SKRIPSI
Oleh:
NAMA : AYUNDA FITRI MUTIA DEWI
NIM 166020057
Yayasan
Universitas Wahid Hasyim Semarang
Fakultas Agama Islam
2020
NOTA PEMBIMBING
Lampiran : 2 Eksemplar
Hal : Naskah Skripsi
A.n Ayunda Fitri Mutia Dewi
Kepada Yth:
Dekan Fakultas Agama Islam
Universitas Wahid Hasyim Semarang
-di Semarang
Assalamualaikum,wr.wb
Setelah melakukan koreksi dan perbaikan seperlunya, bersama ini saya
kirimkan skripsi saudara:
Nama : Ayunda Fitri Mutia Dewi
Nim 166020057
Program Studi : Muamalah
Judul Skripsi : “PANDANGAN HUKUM ISLAM TENTANG PRAKTEK
AKAD PRODUK TABUNGAN EMAS (STUDI KASUS PT
PEGADAIAN KALIWUNGU)”
Selanjutnya saya mohon bapak/ibu dekan Fakultas Agama Islam
Universitas Wahid Hasyim Semarang agar skripsi saudara dapat di munaqasahkan.
Dan atas perhatian bapak saya ucapkan terimakasih.
Wa’alaikum,wr.wb
Pembimbing I Pembimbing II
i
PENGESAHAN
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Bismillahirrohmanirohim.
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Ayunda Fitri Mutia Dewi
NIM 166020057
Prodi : Muamalah
Fakultas : Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul:
“PANDANGAN HUKUM ISLAM TENTANG PRAKTEK AKAD PRODUK
TABUNGAN EMAS (STUDI KASUS PT PEGADAIAN KALIWUNGU)”
Secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian
tertentu yang dirujuk sumbernya.
Pembuat Pernyataan,
iii
ABSTRAK
Ayunda Fitri Mutia Dewi, 2020. “Pandangan Hukum Islam Tentang Praktek
Akad
Produk Tabungan Emas (Studi Kasus Pt Pegadaian Kaliwungu)”
Skripsi: Program Studi Hukum Ekonomi Syariah, Fakultas Agama Islam
Universitas Wahid Hasyim Semarang, Pembimbing Dr. Tedi Kholiludin,
S.H.I., M.Si dan Sukarto, S.HI., M.SI
iv
MOTTO
مكل ال ّل حسفي اوحسفاف سلجملا ىف اوحسفت مكل ليق اذا اونما نيذلا اهياي ملعلا اوتوا
نيذلاو مكنم اونما نيذلا ال ّل عفري اوزشناف اوزشنا ليق اذاو ريمب نولمعت امم اللّو
تجرد
v
PERSEMBAHAN
vi
KATA PENGANTAR
vii
5. Segenap dosen serta staff karyawan Fakultas Agama Islam Universitas
Wahid
Hasyim Semarang.
6. Ibunda dan Ayahanda yang telah tulus memberikan dukungan dan doa restu,
sehingga penyusunan skripsi dan mendapatkan gelar sarjana S-1 di Islam
Universitas Wahid Hasyim Semarang.
Sunggu kita tidak dapat membalas segala kebaikan serta membalas apapun,
selain do’a kepada Allah SWT memberikan balasan pahala yang berlipat atas
amal kebaikannya.
viii
HALAMAN PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB - LATIN
ix
ي Ya Y -
ة Ta‟ H Dibaca ah ketika mauquf
marbutah
ة Ta‟ H/t Dibaca ah/at ketika mauquf (terbaca
Marbutah.. mati)
B. Vokal Pendek
Arab Latin Keterangan Contoh
اا A Bunyi fathah panjang نبك
ي I Bunyi kasrah panjang كيف
و U Bunyi dlammah panjang ىوىك
C. Vokal Panjang
Arab Latin Keterangan Contoh
- A Bunyi fathah panjang مفا
- I Bunyi kasrah panjang مئس
- U Bunyi dlammah panjang دحا
D. Diftong
Arab Latin Keterangan Contoh
و Aw Bunyi fathah diikutiwaw سىم
ي Ai Bunyi fathah diikutiya’ د يك
x
DAFTAR ISI
...................................................................................iv HALAMAN
ABSTRAKSI.....................................................................................v HALAMAN
BAB I : PENDAHULUAN.....................................................................................1
xii
A. Praktik Akad Produk Tabungan Emas Di PT Pegadaian Kaliwungu ............57
B. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Produk Tabungan Emas Di PT Pegadaian
Kaliwungu .......................................................................................................64
A. Kesimpulan .....................................................................................................72
B. Saran ...............................................................................................................73
C. Kata Penutup ...................................................................................................73
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
3
masalah kehidupan yang nyata. Kehidupan sosial ekonomi termasuk
investasi, tidak dapat dilepaskan dari prinsip-prinsip syariah. Setiap
mukmin harus melakukan tindakan yang terbaik untuk hari ini dan
menyerahkan hasilnya kepada Allah. Sebab, manusia tidak mengetahui
hasil upaya yang dilakukan saat ini sebagaimanapun dalam surat Luqman
ayat 34, Allah SWT berfirman:
3
A Djazuli, Kaidah-Kaidah Fiqih, (Jakarta: Kencana 2010), h.129
4
Yayasan penyelenggara penterjemah Al-Quran Departemen agama RI, Al-Quran dan
Terjemahnya ( Bandung: 2004 ), h. 414
3
5
Perbandingan pegadian syariah dan konvensional, https://www.syariahbank.com
diakses pada 28 Mei 2020 pukul 11.00 WIB.
6
Hidayat Taufik, Buku Pimtar Investasi Syariah, (Jakarta Selatan: PT Trans Media,
2011) h.9-10
4
ٌ نَّمن
َّلَّْاوبرلاَّنولكأٌَّنٌذلا$ٌَّامَّكلْاَّنوموق$ٌَّطشلاَّهطبخٌَّتيذلاَّموق
َّّاوبرلاَّمرحوٌَّعبلاَّالَّللحاوَّاوبرلاَّلثَّمٌعبلاَّامناَّاولاَّقمهناَّبك
َل َّذسملا
َّداعَّنموََّّالَّلىلاَّهرماوَّفلسَّاَّمهلَّفىهتناَّفهبرَّنَّمةظعومَّهءاجَّنمف
َّهفَََُّّّّۚم
ٌ نودلَّخا
َرانلاَّبحصاَّكىلواف
7
Departemen RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Kudus: Menara Kudus, 1997, h.48
8
Abdul Sami’ Al-Mishri, Pilar-pilar Ekonomi Islam, Cet. ke-1, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2006, h.95.
5
ditukar dengan perak 10 gram, dan jika komoditi yang ditukar berbeda
jenis kelompok (misalnya perak dengan gandum maka tidak terdapat
syariat dalam arti boleh tidak kontan dan boleh berbeda timbangan atau
9
takaran).
Islam juga melarang investasi yang mengandung unsur riba,
ghoror, maysir, menjual sesuatu yang tidak dimiliki, dan berbagai
transaksi lain yang merugikan salah satu pihak. Islam juga mengharamkan
semua tindakan yang merusak dan merugikan. Islam menghendaki
aktivitas perekonomian yang didasarkan atas prinsip saling
menguntungkan.Seperti halnya dengan emas, emas merupakan barang
yang terbuat dari logam mulia yang sangat berharga, manusia biasanya
gemar mengoleksi emas bukan hanya sebagai perhiasan semata. Emas kini
juga digemari sebagai investasi jangka panjang yang dengan harga emas
yang semakin hari semakin mahal. Emas mampu menandingi produk
investasi lainnya seperti saham dan obligasi.
Emas adalah komoditi yang spesial dan unik. Emas digali dari
perut bumi dan terakumulasi dari perut bumi. Emas tidak dikonsumsi jadi
jumlahnya terus bertambah. Meskipun demikian emas selalu menjadi
barang langka karena seluruh emas yang ada dipermukaan bumi ini di
perkirakan hanya berkisar 150.000-160.000 ton saja. Kata zahab yang
berarti emas disebut dalam Al-qur’an sebanyak delapan kali, namun hanya
satu yang memberikan ancaman kepada orang yang mengumpulkan emas
dan menyimpan emas karena tidak menyimpan dan memanfaatkannya
dengan benar. Sebagaimana yang tersirat dalam QS AT -Taubah ayat 34 ,
Allah SWT berfirman:
9
Ibid.,h.15-19.
6
ٌَّها
ٌ ثكَّناَّاونماٌَّنذلاَّا$ٌسانلاَّلاوماَّنولكأٌلَّنابُرلاوَّرابحْلاَّنَّمار
َّّ
َ صٌوَّلطابلاب$لَّْوةضفلاوَّبُذلاَّنوزنٌَّكٌنذلاوَّالَّلٌلبسَّنعَّنود
فٌن$ٌلاَّباذعَّبمُرشبَّفالَّللٌبًَسّفَّاهنوق$َّم
10
Yayasan penyelenggara penterjemah Al-Quran Departemen agama RI, Al-Qur’an dan
Terjemahnya ( Bandung: 2004 ), h. 192
11
Hidayat Taufik, Buku Pimtar Investasi Syariah, (Jakarta Selatan: PT Trans Media,
2011) h.172-173
7
12
Ibid.,h.23-24
8
13
“Tabungan emas” https://www.pegadaian.co.id/produk/tabungan-emas. diakses pada
28 Mei 2020 pukul 11.00 WIB
9
14
Novinda, Nasabah Pegadaian, wawancara dengan penulis, tanggal 6 Februari 2020
15
Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Shahih Sunan Tirmidzi Seleksi Hadits Shahih dari
Kitab Sunan Tirmidzi (Jakarta:Pustaka Azzam,2014), cetakan kedua, h. 9.
