SKRIPSI
Oleh:
Fresti Arbangiati
NPM: 20170720016
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd.) pada program pendidikan Strata Satu (S-1), Program Studi
Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta
Oleh:
Fresti Arbangiati
NPM: 20170720016
i
PENGESAHAN
Skripsi berjudul:
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
NPM : 20170720016
dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini merupakan karya saya
sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di Perguruan
Tinggi mana pun, dan sepanjang pengetahuan saya dan skripsi ini tidak terdapat karya
atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
(Fresti Arbangiati)
iii
Nota Dinas
Kepada Yth.
Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
di Yogyakarta
telah memenuhi syarat untuk diajukan pada ujian akhir tingkat Sarjana pada Program
Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta.
Bersama ini saya sampaikan naskah skripsi tersebut, dengan harapan dapat
diterima dan segera dimunaqasyahkan. Atas perhatian Bapak diucapkan terima kasih.
Pembimbing,
iv
Halaman Moto
ۤ ۤ
ٓاٰيَيُّ َها الَّ ِذيْ َن آ َمنُ ْوا َل يَ ْس َخ ْر قَ ْوم ِم ْن قَ ْوم َع ٓاسى اَ ْن يَّ ُك ْونُ ْوا َخ ْ ًْيا ِمْن ُه ْم َوَل نِ َساء ِم ْن نِ َساء
س ِال ْس ُم ِ ِ ِ ِ ِ
َ َع ٓاسى اَ ْن يَّ ُك َّن َخ ْ ًْيا مْن ُه َّن َوَل تَ ْلم ُزْاوا اَنْ ُف َس ُك ْم َوَل تَنَابَُزْوا ِب ْلَلْ َقاب بْئ
ۤ
ِ ٓ ٓ ِ ِ
ك ُه ُم الظل ُم ْو َن َ ب فَاُول ِٕى ْ ُالْ ُف ُس ْو ُق بَ ْع َد ْال ْْيَان َوَم ْن َّّلْ يَت
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok
kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari
mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-
olokkan) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan)
lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu
sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-
buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan
barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (Al
Hujurat: 11)(Kementrian Agama Republik Indonesia, 2017)
v
PERSEMBAHAN
1. Kedua orang tua saya Bapak Sumarno dan Ibu Yatimah yang selalu mendoakan
serta mendukung agar saya dapat menyelesaikan studi dengan baik. Semoga Allah
selalu melimpahkan rahmat dan karuniaNya kepada mereka.
2. Nenek saya Siyah yang juga turut mendoakan dan mendukung saya dalam
menempuh pendidikan selama ini. Semoga segala kebaikan Allah SWT senantiasa
mengiringi setiap langkahnya.
3. Adik saya Ade Sofyan Saputra yang selalu memberikan semangat dan doa agar
saya dapat menyelesaikan studi dengan baik. Semoga Allah selalu memberkahi
setiap langkah adik saya.
4. Almamater Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, tempat saya menimba ilmu
perkuliahan. Saya mendapat banyak ilmu pengetahuan dan pengalaman yang luar
biasa berharga.
5. Seluruh keluarga besar Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama
Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat serta hidayah-Nya
sehingga peneliti dapat menyelesaikan Tugas Akhir Skripsi ini yang berjudul
“RELEVANSI PENDIDIKAN KARAKTER DI INDONESIA DENGAN
MAQASHID SYARI`AH” dengan baik walaupun masih jauh dari kata sempurna.
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat dalam rangka
menyelesaikan studi pada jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Tak lupa shalawat serta salam peneliti
haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, karena beliaulah yang akan memberikan
syafaatnya di Yaumul Kiyamah nanti.
Proses penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan
semua pihak. Atas bantuan berupa moril dan materil kepada peneliti, maka peneliti
mengucapkan banyak terimakasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta.
2. Dekan Fakultas Agama Islam, Dr. Akif Khilmiyah, M.Ag. yang telah mendukung
proses dalam menyelesaikan penelitian ini,
3. Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam, Annisa Dwi Makrufi, S. Pd. I, M.
Pd. I yang telah memberikan dorongan dan dukungan kepada peneliti.
4. Dosen Pembimbing Akademik, Naufal Ahmad Rijalul Alam, S.Pd.I., M.A. yang
telah memberikan banyak bimbingan dan motivasi kepada peneliti selama masa
perkuliahan.
5. Dosen Pembimbing Penulisan Skripsi, Sadam Fajar Shadiq, S.Pd.I., M. Pd. I yang
telah memberikan banyak bimbingan, tuntunan dan motivasi kepada peneliti dalam
proses menyelesaikan penelitian ini.
vii
6. Seluruh Dosen dan Karyawan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta yang telah membantu dan yang telah memberikan wawasan pelayanan
terhadap peneliti.
7. Kedua orang tua, yang senantiasa memotivasi, mendukung dan mendoakan
kelancaran skripsi.
8. Sahabat-sahabatku yang selalu memotivasi, membantu, menemani, mendukung
serta menuntun peneliti dalam penyusunan skripsi.
9. Teman-teman Mahasiswa kelas PAI-B 2017 dan teman-teman Mahasiswa PAI
Angkatan 2017.
10. Teman-teman Mahasiswa Organisasi Himpunan Mahasiswa Pendidikan Agama
Islam (HIMA PAI).
