SKRIPSI
Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Agama Islam ( STAI )
Shalahuddin Al-Ayyubi Jakarta
untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
MUHAMMAD ILHAM HAMZAH
NIM 201740624
SKRIPSI
Oleh
MUHAMMAD ILHAM HAMZAH
NIM 201740624
Di bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui :
Ketua STAISA Jakarta
ii
PENGESAHAN PANITIA SIDANG MUNAQOSYAH
Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana pendidikan Islam pada program strata satu (S1), Jurusan Pendidikan
Agama Islam.
Jakarta, November 2021
Sidang Munaqosyah
Anggota :
Penguji I Penguji II
Dr. Hj. Siti Nur Azizah,SH.,M.Hum Dr. H. Asep Habib Idrus Alawy,M.A
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui :
Ketua STAISA Jakarta
iii
LEMBAR PERNYATAAN
Bismillahrirahmanirrahim,
NIM/NIMKO : 201740624
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain(hasil plagiasi), maka
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
Muhammad SAW, sebagai pembawa dan para pengikutnya yang senantiasa setia
Penyusunan skripsi ini sebagai salah satu syarat guna mendapatkan gelar Sarjana
kesulian, namun akhirnya semua dapat teratasi atas bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu atas bimbingan serta bantuannya, penulis
Jakarta.
v
4. Bapak Kepala SDN Bojong Rawalumbu IX Bekasi, yang telah
5. Bapak – bapak dan Ibu – ibu dosen STAI Shalahuddin Al Ayyubi Jakarta
6. Rekan – rekan mahasiswa dan semua pihak yang telah membantu penulis
Akhirnya skripsi ini penulis persembahkan kepada para pembaca dan almamater,
vi
ABSTRAK
Bekasi”,ditulisolehMuhammad Ilham
Abduh,M.Si.
Penelitianinidilakukandenganmenggunakanmetodepenelitiankuantitati
yakni dengan
observasilangsungkelapanganuntukmendapatkandatadanfaktayangvali
d.
Rawalumbu IX Bekasi.
vii
Kontribusi hubungan pembelajaran motivasi belajar pendidikan agama
Bekasi tergolong sedang atau cukup yang berarti masih terdapat faktor
Bekasi.
viii
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
ix
b. Pengertian Hasil Belajar ................................... 29
c. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ...... 29
3. Pendidikan Agama Islam .............................................. 33
a. Pengertian Pembelajaran PAI .......................... 33
b. Karakteristik Pembelajaran PAI....................... 33
c. Tujuan Pembelajaran PAI ................................ 35
d. Fungsi Pembelajaran PAI................................. 35
B. Kerangka Berfikir ......................................................... 36
C. Hipotesis ....................................................................... 37
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................... 65
B. Rekomendasi (saran) .................................................... 67
LAMPIRAN .................................................................................................... 71
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 14. hasil Uji F Variabel Motivasi terhadap hasil belajar ....................... 61
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dalam mengembangkan diri agar menjadi pribadi yang lebih baik sehingga
1
Qomar, M. (2012).Kesadaran Pendidikan: Sebuah Penentu Keberhasilan
Pendidikan. Malang: Ar-ruzz Media.
1
2
potensi siswa agar menjadi manusia berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
Al-Qur‟an adalah sumber utama ajaran Islam dan merupakan pedoman hidup
langkah pertama yang harus dilakukan adalah memahami kandungan isi al-
Al-Qur‟an sebagai petunjuk dan pedoman hidup bagi setiap muslim dalam
didalam Al-Qur‟an banyak ayat yang bisa kita petik untuk menghadapi
2
Undang-Undang Republik Indonesia, 2003
3
D. Abdul Yasir, Nilai-Nilai Motivasi Belajar yang Terkandung dalam Kisah Nabi Musa
dan Khidir, (Jakarta: 2012), hal.1
3
tersebeut hanya sebagian kecil diantara ilmu-ilmu yang disinggung dalam al-
biasa bagi lahirnya berbagai konsep yang diperlukan manusia dalam berbagai
bidang kehidupan. akan sangat amat berguna dalam setiap segi kehidupan
duniawi maupun ukhrowi jika kita mempelajari dan memahami isi kandungan
Agama Islam ini sangat erat sekali kaitannya dengan pendidikan pada
lain pendidikan Islam mempunyai tujuan yang sejalan dengan misi Islam
4
Taufik Adnan Amal. Rekonstruksi Sejarah al-Qur’an, (Jakarta; Pustaka Alvabet, 2005),
Cet. 1, hal. 2
4
energi, terarah dan bertahan lama .5Di dalam pendidikan, pada hakekatnya
pendidikan formal. Setiap usaha yang dilaksanakan tidak terlepas dari faktor
guru bukan hanya berperan sebagai fasilitator dan mediator, akantetapi juga
kompetensi dasar siswa yang lebih baik dari segi pengetahuan, keterampilan
maupun sikapnya.
