ ‫ٍ ٰ مِب‬ ِ ِ ِ
ٌ َ ‫لُو َن‬ ْ ‫مْن ُك ْم ۙ َوالَّذيْ َن اُْوتُوا الْع ْل َم َد َر ٰجت ۗ َواللّ هُ َا َت ْع َم‬
﴾۱۱

Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan


kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-
majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan
memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan,
“Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan
mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa
derajat. Dan Allah Maha teliti apa yang kamu kerjakan.”
(QS.Al-Mujadilah [58] : 11)8

Bahwa yang menjadi sumber pendidikan adalah Al-Qur’an dan

Sunnah yang di dalamnya banyak disebutkan ayat atau hadist yang

mewajibkan Pendidikan Agama Islam untuk dilaksanakan, antara lain

firman Allah SWT., yang berbunyi:

﴾۷۱ : ‫َو َم ْن يُّ ِط ِع ال ٰلّهَ َو َر ُس ْولَه َف َق ْد فَ َاز َف ْو ًزا َع ِظْي ًما ﴿األحزاب‬
Artinya: “Dan barangsiapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka
sungguh, dia menang dengan kemenangan yang agung. (QS.
Al-Ahzab: 71)
7
Abuddin Nata, Islam & Ilmu Pengetahuan, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2018), hal.57.
8
Al-Qur’an, 58 : 11
25

Ayat tersebut menyatakan, bahwa apabila manusia telah

mengatur seluruh aspek kehidupannya (termasuk pendidikan) dengan

kitab Allah SWT. Dan Sunnah Rasul-Nya, maka akan bahagialah

hidupnya dengan sebenar-benarnya bahagia, baik di dunia maupun di

akhirat kelak.9

Belajar dan proses pembelajaran merupakan aktivitas utama

yang dilakukan dalam sebuah proses pendidikan. Aktivitas belajar

akan dapat terlaksana apabila siswa diberi kesempatan untuk

mengikuti proses pembelajaran. Demikian pula, proses pembelajaran

akan berlangsung dengan baik jika siswa terlibat dalam belajar. Secara

umum, belajar bisa diartikan sebagai sebuah proses untuk memperoleh

kompetensi yang dimaksud mencakup pengetahuan, keterampilan, dan

sikap.10

Dalam hal ini menuntut ilmu itu adalah suatu kewajiban,

sebagaimana di jelaskan dalam hadist di bawah ini :

(‫ رواية‬٢٠٢ ‫ضةٌ َعلَى ُك ِّل ُم ْسلِ ٍم )ابن ماجه‬ ِ َ‫طَل‬


َ ْ‫ب اْلع ْل ْم فَ ِرث‬
ُ
Artinya: “Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap individu
muslim.” (H.R.Ibnu Majah no. 224)

Dengan kata lain, belajar tidak hanya menghafal fakta atau

materi pelajaran tidak juga hanya latihan semata. Lebih dari itu, belajar

sebagaimana dikatakan oleh para pendagogik dan psikolog adalah

9
Amirudin, Pendidikan Agama Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2018)
, hal. 5.
10
Ridwan Abdullah Sani, Strategi Belajar Mengajar, (Depok: PT Rajagrafindo Persada,
2019), hal.1.
26

suatu proses perubahan perilaku, yaitu beralih dari tidak tahu menjadi

tahu, dari tidak paham menjadi paham, dari tidak terampil menjadi

terampil, dari tidak bisa bersikap menjadi bisa bersikap tertentu. Dan

dapat disimpulkan, bahwa belajar merupakan sebuah upaya untuk

menjadikan siswa mendapati kenaikan dari segi pengetahuan,

keterampilan, dan sikap.11

Kegiatan belajar dimaknai sebagai ikatan individu dengan

sekitarnya. Yang di maksud dengan lingkungan tersebut yaitu obyek-

obyek lain yang memungkinkan individu memperoleh pengalaman

atau pengetahuan, baik secara baru maupun sesuatu yang pernah

ditemukan atau dicapai sebelumnya tetapi bisa menyebabkan

perhatian kembali bagi individu tersebut akan memungkinkan

terjadinya interaksi.12

Berdasarkan penjelasan dari ahli tersebut, dapat disimpulkan

belajar pada kebenarannya dapat diyakinkan sebagai suatu cara untuk

melakukan perubahan positif yang terjadi pada prilaku siswa sebagai

subyek didik akibat adanya peningkatan kemampuan, keterampilan,

nilai, sikap, minat, apresiasi kemampuan berpikir logis, kritis,

kemampuan interaktif, dan kreativitas yang telah diraih. Konsep

belajar adalah transformasi sikap yang terjadi melalui proses dan

menghasilkan perubahan seperti kemampuan membedakan, nilai,

11
Idri Shaffat, Op.Cit, hal 3
12
Aprida Pane, Muhammad Darwis Dasopang. Belajar dan Pembelajaran, Jurnal Kajian
Ilmu-ilmu Keislaman, Padang : 2017, vol. 03 no. 2
27

aturan, dan pengetahuan dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang

tidak bisa menjadi bisa.

b) Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar dapat dipahami dengan dua kata yang

membentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian hasil (product)

menunju pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu kegiatan atau

proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional.13

Menurut Nasution dalam Supardi keberhasilan dalam belajar

adalah perubahan yang terjadi kepada individu(siswa), bukan hanya

perubahan mengenai pengetahuan, tetapi juga pengetahuan untuk

membentuk kacakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, penguasaan, dan

penghargan dalam individu yang belajar.

Menurut Slameto dalam Supardi mengemukakan prinsip-prinsip

keberhasilan belajar yaitu: a) perubahan dalam setiap belajar terjadi

secara sadar, b) perubahan dalam belajar mempunyai tujuan, c)

perubahan secara positif, d) perubahan bersifat kontinu, e) perubahan

belajar bersifat permanen (langgeng).

Dengan demikian, yang dimaksud dengan keberhasilan belajar

adalah tahap pencapaian aktual yang ditampilkan dalam bentuk

perilaku yang meliputi aspek kongnitif, afektif maupun psikomotor

dan dapat dilihar dalam bentuk kebiasaan, sikap, penghargan.14

13
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2016), hal.44.
14
Supardi, Penilaian Autentik, (Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2015), hal.2.
28

Menurut Dimyati dan Mudjiono dalam jurnal Sulastri et.al , hasil

belajar merupakan hal yang dapat dilihat dari dua sisi yaitu dari siswa

dan guru. Dari sisi siswa, merupakan tingkat perkembangan mental

menjadi lebih baik bila dibandingkan dengan sebelum belajar.

Howard Kingsley membagi 3 macam hasil belajar: 1)

Keterampilan dan kebiasaan; 2) Pengetahuan dan pengertian; dan 3)

Sikap dan cita-cita. Pendapat ini menunjukkan hasil perubahan dari

semua proses belajar. Hasil ini akan merekatkan pada diri siswa karena

sudah menjadi bagian dalam kehidupan siswa tersebut.

Penilaian belajar juga mengisyratkan sebagai rencana atau objek

yang menjadi tujuan dari penilaian. Hasil tersebut pada kenyataanya

menilai keterampilan siswa terhadap tujuan-tujuan pengajaran. Hal ini

adalah karna isi rumusan tujuan intruksional merupakan hasil yang

harus dipahami berupa kemampuan siswa setelah memperoleh atau

menyelesaikan tugas akhir belajar nya. Hasil belajar sebagai suatu

penilaian dapat di bedakan ke dalam beberapa kategori,antara lain

terampilan dan kebiasaan,pengetahuan dan pengertian,sikap dan cita-

cita. Kategori yang banyak di gunakan di bagi menjadi tiga bagian, (a)

kognitif (b) efektif, (c) isikomotoris. Masing-masing terdiri dari

sejumlah aspek yang saling berkaitan. Alat penilaian untuk setiap

bagian tersebut. Mempunyai spesifik tersendiri karena berbeda dalam

lingkup dan dasar yang terkandung di dalamnya. 15

15
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2015), hal. 34
29

Berdasarkan pengertian tersebut jika disimpulkan bahwa hasil

belajar yaitu suatu penilaian akhir dari cara yang telah dilaksanakan

secara berulang-ulang atau berkala. Serta akan tercantum dalam jangka

waktu lama dan bahkan tidak akan hilang selamanya karena hasil

belajar turut serta dalam membangun kepribadian individu yang selalu

ingin mencapai hasil lebih baik lagi sehingga akan mengubah cara pola

berpikir serta menghasilkan perilaku kinerja yang lebih baik lagi.16

c) Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Aunurrohman dalam Donni Juni Priansa bahwa

beberapa faktor internal yang memengaruhi proses belajar peserta

didik, yaitu karakteristik siswa, sikap terhadap belajar, motivasi,

konsentrasi, mengolah bahan pembelajaran, menggali hasil, rasa

percaya diri, dan kebiasaan belajar. Adapun faktor eksternal yang

mempengaruhi hasil belajar peserta didik, yaitu guru, lingkungan

sosial, kurikulum, sarana dan prasarana.17

Lebih lanjut, menurut Djaali dalam Donni Juni Priansa

menyatakan bahwa faktor yang memengaruhi pencapaian hasil belajar

bisa berawal dari dalam diri orang yang belajar dan ada dari luar

dirinya. Faktor dari dalam diri, misalnya kesehatan, inteligensi, minat

dan motivasi cara belajar, sedangkan faktor dari luar diri, misalnya

keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan sekitar.18

16
Sulastri et al, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Berbasis
Masalah Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas V SDN 2 Limbo Makmur Kecamatan Bumi Raya,
Jurnal Kreatif Tadulako Online, Palu: 2014, vol 3 no 1.
17
Donni Juni Priansa, Op. Cit. hal.82
18
Donni Juni Priansa, Loc. Cit. hal.82
30

Dalam proses belajar mengajar, ada beberapa hal yang

mempengaruhi perolehan nilai hasil belajar siswa, baik yang berasal

dari dalam diri (intern) maupun dari lingkungan luar (ekstern). Faktor

internal terkait dengan disiplin, respon dan motivasi siswa, sementara

faktor eksternal yaitu lingkungan, tujuan pembelajaran, kreativitas

pemilihan media belajar oleh pendidik serta metode pembelajaran.

Faktor-faktor tersebut dapat berpengaruh kepada yang lain dan

merupakan kesatuan yang didasari oleh hasil belajar siswa. Dari

seluruh faktor yang ada, model pembelajaran yang dipilih oleh seorang

pendidik menjadi sumber dan berkaitan dengan faktor lainnya.

Pemilihan metode pembelajaran yang tepat akan membawa situasi

belajar yang menyenangkan dan memungkinkan siswa untuk

mengembangkan kreativitas. Suasana belajar akan menyenangkan dan

membawa efek pada motivasi belajar serta disiplin yang meningkat.

Motivasi belajar yang tinggi menjadi salah satu penentu keberhasilan

siswa dalam mencapai hasil belajar yang terbaik.19

Keberhasilan dalam belajar sangatlah mempengaruhi fungsinya

secara integratif dari setiap pendukungnya. Adapun faktor-faktor yang

memengaruhi keberhasilan belajar, antara lain:

1) Peserta didik dengan jumlah latar belakangnya, yang mencakup: a.

tingkat kecerdasan (intelligent quontien); b. bakat (aptitude); c.

19
Maisaroh dan Rostrieningsih, Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan
Metode Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team Pada Mata Pelajaran Keterampilan
Dasar Komunikasi Di Smk Negeri 1 Bogor, Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Bogor: 2010, vol 8 no
2
31

sikap (attitude); d. minat (interest); e. motivasi (motivation); f.

keyakinan (belief); g. kesadaran (conscioucness); h. kedisiplinan

(discipline); i. tanggung jawab (responsibility);

2) Pengajar yang profesional yang memiliki: a. kompetensi

pedagogik; b. kompetensi sosial; c. kompetensi personal; d.

kompetensi profesional; e. kualifikasi pendidikan yang memadai; f.

kesejahteraan yang memadai.

3) Atmosfir pembelajaran partisipatf dan interaktif yang

dimanfestasikan dengan adanya komunikasi timbal balik dan multi

arah (multiple communiction) secara aktif, kreatif, efektif, inovatif,

dan menyenangkan, yaitu: a) komunikasi antara guru dengan

peserta didik; b) komunikasi antara peserta didik dengan peserta

didik; c. komunikasi konsektual dan integratif antara guru, peserta

didik, dan lingkungannya.

4) Sarana dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran,

sehingga peserta didik merasa betah dan bergairah (ethuse)

untuk belajar, yang mencakup; a) lahan tanah, antara lain kebun

sekolah, halaman, dan lapangan olahraga; b) bangunan, antara lain

ruangan kantor, kelas laboratorium, perpustakan, dan ruang

aktivitas ekstra kurikuler; c) perlengkapan, antara lain alat tulis

kantor, media pembelajaran, baik elektronik maupun manual;


32

5) Kurikulum sebagai kerangka dasar atau arahan, khusus mengenai

perubahan perilaku (behavior change) peserta didik secra integral,

baik yang berkaitan dengan kongnitif, afektif, maupun psikomotor.

6) Lingkungan agama, sosial, budaya, politik, pengetahuan dan

teknologi, serta lingkungan alam yang membantu terlaksananya

proses pembelajaran secara aktif, kreatif, efektif, inovatif, dan

menyenangkan. Lingkungan ini merupakan faktor peluang

(opportunity) untuk terjadinya belajar konstekstual (contextual

learning).

7) Atmosfir kepemimpinan pembelajaran yang sehat, partisifatif,

demokratis, dan situasional yang dapat membangun kebahagiaan

inteleklual (intelectual happiness), kebahagiaan emosional

(emotional happiness), kebahagiaan dalam merekayasa ancaman

menjadi peluang (adversity happiness), dan kebahagiaan spiritual

(spiritual happiness).

8) Pembiayaan yang memadai, baik biaya rutin (recurrent budget)

maupun biaya pembagunan (capital budget) yang datangnya dari

pihak pemerintah, orang tua, maupun stakeholder lainya sehingga

sekolah mampu melangkah maju dari sebagian pengguna dana

(cost) menjadi penggali dana (revenue).20

20
Nanang Hanifah dan Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT Refika
Aditama, 2012), hal.10.
33

2. Metode Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement

Divisions (STAD)

a) Pengertian Cooperative Learning

Menurut Hamid Hasan dalam Etin Solihatin dan Raharjo

menjelaskan bahwa Kooperatif mengandung pengertian bekerja sama

dalam mencapai tujuan bersama. Dalam kegiatan kooperatif,

mahasiswa secara individu mencari hasil yang menguntungkan bagi

seluruh anggota kelompoknya.21 Jadi, menurut Johnson, et al. dalam

Etin Solihatin dan Raharjo bahwa Cooperative Learning adalah

mengelompokkan siswa didalam kelas ke dalam suatu kelompok kecil

agar dapat bekerja sama dengan kemampuan maksimal yang mereka

miliki dan mempelajari satu sama lain dalam kelompok tersebut.22

Sehubungan dengan pengertian tersebut, Menurut Slavin dalam

Etin Solihatin dan Raharjo mengatakan bahwa Cooperative Learning

yaitu suatu metode pembelajaran di mana siswa belajar dalam

kelompok-kelompok kecil dengan cara bekerjasama. Anggotannya

terdiri dari 4 sampai 6 orang, dengan struktur kelompoknya yang

bersifat beragam. Selanjutnya, keberhasilan belajar dari kelompok

tergantung pada kinerja dan aktivitas anggota kelompok, baik secara

sendiri maupun secara kelompok.23

21
Etin Solihatin dan Raharjo, Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS,
(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), hal.4.
22
Ibid., hal.4.
23
Etin Solihatin dan Raharjo, Op. Cit. hal.5.
34

Pembelajaran kooperatif bisa berjalan efisien apabila siswa

terlebih dahulu dilatih dengan keterampilan kooperatif sebelum

pembelajaran kooperatif itu digunakan. Hal ini dilakukan agar siswa

telah memiliki keterampilan yang diperlukan untuk satuan

pembelajaran tertentu sebelum model pembelajaran kooperatif

dilaksanakan. Latihan ini digunakan sebagai dasar untuk meningkatkan

intelektual dan keterampilan siswa lebih lanjut. Keterampilan

kooperatif yang dilatih seperti mengajukan pertanyaan, menjawab atau

menanggapi, menyampaikan ide atau pendapat. Mendengarkan secara

aktif, dan berada dalam tugas. Guru berperan sebagai fasilitator dan

membimbing siswa dalam menyelesaikan permasalahan materi dan

tugas mata pelajaran. Tujuan pokok pembelajaran kooperatif adalah

untuk memaksimalkan belajar siswa secara individu dan kelompok

yang berupaya memperbaiki hubungan antar siswa satu dengan yang

lainnya dari berbagai latar belakang dan kemampuan yang berbeda.

Interaksi antara siswa satu dengan siswa yang lainnya.24

Pembelajaran kooperatif berbeda dengan hanya belajar dalam

kelompok. Ada pembagian dasar pembelajaran kooperatif yang

membedakan dengan pembelajaran kelompok jika dilakukan asal-

asalan. Pelaksanaan prinsip dasar pokok sistem pembelajaran

kooperatif dengan benar apabila guru mengelola kelas dengan lebih

efektif. Dalam pembelajaran kooperatif proses pembelajaran tidak

24
Imam Gunawan,Manajemen Kelas Teori dan Aplikasinya,(Depok: PT Rajagrapindo
Persada,2019), hal.166.
35

harus belajar dari guru kepada siswa tetapi siswa dapat saling berbagi

sesama siswa lainnya. Pembelajaran oleh teman sebaya (peerteaching)

lebih efisen dari pada pembelajaran dilakukan oleh guru.

Menurut Johnson dalam Hasan, Cooperative Learning adalah

cara pengelompokkan siswa yang bekerjasama dan terarah pada tujuan

belajar dalam kelompok kecil yang umumnya terdiri dari 4-5 orang.

Belajar Cooperative adalah pemanfaatan kelompok kecil dalam belajar

yang memungkinkan siswa bekerjasama untuk memaksimalkan belajar

mereka dan anggota lainnya dalam kelompok tersebut.25

Kemudian aktivitas dan kreativitas yang diharapkan dalam

sebuah prosedur pembelajaran dituntut interaksi atau komunikasi

antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa lainnya, dan siswa

dengan guru. Dalam proses belajar diharapkan adanya komunikasi

banyak arah yang memungkinkan akan terjadinya aktivitas dan

kreativitas yang diharapkan.

b) Model-model Pembelajaran Cooperative Learning

Menurut Dahlan dalam Isjoni bahwa, metode mengajar dapat

diartikan sebagai suatu konsep atau pola yang dipakai dalam

menyusun kurikulum, mengatur materi pelajaran, dan memberi arahan

kepada pengajar di kelas.26

Sedangkan menurut Muhammad Surya dalam Isjoni bahwa suatu

proses perubahan sikap yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil


25
Rusman, Model-model Pembelajaran, (Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2010), hal.204
26
Isjoni, Cooperative Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok, (Bandung: Alfabeta,
2016), hal.49
36

dan pengalaman individu itu sendiri dalam hubungan dengan

lingkungannya.27

Menurut Hasan dalam Isjoni pemilihan model yang tepat, perlu

diperhatikan kecocokannya dengan pencapaian tujuan pengajaran.

Dalam prakteknya semua kategori pembelajaran bisa dikatakan baik

bila memenuhi prinsip-prinsip berikut ini : Pertama, semakin kecil

usaha yang di lakukan guru dan semakin besar aktivitas belajar peserta

didik, maka hal itu semakin bagus. Kedua, semakin singkat waktu

yang diperlukan guru untuk mengubah siswa menjadi aktif belajar juga

semakin baik. Ketiga, cara belajar siswa sesuai dengan apa yang ingin

dilakukan. Keempat, dapat dipraktikkan oleh guru dengan baik.

Kelima, tidak ada satupun metode yang paling sesuai untuk segala

tujuan, jenis materi, proses belajar yang ada.28

Dalam Cooperative Learning terdapat beberapa macam model

yang dapat dipakai, yaitu diantaranya: 1) Student Team Achievement

Division (STAD), 2) Jigsaw, 3) Group Investigation (GI), 4) Rotating

Trio Exchange, 5) Group Resume. Dari beberapa model Pembelajaran

tersebut yang sering digunakan yaitu Student Team Achievement

Division (STAD) dan Jigsaw.29

c) Pengertian Student Team Achievement Division (STAD)

Pembelajaran model Cooperative Learning Tipe STAD

merupakan ”salah satu pembelajaran kooperatif yang digunakan untuk


27
Ibid., hal.49
28
Isjoni, Op. Cit. Hal.50
29
Isjoni, Op. Cit. hal.51.
37

menghadapi kemampuan siswa yang beragam. Model ini dilihat

sebagai metode paling mudah dan secara langsung dari pembelajaran

kooperatif. Metode ini paling dulu didapatkan dan dikembangkan oleh

para peneliti sebelumnya di John Hopkins Universitas Amerika Serikat

dengan menyiapkan suatu bentuk pembelajaran tipe kooperatif. Di

dalamnya siswa diberi kesempatan untuk melakukan kerjasama dan

ekplanasi dengan teman sebaya dalam bentuk diskusi kelompok untuk

memecahkan suatu permasalahan. Dalam model pembelajaran ini,

masing-masing kelompok beranggotakan 4 hingga 5 orang yang

dibentuk dari anggota yang beragam mulai dari laki-laki dan

perempuan yang berasal dari berbeda suku, yang memiliki kemampuan

tinggi, sedang atau rendah.

