SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Studi
Strata Satu (S1) Program Studi Pendidikan Agama Islam
Disusun Oleh:
Nama : Aurelia Dewi Agustin
NPM : 2016510021
Islam”, yang disusun oleh Aurelia Dewi Agustin, Nomor Pokok Mahasiswa :
Pembimbing,
i
ii
iii
FAKULTAS AGAMA ISLAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Skripsi 30 Oktober 2020
ABSTRAK
Latar belakang yang melandasi peneliti mengambil judul Pemikiran Hasan
Langgulung tentang Konsep Pengembangan Keperibadian Peserta Didik melalui
Pendidikan Agama Islam adalah dialektika tentang kepribadian peserta didik yang
dialogis dan konstrukstif adalah sangat diperlukan untuk pendidikan dewasa ini
karena hal ini memiliki urgensi yang sangat tinggi dan salah seorang pemikir
islam yaitu Hasan Langgulung mempunyai perhatian khusus terhadapnya.
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data-data dalam penelitian
ini adalah dengan metode dokumentasi. Adapun yang menjadi dokumen adalah
setiap catatan tertulis yang berhubungan dengan content untuk suatu penelitian.
Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif.
Hasil dari penelitian ini disebutkan bahwa Konsep pendidikan Islam
menurut Hasan Langgulung yaitu usaha memindahkan nilai-nilai kebudayaan
kepada setiap individu dalam masyarakat dan proses untuk mengembangkan dan
menemukan kemampuan-kemampuan (talent) tersembunyi yang ada dalam diri
peserta didik untuk mewujudkan tujuan pendidikan islam. Prinsip pendidikan
Islam meliputi: Keutuhan (syumuliah), Keterpaduan, Kesinambungan, Keaslian,
Bersifat Ilmiah, Kesetiakawanan, Bersifat Praktikal, dan Bersifat keterbukaan.
Kurikulum pendidikan adalah sejumlah pengalaman pendidikan, kebudayaan,
sosial, olahraga dan kesenian yang disediakan oleh sekolah dengan tujuan untuk
mengembangkan potensi sesuai dengan tujuan-tujuan pendidikan. Pengembangan
keperibadian peserta didik yaitu dengan pendidikan yang menekankan pada sikap
afektif diantaranya: pendidikan mengenai aqidah islam, prinsip akhlak mulia,
keimanan kepada Allah, dll, mengembangkan minat terhadap ajaran adab
kesopanan, menanamkan rasa cinta terhadap Al Qur'an, menumbuhkan rasa kasih
sayang terhadap sesama, membersihkan hati dari sifat dengki, hasad, benci, dan
sifat buruk lainnya
Kata kunci : Hasan Langgulung, Konsep Pendidikan, Kepribadian
iv
MOTTO
“Tidak masalah jika kamu berjalan dengan lambat, asalkan kamu tidak
pernah berhenti berusaha.” – Confucius
Apa pun usaha yang kamu kerjakan untuk meraih kesuksesan, harus
dilakukan dengan sungguh-sungguh. Hal yang terpenting adalah
jangan pernah berhenti untuk terus berusaha.
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas Rahmat-
Nya yang selama ini kita dapatkan, yang memberi hikmah dan yang paling
bermanfaat bagi seluruh umat manusia, sehingga oleh karenanya peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Salawat dan salam tak lupa
disanjungkan kepada baginda Rasulullah Muhmmad SAW, keluarga dan para
sahabatnya, serta pelanjut Risalahnya yang telah berjuang semata-mata untuk
menyiarkan ajaran-ajaran dan nilai-nilai Islam kepada umatnya.
Skripsi ini berjudul “Pemikiran Hasan Langgulung tentang Konsep
Pengembangan Keperibadian Peserta Didik melalui Pendidikan Agama Islam”
semoga dapat memberikan menfaat kepada banyak pihak.
Pada kesempatan ini, tidak lupa diucapkan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada para pihak yang telah membantu hingga selesainya
skripsi ini. Ucapan terima kasih ditunjukan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Syaiful Bahri, M.H. Rektor Universitas
Muhammadiyah Jakarta
2. Bapak Dr. Sopa, M.Ag. Dekan Fakultas Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Jakarta
3. Bapak Busahdiar, M.A. Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Jakarta
4. Bapak Dr. Rusjdy S. Arifin, M.Sc Dosen pembimbing yang telah banyak
memberikan arahan, saran dan meluangkan waktunya dalam membantu
penulis menyelesaikan penelitian.
5. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta
bimbingan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan, semoga ilmu
yang telah Bapak dan Ibu berikan mendapatkan keberkahan dari Allah
SWT.
vi
6. Seluruh staf sekretariat dan perpustakaan Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Jakarta, terima kasih atas segalanya hingga
dapat terselesainya studi ini.
7. Kedua orang tua yang saya sayangi dan saya hormati, Bapak Muhajirin
dan Ibu Kun Hartini.
8. Terimakasih kepada kakak saya yang memberikan support materil maupun
moril, Harinda Rizki Oktavia.
9. My support system Syukron Asyari.
10. Sahabat karib Kurniawan Djody, Ahmad Farhan, Khairunnisa, Derlinah
Choirunnisa, dan teman-teman yang tidak bisa disebut satu persatu
terimakasih untuk support dan semangatnya.
11. Teman-teman tercinta dan seperjuangan PAI A Angkatan 2016 yang
banyak memberikan masukan dan motivasi untuk menyelesaikan skripsi
ini.
12. Sahabatku tercinta dari masa SMA Yelis, Zaky, Rosma, Hani, Puti, Ami,
Jannah, Vivi, Aisyah, Ayu, Serly.
Akhirnya dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa dalam
penulisan Skripsi ini jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua
pihak. Penulis berharap semoga penulisan Skripsi ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca dan bagi saya pribadi khususnya, aamiin ya rabbal’alamin
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. i
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI ......................... ii
LEMBAR PERNYATAAN (ORISINALITAS) ....................................... iii
ABSTRAK ................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ................................................................................. vi
DAFTAR ISI.............................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah dan Pembatasan Masalah ......................................... 5
C. Rumusan Masalah ..................................................................................... 6
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................. 6
E. Penelitian yang Relevan ............................................................................ 8
F. Metodologi Penelitian .............................................................................. 10
BAB II BIOGRAFI HASAN LANGULUNG .......................................... 14
A. Riwayat Hidup Hasan Langgulung ......................................................... 14
B. Riwayat Pendidikan Hasan Langgulung ................................................. 16
C. Karya-Karya Hasan Langgulung ............................................................. 19
BAB III KAJIAN TEORI ......................................................................... 23
A. Pengertian Pendidikan Islam ................................................................... 23
B. Prinsip Pendidikan Islam ......................................................................... 25
C. Tujuan Pendidikan Islam ......................................................................... 26
D. Kurikulum Pendidikan Islam .................................................................. 27
E. Pengembangan Kepribadian .................................................................... 34
F. Indikator Pengembangan Kepribadian .................................................... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................... 44
A. Konsep Pendidikan Islam menurut Hasan Langgulung .......................... 44
B. Kurikulum Pendidikan Islam dari Perspektif Hasan Langgulung ........... 47
C. Konsep Pengembangan Kepribadian Peserta Didik ................................ 60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 66
viii
A. Kesimpulan ............................................................................................. 66
B. Saran ....................................................................................................... 67
ix
BAB I
PENDAHULUAN
atau pribadi dengan spiritual yang tandus, amoral, egosentris dan lain
sebagainya, namun hal tersebut masih menjadi produk yang dihasilkan oleh
sistem pendidikan saat ini.1 Oleh karena itu untuk meraih tujuan yang ideal itu
sunnah, dan ijtihad-ijtihad yang masih berada dalam ruang lingkupnya. Pada
Namun hal yang sangat paradoks, sampai saat ini pemikiran dan
praxsis pun pemikiran dan pendidikan Islam tidak bisa keluar dari pergumulan
pemikiran ilmiah yang lahir dari pemikiran barat modern. Lalu apa yang
internalisasi nilai-nilai Islam itu sendiri karena dalam proses pendidikan hanya
1
Syahminan, Jurnal Ilmiah Peuradeun: Media Kajian Sosial, Politik, Hukum, Agama dan
Budaya, International Multidisciplinary Journal, Vol. II, No. 02, (Aceh: Copernicus Publications,
2014), h. 239.
2
Ibid., h. 241.