Motivasi merupakan salah satu faktor yang turut menentukan keefektifan dan
seorang siswa akan belajar dengan baik apabila ada faktor pendorong
(motivasi), baik yang datang dari dalam maupun yang datang dari luar.
belajar yang tinggi, ilmu pengetahuan akan mudah didapat oleh penganutnya.
kewajiban bagi setiap muslim” (HR. Baihaqi). Dari hadits di atas jelaslah,
5
Santrock.(2010). Psikologi Pendidikan.Jakarta : kencana.
5
yang tinggi sangat baik dan harus dilakukan. Di hadits yang lain Rasulullah
SAW bersabda : “Apabila manusia telah mati, maka putuslah pahala amalnya
selain dari tiga yaitu : sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang
sholeh yang mendoakan” (HR. Muslim). Dari Hadits ini dapat dipahami
ilmunya sesuai dengan tuntunan agama Islam, maka dia akan mendapat
reward dunia dan akhirat, dimana di dunia akan mendapat segala kemudahan
dalam urusan dunia dan di akhirat mendapat amal yang mengalir dari orang
Sebagai seorang muslim yang baik sudah selayaknya untuk selalu memiliki
semangat belajar yang tinggi dan penuh perhatian dalam menggali dan
ditinggikan dan dimuliakan beberapa derajat disisi Allah SWT, Sebagai mana
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui
apa yang kamu kerjakan”. Dapat dipahami bahwa sebagai orang yang
6
Maslow, Abraham H (1993),Motivasi dan Kepribadian, Teori Motivasi dengan
Pedekatan Hirarki Kebutuhan Manusia, Pustaka Binaman, Pressindo
6
beragama Islam mesti memiliki semangat dan motivasi yang tinggi untuk
selalu melakukan aktivitas belajar dalam meningkatkan kualitas diri baik itu
pandang Islam. Dalam hal ini meningkatkan ilmu pengetahuan umat atau
berilmu dari orang yang beribadah (yang bodoh) bagaikan kelebihan bulan
oleh Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah dari Abu Darda).7
Semangat belajar atau yang dikenal dengan motivasi belajar sudah di kenal
sejak lama dalam Islam hal ini dapat dilihat dalam kisah nabi Musa
alaihissalam, para nabi juga memiliki semangat yang luar biasa dalam belajar
atau menuntut ilmu, Nabi Musa, alaihissalam. Beliau menutut ilmu pada
7
Hatta Ahmad (2009) Tafsir Qur’an Perkata, Magfirah Pustaka, Jakarta
7
Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada muridnya: “Aku tidak akan
berhenti (berjalan) sebelum sampai ke pertemuan dua buah lautan; atau aku
Dapat dipahami dari kisah di atas bahwa para nabi pun menuntut ilmu dan
sampai kita merasa sombong dan tidak mau menuntut ilmu pada orang yang
dibawah kita kalau memang mereka memiliki ilmu lebih dari pada kita.
Dalam kisah ini Nabi Musa lebih mulia karena beliau termasuk seorang Nabi
tetap mau mendatanginya dengan penuh semangat dan motivasi belajar yang
Pada kisah yang lain para malaikat dan hewan pun memulai orang-orang yang
menuntut ilmu dan berilmu tinggi sebagai hadits Rasulullah SAW, yang
ridho dengan orang yang menuntut ilmu”. Di hadits yang lain Rasulullah
8
Departemen Agama RI, Al Quran dan Terjemahnya, (Jakarta, 2020)
8
yang berilmu, yang artinya. “Segala makhluk di bumi memohon ampun bagi
kuat dan ada yang motivasinya rendah, ada siswa yang semangat mengikuti
mata pelajaran dan ada juga siswa yang kurang memperhatikan mata
pelajaran hal ini dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor intrinsic dan faktor
ekstrinsik, faktor intrinsic yaitu berasal dari diri siswa yaitu minat atau
kemauan, sikap, alasan atau dorongan, tujuan, hasrat atau tekad, dan aktivitas.
