Skripsi
Oleh:
Jauharatul Badriya
NIM: 2018.85.32.0026
NIMKO: 2018.4.085.0432.1.000225
Pembimbing:
ii
iii
PERSEMBAHAN
Saya persembahkan karya tulisan ini kepada dzat tercinta dengan segala
puji dan syukur yang hanya pantas dipersembahkan untuknya, yang selalu
membimbing, menghendaki segala kebaikan taufiq dan hidayahnya, memberikan
kesehatan baik fisik maupun psikis, yang menjadikan karya ilmiyah ini selesai
ditulis dan mempermudah prosesnya.
Dan tak lupa sholawat serta salam yang selalu terlimpah curahkan kepada
pimpiman seluruh alam utusan Allah nabi Muhammad SAW. Yang telah menun-
jukkan segala kebaikan yang mengantarkan kepada ma’rifah Rabb-Nya, serta
menjadi lantaran mendapatkan taufiq dan hidayah-Nya.
1. Untuk semua orang terdekat yang telah mendoakan dan mensup-
port selesainya tulisan ini, khususnya orang tua tercinta dan semua
guru-guru yang tak pernah henti-hentinya memanjatkan do’a untuk
anak-anaknya agar sukses dan bermanfaat dunia akhirat, baik un-
tuk diri sendiri, keluarga, lebih-lebih untuk orang lain secara
umum.
2. Semua sahabat terdekat dan seperjuangan yang telah memotivasi
agar tugas akhir ini terselesaikan dan doa-doa mereka yang begitu
berharga Akhwati qism lughah arabiy ma’hadiy, Akhwat Tsaniy
Ali, Hujroh Tasi’ah El-wafa semuanya, Syifaul Ummah khusunya
anak BKI, Semoga setelah menyesaikan tugas persyaratan
mendapatkan gelar yang seperti ini tidak berakhir sampai disini
(melanjutkan pasca sarjana) amin.
iii
iv
Bangil, ......................
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Ketua program studi BKI
iv
v
NOTA PEMBIMBING
Hal: Persetujuan Munaqasyah Skripsi
Yth.Ketua Program Studi Bimbingan Dan Konseling Islam Di Tempat,
Assalamu’alaikum Wa’alaikumussalam Wabarakatuh
Berdasarkan penelaahan secara cermat, dan telah diadakan perbaikan
penyempurnaan sesuai dengan petunjuk dan pengarahan kami, maka kami ber-
pendapat bahwa skripsi saudari
Nama : Jauharatul Badriya
NIM/NIMKO : 2018.85.32.0026/2018.4.085.0432.1.000225
Fakultas : Dakwah
Program Studi : Bimbingan Konseling Islam
Judul Skripsi : “Layanan Bimbingan Konseling Individu Guna Meningkatkan
Kedisiplinan Siswa Kelas IX Di Madrasah Tsanawiyah Riyadlus
Sholihin Rejing Tiris Probolinggo”.
Telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam agenda munaqasyah skripsi
fakultas dakwah program bimbingan konseling islam. Maka dari itu kami merek-
omendasikan agar skripsi ini diajukan.
Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Pembimbing I Pembimbing II
v
vi
LEMBAR PENGESAHAN
LAYANAN BIMBINGAN KONSELING INDIVIDU GUNA MENING-
KATKAN KEDISIPLINAN SISWA KELAS IX MADRASAH TSANAWI-
YAH RIYADLUS SHOLIHIN REJING TIRIS PROBOLINGGO
SKRIPSI
Ketua Sidang
Penguji I Penguji II
vi
vii
NIM/NIMKO : 2018.85.32.0026/2018.4.085.0432.1.000225
pernah dilakukan atau dibuat oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip
dalam naskah ini disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka. Apabila
dikemudian hari ternyata hasil penelitian ini terbukti terdapat unsur-unsur pen-
jiplakan dan ada klaim dari pihak lain, maka saya bersedia untuk diproses sesuai
penulis
vii
viii
ABSTRAK
JAUHARATUL BADRIYA, NIM 2018.85.32.0026, Layanan Bimbingan
Konseling Individu Untuk Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Kelas IX di Mad-
rasah Tsanawiyah Riyadlus Sholihin Rejing, Tiris, Probolinggo. Pembimbing 1.)
Nuke Ladyna Anggerawati, M. Hum. 2.) Savvy Dian Faizzati, M.Hi.
Kata Kunci : Layanan Bimbingan Konseling Individu, Kedisiplinan Siswa.