3
Hasan Langgulung, Pendidikan Islam Menghadapi Abad ke-21, Cet. I, (Jakarta; Pustaka
Al- Husna, 1988), h. 94.
4
Eko Supriyanto dkk., Inovasi Pendidikan: Isu-isu Baru Pembelajaran, Manajemen, dan
Sistem Pendidikan di Indonesia, Cet. V, (Surakarta: Muhammadiyah University Press, 2009), h.
11.
1
2
diajarkan dengan baik dan benar, maka akan ada hasil yang sesuai dengan apa
secara seratus persen akan menimbulkan pengaruh yang sangat buruk kepada
peserta didik.
sekolah masih diajarkan sebagai kegiatan rutin agama dan kurang menekankan
Hal tersebut dibuktikan dengan perilaku peserta didik yang masih banyak
gemar melakukan perbuatan yang tidak baik dengan berbagai macam bentuk
5
Murtadha Muthahhari, Neraca Kebenaran dan Kebatilan: Jelajah Alam Pikiran Islam,
penerjemah: Najib Husain Alydrus, (Bogor: Yayasan IPABI, 2001), h. 117.
6
Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya Offset, 2012 ), h. 10.
3
pelajar dan bahkan sampai tingkat ekstrem seperti mencuri, seks bebas,
berkarakter dan berbudi pekerti luhur. 8 Semua itu memang tidak dapat di
sangkal bahwa pendidikan agama yang kurang memadai di negeri ini turut
didik adalah sangat penting. Hal tersebut dimaksudkan agar peserta didik yang
di samping memiliki pengetahuan yang bagus terhadap ilmu agama, juga tak
kalah penting memiliki kepribadian yang bagus serta memiliki sumber daya
7
Jamal Ma‟ruf Asmani, Kiat Menangani Kenakalan Remaja di Sekolah, Cet. I,
(Yogyakarta: Buku Biru, 2012), h. 103-105.
8
Eko Supriyanto dkk., Inovasi Pendidikan, h. 15.
9
Jamal Ma‟ruf Asmani, Kiat Menangani Kenakalan Remaja di Sekolah, h.132-133.
10
A. Fatah Yasin, Dimensi-dimensi Pendidikan Islam. (Malang: UIN Malang Press,
2008), h.16.
4
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
Islamisasi sains serta melaksanakan pendidikan Islam secara makro dan mikro
dengan bersungguh-sungguh 12. Tanpa adanya hal tersebut maka sudah pasti
pendidikan tidak akan sesuai dengan apa yang diharapkan. Oleh karenanya,
pendidikan Islam harus dijalankan di atas roda cita-cita yang berguna sebagai
adalah sangat diperlukan untuk pendidikan dewasa ini karena hal ini memiliki
urgensi yang sangat tinggi. Maka dari itu dapat diketahui bahwa
11
Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, h. 23.
12
Hasan Langgulung, Peralihan Paradigma dalam Pendidikan Islam dan Sains Sosial,
Cet.I, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2002), h.241-248
13
Syahminan, International Multidisciplinary Journal, h. 23
5
modernitas.
yang biasa. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti pemikiran Hasan
Langgulung.
peneliti merasa tertarik untuk meneliti dan mengetahui lebih jauh bagaimana
keagamaan.
C. Rumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
Secara lebih rinci, tujuan dari penulisan skripsi ini diantaranya adalah
untuk mengetahui:
2. Manfaat Penelitian
a. Secara Teoritis
perkembangan zaman.
b. Secara Praktis
peserta didik .
dengan sunguh-sungguh.
Institut Agama Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun 2002 yang
Hasan Langgulung.
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2006 yang
yang secara spesifik terfokus pada strategi aksi pendidikan Islam dalam
fokus penelitian yang berbeda yaitu terletak pada konsep Pendidikan Islam
Islam”.
F. Metodologi Penelitian
atau tatanan yang bertujuan agar suatu kegiatan praktis dapat terlaksana secara
rasional dan terarah, sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal dan
optimal.14 Tanpa sebuah metode penelitian maka tidak akan menjadi sebuah
1. Jenis Penelitian
karya tokoh yang menjadi objek penelitian dan dari tokoh-tokoh lain
2. Pendekatan Penelitian
batiniah, dan solusi rohani yang mengacu pada aturan normatif Islam.