Sedangkan faktor ekstrinsik yaitu munculnya dorongan karena dari luar diri
siswa. Faktor ekstrinsik ini dipengaruhi oleh guru, teman, orang tua dan
Oleh karena itu diwajibkan kepada orang tua agar memberikan dorongan
maupun motivasi kepada anak agar anak memiliki semangat dan pendirian
yang kuat untuk melakukan proses belajar disekolah, serta orang tua
mendidik dan memberikan nutrisi yang bagus untuk perkembangan fisik dan
otak anak, dalam hal ini yang dimaksud adalah orang tua membantu anak
untuk belajar misalnya mencarikan guru les pribadi maupun selagi orang tua
9
Hamdu Gholum dan Lisa Oktaviana.(2011), Faktor faktor yang mempengarui motivasi belajar
mahasiswa studi kasus pada perguruan tinggi bunda mulia.
9
bisa membantu anak dalam mengerjakan tugas itu akan lebihbaik, orang tua
juga harus memberikan fasilitas seperti buku pelajaran yang serta peralatan
yang berada didalam sekolah antara lain guru, teman dan staf-staf yang ada
mendapatkan motivasi belajar dengan baik, serta memilih teman yang dapat
berkualitas dan berprestasi tinggi maka siswa harus memiliki prestasi belajar
yang baik. Prestasi belajar merupakan tolak ukur maksimal yang telah dicapai
individu maupun dari luar individu maka belajar akan mengalami hambatan,
tercapainya prestasi belajar yang tinggi, karena prestasi belajar yang tinggi
dalam hal ini tentunya ada kausalitas (sebabakibat) mengapa anak tersebut
tidak memperhatikan materi yang diajarkan diduga kuat hal tersebut karena di
pengaruhi faktor motivasi. Untuk dapat memperoleh prestasi yang bagus para
10
masih banyak siswa yang kurang memiliki prestasi belajar yang kuat
sebagai berikut :
dibutuhkan oleh setiap umat Islam dan bermanfaat dalam menuntut ilmu.
B. Identifikasi Masalah
islam ?
Berdasarkan identifikasi masalah dan latar belakang yang ada, maka peneliti
bahwa permasalahan yang timbul pastinya akan banyak dan hal itu tidaklah
mungkin dapat diteliti seluruhnya. Oleh karena, itu rumusan masalah dalam
agama islam?
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dalam penelitian ini untuk
mengetahui sejauh mana hasil dari belajar siswa dengan motivasi siswa dalam
a. Kegunaan teoritis :
12
Secara teoritis hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk
b. Kegunaan praktis :
a. Siswa
b. Guru
c. Sekolah
belajar mengajar.
d. Penulis
e. Program Studi
13
f. Fakultas
g. Pemerintah
E. Sistematika Penulisan
1. Motivasi Belajar
a. Motivasi
10
Robbins, Stephen P. 1998. Perilaku Organisasi. Jakarta: Prenhallindo.
15
16
11
Silalahi, Ulber. 2002. Pemahaman Praktis Asas-AsasManajemen.Bandung : CV. Mandar Maju.
12
Dessler, Garry (Terjemahan: Agus Dharma). 1997. Manajemen Personalia. Jakarta : Erlangga.
13
Supriyono, RA. 2000. Sistem Pengendalian Manajemen,
edisi I buku I. Yogyakarta: BPFE.
17
14
Winardi, J. 2002. Motivasi dan Pemotivasian DalamManajemen. Jakarta: PT.
RajaGrafindoPersada.
18
b. Belajar
sementara.
c. Motivasi Belajar
para ahli.
15
Noehi Nasution, dkk., Materi Pokok Psikologi Pendidikan, Jakarta: Direktorat Jendral Pembinaan
kelembagaan Agama Islam Dep. Agama dan Universitas Terbuka, 1991, h.4
19
dirasakan mendesak.16
16
Purwa Atmaja Prawira, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru,(Jogjakarta:Ar_R
uzz Media,2013), hal. 319
20
menarik.17
agar memperoleh hasil yang baik. Jika dalam ujian nanti anak
18
Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta,
PTBumi Aksara, 2009), hal. 156
22
19
Purwa Atmaja Prawira, Psikologi Pendidikan, h.331
23
Keterangan:
1. Kebutuhan Fisiologis
2. Ketenteraman (keamanaan)
3. Kebersamaan (belonging)
5. Aktualisasi Diri
dan ,
20
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya........, hal. 23
21
Dimyati dan Mudjiono. 1994. Balajar dan Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud
27
diri.
2) Kemampuan Belajar
memperkuat motivasinya.
siswa.
29
2. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil
22
Agus Suprijono,Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM, Yogyakarta:Pustaka
Pelajar, 2009, hlm. 7-6
23
Nana Sudjana,Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algesindo,2011,
hlm. 49
30
24
Oemar Hamalik,Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, Jakarta:Bumi
Aksara, 2008, hlm. 155
31
3) Motivasi belajar
4) Konsentrasi belajar
8) Kebiasaan belajar
b) Merancang pembelajaran
c) Melaksanakan Pembelajaran
32
pembelajaran
dimilikinya.
belajar siswa.