Kedisiplinan merupakan bagian penting dalam pendidikan yang menjadi
kunci awal dari sebuah kesuksesan, dan hal tersebut membutuhkan kesadaran
bahwasanya disiplin akan memberikan dampak yang baik bagi keberhasilan masa
depannya, banyak faktor yang mempengaruhi kurangnya kedisiplinan pada siswa
khususnya di Madrasah Tsanawiyah Riyadlus Sholihin Rejing ini diantaranya
kurangnya siswa dalam memahami urgensi pendidikan yang mengharuskan
bersungguh-sungguh didalamnya dengan berdisiplin, maka peneliti merumuskan
beberapa rumusan masalah, 1). Bagaimana gambaran kedisiplinan siswa kelas IX
di MTs. Riyadlus Sholihin Rejing Probolinggo? 2). Bagaimana pelaksanaan
layanan bimbingan siswa kelas IX di MTs. Riyadlus Sholihin Rejing
Probolinggo?.
Peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan
deskriptif. Yaitu penelitian yang menekankan pada pemahaman tentang fenomena
yang dipahami oleh subjek penelitian dan menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari subjek penelitian. Pengumpulan data yang
digunakan dengan cara pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, kemudian
penarikan kesimpulan dan verifikasi, dalam penelitian ini yang menjadi instrumen
adalah peneliti sendiri dan objek penelitiannya adalah guru wali kelas sebagai
konselor dan 3 orang siswa kelas IX.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa 1). Gambaran
kedisiplinan kelas ix rendah yang ditandai dengan keabsenan, pulang duluan dan
terlambat kedatangannya ke sekolah 2). pelaksanaan layanan konseling individu
dalam meningkatkan kedisiplinan siswa kelas IX di MTs. Riyadlus Sholihin
menggunakan beberapa tahapan yakni tahap awal, tahap tengah (inti) dan tahap
akhir dengan menggunakan metode direktif, dan menurut peneliti layanan
bimbingan konseling ini kurang berhasil dikarenakan tidak adanya perubahan
pada siswa, dan perubahan yang ada hanya diawal setelah dilakukannya kegiatan
bimbingan konseling individu, dan adanya kesenjangan tujuan antara konseli dan
konselor yang disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: kurangnya pemahaman
orang tua dalam pendidikan dikarenakan rendahnya status pendidikan mereka
sehingga mereka menganggap pendidikan kurang signifikan untuk mereka,
bahkan lebih memilih anak membantu pekerjaan orang tua, sehingga membuat
tujuan antara pihak sekolah dan orang tua bertolak belakang, serta circle
pertemanan yang kurang baik, dan rendahnya ekonomi keluarga.
viii
ix
KATA PENGANTAR
wakili prakata ini. Tanpa anugrah rahmat, pertolongan serta bimbingan dari Allah
SWT, usaha apapun termasuk penulisan skripsi ini dengan judul “Layanan Bimb-
kecuali tanpa kehendaknya dengan keadaan yang terbaik dan dimudahkan dalam
segala prosesnya.
Sholawat serta salam yang tak akan pernah terpisahkan setelah ucapan
hamdalah ini kepada kekasih Allah nabi Muhammad SAW. Teladan terbaik, pen-
sepanjang zaman.
Dalam penyusunan skripsi ini banyak pihak yang telah membantu dalam
ix
x
habib Segaf hasan baharun, M.H.I dan para wakil rektor atas segala
layanan dan fasilitas yang telah diberikan selama penulis menempuh studi.
dan dosen koordinator BKI banat Ustadzah Savvy dian faizati, M.Hi atas
ssyarifah Dr.fatimah bintu Al-habib zain Bin syeikh Abu bakar sebagai
wadda’wah yang tidak bisa disebutkan satu persatu tanpa mengurangi rasa
hormat kami yang telah mendidik dan memberi wawasan ilmu yang tak
mampu kami balas dengan apapun dan memberi kemudahan selama dalam
menyelesaikan studi.
7. Teruntuk orang tua yang tak pernah bosan untuk memberi semangat dan
lu memberikan supportnya.
x
xi
Dan terima kasih untuk masa lalu yang mengajarkan agar masa depan
skripsi ini senantiasa mendapat balasan dari Allah SWT. Akhirnya dengan
segala kerendahan, semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat bagi pem-
Jauharatul Badriya
Nim. 2018.85.32.0026
xi
xii
DAFTAR ISI
MOTTO................................................................................................................... ii
PERSEMBAHAN .................................................................................................. iii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ iv
NOTA PEMBIMBING ........................................................................................... v
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... vi
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ........................................ vii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 6
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 7
E. Definisi Istilah .............................................................................................. 8
BAB II ..................................................................................................................... 9
KAJIAN PUSTAKA ............................................................................................... 9
A. Penelitian Terdahulu .................................................................................... 9
B. Kajian Teori ............................................................................................... 12
1. Bimbingan Dan Konseling Individu ....................................................... 12
a. Pengertian Konseling Individu............................................................12
b. Tujuan Layanan Bimbingan Konseling..................................... ........14
c. Fungsi Bimbingan Konseling Individu..............................................15
d. Prinsip Bimbingan Konseling Individu..............................................16
e. Metode Layanan Bimbingan Konseling.............................................17
f. Tahapan Konseling Individu................................................................20
xii
xiii
xiii
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Kerangka Berfikir ....................................................................................... 34
Data Informan ....................................................................................................... 36
Struktur Organisasi Mts. Riyadlus Sholihin.......................................................... 45
Data Sarana dan Prasarana……………………………………………………….46
Profil Konseli…………………………………………………………………….48
Gambaran Rendahnya Kedisiplinan Siswa Kelas IX di Mts. Riyadlus Sholihin Re-
jing Tiris Probolinggo…………………………………………………………97
DAFTAR LAMPIRAN
Draf wawncara konseli atau siswa ........................................................................... .