11. Serta kepada seluruh teman-teman yang tidak bisa peneliti sebut satu persatu yang
sudah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
Kepada semua pihak, peneliti mengucapkan terimakasih banyak atas segala
bantuan serta dorongan. Semoga Allah SWT memberikan balasan terbaik dan
berlimpah. Peneliti tentunya mempunyai banyak kekurangan dan kekhilafan, karena
itu peneliti mohon maaf atas segala kekhilafan. Kritik dan saran untuk perbaikan skripsi
ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya.
(Fresti Arbangiati)
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
PENGESAHAN ...................................................................................................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................................ iii
NOTA DINAS ....................................................................................................... iv
HALAMAN MOTO ................................................................................................v
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
ABSTRAK ............................................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................1
B. Rumusan Masalah .....................................................................................4
C. Tujuan Penelitian .......................................................................................5
D. Manfaat Penelitian .....................................................................................5
E. Sistematika Pembahasan ...........................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI ................................7
A. Tinjauan Pustaka .......................................................................................7
B. Kerangka Teori ........................................................................................18
BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................54
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ..............................................................54
B. Subyek Penelitian ....................................................................................54
C. Jenis dan Sumber Data ............................................................................55
D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................56
E. Teknik Analisa Data ................................................................................56
BAB IV HASIL PENELITIAN .............................................................................59
A. Konsep Pendidikan Karakter di Indonesia .................................................. 59
B. Konsep Maqashid Syari`ah .....................................................................80
C. Relevansi Maqashid Syari`ah dengan Pendidikan Karakter
ix
di Indonesia .............................................................................................84
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................................101
A. Kesimpulan ............................................................................................101
B. Saran ......................................................................................................102
C. Kata Penutup .........................................................................................103
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................104
x
ABSTRAK
xi
ABSTRACT
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Maqashid Syari`ah yang merupakan suatu konsep dari tujuan
memahami apa tujuan dari syariat ditetapkan bagi manusia (Rosidin, 2019).
mencakup kebutuhan hidup manusia yang pada umumnya menjadi acuan tujuan
(Rosidin, 2019). Dari penjelasan ini, peneliti mencoba untuk mengkaji dengan
lebih jauh lagi tentang Maqashid Syari’ah dalam pendidikan terutama kaitannya
peduli dengan berdasarkan pada norma-norma etis yang berlaku (Adams, 2011).
Norma etis yang terdapat dalam teori pendidikan karakter ini dapat
2
relegius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan
Perpres Nomor 87 Tahun 2017 pendidikan karakter menjadi sesuatu hal yang
yang baik dalam diri seseorang yang terwujud secara nyata melalui nilai-nilai
religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatit mandiri, demokratis, rasa
komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan
oleh Lickona dalam bukunya yang berjudul Character Matters (Lickona, 2012)
bahwa pendidikan karakter merupakan suatu usaha nyata yang dilakukan untuk
meningkatkan kualitas diri seseorang agar menjadi lebih baik dan bermanfaat
kebaikan, Tentu saja upaya dalam melahirkan kebajikan dan kebaikan tersebut
muncul dalam diri pribadi seseorang sebagai makhluk komunal yang mana slalu
kemaslahatan hidup segenap umat manusia, baik di dunia dan akhirat (Bakri,
merupakan pangkal dari konsep tujuan syariah atau biasa disebut dengan
sumber yaitu dari Al-Qur’an dan Al-Hadis yang mana kemudian dari kedua
Maqashid Syari`ah memiliki lima poin utama yaitu menjaga agama, menjaga
jiwa, menjaga akal, menjaga keturunan, dan menjaga harta (Zatadini & Syamsuri,
2018).
menjadi dewasa, nila-nilai agama tersebut akan bisa dijadikan sebagai panduan
dilakukan oleh Ulfah (2005) tentang pengguna miras (minuman keras), Apriyanti
(2017) tentang pengguna narkoba, dan Ummah (2014) tentang pelaku aborsi
4
terjadinya perilaku atau tindakan tersebut di kalangan umat Islam. Hal tersebut
menjaga keturunan.
gagasan dimana segala sesuatu yang diperintahkan dan dilarang dalam agama
pendidikan karakter yang mana memiliki tujuan besar agar peserta didik dapat
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep Pendidikan Karakter di Indonesia?
Syari`ah?
5
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mendeskripsikan konsep Pendidikan Karakter di Indonesia.
Maqashid Syari`ah.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangsih
2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan mampu menjadi salah satu acuan
E. Sistematika Pembahasan
Sebagai upaya mempermudah pembaca dalam memahami dan
pembahasan secara urut. Penelitian kepustakaan ini terdiri dari lima bab yaitu:
karakter.