4. Sumber Data
ditulis sendiri maupun yang diedit oleh orang lain, artikel, makalah dan
Husna Baru.
Jakarta: Al-Husna.
b. Data Sekunder yaitu sumber yang memiliki bahan yang diperoleh dari
orang lain, baik dalam bentuk turunan, salinan, atau bahan oleh tangan
diantaranya yaitu;
Tanpa Penerbit.
Mikraj.
memunculkan pemikirannya.19
18
Kartodirdjo, Sartono. Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: PT.
Gramedia, 1992. H.86-87
19
Dimiyati Mahmud, Psikologi Pendidikan-Studi Pengajaran. (Jakarta: P2LPTK 1989)
h.66
14
15
Makassar kepada bapaknya (Tan Rasula), karena kulitnya yang lebih putih
biasanya sebutan untuk seekor kuda yang bulunya berwarna putih bersih
Muhammad Yunus. Pasangan ini dikaruniai dua orang putra dan seorang
putri, yaitu Ahmad Taufiq, Nurul Huda, dan Siti Zakiah. Keluarga ini
Hasan Langgulung meninggal pada usianya yang ke- 73, tepatnya di Kuala
Lumpur pada Sabtu 2 Agustus 2008 Pukul 19.47 waktu setempat. Hasan
20
Hasan Langgulung, Peralihan Paradigma dalam Pendidikan Islam dan Sains Sosial,
(Jakarta: Gaya Media Pratama.)2003 h.413
21
Hasan Langgulung, terbit pertama tahun 1985. Asas-Asas Pendidikan Islam, (Jakarta:
Pustaka Al-Husna) 2003. h.413
16
juga Amerika adalah atas biaya sendiri, bukan beasiswa dari pemerintah
dalam bidang bahasa Arab dan studi keislaman dari Fakultas Dar al
Sastra Arab Modern dari Institute of Higher Arab Studies, Arab Leage,
gelas M.A. dalam bidang Psikologi dan Kesehatan Mental Hygiene dari
Oleh karena itu, tidak mudah bagi Hasan Langgulung untuk terlibat
menonjol.
tersebut didirikan.
dunia. Oleh karena itu, universitas ini ditata dan dijalankan dengan
University, 1957-1962.
1963- 1964.
tahun 1971.
Arab. Yaitu berupa buku, makalah, terjemahan, dan berbagai artikel yang
1971.
1984.
AlHusna Baru, 2003, ditulis pertama tahun 1988 dan direvisi tahun
2002.
21
6. Men of Achievment.
Distinction.
KAJIAN TEORI
27
Chabib Thoha, dkk, Metodologi Pengajaran Agama, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar,
1999), h. 1
28
Samsul Nizar, Pengantar Dasar-dasar Pemikiran Pendidikan Islam (Jakarta : Gaya
Media Pratama, 2001) h. 86-88
23
24
agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta
usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat
pandangan hidup.
29
Zakiyah Darajat, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah. (Bandung: Remaja
Rosdakarya 1987) h.87
25
Qur’an dan Sunnah sebagai dasar ideal pendidikan Islam. Dasar ideal ini
dan kekuatan. Nilai-nilai yang dipahami dari al-Qur’an dan Sunnah ini
yang dijanjikan landasan kerja. Dengan dasar ini akan memberikan arahan
Oleh karena itu, dasar pokok yang terpenting dari pendidikan Islam
adalah al-Quran dan Sunnah. Prinsip pendidikan Islam dapat dilihat dari
30
Azyumardi Azra, Pendidikan Islam: Tradisi Dan Modernisasi Menuju Millennium
Baru. (Jakarta: Logos Wacana Ilmu 1999) h.7
26
mempunyai benih-benih segala yang telah dicapai dan dapat dicapai oleh
proses mengeluarkan apa yang wujud didalam pelajar. Jadi disini dengan
dan negara, serta mampu menjadi khalifah fi al-ardi yang cakap sesuai
bidang masing-masing.
kepribadian yang utuh dari roh tubuh, dan akal. Di mana identitas individu
dan seimbang.
manhaj, yang berarti jalan yang terang yang dilalui oleh manusia pada
batasan. Yakni batasan dari mulai start sampai finish dalam perlombaan
pelaksanaan pendidikan.34
etimologi, kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya
pelari dan curere yang artinya jarak yang harus ditempuh oleh pelari. 35
34
Bakry, Sama’un. Menggagas Konsep Ilmu Pendidikan Islam. (Bandung: Pustaka Bani
Quraysi 2005), h. 76
35
Sri Minarti, Ilmu pendidikan Islam Fakta Teoritis-Filosofis dan Aplikatif Normatif.