Dokumentasi wawancara .........................................................................................
Draf wawancara dengan guru dan kepala sekolah…………………………………
Dokumentasi wawancara dengan guru dan kepala sekolah………………………...
Surat izin penelitian………………………………………………………………...
Surat rekomendasi penelitian……………………………………………………….
Dokumentasi siswa…………………………………………………………………
Biodata peneliti……………………………………………………………………..
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kedisiplinan atau disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk
pakan bagian penting dalam pendidikan, baik dalam konteks pendidikan formal,
merupakan hal yang sudah umum dan sering terjadi, baik di dalam lingkungan
beriman hendaknya patuh dan taat terhadap peraturan dalam tujuan yang baik itu
hukumnya wajib, bukan hanya mentaati peraturan dari Allah namun juga patuh
dan mentaati peraturan yang dibuat oleh ulama dan pemerintah, sebagaimana yang
Artinya: "wahai orang-orang yang beriman taatilah Allah dan rosul (Muham-
mad) dan ulil amri (pemegang kekuasaan) diantara kamu… (Q.S. an-nisa: 59).
1
Syamsul Kurniawan, pendidikan Karakter, Konsepsi Dan Implementasinya Secara Terpadu Di
lingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi, dan Masyarakat. (Yogyakarta:Ar-Ruzz Media,
2013). H. 136.
1
2
maka sikap atau perbuatan yang dilakukan bukan lagi dirasakan sebagai beban,
aku disiplin maka akan memberikan dampak yang baik bagi keberhasilan dirinya
pada masa depannya, begitu pula sebaliknya. Kesadaran diri berfungsi sebagai
pemahaman diri bahwa disiplin dianggap penting bagi kebaikan dan keberhasilan
dirinya, selain kesadaran diri menjadi motif sangat kuat bagi terbentuknya
disiplin2. Adapun salah satu contoh kedisiplinan yang ada di Madrasah Riyadlus
Sholihin rejing ini adalah keharusan bagi siswa-siswi untuk datang ke sekolah te-
pat pada waktunya dengan mengikuti kegiatan membaca surat Al-Waqi’ah dan
sholat dhuha berjama’ah yang kemudian diiringi apel bersama dengan kepala
sekolah atau guru yang bertugas sebelum memasuki masing-masing kelas, Namun
tata tertib yang berlaku di sekolah diantaranya kurangnya siswa menyadari akan
gennya belajar bagi seorang siswa untuk menentukan masa depannya 3, ada be-
berapa dari mereka yang sekolah hanya mengikuti kebiasaan kebanyakan orang
2
Suci Almunawirun “Analisis Faktor-Faktor Penyebab Ketidakdisiplinan Belajar Di Sekolah
SMPN 4 Jerowaru” Skripsi, (Mataram: Universitas Islam Negeri Mataram, 2022). H. 15.
3
Fitriani “Faktor Penyebab Rendahnya Kedisiplinan Siswa Dan Upaya Penanggulangannya Di
SMK Negeri 1 Sidenreng Rappang”, skripsi, (Makassar: UIN Alauddin makassar, 2010), H. 73.
3
Di samping itu dukungan dan kesadaran orang tua juga penting terhadap
pendidikan anak, sebab keberhasilan pendidikan seorang anak tidak bisa lepas
dari peran orang tua sebagai guru pertama yang memperkenalkan pendidikan di-
jadi pijakan awal bagi mereka untuk menapaki jenjang-jenjang pendidikan beri-
kutnya, sehingga orang tua memiliki peran yang cukup penting dalam
karakter yang baik, agamis, dan juga humanis. Namun tidak sedikit yang me-
mahami tentang ini disebabkan kurangnya bekal pendidikan bagi orang tua, se-
hingga tidak sedikit orang tua yang bertolak belakang dalam mematuhi ketertiban
yang dibuat oleh sekolah, khususnya yang tinggal di pedesaan sebab warganya
belum terlalu menyadari arti penting pendidikan dan pola pikir yang masih seder-
hana dan masalah ekonomi yang dihadapi masyarakat, misal, pada waktu yang
ditentukan sekolah untuk hadir di sekolah pada jam 07.00 digunakan untuk
hanya untuk menjaga kondisi suasana belajar dan mengajar berjalan dengan
lancar, tetapi juga untuk menciptakan pribadi yang kuat dengan tetap berdisiplin
4
hadap kelanjutan masa depan siswa tersebut, seperti tidak lulus tepat pada wak-
tunya, tidak bisa mencapai masa depannya, sulit menggapai cita-citanya, bahkan
bisa-bisa akan dipecat dari pekerjaanya suatu saat nanti. Adapun faktor penyebab
tidak segera diatasi akan berdampak negatif bagi perkembangan dan prestasi
siswa di sekolah bahkan pada masa depannya nanti, karena pada dasarnya sikap
disiplin merupakan awal dari sebuah kesuksesan masa depannya yang harus
dibentuk dan dilatih pada diri siswa agar dirinya berhasil dalam segala aspek.