10
C. Telaah Pustaka
Telaah pustaka ini dimaksudkan untuk membeikan informasi
tentang penelitian-penelitian atau karya-karya ilmiah lain yang
berhubungan dengan penelitian yang akan diteliti agar tidak terjadi
duplikasi penelitian. Beberapa karya ilmiah yang bisa dijadikan
pertimbangan maupun rujukan dalam penelitian sebagai berikut:
Pertama, Penelitian yang dilakukan oleh Rahmania IAIN Antasari
Banjarmasi pada tahun 2017 dengan judul “Strategi Pemasaran Produk
Tabungan Emas pada PT Pegadaian Syariah Cabang Kebun Bunga Banjar
Masin.” Dalam penelitian membahas mengenai produk investasi jangka
16
panjang, salah satunya Produk Tabungan Emas. Dengan adanya
tabungan emas ini mempermudah masyarakat yang ingin berinvestasi
emas. Perbedaan dengan skripsi penulis adalah dari Produk Tabungan
Emas membahas tentang akad dan tinjauan hukum Islam Tabungan Emas
di Pegadaian Syariah dan Pegadaian Konvensional.
Kedua, Penelitian Supriyadi dalam Jurnal Al-Ahkam UIN
Walisongo dengan judul “Struktur Hukum Akad Rahn di Pegadaian
Syari’ah Kudus”.Yang dapat disimpulkan, bahwa struktur hukum akad
rahn yang dibuat oleh para pihak yaitu rahin dan marhun merupakan
17
struktur hukum gadai pada akad rahn. Tapi struktur ini berbeda dengan
gadai konvensional yang memberikan pinjaman uang dengan meminta
bunga atas sejumlah uang yang dipinjam, sedangkan gadai syariah atau
rahn meminta imbalan atas sewa tempat menaruh barang gadai atau
marhun bih dan biaya pemeliharaannya. Struktur hukum gadai yang di
lakukan di Pegadaian Syariah Kudus memuat: suatu perbuatan hukum oleh
seseorang atau rahin mengikatkan diri pada orang lain atau murtahin untuk
memperoleh pinjaman uang dengan jaminan berupa benda bergerak.
16
Rahmania. “Strategi Pemasaran Produk Tabungan Emas pada PT Pegadaian Syariah
Cabang Kebun Bunga Banjar Masin.” IAIN Antasari Banjarmasi. 2017
17
Supriyadi, A "Struktur Hukum Akad Rahn di Pegadaian Syari’ah Kudus"Vol. 5, No. 2,
Juli-Desember 2012,Universitas Walisongo Surakarta.
12
18
Indrawati,M. “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Konsinyasi Emas di
Pegadaian Syariah Cabang Babakan Surabaya”.2018. UIN Sunan Ampel.
19
Khadijah,S.“Strategi Pemasaran Produk Gadai Syariah Dalam Menarik Minat
Nasabah (Penelitian Pada Unit Pegadaian Syariah Cabang Pondok Aren), 2010, UIN Syarif
Hidayatullah
13
D. Fokus Penelitian
1. Bagaimana gambaran praktik akad menabung di PT Pegadaian
Kaliwungu?
2. Bagaimana pandangan Islam terhadap praktek akad menabung emas di
PT Pegadaian Kaliwungu?
E. Penegasan Istilah
1. Pandangan
Persepsi atau pandangan adalah proses yang menyangkut
masuknya pesan atau informasi kedalam otak manusia, melalui persepsi
manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya.
Hubungan ini dilakukan lewat inderanya, yaitu indera pengelihat,
20
pendengar, peraba, perasa, dan pencium.
2. Hukum Islam
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adalah peraturan
dan ketentuan yang berkenaan dengan kehidupan berdasarkan Al-
21
Qur’an dan hadis, hukum syara’.
3. Praktik
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adalah
22
pelaksanaan secara nyata apa yang disebut dalam teori.
4. Akad
Pengertian Aqad adalah ikatan, perjanjian, dan pemufakatan.
Pertalian ijāb (pernyataan melakukan ikatan) dan qabūl (pernyataan
menerima ikatan) sesuai dengan kehendak syari’at yang berpengaruh
pada objek perikatan. Menurut istilah, akad adalah suatu ikatan antara
20
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), h.102
21
https://kbbi.kata.web.id. 18 Agustus 2020 pukul 21.30
22
https://kbbi.kata.web.id. 18 Agustus 2020 pukul 21.30
14
ijāb dan qabūl dengan cara yang dibenarkan syara’ yang menetapkan
23
adanya akibat-akibat hukum pada objeknya.
Kata akad berasal dari bahasa Arab yaitu العق | |دyang berarti
mengikat, menetapkan dan membangun. Kata akad berarti juga
perikatan atau perjanjian. Kata akad sudah diserap ke dalam bahasa
Indonesia yang berarti mengokohkan, meratifikasi dan mengadakan
24
perjanjian.
5. Tabungan Emas
Tabungan Emas adalah emas batangan yang dimiliki Pemilik
Rekening berdasarkan perjanjian jual beli emas dan penitipan emas
yang disetujui oleh Pegadaian dan Pemilik Rekening. Dengan kata lain,
tabungan emas merupakan layanan pembelian dan penjualan emas
25
dengan fasilitas titip.
6. Pegadaian
Pegadaian merupakan satu-satunya badan usaha di negara
Indonesia yang secara resmi memiliki izin dalam melaksanakan
aktivitas lembaga keuangan yang berupa pembayaran dalam bentuk
26
penyaluran dana kepada masyarakat berdasarkan hukum gadai.
7. Kaliwungu
Nama sebuah kecamatan yang termasuk bagian dari Kabupaten
Kendal - Jawa Tengah
23
Abdul Rahman Ghazaly, Fiqh Muamalat (Jakarta: Kencana, 2010), h.78.
24
Ahmad Warson Munawwir, Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia Terlengkap,
(Surabaya: Pustaka Progresif , 1997), h. 953
25
https://duwitmu.com/emas/tabungan-emas-pegadaian/. 29 Agustus 2020, pukul 22:00
WIB
26
Triandaru, S., & Santoso, T. B., Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Edisi 2, (Jakarta :
Salemba Empat, 2006), h.179
15
G. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penulisan
skripsi ini meliputi:
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan penulis dalam skripsi ini
adalah penelitian lapangan (research field), yang mana penelitian ini
menekankan analisis proses dari proses berpikir secara induktif yang
berkaitan dengan dinamika hubungan antar fenomena yang diamati,
16
27
dan senantiasa menggunakan logika ilmiah. Dalam penelitian jenis
ini, penulis menggunakan metode penelitian normatif-empiris.
Penelitian ini berupa studi empiris untuk menemukan teori-teori
mengenai proses terjadinya dan bekerjanya hukum di dalam
28
masyarakat atau biasa disebut dengan penelitian nondoktrinal.
2. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitan dalam tulisan ini adalah Transaksi tabungan
emas di PT Pegadaian Kaliwungu. Sedangkan objek penelitian
adalaha Tinjaun hukum islam mengenai transaksi tabungan emas di
PT Pegadaian Kaliwungu.
3. Jenis dan Sumber Data
Yang dimaksud dengan jenis dan sumber data penelitian
adalah subyek dari mana data yang di peroleh. Secara umum, dalam
sebuah penelitian biasanya sumber data dibedakan menjadi dua, yakni
data primer dan data sekunder.
a. Data Primer
Yaitu data atau informasi dari sumber pertama, yang
didapat dari responden. Data atau informasi diperoleh melalui
pertanyaan tertulis dengan menggunakan kuisioner atau tulisan
dengan metode wawancara.
b. Data Sekunder
Yaitu menggunakan bahan yang bukan dari sumber
pertama sebagai sarana untuk memperoleh data atau informasi
untuk menjawab masalah yang diteliti. Penelitian ini juga dikenal
dengan penelitian yang menggunakan studi kepustakaan dan yang
biasanya digunakan oleh para peneliti yang menganut paham
27
Imam Gunawan, Metode Penlitia Kualitatif Teori & Praktis, Jakarta:Bumi Aksara, Cet.