(Jakarta: Amzah 2013) , h. 129.
36
Zakiyah Daradjat, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah. (Bandung: Remaja
Rosdakarya 1995), h. 122
37
Zakiyah Darajat, Ibid., h.134-135
29
manusia dengan Allah ini mencakup segi keimanan, rukun Islam dan
hak dan kewajiban dan larangan dalam bidang pemilikan dan jasa,
kebiasaan hidup bersih dan sehat jasmaniah dan rohaniyah, dan sifat-
maha pencipta.
30
2. Prinsip relevansi.
3. Prinsip efisiensi.
4. Prinsip efektivitas.
38
Zakiyah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam ( Jakarta: Bulan Bintang 1996), h.136.
39
Muhaimin, Pemikiran Pendidikan Islam. (Anjasari:PITA 2011), h. 193
31
6. Prinsip integritas.
7. Prinsip kontinuitas.
8. Prinsip sinkronisme.
9. Prinsip objektivitas.
40
Ibid. 195
32
pengaruh-pengaruh emosi.
41
Ibid, h.196
42
Ibid, h.197
33
berdasarkan Islam.
isi kandunganya.
kurikulum.
masyarakat.
indidualitas.
absolute.
E. Pengembangan Kepribadian
1. Pengertian Kepribadian
43
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers,
2002), Cet. 1, h. 33.
44
Kusmayadi, Muhammad Agus. 2001. Profil Kepribadian Siswa Berprestasi Unggul
dan Ashor berdasarkan Program Studi. h.1
35
sebagai berikut:
his environment”
45
Alwisol. Psikologi Kepribadian edisi revisi. (Malang : UMM Press. 2009) h.39
46
Syamsu dan Nurihsan. Teori Kepribadian (Bandung: Remaja Rosdakarya 2007). h.3
47
Alex Sobur, Psikologi Umum, (Bandung: Pustaka Setia. 2003) h.8
36
berikut:48
48
Ibid. h.300
37
menyimpang.
persona yang berarti topeng yang digunakan oleh para aktor dalam
terbuka”
49
Yusuf dan Nurihsan, Teori Kepribadian (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,2007) h.3
50
Loc.Cit.
38
kepribadian.
mema Unique (khas), ini menunjukkan bahwa tidak ada dua orang
d. Unique (khas), ini menunjukkan bahwa tidak ada dua orang yang
51
Yusuf, Islam Inklusif dan Eksklusif. (Jakarta: Pustaka Al Kautsar 2001) h.127
39
individual.52
(constitution).53
52
Suryabrata, Psikologi Pendidikan. (Jakarta:Grafindo Persada 1995) h.185
53
Ibid. h.319
54
Sullivan dalam hall dan lindzey, 1993. h.270
55
Patyy dkk. 1982. h.152
40
bagaimana cara orang lain itu bereaksi terhadap terhadap kita, itulah
kepribadian kita.57
Yang perlu ditanamkan kepada peserta didik yang bersumber dari Agama,
56
Op.Cit. Alwisol. 2009, h223
57
Sujanto dkk 2004 h.11
41
dan pekerjaan.
suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari
dirinya.
7) Mandiri: sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang
58
Widayanto. Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Bangsa di Lingkungan Sekolah
dan Masyarakat. (Surabaya:Widyaiswara Madya BDK, 2013) h.39
42
9) Rasa Ingin Tahu: sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
dan kelompoknya.
11) Cinta Tanah Air: cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang
bangsa.