penjelasan tentang jenis penelitian, subyek penelitian, jenis dan sumber data,
BAB II
A. Penelitian Terdahulu
Pada bagian ini akan dibahas kajian pustaka yang diawali dengan
Sebagai Wahana Pembentukan Karakter Anak Usia Dini” yang ditulis oleh
Juanda dalam Jurnal Pustaka Budaya pada tahun 2018. Penelitian ini mengkaji
berasal dari Sulawesi dengan judul “Suri Ikun dan Dua Ekor Ikan.” Penelitian ini
kreatif dan kerja keras, penolong dan belas kasih, menghargai prestasi, sikap
tersebut terdapat nilai yang bertentangan dengan Pendidikan karakter yaitu licik
8
dan penakut. Oleh karena itu, penulis menyampaikan bahwa pendidik secara
bijak menyampaikan nilai-nilai tersebut dengan baik dan benar sehingga anak
bertentangan dengannya. Penelitian ini sudah cukup bagus, namun akan lebih
baik lagi apabila ditambahkan sumber data yang lain untuk memperkuat hasil
antara variable Maqashid Syari`ah dan pendidikan karakter. Oleh karena itu,
Melalui Human Preventif” yang ditulis oleh Muhammad Anas Ma’arif dalam
karakter. Adapun tujuan dari pemberian hukuman kepada siswa adalah untuk
menumbuhkan sikap taqwa kepada Allah SWT. Perilaku yang merupakan sebab
tersebut adalah suatu bentuk dari tindakan preventif yang dilakukan untuk
mencegah siswa melakukan suatu hal yang lebih buruk lagi. Penelitian ini
dokumen-dokumen yang dapat dianalisis seperti buku dan jurnal. Teknik analisis
9
sebagai bntuk tindakan preventif. Penelitian ini sudah cukup baik. Namun,
penelitian ini tidak memaparkan alasan yang kuat akan pentingnya penelitian ini
memiliki kesamaan dalam metode penelitian dan salah satu variabelnya yaitu
Dasar di Era Digital” yang ditulis oleh Dini Palupi Putri dalam Jurnal Arriayah
deskriptif, yang mana data diperoleh melalui riset kepustakaan kemudian diolah
karakter tidak hanya dibentuk di lingkungan sekolah. Akan tetapi, orang tua dan
masyarakat turut serta memiliki peran untuk menciptakan lingkungan yang dapat
membentuk karakter yang baik bagi anak, terlebih lagi di era digital saat ini.
Namun, penelitian masih ada sedikit kekurangan yaitu tidak menuliskan metode
penelitian yang jelas. Selain itu, penelitian ini juga tidak membahas keterkaitan
antar variable dengan jelas. Adapun penelitian Dini Palupi Putri dengan
penelitian saya memiliki kesamaan pada salah satu variabelnya yaitu pendidikan
10
Pada Buku Ajar Pendidikan Agama Islam Sekolah Dasar” yang ditulis oleh
Almuntaqo Zainuddin dan Suyata dalam Jurnal Pendidikan Karakter pada tahun
2018. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif
dalam buku teks Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Dasar terdapat
beberapa nilai karakter yang tidak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
oleh Kemendiknas. Selain itu, penelitian ini juga tidak memaparkan alasan yang
kuat penelitian ini perlu untuk dilakukan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut,
dipaparkan dalam buku teks Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Dasar
sesuai dengan rumusan nilai karakter Kemendiknas tidak selalu sesuai dengan
dalam buku teks Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Dasar. Penelitian
11
buku ajar PAI SD. Sedangkan pada penelitian saya, menghubungkan antara
terdahulu.
Kewarganegaraan Dalam Novel Pulang Karya Darwis Tere Liye” yang ditulis
oleh Deviana Fadhillatie Azizah dan Marzuki dalam Jurnal Pendidikan Karakter
pada tahun 2018. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
tekhnik pembacaan secara keseluruhan isi Novel Pulang lalu masuk dalam tahap
uji validitas semantic dan uji reliabilitas intrater sebelum dianalisis. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa dalam novel Pulang karya Darwis Tere Liye
karakter kewargaan yang terdapat dalam tokoh Bujang atau tokoh utama yaitu
damai, senang membaca, peduli sosial, dan tanggung jawab. Namun sayangnya,
penjelasan metode penelitian ini masih kurang jelas sehingga perlu adanya
saya dalam meneliti variable nilai-nilai karakter. Namun pada penelitian Devina
Hadjar Dewantara dan Driyarkara” yang ditulis oleh Agam Ibnu Asa dalam
Jurnal Pendidikan Karakter pada tahun 2019. Metode penelitian yang digunakan
ditempuh melalui trisentra karena di dalam kehidupan anak-anak ada tiga tempat
pergaulan yaitu alam keluarga, alam perguruan, dan alam pergerakan pemuda.
dan humanisasi sebagai proses pendidikan karakter. Namun, penelitian ini tidak
bagi pembaca. Adapun penelitian Agam Ibnu Asa memiliki kesamaan dengan
penelitian saya pada salah satu variabelnya yaitu Pendidikan Karakter. Namun,
penelitian Agam Ibnu Asa ini terfokus untuk meneliti Pendidikan karakter dalam
oleh Lasri Nijal dan Putri Apria Ningsih dalam Jurnal Costing pada tahun 2019.
permasalahan yang dihadapi oleh perbankan syariah. Namun, penelitian ini tidak
pembaca. Adapun penelitian Lasri Nijal dan Putri Apria Ningsih memiliki
kesamaan dengan penelitian saya pada salah satu variabelnya yaitu Maqashid
Syari`ah. Namun pada penelitian Lasri Nijal dan Putri Apria Ningsih ini terfokus
Terhadap Pelaksanaan CSR Bank Islam: Studi Kasus Pada Pt. Bank BRI
14
Syariah” yang ditulis oleh Aan Finarti dan Purnama Putra dalam Jurnal Share
prinsip syariah akhirnya telah dikembangkan. Penelitian ini dilakukan pada unit
CSR BRI Syariah kantor pusat jadi datanya meliputi semua implemementasi
CSR BRI Syariah di seluruh Indonesia. Metode yang digunakan adalah dengan
mengukur CSR program pada BRI Syariah yang dikategorikan pada komponen
maqashid syariah dan metode kualitatif digunakan dalam memproses data dari
CSR BRI Syariah. Hasil dari riset ini mengindikasikan bahwa pelaksanaan CSR
pada BRI Syariah adalah relevan dengan al maqashid asy syariah. Hal ini
pada BRI Syariah maka dapat diketahui bahwa indikator program menurut
maqashid syariah adalah perlindungan kepada jiwa manusia pada tahun 2012
BRI Syariah sudah relevan dengan prinsip al maqashid asy syariah. Namun,
hampir secara keseluruhan sumber data yang digunakkan pada penelitian ini
pada sumber data yang digunakkan agar lebih relevan dengan kondisi saat ini.