1, 2013, h. 80
28
Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Sinar Grafika, 2014, Cet.5,h.12-13
17
29
pendekatan kualitatif. Data ini didapat dari sumber buku-buku,
jurnal, kitab-kitab dan dokumen-dokumen yang relevan
4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam
penelitian ini yaitu:
a. Wawancara
Wawancara adalah proses percakapan dengan maksud
untuk mengonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan
organisasi, motivasi, perasaan, dan sebagainya yang dilakukan
oleh dua pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan
dengan orang yang diwawancarai. Peneliti menerapkan
wawancara terstruktur dan tidak terstruktur sebagai teknik
pengumpulan data. Peneliti sudah mempersiapkan pertanyaan
30
tertulis yang alternatif jawabanya pun telah disiapkan. Untuk
melengkapi peneliti akan menambahkan pertanyaan kepada
narasumbur berupa pertanyaan terbuka yang berisi pengetahuan
dan informasi dari nasabah tabungan emas di PT Pegadaian
Kaliwungu
b. Observasi
Metode observasi adalah teknik pengumpulan data dimana
peneliti mengadakan pengamatan secara langsung atau tana alat
terhadap gejala-gejala subyek yang diselidiki. Baik pengamatan
itu dilakukan di dalam situasi sebenarnya maupun dilakukan
31
dalam situasi buatan, yang khusus diadakan.
c. Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya
barang-barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode
29
Djamal, M. Paradigma Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi, Yogjakarta:Mitra Pustaka,
2015, h. 65
30
Sugiyono, Metode Peneltian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methode),
Bandung: Alfabeta, 2018 h.188-191
31
Ibid.,h. 196
18
36
Ibid.,h. 249
37
Ibid.,h. 249
20
1
Muhammad Jawad Mughniyah, Fiqih al-Imam Ja‟far ash-Shidiq Juz 3&4, (Jakarta :
Lentera, 2009), h. 34
2
Wahbah Az-Zuhailli, Fiqih Islam Wa Adillatuhu Jilid 4 (Cet.1, Jakarta: Gema Insani,
2011), h. 420
21
22
3
berupa perkataan. Tindakan yang berupa perkataan pun juga terbagi
menjadi dua, yaitu bersifat akad yang tidak bersifat akad. Tindakan
perkataan yang bersifat akad terjadi bila dua atau beberapa pihak
mengikatkan diri untuk melakukan suatu perjanjian. Adapun tindakan
berupa perkataan yang tidak bersifat akad terbagi lagi menjadi dua
macam, sebagai berikut:
a) yang mengandung kehendak pemilih untuk menetapkan atau
melimpahkan hak, membatalkannya, atau menggugurkannya
seperti wakaf, hibah dan talak.
b) yang tidak mengandung kehendak pihak ynag menetapkan atau
menggugurkan suatu hak, tetapi perkataannya itu memunculkan
suatu tindakan hukum seperti gugatan atau diajukan kepada
hakim dan pengakuan seseorang di depan hakim.
Berdasarkan pembagian tindakan hukum manusia menurut Musthafa
Ahmad Az-Zarqa suatu tindakan hukum lebih umum dari akad. Setiap
akad dikatakan sebagai tindakan hukum dari dua atau beberapa pihak,
tetapi sebaliknya setiap tindakan hukum tidak dapat disebut sebagai
akad.
Menurut Az-Zarqa dalam pandangan syara‟, suatu akad
merupakan ikatan secara hukum yang dilakukan oleh dua atau
beberapa pihak yang sama-sama berkeinginan untuk mengikatkan diri.
Kehendak atau keinginan pihak-pihak untuk mengikatakan diri
tersebut sifatnya tersembunyi dalam hati. Oleh sebab itu untuk
menyatakan kehendak masing-masing harus diungkapkan dalam suatu
pernyataan. Pernyataan pihak-pihak yang berkad itu disebut dengan
ijab dan qabul. Ijab adalah pernyataan pertama yang dikemukakan
oleh salah satu pihak, yang menggandung keinginan secara pasti untuk
3
Nasrun Haroen dkk, Ensiklopedi Hukum Islam, (Cet, 1, Jakarta : PT. Ichtiar Baru Van
Hoeve, 2003), h. 63
23
4
Ibid.,h. 63
5
Departemen Agama RI., Al-Qur‟an dan Terjemahnya, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,
2016), h. 59
6
Ghufron A. Mas‟adi, Fiqih Muamalah Konstekstual, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2002), h. 75
7
Much. Nurachmad, Buku Pintar Memahami dan membuat Surat Perjanjian. (Jakarta:
Visimedia, 2010), h. 2
8
Kartini Muljadi dan Gunawan Widjaja, Perikatan yang Lahir dari Perjanjian, (Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 2004), h. 7
24
ام لَّإ ماعنلْا ةميهب مكل تلحأ دوقعلاب اوفوأ اونمآ نيذلا اهيأ اي
ع ىلتي$ا يلحم ريغ مكيل$يري ام مكحي ال َّل نإ مرح متنأو ديصل$د
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad
itu. dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang
akan dibacakan kepadamu. (yang demikian itu) dengan
tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang
mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan
25
نا لَّا لطابلاب مكنيب مكلاوما اولكأت َّل اونما نيذلا اهياي ال َّل نا
مكسفنا اولتقت لَّو مكنم ضارت نع ةراجت نوكت اميحر مكب ناك
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil,
kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan
suka sama suka di antara kamu." (QS An-Nisaa‟: 29).
9
Departemen Agama RI., Al-Qur‟an dan Terjemahnya, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,
2016), h. 106
26
b. Al-Hadis
Hadist yang menerangkan tentang Akad diriwayatkan oleh
Bukhori dan Muslim sebagai berikut:
“Hadist dari Abdullah bin Yusuf, beliau mendapatkan hadist dari
Malik dan beliau mendapatkan Hadist dari Nafi‟ dari Abdullah
bin Umar Rodliyallohu‟anhuma. Sesungguhnya Rosulalloh
Sholallohu „alaihi wasallam bersabda:“Dua orang yang jual beli,
masing-masing dari keduanya boleh melakukan khiyar atas
lainnya selama keduanya belum berpisah kecuali jual beli khiyar.
10
(HR. Bukhori dan Muslim)”
10
Shohih Al Bukhori, (Program Maktabah As Samilah Edisi II) Jilid 3, h. 84, lihat juga
dalam Kitab Bidayatul Mujtahid, Jilid 2, h. 339
11
Syamsul Anwar, Hukum Perjanjian Syariah, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), Ed. ke-1,h.
95.
27
tidak ada, secara syariah akad dipandang tidak pernah ada. Sedangkan
syarat adalah suatu sifat yang harus ada pada setiap rukun tetapi bukan
merupakan esensi aqad.
Menurut jumhur (mayoritas) fuqoha, rukun akad terdiri dari: 1.
Aqid yaitu orang yang berakad (bersepakat). 2. Ma‟qud‟alaih ialah
benda-benda yang diakadkan, seperti benda yang ada dalam transaksi
jual-beli. Ma‟qud‟alaih dalam kitab Bitayatul Mujtahid di isyaraktkan
agar barang selamat dari penipuan dan riba. Penipuan bisa hilang
dari sesuatu dengan diketahui wujudnya, diketahui
sifatnya,diketahui ukurannya serta bisa diserah terimakan, yaitu
terdapat pada dua hal: harga dan barang yang dihargai, juga
diketahui masanya jika jualbelinya dengan cara penundaan
12
(tempo). 3. Maudhu‟al-„aqd yaitu tujuan pokok dalam melakukan
13
akad. 4. Shihat al-„aqd yang terdiri dari ijab qabul. Setiap
pembentukan akad mempunyai syarat yang ditentukan oleh Syara‟
yang wajib disempurnakan. Syarat-syarat terjadinya akad ada dua
macam:
a. Syarat yang bersifat umum, yaitu syarat-syarat yang wajib
sempurna wujudnya dalam berbagai akad. Syarat-syarat umum
yang harus dipenuhi dalam berbagai macam akad sebagai
berikut:
1) Kedua orang melakukan akad cakap bertindak (ahli). Tidak
sah akad orang yang tidak cakap bertindak. Seperti orang
gila, orang yang barada dibawah pengampunan (mahjur), dan
karena boros.
2) Yang dijadikan obyek akad dapat menerima hukumnya.
3) Akad itu diizinkan oleh Syara‟, dilakukan oleh yang
mempunyai hak melakukannya, walaupun dia bukan „aqid
yang memiliki barang.
12
Bidayatul Mujtahid Terjemah h.342
13
Rachmat Syafe‟i, Fiqh Muamalah, (Bandung: Pustaka Setia, 2001), h.43
28
4) Janganlah akad itu yang dilarang oleh syara‟. Seperti jual beli
mulasamah (saling merasakan).
5) Akad dapat memberikan faedah, sehingga tidaklah sah rahn
(gadai) dianggap sebagai imbangan amanah (kepercayaan).
6) Ijab itu berjalan terus, tidak dicabut sebelum terjadi Kabul
maka apabila orang yang berijab menarik kembali ijabnya
sebelum Kabul, maka batal-lah ijabnya.
7) Ijab dan Kabul mesti bersambung, sehingga bila seseorang
yang berijab telah terpisah sebelum adanya Kabul, maka Ijab
tersebut menjadi batal.
b. Syarat-syarat yang bersifat khusus. Yaitu syarat-syarat yang
wujudnya wajib ada dalam sebagai akad. Syarat khusus ini dapat
juga disebut syarat idlafi (tambahan) yang harus ada disamping
syarat-syarat yang umum. Seperti syarat adanya saksi dalam
14
pernikahan.
Beberapa unsur dalam akad yang kemudian dikenal sebagai
rukun tersebut masing-masing membutuhkan syarat agar akad dapat
terbentuk dan mengikat antar pihak. Beberapa syarat tersebut meliputi
terbentuknya akad, dalam hukum Islam yang ini dikenal dengan nama
al-syuruth al-in‟iqad. Syarat ini terkait dengan sesuatu yang harus
dipenuhi oleh rukun-rukun akad, ialah (1) Pihak yang berakad
(aqdain), disyaratkan tamyiz dan berbilang. (2) Sighat akad
(pernyataan kehendak): adanya kesesuaian ijab dan Kabul (munculnya
kesepakatan) dilakukan dalam satu majlis akad. (3) Obyek akad:
dapat diserahkan, dapat ditentukan dan dapat ditransaksikan (benda
yang bernilai dan dimiliki). (4) Tujuan akad tidak bertentangan
15
dengan syara‟.