Jadi, Cooperative Learning model STAD menurut Slavi dalam

Zaenal Aqib dan Ahmad Amrullah mempunyai langkah-langkah tim

siswa kelompok prestasi adalah sebahai berikut:

1) Membentuk kelompok yang beranggota empat orang secara

eterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dan

lain-lain.).

2) Guru menyajikan pelajaran.

3) Guru menugaskan kepada kelompok untuk di kerjakan oleh

anggota-anggota kelompok. Setiap siswa harus paham untuk

menjelaskan pada teman lainnya sampai semua anggota dalam

kelompok itu mengerti.


38

4) Guru memberikan kuis atau pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada

saat menjawab kuis, siswa tidak boleh saling membantu.

5) Memberi evaluasi.

6) Kesimpulan.30

d) Tujuan Model Pembelajaran Student Team Achievement Division

(STAD)

Menurut Isjoni dalam Donni Juni Priansa mengatakan bahwa

mengubah perilaku belajar peserta didik dari individualistik menjadi

kerja sama tim yang membangun peserta didik untuk saling membantu

satu dengan yang lainnya. Selain itu, tujuan lainnya adalah

menumbuhkan rasa tanggung jawab, baik individu maupun kelompok

sehingga dapat memperoleh hasil yang akan memuaskan agar

mendapat penghargaan kelompok.31

e) Tahapan Model Pembelajaran Student Team Achievement Division

(STAD)

Menurut Slavin dalam Isjoni bahwa ada 5 tahapan yang meliputi:

1) tahapan penyajian materi, 2) tahap kegiatan kelompok, 3) tahap tes

individual, 4) tahap penghitungan skor perkembangan individu, dan 5)

tahap pemberian reward perkelompok.32

Tahapan penyajian materi, saat guru mengawali dengan

memberikan indikator yang harus dicapai pada hari itu dan memotivasi

30
Zainal Aqib dan Ahmad Amrullah,Manajemen Belajar & Pembelajaran di Sekolah,
(Yogyakarta: Pustaka Referensi, 2019) hal.105.
31
Donni Juni Priansa, Op. Cit. hal.321.
32
Isjoni, Op. Cit. hal.51
39

rasa keingin tahuan siswa tentang materi yang akan dibahas, dalam

penelitian ini adalah materi tentang sejarah kebudayaan islam yang

bisa dilanjutkan dengan memberikan persepsi dengan tujuan

mengingatkan siswa terhadap materi yang lalu, agar siswa dapat

menggabungkan materi yang akan dijelaskan dengan pengetahuan

yang telah dimilikinya. Mengenai cara menjelaskan pembahasan pada

pelajaran tersebut dapat dilakukan secara langsung ataupun melalui

video. Lamanya penjelasan dan berapa kali harus dijabarkan

tergantung pada materi yang akan dikaji.

Dalam mengembangkan materi pembelajaran perlu ditekankan

hal-hal sebagai berikut: a) harus sesuai dengan apa yang akan

dipelajari siswa dalam kelompok, b) menyakinkan bahwa belajar itu

memahami makna, dan bukan hapalan, c) memberikan feedback untuk

mengontrol pemahaman siswa, d) memberikan alasan untuk jawaban

pertanyaan itu benar atau salah, dan e) kembali kepada materi

selanjutnya jika siswa telah paham pada permasalah yang ada.

Tahapan kerja kelompok, setiap siswa diberikan lembaran kerja

untuk bahan yang akan dielajari. Pada kerja kelompok siswa saling

berbagi tugas, sama-sama membantu memberikan penyelesaian supaya

seluruh anggota kelompok dapat paham dengan materi yang telah

dibahas, dan jawabannya dikumpulkan sebagai hasil kerja kelompok

tersebut. Pada tahap ini guru bertindak selaku fasilitator dan motivator

pada kegiatan tiap kelompok.


40

Tahapan tes individu, yaitu untuk mengetahui sampai mana

keberhasilan belajar itu telah tercapai, dibuatkan tes secara individual,

mengenai materi yang akan dipelajari. Pada penelitian ini tes

individual diadakan pada akhir pertemuan kedua dan ketiga, masing-

masing selama lima belas menit agar siswa dapat menunjukkan apa

yang telah dipelajari secara pribadi ini kemudian didata dan diarsipkan,

yang akan digunakan pada perhitungan perolehan skor kelompok.33

Tahap perhitungan skor perkembangan individu, dilihat

berdasarkan skor dahulu, dalam penelitian ini nilai analisis hasil

belajar semester I. Menurut skor awal setiap siswa menguasai

kesempatan yang sama untuk meneruskan skor maksimal bagi

kelompoknya berdasarkan hasil skor tes yang ditemukan perhitungan

perkembangan skor individu direncanakan agar siswa terpacu untuk

mencapai prestasi terbaik pantas dengan kemahirannya. Adapun pada

penelitian ini dijangkau dari penskoran perkembangan individu yang

dikemukakan oleh Slavin seperti pada tabel berikut34 :

Tabel 2.1
Pedoman Skor Pemberian Pengembangan
Skor perkembangan
Skor tes
individu
1) Lebih dari 10 poin di bawah skor awal 5
2) 10 hingga 1 poin di bawah skor awal 10
3) Skor awal sampai 10 poin di atasnya 20
30
33
Isjoni, Op. Cit. hal.52
34
Isjoni, Op. Cit. hal.53
41

4) Lebih dari 10 poin di atas skor awal 30


5) Nilai sempurna (tidak berdasarkan skor awal)

Perhitungan skor kelompok dihitung dengan cara menjumlahkan

masing-masing perkembangan skor individu dan hasilnya dibagi sesuai

jumlah anggota kelompok. Pemberian penghargaan tersebut diberikan

kepada yang memperoleh skor rata-rata dan dikategorikan menjadi

kelompok baik, kelompok hebat dan kelompok super. Kemudian juga

kriteria yang dipakai untuk menentukan pemberian penghargaan

terhadap kelompok yaitu : a) kelompok dengan skor rata-rata 15,

sebagai kelompok baik, b) kelompok dengan skor rata-rata 20, sebagai

kelompok hebat, dan c) kelompok dengan skor rata-rata 25 sebagai

kelompok super.35

f) Karakteristik Student Team Achievement Division (STAD)

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Isjoni dalam Ernawita

bahwa:

1) Berdasarkan karakteristik Student Team Achievement Division

(STAD) jika dibedakan dengan pembelajaran biasa (yang hanya

penyajian materi dari guru), pembelajaran model ini dibutuhkan

waktu yang lumayan lama, dengan memperhatikan tiga langkah

berikut yang menguras waktu seperti penyajian materi dari guru,

kerja kelompok dan tes individual/kuis. Penggunaan waktu yang

lebih lama dapat sedikit diminimalisir dengan cara mengerjakan

35
Isjoni, Op. Cit. hal.54
42

lembar kegiatan siswa (LKS) sehingga siswa dapat bekerja lebih

efektif dan efisien. Pembentukan kelompok dan penataan ruang

kelas sesuai kelompok yang ada dapat dilakukan sebelum kegiatan

belajar dimulai. Dengan begitu, pada kegiatan pembelajaran tidak

akan membuang waktu saat pembentukan kelompok dan penataan

ruang kelas.

2) Model ini mengutamakan kemampuan khusus dari guru.

Guru diharuskan bisa menjadi fasilitator, mediator, motivator

dan evaluator. Dengan pendapat bahwa tidak semua guru mampu

menjadi fasilitator, mediator, motivator dan evaluator dengan baik.

Solusi yang mungkin dijalankan ialah membangkitkan mutu guru

oleh pemerintah seperti melaksanakan kegiatan akademik yang

wajib diikuti oleh semua guru dan tidak memberatkan biaya

kepada guru serta melakukan pengawasan kegiatan tersebut secara

rutin. Di samping itu, guru sendiri perlu lebih aktif lagi dalam

mengembangkan kemampuannya tentang model pembelajaran.36

g) Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Cooperative Tipe

STAD

Keunggulan dan kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe

STAD disajikan dalam table berikut ini.37

36
Ernawita, Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievment
Division (Stad) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Prosiding Seminar Nasional MIPA III,
Banda Aceh: 2017, vol 409
37
Donni Juni Priansa, Op. Cit. hal.328
43

Tabel 2.2
Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Cooperative tipe
STAD

Keunggulan Kelemahan
1. Peserta didik bekerja sama 2. Membutuhkan waktu yang
dalam mencapai keinginan lebih lama bagi peserta
dengan menjunjung tinggi didik sehingga sulit sampai
norma-norma kelompok. target kurikulum.
2. Peserta didik aktif kerjasama 3. Membutuhkan waktu yang
dan memotivasi semangat lebih lama bagi guru
untuk berhasil bersama. sehingga pada umumnya
3. Aktif berperan sebagai contoh guru tidak mau
temannya untuk lebih menggunakan kooperatif.
meningkatkan keberhasilan 4. Membutuhkan keahlian
kelompok. khusus guru.
4. Hubungan antara teman 5. Menurut sifat tertentu dari
sebaya sering dengan peserta didik, misalnya sifat
peningkatan kemampuan suka bekerja sama.
mereka dalam berpendapat.

Menurut Roestiyah dalam Donni Juni Priansa menyatakan

bahwa, keunggulan model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah

sebagai berikut :

1) Memberikan peluang untuk menggunakan keterampilan bertanya

dan membahas suatu masalah;

2) Memberikan giliran untuk lebih intensif mengadakan penyelidikan

mengenai suatu masalah;

3) Mengembangkan bakat kepemimpian dan mengajarkan

keterampilan berdiskusi;
44

4) Memungkinkan guru untuk lebih memerhatikan siswa sebagai

individu dan kebutuhan belajarnya.

5) Peserta didik menjadi lebih aktif bergabungan dalam pelajaran

mereka dan mereka lebih aktif dalam diskusi;

6) Memberikan momentum untuk mengembangkan rasa menghargai,

menghormati pribadi temannya, dan menghargai pendapat orang

lain.

Kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, yaitu :

1) Membutuhkan kemampuan khusus sehingga tidak semua guru

dapat melaksanakannya;

2) Menginginkan waktu yang lebih lama karna pada umumnya guru

tidak menggunakannya;

3) Memerlukan waktu yang lebih lama untuk peserta didik sehingga

sulit mencapai target kurikulum;

4) Menuntut sifat tertentu dari siswa , misalnya sifat suka bekerja

sama.38

3. Sejarah Kebudayaan Islam

a) Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam

Sejarah secara berarti dapat ditelusuri dari asal kata Arab

syajarah artinya pohon. Dalam bahasa asing lainya peristiwa sejarah

disebut histore (perancis), geschicte (jerman) dan masih banyak lagi.

38
Donni Juni Priansa, Op. Cit. hal.329
45

Sejarah menurut istilah yaitu suatu yang tersusun dari sealur

kejadian masa lalu, keseluruhan pengalaman manusia dan sejarah

menjadi suatu cara yang diubah-ubah, dijabarkan dan dianalisa.

Sejarah memberikan pengertian dari arti yang memiliki sifat objektif

tentang masa lalu, dan hendaknya dipahami sebagai suatu peristiwa.

Adapun pemahaman lain bahwa sejarah menunjukkan makna yang

memihak, karna dimasa lalu itu pernah menjadi sebuah kisah atau

cerita, yang mana didalam proses itu terdapat kesan yang dirasakan

oleh sejarawan berdasarkan pengalaman dan lingkungan sosialisasi

yang menyatu dengan gagasan tentang peristiwa sejarah.39

Sedangkan kebudayaan adalah penjelmaan (manifestasi) akal

dan rasa manusia. Maka manusialah yang menciptakan kebudayaan.

Kebudayaan Islam, berarti tidak melenceng dari ajaran agama Islam.

Supaya tetap berjalan antara kebudayaan dengan agama harus pula

dipahami tentang penjelasan kebudayaan dan Islam itu sendiri.

Menurut bahasa, kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta,

adalah budi (akal). Lalu dari kata budh itu berubah menjadi kata budhi

dan jamaknya budaya. Dalam bahasa Arab kalimat kebudayaan itu

disebut Ats Tsaqafah. Dalam bahasa Inggris kebudayaan ini disebut

culture. dalam bahasa Belanda disebut cultuur, dalam bahasa Latin

cultura.

39
Munawir, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam (Ski) Siswa
Kelas IV Dengan Strategi Pembelajaran Ctl (Contextual Teaching And Learning) Di Madrasah
Ibtidaiyah Assyafi’iyah Tanggul Wonoayu, Sidoarjo, Jurnal Madrasatuna, Sidoarjo: 2012, vol 4 no
1
46

Hamka dalam buku yang berjudul Pandangan Hidup Muslim

menjabarkan kalimat kebudayaan itu terdiri dari dua, yang tadinya

terpisah, yaitu budi dan daya. Kata budi berarti terang atau sinar yang

ada pada manusia dan daya pikir yang berhubungan dengan upaya,

yakni usaha keaktifan manusia menggerakan anggota badan yang

digerakkan oleh budinya. Al-Kroeber dan C.Kluckhohn dalam buku

yang berjudul Culture, A Critical Review of Concepts and Definitions

sudah sukses menghimpun 160 definisi kebudayaan.

Dari pendapat tersebut, perwujudan dari kerja jiwa manusia.

Islam adalah agama yang ajarannya diwahyukan oleh Allah SWT

kepada manusia melalui Muhammad sebagai Rasul. Kemudian

datangnya dari Allah, baik dengan perantaraan malaikat Jibril, maupun

langsung kepada Nabi Muhammad SAW.

Dari penjelasan diatas dapat diyakinkan bahwa Kebudayaan

Islam, berarti penjelmaan dari al ‘amilush shalihat golongan kaum

muslimin.40

Kebudayaan Islam perwujudan kerja jiwa dan akal pikiran

manusia yang di awali pencerminan ajaran Islam dalam arti seluas-

luasnya yaitu keimanan sejati. Ada tiga unsur yaitu :

a. Kebudayaan Islam adalah ciptaan orang Islam

b. Kebudayaan Islam adalah di dasarkan kepada ajaran Islam

c. Kebudayaan Islam merupakan cerminan dari ajaran Islam.

40
Munawir, Loc. Cit. hal.6
47

Ketiga unsur tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh, antara yang satu

dengan yang lainnya tidak bisa dipisahkan. Menurut A.Hasjmy bahwa

kebudayaan Islam adalah iman dan amal dari seseorang muslim. Dari

kalimat itu yang terdiri dari tiga kata diantaranya sejarah, kebudayaan,

dan Islam. Untuk memahami arti sejarah kebudayaan Islam Yaitu asal-

usul atau silsilah dari sesuatu yang dihasilkan dari pemikiran atau akal

budi kaum Muslimin yang berhubungan dengan keyakinan, ilmu

pengetahuan, seni, adat istiadat, bentuk pemerintahan, arsitektur

bangunan, dan lain-lain. SKI ialah suatu pelajaran yang menjabarkan

tentang asal-usul perkembangan, peradaban Islam dan para tokoh yang

berprestasi dalam sejarah islam dimasa lalu, mulai dari sejarah

masyarakat Arab pra-Islam, sejarah kelahiran dan kerasulan Nabi

Muhammad SAW, sampai masa khulafaurrasyidin. 41

b) Pengertian Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam

Menurut Suprijono dalam Maryamah bahwa, Hasil belajar

merupakan hasil dari suatu tindakakan belajar, sedangkan menurut

Bloom, hasil belajar mencakup kekuatan kognitif, afektif, dan

psikomotorik. Lingkungan kognitif adalah pengetahuan, ingatan,

pemahaman, menjelaskan, meringkas, menerapkan, menguraikan,

menentukan hubungan, mengorganisasikan, merencanakan, , dan

menilai. Sedangkan afektif adalah sikap menerima, memberikan

respons, nilai organisasi, karakterisasi. Dan psikomotor meliputi


41
Munawir, Loc. Cit. hal 7
48

keterampilan, produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan

intelektual.

Dalam bukunya Sugihartono mengutip perkataan Caroll

mengatakan bahwa hasil belajar siswa dipengaruhi oleh waktu yang

ada untuk mempelajari materi yang telah ditentukan, usaha yang

dilakukan siswa untuk menguasai bahan pelajaran, bakat yang dimiliki

siswa, kualitas pengajaran atau tingkat kejelasan pengajaran, dan

kemampuan siswa untuk dapat mendapat keuntungan yang optimal

dari seluruh proses pembelajaran yang sedang dihadapi. Keberhasilan

belajar siswa dalam proses pembelajaran ditandai dengan pemahaman

bahan pelajaran yang telah diberikan oleh guru yang diwujudkan

dalam nilai yang tinggi atau baik. Sebaliknya, siswa dikatakan belum

berhasil dalam belajarnya atau gagal yang dilihat dalam bentuk nilai

yang rendah. Artinya, siswa belum mampu mengerti bahan pelajaran

yang diberikan oleh guru sesuai dengan ketentuan yang telah

ditetapkan.42

Jadi, Secara substansial dengan adanya hasil belajar mata

pelajaran Sejarah Kebudayan Islam memiliki pengumpulan dalam

meneruskan motivasi kepada siswa untuk mengenal, memahami,

menghayati Sejarah Kebudayaan Islam, guru bisa mengetahui sejauh

mana siswa dapat menangkap, memahami, memiliki materi pelajaran

tertentu. Atas dasar itu guru dapat menentukan strategi belajar-


42
Maryamah, Teknik Mind Maping Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam Di Madrasah Ibtidaiyah Adabiyah II Palembang, Jurnal Raden Fatah,
Palembang: 2014, vol 19 no 2
49

mengajar yang lebih baik yang mengandung nilai-nilai kearifan yang

dapat dipakai untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, sifat dan

kepribadian siswa.

c) Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam

Menurut Aunurrohman dalam Donni Juni Priansa bahwa

beberapa faktor internal yang memengaruhi proses belajar peserta

didik, yaitu ciri peserta didik, etika tentang belajar, motivasi, fokus,

mengolah sumber belajar, mengulas hasil belajar, rasa percaya diri,

dan kebiasaan belajar. Adapun faktor eksternal, yaitu guru, lingkungan

sosial, kurikulum, sarana dan prasarana.43

Lebih lanjut, menurut Djaali dalam Donni Juni Priansa

menyatakan bahwa faktor yang memengaruhi pencapaian hasil belajar

bisa berasal dari dalam diri orang yang belajar dan ada dari luar

dirinya. Faktor dari dalam diri, misalnya kesehatan, inteligensi, minat

dan motivasi cara belajar, sedangkan faktor dari luar diri, misalnya

keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan sekitar.44

Dalam proses ini, banyak hal yang berpengaruh atas peningkatan

perolehan nilai siswa, yaitu yang ada di diri siswa (intern) maupun dari

sekitarnya(ekstern). Faktor internal berhubungan dengan disiplin,

tnggapan dan motivasi siswa, sementara faktor eksternal yaitu suasana

belajar, keinginan pembelajaran, kreativitas penetapan alat belajar oleh

pendidik serta model pembelajaran. Faktor-faktor tersebut

43
Donni Juni Priansa, Op. Cit. hal.82
44
Donni Juni Priansa, Loc. Cit. hal.82
50

mempengaruhi satu sama lain dan merupakan satu kesatuan yang

mendasari hasil belajar siswa. Dari semua metode pembelajaran yang

dipilih oleh seorang pendidik menjadi sumber dan berkait dengan

faktor yang lain. Pemilihan metode pembelajaran yang pas akan

mengubah suasana belajar yang menyenangkan dan memungkinkan

siswa untuk meningkatkan kreativitas yang akan membawa dampak

pada hasil belajar dan disiplin yang meningkat. Keaktifan belajar yang

tinggi menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan siswa dalam

mencapai hasil belajar yang terbaik.45

B. Kerangka Berpikir

Keberhasilan suatu proses belajar mengajar ditentukan dan dipengaruhi

oleh banyak faktor penting, baik faktor internal maupun eksternal.

Penggunaan metode pembelajaran yang tepat dan efektif merupakan salah satu

faktor eksternal yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan keefektifan

kegiatan belajar untuk memperoleh hasil belajar yang baik. Namun, tidak

sedikit siswa memiliki hasil belajar, khususnya dalam pembelajaran sejarah

kebudayaan islam.

Berdasarkan uraian Bab I dan Kajian Pustaka tersebut diatas, maka

dapat disusun suatu kerangka pemikiran guna memperoleh jawaban atas

permasalah yang timbul. Metode Cooperative Learning tipe STAD merupakan

alternatif yang digunakan untuk mengatasi berbagai permasalahan dalam

pembelajaran, termasuk hasil belajar siswa, khususnya dalam pembelajaran


45
Maisaroh dan Rostrieningsih, Op. Cit, hal 2
51

sejarah kebudayaan islam. Dalam penerapan metode ini, pendidik dapat lebih

menggunakan metode pembelajaran yang tidak terkesan monoton dan

membuat siswa tertarik dengan proses pembelajaran.

Maka, dengan diterapkannya metode Cooperative Learning tipe STAD

Pada siklus I dan II penelitian, peneliti menerapkan model pembelajaran

STAD dengan kondisi awal penulis mengamati dan mencatat kendala yang

dihadapi dalam kegiatan pembelajaran diharapkan hasil belajar siswa di kelas

X di MA Qotrun Nada terhadap mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam,

dari hasil refleksi peneliti mengambil tindakkan untuk dirancang pada

kegiatan pembelajaran siklus II dapat meningkat dan akhirnya tujuan

pembelajaran pun akan tercapai.