Adapun penelitian Aan Finarti dan Purnama Putra memiliki kesamaan dengan
penelitian saya pada salah satu variabelnya yaitu Maqashid Syari`ah. Namun
pada penelitian Aan Finarti dan Prunama Putra ini bertujuan untuk meneliti
oleh Evi Mutia dan Nastha Musfirah dalam Jurnal Akuntansi dan Keuangan
penelitian ini tidak memaparkan alasan yang kuat mengapa penelitian perlu untuk
kesamaan dengan penelitian saya pada salah satu variabelnya yaitu Maqashid
16
Pendidikan karakter. Oleh karena itu, penelitian saya belum pernah diteliti pada
penelitian terdahulu.
Framework for Islamic Financial Institutions” yang ditulis oleh Achmad Soediro
dan Inten Meutia dalam Jurnal Akuntansi Multiparadigma pada tahun 2017.
the preserving and maintaining the five elements of maqasid sharia (ad din, an-
nafs, al aql, an-nasl wal ‘ird, and al maal) is the achievement of al maslahah itself.
The results showed that in Islamic financial institutions must apply five
other element. This is the basis for the realization of Islamic financial institutions
that are by character, nature and fundamentals that are different from their
of the results and methodology. Adapun penelitian Achmad Soediro dan Inten
Maqashid Syari`ah dengan pendidikan karakter. Oleh karena itu, penelitian saya
yang ditulis oleh Mohamad Anang Firdaus dalam Jurnal JRTIE: Journal of
Research and Thought of Islamic Education pada tahun 2018. Penelitian ini
analisis data yaitu tekhnik analisis konten. Meski kajian maqashid syari’ah
konsep mashlahah ini memiliki hubungan yang erat dengan pendidikan. Oleh
karena itu, konsep mashlahah harus menjadi tujuan yang harus dicapai dan
bahwa konsep mashlahah harus menjadi tujuan penting yang perlu dicapai dan
kesamaan dengan penelitian saya pada salah satu variabelnya yaitu maslahah
SDGs. Sedangkan pada penelitian saya, lebih terfokus pada pendidikan karatkter
Indonesia.
B. Kerangka Teori
1. Relevansi
memiliki arti kaitan atau hubungan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, n.d.).
Menurut Green (1995), relevansi adalah suatu sifat yang ada pada dokumen
relevansi pada penelitian ini juga didukung oleh teori dari Hadi, (2004)
2. Maqashid Syari`ah
atau jamak yang berasal dua kata yaitu maqashid dan syari`ah.
Sedangkan dari sisi bahasa, kata maqashid ialah suatu bentuk jamak
(hal yang diminati) atau al-gayah (tujuan akhir) dari hukum Islami
(`Audah, 2013).
20
sisi bahasa tersusun dari dua buah kata, yaitu maqashid dan juga
“jalan menuju air.” Kemudian bila ditinjau dari segi istilah atau
Qur’an dan hadis mutawatir yang artinya bahwa sama sekali tidak
sekarang ini terjadi reduksi terhadap muatan atau isi arti syari`ah,
yang mana aqidah bukan lagi bagian dalam definisi syari`ah (Bakri,
dari banyak ahli ushul Fiqih, terdapat lima unsur atau poin utama dari
dari keburukan di dunia dan akhirat (Nijal, 2019). Banyak hal baru
1) Al Syatibi
berikut :
a) Memelihara Agama.
khususnya.
23
b) Memelihara Jiwa
c) Memelihara Akal.
d) Memelihara Keturunan
e) Memelihara harta
1997).
2) Ibnu Ashur
(Toriquddin, 2013).
2013):
27
umat
tercegahnya kerusakan
keadaan marah).
kerusakan.
3. Pendidikan Karakter
umum ada pada diri manusia dimana terdapat banyak sifat yang
sebagai sifat kejiwaan, akhlak dan budi pekerti yang melekat pada
30
disebut dengan istilah akhlak atau budi pekerti (Reksiana, 2018). Hal
akhlak dan budi pekerti yang tertanam pada tiap warga negaranya.
hari.
Oleh sebab itu, manajemen sekolah termasuk salah satu media yang
lembek apabila tidak pernah dilatih, dan akan kuat serta kokoh
jawab, peduli, jujur, kerja keras, menghormati hak orang lain dan lain
mewujudkan kualitas manusia yang lebih baik lagi. Tidak hanya baik
Fauzi, 2020).
dalam konteks yang lebih luas. Oleh sebab itu, penanaman karakter
terkait lainnya.
development approach)
prinsip dan metode yang tepat sesuai situasi dan kondisi siswa serta
akan efektif bila tidak melibatkan kombinasi tiga aspek diri manusia,
menyeluruh yang berisi dua belas strategi (sembilan untuk guru, dan
yang baik. Nilai-nilai etika inti menjadi suatu hal yang harus
sekolah.
konsisten.
konsisten.
social.
hari.
inti.
sesuatu hal.
siswa. Pada prinsip ini, staf sekolah diharapkan dapat turut serta
kepentingan di sekolah.
membangun karakter
sehari-hari di masyarakat.
sumber:
pengalaman hidup orang lain dan lainnya. Selain itu, sering kali
1) Ideologi Negara
Indonesia.
a) Religius
Pikiran, perkataan, dan tindakan seseorang yang diupayakan
selalu berdasarkan pada nilai-nilai ajaran agamanya.
b) Jujur
(2013).