Maka kasus minimya kedisplinan yang terjadi tidak boleh dibiarkan begitu
saja, karena jika permasalahan ini dibiarkan terjadi, masalah ini akan terus ber-
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Maka tujuan-
tujuan tersebut tidak akan terlaksana tanpa adanya sebuah kedisiplinan. Sehingga
4
Faujiah, “Hubungan Antara Disipln Belajar Dengan Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganega-
raan Pada Siswa Kelas V SDN Moncobalang II Kec. Barombong, Kab. Gowa” skripsi, (Makassar:
Unevirsitas Muhammadiyah makassar, 2017), H. 10.
5
sesuai dengan hakikat kemanusiaan dengan berbagai potensi dalam segi kejiwaan,
layanan dan bimbingan konseling dilaksanakan oleh konselor atau guru bimb-
ingan dan konseling sesuai tugas pokoknya dalam upaya membantu tercapainya
tujuan pendidikan nasional, dan khususnya membantu peserta didik atau konseli
mencapai perkembangan diri yang optimal, mandiri, sukses, sejahtera, dan baha-
perkotaan, mereka juga harus merasakan kemajuan tersebut. Salah satunya dengan
yang ada, dikarenakan kurangnya perhatian dari orang tua. Maka hal ini disa-
yang unggul karena siswanya banyak yang berprestasi dibidang seni maupun
pengetahuan, maka jika siswanya banyak yang disiplin, diharapkan banyak juga
yang berprestasi karena siswa dapat memanejemen waktu dengan baik, me-
maksimalkan potensinya dll. Dan hal inipun dapat menambah rasa bangga
dalam meningkatkan kedisiplinan siswa, yang membuat peneliti tertarik untuk un-
5
Ahmadi, A., & Rohani, A., "Bimbingan Dan Konseling Belajar". (Jakarta:Renika Cipta.2000). H.
6
Oleh karena itu penting kiranya penelitian ini diadakan untuk meningkat-
siswa yang berkualitas dari segi moral maupun intelektual. khususnya kelas IX,
karena permasalahan akan ketidakdisiplinan yang terjadi lebih banyak terjadi pada
siswa kelas akhir ditingkat tsanawiyah ini, sehingga peeneliti memilih kelas IX
Sebagai penegasan dari apa yang telah dibahas dalam latar belakang masa-
lah, pada bagian ini perlu dikemukakan rumusan-rumusan masalah sebagai beri-
kut:
Probolinggo?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis
seling.
2. Secara praktis
E. Definisi Istilah
terdapat istilah yang perlu dijelaskan pada bagian tersebut. Hal ini sangat diper-
lukan agar dapat terlihat dengan jelas batasan-batasan masalah yang akan dibahas
dan penelitian ini akan menjadi lebih fokus, adapun istilah-istilah tersebut sebagai
berikut:
Layanan bimbingan konseling di sekolah ini dilakukan oleh guru wali ke-
las atau guru yang bertugas dan bertanggung jawab, sehingga peneliti
guru wali kelas atau guru yang bertugas dan bertanggung jawab.
b. Kedisiplinan siswa
Kedisiplinan siswa yaitu suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui
ditetapkan oleh pihak sekolah agar proses kegiatan belajar berjalan sesuai
dengan tujuannya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
mempunyai relevansi terhadap topik yang akan diteliti yaitu guna menghindari
adanya kesamaan kajian atau perilaku plagiat yang berujung pada pembekuan
penelusuran internet, maka akan ditetapkan kata kunci yang sejenis, sebagai usaha
9
10
kepada peserta didik arti pentingnya kedisiplinan bagi dirinya dalam ke-
2. Hasil penelitian Sherly Yunita dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
metro 2020, dalam skripsinya yang berjudul “Peran Guru bimbingan dan
dengan sumber data primer pada penelitian ini adalah guru bimbingan
6
Yahya Maghfiroh “Layanan Konseling Individu untuk Meningkatkan Kedisiplinan Peserta Didik
Kelas vii di SMP NEGERI Bandar Lampung Tahun Ajaran 2020/2021”Skripsi, (Lampung: UIN
Raden Intan Lampung, 2021).
11
serta nasihat. Dan upaya yang dilakukan guru Bimbingan Konseling dalam
kelompok.7
lakukan adalah lokasi penelitian, dan lebih fokus terhadap peran guru BK
nan siswa.
