Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Kimia Organik, Senyawa Organik,

dan Contohnya
Pada dasarnya kimia organik adalah studi yang mempelajari tentang benda hidup yang mencakup
penyusun dari makhluk hidup tersebut dan bagaimana strukturnya. Cabang ilmu kimia ini pada awalnya
hanya terbatas pada senyawa yang diproduksi oleh makhluk hidup, namun sekarang ini ilmu kimia
organik telah meluas sehingga mencakup zat-zat buatan juga. Aplikasi ilmu ini pun juga sangat besar
seperti pada industri obat obatan, petrokimia, makanan, bahan peledak, pewarna, kosmetik, dan lain
sebagainya. Pada artikel ini akan dibahas mengenai pengertian kimia organik, senyawa organik, dan
contohnya.

Kimia Organik
Ilmu kimia organik menjadi ilmu yang sangat kreatif pada bidang kimia dimana para ahli kimia telah
menciptakan berbagai molekul baru dan mengeksplorasi sifat-sifat senyawa yang ada. Senyawa organik
juga sangat lekat dengan kehidupan manusia.

Di Amerika Serikat, ilmu ini juga menjadi salah satu pendukung pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat
dimana industri yang ada di negara tersebut seperti industri karet, plastik, bahan bakar, farmasi,
kosmetik, deterjen, dan zat warna menerapkan prinsip dasar dari ilmu kimia organik. Sangat banyak
material modern dan berteknologi yang tersusun juga dari senyawa organik.
Ahli kimia organik berperan dalam membuat senyawa baru serta mengembangkan cara yang lebih efektif
untuk melakukan sintesis senyawa yang telah ada sehingga lebih efisien dari segi ekonomi. Dengan
potensi yang sangat besar ini, ahli kimia mengklasifikasikan ilmu kimia yang menggambarkan struktur
karbon dalam sub bidang tersendiri.

Pengertian Kimia Organik


Kimia organik merupakan studi mengenai struktur, sifat, komposisi, reaksi kimia, serta pembuatan
senyawa yang mengandung karbon dan sejumlah elemen lain. Dalam kimia organik berfokus mengenai
senyawa yang tersusun dari atom karbon atau hidrokarbon.

Lalu kaitannya dengan makhluk hidup yaitu semua bagian yang melibatkan makhluk hidup seperti
karbohidrat, protein, steroid, lemak tersusun oleh atom karbon dan hidrogen dalam bentuk hidrokarbon.
Namun tidak terbatas hanya itu saja, masih banyak senyawa dan material lain yang tersusun oleh
hidrokarbon dan termasuk dalam cakupan kimia organik. Oleh karena itu dalam ilmu ini akan dibahas
lebih khusus tentang struktur serta bagaimana proses pembentukannya.

Dalam kimia organik, hal paling utama yang muncul yaitu molekul yang terdiri dari karbon dan hidrogen,
namun terdapat beberapa unsur lain yang juga termasuk dalam kimia organik yaitu unsur nitrogen, sulfur,
oksigen, fosfor, silikon, dan semua unsur golongan halogen.

Umumnya, unsur-unsur tersebut akan terikat dalam sistem karbon ataupun hidrokarbon dengan ikatan
tertentu sehingga dapat dikategorikan sebagai senyawa organik.

Hidrokarbon dalam Kimia Organik


Hidrokarbon merupakan pokok bahasan utama dari ilmu kimia organik sehingga pembahasan mengenai
hidrokarbon dominan pada ilmu ini. Hidrokarbon merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon (C)
dan hidrogen (H) yang terikat secara kovalen membentuk rantai tertentu. Dalam hal ini atom karbon akan
mengikat atom hidrogen dan atom karbon tersebut juga dapat membentuk rantai dengan atom karbon
lainnya.

Hidrokarbon adalah senyawa utama dalam minyak bumi dan gas alam sehingga mereka dapat berfungsi
sebagai bahan bakar, pelumas, bahan plastik, serat, karet, dan bahan kimia lain. Hidrokarbon dapat
terbentuk di alam dengan sendirinya seperti misalnya bahan bakar yang terbentuk dari fosil.

Selain itu contoh lain yaitu pohon karet yang menghasilkan getah karet yang merupakan suatu polimer
hidrokarbon. Struktur kimia hidrokarbon tergantung dari jenis pada definisi ikatan kimia yang
menghubungkan antar atom dari molekulnya.

Dalam kimia organik, hidrokarbon dapat berikatan dengan unsur lain seperti oksigen, nitrogen, fosfor, dan
lainnya untuk membentuk suatu senyawa yang memiliki sifat-sifat tertentu dan tentunya keunikan sifat
inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh manusia. Senyawa hidrokarbon yang mengikat unsur lain
tersebut disebut gugus fungsi.

Pengertian Gugus Fungsi Kimia Organik


Gugus fungsi merupakan sebuah pengelompokan atom yang terikat pada rantai karbon yang didasarkan
pada atom penyusunnya serta sifat dan karakteristiknya. Dengan adanya gugus fungsi ini, suatu
hidrokarbon dapat mengalami perubahan sifat dan karakter yang sangat berbeda dengan awalnya.