2) Agama
baik.
3) Budaya
(Sulhan, 2018).
54
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan suatu prosedur yang digunakan oleh peneliti dalam
penelitian ini dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Selain itu, dalam metode
penelitian terdapat beberapa unsur yang menjadi pedoman bagi peneliti untuk
research), yaitu sebuah metode pengumpulan data yang mana data-data tersebu
berasal dari kajian pustaka atau fokus pada data yang bersumber dari literatur
penelitian ini dapat berupa buku, surat kabar, jurnal, skripsi dan berbagai sumber
pustaka lainnya yang terkait (Kartono, 1996). Peneliti berusaha untuk melakukan
B. Subyek Penelitian
Subyek penelitian dapat disebut juga sebagai sasaran penelitian (Arikunto,
didalamnya.
data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah Buku, Jurnal, Dokumen
Perpres, dan halaman website resmi. Adapun sumber data pada penelitian ini
adalah:
Sumber data primer yang peneliti gunakan pada penelitian ini untuk
Karakter.
dokumen yang diperlukan dalam proses penelitian ini, mulai dari membaca
dokumen yang berjudul Perpres Nomor 87 Tahun 2017 dan buku Konsep
Maqashid Syari`ah menurut Syatibi karya A. J. Bakri dan serta mencari berbagai
informasi yang terkait dengan penelitian ini dari buku, artikel jurnal dan sumber
data lainnya. Hal itu dikarenakan data yang dikumpulkan bersumber dari data
primer dan sekunder, selanjutnya data akan dihimpun, dipaparkan dan dikaji
2018). Hal itu dikarenakan penelitian ini bersifat pembahasan yang mendalam
dan induktif, berkaitan dengan isi atau dokumen tertentu. Tekhnik analisis dalam
penelitian ini merupakan tekhnik analisis data kualitatif, yaitu sebuah proses
analisis data yang sistematis dalam menentukan bagian-bagian yang terkait pada
argumen yang relevan dengan tujuan penelitian ini. Kemudian peneliti akan
menganalisis data yang telah diperoleh dan menyusunnya secara sistematis guna
digunakan pada teknik analisis data pada penelitian ini adalah dengan metode
yang berjudul Perpres No 87 Tahun 2017 dan buku Konsep Maqashid Syari`ah
1. Reduksi, yaitu langkah yang dilakukan peneliti dengan memilah data yang
BAB IV
dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak (Octavia & Rube’i, 2017).
menjadi manusia, warga masyarakat, dan warga negara yang baik. Kriteria
manusia, warga masyarakat, dan warga negara yang baik bagi suatu
maupun di pesantren (Lubis, 2019). Dalam arah dan kebijakan dan prioritas
hal itu tidak berjalan mulus namun pada akhirnya munculah kurikulum K-
memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa,
olah pikir, dan olah raga dengan pelibatan dan kerja sama antara satuan
Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dalam nawa cita
a. Ideologi Negara
Oleh karena itu, setiap sila yang terkandung dalam Pancasila menjadi
63
peserta didik yang adil dan beradab. Peserta didik yang mampu
3) Persatuan Indonesia
dan konflik menjadi sesuatu hal yang perlu dihindari agar tetap
cinta tanah air dan cinta damai. Sebagai peserta didik yang
bangsa.
67
Permusyawaratan Perwakilan
sosai’ tentunya tidak jauh dari makna sila keempat yaitu untuk
belas dan peduli sosial dalam Perpres No. 87 Tahun 2017 yaitu
membeda-bedakannya.
b. Peraturan Presiden
c. Agama
tidak dicampuri oleh hal-hal yang berkaitan dengan agama dan hal
takwa, dan takwa berarti amar makruf nahi munkar. Amar makruf
baik.
72
d. Budaya
buah budi seseorang yang dipengaruhi oleh zaman dan alam. Budaya
dengan nilai budaya. Nilai budaya tidak berwujud dan tidak dapat
terhadap sesuatu yang baik dan buruk (Dr. Dyah Kumalasari, 2018).
73
adalah:
membangun karakter
pada diri peserta didik. Sehingga, dalam hal ini guru diharapkan
development approach)
peran guru dalam hal ini adalah mendorong dan membantu peserta
lagi.
berkelompok.
Pendidikan karakter.
Peran guru pada peserta didik di usia remaja akan menjadi lebih
kompleks. Hal ini dikarenakan pada tahapan usia ini, peserta didik
76
memasuki tahapan mencari jati diri dan kaingin tahuan yang sangat
besar. Oleh karena itu, dalam hal ini guru perlu untuk menciptakan
anak dan remaja. Pendidikan karakter pada usia dewasa akan lebih
membutuhkan strategi yang tepat agar anak dapat memiliki karakter yang
baik tanpa menggunakan paksaan atau dalam tekanan, akan tetapi melalui
kesadaran diri dari anak sendiri. Strategi yang dapat digunakan dalam
pendidik itu sendiri (Tsai, 2012). Sikap disiplin ini diperlukan dalam
(Suprayogo, 2013).
moral kognitif (Shodiq, 2017). Adapun cara yang digunakan dapat melalui
didik. Pada tahap ini, peserta didik harus memhami dengan baik
muncul.
posisi tersebut.