33
internal (dari dalam diri siswa) dan faktor eksternal (dari luar
diri siswa). Dari dalam diri siswa berupa kemampuan siswa itu
sebagai berikut:25
sehari-hari.
25
Mgs. Nazarudin, Manajemen Pembelajaran, (Jogjakarta: TERAS, 2007) hal. 13-14
35
sebagai berikut:
1) Pengembangan
2) Penyaluran
3) Perbaikan
4) Pencegahan
5) Penyesuaian
6) Sumber Nilai
26
Nazarudin, Manajemen Pembelajaran.....,hal 16.
36
B. Kerangka Berpikir
dengan hasil belajar siswa dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 2
Motivasi Belajar
Hasil Belajar
Intrinsik
Mata Pelajaran
Motivasi Belajar
Pendidikan
hubungan yang sangat erat, bahkan dapat memberikan efek atau pengaruh
tinggi, maka akan belajar lebih giat sehingga dapat dipastikan prestasi
Apabila seorang siswa mempunyai motivasi belajar yang baik, maka dia
akan belajar dengan tekun dan timbul keinginan untuk menjadi lebih baik
Semakin termotivasi siswa dalam belajar maka hasil belajar yang akan
diraihpun semakin tinggi. Dari kajian tersebut dapat dilihat bahwa motivasi
belajar siswa merupakan faktor-faktor yang saling berkaitan satu sama lain
C. Hipotesis
Bekasi.
Rawalumbu IX Bekasi.
BAB III
KERANGKA METODOLOGIS
A. Metode Penelitian
berupa angka. Data yang berupa angka tersebut kemudian diolah dan
tersebut.27
1. Popolasi
27
Saifuddun Azwar. (2010). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
38
39
penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa/siswi kelas VIdi SDN
No Kelas Jumlah
1 VI . A 27
2 VI. B 27
3 VI. C 26
Jumlah 80 Siswa
2. Sample
dalam penelitian ini berjumlah 55 siswa, yaitu 70% dari seluruh siswa.
28
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
40
1 VI . A 13
2 VI. B 13
3 VI. C 14
Jumlah 55 Siswa
C. Instrumen Penelitian
Rohani Siswa
Belajar
Membelajarkan Siswa
Total 20
41
adalah angket tertutup. Angket tertutup yaitu angket yang dilengkapi dengan
alternatif jawaban dan responden tinggal memilih. Untuk hasil belajar data
diperoleh dengan dokumentasi dari nilai ulangan harian yang didapat dari
1. Angket
29
kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2012: 199). Kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan
pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari
responden.
data lebih efisien, praktis, dan sangat memungkinkan jika digunakan untuk
2011:77).30
pernyataan dengan cara memberi tanda check (√) pada nomor jawaban
29
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
30
Sukardi. (2011). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.
Jakarta: PT. Bumi Aksara
43
kuesioner ini adalah model skala Likert. Skala Likert digunkana untuk
dinyatakan dalam bentuk angka, sehingga akan lebih akurat, efisien, dan
32
komunikatif. Menurut Sukardi (2011: 146), skala Likert telah banyak
seseorang.
pertanyaan.33
31
Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
PT. Rineka Cipta.
32
Sukardi. (2011). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.
Jakarta: PT. Bumi Aksara
33
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
44
menskor skala kategori Likert, jawaban diberi bobot atau disamakan dengan
Selalu 4
SL
Sering 3
SR
Kadang-kadang 2
K
Tidak Pernah 1
TP
2. Dokumentasi
mengumpulkan data nilai-nilai mata pelajaran Agama Islam pada hasil Tes
siswa.
A. Statistika Deskriptif
45
membelajarkan siswa.
antara lain :
K = 1 + 3,3 Log n
Dimana :
log = Logaritma
frekuensi.
I = Interval
R = Rentang
K = Kelas Interval
Keterangan:
N =Number of Cases.
berikut:
berikut:
Keterangan:
s2 = varian
xi = nilai x ke-i
x = rata-rata
n = ukuran sampel
berikut :
Dengan keterangan :
X : Skor responden
Mi : Mean ideal
Mi =44,5
Sbi =6,833
b. Uji Linieritas
c. Uji Hipotesis
Dimana:
Y = kriterium
a = bilangan konstan
bX = Koefisen prediktor X
adalah di antara nol dan satu. Nilai (R²) yang kecil berarti
Freg =
keterangan :
N = cacah kasus
m = cacah predictor
tidak signifikan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Juli sampai dengan Oktober 2021. Dalam penelitian ini dibahas dua
variabel yang terdiri dari satu variabel bebas dan satu variabel terikat.