3. Hasil penelitian Bayu Aji Dwi Apriatmoko dari universitas islam negeri
raden intan lampung 2019, dalam skripsinya yang berjudul “Upaya guru
rasah Aliyah Mathla’ul Anwar Bandar Lampung yang terletak di Jalan Un-
tung Suropati Gang Famili I No. 09 Labuhan Ratu Raya Kota Bandar
7
Sherly Yunita “Peran Guru Bimbingan Dan Konseling Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Siswa
Di MTS.muhammmadiyah Metro”, Skripsi, (lampung: Institut Agama Islam Negeri metro, 2020).
12
vidu dengan melalui tiga tahapan, tahap awal, tahap inti dan tahap akhir. 8
B. kajian Teori
berasal dari bahasa inggris “to counsel”, yang secara etimologi berarti
8
Bayu Aji Dwi Apriatmoko, “Upaya Guru Bimbingan Konseling Dalam Meningkatkan Kedisipli-
nan Di Madrasah Aliyah Mathla’ul Anwar Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2019/2020” skripsi
(Lampung : Universitas Islam Negeri Raden Intan,2019).
9
Jamal Ma’mur Asmani, Panduan Efektif Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Jogyakarta: Diva
Press, 2010), h. 31.
13
“to give advice” atau memberi saran dan nasehat.10 Dalam praktik, dan
bebannya.12
10
Jamal Ma’mur Asmani, Panduan Efektif Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Jogyakarta:
Diva Press, 2010), h. 31.
11
Tohirin. Bimbingan dan Konseling di sekolah dan madrasah. (Jakarta. PT Raja Grafindo Per-
sada, 2013). h. 1.
12
Nur Hidayah, Bimbingan Konseling Dalam Perspektif Islam, Skripsi (Palopo: IAIN Palopo,
2019). h. 24.
13
Hadari Nawawi, Administrasi dan Organisasi Bimbingan dan penyuluhan, (Pontianak, Balai
Aksara, 1982), h. 26
14
lakunya.16
kesehatan mental.
14
Prayitno & Erman Anti, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013),
H. 105
15
Hallen, bimbingan dan konseling, (jakarta: Quantum teaching, 2005), H. 84.
16
Hendrarno, Bimbingan & Konseling, (Semarang: Swadaya Manunggal, 2003), H. 24.
17
Henni Syafriana N. & Abdillah, Bimbingan Konseling “Konsep, Teori Dan Aplikasinya” (Me-
dan: Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia (LPPPI), 2019). H. 9.
15
1) Fungsi Pemahaman
tang diri siswa, lingkungan siswa, dan lingkungan yang lebih luas
2) Fungsi pencegahan
3) Fungsi Pengentasan
yang ada pada diri individu, baik hal itu merupakan pembawan
hal-hal yang dimaksudkan tetap utuh, tidak rusak dan tetap dalam
tersendiri.
2) Manusia itu unik, tidak ada manusia atau individu yang sama,
19
Prayitno & Erman Anti, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013),
hal. 215.
20
Miazan Adillah Ahmad Ibrahim dan Halimatn Halaliah Mokhtar, “Koseling Individu Apa Dan
Bagaimana”, (Selangor:Fajar Bakti Sdn. Bhd, 2006), H. 5-8.
17
untuk mencapai tujuan tertentu dengan efisien. Dalam hal ini konselor
berikut21:
1) Nonderictive Method
21
Samsul Munir Amin, “Bimbingan Dan Konseling Islam”, (jakarta: Amazah, 2010). H. 75-79.
18
2) Directive Method
bakat dan akan menjelaskan arti dari hasil testing tersebut. Sejak
tionship”.
3) Metode eklektif
adalah peristiwa yang telah berlangsung dan memberi makna bagi pe-
sangat bermakna dan berguna dari awal hingga akhir, menurut Tohirin
proses konseling secara umum terbagi atas tiga tahap yaitu: pertama,
Berikut penjelasannya:24
22
Sofyan S. Willis, Konseling Individual Teori Dan Praktek, (Bandung: CV. Alfabeta, 2007). H.
50.
23
Tohirin, Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah, (Jakarta: Raja Wali pers, 2013),
24
Sofyan S. Willis, Konseling Individual Teori Dan Praktek, (Bandung: CV. Alfabeta, 2007). H.
51.
21
klien atas dasar isu, kepedulian, atau masalah klien. Proses kon-
a) Keterbukaan konselor
ing individu.
4) Menegosiasikan kontrak
tidak keberatan.
23
3) Tahap akhir
2. Kedisiplinan Siswa
Pengertian Disiplin
Secara etimologis “disiplin” berasal dari bahasa latin yakni, “desclipi-
lam bahasa inggris kata disiplin disebut “discipline”, yang berarti:1) tertib,
Disiplin adalah sikap mental yang tercermin dalam perbuatan atau ting-
berlaku dengan penuh tanggung jawab tanpa paksaan dari siapa pun.27
25
Sofan Amri, “Pengembangan & Model Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013”, (Jakarta: PT.