Kondisi Guru belum Hasil belajar


Awal menggunaka SKI rendah
n metode
STAD

Guru Sirklus I &


Tindakan
menggunaka II
n metode
STAD

Kondisi Hasil belajar


Akhir SKI
Meningkat
52

Gambar 2.1
Kerangka Berfikir

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian landasan teori dan kerangka berpikir maka hipotesis

penelitian berikut ini :

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan

Islam Melalui Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Student Teams

Achievement Divisions (STAD) Siswa Kelas X di MA Qotrun Nada Tahun

2019/2020.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto et. al, dalam Jasa Ungguh Muliawan

bahwa penelitian tindakan kelas (disingkat PTK) merupakan hasil dan cara

penelitian yang dilasanakan pada kelas. PTK pada dasarnya digunakan oleh

guru yang bekerja sama dengan peneliti atau ia sendiri sebagai guru yang

berperan ganda melakukan penelitian itu di kelas, di sekolah dan atau di

tempat ia mengajar untuk tujuan ‘penyempurnaan’ atau ‘peningkatan’ proses

pembelajaran.46 Penelitian tindakan kelas sesuai dengan sifatnya “tertentu” yn

mengandung maksud keluasan objek dan tujuan yang membuat pusat

perhatian penelitiannya.

Penelitian tindakan kelas tidak seperti penelitian kepustakaan yang

banyak mengandalkan sumber-sumber dari bacaan. Justru sebaliknya,

penelitian tindakan kelas lebih banyak mengandalkan pada pembenaran dan

kebenaran empiris fakta di lapangan dibandingkan teori-teori ideal ilmu

pengetahuan. Secara spesifik, PTK masuk kategori pengetahuan teknologis

dibandingkan teoritis. Dalam struktur ilmu pengetahuan, PTK masuk

kelompok konkreta. Kelompok ilmu konkreta adalah kelompok ilmu yang

bersifat riil, nyata, dan empiris. Suatu bentuk ilmu pendidikan yang langsung

dapat diterima dan dipahami tanpa ada penjelasan atau interpretasi lebih

lanjut.

46
Jasa Ungguh Muliawan, Penelitian TIndakan Kelas (Classroom Action Research),
(Yogyakarta: Penerbit Gava Media, 2018), hal 1
54

Ruang lingkup PTK secara teoritis mencangkup komponen-komponen

seperti: 1) Siswa, 2) Guru, 3) Materi Pelajaran, 4) Peralatan dan atau sarana-

prasarana pendidikan, 5) Hasil Pembelajaran, 6) Pengelolaan (manajemen), 7)

Lingkungan.47

Perlu dipahami juga penertn para ahli berikut ini :

1. Peneltian tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif diri secara

kolektif yang dilakukan oleh pesertanya dalam situasi sosial untuk

meningkatkan penalaran dan keadilan praktk pendidikan serta praktik

sosal, dan pemahaman mereka terhadap praktik-praktiknya sesuai engan

situasi tempat dilakukan (Carr dan Kemmis,1986)

2. Penelitian tindakan adalah penerapan penemuan fakta dan data ts

pemecahan masalah dalam situasi sosial demi meningkatnya kualitas

tindakan yang dilakukan di dalamnya, yang melibatkan kolaburator dan

kerjasama para peneliti, praktisi, serta orang lain (Burns, 1994 dalam

Endang ora, 2008).48

Alasan menggunakan penelitian tindakan kelas karna bisa;

1)Memberikan kontribusi terhadap pemecahan masalah praktis dan

pengembangan keprofesional pendidik sebagai agen pembelajaran (standar

kompetensi pedagogik, standar kompetensi kepribadian, standar kompetensi

professional, dan standar kompetensi sosial), 2)Memperbaiki kinerja pendidik

melalui kualitas pembelajaran, dan meningkatkan hasil belajar peserta didik

baik akademik maupun nonakademik, 3)Memperbaiki dan meningkatkan dan


47
Ibid., hal.2.
48
Saur Tampubolon, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama,
2014), hal.16.
55

meningkatkan mutu pendidikan pada semua tingkatan baik nasional maupun

internasional, 4)Lebih menggunakan media, alat peraga/praktik, kreatif

berinovasi untuk membuat media/alat peraga/ praktik dengan memanfaatkan

lingkungan.

B. Variabel Penelitian

1. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah suatu proses akhir dan pemahaman yang telah

dilakukan secara berulang-ulang. Serta akan tersimpan dalam jangka

waktu lama karena hasil belajar mendukung dalam membentuk pribadi

individu yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga

akan mengubah pola pikir serta menghasilkan kinerja kerja yang lebih baik

lagi.

2. Metode Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement

Divisions (STAD)

Keberhasilan belajar dari kelompok tergantung pada keadaan dan

aktivitas anggota kelompok, baik secara individual maupun secara

kelompok. model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Student Teams

Achievement Divisions (STAD) yaitu salah satu metode yang berguna

untuk menumbuhkan keahlian, kerjasama, kreatif, berpikir kritis dan ada

kerjasama termasuk juga kedalam pembelajaran kooperatif yang sangat

sederhana.
56

C. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas X di MA Qotrun Nada di

Jl.Qotrun Nada No.01, Cipayung Jaya, Kec. Cipayung, Kota Depok, Jawa

Barat 16437

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran

2019/2020. Waktu pelaksanaan selama empat bulan, yaitu bulan April

sampai dengan Juli tahun 2020.

Tabel 3.1
Jadwal Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas
Ma Qotrun Nada Depok
Tahun Ajaran 2019/2020

No Kegiatan Waktu
1. Persiapan Penelitian 16 November 2019
a. Pengajuan Permohonan Izin 16 November 2019
b. Diskusi Penentuan Masalah 16 November 2019
2. Pelaksanaan Pra Sirklus 26 Februari 2020
3. Pelaksanaan Penelitian Siklus 1
a. Penentuan Rencana Tindakan 29 Juni 2020
b. Pelaksanaan Rencana Tindakan 1 Juli 2020
c. Observasi 3 Juli 2020
d. Refleksi 3 Juli 2020
4. Pelaksanaan Penelitian Siklus II
A.Penentuan Rencana Tindakan 6 Juli 2020
B.Pelaksanaan Rencana Tindakan 8 Juli 2020
C.Observasi 10 Juli 2020
D.Refleksi 10 Juli 2020
5. Pengolahan Data 20 Juli 2020
6. Penyusunan Laporan 1 Agustus 2020
57

D. Subyek dan Obyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X yang berjumlah 34 siswa di

Madrasah Aliyah Qotrun Nada. Obyek penelitian ini adalah hasil belajar siswa

kelas X selama pelaksanaan pembelajaran pada mata pelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam dengan model pembelajaran Student Teams Achievement

Divisions (STAD).

E. Prosedur Penelitian

Di dalam penelitian ini, prosedur penelitian dilaksanakan dengan

menggunakan siklus-siklus tindakan (daur ulang). Daur ulang dalam

penelitian diawali dengan perencanaan (Planning), tindakan (Action),

mengobservasi (Observation), dan melakukan refleksi (Reflection), dan

seterusnya sampai adanya peningkatan yang diharapkan tercapai. Prosedur

pelaksanaan tindakan kelas dapat dilihat dalam bagan dibawah ini:


58

Gambar 3.2
Prosedur Siklus Penelitian

Secara rinci pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini meliputi langkah-

langkah sebagai berikut:

1. Siklus I

Kegiatan pada siklus pertama diawali dengan pembuatan perangkat

pembelajaran secara kolaboratif partisipatif antara guru dengan peneliti,

kemudian rencana kegiatan pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan metode demonstrasi, agar efisien dan efektif guru perlu

memperhatikan hal-hal berikut:

1. Perencanaan

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam tahap perencanaan

oleh peneliti bersama guru adalah menyiapkan perangkat

pembelajaran. Kemudian dilanjutkan menyiapkan instrumen tes dan


59

non tes. Instrumen tes berupa soal tes unjuk kerja serta penilaiannya.

Instrumen non tes berupa lembar panduan observasi untuk mengamati

aktivitas siswa dan kinerja guru dalam proses pembelajaran.

2. Pelaksanaan

Tahap ini adalah pelaksanaan dari perencanaan yang telah

ditetapkan. Dalam siklus pertama ini, kegiatan awal yang dilakukan

guru adalah memahami karakteristik siswa dan bagaimana cara belajar

siswa dalam menerapkan metode demonstrasi.

Adapun pelaksanaan yang dilakukan sesuai dengan metode

demonstrasi yang digunakan, adapaun langkah-langkah sebagai

berikut:

1) Kegiatan awal

a) Guru menyiapkan alat peraga yang diperlukan.

b) Guru mengadakan presensi terhadap kehadiran siswa.

c) Guru mengadakan tanya jawab yang mengarah pada materi

pelajaran.

d) Menjelaskan tujuan pembelajaran.

2) Kegiatan Inti

a) Siswa dibagi 4/5 kelompok.

b) Tiap kelompok melakukan demonstrasi dengan menggunakan

lembar kerja, Setiap kelompok menyampaikan laporan hasilnya

dibawah bimbingan guru.

3) Kegiatan Akhir
60

a) Guru dan siswa menyimpulkan hasil belajar pada materi

tersebut.

b) Siswa mengerjakan tes formatif pada akhir pelajaran.

c) Secara individu siswa diberi pekerjaan rumah.

3. Observasi dan Evaluasi

Pengamatan atau observasi dilakukan oleh teman sejawat sebagai

mitra kolaborator/partner kerja yang berfungsi sebagai penilai aktivitas

belajar siswa dan kinerja guru. Kolaborator mencatat semua aktivitas

yang dilakukan oleh guru dan siswa selama pembelajaran, yaitu mulai

kegiatan awal hingga kegiatan akhir. Observasi terhadap kegiatan

belajar dilakukan pada saat implementasi untuk mengetahui jalannya

proses pembelajaran. Pada akhir siklus pertama diakhiri dengan tes.

Berdasarkan hasil observasi, catatan lapangan dan hasil tes, maka

siklus berikutnya dapat dilaksanakan.

4. Refleksi

Selama penelitian dilaksanakan, hasilnya dianalisis dan dikaji

keberhasilan dan kegagalannya. Data yang diperoleh pada proses

belajar mengajar apabila hasil analisis pada siklus I ada revisi dan

kekurangan maka analisis direfleksikan untuk menentukan tindakan

pada siklus II dalam rangka mencapai tujuan.

2. Siklus II

Pada pelaksanaan siklus II ini adalah perbaikan dari hasil refleksi

yang telah dilakukan pada siklus I, Pelaksanaannya sebagai berikut:


61

a. Perencanaan

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam tahap perencanaan

oleh peneliti bersama guru adalah menyiapkan perangkat

pembelajaran. Kemudian dilanjutkan menyiapkan instrumen tes dan

non tes. Instrumen tes berupa soal tes unjuk kerja serta penilaiannya.

Instrumen non tes berupa lembar panduan observasi untuk mengamati

aktivitas siswa dan kinerja guru dalam proses pembelajaran.

b. Pelaksanaan

Tahap ini adalah pelaksanaan dari perencanaan yang telah

ditetapkan. Dalam siklus pertama ini, kegiatan awal yang dilakukan

guru adalah memahami karakteristik siswa dan bagaimana cara belajar

siswa dalam menerapkan metode demonstrasi.

Adapun pelaksanaan yang dilakukan sesuai dengan metode

demonstrasi yang digunakan, adapaun langkah-langkah sebagai

berikut:

1) Kegiatan awal

a) Guru menyiapkan alat peraga yang diperlukan.

b) Guru mengadakan presensi terhadap kehadiran siswa.

c) Guru mengadakan tanya jawab yang mengarah pada materi

pelajaran.

d) Menjelaskan tujuan pembelajaran.

2) Kegiatan Inti

a) Siswa dibagi 4/5 kelompok


62

b) Tiap kelompok melakukan demonstrasi dengan menggunakan

lembar kerja jual beli.

c) Setiap kelompok menyampaikan laporan hasilnya di bawah

bimbingan guru.

3) Kegiatan Akhir

a) Guru dan siswa menyimpulkan hasil belajar pada materi

tersebut.

b) Siswa mengerjakan tes formatif pada akhir pelajaran.

c) Secara individu siswa diberi pekerjaan rumah.

c. Observasi dan Evaluasi

Pengamatan atau observasi dilakukan oleh teman sejawat sebagai

mitra kolaborator/partner kerja yang berfungsi sebagai penilai aktivitas

belajar siswa dan kinerja guru. Kolaborator mencatat semua aktivitas

yang dilakukan oleh guru dan siswa selama pembelajaran, yaitu mulai

kegiatan awal hingga kegiatan akhir. Observasi terhadap kegiatan

belajar dilakukan pada saat implementasi untuk mengetahui jalannya

proses pembelajaran. Pada akhir siklus pertama diakhiri dengan tes.

Berdasarkan hasil observasi, catatan lapangan dan hasil tes, maka

siklus berikutnya dapat dilaksanakan.

d. Refleksi

Selama penelitian dilaksanakan, hasilnya dianalisis dan dikaji

keberhasilan dan kegagalannya. Data yang diperoleh pada proses

belajar mengajar apabila hasil analisis pada siklus I ada revisi dan
63

kekurangan maka analisis direfleksikan untuk menentukan tindakan

pada siklus 2 dalam rangka mencapai tujuan.

F. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian yang digunakan adalah metode action research

atau penelitian tindakan. Menurut Ebbut, seperti dikutip oleh Rochiati

menjelaskan PTK ini yaitu kajian sistematik dari upaya perbaikan

pelaksanaan praktek pendidikan dari sekelompok guru yang telah

melakukan tindakan dalam pembelajaran, sesuai refleksi mereka tentang

hasil dari tindakan tersebut.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian

tindakan kelas dilakukan untuk perbaikan suatu praktek pendidikan

melalui pemberian tindakan berdasarkan refleksi dari pemberian tindakan

tersebut.

Desain penelitian yang digunakan adalah model spiral dari

Kemmis dan Taggrat. Rancangan ini terdiri dari 4 tahap, yaitu: (a)

perencanaan (planning); (b) tindakan (acting); (c) pengamatan

(observing); dan (d) refleksi (reflecting).


64

Gambar 3.3
Desain Proses Tindakan Kelas Menurut Kemmis dan Taggart

Berdasarkan refleksi, peneliti mendapatkan peningkatan hasil

intervensi tindakan dan memungkinkan untuk melakukan perencanaan

tindakan lanjutan dalam siklus selanjutnya.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah

tes dan observasi.

a. Observasi

Observasi digunakan untuk menjawab permasalahan yang

diajukan dalam penelitian ini. Lembar observasi digunakan untuk

mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa saat pembelajaran

dilaksanakan oleh pengamata (Observer).

b. Tes
65

Pengumpulan data dengan teknik tes untuk mengungkapkan

keberhasilan hasil belajar siswa dengan penerapan metode demonstrasi

dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI). Soal yang

digunakan untuk mengetahui ketercapaian tujuan perbaikan.

Berdasarkan hasil analisis tes tersebut dapat diketahui peningkatan

hasil belajar siswa. Teknik tes ini dilakukan pada saat siswa

mengerjakan soal yang diberikan oleh guru.

G. Teknik Analisis Data

Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis data kuanitatif

dan kualtitatif.

1. Analisis Data Kuantitatif

Data hasil penelitian yang di peroleh pada awalnya adalah berbentuk

kuntitatif berupa data-data yang disajikan berdasarkan angka-angka.

Adapun langkah-langkah pengelolaan data berupa angka tersebut,

diantaranya :

a. Rekapulasi

Langkah awal untuk menemukan hasil dari pelaksanaan penelitian

adalah melalui rekapulasi atau menghitung nilai keseluruhan,

kemudian di carikan nilai reratanya

b. Persentse
66

Setelah melakukan rekapulasi, maka peneliti mengolah data tersebut

menjadi sebuah data.

Berbentuk persentase dengan rumus sebagai berikut :

F
P= × 100 %
N

Keterangan:

P = Angka persentase

F = Frekuensi yang sedang di cari persentasenya

N = Number of cases (jumlah frekuesi/banyak individu)

2. Analisis Data Kualitatif

Data kualitatif dibuat untuk mendeksripsikan hasil data kuantitatif

dengan menjabarkan keadaan peningkatan pencapaian penelitian dari tiap

siklus melalui rangkaian kata.

Berdasarkan penjabaran berbagai analisis data di atas, maka teknik

analisis data dalam penelitian ini, dapat di urutkan menjadi :

Rekapulasi Persentase Deskripsi

Gambar 3.4
Analisis Data Kualitatif

H. Kriteria Keberhasilan

Penerapan sistem pembahasan pada kriteria keberhasilan ini

dinyatakan berhasil jika pembelajaran menggunakan metode Cooperative

Learning tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) pada mata


67

pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas X di Madrasah Aliyah Qotrun Nada

hasil belajarnya telah mencapai 75% dari batas nilai KKM 75.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deksripsi Umum Obyek Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan peneliti sebagai observer

dan berkolaborasi dengan guru sebagai pengajar dalam penelitian. Sebelum

melaksanakan PTK, peneliti dan guna bekerjasama dalam mempersiapkan

PTK. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus.

Penelitian ini dilaksanakan di MA Qotrun Nada yang beralamat di Jl.

Qotrun Nada No.01, Cipayung Jaya, Kec. Cipayung, Kota Depok. Kelas X 4.3

MA Qotrun Nada Depok tahun pelajaran 2019/2020 pada semester genap.

Siswa kela X MA Qotrun Nada ini berjumlah 34 orang. Terdiri dari 34

perempuan. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus, masing-

masing siklus dua kali pertemuan yang meliputi observasi sebelum siklus,

perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi pada setiap siklusnya.

1. Profile Madrasah Aliyah Qotrun Nada

Nama : Pondok Pesanten Qotrun Nada

Nomor Statistik Pesantren : 510032760035

Alamat Lengkap Madrasah : Jl. Pon-Pes Qotrun Nada Rt 02/03 No.1

Kelurahan : Cipayung Jaya

Kecamatan : Cipayung

Kota : Depok

Provinsi : Jawa Barat

NPWP : 21.087.764.3-412.001
69

Nama Pimpinan : Drs. H. Burhanuddin Marzuki

Nama Kepala Sekolah MA : Ust. Achyanuddin Syakier

No. Telepon : 021-7764063 / 021-77884213

No. Akte Pend. Yayasan : 01 Oktober 2001

Kepemilikan Tanah

Status Tanah : Yayasan

Luas Tanah : 15000 m2

Status Bangunan : Yayasan

Luas Bangunan : 10000 m2

Visi : “Melestarikan nilai-nilai lama yang baik dan mengambil nilai-nilai

baru yang lebih baik”

Misi :

a. Menciptakan generasi yang berakhlakul karimah.

b. Berilmu amaliyah, beramal ilmiyah.

c. Mampu menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah SWT.

Madrasah Aliyah Qotrun Nada adalah sekolah setara SMA/SMK

dengan latar belakang sebuah lembaga Agama Islam, yaitu pondok

pesantren. Pondok Pesantren Qotrun Nada yang terletak di daerah

Kelurahan Cipayung Jaya, Kecamatan Cipayung Kota Depok, Jawa Barat

mulai dibangun pada tahun 1996, dan membuka penerimaan murid baru

secara resmi pada tahun 1997.


70

Program pendidikan yang didirikan oleh pendiri Pondok Pesantren

Qotrun Nada terdiri dari : KH. Drs. Burhanuddin Marzuki, Ust. Syamwari,

Ust. Achyanuddin Syakier. Secara perlahan dan dengan penuh kesabaran

diiringi dengan dedikasi yang tinggi. Beliau telah berhasil

mengembangkan Pondok Pesantren Qotrun Nada menjadi suatu lembaga

Pendidikan Keagamaan yang memiliki kaderisasi seorang yang berjiwa

keagamaan. Program yang dikembangkan oleh Pondok Pesantren Qotrun

Nada adalah program terpadu yaitu panduan belajar selama enam tahun

yang meliputi Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA).

Namun Pondok Pesantren Qotrun Nada ini jgua membuka program

pendidikan yang agak singkat meliputi program Takhassus/Intensif yang

setingkat dengan Aliyah yaitu hanya tiga tahun bagi para lulusan

Madrasah Tsanawiyah (MTs) atau SLTP yang ingin melanjutkan studinya

di Pondok Pesantren Qotrun Nada ini.

Pondok Pesantren Qotrun Nada sangat terkenal dengan

kedisiplinannya, mulai dari disiplin waktu sampai dengan disiplin akan

peraturan yang telah ditetapkan. Qotrun Nada sendiri terdiri dari berbagai

macam organisasi, baik organisasi dalam lingkup yang besar (Majlis Guru)

maupun yang masih dalam lingkup yang mashi kecil/ISQN (Ikatan Santri

Qotrun Nada) yang mana seluruh organisasi-organisasi tersebut saling

bekerja sama dalam melaksanakan kewajibannya demi terwujudnya

sebuah kedisiplinan yang senantiasa dijaga oleh para santrinya.


71

2. Struktur Organisasi Sekolah

Struktur organisasi sekolah adalah sebuah susunan komponen-

komponen dalam organisasi sekolah dan struktur tersebut jgua

menunjukan pembagian kerja dan juga peranan.

MA Qotrun Nada memiliki beberapa komponen yang termasuk

dalam struktur organisasi dan setiap komponen memiliki peranan atau

fungsinya masing-masing, diantaranya:

1. Pengasuh menentukan kebijakan umum, langkah stategis dan

pengambilan keputusan yang dikoordinasikan dengan ditektur, serta

menyusun rencana induk pengembangan Pondok Pesantren Qotrun

Nada.

2. Direktur, melaksanakan kebijakan khusus dan keputusan yang telah

dikoordinasikan dengan pengasuh, menyusun rencana strategis serta

menjadi rujukan untuk konsultasi bagi seluruh perangkat organisasi

dibawahnya.