14
Abdul Rahman Ghazali dan Ghufron Ihsan (eds), Fiqih Muamalat, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2010), h. 54-55
15
Gemala Dewi dkk, Hukum Perikatan Islam di Indonesia, (Jakarta: Prenada Media,
2005), h. 45
29
16
Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan, (Jakarta: Lembaga Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, 2001), h. 246.
30
17
“Konsep Gadai Syariah Dalam Perspektif Ekonomi Islam dan Fiqih Muamalah”
http://mujahidin.co.id/, diakses pada 08 Juni 2020 Pukul 08.00 WIB.
31
نما ناف ةضوبقم نهرف ابتاك اودجت ملو رفس ىلع م نت ك ناو هبر ال َّل
قتيلو هتناما نمتؤا ىذلا دؤيلف اضعب مكضعب امب اللَّو هبلق مثا
هناف اهمتكي نمو ةداهشلا اومتكت لَّو ميلع نولمعت
Artinya: “Jika kamu sedang dalam perjalanan (dan bermuamalah
secara tidak tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang
penulis, maka hedaklah ada barang tanggunggan yang di
pegang (oleh yang berpiutang). Akan tetapi jika kamu
mempercayai sebagian yang lain, hendaklah yang di percayai
itu memunaikan amanahnya (utang) dan hendaklah ia bertaqwa
kepada Allah Tuhan-nya; dan janganlah kamu (para saksi)
menyembunyikan persaksian. Dan barang siapa yang
menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adallah orang
yang berdosa hatinya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang
18
kamu kerjakan (Al-Baqarah:238)”.
18
Yayasan penyelenggara penterjemah Al-Quran Departemen agama RI, Al-Quran dan
Terjemahnya…h. .49
19
“Konsep Gadai Syariah Dalam Perspektif Ekonomi Islam dan Fiqih Muamalah”
http://mujahidin.co.id/, diakses pada 08 Juni 2020 Pukul 08.00 WIB.
32
C. Tabungan Emas
Tabungan merupakan simpanan yang paling popular dikalangan
masyarakat umum lain dan masyarakat kota sampai pedeseaan. Menurut
Undang-Undang perbankan No.10 Tahun 1998. Tabungan adalah
simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakuan menurut syarat tertentu
yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, atau alat
lainnya yang di persamakan dengan hal itu.
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 yang memberikan
rumusan pengertian tabungan yaitu Tabugan adalah simpanan berdasrkan
akad wadiah atau investasi dana berdasarkan akad mudharabah atau akad
lain yang tidak bertentangan daengan prinsip syariah yang penarikannya
hanya dapat dilakukan menurut syarat dan ketentuan tertentu yang
dipakati tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, atau alat
lainnya yang dipersamakan dengan hal itu.
Sedangkan Dewan Syariah Nasional mengatur tabungan syariah
dalam Fatwa Nomor 02DSN-MUI/IV/2008, yaitu produk tabungan yang
dibolehkan dan dibenarkan secara syariah tabungan yang berdaasarkan
prinsip mudharabah dan wadiah, sehingga mengenal tabungan
20
mudharabah dan tabungan wadiah.
Tabungan Emas Pegadaian adalah layanan pembelian dan
penjualan emas dengan fasilitas titipan. Artinya, sebagai nasabah membeli
sejumlah emas kemudian menitipkan ke pegadaian. Setelah mencapai
jumlah tertentu nasabah bias mencetak atau menjual emas yang dimiliki
nasabah. Seperti halnya tabungan pada umumnya di bank yang
menyetorkan sejumlah uang, produk ekslusif dari pegadaian ini pun
demikian, nasabah menyetorkan sejumlah uang untuk membeli emas,
kemudian jumlah uang tersebut akan di konversi ke dalam bentuk gram
emas dan tercatat di buku tabungan nasabah.
20
M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung:
Alfabeta,2010), h. 34.
33
D. Akad Murobahah
1. Definisi Akad Murobahah
Secara umum Murabahah diartikan sebagai akad jual beli
barang dengan menyatakan tsaman (harga perolehan) dan ribh
21
(keuntungan/margin) yang disepakati oleh penjaul dan pembeli.
Murabahah adalah istilah dalam fikih Islam yang berarti suatu bentuk
jual beli dimana penjual menyatakan biaya perolehan barang, meliputi
harga barang dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan untuk
22
memperoleh barang tersebut.
Sebagaimana dikutip dari buku karangan Syafi‟i Antonio
mendefinisikan Bai‟ al-Murabahah adalah jual beli barang padaharga
23
asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Dalam Bai‟ al-
Murabahah ini, penjaul harus memberi tahu harga pokok pembelian
dan menentukan tingkat keuntungan sebagai tambahannya. Tingkat
keuntungan dari akad murabahah ini dapat diperoleh dari persentase
tertentu dari biaya perolehan. Dalam akad Murabahah Lembaga
Keuangan Syariah bertindak sebagai penjaul dan nasabah sebagai
pembeli dengan harga jual dari Lembaga Keuangan Syariah adalah
harga beli dari pemasok ditambah keuntungan sesuai kesepakatan.
Dalam pandangan Islam Murabahah merupakan suatu jenis
jual beli yang dibenarkan oleh syariah dan merupakan implementasi
muamalah tijariyah ( interaksi bisnis). Hal ini berdasarkan dalil Fatwa
DSN MUI No. 4/DSN-MUI/IV/2000, bahwa dalam rangka membantu
masyarakat guna meningkatkan kesejahteraan, maka bank syariah
perlu memiliki fasilitas murabahah bagi yang memerlukannya, yaitu
menjual suatu barang dengan menegaskan harga belinya kepada
24
pembeli, dan pembeli membelinya dengan harga lebih sebagai laba.
21
Andrian Sutedi, Perbankan Syariah Tinjauan dari beberapa segi Hukum ( Jakarta:Ghalia
Indonesia, 2009), h. 122
22
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), h. 82.
23
Muhammad Syafi‟i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik (Jakarta: Gema Insani,
2001), h. 102
24
Zainuddin Ali, Hukum Perbankan Syariah (Jakarta: Sinar Grafika, 2010), h. 30
34
25
Muhammad Ayyub, Understanding Islamic Finance, Terj. Aditya Wisnu Abadi(Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2009), h. 337
26
Ibid,h. 338
27
Ibid,h. 338
35
28
Gambar 2.1 Skema Murabahah Sederhana
Penjelasan dari gambar 2.1 yaitu interaksi antara penjual dan
pembeli. Penjual akan menyediakan barang yang akan di perjual
belikan. Kemudian ketika ada nasabah akan membelinya maka
keduanya akan melakukan akad jual beli. Dalam transaksi kedua belah
pihak saling memberikan penjelasan mengenai akad dan perjanjian
antara keduanya.
2. Landasan Hukum
Terdapat beberapa landasan hukum akad Murabahah yang
telah dijelaskan didalam Al- Qur‟an maupun landasan hukum lainya
adalah sebagai berikut:
a. Firman Allah SWT dalam Surat Al- Baqarah ayat 275
نطيشلٱ هطبختي ىذلٱ موقي امك لَّإ نوموقي َّل اوبرلٱ نولكأي نيذلٱ عيبلٱ للَّٱ
ب كلذ سملٱ نم فلس ام ۥهلف ىهتنٲف$لحأو اوبرلٱ لثم عيبلٱ امنإ اولاق مهنأ
ۦهبر نم ةظعوم ۥهءاج نمف اوبرلٱ مرحو نودلخ اهيف مه رانلٱ
بحصأ كئلوأف داع نمو للَّٱ ىلإ ۥهرمأو
Artinya:“Orang-orang yang makan (mengambil) riban tidak
dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang
kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila.
keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan
mereka Berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu
sama dengan riba, padahal Allah Telah menghalalkan
jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang
Telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu
terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa
28
Zainuddin Ali, Hukum Perbankan Syariah (Jakarta: Sinar Grafika, 2010), h. 30
36
29
Dumairi, dkk, Ekonomi Syariah Versi Salaf ( Pasuruan: Pustaka Sidogiri, 2007), h. 41.
37
E. Akad Wadiah
1. Definisi Akad Wadiah
Dalam fiqih Islam, prinsip titipan atau simpanan dikenal
dengan prinsip wadi‟ah sedangkan pengertian wadi‟ah adalah titipan
murni dari suatu pihak ke pihak lain, baik individu maupun badan
hukum yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja saat diminta
30
oleh si penitip.
Pada dasarnya penerima simpanan adalah yad al-amanah yang
berarti lembaga keuangan syariah tidak bertanggung jawab atas
kehilangan atau kerusakan yang terjadi pada aset titipan selama hal ini
30
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah ( Jakarta: Kencana, 2009), h. 79.
38
ؤت نأ مكرمأي للَّٱ نإ اعيمس ناك$سانلٱ نيب متمكح اذإو اهلهأ ىلإ تنملْٱ اود
ريصب$للَّٱ نإ ۦهب مكظعي امعن للَّٱ نإ لدعلٲب اومكحت نأ ا
Artinya:“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan
amanat kepada yang berhak menerimanya, dan
(menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara
manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.
Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-
baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha
34
Mendengar lagi Maha Melihat (Q.S An-Nisa‟: 58)
31
Dumairi Nor, Ekonomi Syariah Versi Salaf ( Pasuruan : Pustaka Sidogiri, 2007),h. 18.