14) Cinta Damai: sikap perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang
17) Peduli Sosial: sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan
bahasa Inggris adalah education, berasal dari bahasa latin yaitu educere,
seseorang. Dalam hal ini bahwa ilmu adalah proses memasukkan ke kepala
59
Hasan Langgulung. Manusia dan Pendidikan: Suatu Analisa Psikologi, Filsafat, dan
Pendidikan, Cet. II, (Jakarta: Pustaka Al-Husna,1989 ),. h. 28
60
Hasan Langgulung, Ibid., h. 29
61
Hasan Langgulung, Ibid., h.30
44
45
jalan, yakni:
2. Melalui Latihan
pandangan masyarakat, dari segi pandangan individu, dan dari segi proses
ia perlu dipancing dan digali supaya dapat menjadi makanan dan perhiasan
masyarakat.64
64
Hasan Langgulung, Ibid., h. 55
65
Hasan Langgulung, Ibid., h.56
47
potensi dan budaya, dimana kedua proses ini berjalan sama-sama, isi
dapat dikatakan sebagai acuan maju tidaknya proses pendidikan yang telah
67
direncanakan. Hasan Langgulung mendefinisikan perkataan
olahraga dan kesenian yang disediakan oleh sekolah bagi murid muridnya
66
Hasan Langgulung, Ibid,. h. 58
67
Hasan Langgulung, Asas-asas Pendidikan Islam. (Jakarta: Al Husna Zikra, 2002),. h.
241
68
Kurniawan, Syamsul dan Erwin Mahrus,. JEJAK PEMIKIRAN TOKOH PENDIDIKAN
ISLAM: Ibnu Sina, Al-Ghazali, Ibn Khaldun, Muhammad Abduh, Muhammad Iqbal, Hasan Al-
Banna, Syed Muhammad Naquib AlAttas, K.H. Ahmad Dahlan, K.H. Hasyim Asy‟ari, Hamka,
48
Islam melalui proses islamisasi ilmu terhadap salah satu komponen dalam
pendidikan Islam selama ini telah kehilangan makna dan jauh dari tujuan
hanya fokus pada segi ilmu pengetahuan saja, tetapi juga meliputi tiga
penilaian69.
Basiuni Imran, Hasan Langgulung, Azyumardi Azra. (Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2011),. h.
278
69
Hasan Langgulung, Asas-asas Pendidikan Islam.., Op-Cit,. h. 296
70
Syafruddin Nurdin, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum, (Jakarta: Ciputat
Press, 2002), h. 51.
49
pendidikan.71
akalnya secara dinamis, sehingga akan terbentuk pribadi yang utuh dan
71
Hasan Langgulung Manusia dan Pendidikan.. Op. Cit., h. 57-58
72
Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan Suatu Analisa Psikologi, Filsafat dan
Pendidikan. (Jakarta: PT. Pustaka Al Husna Baru, 2004), h.48
73
Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan.., Op. Cit., h.59
50
harmonis.74
74
Hasan Langgulung, Beberapa Pemikiran Tentang Pendidikan Islam, (Bandung : PT.
Al-Ma‟rif, 1997) h.178
75
Hasan Langgulung, Ibid., h.181
51
sebagai khalifah.78
perwujudan akhlak mulia kepada Allah SWT, kepada diri sendiri dan
dianggap kurang merata dan lebih dekat dari tujuan tertinggi, tetapi
dapat digaris bawahi dari definisi ini adalah bahwa tujuan umum
79
Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan.., Op Cit, h. 59-60
53
tujuan akhir dan tujuan umum juga tidak akan terlaksana dengan
sempurna.80
80
Hasan Langgulung, Ibid,. h.63
54
(psikomotor).
mulia.
kerelaan.81
81
Hasan Langgulung, Teori-teori Kesehatan Mental, Cet. II, (Jakarta: Pustaka Al-
Husna.) h. 5-7
56
82
Hasan Langgulung, Beberapa Pemikiran Tentang Pendidikan Islam, (Bandung: PT. Al-
Ma’arif, 1995), h. 178
83
Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan, Op Cit, 2004. h. 55
84
Hasan Langgulung, Ibid,. h. 29
57
lain.