Dalam hal ini, para ahli kimia mengembangkan prinsip ini untuk memperbaiki dan meningkatkan sifat
positif dari suatu rantai hidrokarbon sehingga dihasilkan senyawa organik yang memiliki nilai lebih tinggi
dan bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Jenis Senyawa Organik
Dalam kimia organik, ketika suatu molekul hidrokarbon mengikat satu jenis gugus fungsi maka dia akan
memiliki struktur, sifat dan karakteristik yang berbeda dengan ketika molekul tersebut mengikat gugus
fungsi lain. Berikut ini merupakan macam-macam dalam senyawa organik yang didasarkan pada gugus
fungsi yang terikat:

Alkohol
Alkohol merupakan senyawa organik dimana pada atom karbon mengikat gugus fungsi hidroksil (-OH).
Hidroksil terdiri dari atom oksigen dan hidrogen yang keduanya saling dihubungkan dengan adanya
ikatan kovalen. Dalam kehidupan manusia, kita sangat sering berhubungan dengan alkohol.

Pada dasarnya alkohol juga terdiri dari banyak jenis, untuk yang paling sering kita jumpai dalam minuman
beralkohol yaitu berjenis etil alkohol (etanol) dimana pada jenis alkohol ini memiliki struktur yang tersusun
oleh rantai karbon yang terdiri dari 2 buah atom karbon dan mengikat gugus fungsi hidroksil. Struktur dari
umum alkohol dapat digambarkan sebagai berikut dimana R mewakili rantai hidrokarbon:

Eter
Eter merupakan hidrokarbon yang mengikat gugus fungsi eter (-OR) dimana R yaitu berupa rantai karbon
lain. Secara analogi, senyawa ini hampir sama dengan alkohol hanya saja hidrogen yang terikat pada
oksigen dihilangkan dan diganti oleh gugus hidrokarbon. Struktur umum dari senyawa eter dapat
digambarkan sebagai berikut:

Aldehida
Aldehida atau aldehid adalah salah satu senyawa organik yang mengandung gugus fungsi karbonil (-CO)
yaitu atom karbon yang mengikat oksigen dengan ikatan rangkap dengan dua bagian lain dari karbon
terikat pada hidrogen dan rantai karbon (R).

Berbeda dengan alkohol, senyawa aldehida tidak memiliki gugus fungsi hidroksil. Berikut ini merupakan
struktur umum dari senyawa aldehida:
Keton
Keton merupakan senyawa organik dengan struktur hidrokarbon yang mengikat gugus karbonil. Seperti
analogi alkohol-eter, hal itu juga berlaku pada aldehida-keton dimana pada keton secara struktur sama
seperti aldehida namun salah satu atom hidrogen yang terikat pada karbonil dihilangkan dan diganti oleh
hidrokarbon lain (R). Berikut ini struktur umum dari keton:

Asam Karboksilat
Asam karboksilat adalah senyawa organik dengan struktur hidrokarbon yang mengikat baik itu gugus
hidroksil maupun karbonil yang disebut dengan gugus karboksil. Sesuai dengan namanya, asam
karboksilat memiliki sifat asam atau ber pH rendah.

Gugus karboksil terdiri dari gugus karbonil (CO) dan juga hidroksil (OH). Dalam senyawa ini hidrogen
yang berada dalam hidroksil bersifat asam yang menyebabkan pH senyawa ini rendah. Berikut ini
merupakan struktur umum dari asam karboksilat:
Ester
Ester merupakan senyawa yang hampir sama dengan asam karboksilat hanya saja hidrogen pada gugus
hidroksilnya dihilangkan dan diganti oleh rantai karbon lain. Sehingga dalam ester, terdapat dua buah
rantai karbon. Ester ini merupakan salah satu turunan dari asam karboksilat. Berikut ini merupakan
struktur umum dari senyawa ester:

Amina
Amina merupakan senyawa organik yang mengandung atom nitrogen dan terdiri dari tiga substituen
terikat. Dalam amina, nitrogen dapat mengikat 3 jenis substituen lain seperti hidrogen maupun rantai
karbon (alkil). Struktur umum dari amina dapat dilihat dibawah ini:
Contoh Aplikasi Kimia Organik
Seperti yang sudah disinggung di awal bahwa kimia organik sangat lekat kaitannya terhadap berbagai
bidang kehidupan khususnya pada bidang industri. Berikut ini contoh pengaplikasian kajian dalam kimia
organik, antara lain;

Polimer
Polimer yang terdiri dari molekul rantai panjang dan bercabang merupakan salah satu jenis senyawa
organik yang banyak digunakan. Contoh kegunaan dari senyawa ini adalah struktur utama dari beberapa
produk seperti nilon, akrilik, PVC, polikarbonat, polietilen, dan selulosa.

Petrokimia
Petrokimia adalah bahan kimia yang berasal dari minyak bumi atau minyak mentah. Pemisahan bahan
mentah menjadi senyawa organik didasarkan titik didih yang berbeda. Hasil dari produk petrokimia
berupa bensin, plastik, deterjen, pewarna, zat tambahan makanan, gas alam, dan obat-obatan.

Parfum
Sejatinya beragam jenis barfum yang anda gunakan setiap hari selain berasal dari bunga asli juga
ternyata bisa berasal dari formula laboratorium. Senyawa organik pada parfum didesain untuk memiliki
harum yang sama dengan wangi bunga asli.

Demikianlah artikel yang memberikan penjelasan tentang pengertian kimia organik, senyawa organik,
dan contoh pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga tulisan ini memberikan wawasan
serta menambah refrensi pembaca sekalian.

Anda mungkin juga menyukai