3. Kepala sekolah, menentukan kebijakan yang berkaitan dengan KBM

selama jam sekolah serta mengadakan kordinasi dengan lembangan

pemerintah.

4. Sekretaris dan Staf Administrasi, menyusun rencana anggaran dan

pendapatan PPQN, dan menjadi penanggung jawab sirkualsi keuangan

dan administrasinya.
72

5. Bendahara dan Staf Keuangan, menyusun rencana anggaran dan

pendapatan PPQ, dan menjadi penanggung jawab sirkulasi keuangan

dan administrasinya.

6. Wali Kelas, meyusun kegiatan KBM, penganggung jawab bimbingan

dan murid terkait dan penganggung jawab administrasi kelas.

7. Pembina Bahasa, menyusun program pengemangan kemampuan

bahasa arab dan inggris santri, penanggung jawab Lab. Bahasa.

8. Pembina ISQN, menyusun agenda kegiatan ISQN, penanggung jawab

pengasuhan dan perizinan santri.

9. Pembina Pramuka, menyusun agenda kegiatan kepramukaan dan

penanggung jawab kegiatan dan administrasinya.

10. Koordinasi Komputer, menyusun KBM komputer beserta

administrasiannya, menyusun rencana pengembangan pengajaran

komputer dan penganggung jawab Lab. Komputer.

11. Kordinatro Tabsin Tahfidz, menyusun program pendidikan dan

pengajaran baca tulis Al-Qur’an, penanggung jawab kegiatan

pendalaman kemampuan membaca Al-Qur’an serta penghapalan Al-

Qur’an santri.

12. Kordinator Sarana dan Prasarana, penanggung jawab penyediaan dan

pemeliharaan sarana pesantren, penanggung jawab kebutuhan asrama

dan dapur umum.

13. Koordinator Kutubutturats, menyusun KBM khusus pengajian kitab

klasik dan pengadministrasian kegiatannya, menyusun metodologi


73

pengajaran kitab klasik dan bertanggung jawab pada rencana

pengembangan kegiatan pengajian ktiab klasik.

Berikut penulis lampirkan bagan struktur organisasi MA Qotrun

Nada:

Staff Bendahara / Keuangan


1. Raudhatul Millah
2. Melatussa’adah
3. Siti Sofiah
4. Raudlatun Jauharotin N
5. Uswatun Hasanan

Pembina ISQN PembinaPramuka


Pembina 1. Sandy Meylaz 1. Siti Labibah
Bahasa 2. Hani Zakiyah 2. Ari Bahtiar
Abdussahlan
Ade Subarkah

Koord. Tahsin Koord. Sarana Koord.


Tahfidz 1. Juli Iskandar Kutubutturots
1. Habibi Hasan 2. Liana Sari 1. Ayu Sholihin
2. Nilam Purnama 2. Badruzzaman
Sari 3. Alfian Haikal
74

3. Susunan Personalia Sekolah

Personalia adalah semua anggota organisasi yang bekerja untuk

kepentingan organisasi, yaitu untuk mencapai tujuan organisasi. Pada

bagian sebelumnya penulis telah menjelaskan peranan serta fungsi dari

masing-masing anggota personel, maka berkut susunan personalia MA

Qotrun Nada:

Pengasuh : KH. Burhanuddin Marzuki

Kepala Sekolah : Achyanuddin Syakier

Sekretaris : Anwar Zainuddin

Bendahara : Yayah Ummu Adiyah, S.Ag

4. Jumlah Siswa

Berikut ini adalah data jumlah seluruh siswa MA Qotrun Nada :

Rekap Data Siswa MA Laki-Laki Perempuan Jumlah


4 (X) 141 229 370
5 (XI) 89 190 279
6 (XII) 63 124 187
75

Rekap Data Siswa MA Laki-Laki Perempuan Jumlah


Jumlah 293 543 836

Jumlah keseluruhan siswa yang bersekolah di MA Qotrun Nada

berjumlah 836 siswa/i dan terhitung kelas yang terobservasi berjumlah 2

kelas 10 dengan jumlah siswa 53 orang.

5. Sistem Pendidikan Madrasah Aliyah Qotrun Nada

Perpaduan antara kurikulum dari Kementrian Agama (MTs. & MA)

sesuai dengan Sisdiknas dengan Kurikulum Pondok Modern dan Pesantren

Salafiyah. Materi Pelajaran yang terdapat di Kurikulum MTs. Dan MA

dalam Sisdiknas. Materi Pelajaran yang di Pondok Modern terutama

penguasaan Bahasa Arab dan Inggris. Materi Pengkajian Kitab-kitab

Kuning yang biasa dikaji di beberapa Pesantren Salafiyah. Program

Kelompok Amsilati (Program Cepat Membaca Kitab Kuning), Program

Kelompok Bahasa, Program Kelompok Tahfidz.

Kitab-kitab Kajian yang di pelajari, yaitu Aqidah, Syariah, Akhlaq,

Al-Adab, Tafsir & Hadist, Tarikh.


76

B. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Pra Siklus

a. Observasi

Peneliti melakukan kegiatan Observasi pada hari Rabu tanggal

26 Februari 2020 Kegiatan observasi tersebut peneliti mengamati

aktivitas belajar siswa dari jam 07.20 WIB sampai dengan jam 08.40

WIB dimulai dari berdo’a, absensi kehadiran, penjelasan materi,

penugasan, dan kesimpulan.

Pada tahap pra siklus dalam kegiatan observasi ini, peneliti hanya

mengobservasi dan mengamati proses pembelajaran yang sebenarnya

yang biasa dilakukan oleh guru mata pelajaran Sejarah Kebudayaan

Islam di kelas X 4.3 . Berdasarkan hasil observasi yang didapatkan

peneliti, proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas hanya

menggunakan metode ceramah, dan siswa juga tidak terlalu semangat

ketika proses pembelajaran sedang berlangsung terlihat ketika guru

sedang menjelaskan materi, siswa tidak fokus memperhatikan guru.

Selain kegiatan observasi, peneliti juga memberikan soal pretes kepada

siswa. Hal ini dilakukan karena untuk mengetahui sejauh mana materi

yang sudah dikuasai oleh siswa. Adapun nilai tes hasil belajar siswa

yang diperoleh pada tahap prasiklus ini sebagai berikut:


77

Tabel 4.1
Hasil Tes Belajar Siswa Pada Tahap Pra Siklus

No Nama Nilai Prasiklus


.
1 Alifiya M 65
2 Anisa Ayu 60
3 Della Runi 75
4 Fika F 65
5 Fitriya H 75
6 Gita Purwandari 70
7 Ina Sakinah 80
8 Najla. A 75
9 Nur Elitta 50
10 Raihanah 70
11 Salma F 70
12 Salsabila 40
13 Silmi Azizatul 70
14 Siti Alya 68
15 Siti Fadila 65
16 Siti Salbiah 73
17 Syifa Lestari 75
18 Tiara A 80
19 Zahratun 60
20 Zulfa 75
Jumlah 1,358
Rata- Rata 67,82

Berdasarkan tabel 4.1 dapat terlihat bahwa nilai tes hasil belajar

yang di peroleh siswa pada tahap pra siklus dengan jumlah rata-rata

67,82 hampir jauh untuk mencapai nilai dari KKM pada mata

pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam yaitu 75.

b. Refleksi

Pada kegiatan ini, peneliti bersama guru menganalisis dan

merefleksikan hasil pengamatan yang telah peneliti lakukan pada tahap

observasi. Adapun hasil yang didapat pada tahap ini antara peneliti dan
78

guru setuju untuk mencoba menggunakan Metode Cooperative

Learning tipe Student Team Achievement Division (STAD) untuk

meningkatkan hasil belajar siswa. Media berbasis Kuis ini dapat

mendorong motivasi siswa dalam proses pembelajaran khususnya pada

konsep Sejarah, agar siswa lebih semangat, lebih aktif, lebih mudah

untuk memahami materi dan tidak merasa bosan ketika proses

pembelajaran sedang berlangsung.

Untuk mengoptimalkan pelaksanaan perbaikan pembelajaran,

maka disusun perencanaan sebagai berikut:

1) Menyusun RPPH.

2) Menyiapkan media pembelajaran.

3) Menyiapkan lembar observasi.

4) Menentukan pelaksanaan observasi.

2. Siklus I

A. Deksripsi Perencanaan

Siklus pertama peneliti lakukan dalam dua kali pertemuan,

pertemuan pertama siklus I dilakukan pada hari Rabu tanggal 1 Juli

2020 dan pertemuan siklus II pada hari Jum’at tanggal 3 Juli 2020.

Materi yang peneliti gunakan untuk kegiatan penelitian tindakan kelas


79

pada siklus I adalah Perkembangan Islam Pada Masa Daulah Bani

Umayyah di Andalusia. Waktu yang peneliti gunakan dalam tiap-tiap

pertemuan adalah 1 jam 20 menit dimulai pada jam 08.40 WIB sampai

dengan jam 10.00 WIB. Pada pertemuan pra siklus jumlah siswa 34.

Selanjutnya pada pertemuan pertama jumlah siswa yang hadir

berjumlah 20 siswa, dan 14 siswa tidak hadir dengan alasan sakit,

sedang di perjalanan, dan izin.

1. Perencanaan Pertemuan Kesatu

Tahap ini diawali dengan diskusi yang peneliti lakukan

dengan Guru Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Hasil

diskusi meliputi:

1. Rencana kegiatan observasi yang akan peneliti lakukan yaitu

Menganalisis sejarah lahirnya Daulah Umayyah di Andalusia,

wilayah penyebaran islam pada masa Daulah Umayyah,

kebijakan-kebijakan pemerintahan pra-khalifah bani Abbasyiah

di Andalusia, perkembangan ilmu pengetahuan dan peradapan

pada masa Daulah Umayyah, tokoh-tokoh ilmu pengetahuan

pada masa Daulah Umayyah, dan menganalisis peninggalan

Islam masa Daulah Umayyah di Andalusia.

2. Peneliti membuat pedoman penilain untuk mengetahui

kemampuan siswa.

2. Perencanaan Pertemuan Kedua


80

Pada pertemuan kedua rencana kegiatan yang akan peneliti

lakukan meliputi:

a) Berdiskusi dan Mempresentasikan kesimpulan tentang

Perkembangan Islam Pada Masa Daulah Bani Umayyah di

Andalusia.

b) Mengerjakan dan menjawab pertanyaan dari kuis yang telah di

berikan.

B. Tindakan

1. Pertemuan Pertama

Peneliti melaksanakan kegiatan penelitian tindakan kelas dan

pengambilan data pada siklus I pertemuan pertama selama 1 jam

40 menit yang meliputi pembukaan, apersepsi, inti kegiatan,

evaluasi dan penutup. Kegiatan yang peneliti lakukan sebagai

berikut:

a) Peneliti melakukan salam, sapa, dan mengajak siswa untuk

berdoa melalui Whatsapp Group dengan lafadz Basmallah

terlebih dahulu. Selanjutnya peneliti mengabsen kehadiran

siswa yang hadir dengan mengkomunikasikan link G.Form.

Kemudian peneliti melakukan apersepsi tentang materi yang

akan di ajarkan dan menjelaskan metode serta materi yang akan

di gunakan di awal pembelajaran.


81

b) Peneliti kemudian membagi menjadi 4 kelompok secara

heterogen kemudian meminta Siswa mendiskusikan lembar

kerja yang telah diberikan.

2. Pertemuan Kedua

Pada pertemuan kedua ini, peneliti melakukan kegiatan

belajar mengajar tentang kemampuan siswa dalam menganalisis

sejarah lahirnya Daulah Umayyah di Andalusia, wilayah

penyebaran islam pada masa Daulah Umayyah, kebijakan-

kebijakan pemerintahan pra-khalifah bani Abbasyiah di Andalusia,

perkembangan ilmu pengetahuan dan peradapan pada masa Daulah

Umayyah, tokoh-tokoh ilmu pengetahuan pada masa Daulah

Umayyah, dan menganalisis peninggalan Islam masa Daulah

Umayyah di Andalusia.

C. Tahap Pengamatan

1. Hasil Pengamatan Pada Siklus I Pertemuan Kesatu

Tabel 4.5
Lembar Hasil Pengamatan Siklus I Pertemuan Kesatu

Jenis
No Nama Nilai Keterangan
Kelamin
Belum
1 Alifiya M P 60
Tuntas
Belum
2 Anisa Ayu P 50
Tuntas
3 Della Runi P 80 Tuntas
Belum
4 Fika F P 70
Tuntas
Belum
5 Fitriya H P 70
Tuntas
6 Gita Purwandari P 80 Tuntas
82

Belum
7 Ina Sakinah P 70
Tuntas
Belum
8 Najla A P 70
Tuntas
9 Nur Elitta P 80 Tuntas
10 Raihanah P 80 Tuntas
11 Salma F P 80 Tuntas
Belum
12 Salsabila P 70
Tuntas
13 Silmi Azizatul P 90 Tuntas
14 Siti Alya P 80 Tuntas
Belum
15 Siti Fadila P 70
Tuntas
16 Siti Salbiah P 80 Tuntas
17 Syifa Lestari P 80 Tuntas
18 Tiara A P 80 Tuntas
Belum
19 Zahratun P 60
Tuntas
20 Zulfa P 80 Tuntas
Jumlah Nilai 1480
Rata-Rata Nilai 74
Persentase Siswa tuntas 55%
Persentase Siswa belum tuntas 45%

No Nama Jenis Nilai Keterangan


Kelamin
1 Alifiya M P 40 Belum Tuntas
2 Anisa Ayu P 60 Belum Tuntas
3 Della Runi P 70 Belum Tuntas
4 Fika F P 50 Belum Tuntas
5 Fitriya H P 60 Belum Tuntas
6 Gita Purwandari P 50 Belum Tuntas
7 Ina Sakinah P 50 Belum Tuntas
8 Najla A P 30 Belum Tuntas
9 Nur Elitta P 80 Tuntas
10 Raihanah P 70 Belum Tuntas
11 Salma F P 50 Belum Tuntas
12 Salsabila P 30 Belum Tuntas
13 Silmi Azizatul P 80 Tuntas
14 Siti Alya P 60 Belum Tuntas
15 Siti Fadila P 70 Belum Tuntas
83

16 Siti Salbiah P 50 Belum Tuntas


17 Syifa Lestari P 70 Belum Tuntas
18 Tiara A P 80 Tuntas
19 Zahratun P 80 Tuntas
20 Zulfa P 80 Tuntas
  Jumlah Nilai 1340
  Rata-Rata Nilai 67
  Persentase Siswa tuntas 35%
  Persentase Siswa belum tuntas 65%

2. Hasil Pengamatan Pada Siklus I Pertemuan Kedua

Tabel 4.6
Lembar Hasil Pengamatan Siklus I Pertemuan Kedua
Jenis
No Nama Nilai Keterangan
Kelamin
1 Alifiya M P 50 Belum Tuntas
2 Anisa Ayu P 60 Belum Tuntas
3 Della Runi P 80 Tuntas
4 Fika F P 40 Belum Tuntas
5 Fitriya H P 60 Belum Tuntas
6 Gita Purwandari P 60 Belum Tuntas
7 Ina Sakinah P 70 Belum Tuntas
8 Najla A P 40 Belum Tuntas
9 Nur Elitta P 90 Tuntas
10 Raihanah P 70 Belum Tuntas
11 Salma F P 70 Belum Tuntas
12 Salsabila P 40 Belum Tuntas
13 Silmi Azizatul P 80 Tuntas
14 Siti Alya P 70 Belum Tuntas
15 Siti Fadila P 80 Tuntas
16 Siti Salbiah P 60 Belum Tuntas
17 Syifa Lestari P 70 Belum Tuntas
18 Tiara A P 80 Tuntas
19 Zahratun P 90 Tuntas
20 Zulfa P 80 Tuntas
Jumlah Nilai 1340
Rata-Rata Nilai 67
84

Persentase Siswa tuntas 35%


Persentase Siswa belum tuntas 65%

D. Refleksi

Refleksi digunakan untuk menentukan apakah tindakan siklus I

sudah berhasil atau belum, sehingga dapat menjadi acuan dalam

pelaksanaan tindakan selanjutnya. Adapun kekurangan dalam

pelaksanaan tindakan siklus I yaitu: 1) Beberapa siswa masih ada yang

tidak memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru.

2) Saat pembagian kelompok, siswa masih memilih-milih teman dan

belum terbiasa belajar dengan menggunakan model pembelajaran

Cooperative Learning tipe STAD. 3) Kerjasama antar siswa dalam

kelompok masih kurang dalam mempelajari materi dan masih ada

anggota kelompok yang kurang aktif dalam berdiskusi dan individual.

4) Saat mengerjakan tes, siswa masih gaduh dan kurang tenang. Dari

hasil refleksi siklus I, maka perbaikan yang diperlukan adalah: 1) Guru

memperingatkan siswa untuk lebih memperhatikan penjelasan materi

yang disampaikan oleh guru, sehingga siswa diharapkan benar-benar

paham terhadap materi yang baru saja selesai dibahas agar dapat

mengerjakan tes dengan mendapatkan nilai yang memuaskan. 2)

Untuk mengatasi masih adanya siswa yang kurang aktif dan individual,

guru mengingatkan kembali betapa pentingnya untuk saling bekerja

sama dalam kelompok.


85

3. Siklus II

a. Deksripsi Perencanaan

Perencanaan pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada siklus II

mengacu pada hasil observasi pra-Siklus yang dilaksanakan pada

pelaksanaan pembelajaran di siklus I.

Pertemuan pertama siklus II dilakukan pada hari Rabu tanggal 08

Juli 2020 dan pertemuan kedua pada hari Jum’at tanggal 10 Juli 2020.

Materi Pelajaran yang peneliti gunakan untuk kegiatan penelitian

tindakan kelas adalah Perkembangan Islam Pada Masa Daulah Bani

Abbasyiyah. Waktu yang peneliti gunakan dalam tiap pertemuan

adalah 1 jam 40 Menit dimulai pada jam 08.40 WIB sampai dengan

jam 10.00 WIB, Selanjutnya pada pertemuan kedua jumlah siswa yang

hadir berjumlah 20 anak, dan 14 siswa tidak hadir dikarenakan kondisi

alasan sakit, sedang di perjalanan, dan izin.

1. Perencanaan Pertemuan Kesatu

Beberapa kegiatan yang termuat dalam perencanaan adalah

sebagai berikut:

a) Rencana kegiatan observasi yang akan peneliti lakukan yaitu

Latar belakang berdirinya Dinasti Bani Abbasiyah, Khalifah-

Khalifah dan Dinasti Bani Abbasiyah, Kemajuan Peradapan

Masa Dinasti Abbasiyah, Kemunduran Peradapan Masa Dinasti


86

Bani abbasiyah, dan Ibrah Perkembangan Islam Masa Bani

Abbasiyah.

b) Peneliti membuat pedoman penilain untuk mengetahui

kemampuan siswa.

2. Perencanaan Pertemuan Kedua


Pada pertemuan kedua rencana kegiatan yang akan peneliti

lakukan meliputi:

a) Berdiskusi dan Mempresentasikan kesimpulan tentang

Perkembangan Islam Pada Masa Daulah Bani Abbasyiyah

b) Mengerjakan dan menjawab pertanyaan dari kuis yang telah di

berikan.

b. Tindakan

1. Pertemuan Pertama

Peneliti melaksanakan kegiatan penelitian tindakan kelas dan

pengambilan data pada siklus II pertemuan pertama selama 1 jam

40 menit yang meliputi pembukaan, apersepsi, inti kegiatan,

evaluasi dan penutup. Kegiatan yang peneliti lakukan sebagai

berikut:

a) Peneliti melakukan salam, sapa dan mengajak siswa untuk

berdoa melalui Whatsapp Group dengan lafadz Basmallah

terlebih dahulu. Selanjutnya peneliti mengabsen kehadiran

siswa yang hadir dengan mengkomunikasikan link G.Form.

Kemudian peneliti melakukan apersepsi tentang materi yang


87

akan di ajarkan dan menjelaskan metode serta materi yang akan

di gunakan di awal pembelajaran.

b) Peneliti kemudian membagi menjadi 4 kelompok secara

heterogen kemudian meminta Siswa mendiskusikan lembar

kerja yang telah diberikan.