Prestasi Pustakaraya, 2013), hal. 161.
26
Muchdarsyah Sinungan,”Produktivitas Apa Dan Bagaimana”, (Jakarta : PT. Bumi Aksara,
2014), h. 146.
27
Sugeng Haryono, “Pengaruh Kedisiplinan Siswa dan Motivasi Bealajar Terhadap Prestasi
Bealajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi, Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan”. Vol.3, No.
3, 2016, h. 264.
25
Dari uraian diatas maka disiplin dapat diartikan sebagai tindakan yang
menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan pera-
dari kesadaran atas tanggung jawab yang ada pada dirinya dan dengan
menjalankannya tanpa ada paksaan dari orang lain, sehingga apapun yang
apa yang ingin dicapainya. Oleh karena itu apapun yang terkait dengan si-
kap disiplin itu tujuannya untuk mengarahkan siswa agar dalam dirinya
Tujuan Disiplin
Tujuan disiplin ialah membentuk prilaku sedemikian rupa hingga
beda-beda antara anak yang satu dengan anak yang lain. Ada yang tingkat
disiplin bagi anak maupun peserta didik adalah proses perkembangan yang
26
dipengaruhi oleh beberapa faktor baik datang dari luar (eksternal) maupun
gitu banyak tujuan disiplin. Berikut ini beberapa hal tujuan disiplin yaitu:
Fungsi Disiplin
Disiplin sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap siswa. Disiplin men-
berdisiplin, yang akan mengantar seorang siswa sukses dalam belajar dan
kelak ketika kerja. Adapun fungsi disiplin secara umum adalah sebagai
berikut: 29
1) Bagi diri sendiri. hidup lebih terarah dan tertundanya dari perbuatan
kenistaan
direncanakan.
Dengan begitu, hubungan antara individu satu dengan yang lain men-
Disiplin dengan motif kesadaran diri ini lebih baik dan kuat. Dengan
bagi kebaikan dan kemajuan diri. Sebaliknya, disiplin dapat pula ter-
8) Hukuman. Tata tertib sekolah biasanya berisi hal-ha1 positif yang ha-
rus dilakukan oleh siswa. Sisi lainnya berisi sanksi atau hukuman bagi
yakni peraturan bagi guru-guru, dan bagi para siswa, serta peraturan-
pendidikan.
Ciri-Ciri Disiplin
Disiplin sangat perlu di miliki oleh setiap individu termasuk siswa di
sekolah. Banyak manfaat yang akan kita rasakan apabila kita memiliki si-
fat disiplin. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri siswa yang dikatakan
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa segala bentuk pril-
aku yang muncul akibat disiplin adalah prilaku yang baik. Dalam pelaksa-
naannya disiplin tidak ada unsur paksaan dari siapapun. Segala aturan dan
tata tertib yang telah ditetapkan disekolah dilaksanakan oleh siswa tanpa
siswa dapat belajar secara optimal. Kondisi semacam ini bisa terjadi jika
akan segera menyesuaikan diri dengan situasi di sekolah. Jika situasi se-
Disiplin tidaklah terbentuk begitu saja, ada beberapa cara dalam mem-
cakup hukuman yang berat bila terjadi kegagalan memenuhi standar dan
30
Otong Sutisna, Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,
1983), h.111.
31
Eka Prihatin, Menejemen Peserta Didik, (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 93-97.
30
sedikit, atau sama sekali tidak adanya persetujuan, pujian atau tanda-
Disiplin permisif memiliki arti sedikit disiplin atau tidak disiplin. Biasa-
secara sosial dan tidak menggunakan hukuman dalam hal ini tidak diberi
batas atau kendala yang mengatur apa saja yang boleh dilakukan, mereka
mereka sendiri.
hukuman badan.32
Crow yang disadur oleh Siti Meichati ialah “pelanggaran tertentu adalah
32
Ali Imron, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011). h. 73.
31
bentuk perilaku yang disimak secara langsung oleh siswa dalam kegiatan
pat pada waktu mulai pelajaran. Disamping itu juga secepatnya men-
gontrol atau mengoreksi dan memberi hasil pekerjaan ulangan dan se-
terusnya.
1) Faktor Internal
Faktor internal ialah faktor yang berasal dari dalam individu itu
33
Siti Meichati (Penyadur) Crow And Crow,” Ilmu Pendidikan”, (Yogyakarta : FIP IKIP,1982), h.
30.
32
lingkungan yang lebih luas lagi. Oleh karena itu, dalam menanamkan
potensi dan kepribadian yang berbeda antara yang satu dan yang lain.