79
proses belajar mengajar di kelas agar dapat meningkatkan daya piker siswa
Maqashid Syari`ah ialah bagian dari kajian hukum Islam dengan tujuan
untuk memaparkan maksud (tujuan) dan hikmah (pelajaran) dari adanya suatu
perintah dan larangan dari Allah SWT yang tertuang dalam hukum Islam
sebuah aturan atau ketentuan yang ditetapkan dalam Islam membuat manusia
dapat terlindungi dari kemafsadatan (keburukan) baik yang akan merugikan diri
sendiri, keluarga maupun lingkungan sekitar dari keburukan di dunia dan akhirat
baru yang muncul dan belum tertera dalam fiqh. Hal tersebut menjadikan
kriteria dan standar agar bisa menentukan maqashid hingga terbebas dari hawa
manfaat dan menolak mafsadat yang tidak hanya berdasarkan kepada akal
akal tidak dapat menentukan baik dan jahatnya sesuatu, maksudnya adalah
maslahat itu harus bersifat mutlak, artinya bukan relatif atau subyektif yang
akan membuatnya tunduk pada hawa nafsu. Kedua, maslahat itu bersifat
ditinjau dari dua bagian yaitu Syari’ (qashdu asy-syari’) yang artinya
pada tujuan Tuhan selaku pembuat syariat. Kedua, berdasar pada tujuan
manusia yang dibebani syariat. Pada tujuan awal, yang berkenaan dengan
segi tujuan Tuhan dalam menetapkan prinsip ajaran syariat, dan dari segi
a. Kebutuhan Dharuriyat
dunia maupun di akhirat kelak. Menurut Al Syatibi ada lima hal yang
pokok diatas.
b. Kebutuhan Hajiyat
kesulitan.
c. Kebutuhan Tahsiniyat
dan akhlak. Contoh jenis maqashid ini adalah antara lain mencakup
umat Islam dalam menetapkan suatu kebijakan atau kegiatan baik secara tersurat
perbankan seperti yang tertuang dalam bab dua. Penulis belum menemukan
nilai-nilai pendidikan karakter yang tertuang pada Perpres nomor 87 tahun 2017
Memelihara Agama
Nilai karakter religius dan toleran pada Perpres nomor 87 tahun 2017
Subhanahu wa Ta’ala:
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka
menyembah-Ku.” [Adz-Dzâriyat/51:56]
beribadah. Guna mencapai tujuan tersebut, maka diutuslah para Rasul dan
Oleh karena itu, manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT yang
beribadah kepada Allah. Ibadah pun bukan hanya sekedar ibadah langsung
kepada Allah, tetapi bergaul dengan sesama manusia dengan akhlak yang
baik juga merupakan ibadah. Umat Islam wajib menjaga agamanya dengan
kehidupan sehari-hari.
dituangkan dalam Perpres No. 87 Tahun 2017, poin nomor satu adalah nilai
karakter religius. Hal ini sesuai dan relevan dimana penjelasan menjaga
satu nilai-nilai utama yang diambil atau disarikan dari butir-butir standar
pada nilai-nilai ajaran agamanya. Selain itu poin menjaga agama juga
maka harus menerapkan prinsip toleransi karena Indonesia dihuni oleh lima
2. Nilai Karakter Cinta Tanah Air, Cinta Damai, Peduli Sosial, Peduli
Memelihara Jiwa
Nilai karakter cinta tanah air, cinta damai, peduli sosial, peduli
dengan baik juga. Hak setiap diri umat muslim yaitu dapat hidup terhormat
ِ
َ ت ُُثَّ إِ َّن َكثِ ًْيا ِمْن ُهم بَ ْع َد َٓذل
ِ ك ِِف ْٱْل َْر
ض لَ ُم ْس ِرفُون ِ َجاء ْْتُم رسلُنَا بِٱلْب يِٓن
َ ُُ ْ َ َ
“Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa:
maka orang tersebut telah melanggar ketentuan yang telah dibuat oleh
Allah SWT. Oleh karena itu, Islam berhak untuk memberikan sanksi atau
hukuman kepada orang tersebut baik berupa diyat (tebusan darah) maupun
qishas (dibunuh). Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT sebagai
berikut:
89
“Dan dalam qishaash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai
ayat diatas, maka darah dan jiwa manusia senantiasa dapat terjaga dengan
baik. Apabila darah dan jiwa manusia dapat terjaga dengan baik, maka
poin nomor sebelas, empat belas, enam belas, tujuh belas dan dua belas
yaitu nilai karakter cinta tanah air, cinta damai, peduli sosial, peduli
lingkungan dan menghargai prestasi. Cinta tanah air tentu menjadi sebuah
nilai yang memiliki kaitannya dengan menjaga jiwa dimana yang dimaksud
dengan cinta tanah air disini salah satunya ialah bagaimana seseorang dapat
itu cinta damai dan peduli sosial merupakan karakter yang menjadikan
berguna bagi masyarakat. Hal ini tentu saja sangat relevan dengan
jawab atas segala konsekuensi yang mungkin saja dapat ia terima atas apa
pendidikan karakter di Indonesia yaitu nilai karakter cinta tanah air, cinta