32
Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah Jilid 13 ( Bandung : Alma‟arif, 1996), h. 72
33
Muhammad Syafi‟i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik (Jakarta: Gema Insani,
2001),h.86
34
Departemen Agama RI, Op.Cit. h. 69.
39
ك اودجت ملو رفس ىلع م نت ك ناو ةداهشلا$مكضعب نما ناف ةضوبقم نهرف ابتا
ع نولمعت امب اللَّو$اومتكت لَّو هبر ال َّل قتيلو هتناما نمتؤا ىذلا دؤيلف اضعب ميل
هبلق مثا هناف اهمتكي نمو
Artinya: “Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu‟amalah tidak
secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang
penulis, Maka hendaklah ada barang tanggungan yang
dipegang (oleh yang berpiutang). Akan tetapi jika
sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka
hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya
(hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah
tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi)
menyembunyikan persaksian. Maka Sesungguhnya ia
adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha
35
Mengetahui yang kamu (Q.S Al- Baqarah: 283)
c) Undang-Undang Republik Indonesia
UU RI No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah Pasal
19 Ayat 1 d, yang berbunyi: “ Kegiatan usaha bank umum syariah
meliputi: menyalurkan pembiayaan berdasarkan akad murabahah,
akad salam, akad istishna, atau akad lain yang tidak bertentangan
dengan prinsip syariah”
d) Adapun landasan syariah tabungan wadi‟ah juga terdapat pada
Fatwa DSN MUI No. 02/DSN-MUI/IV/2000 tentang Tabungan
emas.
3. Rukun dan Syarat Akad Wadiah
Dalam pelaksanaan akad wadi‟ah terdapat beberapa rukun dan
syarat yang harus dipenuhi. Rukun – rukun yang harus dipenuhi dalam
pelaksanaan akad wadi‟ah adalah sebagai berikut :
a) Pelaku akad yaitu penitip (mudi‟/ muwaddi) dan penyimpanan/
penerima (muda‟/ mustawda).
b) Objek akad, yaitu barang yang dititipkan.
35
Ibid, h. 38
40
36
c) Sighah, yaitu Ijab dan Qabul.
Sedangkan Syarat-syarat yang harus dipenuhi pada
pelaksanaan akad wadi‟ah adalah syarat yang berkaitan dengan bonus:
a) Bonus merupakan kebijakan pihak yang menerima titipan.
37
b) Bonus tidak disyaratkan sebelumnya.
4. Macam-Macam Akad Wadiah
Macam-macam akad Wadi‟ah terdiri dari dua macam, yaitu :
a) Wadi‟ah Yad Amanah
Secara umum Wadi‟ah Yad Amanah adalah titipan murni
dari pihak penitip (muwaddi‟) yang mempunyai barang/aset
kepada pihak penyimpan (mustawda‟) yang diberi
amanah/kepercayaan, baik individu maupun badan hukum,
tempat barang yang dititipkan harus dijaga dari kerusakan,
kerugian, keamanan, dan keutuhannya, dan dikembalikan kapan
38
saja penyimpanan menghendaki.
Adapun karakteristik dari Wadi‟ah Yad Amanah adalah
sebagai berikut :
1) Barang yang dititipkan oleh nasabah tidak boleh
dimanfaatkan oleh pihak penerima titipan. Penerima titipan
dilarang untuk memanfaatkan barang titipan.
2) Penerima titipan berfungsi sebagai penerima amanah yang
harus menjaga dan memelihara barang titipan. Penerima
titipan akan menjaga dan memelihara barang titipan,
sehingga perlu menyediakan tempat yang aman dan petugas
yang menjaganya.
3) Penerima titipan diperkenankan untuk membebankan biaya
atas barang yang titipkan. Hal ini karena penerima titipan
perlu menyediakan tempat untuk menyimpan dan
36
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), h. 44.
37
Ibid., h.44
38
Ibid. h.42.
41
39
Ismail, Perbankan Syariah (Jakarta: Kencana, 2011), h. 63
BAB III
HASIL PENELITIAN
PRAKTEK AKAD DALAM TRANSAKSI TABUNGAN EMAS
1
Kasmir, Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta: Rajawali PERS, 2013),
hlm.233
42
43
2
https://www.pegadaian.co.id/. di akses pada tanggal 23 September 2020 pukul 7.30
WIB
45
MANAJER
Mohammad Jufri
PENAKSIR/ SALES BPO KASIR
SATPAM
3
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Pegadaian Kaliwungu
4. Produk PT. Pegadaian Kaliwungu
PT. Pegadaian Kaliwungu menyediakan layanan
peminjamannya melalui bermacam-macam produk. Selain produk
peminjaman, Anda bahkan juga bisa menemui produk investasi yang
memang menjadi layanan tambahan. Produk di pegadaian Kaliwungu
antara lain:
a. Gadai Konvensional (KCA)
Jenis produk Pegadaian yang satu ini menjadi yang paling
dikenal oleh masyarakat. Layanan ini memberikan kemudahan
untuk mendapatkan dana cair dengan cara menjaminkan suatu
3
Hasil Observasi dalam penelitian, di PT Pegadaian Kaliiwungu, Pada tanggal 25
September 2020 Pukul 13.00
46
4
https://www.pegadaian.co.id/. di akses pada tanggal 23 September 2020 pukul 7.30
WIB
5
Ibid.
6
Ibid.
47
demi sedikit yang yang di kenal dengan istilah gradual buy. Model
tabungan emas ini adalah jual beli, titip, jadi kita jual emas dan nasabah
membeli kemudian langsung dititipkan di pegadaian. Kemudian pegadian
mengkonversikan kedalam bentuk gram emas, sehingga saldo
9
tabungannyatu tidak dalam bentuk rupiah melainkan gram emas”.
Masing-masing respondent diberikan beberapa pertanyaan terkait
praktek dan produk tabungan emas di PT Pegadaian Kaliwungu.
Pertanyaan yang pertama yaitu alasan para nasabah memilih produk
tabungan emas. Menurut respondent, bahwa investasi emas merupakan
investasi jangka panjang. Selain hal tersebut, menurut para nasabah
tabungan ini menguntungkan karena kita membeli emas ke pegadaian
10
dengan harga jual disesuaikan dengan harga jual emas saat itu. Alasan
lain yang di sampaikan oleh nasabah, mereka memilih tabungan emas
dikarenakan kemudahan serta keamanan dalam berinvestasi. Dengan
maraknya investasi bodong di kalangan masyaraka, menurut nasabah
adanya tabungan emas merupakan angin segar bagi masyarakat yang
11
menginginkan investasi yang aman dan dapat di percaya. Selain alasan
tersebut nasabah menyatakan bahwa apabila menabung emas dengan
menabung biasa berbeda. Apabila emas itu nilainya selalu bertambah,
sedangkan uang nilainya tetap. Sehingga lebih menguntungkan apabila
12
menabung emas dibandingkan tabungan biasa.
Nasrul Huda salah satu nasabah pegadaian menyampaikan
alasannya berinvestasi emas di Pegadaian Kaliwungu “Pelayanan disini
baik, cepat dan lancar, saya tidak perlu mengeluh karena menunggu lama
ketika mau menabung, saya tertarik dengan tabungan emas ini ya itu
karena kita bisa mebeli emas dengan harga yang murah, menurut saya ini
9
Dedy A. Supriyadi. Pegawai. Wawancara. Pada tanggal 25 September 2020 Pukul 13.00
WIB. Pegadaian Kaliwungu
10
Nasrul Huda. Nasabah. Wawancara. Pada tanggal 25 September 2020 pukul 13.00 WIB
di Nolokerto
11
Syahrudin Anwar. Nasabah. Wawancara Pada tanggal 25 September 2020 pukul 13.30
WIB PT Pegadaian Kaliwungu
12
Aris Winarko. Wawancara, Nasabah, Pada tanggal 25 September 2020 Pukul 14.00
WIB Perum Kaliwungu Permai
49
13
Nasrul Huda. Nasabah. Wawancara. Pada tanggal 25 September 2020 pukul 13.00 WIB
di Nolokerto
14
Aris Winarko. Wawancara, Nasabah, Pada tanggal 25 September 2020 Pukul 14.00
WIB Perum Kaliwungu Permai
15
Dedy A. Supriyadi. Pegawai. Wawancara. Pada tanggal 25 September 2020 Pukul
13.00 WIB. Pegadaian Kaliwungu
50
16
Biaya Transaksi Tabungan emas di Pegadaian Kaliwungu bersumber dari
https://www.pegadaian.co.id/. di akses pada tanggal 23 September 2020 Update harga terbaru
51
17
Tabel 3.3 Biaya Cetak Emas di Pegadaian Kaliwungu
Transaksi Biaya (Rp) Keterangan
Pembukaan rekening 10.000 Per rekening tabungan
Transfer emas 2.000 Per transaksi
Pencetakan rekening Koran 1.000 Per lembar
Penggantian buku tabungan 10.000 Per buku tabungan
Penutupan rekeing 30.000 Per rekening tabungan
Biaya fasilitas titipan 2.500 Per bulan
19
Gambar 3.2 Mekanisme Transaksi Tabungan Emas
Penjelasan Gambar 3.2 sebagai berikut: Pertama, nasabah datang
ke Pegadaian untuk membuat rekening tabungan emas (sesuai dengan
prosedur pembuatan rekening). Kedua, Pegadaian menyerahkan buku
17
Biaya Cetak Emas di Pegadaian bersumber dari https://www.pegadaian.co.id/. di akses
pada tanggal 23 September 2020
18
Dedy A. Supriyadi. Pegawai. Wawancara. Pada tanggal 25 September 2020 Pukul
13.00 WIB. Pegadaian Kaliwungu
19
Mekanisme Transaksi Tabungan Emas bersumber dari https://www.pegadaian.co.id/. di
akses pada tanggal 23 September 2020
52
20
Dedy A. Supriyadi. Pegawai. Wawancara. Pada tanggal 25 September 2020 Pukul
13.00 WIB. Pegadaian Kaliwungu
21
Miftahul Firdaus, Nasabah. Wawancara. pada tanggal 25 September 2020 Pukul 13.00
WIB di Pegadaian Kaliwungu
53
22
Ahmad S, Wawancara, Karyawan, Pada tanggal 25 September 2020 Pukul 14.00 WIB
di PT Pegadaian Kaliwungu
23
Dedy A. Supriyadi. Pegawai. Wawancara. Pada tanggal 25 September 2020 Pukul
13.00 WIB. Pegadaian Kaliwungu
24
Miftahul Firdaus, Nasabah. Wawancara. pada tanggal 25 September 2020 Pukul 13.30
WIB di Pegadaian Kaliwungu
54
25
Ahmad S, Wawancara, Karyawan, Pada tanggal 25 September 2020 Pukul 14.00 WIB
di PT Pegadaian Kaliwungu.