2. Pertemuan Kedua
Pada pertemuan kedua ini, peneliti melakukan kegiatan

belajar mengajar tentang kemampuan siswa dalam menganalisis

sejarah lahirnya Perkembangan Islam Pada Masa Daulah Bani

Abbasyiyah, Latar belakang berdirinya Dinasti Bani Abbasiyah,

Khalifah-Khalifah Dinasti Bani Abbasiyah, Kemajuan Peradapan

Masa Dinasti Abbasiyah, Kemunduran Peradapan Masa Dinasti

Bani abbasiyah, dan Ibrah Perkembangan Islam Masa Bani

Abbasiyah.

c. Tahap Pengamatan

1. Hasil Pengamatan Pada Siklus II Pertemuan Kesatu

Tabel 4.7
Lembar
Hasil
Pengamat Jenis
an Siklus Nama Kelami Nilai Keterangan
II n
Pertemua
n SatuNo
Belum
1 Alifiya M P 50
Tuntas
Belum
2 Anisa Ayu P 60
Tuntas
3 Della Runi P 80 Tuntas
4 Fika F P 40 Belum
88

Tuntas
Belum
5 Fitriya H P 60
Tuntas
Belum
6 Gita Purwandari P 60
Tuntas
Belum
7 Ina Sakinah P 70
Tuntas
Belum
8 Najla A P 40
Tuntas
9 Nur Elitta P 90 Tuntas
Belum
10 Raihanah P 70
Tuntas
Belum
11 Salma F P 70
Tuntas
Belum
12 Salsabila P 40
Tuntas
13 Silmi Azizatul P 80 Tuntas
Belum
14 Siti Alya P 70
Tuntas
15 Siti Fadila P 80 Tuntas
Belum
16 Siti Salbiah P 60
Tuntas
Belum
17 Syifa Lestari P 70
Tuntas
18 Tiara A P 80 Tuntas
19 Zahratun P 90 Tuntas
20 Zulfa P 80 Tuntas
Jumlah Nilai 1340
Rata-Rata Nilai 67
Persentase Siswa tuntas 35%
Persentase Siswa belum tuntas 65%

Jenis
No Nama Nilai Keterangan
Kelamin
1 Alifiya M P 60 Belum Tuntas
2 Anisa Ayu P 50 Belum Tuntas
3 Della Runi P 80 Tuntas
4 Fika F P 70 Belum Tuntas
5 Fitriya H P 70 Belum Tuntas
6 Gita Purwandari P 80 Tuntas
7 Ina Sakinah P 70 Belum Tuntas
89

8 Najla A P 70 Belum Tuntas


9 Nur Elitta P 80 Tuntas
10 Raihanah P 80 Tuntas
11 Salma F P 80 Tuntas
12 Salsabila P 70 Belum Tuntas
13 Silmi Azizatul P 90 Tuntas
14 Siti Alya P 80 Tuntas
15 Siti Fadila P 70 Belum Tuntas
16 Siti Salbiah P 80 Tuntas
17 Syifa Lestari P 80 Tuntas
18 Tiara A P 80 Tuntas
19 Zahratun P 60 Belum Tuntas
20 Zulfa P 80 Tuntas
  Jumlah Nilai 1480
  Rata-Rata Nilai 74
  Persentase Siswa tuntas 55%
  Persentase Siswa belum tuntas 45%

Jenis
No Nama Nilai Keterangan
Kelamin
Belum
1 Alifiya M P 60
Tuntas
Belum
2 Anisa Ayu P 50
Tuntas
3 Della Runi P 80 Tuntas
Belum
4 Fika F P 70
Tuntas
Belum
5 Fitriya H P 70
Tuntas
6 Gita Purwandari P 80 Tuntas
Belum
7 Ina Sakinah P 70
Tuntas
Belum
8 Najla A P 70
Tuntas
9 Nur Elitta P 80 Tuntas
10 Raihanah P 80 Tuntas
11 Salma F P 80 Tuntas
Belum
12 Salsabila P 70
Tuntas
13 Silmi Azizatul P 90 Tuntas
14 Siti Alya P 80 Tuntas
15 Siti Fadila P 70 Belum
90

Tuntas
16 Siti Salbiah P 80 Tuntas
17 Syifa Lestari P 80 Tuntas
18 Tiara A P 80 Tuntas
Belum
19 Zahratun P 60
Tuntas
20 Zulfa P 80 Tuntas
  Jumlah Nilai 1480
  Rata-Rata Nilai 74
  Persentase Siswa tuntas 55%
  Persentase Siswa belum tuntas 45%

i. Hasil Pengamatan Pada Siklus I Pertemuan Kedua


Tabel 4.8
Lembar Hasil Pengamatan Siklus II Pertemuan Kedua
Jenis
No Nama Nilai Keterangan
Kelamin
1 Alifiya M P 70 Belum Tuntas
2 Anisa Ayu P 60 Belum Tuntas
3 Della Runi P 90 Tuntas
4 Fika F P 80 Tuntas
5 Fitriya H P 70 Belum Tuntas
6 Gita Purwandari P 80 Tuntas
7 Ina Sakinah P 70 Belum Tuntas
8 Najla A P 80 Tuntas
9 Nur Elitta P 80 Tuntas
10 Raihanah P 100 Tuntas
11 Salma F P 90 Tuntas
12 Salsabila P 90 Tuntas
13 Silmi Azizatul P 100 Tuntas
14 Siti Alya P 80 Tuntas
15 Siti Fadila P 80 Tuntas
16 Siti Salbiah P 90 Tuntas
17 Syifa Lestari P 80 Tuntas
18 Tiara A P 90 Tuntas
19 Zahratun P 80 Tuntas
20 Zulfa P 100 Tuntas
Jumlah Nilai 1660
Rata-Rata Nilai 83
Persentase Siswa tuntas 80%
91

Persentase Siswa belum tuntas 20%

Jenis
No Nama Nilai Keterangan
Kelamin
1 Alifiya M P 70 Belum Tuntas
2 Anisa Ayu P 60 Belum Tuntas
3 Della Runi P 90 Tuntas
4 Fika F P 80 Tuntas
5 Fitriya H P 70 Belum Tuntas
6 Gita Purwandari P 80 Tuntas
7 Ina Sakinah P 70 Belum Tuntas
8 Najla A P 80 Tuntas
9 Nur Elitta P 80 Tuntas
10 Raihanah P 100 Tuntas
11 Salma F P 90 Tuntas
12 Salsabila P 90 Tuntas
13 Silmi Azizatul P 100 Tuntas
14 Siti Alya P 80 Tuntas
15 Siti Fadila P 80 Tuntas
16 Siti Salbiah P 90 Tuntas
17 Syifa Lestari P 80 Tuntas
18 Tiara A P 90 Tuntas
19 Zahratun P 80 Tuntas
20 Zulfa P 100 Tuntas
Jumlah Nilai 1660
Rata-Rata Nilai 83
Persentase Siswa tuntas 80%
Persentase Siswa belum tuntas 20%

d. Refleksi

Penggunaan model pembelajaran Cooperative Learning tipe

Student Teams Achievement Division (STAD) dalam materi

pembahasan Perkembangan Islam Pada Masa Daulah Bani Abbasyiyah

pada siklus II telah terlaksana secara optimal. Hal tersebut dapat


92

diketahui dengan memperhatikan semua siswa sudah terbiasa

menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning tipe STAD.

Seluruh siswa dapat menjaga kekompakan dan kerjasama seluruh

anggota kelompok siswa kelas X 4.3.

Hal itu juga dapat dibuktikan dengan hasil tes pada akhir siklus

II yang mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan hasil tes

siklus I. Berdasarkan hasil pengamatan dan diskusi yang dilakukan

oleh guru dengan peneliti, maka upaya perbaikan pada siklus II secara

umum dapat dikatakan berhasil karena kriteria keberhasilan pada

penelitian ini yaitu peserta didik yang mencapai nilai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) sebanyak 80% dari total 16 siswa, dan

nilai hasil belajar rata-rata siswa kelas X 4.3 diatas 75 telah tercapai.

Penelitian tindakan kelas diakhiri pada siklus II ini yaitu pada hari

Jum’at tanggal 10 Juli 2020.

C. Pembahasan

Tabel 4.9
Data Peningkatan Observasi

Peningkatan
Objek yang diamati Siklus 1 Siklus 2
Presentase
Siswa Aktif 56,35% 88,05% 31,70%
Motivasi Tinggi 70,25% 92,55% 22,30%
Hasil Belajar Baik 60,25% 85,15% 24,90%

Data peningatan observasi di atas akan dijelaskan dalam bentuk

diagram dibawah ini :


93

Gambar 4.5
Diagram Peningkatan Objek Yang Di Amati Saat Observasi

100.00%
90.00%
80.00%
70.00%
60.00%
50.00%
40.00% Siklus 1
30.00% Peningkatan Objek Yang Di
Amati
20.00%
10.00%
0.00%
ik
f

gi
kti

Ba
Tig
A

ar
si
wa

va

laj
Sis

oti

Be
M

sil
Ha

Berdasarkan daftar tabel diatas pencapaian siswa aktif pada siklus 1

mencapai 56,35% dan setelah diadakan perbaikan terjadi peningkatan di siklus

2 menjadi 88,05% sehingga peningkatan siswa aktif dari siklus 1 ke siklus 2

diperoleh 31,70%. Hal ini dapat dikatakan penerapan metode Cooperative

Learning tipe Student Team achievement Divisions untuk meningkatkan

keaktifan siswa pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dikategorikan

berhasil dan tuntas mencapai kategori baik (70% - 85%).

Selanjutnya motivasi tinggi siswa pada siklus 1 mencapai 70,25% dan

setelah diadakan perbaikan perbaikan terjadi peningkatan di siklus 2 menjadi

92,55% sehingga peningkatan siswa aktif dari siklus 1 ke siklus 2 diperoleh

22,30%. Hal ini dapat dikatakan penerapan metode Cooperative Learning tipe

Student Team achievement Divisions untuk meningkatkan keaktifan siswa


94

pada pembelajaran sejarah kebudayaan islam dikategorikan berhasil dan tuntas

mencapai kategori sangat baik (85% - 100%).

Hasil belajar baik pada siklus 1 mencapai 60,25% dan terjadi

peningkatan di siklus 2 menjadi 88,15% sehingga peningkatan siswa aktif dari

siklus 1 ke siklus 2 diperoleh peningkatan sebesar 24,90%. Berdasarkan

penelitian ini dapat dikatakan bahwa penerapan metode Cooperative Learning

tipe Student Team achievement Divisions untuk meningkatkan hasil belajar

siswa pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dikategorikan berhasil

dan tuntas mencapai kategori baik (70% - 85%).

Tabel 4.10
Nilai dan Ketuntasan Belajar Siswa

Presentese
Aspek yang diamati Pra siklus Siklus 1 Siklus 2 Siklus 1 dan
Siklus 2
Nilai rata-rata
67,82% 70,5% 83% 12,50%
pemahaman
Siswa yang tuntas 30% 55% 80% 30%
Siswa yang belum
70% 40% 20% 20%
tuntas

Gambar 4.6
Diagram Peningkatan Siklus
95

90%
80%
70%
60%
50% 30%
40% 50%
80%
30%
20%
10%
0%
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

Berdasarkan data tabel 4.7 Diatas nilai rata-rata pemahaman pada siklus

1 mencapai 70,5% dan meningkat pada siklus 2 mencapai 83% maka

diperoleh besar peningkatan persentasenya adalah sebesar 12,50% dilihat dari

hasil penelitian ini maka penerapan model pembelajaran Cooperative

Learning tipe Student Team Achievement Division (STAD) dapat

meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Sejarah

Kebudayan Islam kelas X 4.3 di MA Qotrun Nada tahun ajaran 2019/2020

berhasil dan tuntas untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi

dengan kategori Baik.

Selanjutnya siswa yang tuntas dengan nilai di atas 75 di siklus 1

sebanyak 11 siswa atau mencapai 55% dan meningkat di siklus 2 menjadi 16

siswa atau 80% sehingga didapat hasil peningkatannya adalah 30%. Dari hasil

perolehan ini dapat dikatakan bahwa penerapan metode Cooperative Learning

Tipe Student Team Achievement Division (STAD) dalam pembelajaran

Sejarah Kebudayan Islam berhasil dan tuntas untuk meningkatkan nilai hasil

belajar di atas KKM pada kategori Baik.


96

Hasil Pengamatan Siklus I Pertemuan Kesatu

Jenis
No Nama Kelami Nilai Keterangan
n
1 Alifiya M P 40 Belum Tuntas
2 Anisa Ayu P 50 Belum Tuntas
3 Della Runi P 80 Tuntas
4 Fika F P 80 Belum Tuntas
5 Fitriya H P 60 Belum Tuntas
6 Gita Purwandari P 50 Belum Tuntas
7 Ina Sakinah P 50 Belum Tuntas
8 Najla A P 30 Belum Tuntas
9 Nur Elitta P 80 Tuntas
10 Raihanah P 80 Tuntas
11 Salma F P 40 Belum Tuntas
12 Salsabila P 30 Belum Tuntas
13 Silmi Azizatul P 80 Tuntas
14 Siti Alya P 60 Belum Tuntas
15 Siti Fadila P 70 Belum Tuntas
16 Siti Salbiah P 50 Belum Tuntas
17 Syifa Lestari P 70 Belum Tuntas
18 Tiara A P 80 Tuntas
19 Zahratun P 80 Tuntas
20 Zulfa P 80 Tuntas
Jumlah Nilai 1240
Rata-Rata Nilai 62
Persentase Siswa tuntas 35%
Persentase Siswa belum tuntas 65%

Hasil Pengamatan Siklus I Pertemuan Kedua

Jenis
No Nama Nilai Keterangan
Kelamin
1 Alifiya M P 80 Tuntas
2 Anisa Ayu P 60 Belum Tuntas
3 Della Runi P 80 Tuntas
4 Fika F P 40 Belum Tuntas
5 Fitriya H P 60 Belum Tuntas
6 Gita Purwandari P 80 Tuntas
7 Ina Sakinah P 80 Tuntas
97

Jenis
No Nama Nilai Keterangan
Kelamin
8 Najla A P 40 Belum Tuntas
9 Nur Elitta P 90 Tuntas
10 Raihanah P 80 Tuntas
11 Salma F P 70 Belum Tuntas
12 Salsabila P 40 Belum Tuntas
13 Silmi Azizatul P 80 Tuntas
14 Siti Alya P 70 Belum Tuntas
15 Siti Fadila P 80 Tuntas
16 Siti Salbiah P 60 Belum Tuntas
17 Syifa Lestari P 70 Belum Tuntas
18 Tiara A P 80 Tuntas
19 Zahratun P 90 Tuntas
20 Zulfa P 80 Tuntas
Jumlah Nilai 1410
Rata-Rata Nilai 70,5
Persentase Siswa tuntas 55%
Persentase Siswa belum tuntas 40%

Hasil Pengamatan Siklus II Pertemuan Satu

Jenis
No Nama Nilai Keterangan
Kelamin
1 Alifiya M P 60 Belum Tuntas
2 Anisa Ayu P 50 Belum Tuntas
3 Della Runi P 80 Tuntas
4 Fika F P 80 Tuntas
5 Fitriya H P 70 Belum Tuntas
6 Gita Purwandari P 80 Tuntas
7 Ina Sakinah P 70 Belum Tuntas
8 Najla A P 80 Tuntas
9 Nur Elitta P 80 Tuntas
10 Raihanah P 80 Tuntas
11 Salma F P 80 Tuntas
12 Salsabila P 70 Belum Tuntas
13 Silmi Azizatul P 90 Tuntas
14 Siti Alya P 80 Tuntas
15 Siti Fadila P 70 Belum Tuntas
16 Siti Salbiah P 80 Tuntas
98

Jenis
No Nama Nilai Keterangan
Kelamin
17 Syifa Lestari P 80 Tuntas
18 Tiara A P 80 Tuntas
19 Zahratun P 60 Belum Tuntas
20 Zulfa P 80 Tuntas
  Jumlah Nilai 1500
  Rata-Rata Nilai 75
  Persentase Siswa tuntas 65%
  Persentase Siswa belum tuntas 35%

Hasil Pengamatan Siklus II Pertemuan Kedua

Jenis
No Nama Kelami Nilai Keterangan
n
1 Alifiya M P 70 Belum Tuntas
2 Anisa Ayu P 60 Belum Tuntas
3 Della Runi P 90 Tuntas
4 Fika F P 80 Tuntas
5 Fitriya H P 70 Belum Tuntas
6 Gita Purwandari P 80 Tuntas
7 Ina Sakinah P 70 Belum Tuntas
8 Najla A P 80 Tuntas
9 Nur Elitta P 80 Tuntas
10 Raihanah P 100 Tuntas
11 Salma F P 90 Tuntas
12 Salsabila P 90 Tuntas
13 Silmi Azizatul P 100 Tuntas
14 Siti Alya P 80 Tuntas
15 Siti Fadila P 80 Tuntas
16 Siti Salbiah P 90 Tuntas
17 Syifa Lestari P 80 Tuntas
18 Tiara A P 90 Tuntas
19 Zahratun P 80 Tuntas
20 Zulfa P 100 Tuntas
Jumlah Nilai 1660
Rata-Rata Nilai 83
Persentase Siswa tuntas 80%
Persentase Siswa belum tuntas 20%
99

Dari uraian diatas hasil penelitian meningkat dikarenakan beberapa hal.

Pertama, guru yang dapat mengembangkan kemampuannya dalam mengelola

proses pembelajaran jarak jauh berdampak pada peningkatan hasil belajar

siswa dan siswa dapat menjadi lebih aktif.

Kedua, media pembelajaran yang dibuat dalam bentuk jaringan dapat

membuat daya tarik siswa menjadi bertambah dan senang ketika melihat

dengan kata-kata yang disampaikan mudah dipahami serta di ingat untuk

dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Ketiga, penerapan metode Coopertive Learning tipe Student Team

Achievement Division (STAD) dapat membuat siswa belajar menjadi

menyenangkan dan mengetahui isi materi serta cara menerapkannya pada

kehidupn sehari-hari.

Melihat peningkatan keberhasilan penelitian maka dapat di simpulkan

bahwa penelitian tentang Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Menggunakan Metode Cooperative Learing Tipe Student Teams Acievement

Divisions telah tuntas dan berhasil. Selanjutnya hipotesa tindakan yang

berbunyi bahwa hasil belajar siswa kelas X 4.3 di Madrasah Aliyah Qotrun

Nada pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam terjadi peningkatan

setelah diterapkan metode Cooperative Learning tipe Student Teams

Achievement Divisions dalam pembelajaran dapat diterima.

Dari hasil penelitian ini, di dukung juga oleh penelitian sebelumnya

yaitu dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Tipe Stad Terhadap Hasil
100

Belajar Matematika Siswa Kelas Xi Ips Sman 5 Kota Bogor” yang telah

dilakukan juga oleh Mardalena. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar siswa sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

STAD menunjukkan peningkatan yang memuaskan dalam mata pelajaran

matematika tentang Penggunaan Turunan. Dari uraian pada bab sebelumnya,

dapat diambil simpulan sebagai berikut. Diperoleh bahwa nilai terendah pada

pra siklus adalah 40 dan pada siklus 1 dengan nilai terendah juga 40 kemudian

meningkat menjadi 75 pada siklus 2. Selanjutnya nilai tertinggi pada pra siklus

adalah 90 kemudian meningkat menjadi 93 pada siklus 1 dan pada siklus 2

juga 100. Hal ini menandakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe

STAD cocok untuk diterapkan pada materi Penggunaan Turunan dalam

pembelajaran matematika. Diperoleh bahwa pada pra siklus hanya 50 % atau

18 siswa yang nilainya di atas KKM yang ditetapkan, kemudian pada siklus I

meningkat menjadi 83,3 % atau 24 siswa yang nilainya di atas KKM, dan

pada siklus II menjadi 100 % atau 36 siswa yang nilainya di atas KKM. Data

menunjukkan bahwa pada siklus I secara umum sudah baik, namun dalam hal

memotivasi siswa guru masih kurang optimal, sehingga siswa kurang aktif dan

dalam mengikuti KBM. Kekurangan pada siklus I ini kemudian diperbaiki

pada siklus II dan aktivitas guru pada siklus II secara umum sudah baik.49

Dari hasil penelitian ini, di dukung juga oleh penelitian sebelumnya

yaitu dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Muatan Ilmu Pengetahuan

Sosial (IPS) pada Tema Globalisasi melalui Metode Kooperatif Tipe Stad di

49
Mardalena, “Pengaruh Model Pembelajaran Tipe Stad Terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas Xi Ips Sman 5 Kota Bogor” Bogor, No. 2, April 2020, hlm. 77-91
101

Kelas VI Sekolah Dasar Negeri 14 Luhak Nan Duo” yang telah dilakukan juga

oleh Dewi Lusiana, Firman, Neviyarni,Irdamurni. Penelitian ini dapat

disimpulkan Ketuntasan Hasil belajar Peserta didik, melalui hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa Metode pembelajaran Kooperatif tipe STAD

memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik.Hal

ini dapat dilihat dari semakin mantapny pemahaman peserta didik terhadap

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi perkembangan sistem

administrasi wilayah Indonesia yang disampaikan guru.Ketuntasan belajar

meningkat dari siklus I 75%, dan siklus II 88 %.50

Dari hasil penelitian ini, di dukung juga oleh penelitian sebelumnya

yaitu dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Inggris menerapkan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD siswa kelas X” yang telah dilakukan

juga oleh Sukarta. Penelitian ini dapat disimpulkan dengan rancangan

deskriptif analitis . Penelitian ini dilaksanakan di Kelas X AP 1 yang

kemampuan siswanya dalam pemahaman materi mata pelajaran Bahasa

Inggris cukup rendah. Model pengumpulan data yang digunakan adalah tes

hasil belajar, dan Model analisis datanya adalah deskriptif untuk data

kuantitatif. Prosedur penelitian yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas

dengan menggunakan dua siklus dimana setiap siklus terdiri dari 4 tahapan

yaitu; Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, Refleksi. Hasil yang diperoleh

50
Dewi Lusiana, Firman , Neviyarni , Irdamurn, “Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Inggris menerapkan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD siswa kelas X”, Luhak Nan Duo, Volume 2 Number 1 2019 :
hlm.1
102

dari penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut: untuk data awal rata-rata

59,50, data siklus I terjadi peningkatan yaitu 68,00, dan rata-rata pada siklus II

meningkat menjadi 76,50. Ketuntasan belajar pada data awal 23,33 %,

Ketuntasan belajar pada siklus I adalah 66,67%, dan ketuntasan belajar pada

silus II mencapai 100%. Jadi, pelaksanaan pembelajaran bahasa inggris

dengan menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Learning tipe STAD

pada siswa kelas X AP 1 Semester 2, dapat meningkatkan hasil belajar bahasa

inggris.51

Dari hasil penelitian ini, didukung juga oleh penelitian sebelumnya yaitu

dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Rangkaian

Listrik melalui Model Pembelajaran STAD” yang telah dilakukan juga oleh

Dahniar A. Penelitian ini dapat disimpulkan proses peningkatan pembelajaran

memahami materi rangkaian listrik melalui model pembelajaran kooperatif

tipe STAD pada siswa kelas IX SMP Negeri 14 Takengon. Penelitian ini

merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas

IX SMP Negeri 14 Takengon tahun pelajaran 2018/2019. Setiap siklus

dilakukan melalui empat tahapan, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan

refleksi. Data penelitian diperoleh dalam bentuk data kualitatif dan kuantitatif

yang dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan keaktifan siswa sebesar

49,09 % dari 27,27% siswa dalam satu kelas yang mampu mengemukakan

pendapat dan ada 72,72% yang tidak mampu mengemukakan dalam diskusi

kelompok. Dalam kegiatan diskusi kelas, persentase ini menurun. 9,09% siswa
51
Sukarta, “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Bahasa Inggris menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD siswa
kelas X” Gianyar, Indonesia, November 2020 : hlm. 522-528
103

yang mampu mengemukakan pendapat dan 90,9% yang tidak mampu

mengemukakan pendapatnya dalam diskusi kelas. Data kualitatif dikumpulkan

melalui observasi dan catatan lapangan. Selanjutnya, data kuantitatif diperoleh

melalui tes unjuk kerja dan angket respon siswa terhadap pembelajaran.

Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe

STAD dalam pembelajaran memahami rangkaian listrik dapat meningkat.52

52
Dahniar A. “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Rangkaian Listrik melalui
Model Pembelajaran STAD” SMP Negeri 14 Takengon, Aceh, Vol.4, No.1, 2020 : hlm. 18-27
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada siswa kelas X

4.3 di Madrasah Aliyah Qotrun Nada dengan menggunakan metode

Cooperative Learning tipe Student Teams Achievement Divisions dalam

meningkatkan hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam, maka dapat

disimpulkan bahwa :

1. Pengelolaan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team

Achievement Division (STAD) yang diterapkan dalam penelitian ini adalah

6 langkah, yaitu : pembagian kelompok, penyampaian materi, diskusi

kelompok, pemberian kuis / pertanyaan, penyimpulan, dan pemberian

penghargaan.

2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement

Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata

pelajaran Sejarah Kebudayan Islam kelas X 4.3 di Madrasah Aliyah

Qotrun Nada tahun ajaran 2019/2020. Pada siklus I persentase ketuntasan

belajar siswa sebesar 55%, dengan jumlah siswa yang berhasil mencapai

KKM sekolah sebanyak 7 siswa dan nilai rata-rata kelas sebesar 74. Pada

siklus II meningkat menjadi 80%, dengan jumlah siswa yang berhasil

mencapai KKM sekolah sebanyak 16 siswa dan nilai rata-rata kelas

mencapai 80. Dan keaktifan belajar peserta didik pada mata pelajaran

Sejarah Kebudayan Islam kelas X 4.3 di Madrasah Aliyah Qotrun Nada


105

tahun ajaran 2019/2020 meningkat. Pada siklus I, kelompok 2 dan

kelompok 3 memperoleh persentase tertinggi sebesar 62,5%. Persentase

rata-rata keaktifan kelompok paling kecil didapat oleh kelompok 4 dan

kelompok 1 sebesar 43,75%. Keaktifan siklus II, kelompok 2 mendapat

persentase keaktifan rata-rata tertinggi sebesar 93,75% dan kelompok

dengan persentase keaktifan terkecil siklus II yaitu kelompok 4 dan

kelompok 3, dengan mengumpulkan persentase keaktifan rata-rata sebesar

81,25%. Setelah selesai siklus II ternyata keaktifan siswa sudah mencapai

indikator keberhasilan yaitu lebih dari 75%.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan, bahwa penggunaan model pembelajaran

Cooperative Learning tipe Student Team Achievement Divisions (STAD)

dapat meningkatkan hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam pada siswa kelas

X 4.3 di Madrasah Aliyah Qotrun Nada, untuk itu peneliti mengajukan saran

sebagai berikut:

1. Bagi Kepala Sekolah hendaknya melengkapi sarana dan prasarana

untuk membantu siswa dan guru dalam proses pembelajaran

berlangsung terutama untuk model pembelajaran jarak jauh.

2. Bagi Guru mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas X 4.3 MA

Qotun Nada. Kegiatan pembelajaran diharapkan menggunakan teknik

model pembelajaran Cooperative Learning tipe Student Team

Achievement Divisions (STAD) sebagai variasi metode pembelajaran,


106

karena dengan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Student

Team Achievement Divisions (STAD) dapat melatih siswa dalam

kerjasama tim, memancing keaktifan siswa dan mengukur kemampuan

siswa dalam menguasai materi sehingga hasil belajar Sejarah

Kebudayaan Islam pada siswa meningkat.

3. Bagi peneliti selanjutnya, diadakan penelitian untuk memantau

standbility character dari siswa pada keberlanjutan siklus berikutnya,

apakah karakter siswa kembali ke kondisi semula, atau meningkat atau

justru semakin menurun.


DAFTAR PUSTAKA

Amirudin. (2018). Pendidikan Agama IslamSebagai Core Ethical Values Untuk

Pengguruan Tinggi Umum. Bandung, PT Remaja Rosdakarya Offset.

Aqib Z, Amrullah A. (2019). Manajemen Belajar & Pembelajaran Di Sekolah.

Yogyakarta. Pustaka Referensi.

Dahniar A. (2020) “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Rangkaian

Listrik melalui Model Pembelajaran STAD” , Vol.4, No.1, : hlm. 18-27

Dewi Lusiana, Firman , Neviyarni , Irdamurn, (2019) “Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Bahasa Inggris menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

siswa kelas X”, Volume 2 Number 1 : hlm.1

Ernawita. (2017). “Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student

Team Achievment Division (STAD) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar

Siswa, Prosiding Seminar Nasional MIPA III, 405.

Gunawan, Imam. (2019). Manajemen Kelas: Teori dan Aplikasinya. Depok. PT

Rajagrafindi Persada.

Hanifah N, Suhana C. (2012) Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung, PT Refika

Aditama.

Isjoni. (2016). Cooperative Learning. Bandung, ALFABETA.

Maisaroh., Rostrieningsih. (2010). “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan

Menggunakan Metode Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team Pada

Mata Pelajaran Keterampilan Dasar Komunikas”, Jurnal Ekonomi &

Pendidikan, Vol. 8 No. 2. 1-2, 157.


108

Mardalena, (2020) “Pengaruh Model Pembelajaran Tipe Stad Terhadap Hasil

Belajar Matematika Siswa Kelas Xi Ips Sman 5 Kota Bogor”, No. 2, April,

hlm. 77-91

Maryamah. (2014). “Teknik Mind Maping Dan Hasil Belajar Siswa Pada

Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam”, hlm.253.

Muliawan, Jasa U. (2018). Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action

Research). Yogyakarta, Penerbit Gava Media.

Munawir. (2012). “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan

Islam (Ski) Siswa Kelas Iv Dengan Strategi Pembelajaran CTL (Contextual

Teaching And Learning), hlm.1.

Nata, Abuddin. (2018). Islam Dan Ilmu Pengetahuan. Jakarta, Prenadamedia

Group.

Pane A, Dasopang, Muhammad D. (2017). Belajar dan Pembelajaran. Jurnal

Kajian Ilmu-ilmu Keislaman. Vol. 03 No. 02. 3.

Priansah, Donni J. (2017). Pengembangan Strategi dan Model Pembelajaran.

Bandung, CV Pustaka Setia.

Purwanto. (2016). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta, Pustaka Pelajar.

Rusman. (2010). Model-Model Pembelajaran. Depok. PT Rajagrafindo Persada.

Sani, Abdullah R. (2019). Strategi Belajar Mengajar. Depok, PT Grafindo

Persada.

Shaffat I. (2009). Optimized Learning Strategy: Pendekatan Teoritis dan Praktis

Meraih Keberhasilan Belajar. Jakarta, Prestasi Pustaka.


109

Solihatin E., Raharjo. (2009). Cooperative Learning: Analisis Model

Pembelajaran IPS. Jakarta, PT Bumi Aksara.

Sudjana Nana. (2015), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung, PT

Remaja Rosdkarya Offset.

Sukarta, (2020). “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Inggris menerapkan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD siswa kelas X”, hlm. 522-528.

Sulatri., Imran., Firmansyah A. (2019). “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Melalui Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Mata Pelajaran

IPS”, Jurnal Kreatif Tadulako Online. Vol. 03 No. 01. 3. 90.

Supardi, (2015). Penilaian Autentik Pembelajaran Afektif, Kongnitif, Dan

Psikomotor Konsep dan Aplikasi. Depok, PT Rajagrafindo Persada.

Tampubolon S. (2014). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta, Penerbit Erlangga.


LAMPIRAN-LAMPIRAN

Daftar Nama Siswa


Madrasah Aliyah Qotrun Nada
Tahun Ajaran 2019/2020
No. Nama Jenis Kelamin (L/P)

1 Alifiya M P
2 Anisa Ayu P
3 Della Runi P
4 Fika F P
5 Fitriya H P
6 Gita Purwandari P
7 Ina Sakinah P
8 Najla. A P
9 Nur Elitta P
10 Raihanah P
11 Salma F P
12 Salsabila P
13 Silmi Azizatul P
14 Siti Alya P
15 Siti Fadila P
16 Siti Salbiah P
17 Syifa Lestari P
18 Tiara A P
19 Zahratun P
20 Zulfa P
111

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)


KURIKULUM 2013

Nama Sekolah/Madrasah : Madrasah Aliyah Qotrun Nada


Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas/Smt : Sepuluh (X) / Genap
Materi Pokok : Perkembangan Islam Pada Masa Daulah Bani
Umayyah di Andalusia
Sub Materi : Sejarah Berdirinya Daulah Umayyah II di
Andalusia, dan Kepemimpinan Dinasti Bani
Umayyah II di Andalusia
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit

A. Kompetensi Inti (KI)


KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2:Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif
dan pro -aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efekef dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan.
KI-3:Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dankejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan.
KI-4:Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis sejarah lahirnya Daulah Umayyah di Andalusia
3.2 Menganalisis wilayah penyebaran islam pada masa Daulah Umayyah di
Andalusia
3.3 Menganalisis kebijakan-kebijakan pemerintahan pra khalifah bani
Abbasyiah di Andalusia.
C. Indikator Pembelajaran
1.1.1 Menganalisis sejarah lahirnya Daulah Umayyah di Andalusia,
1.1.2 Mengamati wilayah penyebaran islam pada masa Daulah Umayyah
di Andalusia.
1.1.3 Mengamati kebijakan-kebijakan pemerintahan pra khalifah bani
Abbasyiah di Andalusia

D. Tujuan Pembelajaran
112

1. Melalui diskusi siswa dapat memahami proses berdirinya Daulah


Umayyah di Andalusia
2. Melalui pengamatan simulasi siswa dapat memahami kemajuan yang
dicapai Daulah bani Umayyah di Andalusia.
3. Melalui tanya jawab siswa dapat menjelaskan tentang Daulah bani
Umayyah di Andalusia.

E. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok)


1. Sejarah berdirinya daulah umayyah II di Andalusia
a. Faktor internal
b. Faktor eksternal
2. Kepemimpinan dinasti umayyah II di Andalusia
a. Abdur Rahman III
b. Hakam II
c. Hisyam II
d. Sulaiman
F. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran)
- Student Team Achievement Division (STAD)
- Ceramah
G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media
Kertas HVS, PPT.
2. Alat/Bahan
Buku tulis, pensil, tipe-x, spidol.
3. Sumber Belajar
- Buku Ajar siswa Sejarah Kebudayaan Islam X
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Pendahuluan 10’
1) Guru Mengajak semua siswa untuk berdoa melalui
whatsapp group dengan lafadz Basmallah.
2) Guru Menyapa kondisi sebelum pembelajaran dan
mengkomunikasikan link G.Form berupa kehadiran
siswa
4) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari
melaiu PowerPoint di whatsapp group.
5) Siswa berikan apersepsi dengan bertanya melalui
media whatsapp group tentang Sejarah Berdirinya
Daulah Umayyah II di Andalusia, dan
Kepemimpinan Dinasti Bani Umayyah II di
Andalusia
Kegiatan Inti 60’
1) Mengamati
- Siswa mengamati tentang sejarah lahirnya
Daulah Umayyah II di Andalusia
2) Menanya
113

- Siswa menanyakan tentang sejarah lahirnya


Daulah Umayyah di Andalusia
- Siswa menanyakan wilayah penyebaran islam
pada masa Daulah Umayyah di Andalusia
- Siswa Menganalisis kebijakan-kebijakan
pemerintahan pra khalifah bani Abbasyiah di
Andalusia
3) Mengeksplorasi/mengumpulkan
data/mengeksperimen
- Guru menggali kemampuan siswa dengan cara
menanyakan tentang sejarah lahirnya Daulah
Umayyah di Andalusia.
- Guru mengambil hasil sample dari beberapa
siswa untuk mengetahui sejauh mana penetahuan
wilayah penyebaran islam pada masa Daulah
Umayyah di Andalusia.
- Guru mengajak siswa untuk sama-sama
Menganalisis kebijakan-kebijakan pemerintahan
pra khalifah bani Abbasyiah di Andalusia.
4) Mengasosiasi
- Guru memberikan kuis melalui link G.Form
- Siswa menjawab kuis secara individu melalui
link G.Form
- Guru menilai jawaban kuis dan menghitung skor
akhir kuis
- Guru memberikan penghargaan kepada
kelompok berdasarkan pencapaian skor rata-rata
dalam satu kelompok
- Peserta didik mendapatkan penghargaaan sesuai
pencapaian skor rata-rata kelompok
- Peserta didik mengerjakan soal tentang
Perkembangan Islam Pada Masa Daulah Bani
Umayyah di Andalusia.
- Peserta didik mendapatkan skor kemajuan
perseorangan
5) Mengkomunikasikan
- Guru menanyakan kepada siswa mengenai materi
yang belum dipahami.
- Mengajak siswa secara bersama-sama
mengambil kesimpulan dan memberi penguatan
mengenai materi yang telah dipelajari.
Kegiatan Menutup 10’
1) Memfasilitasi siswa dalam menyimpulkan materi
pembelajaran yang telah didiskusikan
2) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan
memberikan evaluasi dan tugas individu.
114

3) Menutup pembelajaran dan berpesan kepada siswa


untuk mempelajari materi selanjutnya.
4) Menutup pelajaran dengan salam.
115

I. Penilaian Hasil Pembelajaran


 Penilaian Afektif
Sangat
Sangat Setuj Tidak Tidak
No Pernyataan Setuju u Setuju Setuju

Saya senang membaca buku Sejarah


1. Kebudayaan Islam

Tidak semua orang harus belajar


2. Sejarah Kebudayaan Islam

Saya jarang bertanya pada guru


tentang pelajaran Sejarah
3. Kebudayaan Islam

Saya tidak senang pada tugas


4. pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

Saya berusaha mengerjakan soal-


soal Sejarah Kebudayaan Islam
5. dengan sebaik-baiknya

Saya memiliki catatan pelajaran


Sejarah Kebudayaan Islam yang
6. lengkap

Saya selalu menyiapkan pertanyaan


sebelum mengikuti pelajaran
matematika Sejarah Kebudayaan
7. Islam

Saya berusaha memahami mata


8. pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

Saya senang mengerjakan soal


Sejarah Kebudayaan Islam sebaik-
9. baiknya

10. Saya berusaha selalu hadir pada


116

pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

Saya sulit mengikuti pelajaran


11. Sejarah Kebudayaan Islam

Saya mudah memahami pelajaran


12. Sejarah Kebudayaan Islam

Saya mudah mengingat tentang


13. pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

14. Saya mampu membuat kesimpulan

Saya perlu waktu yang lama untuk


memahami pelajaran Sejarah
15. Kebudayaan Islam

Saya jika berjanji pada teman, tidak


16. harus menepatinya.

Saya jika berjanji kepada orang


yang lebih tua, saya akan berusaha
17. menepatinya.

Saya jika menghadapi kesulitan,


saya selalu meminta bantuan orang
lain. Jika ada orang lain yang
menghadapi kesulitan, saya
18. berusaha membantu.

Saya jika bertemu guru, saya selalu


memberikan salam, walau ia tidak
19. melihat saya

Saya selalu bercerita hal yang


menyenangkan teman, walau tidak
20. seluruhnya benar.
Keterangan:
Sangat setuju : SANGAT BAIK
Setuju : BAIK
117

Tidak setuju : CUKUP BAIK


Sangat tidak setuju : KURANG BAIK
Nilai = Skor Perolehan x 100

Skor Maksimal (20)


 Penilaian Kongnitif
I. Pilihan salah satu jawaban yang paling benar, dengan memberi tanda (●) !
1. Daulah Bani Umayah berdiri setelah wafatnya Khalifah ...
A. Abu Bakar
B. Umar bin Khattab
C. Utsman bin Affan
D. Ali bin Abi Thalib
Jawaban: D. Ali bin Abi Thalib

2. Pendiri Daulah Bani Umayah adalah ...


A. Abu Sufyan
B. Muawiyah bin Abi Sufyan
C. Umayah bin Abddul Manaf
D. Umayah bin Abdus Syams
Jawaban: B. Muawiyah bin Abi Sufyan

3. Daulah Bani Umayah berkuasa selama kurang lebih 90 tahun, yaitu dari tahun ...
A. 40 - 132 H (660 - 750 M)
B. 41 - 133 H (661 - 751 M)
C. 42 - 134 H (662 - 752 M)
D. 43 - 135 H (663 - 753 M)
Jawaban: A. 40 - 132 H (660 - 750 M)

4. Nama Bani Umayah diambil dari nama nenek moyang mereka yang bernama ...
A. Abu Sufyan
B. Muawiyah bin Abi Sufyan
C. Umayah bin Abddul Manaf
D. Umayah bin Abdus Syams
Jawaban: D. Umayah bin Abdus Syams

5. Pada masa Khalifah Umar bin Khattab, Muawiyah diangkat sebagai gubernur di ...
A. Damaskus
B. Makkkah
C. Madinah
D. Yordania
Jawaban: D. Yordania

6. Setelah Yazid (Gubernur di Damaskus) meninggal, jabatan gubernur di Damaskus diganti


oleh ...
A. Muawiyah
B. Abdu Syams
C. Amr bin Ash
D. Abu Sufyan
Jawaban: A. Muawiyah

7. Khalifah pertama Bani Umayyah adalah....


a. Abdul Malik bin Marwan
b. Walid bin Abdul Malik
c. Muawiyah bin Abu Sofyan
118

d. Umar bin Abdul Aziz


Jawaban: C. Muawiyah bin Abu Sofyan

8. Pemerintahan Bani Umayyah dibagi menjadi dua periode, yaitu periode....


a. Damaskus dan Toledo
b. Damaskus dan Cordoba
c. Madinah dan Andalusia
d. Madinah dan Cordoba
Jawaban: B. Damaskus dan Cordoba

9. Masa kejayaan Bani Umayyah terwujud ketika dipimpin oleh....


a. Muawiyah bin Abu Sofyan
b. Walid bin Abdul Malik
c. Abdul Malik bin Marwan
d. Hisyam bin Abdul Malik
Jawaban: c. Abdul Malik bin Marwan

10. Cendikiawan Islam dibidang ilmu kedokteran yang terkenal pada masa Daulah Bani Umayyah
periode Cordoba (Andalusia) adalah....
a. Az-Zahrawi
b. Ibnu Sina
c. Ibnu Sahal
d. Ibnu Rusyd
Jawaban: A. Az-Zahrawi

Nilai = Jumalah Jawaban Benar X 10


 Penilaian Psikomotorik
No Aspek yang Diamati Skor
Siswa 1 2 3 4
1 Keaktifan Siswa:
a. Siswa aktif mencatat materi pelajaran
b. Siswa aktif bertanya
c. Siswa aktif mengajukan ide
2 Perhatian Siswa:
a. Diam, tenang
b. Terfokus pada materi
c. Antusias
3 Kedisiplinan:
a. Kehadiran/absensi
b. Datang tepat waktu
c. Pulang tepat waktu
4 Penugasan/Resitasi:
a. Mengerjakan semua tugas
b. Ketepatan mengumpulkan tugas sesuai waktunya
c. Mengerjakan sesuai dengan perintah
Keterangan:
4: SANGAT BAIK
3 : BAIK
2 : CUKUP BAIK
1 : KURANG BAIK
119

J. Pengayaan
Peserta didik yang sudah menguasai materi, menjawab soal pengayaan
yang telah disiapkan oleh guru berupa pertanyaan-pertanyaan seputar
Perkembangan islam pada masa daulah bani umayyah di andalusia.
K. Remedial
Peserta didik yang belum menguasai materi akan dijelaskan kembali oleh
guru materi tentang daulah bani umayyah di andalusia. Guru akan
melakukan penilaian kembali dengan soal yang sejenis. Remedial
dilaksanakan pada waktu dan haritertentu yang di sesuaikan.
L. Interaksi antara Guru dengan Orang tua
Menggunakan buku penghubunbg bkepada orang tua yang berisi tentang
perubahan perilakiu peserta didik setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran atau berkomunikasi langsung maupun melalui telepon
tentang perkembangan dan prilaku anaknya.