Akal
Akal merupakan karunia Allah SWT yang paling besar dan penting
memilah mana hal yang baik serta mana hal yang buruk. Diciptakannya
akal pada diri manusia yaitu agar manusia dapat melakukan ibadah kepada
Allah SWT. Oleh karena itu, manusia diperintahkan oleh Allah SWT untuk
96:1-5:
ِ
َ ُّاقْ َرأْ َوَرب
ك ْالَ ْكَرُم
ِْ علَّم
النْ َسا َن َما َّلْ يَ ْعلَ ْم ََ
ِ ِ
ص َّد ُك ْم َ يد ٱلشَّْي ٓطَ ُن أَن يُوق َع بَْي نَ ُك ُم ٱلْ َع َٓد َوةَ َوٱلْبَ ْغ
ْ ضاءَ ِِف
ُ َٱْلَ ْم ِر َوٱلْ َمْيس ِر َوي ُ إََِّّنَا يُِر
َّ ٱّللِ َو َع ِن
ٱلصلَ ٓوةِ ۖ فَ َه ْل أَنتُم ُّمنتَ ُهو َن َّ َعن ِذ ْك ِر
dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu,
93
satu perbuatan yang dapat merusak akal yaitu mengkonsumsi khamr dan
No. 87 Tahun 2017 pada poin nomor dua, tujuh, sembilan, tiga belas, lima
belas, dan delapan belas yaitu jujur, mandiri, rasa ingin tahu, komunikatif,
cerdas dan terjaga akalnya. Hal ini tentu saja memiliki kaitan dengan
Memelihara Keturunan
agama atau syariat yang hanya dilaksanakan pada satu generasi tidaklah
Apabila suatu agama atau syariat mengalami kepunahan, maka bukan tidak
cinta tanah air dan lain sebagainya. Sebagaimana firman Allah SWT
sebagai berikut:
نا ۖ إِنَّهُۥ َكا َن ٓفَ ِح َشةً َو َساءَ َسبِ ًيًل ِ وَل تَ ْقربُ ۟وا
َٓ ٱلز َ
95
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” [Al-Isra/17: 32]
jelasnya status anak yang dihasilkan dari hubungan yang tidak semestinya
tersebut. Oleh karena itu, melalui ayat diatas Allah SWT memerintahkan
Indonesia yang telah dirumuskan dalam Perpres No, 87 Tahun 2017, poin
nomor satu, sebelas, tujuh belas, delapan belas, delapan dan sepuluh yaitu
nilai religius, cinta tanah air, peduli sosial, bertanggung jawab, demokratis
karakter yang terkait yaitu nilai religius dan bertanggung jawab. Artinya,
jawab besar yang harus dibalut dengan pernikahan. Melalui nilai karakter
ini, peserta didik diharapkan dapat menerapkan sikap yang menilai sama
hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. Tentunya peserta didik
didik dapat menjadi generasi yang lebih baik. Hal ini berkaitan dengan
sehingga generasi selanjutnya dapat menjadi lebih baik. Hal ini sesuai
yang terbelakang.
kewajiban baik bagi dirinya maupun orang lain. Hal ini sesuai dengan
baik. Kemudian nilai karakter peduli sosial yang merupakan karakter yang
97
harus ditanamkan dalam diri seseorang agar dapat berperilaku dan bersikap
baik bagi generasi selanjutnya. Hal ini tentu sesuai dengan tujuan maqashid
yaitu nilai karakter religius, cinta tanah air, peduli sosial, bertanggung
Nilai karakter disiplin, bekerja keras dan kreatif pada Perpres nomor
Harta merupakan sesuatu hal yang sangat penting bagi tiap-tiap diri
manusia. Hal itu dikarenakan tanpa harta manusia tidak dapat menjalankan
kehidupannya dengan baik. Namun sering kali manusia lupa atau bahkan
bahwa semua harta yang manusia miliki adalah milik Allah SWT. Oleh
hak setiap pribadi manusia dengan adil. Sebagaimana firman Allah SWT
sebagai berikut:
98
۟
َوقُولُوا ََلُْم قَ ْوًل َّم ْع ُروفًا
Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian (dari
hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik.” [ An-
nisa/ 4: 5]
yang seseorang miliki terdapat hak orang lain yang lebih membutuhkan.
Sehingga dalam ayat ini, Allah SWT juga memerintahkan manusia untuk
“Allah Azza wa Jalla melaknat pencuri yang mencuri telur, lalu tangannya
pencuri yang mencuri barang milik orang lain. Sebagai seorang muslim
99
yang telah dirumuskan dalam Perpres No. 87 Tahun 2017, poin nomor
empat, lima, dan enam yaitu nilai karakter disiplin, bekerja keras, dan
yaitu disiplin, bekerja keras, dan kreatif memiliki relevansi dengan tujuan
dengan teori dilema moral. Dilema moral adalah suatu keadaan atau
kondisi dimana seseorang dihadapkan dengan dua atau lebih kondisi yang
pada dilema moral, seperti misalnya bila ada seseorang yang dihadapkan
dengan dua pilihan yaitu harta atau anak (keturunan). Tentu dalam konsep
Kondisi ini merupakan dilema moral yang tentu saja umat Islam dituntun
oleh ajaran agama sehingga dapat menentukan pilihan. Hal ini tentu sesuai
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan Karakter.
dengan memelihara agama; 2) Nilai karakter cinta tanah air, cinta damai,
memelihara harta.