Pemahaman terhadap individu anak secara cermat dan tepat akan ber-
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal ialah faktor yang berasal dari luar individu, meli-
puti:
a) Keluarga
b) Sikap pendidik
kasar, keras, tidak peduli, dan kurang wibawa akan berdampak ter-
c) Lingkungan
d) Tujuan
C. Kerangka berfikir
Tabel 1.1
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Dan jenis penelitian
berupa kata-kata tertulis, gambar dan bukan angka, yang mana data ini didapatkan
dokumentasi, maka analisa data dalam penelitian ini menggunakan metode kuali-
tatif.
kan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai
metode yang ada dalam penelitian kualitatif. Metode yang biasanya adalah wa-
34
Anwar mujahidin, (ed). Metode Penelitian Kualitatif Dibidang Pendidikan, (Ponorogo: CV.
Nata Karya, 2019). H. 3.
35
Lexy j moleong. Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), 5.
33
34
B. Kehadiran peneliti
Kedudukan peneliti dalam metode kualitatif adalah peran utama. Peneliti berperan
sebagai perencana, analisis, pelaksana pengumpul dan penafsir data pada akhirnya
peneliti yang sebagai pelapor hasilnya. Dalam penelitian kualitatif peneliti harus
berinteraksi dengan lingkungan baik manusia maupun non manusia yang ada da-
kehadirannya diketahui atau tidak diketahui oleh subjek penelitian. Ini berkaitan
dengan keterlibatan penelitian dalam kegiatan penelitian, apakah terlibat aktif atau
pasif.36
waktu-waktu yang telah ditentukan, baik yang terjadwal maupun tidak, sesuai
36
Wahidmurni, Pemaparan metode penelitian kualitatif, (Malang: UIN Malang, 2017), h. 5.
35
dengan informan yang menjadi sumber data supaya data-data yang diperoleh
benar-benar valid.
Sumber data yang utama dalam penelitian kualitatif adalah sumber data dari
kata-kata, tindakan dan selebihnya adalah data tambahan seperti dari dokumen
dan lain sebagainya. Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subyek
dari mana data dapat diperoleh. Terdapat dua jenis sumber data yaitu sumber data
dapat melalui wawancara, jajak pendarat dan lain-lain. Sumber data penelitian
yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya yang berupa wawancara,
jajak pendapat dari individu atau kelompok (orang) maupun hasil observasi
Tabel 2.2
diperoleh melalui instansi yang bergerak dibidang pengumpulan data seperti Ba-
36
dan Pusat Statistik dan lain-lain. Sumber data penelitian yang diperoleh melalui
media perantara atau secara tidak langsung yang berupa buku, catatan, bukti yang
telah ada, atau arsip baik yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan
secara umum.
1. Pengamatan (Observasi).
Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
mengamati secara langsung keadaan atau situasi dari subjek penelitian. Data hasil
observasi bukan hanya dilihat dari sikap subjek peneliti saja, tetapi ada banyak
faktor yang harus diperhatikan. Bisa dikatakan observasi ini merupakan teknik
penelitian yang sangat kompleks, karena tidak hanya terpaku pada satu fenomena
saja. Teknik observasi lebih cocok apabila digunakan untuk penelitian terkait
gejala-gejala alam, perilaku manusia, dan lainnya. Teknik ini juga sangat cocok
untuk mencari data-data yang subjek penelitiannya tidak terlalu besar, jadi subjek
informasi tentang gejala atau fenomena secara sistematis dan didasarkan pada
pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan bimbingan konseling yang sedang ber-
langsung, namun akan dilakukan oleh guru wali kelas atau yang bersangkutan.
37
Sugiyono, Metode Penelitian pendidikan kuantitatif, kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2015). H. 329.
37
seperi lembar observasi, instrument yang digunakan dalam observasi dan alat tulis
terlampir.
2. Wawancara (interview)
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data dengan
wancara yang jelas. Jadi sebelum mengadakan wawancara peneliti akan membuat
draf pertanyaan serinci mungkin untuk ditanyakan kepada subjek wawancara. In-
formasi apa yang dibutuhkan, sudah ditulis lengkap dalam draf pertanyaan yang
dibuat. Jadi peneliti tidak akan kebingungan mencari pertanyaan yang akan di-
terutama jika peneliti belum begitu ahli dalam melakukan penelitian, disarankan
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik dalam pengumpulan data yang tidak langsung di-
kan catatan tertulis yang isinya adalah sebuah pernyataan tertulis yang disusun
oleh seorang atau lembaga untuk keperluan pengujian suatu peristiwa dan berguna
38
bagi sumber data, informasi, bukti suatu fakta yang tidak mudah untuk di-
peroleh.38
untuk memperoleh data-data yang berbentuk catatan, transkip, buku, dan lain se-
bagainya yang akan peneliti dapatkan secara langsung dari pihak madrasah,
khususnya kelas IX yang sedang diselenggarakan oleh guru yang terkait dan juga
ideal metode pengumpulan data diatas dilakukan secara hirarkis, akan tetapi prak-
data yang terkumpul. Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data
yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, dokumen pribadi,
dokumen resmi, gambar foto, dan sebagainya. 39 Hal ini diupayakan agar peneliti
38
Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), hlm. 183.