Depok, 20 April 2020

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Mahasiswi Peneliti

(Liana Sari.I, S.Pd) (Fitri Maulana)


120

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)


KURIKULUM 2013

Nama Sekolah/Madrasah : Madrasah Aliyah Qotrun Nada


Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas/Smt : Sepuluh (X) / Genap
Materi Pokok : Perkembangan Islam Pada Masa Daulah Bani
Umayyah di Andalusia
Sub Materi : Kemajuan Peradapan Islam di Andalusia, dan
Kemunduran Peradaban Islam di Andalusia.
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit

A. Kompetensi Inti (KI)


KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2:Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif
dan pro -aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efekef dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan.
KI-3:Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dankejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan.
KI-4:Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.4 Menganalisis perkembangan ilmu pengetahuan dan peradapan pada
masa Daulah Umayyah di Andalusia.
3.5 Menganalisis tokoh-tokoh ilmu pengetahuan pada masa Daulah
Umayyah di Andalusia.
3.6 Menganalisis peninggalan Islam masa Daulah Umayyah di Andalusia.

C. Indikator Pembelajaran
1.1.4 Mengamati perkembangan ilmu pengetahuan dan peradapan pada
masa Daulah Umayyah di Andalusia.
1.1.5 Mengamati tokoh-tokoh ilmu pengetahuan pada masa Daulah
Umayyah di Andalusia.
1.1.6 Mengamati peninggalan Islam masa Daulah Umayyah di Andalusia
D. Tujuan Pembelajaran
121

4. Melalui diskusi siswa dapat memahami proses berdirinya Daulah


Umayyah di Andalusia
5. Melalui pengamatan simulasi siswa dapat memahami kemajuan yang
dicapai Daulah bani Umayyah di Andalusia.
6. Melalui tanya jawab siswa dapat menjelaskan tentang Daulah bani
Umayyah di Andalusia.

E. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok)


1. Kemajuan Peradapan Islam Di Andalusia
a. Kemajuan pembangunan
b. Kemajuan bidang ilmu dan sains
2. Kemunduran Peradapan Islam Di Andalusia
a. Konflik islam dengan kristen
b. Tidak adanya ideologi pemersatu
3. Hikmah Perkembngan Islam Di Andalusia

F. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran)


- Student Team Achievement Division (STAD)
- Ceramah
G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
4. Media
Kertas HVS, PPT.
5. Alat/Bahan
Buku tulis, pensil, tipe-x, spidol.
6. Sumber Belajar
- Buku Ajar siswa Sejarah Kebudayaan Islam X

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Pendahuluan 10’
1) Guru Mengajak semua siswa untuk berdoa melalui
whatsapp group dengan lafadz Basmallah.
2) Guru Menyapa kondisi sebelum pembelajaran dan
mengkomunikasikan link G.Form berupa kehadiran
siswa
4) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari
melaiu PowerPoint di whatsapp group.
5) Siswa berikan apersepsi dengan bertanya melalui
media whatsapp group tentang Kemajuan Peradapan
Islam di Andalusia, dan Kemunduran Peradaban
Islam di Andalusia.
Kegiatan Inti 60’
6) Mengamati
- Siswa mengamati tentang Kemajuan Peradapan
Islam di Andalusia, dan Kemunduran Peradaban
Islam di Andalusia.
122

7) Menanya
- Siswa menanyakan tentang Kemajuan Peradapan
Islam di Andalusia, dan Kemunduran Peradaban
Islam di Andalusia.
- Siswa menanyakan wilayah penyebaran islam
pada masa Daulah Umayyah di Andalusia
- Siswa Menganalisis Kemajuan Peradapan Islam
di Andalusia, dan Kemunduran Peradaban Islam
di Andalusia.
8) Mengeksplorasi/mengumpulkan
data/mengeksperimen
- Guru menggali kemampuan siswa dengan cara
menanyakan tentang sejarah Kemajuan
Peradapan Islam di Andalusia, dan Kemunduran
Peradaban Islam di Andalusia.
- Guru mengambil hasil sample dari beberapa
siswa untuk mengetahui sejauh mana penetahuan
tentang Kemajuan Peradapan Islam di Andalusia,
dan Kemunduran Peradaban Islam di Andalusia.
- Guru mengajak siswa untuk sama-sama
Menganalisis tentang Kemajuan Peradapan Islam
di Andalusia, dan Kemunduran Peradaban Islam
di Andalusia..
9) Mengasosiasi
- Guru memberikan kuis melalui link G.Form
- Siswa menjawab kuis melalui link G.Form
- Guru menilai jawaban kuis dan menghitung skor
akhir kuis
- Guru memberikan penghargaan kepada
kelompok berdasarkan pencapaian skor rata-rata
dalam satu kelompok
- Peserta didik mendapatkan penghargaaan sesuai
pencapaian skor rata-rata kelompok
- Peserta didik mengerjakan soal tentang
Perkembangan Islam Pada Masa Daulah Bani
Umayyah di Andalusia.
- Peserta didik mendapatkan skor kemajuan
perseorangan
10) Mengkomunikasikan
- Guru menanyakan kepada siswa mengenai materi
yang belum dipahami.
- Mengajak siswa secara bersama-sama
mengambil kesimpulan dan memberi penguatan
mengenai materi yang telah dipelajari.
Kegiatan Menutup 10’
5) Memfasilitasi siswa dalam menyimpulkan materi
123

pembelajaran yang telah didiskusikan


6) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan
memberikan evaluasi dan tugas individu.
7) Menutup pembelajaran dan berpesan kepada siswa
untuk mempelajari materi selanjutnya.
8) Menutup pelajaran dengan salam.
124

I. Penilaian Hasil Pembelajaran


 Penilaian Afektif
Sangat
Sangat Setuj Tidak Tidak
No Pernyataan Setuju u Setuju Setuju

Saya senang membaca buku Sejarah


1. Kebudayaan Islam

Tidak semua orang harus belajar


2. Sejarah Kebudayaan Islam

Saya jarang bertanya pada guru


tentang pelajaran Sejarah
3. Kebudayaan Islam

Saya tidak senang pada tugas


4. pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

Saya berusaha mengerjakan soal-


soal Sejarah Kebudayaan Islam
5. dengan sebaik-baiknya

Saya memiliki catatan pelajaran


Sejarah Kebudayaan Islam yang
6. lengkap

Saya selalu menyiapkan pertanyaan


sebelum mengikuti pelajaran
matematika Sejarah Kebudayaan
7. Islam

Saya berusaha memahami mata


8. pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

Saya senang mengerjakan soal


Sejarah Kebudayaan Islam sebaik-
9. baiknya

10. Saya berusaha selalu hadir pada


125

pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

Saya sulit mengikuti pelajaran


11. Sejarah Kebudayaan Islam

Saya mudah memahami pelajaran


12. Sejarah Kebudayaan Islam

Saya mudah mengingat tentang


13. pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

14. Saya mampu membuat kesimpulan

Saya perlu waktu yang lama untuk


memahami pelajaran Sejarah
15. Kebudayaan Islam

Saya jika berjanji pada teman, tidak


16. harus menepatinya.

Saya jika berjanji kepada orang


yang lebih tua, saya akan berusaha
17. menepatinya.

Saya jika menghadapi kesulitan,


saya selalu meminta bantuan orang
lain. Jika ada orang lain yang
menghadapi kesulitan, saya
18. berusaha membantu.

Saya jika bertemu guru, saya selalu


memberikan salam, walau ia tidak
19. melihat saya

Saya selalu bercerita hal yang


menyenangkan teman, walau tidak
20. seluruhnya benar.
Keterangan:
Sangat setuju : SANGAT BAIK
Setuju : BAIK
126

Tidak setuju : CUKUP BAIK


Sangat tidak setuju : KURANG BAIK
Nilai = Skor Perolehan x 100

Skor Maksimal (20)


 Penilaian Kongnitif
I. Pilihan salah satu jawaban yang paling benar, dengan memberi tanda (●) !
1. Daulah Bani Umayah berdiri setelah wafatnya Khalifah ...
A. Abu Bakar
B. Umar bin Khattab
C. Utsman bin Affan
D. Ali bin Abi Thalib
Jawaban: D. Ali bin Abi Thalib

2. Pendiri Daulah Bani Umayah adalah ...


A. Abu Sufyan
B. Muawiyah bin Abi Sufyan
C. Umayah bin Abddul Manaf
D. Umayah bin Abdus Syams
Jawaban: B. Muawiyah bin Abi Sufyan

3. Daulah Bani Umayah berkuasa selama kurang lebih 90 tahun, yaitu dari tahun ...
A. 40 - 132 H (660 - 750 M)
B. 41 - 133 H (661 - 751 M)
C. 42 - 134 H (662 - 752 M)
D. 43 - 135 H (663 - 753 M)
Jawaban: A. 40 - 132 H (660 - 750 M)

4. Nama Bani Umayah diambil dari nama nenek moyang mereka yang bernama ...
A. Abu Sufyan
B. Muawiyah bin Abi Sufyan
C. Umayah bin Abddul Manaf
D. Umayah bin Abdus Syams
Jawaban: D. Umayah bin Abdus Syams

5. Pada masa Khalifah Umar bin Khattab, Muawiyah diangkat sebagai gubernur di ...
A. Damaskus
B. Makkkah
C. Madinah
D. Yordania
Jawaban: D. Yordania

6. Setelah Yazid (Gubernur di Damaskus) meninggal, jabatan gubernur di Damaskus diganti


oleh ...
A. Muawiyah
B. Abdu Syams
C. Amr bin Ash
D. Abu Sufyan
Jawaban: A. Muawiyah

7. Khalifah pertama Bani Umayyah adalah....


a. Abdul Malik bin Marwan
b. Walid bin Abdul Malik
c. Muawiyah bin Abu Sofyan
127

d. Umar bin Abdul Aziz


Jawaban: C. Muawiyah bin Abu Sofyan

8. Pemerintahan Bani Umayyah dibagi menjadi dua periode, yaitu periode....


a. Damaskus dan Toledo
b. Damaskus dan Cordoba
c. Madinah dan Andalusia
d. Madinah dan Cordoba
Jawaban: B. Damaskus dan Cordoba

9. Masa kejayaan Bani Umayyah terwujud ketika dipimpin oleh....


a. Muawiyah bin Abu Sofyan
b. Walid bin Abdul Malik
c. Abdul Malik bin Marwan
d. Hisyam bin Abdul Malik
Jawaban: c. Abdul Malik bin Marwan

10. Cendikiawan Islam dibidang ilmu kedokteran yang terkenal pada masa Daulah Bani Umayyah
periode Cordoba (Andalusia) adalah....
a. Az-Zahrawi
b. Ibnu Sina
c. Ibnu Sahal
d. Ibnu Rusyd
Jawaban: A. Az-Zahrawi

Nilai = Jumalah Jawaban Benar X 10


 Penilaian Psikomotorik
No Aspek yang Diamati Skor
Siswa 1 2 3 4
1 Keaktifan Siswa:
d. Siswa aktif mencatat materi pelajaran
e. Siswa aktif bertanya
f. Siswa aktif mengajukan ide
2 Perhatian Siswa:
d. Diam, tenang
e. Terfokus pada materi
f. Antusias
3 Kedisiplinan:
d. Kehadiran/absensi
e. Datang tepat waktu
f. Pulang tepat waktu
4 Penugasan/Resitasi:
d. Mengerjakan semua tugas
e. Ketepatan mengumpulkan tugas sesuai waktunya
f. Mengerjakan sesuai dengan perintah
Keterangan:
4: SANGAT BAIK
3 : BAIK
2 : CUKUP BAIK
1 : KURANG BAIK
128

J. Pengayaan
Peserta didik yang sudah menguasai materi, menjawab soal pengayaan
yang telah disiapkan oleh guru berupa pertanyaan-pertanyaan seputar
Perkembangan islam pada masa daulah bani umayyah di andalusia.
K. Remedial
Peserta didik yang belum menguasai materi akan dijelaskan kembali oleh
guru materi tentang daulah bani umayyah di andalusia. Guru akan
melakukan penilaian kembali dengan soal yang sejenis. Remedial
dilaksanakan pada waktu dan haritertentu yang di sesuaikan.
L. Interaksi antara Guru dengan Orang tua
Menggunakan buku penghubunbg bkepada orang tua yang berisi tentang
perubahan perilakiu peserta didik setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran atau berkomunikasi langsung maupun melalui telepon
tentang perkembangan dan prilaku anaknya.

Depok, 20 April 2020

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Mahasiswi Peneliti

(Liana Sari.I, S.Pd) (Fitri Maulana)


129

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)


KURIKULUM 2013

Nama Sekolah/Madrasah : Madrasah Aliyah Qotrun Nada


Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas/Smt : Sepuluh (X) / Genap
Materi Pokok : Perkembangan Islam Pada Masa Daulah Bani
Abbasiyah
Sub Materi : Latar belakang berdirinya Dinasti Bani Abbasiyah,
Khalifah-Khalifah dan Dinasti Bani Abbasiyah.
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit

A. Kompetensi Inti (KI)


KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2:Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif
dan pro -aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efekef dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan.
KI-3:Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dankejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan.
KI-4:Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.4 Menganalisis proses lahirnya daulah abbasiyah.
3.5 Menganalisis ciri khas kepemimpinan dan daulah abbasiyah
3.6 Menganalisis perioderisasi daulah abassiyah.
C. Indikator Pembelajaran
1.1.4 Mengamati proses lahirnya daulah abbasiyah.
1.1.5 Mengamati ciri khas kepemimpinan dan daulah abbasiyah
1.1.6 Mengamati perioderisasi daulah abassiyah
D. Tujuan Pembelajaran
7. Melalui diskusi siswa dapat memahami proses berdirinya Daulah
abbasiyah
8. Melalui pengamatan simulasi siswa dapat memahami kemajuan yang
dicapai Daulah bani abbasiyah
9. Melalui tanya jawab siswa dapat menjelaskan tentang Daulah bani
abbasiyah
130

E. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok)


1. Latar belakang berdirinya dinasti bani abbasiyah
2. Khalifah-khalifah dinasti bani abbasiyah
a. Abul abas as saffah
b. Abu ja’far al manshur
c. Muhammad al-hadi
d. Musa al-hadi
e. Harun al- rasyid
f. Muhammad al-amin
g. Abdullah al-makmur
h. Abu ishaq al-mu’tasim
i. Harun al-watsiq
j. Ja’far al- mutawakkil
F. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran)
- Student Team Achievement Division (STAD)
- Ceramah
G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
7. Media
Kertas HVS, PPT.
8. Alat/Bahan
Buku tulis, pensil, tipe-x, spidol.
9. Sumber Belajar
- Buku Ajar siswa Sejarah Kebudayaan Islam X

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Pendahuluan 10’
1) Guru Mengajak semua siswa untuk berdoa melalui
whatsapp group dengan lafadz Basmallah.
2) Guru Menyapa kondisi sebelum pembelajaran dan
mengkomunikasikan link G.Form berupa kehadiran
siswa
4) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari
melaiu PowerPoint di whatsapp group.
5) Siswa berikan apersepsi dengan bertanya melalui
media whatsapp group tentang Latar belakang
berdirinya Dinasti Bani Abbasiyah, Khalifah-
Khalifah dan Dinasti Bani Abbasiyah
Kegiatan Inti 60’
11) Mengamati
- Siswa mengamati tentang Latar belakang
berdirinya Dinasti Bani Abbasiyah, Khalifah-
Khalifah dan Dinasti Bani Abbasiyah
12) Menanya
- Siswa menanyakan tentang Latar belakang
131

berdirinya Dinasti Bani Abbasiyah, Khalifah-


Khalifah dan Dinasti Bani Abbasiyah
- Siswa menanyakan Latar belakang berdirinya
Dinasti Bani Abbasiyah, Khalifah-Khalifah dan
Dinasti Bani Abbasiyah
- Siswa Menganalisis Latar belakang berdirinya
Dinasti Bani Abbasiyah, Khalifah-Khalifah dan
Dinasti Bani Abbasiyah
13) Mengeksplorasi/mengumpulkan
data/mengeksperimen
- Guru menggali kemampuan siswa dengan cara
menanyakan tentang sejarah berdirinya Dinasti
Bani Abbasiyah, Khalifah-Khalifah dan Dinasti
Bani Abbasiyah
- Guru mengambil hasil sample dari beberapa
siswa untuk mengetahui sejauh mana
pengetahuan tentang Latar belakang berdirinya
Dinasti Bani Abbasiyah, Khalifah-Khalifah dan
Dinasti Bani Abbasiyah
- Guru mengajak siswa untuk sama-sama
Menganalisis tentang Latar belakang berdirinya
Dinasti Bani Abbasiyah, Khalifah-Khalifah dan
Dinasti Bani Abbasiyah
14) Mengasosiasi
- Guru memberikan kuis melalui link G.Form
- Siswa menjawab kuis melalui link G.Form
- Guru menilai jawaban kuis dan menghitung skor
akhir kuis
- Guru memberikan penghargaan kepada
kelompok berdasarkan pencapaian skor rata-rata
dalam satu kelompok
- Peserta didik mendapatkan penghargaaan sesuai
pencapaian skor rata-rata kelompok
- Peserta didik mengerjakan soal tentang
Perkembangan Islam Pada Masa Daulah Bani
Abbasiyah.
- Peserta didik mendapatkan skor kemajuan
perseorangan
15) Mengkomunikasikan
- Guru menanyakan kepada siswa mengenai materi
yang belum dipahami.
- Mengajak siswa secara bersama-sama
mengambil kesimpulan dan memberi penguatan
mengenai materi yang telah dipelajari.
Kegiatan Menutup 10’
9) Memfasilitasi siswa dalam menyimpulkan materi
132

pembelajaran yang telah didiskusikan


10) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan
memberikan evaluasi dan tugas individu.
11) Menutup pembelajaran dan berpesan kepada siswa
untuk mempelajari materi selanjutnya.
12) Menutup pelajaran dengan salam.
133

I. Penilaian Hasil Pembelajaran


 Penilaian Afektif
Sangat
Sangat Setuj Tidak Tidak
No Pernyataan Setuju u Setuju Setuju

Saya senang membaca buku Sejarah


1. Kebudayaan Islam

Tidak semua orang harus belajar


2. Sejarah Kebudayaan Islam

Saya jarang bertanya pada guru


tentang pelajaran Sejarah
3. Kebudayaan Islam

Saya tidak senang pada tugas


4. pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

Saya berusaha mengerjakan soal-


soal Sejarah Kebudayaan Islam
5. dengan sebaik-baiknya

Saya memiliki catatan pelajaran


Sejarah Kebudayaan Islam yang
6. lengkap

Saya selalu menyiapkan pertanyaan


sebelum mengikuti pelajaran
matematika Sejarah Kebudayaan
7. Islam

Saya berusaha memahami mata


8. pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

Saya senang mengerjakan soal


Sejarah Kebudayaan Islam sebaik-
9. baiknya

10. Saya berusaha selalu hadir pada


134

pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

Saya sulit mengikuti pelajaran


11. Sejarah Kebudayaan Islam

Saya mudah memahami pelajaran


12. Sejarah Kebudayaan Islam

Saya mudah mengingat tentang


13. pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

14. Saya mampu membuat kesimpulan

Saya perlu waktu yang lama untuk


memahami pelajaran Sejarah
15. Kebudayaan Islam

Saya jika berjanji pada teman, tidak


16. harus menepatinya.

Saya jika berjanji kepada orang


yang lebih tua, saya akan berusaha
17. menepatinya.

Saya jika menghadapi kesulitan,


saya selalu meminta bantuan orang
lain. Jika ada orang lain yang
menghadapi kesulitan, saya
18. berusaha membantu.

Saya jika bertemu guru, saya selalu


memberikan salam, walau ia tidak
19. melihat saya

Saya selalu bercerita hal yang


menyenangkan teman, walau tidak
20. seluruhnya benar.
Keterangan:
Sangat setuju : SANGAT BAIK
Setuju : BAIK
135

Tidak setuju : CUKUP BAIK


Sangat tidak setuju : KURANG BAIK
Nilai = Skor Perolehan x 100

Skor Maksimal (20)


 Penilaian Kongnitif
I.Pilihan salah satu jawaban yang paling benar, dengan memberi
tanda (●) !
1. Pendiri daulah Abasiyah adalah....
a. Abdullah Al-Saffah
b. Harun Ar Rasyid
c. Marwan bin Muhammad
d. Walid bin abdul Malik
Jawaban = A. Abdullah Al-Saffah

2. Jabir bin hayyan dikenal sebagai bapak ilmu....


a. biologi
b. matematika
c. fisika
d. kimia
Jawaban = D. kimia

3. Pengarang kitab al Gebra adalah....


a. Banu Musa
b. Al Khawaritmi
c. Al Kindi
d. Al Farabi
Jawaban = B. Al Khawaritmi

4. Ilmu yang mengajarkan penyerahan diri kepada Allah Swt.., meninggalkan


kesenangan dunia, dan hidup menyendiri untuk beribadah kepada Allah yaitu....
a. ilmu Tasawuf
b. ilmu Akhlak
c. ilmu Fiqih
d. ilmu hadis
Jawaban = A. ilmu Tasawuf

5. Yang menjadi penyebab hancurnya daulah Abasiyah adalah....


a. timbulnya kerajaan-kerajaan kecil.
b. perlawanan dari kelompok Syi’ah
c. meruncingnya pertentangan etnis
d. timbulnya stratifikasi sosial
Jawaban = A. timbulnya kerajaan-kerajaan kecil.