26
Respondent Tokoh Dan Ulama Sekitar dalam Wawancara Praktek Tabungan Emas di
Pegadaian Kaliwungu
55
27
Maftukhan Wawancara, Ulama sekitar, Pada tanggal 25 September 2020 Pukul 18.00
WIB di Kendal.
28
Mujiyono Wawancara, Ulama sekitar, Pada tanggal 29 September 2020 Pukul 19.00 WIB
di Kaliwungul.
29
M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung:
Alfabeta,2010), h.34.
56
30
Pendapat Peserta Rapat Pleno DSN-MUI pada hari kamis, tanggal 20 Jumadil Akhir
1431 H/03 Juni 2010 M. Fatwa MUI No. 77/DSN-MUI/V/2010 Tentang Jual Beli Emas Secara
Tidak Tunai.
31
Abidin, Zainal (2014) “Analisis Istinbat Hukum Islam Terhadap Fatwa Majelis Ulama
Indonesia(Mui)Tentang Jual Beli Emas Secara Tidak Tunai”. Undergraduate Thesis, Uin Sunan
Ampel
BAB IV
“PANDANGAN HUKUM ISLAM TENTANG PRAKTEK AKAD PRODUK
TABUNGAN EMAS (STUDI KASUS PT PEGADAIAN KALIWUNGU)”
1
Dedy A. Supriyadi. Pegawai Pegadaian Kalwiungu. Wawancara. Pada tanggal 25
September 2020 Pukul 13.00 WIB
57
58
2
Rachman Syafei. Fiqh Muamalah. Bandung: Pustaka Setia, 2001. h. 70
60
surat hilang, biaya penjualan) dan akad ijaroh (simpanan) untuk semua
pemanfaatan dana pinjaman (marhun bih) oleh nasabah, baik untuk
keperluan yang sifatnya sosial (kebutuhan hidup sehari-hari,
pendidikan, dan kesehatan) maupun yang sifatnya produktif
3
penambahan modal (perdagangan, wiraswasta). Qardhul hasan
merupakan segala bentuk pinjaman tanpa imbalan berdasarkan konsep
al qardh al hasan.
Sistem tabungan emas berbeda dengan tabungan sistem
tabungan pada umumnya, karena tabungan emas lebih berfokus pada
nominal jumlah dana yang di tabungkan oleh nasabah. Istilah tabungan
emas hanyalah nama produk yang tujuannyabuntuk mempermudah
pemasaran kepada masyarakat, serta mempermudah masyarakat untuk
memiliki emas sedikit-demi sedikit. Tabungan emas pada dasarnya
adalah jual beli dan titip emas. Tabunan emas adalah layanan pembelian
dan penjualan emas dengan fasilitas titipan dengan harga yang
terjagkau. Dengan harga emas yang masih reelatif tinggi untuk
masyarakat menengah kebawah degan harga tersebut tidak dapat
memiliki emas, tetapi dengan adanya produk tabungan emas yang ada
pada pegadaian bisa.
Pegadaian menyediakan produk tabungan emas untuk
membantu dan memudahkan masyarakat menengah kebawah
berinvestasi. Dalam hasil wawancara yang dikatakan Pegawai
Pegadaian Kaliwungu bahwa pegadaian menyediakan produk tabungan
emas dengan teknik pengelolaannya dengan cara: “ketika ada nasbah
yang menabung (membeli emas dalam produk tabungan emas) pihak
pegadaian akan melakuakan transaksi dengan nasabah dalam sistem jual
beli dan titipan. Setelah nasabah menyelesaikan proses untuk
melakukan tabungan emas. Pihak pegadaian akan melaporkan kepada
pihak pusat atau dengan otomatis sistem yang digunakan pihak
3
Mustafa Ahmad Az- Zarqa, Fiqih Muamalah, (Jakarta: PT Gaya Indah Media Pratama,
2000), h. 98
61
4
Dedy A. Supriyadi. Pegawai. Wawancara. Pada tanggal 25 September 2020 Pukul 13.00
WIB. Pegadaian UPC Kaliwungu
5
M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah,
(Bandung: Alfabeta,2010), h.34.
62
6
Abd. Shomad, Hukum Islam Penormaan Prinsip Syariah Dalam Hukum Indonesia
(Jakarta:Kencana, 2012), cetakan kedua, h.55-56.
7
Fathurrahman Djamil, Hukum Ekonimi Islam Sejarah Teori Dan Konsep, (Jakarta
Timur: Sinar Grafika, 2013), h. 15-17
65
اه َلإ ماًعْلا ةويهب نكل تلحأ دىقعلاب اىفوأ اىٌهآ ييذلا اهيأ اي ذ|يزي اه نكحي
ال َّل ىإ مزح نًتأو ذيصلا يلحه زيغ نكيلع ىلتيArtinya: Hai orang-orang
yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. dihalalkan bagimu binatang
ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (yang demikian itu)
dengan tidak menghalalkan
berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya
Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya.
9
(QS. Al-Maidah:1)
Salah satu yang menjadi fokus perhatian dalam hukum Islam yaitu
syarat dan rukun akad. Maka Tabungan emas di Pegadaian juga harus
memenuhi rukun dan syarat akad tersebut. Rukun akad terdiri dari aqid,
8
Departemen Agama RI, Op.Cit. h. 87
9
Departemen Agama RI., Al-Qur‟an dan Terjemahnya, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,
2016), h. 106
66
10
Ma‟qud‟alaih, Maudhu‟al-„aqd dan Shihat al-„aqd. Pertama, Aqid yaitu
orang yang berakad (bersepakat), dalam transaksi tabungan emas
pegadaian akan melakukan kesepakatan dengan nasabah. Kesepakatan
tersebut tertuang dalam ketentuan dan kebijakan transaksi Tabungan emas
yang diberikan oleh Pegadaian kepada nasabah. Selain itu nasabah juga
akan diberikan kejelasan mengenai hak-hak dan kewajiban dalam
melakukan transaksi Tabungan emas.
Kedua, Ma‟qud‟alaih ialah benda-benda yang diakadkan, seperti
benda yang ada dalam transaksi jual-beli. Ma‟qud‟alaih dalam kitab
Bitayatul Mujtahid diisyaratkan agar barang yang di transaksikan selamat
dari penipuan dan riba. Penipuan bisa hilang dari sesuatu yang diketahui
wujudnya, diketahui sifatnya, diketahui ukurannya serta bisa diserah
terimakan. Benda yang menjadi subjek akad tabungan emas di pegadaian
ialah emas. Emas di gambarkan dalam bentuk barang, artinya nasabah
membeli emas di pegadaian yang kemudian emas yang di belinya di titipka
kepada pihak pegadaian. Dengan demikian Pegadaian Kaliwungu berperan
sebagai penjual emas dan penyedia jasa titipan emas tersebut.
Ketiga Maudhu‟al-„aqd yaitu tujuan pokok dalam melakukan akad.
Tujuan pokok dalam melakukan transakis tabungan emas adalah investasi
jangka panjang dan menengah. Maksud dari pengertian tersebut yaitu
apabila nasabah menabungkan emas di pegadaian maka harga jual emas
akan meningkat, seiring dengan perubahan waktu. Penulis
menggambarkan perbedaannya apabila seorang nasabah menabungkan
uang bukan emas, ketika pada jangka waktu tertentu mereka mengambil
uang tersebut maka nilainya sama. Berbeda dengan tabungan emas,
apabila nasabah membeli emas yang di titipak kepada pihak pegadaian.
Dikemudian hari nasabah menjualnya maka nilainya berubah sesuai
dengan ketentuan harga emas pada waktu tersebut.