yang betul dan yang salah, sifat ini yang membedakan khalifah dari
terbaik untuk segala pengajaran. Mungkin ada yang baik untuk mata
pelajaran tertentudan oleh guru tertentu tetapi belum tentu untuk mata
sebagai berikut :
85
Hasan Langgulung, Asas-asas Pendidikan Islam..,Op.Cit,. h.72
86
Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan.., Op.Cit,. h. 36
58
Sedang ketentraman itu adalah salah satu kebutuhan asas dari segi
ada seperti:
87
Hasan Langgulung, Asas-asas Pendidikan Islam..,Op.Cit,. h. 74
60
1. Metode ceramah
3. Metode diskusi
6. Metode kelompok
9. Metode drill
adanya apresiasi dan hukuman sebagai salah satu cara agar peserta
peserta didik sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Hal itu dapat
pandangan masyarakat, dari segi pandangan individu, dan dari segi proses
yang sifatnya umum pada setiap manusia. Ada yang penglihatannya kuat,
88
Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 184 Tahun 2019 tentang
Pedoman Implementasi Kurikulum pada Madrasah, h.5
89
Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan… Op.Cit,. h. 38
90
Mursal, “Pendidikan Afektif dalam Perspektif Hasan Langgulung”, dalam Al Fikra Vol.
2 No. 1, tahun 2013, h. 57
62
dan jasmaniah91
Afektif merupaan nilai (value). Nilai itu adalah suatu konsep yang
tentang baik buruk, indah dan tidak indah, layak dan tidak layak, adil dan
Pada pendidikan Agama Islam tidaklah dilihat dari satu segi saja.
Ada segi kognitif yaitu tentang fakta-fakta yang ada pada Agama Islam.
91
Hasan Langgulung, Asas-asas pendidikan islam, (Jakarta: Al Husna Zikra, 2000), h.
297
92
Hasan Langgulung, Kreativitas dan Pendidikan Islam Analisa Psikologi dan Falsafah,
(Jakarta : Pustaka al-Zikra, 1991), h. 359
93
Hasan Langgulung, Beberapa Pemikiran Tentang Penidikan Islam, ( Bandung: Pustaka
al-Zikra, 1980), h. 183
63
agama
dan kecintaan
teguh pada adab dan kesopanan pada muamalat baik di rumah, atau di
menguastkan rasa cinta pada agama dan ahlak pada diri mereka.
dan perpecahan94.
yang ada pada individu melalui bimbingan agama yang sehat dan
sikap agama yang benar. Pendidikan yang paling utama adalah kekuatan
rasulnya, hari akhirat, kepercayaannya yang kuat, takut kepada Allah, dan
94
Hasan Langulung, Ibid., h. 179-180
95
Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan.., Op.Cit,. h. 372
65
adalah yang dipandang baik oleh agama dan yang buruk adalah apa yang
sebagai tolak ukur dalam pencapaian tujuan dari pendidikan Islam. Tujuan
potensi manusia agar bisa bebas dengan diawasi oleh nilai-nilai Islam.
diri97.
96
Mursal, “Pendidikan Afektif.., Op.Cit,. h. 65
97
Taufiq, pemikiran Pendidikan Islam menurut Hasan langgulung, dalam naskah
Publikasi tahun 2014, h. 10
BAB V
A. Kesimpulan
keterbukaan
66
67
membersihkan hati dari sifat dengki, hasad, benci, dan sifat buruk
lainnya
B. Saran
Arief, Armai, 2002, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta:
Ciputat Pers,
Bakker, Anton & Charis Zubair, 1990, Metode Penelitian Filsafat, Yogyakarta:
Kanisius,
Daradjat, Zakiyah, 1996, Ilmu Pendidikan Islam Jakarta: Bulan Bintang
Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 184 Tahun 2019 tentang
Pedoman Implementasi Kurikulum pada Madrasah,
68
69
Marliany, Rosleni & Asiyah, 2015, Psikologi Islam, Cet. , Bandung: Pustaka
Setia:
Minarti, Sri, 2013, Ilmu pendidikan Islam Fakta Teoritis-Filosofis dan Aplikatif
Normatif. Jakarta: Amzah
Syahminan, 2014, Jurnal Ilmiah Peuradeun: Media Kajian Sosial, Politik, Hukum,
Agama dan Budaya, International Multidisciplinary Journal, Vol. II, No.
02, Aceh: Copernicus Publications,
Lampiran 1
Lembar Peretujuan Pembimbing
72
Lampiran 2
Lampiran 3
RIWAYAT HIDUP
Selatan
RIWAYAT PENDIDIKAN
PENGALAMAN ORGANISASI