6. Setelah Islam mengalami puncak kejayaan yang dipimpin oleh....


a. Al ma’mun
136

b. Harun ar Rasyid
c. Al Mu’tasyim
d. Al Wasiq
Jawaban = B. Harun ar Rasyid

7. Hikmah mempelajari sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan masa Abasiyah


adalah....
a. menumbuhkan semangat menuntut ilmu
b. mengutamakan kepentingan individu
c. mengembangkan budaya-budaya barat
d. jawaban a, b dan c salah semua.
Jawaban = A. menumbuhkan semangat menuntut ilmu

8. Islam mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu baik ilmu dunia maupun ilmu
akhirat. Ilmu dunia memberikan manfaat untuk....
a. bekal di masa yang akan datang
b. bekal untuk kehidupan di akhirat
c. bekal untuk kehidupan di alam barzah
d. bekal untuk dirinya sendiri.
Jawaban = A. bekal di masa yang akan datang

9. Ilmu yang kita cari adalah ilmu yang....


a. paling banyak dan tinggi
b. dapat mengangkat kewibawaan kita
c. modal untuk mencari kekayaan
d. bermanfaat dan berguna.
Jawaban = D. bermanfaat dan berguna

10. Tokoh cendekiawan Islam di bidang ilmu filsafat adalah....


a. Abu Nasyar Muhammad bin Muhammad bin Tarhan
b. Muhammad bin Ali Al Abbasiy
c. Raihan Bairuny
d. Abu Ja’far Al-Mansur
Jawaban = A. Abu Nasyar Muhammad bin Muhammad bin Tarhan

Nilai = Jumalah Jawaban Benar X 10


 Penilaian Psikomotorik
No Aspek yang Diamati Skor
Siswa 1 2 3 4
1 Keaktifan Siswa:
g. Siswa aktif mencatat materi pelajaran
h. Siswa aktif bertanya
i. Siswa aktif mengajukan ide
2 Perhatian Siswa:
g. Diam, tenang
137

h. Terfokus pada materi


i. Antusias
3 Kedisiplinan:
g. Kehadiran/absensi
h. Datang tepat waktu
i. Pulang tepat waktu
4 Penugasan/Resitasi:
g. Mengerjakan semua tugas
h. Ketepatan mengumpulkan tugas sesuai waktunya
i. Mengerjakan sesuai dengan perintah
Keterangan:
4: SANGAT BAIK
3 : BAIK
2 : CUKUP BAIK
1 : KURANG BAIK

J. Pengayaan
Peserta didik yang sudah menguasai materi, menjawab soal pengayaan
yang telah disiapkan oleh guru berupa pertanyaan-pertanyaan seputar
Perkembangan islam pada masa daulah bani umayyah di andalusia.
K. Remedial
Peserta didik yang belum menguasai materi akan dijelaskan kembali oleh
guru materi tentang daulah bani umayyah di andalusia. Guru akan
melakukan penilaian kembali dengan soal yang sejenis. Remedial
dilaksanakan pada waktu dan haritertentu yang di sesuaikan.
L. Interaksi antara Guru dengan Orang tua
Menggunakan buku penghubunbg bkepada orang tua yang berisi tentang
perubahan perilakiu peserta didik setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran atau berkomunikasi langsung maupun melalui telepon
tentang perkembangan dan prilaku anaknya.

Depok, 20 April 2020

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Mahasiswi Peneliti

(Liana Sari.I, S.Pd) (Fitri Maulana)


138

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)


KURIKULUM 2013

Nama Sekolah/Madrasah : Madrasah Aliyah Qotrun Nada


Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas/Smt : Sepuluh (X) / Genap
Materi Pokok : Perkembangan Islam Pada Masa Daulah Bani
Abbasiyah
Sub Materi : Kemajuan Peradapan Masa Dinasti Abbasiyah,
Kemunduran Peradapan Masa Dinasti Bani
abbasiyah, dan Ibrah Perkembangan Islam Masa
Bani Abbasiyah.
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit

A. Kompetensi Inti (KI)


KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2:Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif
dan pro -aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efekef dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan.
KI-3:Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dankejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan.
KI-4:Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.4 Menganalisis wilayah penyebaran islam pada masa daulah Abbasiyah
3.5 Menganalisis tumbuh kembangnya perdapan dan ilmu pengetahuan pada
masa abbasiyah.
3.6 Mendeksripsikan peta konsep mengenai keberhasilan-keberhasilan yang
dicapai Daulah Abbasiyah.
C. Indikator Pembelajaran
1.1.4 Mengamati wilayah penyebaran islam pada masa daulah Abbasiyah.
1.1.5 Mengamati tumbuh kembangnya perdapan dan ilmu pengetahuan
pada masa abbasiyah.
1.1.6 Menjelaskan keberhasilan-keberhasilan yang dicapai Daulah
Abbasiyah.
D. Tujuan Pembelajaran
139

10. Melalui diskusi siswa dapat memahami proses berdirinya Daulah


abbasiyah
11. Melalui pengamatan simulasi siswa dapat memahami kemajuan yang
dicapai Daulah bani abbasiyah
12. Melalui tanya jawab siswa dapat menjelaskan tentang Daulah bani
abbasiyah

E. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok)


1. Kemajuan peradapan bangsa islam pada masa dinasti bani abbasiyah
a. Faktor kemajuan peradapan dinasti abbasiyah
b. Indikator kemajuan peradapan dinasti bani abbasiyah
2. Kemunduran peradapan bangsa islam pada masa dinasti bani
abbasiyah
a. Persainagn antar bangsa
b. Kemerosotan ekonomi
c. Konflik keagamaan
d. Ancama dari luar
3. Ibrah perkembangan islam masa dinasti bani abbasiyah
F. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran)
- Student Team Achievement Division (STAD)
- Ceramah
G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
10. Media
Kertas HVS, PPT.
11. Alat/Bahan
Buku tulis, pensil, tipe-x, spidol.
12. Sumber Belajar
- Buku Ajar siswa Sejarah Kebudayaan Islam X

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Pendahuluan 10’
1) Guru Mengajak semua siswa untuk berdoa melalui
whatsapp group dengan lafadz Basmallah.
2) Guru Menyapa kondisi sebelum pembelajaran dan
mengkomunikasikan link G.Form berupa kehadiran
siswa
4) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari
melaiu PowerPoint di whatsapp group.
5) Siswa berikan apersepsi dengan bertanya melalui
media whatsapp group tentang Kemajuan Peradapan
Masa Dinasti Abbasiyah, Kemunduran Peradapan
Masa Dinasti Bani abbasiyah, dan Ibrah
Perkembangan Islam Masa Bani Abbasiyah
Kegiatan Inti 60’
16) Mengamati
140

- Siswa mengamati tentang Kemajuan Peradapan


Masa Dinasti Abbasiyah, Kemunduran
Peradapan Masa Dinasti Bani abbasiyah, dan
Ibrah Perkembangan Islam Masa Bani Abbasiyah
17) Menanya
- Siswa menanyakan tentang Kemajuan Peradapan
Masa Dinasti Abbasiyah, Kemunduran
Peradapan Masa Dinasti Bani abbasiyah, dan
Ibrah Perkembangan Islam Masa Bani Abbasiyah
- Siswa menanyakan Kemajuan Peradapan Masa
Dinasti Abbasiyah, Kemunduran Peradapan
Masa Dinasti Bani abbasiyah, dan Ibrah
Perkembangan Islam Masa Bani Abbasiyah
- Siswa Menganalisis Kemajuan Peradapan Masa
Dinasti Abbasiyah, Kemunduran Peradapan
Masa Dinasti Bani abbasiyah, dan Ibrah
Perkembangan Islam Masa Bani Abbasiyah
18) Mengeksplorasi/mengumpulkan
data/mengeksperimen
- Guru menggali kemampuan siswa dengan cara
menanyakan tentang sejarah Kemajuan
Peradapan Masa Dinasti Abbasiyah,
Kemunduran Peradapan Masa Dinasti Bani
abbasiyah, dan Ibrah Perkembangan Islam Masa
Bani Abbasiyah
- Guru mengambil hasil sample dari beberapa
siswa untuk mengetahui sejauh mana
pengetahuan tentang Kemajuan Peradapan Masa
Dinasti Abbasiyah, Kemunduran Peradapan
Masa Dinasti Bani abbasiyah, dan Ibrah
Perkembangan Islam Masa Bani Abbasiyah
- Guru mengajak siswa untuk sama-sama
Menganalisis tentang Kemajuan Peradapan Masa
Dinasti Abbasiyah, Kemunduran Peradapan
Masa Dinasti Bani abbasiyah, dan Ibrah
Perkembangan Islam Masa Bani Abbasiyah
19) Mengasosiasi
- Guru memberikan kuis melalui link G.Form
- Siswa menjawab kuis melalui link G.Form
- Guru menilai jawaban kuis dan menghitung skor
akhir kuis
- Guru memberikan penghargaan kepada
kelompok berdasarkan pencapaian skor rata-rata
dalam satu kelompok
- Peserta didik mendapatkan penghargaaan sesuai
pencapaian skor rata-rata kelompok
141

- Peserta didik mengerjakan soal tentang


Perkembangan Islam Pada Masa Daulah Bani
Abbasiyah.
- Peserta didik mendapatkan skor kemajuan
perseorangan
20) Mengkomunikasikan
- Guru menanyakan kepada siswa mengenai materi
yang belum dipahami.
- Mengajak siswa secara bersama-sama
mengambil kesimpulan dan memberi penguatan
mengenai materi yang telah dipelajari.
Kegiatan Menutup 10’
13) Memfasilitasi siswa dalam menyimpulkan materi
pembelajaran yang telah didiskusikan
14) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan
memberikan evaluasi dan tugas individu.
15) Menutup pembelajaran dan berpesan kepada siswa
untuk mempelajari materi selanjutnya.
16) Menutup pelajaran dengan salam.
142

I. Penilaian Hasil Pembelajaran


 Penilaian Afektif
Sangat
Sangat Setuj Tidak Tidak
No Pernyataan Setuju u Setuju Setuju

Saya senang membaca buku Sejarah


1. Kebudayaan Islam

Tidak semua orang harus belajar


2. Sejarah Kebudayaan Islam

Saya jarang bertanya pada guru


tentang pelajaran Sejarah
3. Kebudayaan Islam

Saya tidak senang pada tugas


4. pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

Saya berusaha mengerjakan soal-


soal Sejarah Kebudayaan Islam
5. dengan sebaik-baiknya

Saya memiliki catatan pelajaran


Sejarah Kebudayaan Islam yang
6. lengkap

Saya selalu menyiapkan pertanyaan


sebelum mengikuti pelajaran
matematika Sejarah Kebudayaan
7. Islam

Saya berusaha memahami mata


8. pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

Saya senang mengerjakan soal


Sejarah Kebudayaan Islam sebaik-
9. baiknya

10. Saya berusaha selalu hadir pada


143

pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

Saya sulit mengikuti pelajaran


11. Sejarah Kebudayaan Islam

Saya mudah memahami pelajaran


12. Sejarah Kebudayaan Islam

Saya mudah mengingat tentang


13. pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

14. Saya mampu membuat kesimpulan

Saya perlu waktu yang lama untuk


memahami pelajaran Sejarah
15. Kebudayaan Islam

Saya jika berjanji pada teman, tidak


16. harus menepatinya.

Saya jika berjanji kepada orang


yang lebih tua, saya akan berusaha
17. menepatinya.

Saya jika menghadapi kesulitan,


saya selalu meminta bantuan orang
lain. Jika ada orang lain yang
menghadapi kesulitan, saya
18. berusaha membantu.

Saya jika bertemu guru, saya selalu


memberikan salam, walau ia tidak
19. melihat saya

Saya selalu bercerita hal yang


menyenangkan teman, walau tidak
20. seluruhnya benar.
Keterangan:
Sangat setuju : SANGAT BAIK
Setuju : BAIK
144

Tidak setuju : CUKUP BAIK


Sangat tidak setuju : KURANG BAIK
Nilai = Skor Perolehan x 100

Skor Maksimal (20)


 Penilaian Kongnitif
I.Pilihan salah satu jawaban yang paling benar, dengan memberi
tanda (●) !
1. Pendiri daulah Abasiyah adalah....
a. Abdullah Al-Saffah
b. Harun Ar Rasyid
c. Marwan bin Muhammad
d. Walid bin abdul Malik
Jawaban = A. Abdullah Al-Saffah

2. Jabir bin hayyan dikenal sebagai bapak ilmu....


a. biologi
b. matematika
c. fisika
d. kimia
Jawaban = D. kimia

3. Pengarang kitab al Gebra adalah....


a. Banu Musa
b. Al Khawaritmi
c. Al Kindi
d. Al Farabi
Jawaban = B. Al Khawaritmi

4. Ilmu yang mengajarkan penyerahan diri kepada Allah Swt.., meninggalkan


kesenangan dunia, dan hidup menyendiri untuk beribadah kepada Allah yaitu....
a. ilmu Tasawuf
b. ilmu Akhlak
c. ilmu Fiqih
d. ilmu hadis
Jawaban = A. ilmu Tasawuf

5. Yang menjadi penyebab hancurnya daulah Abasiyah adalah....


a. timbulnya kerajaan-kerajaan kecil.
b. perlawanan dari kelompok Syi’ah
c. meruncingnya pertentangan etnis
d. timbulnya stratifikasi sosial
Jawaban = A. timbulnya kerajaan-kerajaan kecil.

6. Setelah Islam mengalami puncak kejayaan yang dipimpin oleh....


a. Al ma’mun
145

b. Harun ar Rasyid
c. Al Mu’tasyim
d. Al Wasiq
Jawaban = B. Harun ar Rasyid

7. Hikmah mempelajari sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan masa Abasiyah


adalah....
a. menumbuhkan semangat menuntut ilmu
b. mengutamakan kepentingan individu
c. mengembangkan budaya-budaya barat
d. jawaban a, b dan c salah semua.
Jawaban = A. menumbuhkan semangat menuntut ilmu

8. Islam mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu baik ilmu dunia maupun ilmu
akhirat. Ilmu dunia memberikan manfaat untuk....
a. bekal di masa yang akan datang
b. bekal untuk kehidupan di akhirat
c. bekal untuk kehidupan di alam barzah
d. bekal untuk dirinya sendiri.
Jawaban = A. bekal di masa yang akan datang

9. Ilmu yang kita cari adalah ilmu yang....


a. paling banyak dan tinggi
b. dapat mengangkat kewibawaan kita
c. modal untuk mencari kekayaan
d. bermanfaat dan berguna.
Jawaban = D. bermanfaat dan berguna

10. Tokoh cendekiawan Islam di bidang ilmu filsafat adalah....


a. Abu Nasyar Muhammad bin Muhammad bin Tarhan
b. Muhammad bin Ali Al Abbasiy
c. Raihan Bairuny
d. Abu Ja’far Al-Mansur
Jawaban = A. Abu Nasyar Muhammad bin Muhammad bin Tarhan

Nilai = Jumalah Jawaban Benar X 10


 Penilaian Psikomotorik
No Aspek yang Diamati Skor
Siswa 1 2 3 4
1 Keaktifan Siswa:
j. Siswa aktif mencatat materi pelajaran
k. Siswa aktif bertanya
l. Siswa aktif mengajukan ide
2 Perhatian Siswa:
j. Diam, tenang
146

k. Terfokus pada materi


l. Antusias
3 Kedisiplinan:
j. Kehadiran/absensi
k. Datang tepat waktu
l. Pulang tepat waktu
4 Penugasan/Resitasi:
j. Mengerjakan semua tugas
k. Ketepatan mengumpulkan tugas sesuai waktunya
l. Mengerjakan sesuai dengan perintah
Keterangan:
4: SANGAT BAIK
3 : BAIK
2 : CUKUP BAIK
1 : KURANG BAIK

J. Pengayaan
Peserta didik yang sudah menguasai materi, menjawab soal pengayaan
yang telah disiapkan oleh guru berupa pertanyaan-pertanyaan seputar
Perkembangan islam pada masa daulah bani umayyah di andalusia.
K. Remedial
Peserta didik yang belum menguasai materi akan dijelaskan kembali oleh
guru materi tentang daulah bani umayyah di andalusia. Guru akan
melakukan penilaian kembali dengan soal yang sejenis. Remedial
dilaksanakan pada waktu dan haritertentu yang di sesuaikan.
Interaksi antara Guru dengan Orang tua
Menggunakan buku penghubunbg bkepada orang tua yang berisi tentang
perubahan perilakiu peserta didik setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran atau berkomunikasi langsung maupun melalui telepon
tentang perkembangan dan prilaku anaknya.

Depok, 20 April 2020

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Mahasiswi Peneliti

(Liana Sari.I, S.Pd) (Fitri Maulana)


147

INSTRUMEN OBSERVASI GURU


PENETAN TINDAKAN KELAS

No Hal yang Diamati Skor


Guru 1 2 3 4
1 Penguasaan Materi:
a. Kelancaran menjelaskan materi
b. Kemampuan menjawab pertanyaan
c. Keragaman pemberian contoh

2 Sistematika penyajian:
a. Ketuntasan uraian materi
b. Uraian materi mengarah pada tujuan
c. Urutan materi sesuai dengan SKKD

3 Penerapan Metode:
a. Ketepatan pemilihan metode sesuai materi
b. Kesesuaian urutan sintaks dengan metode yang
digunakan
c.Mudah diikuti siswa

4 Penggunaan Media:
a. Ketepatan pemilihan media dengan materi
b. Ketrampilan menggunakan media
c. Media memperjelas terhadap materi

5 Performance:
a. Kejelasan suara yang diucapkan
b. Kekomunikatifan guru dengan siswa
c. Keluwesan sikap guru dengan siswa

6 Pemberian Motivasi:
a. Keantusiasan guru dalam mengajar
b. Kepedulian guru terhadap siswa
c. Ketepatan pemberian reward dan punishman
148

LEMBAR OBSERVASI SISWA

Komponen Siswa
No Hal yang Diamati Skor
Siswa 1 2 3 4
1 Keaktifan Siswa:
m. Siswa aktif mencatat materi pelajaran
n. Siswa aktif bertanya
o. Siswa aktif mengajukan ide
2 Perhatian Siswa:
m. Diam, tenang
n. Terfokus pada materi
o. Antusias
3 Kedisiplinan:
m. Kehadiran/absensi
n. Datang tepat waktu
o. Pulang tepat waktu
4 Penugasan/Resitasi:
m. Mengerjakan semua tugas
n. Ketepatan mengumpulkan tugas sesuai waktunya
o. Mengerjakan sesuai dengan perintah

Keterangan;
4 : Sangat Baik
3 : Baik
2 : Tidak Baik
1 : Sangat Tidak Baik
149

LEMBAR INSTRUMEN PENLAIAN AFEKTIF

Sangat
Sangat Setuj Tidak Tidak
No Pernyataan Setuju u Setuju Setuju

Saya senang membaca buku Sejarah


1. Kebudayaan Islam

Tidak semua orang harus belajar


2. Sejarah Kebudayaan Islam

Saya jarang bertanya pada guru


tentang pelajaran Sejarah
3. Kebudayaan Islam

Saya tidak senang pada tugas


4. pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

Saya berusaha mengerjakan soal-


soal Sejarah Kebudayaan Islam
5. dengan sebaik-baiknya

Saya memiliki catatan pelajaran


Sejarah Kebudayaan Islam yang
6. lengkap

Saya selalu menyiapkan pertanyaan


sebelum mengikuti pelajaran
matematika Sejarah Kebudayaan
7. Islam

Saya berusaha memahami mata


8. pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

Saya senang mengerjakan soal


Sejarah Kebudayaan Islam sebaik-
9. baiknya

10. Saya berusaha selalu hadir pada


150

pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

Saya sulit mengikuti pelajaran


11. Sejarah Kebudayaan Islam

Saya mudah memahami pelajaran


12. Sejarah Kebudayaan Islam

Saya mudah mengingat tentang


13. pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

14. Saya mampu membuat kesimpulan

Saya perlu waktu yang lama untuk


memahami pelajaran Sejarah
15. Kebudayaan Islam

Saya jika berjanji pada teman, tidak


16. harus menepatinya.

Saya jika berjanji kepada orang


yang lebih tua, saya akan berusaha
17. menepatinya.

Saya jika menghadapi kesulitan,


saya selalu meminta bantuan orang
lain. Jika ada orang lain yang
menghadapi kesulitan, saya
18. berusaha membantu.

Saya jika bertemu guru, saya selalu


memberikan salam, walau ia tidak
19. melihat saya

Saya selalu bercerita hal yang


menyenangkan teman, walau tidak
20. seluruhnya benar.

Keterangan:
SS: Sangat setuju
151

S: Setuju
TS : Tidak setuju
STS: Sangat tidak setuju
152

DOKUMENTASI
KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR ONLINE
153
154

Daftar Riwayat Hidup

Nama : Fitri Maulana


Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 10 Maret 1998
Alamat : Jl. Raya Cipayung Jaya No.92 RT.02/RW.05
Cipayung Kota Depok Jawa Barat 16431
E-Mail : fitrimaulana321@gmail.com
Nomor HP : 089644154750
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Riwayat Pendidikan :
• MI Nurul Huda
• MTS Arrahmaniyah
• MA Arrahmaniyah
• STAI Al-Hamidiyah Jakarta
Riwayat Pekerjaan :
 (2017-2018) sebagai Guru Bidang Studi B.Inggris di SMP Karya
Bhakti
 (2018-2020) sebagai Guru Kelas di MI Sirojul Athfal IV
155

SURAT KETERANGAN UJI PLAGIASI


156

SURAT PERMOHONAN IZIN TEMPAT PENELITIAN


157

SURAT KETERANGAN TELAH MELAKSANAKAN PENELITIAN

Anda mungkin juga menyukai