B. Saran-saran
Adapun saran-saran yang dapat diajukan berdasarkan simpulan yang telah
2. Sejauh ini belum ada penelitian yang membahas dan mengenai Maqashid
C. Kata Penutup
Puji Syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah memberikan kemudahan
dan kelancaran sehungga skripsi yang peneliti susun dapat terselesaikan, yang
103
kepada junjungan kita manusia terbaik yaitu baginda Rasulullah SAW yang telah
membawa rahmat bagi seluruh, kepada para keluarga, para sahabat dan selirih
yang telah mambantu selama proses penelitian dan penyusunan skripsi ini,
terutama kepada pihak sekolah yang telah terbuka dan yang telah mamberi izin
baik dari segi penulisan dan penyusunan mengenai ide-ide yang dituangkan
penulisan dalam skripsi ini. Oleh karena itu, penulisan sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan skripsi ini agar
DAFTAR PUSTAKA
Adams, A. (2011). the Need for Character Education. International Journal of Social
Sciences and Humanity Studies, 3(2), 23–32.
Amri, S., Jauhari, A., & T. Elisah. (2011). Implementasi Pendidikan Karakter dalam
Pembelajaran. Prestasi Pustaka.
Apriyanti, M. E. (2017). Peran Pendidikan Agama dan Perhatian Orang Tua Dalam
Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba. FAKTOR : Jurnal Ilmiah Kependidikan,
4(2), 133–142.
Astuti, T., Retnoningsih, S., Meiliyana, A., Yogyakarta, U. M., & Yogyakarta, U. M.
(2018). Maqasid al-shariah for The Establishment of international Regime. Politik
Profetik, 6(2).
Azyumardi Azra. (1998). Essei-essei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam. Logos.
Bakri, A. J. (1997). Konsep Maqashid Syari’ah Menurut Al- Syatibi. PT. Raja Grafindo
Persada.
Davies, I., Gorard, S., & McGuinn, N. (2005). Citizenship Education and Character
Education : Similarities and Contrasts Author ( s ): Ian Davies , Stephen Gorard
and Nick McGuinn Source : British Journal of Educational Studies , Vol . 53 , No
. 3 , Values , Ethics and Character in Education ( Sep .,. British Journal of
Educational Studies, 53(3), 341–358. http://www.jstor.org/stable/3699247
Dewi, N., & Prihartanti, N. (2014). Metode Biblioterapi dan Diskusi Dilema Moral
untuk Pengembangan Karakter Tanggungjawab. Jurnal Psikologi, 41(1), 47.
https://doi.org/10.22146/jpsi.6957
Dr. Dyah Kumalasari. (2018). Agama dan Budaya Sebagai Basis Pendidikan Karakter
di Sekolah (1st ed.). Suluh Media.
Esmael, A., & Nafiah. (2018). Implementasi Pendidikan Karakter Religius di Sekolah
Dasar Khadijah Surabaya. Edustream: Jurnal Pendidikan Dasar, II(1), 16–34.
Fathurrahman Djamil. (1997). Filsafat Hukum Islam (Bagian pertama). Logos Wacana
Ilmu.
Harun Nasution. (1998). Islam Rasional: Gagasan dan Pemikiran Prof. Dr. Harun
Nasution. Penerbit Mizan.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. (n.d.). Retrieved January 15, 2021, from
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/relevansi
Pendidikan Nasional.
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2017/07/penguatan-pendidikan-
karakter-jadi-pintu-masuk-pembenahan-pendidikan-nasional
Miles, M. B., & Huberman, A. M. (2014). Analisis Data Kualitatif. Terjemahan Tjejep
Rohendi Rohidi. UI-Press.
Mulyani. (2010). Model integrasi tindak tutur direktif dalam penerapan pendidikan
ahlaq mulia dan karakter bangsa bagi pelajar di SMA. Jurnal Penelitian Inovasi
Dan Perekayasa Pendidikan, 2, 225–248.
Nucci, L. P., Narvaez, D., & Krettenauer, T. (2014). Handbook of Moral and Character
Education. Routledge.
Setiawan, M. A., Vien, R., & Suryono, H. (2017). Penerapan Model Analisis Dilema
Moral Terhadap Sikap Peduli Sosial Siswa Pada Kompetensi Dasar Menampilkan
Sikap Positif Berpancasila Dalam Kehidupan Bermasyarakat. Paedagogia, 20(1),
88. https://doi.org/10.20961/paedagogia.v20i1.16602
Setkab. (2017). Perpres No. 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter.
https://setkab.go.id/inilah-materi-perpres-no-87-tahun-2017-tentang-penguatan-
pendidikan-karakter/#:~:text=Atas dasar pertimbangan tersebut%2C pada 6
September 2017%2C,selanjutnya disingkat PPK adalah gerakan pendidikan di
Shidiq, G. (2009). Teori Maqashid Al-Syari’ah Dalam Hukum Islam. Majalah Ilmiah
Sultan Agung, 117–130.
Toriquddin, M. (2013). Teori Maqashid Syariah Perspektif Ibnu Ashur. Ulul Albab:
Jurnal Studi Islam, 14(12), 194–212. https://doi.org/10.1093/nq/s4-VI.133.61-d
Zatadini, N., & Syamsuri, S. (2018). Konsep Maqashid Syariah Menurut Al-Syatibi
Dan Kontribusinya Dalam Kebijakan Fiskal. AL-FALAH : Journal of Islamic
Economics, 3(2), 1. https://doi.org/10.29240/alfalah.v3i2.587
Zuchdi, D., Prasetya, Z. K., & Masruri, M. S. (2010). Pengembangan model pendidikan
karakter terintegrasi dalam pembelajaran bidang studi di Sekolah Dasar.
Cakrawala Pendidikan, 3, 1–12.