Keempat, Shihat al-„aqd yang terdiri dari ijab qabul. Rukun
keempat ini terjadi saat nasabah memberikan uangnya kepada pihak
10
Rachmat Syafe’i, Fiqh Muamalah, (Bandung: Pustaka Setia, 2001), h. 43
67
11
Pegadaian Kaliwungu untuk membeli emas dalam bentuk gram. Dalam
praktiknya, jual beli emas yang terjadi di Pegadaian Kaliwungu ijab qabul
di lakukan dengan menggunakan perkataan yang menunjukkan persejutuan
antara kedua belah pihak, dan dituangkan dalam suatu akad tertulis,
maksudnya dengan surat-surat terdapat ketentuan-ketentuan tentang emas
tersebut.
Sebagaimana penjelasan sebelumnya bahwa transaksi tabungan
emas di Pegadaian Kaliwungu menyerupai Pegadaian Syariah pada
umumnya yaitu berdasarkan prinsip mudharabah dan wadiah. Dalam
transaksi tabungan emas akad murabahah dahulu dilakukan kemudian
disusul dengan akad wadiah. Transaksi tabungan emas di Pegadaian
Kaliwungu antara penjual (Pegadaian) dan Pembeli (Nasabah). Emas yang
menjadi objek transaksi jual beli tidak di serahkan langsung kepada
pembeli atau nasabah. Melainkan dilakukan dengan itikad di titipkan
kepada penjual atau Pegadaian. Artinya terjadi transaksi jual beli emas
secara non tunai.
Dasar hukum mengenai kebolehan melakukan transaksi jual beli
emas secara tidak tunai memang tidak ditunjuk secara khusus di dalam al
- Qur’an. Sebaliknya di dalam hadis Nabi, ditemukan beberapa hadis yang
menjelaskan tentang jual beli emas tersebut. Akan tetapi, isi dari hadis-
hadis tersebut mensyaratkan bahwa jual beli emas tersebut harus dilakukan
secara tunai dalam artian proses serah terima antara penjual dan pembeli
harus dilakukan pada saat itu juga.
Dalam menyikapi ini, peneliti tetap berpegang pada Al-Qur’an
sebagai dasar pijakannya yang pertama dalam menetapkan hukum
mengenai jual beli emas secara tidak tunai. Sebagaimana dalam firman
Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 273:
11
Rachmat Syafe’i, Fiqh Muamalah, (Bandung: Pustaka Setia, 2001), h. 43
68
12
Ibn Hajar al-Asqalani, Bulughul Maram, Terj. Irfan Maulana Hakim, h. 336.
69
Artinya: “(Jual beli) emas dengan perak adalah riba kecuali (dilakukan)
13
secara tunai.”
Dari beberapa hadis di atas, terlihat bahwa jual beli emas dengan
emas, emas dengan perak, ataupun emas dengan barang-barang komoditi
lain sebagaimana yang ditegaskan dalam hadis tersebut, hukumnya boleh.
Akan tetapi ada persyaratan yang harus ditaati, apabila barang-barang
yang dipertukarkan tersebut sejenis, maka haruslah sama ukurannya.
Sebaliknya, jika barang tersebut berbeda jenis, maka diperbolehkan
adanya kelebihan antara satu dengan yang lain, namun syaratnya harus
tunai (serah terima dilakukan di tempat).
Akad yang digunakan pada pembiayaan kepemilikan emas adalah
Murabahah dengan jaminan diikat dengan Rahn (gadai). Emas merupakan
barang dengan demand yang tinggi, baik untuk proteksi asset, kepentingan
berjaga, kebutuhan tabungan haji, maupun investasi. Harga emas dalam
jangka panjang cenderung naik. Hampir setiap lima tahun, harga emas
naik minimal 100 %.
Para Ulama berbeda pendapat mengenai murabahah emas secara
tidak tunai. Pendapat yang memperbolehkan jual beli emas secara tidak
tunai, antara lain Ibnu Taimiyah, ia berpendapat bahwa boleh melakukan
jual beli perhiasan dari emas dan perak dengan jenisnya tanpa syarat harus
sama kadarnya (tamas‟ul), dan kelebihannya dijadikan sebagai
kompensasi atas jasa pembuatan perhiasan, baik jual beli itu dengan
pembayaran tunai maupun dengan pembayaran tangguh, selama perhiasan
tersebut tidak dimaksudkan sebagai harga. Sedangkan, dalam al-Ikhtiyarat
Syaikhul Islam mengatakan, "Boleh menjual emas atau perak yang
13
Abidin, Zainal (2014) “Analisis Istinbat Hukum Islam Terhadap Fatwa Majelis Ulama
Indonesia(Mui)Tentang Jual Beli Emas Secara Tidak Tunai”. Undergraduate Thesis, Uin Sunan
Ampel. h. 61
14
Ibid. h. 61
70
15
Al-Ikhtiyarat, h. 473
16
Pendapat Peserta Rapat Pleno DSN-MUI pada hari kamis, tanggal 20 Jumadil Akhir
1431 H/03 Juni 2010 M. Fatwa MUI No. 77/DSN-MUI/V/2010 Tentang Jual Beli Emas Secara
Tidak Tunai.
71
17
Al-Qarafi, Anwar Al-Buruq fi Anwa’ al-Furuq, j. 2. h. 228
18
Ash-Sidiq Abdurrahman Al-Ghani, Fatwa-Fatwa Muamalah
Kontemporer, (Surabaya: Pustaka Progresif, 2004), h.17
19
Yuyun Anggreani. Skripsi. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual Beli Emas Pada
Sistem Tabungan Emas Pegadaian Syariah Cabang Cakra Negara Mataram. UIN Mataram. 2017.
h. 64
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari beberapa analisis yang telah dipaparkan pada bab-bab
sebelumnya mengenai Pandangan Hukum Islam Tentang Praktek
Akad Produk Tabungan Emas “(Studi Kasus PT Pegadaian
Kaliwungu)”, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Produk tabungan emas di pegadaian Kaliwungu dalam bertransaksi
terdapat dua akad yaitu murabahah dan wadiah. Pegadaian
menghimpun dana tabungan nasabah dengan tujuan bertransaksi emas
dalam bentuk investasi dengan menggunakan akad al-murabahah
(jual beli) dan langsung dititikan di pegadaian dengan akad al-wadiah.
2. Tinjauan hukum Islam terhadap akad jual beli emas pada sistem
tabungan emas Pegadaian Kaliwungu. Terdapat 2 pendapat mengenai
transaksi tabungan emas secara tidak tunai.
Pertama tidak boleh, pendapat ini didukung oleh pendapat mayoritas
fuqaha, dari mazhab Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hambali. Ulama
yang tidak membolehkan berpendapat bahwa emas dan perak adalah
tsaman (harga, alat pembayaran, uang), yang tidak boleh
dipertukarkan secara angsuran, karena itu menyebabkan riba.
Kedua boleh, pendapat ini didukung oleh pendapat Ibnu Taimiyah,
Ibnu Qayyim dan ulama kontemporer yang sependapat. Ulama yang
membolehkan berpendapat bahwa jual beli emas boleh dilakukan baik
secara tunai maupun kredit asalkan keduanya tidak dimaksudkan
sebagai tsaman (harga) melainkan sil’ah (barang). Hal tersebut juga
terdapat dalam Fatwa MUI No. 77/DSN-MUI/V/2010. Dalam Fatwa
tersebut secara umum MUI menghalalkan jual beli emas secara tidak
tunai dengan syarat emas tersebut tidak digunakan oleh masyarakat
menjadi alat tukar yang resmi(uang). Hal ini didasarkan pada
kesepakatan jumhur ulama tentang ‘illat riba yang ada pada emas,
72
73
kebiasaan masyarakat yang terjadi pada saat ini, dan definisi uang itu
sendiri
B. Saran
Dari analisis yang dilakukan penulis, maka penulis memberikan
saran kepada Pegadaian untuk lebih menjelaskan produk Tabungan Emas,
kepada nasabah agar nasabah mengetahui mengenai tabungan emas lebih
dalam, dan dapat menarik minat masyarakat terhadap produk tabungan
emas di Pegadaian. Kepada masyarakat pada umumnya dan akademisi
khususnya untuk turut serta memperbaiki dan menyempurnakan berbagai
transaksi muamalah.
C. Kata Penutup
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga perlu adanya perbaikan dan pembenahan. Oleh karena
itu, peneliti dengan kerendahan hati mengharap saran demi melengkapi
berbagai kekurangan yang ada. Terakhir kalinya memohon kepada
Allah SWT agar karya sederhana ini dapat bermanfaat, khususnya bagi
peneliti sendiri pada umumnya untuk semua mempemerhatikan Hukum
Ekonomi Syaria’ah.
DAFTAR PUSTAKA
Abd. Shomad, Hukum Islam Penormaan Prinsip Syariah Dalam Hukum Indonesia
cet. kedua. Jakarta:Kencana, 2012
Abdul Rahman Ghazali dan Ghufron Ihsan (eds), Fiqih Muamalat, Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2010
Abdul Sami’ Al-Mishri, Pilar-pilar Ekonomi Islam, Cet. ke-1, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2006
Abidin, Zainal “Analisis Istinbat Hukum Islam Terhadap Fatwa Majelis Ulama
Indonesia(Mui)Tentang Jual Beli Emas Secara Tidak Tunai”.