Siswa (X) dapat diketahui rerata (Mean) yaitu 43,93 median (Me) yaitu 43
yang disebar dapat diketahui pula skor maksimal untuk variabel Motivasi
52
53
Std.
N Range Minimum Maximum Mean Median
Deviation
Valid N
55
(listwise)
Valid
24 – 29 4 7,3 7,3
7,3
30 – 35 14 25,5 25,5
32,7
36 – 41 9 16,4 16,4
49,1
42 – 47 2 3,6 3,6
52,7
48 – 53 15 27,3 27,3
80,0
54 – 59 6 10,9 10,9
90,0
60 – 65 5 9,1 9,1
100,0
Total 55 100,0 100,0
54
sebagai berikut:
Frekuensi
No Kategori Interval Frekuensi
Relatif (%)
Total 55 100
55
No Indikator Mean
Gambar 5.
lain:
Valid
10,9
75 – 76 6 10,9
16,4 10,9
77 – 78 9 16,4
25,5 27,3
79 – 80 14 25,5
20,0 52,7
81 – 82 11 20,0
16,4 72,7
83 – 84 9 16,4
7,3 89,1
85 – 86 4 7,3
3,6 96,4
87 – 88 2 3,6
100,0 100,0
Total 55 100,0
di tabel diatas diketahui adanya nilai pada mata pelajaran agama islam di
nilai 75.
1 X 0,191 Normal
2 Y 0,407 Normal
yang sudah diuji dengan program SPPS v17 for Windows. Hasil uji
signifikan jika normalitas diperoleh > 0,05. Dari hasil tabel didapatkan
digunakan .
2. Uji Liniearitas
59
linear atau tidak. Berdasarkan output SPSS Statistic 17.0 for Windows
Sum of Mean
df F Sig.
Squares Square
*motivasi
from
Linearity
Total 525,745 54
terhadap hasil belajar mata pelajaran agama islam sebesar 0,09 . Nilai
signifikansi (P) tersebut lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 (5%)
3. Uji Hipotesis
a. Hipotesis
Tabel 13.
Unstandardize Standardized
d Coefficients Coefficients
model
Std.
B Beta t Sig.
Eror
Motivasi
1) Koefisien Regresi
sebagai berikut:
Y = 76,473 + 0,091x
Tabel 14.
Squares Square
Total 525,745 54
Tabel 15.
Std. Error
Adjusted R
Model R R Square of the
Square
Estimate
D. Interpretasi Data
SPSS versi 17 for windows diperoleh rerata (Mean) yaitu 43,93 median
(Me) yaitu 43 dan standar deviasi yaitu 11,012. Hasil kategorisasi tiap
63
lain:
ditabel diatas diketahui adanya nilai pada mata pelajaran agama islam di
matapelajaran agama islam kelas VI. Berdasarkan tabel dan gambar dapat
diketahui hasil belajar mata pelajaran agama islam masuk kategori Selalu.
islam (Y)
bxy = 6,166 X Y
R²y = 0,104
Keterangan :
X = Motivasi Belajar
program SPSS versi 17.0 for window bahwa Nilai dari uji signifikan (F)
pada variabel motivasi belajar sebesar 6,166 lebih besar dari nilai ttabel
thitung > ttabel. Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa nilai thitung
ajaran 2020/2021.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
65
66
nilai 85-86 dengan presentase 7,3% dan 2 siswa mendapatkan nilai 87-88
dengan presentase 3,6% dari hasil belajar ini siswa kelas VI , pada mata
yaitu masuk kategori sedang dengan hasil belajar sesuai dengan nilai
melebihi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) diatas nilai 75. Dengan rata
yang bertindak sebagai key person memiliki pengaruh yang sangat besar
oleh karena itu seorang guru harus berusaha untuk memotivasi siswa
dalam belajar dan selama pelajaran berlangsung, tidak hanya guru yang
kondisi kelas, kesehatan jasmani dan rohani siswa, dan juga unsur-unsur
B. Saran
2) Bagi guru pada mata pelajaran ini disarankan untuk sering memotivasi
islam.
belajar dan upaya guru dalam membelajarkan siswa . Untuk itu perlu
D. Abdul Yasir, Nilai-Nilai Motivasi Belajar yang Terkandung dalam Kisah Nabi
Musa dan Khidir, (Jakarta: 2012),
69
70
71
72
Lampiran 2 :
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
73