Undergraduate Thesis, Uin Sunan Ampel. 2014
Ali, Zainuddin. Metode Penelitian Hukum, Cet.5. Jakarta: Sinar Grafika, 2014
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana, 2009
Anggreani, Yuyun. Skripsi. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual Beli Emas
Pada Sistem Tabungan Emas Pegadaian Syariah Cabang Cakra Negara
Mataram. UIN Mataram. 2017
Antonio, Muhammad Syafi’i. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema
Insani, 2001
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta: Rajawali Pers, 2015
Dumairi, dkk, Ekonomi Syariah Versi Salaf. Pasuruan: Pustaka Sidogiri, 2007
Fathurrahman Djamil, Hukum Ekonimi Islam Sejarah Teori Dan Konsep, Jakarta
Timur: Sinar Grafika, 2013
Gemala Dewi dkk, Hukum Perikatan Islam di Indonesia, (Jakarta: Prenada Media,
2005
Gunawan, Imam. Metode Penlitia Kualitatif Teori & Praktis, Cet. 1, Jakarta: Bumi
Aksara, 2013
Kartini Muljadi dan Gunawan Widjaja, Perikatan yang Lahir dari Perjanjian,
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004
Kasmir, Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: Rajawali PERS, 2013
Mustafa Ahmad Az- Zarqa, Fiqih Muamalah, Jakarta: PT Gaya Indah Media
Pratama, 2000
Nasrun Haroen dkk, Ensiklopedi Hukum Islam, Cet, 1, Jakarta : PT. Ichtiar Baru
Van Hoeve, 2003
Pendapat Peserta Rapat Pleno DSN-MUI pada hari kamis, tanggal 20 Jumadil
Akhir
1431 H/03 Juni 2010 M. Fatwa MUI No. 77/DSN-MUI/V/2010 Tentang
Jual Beli Emas Secara Tidak Tunai.
Shohih Al Bukhori, (Program Maktabah As Samilah Edisi II) Jilid 3, hlm. 84, lihat
juga dalam Kitab Bidayatul Mujtahid, Jilid 2
Syamsul Anwar, Hukum Perjanjian Syariah, Ed. ke-1, Jakarta: Rajawali Pers, 2010
Taufik, Hidayat. Buku Pimtar Investasi Syariah, Jakarta Selatan: PT Trans Media,
2011
Triandaru, S., & Santoso, T. B., Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Edisi 2,
Jakarta
:Salemba Empat, 2006
Biodata Responden
Berilah tanda (X/V) di kolom yang telah disediakan yang paling sesuai menurut
anda:
Nama :..........................................................................
( ) lainnya, sebutkan….............................................
( ) lainnya, sebutkan…................................................
Alamat :...........................................................................................................
1. ........................................................................................................................
2. ........................................................................................................................
3. ........................................................................................................................
4. ........................................................................................................................
LAMPIRAN II
Daftar Respondent
NO NAMA NIK ALAMAT
1 Miftahul Firdaus 327104650493 XXXX Perum PKI
2 Ahmad S 327604650192 XXXX Krajankulon
3 Aris Winarko 317509230890 XXXX Krajankulon
4 Syahrudin Anwar 510208220692 XXXX Perum Griya Indah
5 Nasrul Huda 167114580991 XXXX Nolokerto
Daftar Respondent
NO NAMA NIK ALAMAT
1 Dedy A. Supriyadi 327104650493 XXXX Semarang
2 Agung 327604650192 XXXX Kendal
1) Apa yang dimaksud dengan tabungan emas yang ada di PT. Pegadaian
Cabang Kaliwungu?
Tabungan emas merupakan layanan penitipan saldo emas untuk
mempermudah masyarakat berinvestasi emas. Apabila emas yang ada di
dalam rekening tabungan emas telah mencapai 1 gram, para nasabah dapat
mencetaknya dalam bentuk fisik dan dibawa pulang.
2) Bagaimana cara nasabah membuat tabungan emas di PT. Pegadaian
Cabang Kaliwungu?
Untuk membuat rekening tabungan emas di Pegadaian, Anda dapat langsung
datang ke outlet Pegadaian di mana saja. Calon nasabah diharuskan memiliki
kartu identitas diri yang masih berlaku seperti KTP atau Paspor, mengisi
formulir pembukaan rekening tabungan emas, dan membayarkan biaya
transaksi tabungan emas.
3) Apakah ada tambahan biaya administrasi untuk membuat tabungan
emas di PT. Pegadaian Cabang Kaliwungu?
Pembukaan rekening tabungan emas akan dikenakan biaya Rp10.000 melalui
outlet Pegadaian. Penitipan emas di outlet Pegadaian tersebut pun akan
dikenai biaya sebesar Rp30.000 per satu tahun, dengan minimal
pembelian saldo adalah 0,01 gram. Serta biaya administrasi, Biaya yang
dikenakan untuk mencetak emas adalah Rp100 ribu per gram untuk cetakan
emas Antam, Rp60 ribu per gram untuk cetakan emas UBS, dan Rp50 ribu
per gram untuk cetakan Galeri 24 Pegadaian
4) Bagaimana cara transaksi untuk membeli emas dan menjual emas yang
nasabah miliki di tabungan emas di PT. Pegadaian Cabang Kaliwungu?
Mengutip Pegadaian, nasabah dapat melakukan top up atau menabung emas
melalui berbagai cara. Nasabah dapat menabung melalui outlet Pegadaian,
ATM, Aplikasi Pegadaian Digital, atau Agen Pegadaian terdekat. Transaksi
dapat dilakukan mulai dari 0,1 gram dan maksimal 100 gram per hari. Para
nasabah juga dapat mengirimkan saldo tabungan emas ke rekening lain
dengan biaya transfer Rp2.000 per transaksi melalui outlet Pegadaian, dan
tanpa biaya jika transfer dilakukan melalui aplikasi Pegadaian Digital. Saldo
emas yang dimiliki juga dapat dijual kembali minimal 1 gram dan maksimal
100 gram per hari. Penjualan kembali saldo emas tersebut dapat dilakukan
melalui outlet Pegadaian, atau via aplikasi Pegadaian Digital. Usahakan sisa
saldo minimal di dalam rekening setelah buyback adalah 0,1 gram agar
rekening tabungan tetap aktif. Di sisi lain, nasabah juga dapat
menggadaikan saldo emas untuk mendapatkan dana tunai. Gadai dapat
dilakukan melalui outlet Pegadaian, atau via aplikasi Pegadaian Digital.
Sementara itu, cetak fisik emas dapat dilakukan dalam bentuk emas batangan
Antam, UBS, atau Galeri 24 Pegadaian mulai dari pilihan kepingan 1, 2, 3,
5, 10, 25, 50, dan 100 gram. Namun, cetak emas tersebut hanya dapat
dilakukan di Pegadaian tempat pembukaan rekening. Pengambilan pun
hanya dapat dilakukan di Pegadaian tempat pembukaan rekening tabungan
emas.
5) Kelebihan apa saja yang ada di di tabungan emas di PT. Pegadaian
Cabang Kaliwungu?
a) Bisa Digadaikan dan Jadi Barang Jaminan
Keuntungan utama yang akan kamu dapatkan dengan menabung emas
melalui program Tabungan Emas dari Pegadaian adalah kamu bisa
menggadaikan dan menjadikan emas sebagai barang jaminan. Tentu saja,
ini adalah solusi terbaik yang bisa kamu pilih jika kamu membutuhkan
dana dalam waktu singkat. Cara menggadaikannya pun tidak sulit, karena
kamu bisa langsung datang ke kantor Pegadaian terdekat atau melakukan
proses gadai melalui aplikasi Pegadaian Digital Service.
b) Keamanan yang Pasti Terjamin
Keuntungan menabung emas melalui program Tabungan Emas di
Pegadaian lainnya adalah keamanannya lebih terjamin dibadingkan
dengan menyimpannya di rumah. Emas yang kamu tabung pun telah
diasuransikan sepenuhnya dari Pegadaian. Tak kalah pentingnya,
menabung emas di sini membuat kamu terhindar dari penipuan berkedok
investasi emas. Pasalnya, Pegadaian menjamin semua emas yang dijual
telah memiliki sertifikat.
c) Proses Pencairan Cepat
Kapan saja kamu membutuhkan dana dadakan, Pegadaian bisa membantu
kamu mendapatkannya dengan mencairkan tabungan emas yang kamu
miliki. Prosesnya pun terbilang cepat dan mudah, hanya membutuhkan
waktu 20 menit dan uang hasil pencairan sudah berada dalam genggaman
d) Pembelian Mulai dari 0,01 gram dengan Harga Terjangkau
Kamu tidak perlu menyiapkan banyak uang hanya supaya bisa menabung
emas di Pegadaian. Bahkan, cukup dengan Rp6.000-an, kamu sudah bisa
memulai Tabungan Emas pertamamu di sini. Di Pegadaian, kamu bisa
membeli emas mulai dari 0,01 gram hingga 100 gram setiap harinya.
Kamu pun bisa menambah pembelian emas seperti menabung pada
umumnya.
LAMPIRAN III DOKUMENTASI PENELITIAN
RIWAYAT HIDUP
BIODATA DIRI
Nama : Ayunda Fitri Mutia Dewi
TTL : Kendal, 9 Februari 1997
Alamat : Dkh. Podowaras 05/01 Ds.Sukomukyo 05/01 Kec.Kaliwungu
Selatan Kab.Kendal
No Hp : 081225266411
Email :Mutiaayu997@Gmail.Com
RIWAYAT PENDIDIKAN
SD N 2 PLANTARAN
SMP N 1 KALIWUNGU
SMA N 1 KALIWUNGU
MOTIVASI HIDUP
"Bahagia itu sederhana, kurangi keinginan, penuhi kebutuhan dan perbanyaklah
bersyukur."