39
Anwar mujahidin, (ed). Metode Penelitian Kualitatif Dibidang Pendidikan, (Ponorogo: CV.
Nata Karya, 2019). H. 39.
39
disajikan kepada orang lain dengan lebih jelas tentang hasil yang didapatkan dari
lapangan.
kan pada hal-hal yang penting, serta dicari tema dan polanya. Data yang telah
suatu bentuk yang padu dan mudah difahami. Dengan penyajian data, maka
diorganisasikan secara garis besar dalam bentuk sketsa, sinopsis, matriks atau
dalam bentuk lainnya, sehingga bentuknya terlihat utuh yang diperlukan da-
penyajian data dalam penelitian ini yaitu teks yang bersifat naratif.
rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin saja tidak. Hal
ini karena masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif bersifat
merupakan temuan yang baru yang sebelumnya belum pernah ada atau
40
Anwar mujahidin, (ed). Metode Penelitian Kualitatif Dibidang Pendidikan. (Ponorogo: CV.
Nata Karya,2019). H. 43.
40
yang muncul dari data untuk menguji validitas makna tersebut. Apabila pen-
oleh data yang tepat, maka dapat dijadikan sebagai kesimpulan yang kredibel.
BAB IV
lembaga yang didirikan pada tahun 1994 dari beberapa lembaga yang
dimiliki KH. Moh. Anwar yang terletak di desa rejing jln.sumur bor,
kitpun agar memudahkan peserta didik yang tidak mampu, maka Mad-
itu Madrasah ini didirikan atas dasar dukungan dari guru beliau yang
Sholihin.
42
43
Rejing :
a. Visi Madrasah
b. Misi Madrasah
c. Tujuan Madrasah
c. Alamat madrasah
Desa : Rejing
Kecamatan : Tiris
Kabupaten : Probolinggo
Biro Kependidikan
MUHLIS S.Pd
peneliti:
Tabel 3.2
Data sarana dan prasarana
2 Lab komputer 1
3 Perpustakaan 1
47
4 Musholla/Masjid 2
7 Ruang Guru 1
10 Ruang Tamu 1
11 Ruang UKS 1
12 Ruang BP/BK 1
13 Ruang OSIS 1
wakil kepala sekolah bidang kurikulum, tugas Waka kurikulum memiliki ke-
b. Mata pelajaran yang akan diberikan pada siswa sesuai dengan ku-
rikulum 2013.
Umur : 44 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Jabatan : Wali kelas (Konselor), Wakil Kepala Sekolah.
Tabel 3.3 Profil Konseli
Nama TTL Umur Kelas Alamat
MS Probolinggo, 11 maret 2008 15 ix Liprak kidul
RM Probolinggo, 28 maret 2008 15 ix Rejing kulon
RR Probolinggo, 13 Agustus 16 ix Liprak kidul
2007
“saya sring tidak masuk sekolah, bisa dihitung dalam sepekan hanya
3 kali masuk sekolah, kadang saya berjualan bakso kalo waktunya
memang mengharuskan untuk berjualan, misalkan ketika ada orang
hajatan, jadi kesempatan juga mumpung ada orang hajatan, otomatis
pengunjungnya juga rame”
kebutuhan jualannya,
“iya kemaren yang pas saya gak masuk itu disuruh emak saya nganter
ke pasar, belanja barang-barang jualan, emak minta anternya pagi-
49
pagi biar dapet semua barang ingin dibeli, ya karna emak yang minta
saya mau aja”
“waktu pak guru tau tentang itu, kan pertamanya saya lama gak
masuk, akhirnya dipanggil ke ruang bk, ditanyain kenapa gak masuk,
ya saya ngasi tau ke pak guru kalo disuruh nganter emak ke pasar
buat belanja,”.
“iya sempat kemaren saya papasan sama pak guru waktu mau jualan,
soalnya ada parloannya orang di tegalwatu itu, jadinya saya jualan
enggak masuk sekolah, gara-gara itu pak guru kerumah nanyain ke
orang tua saya, kenapa saya gak masuk sekolah, tapi jualan bakso”.
“saya sempat juga kemaren terlambat dateng, jadinya sama pak guru
disuruh berdiri sambil ngaji di depan kelas, harusnya datengnya itu
sebelum sholat dhuha, pas anak-anak lagi ngaji, tapi saya datengnya
setelah apel, jadinya saya kena hukuman”
50
rumahnya.
“iya kemaren saya gak sekolah 3 hari habis dilarang masuk kelas,
disuruh pulang sama pak guru, gara-gara telat dateng, terus
besoknya saya enggak masuk lagi, soalnya saya ngira hari libur,
makanya saya enggak masuk”.
b. Informan RM
RM adalah salah satu siswa kelas IX, ia anak pertama dari 2 ber-
merasa sumpek dan bosan dengan omelan ibunya, sehingga dia lebih
“saya lebih sering nginep di rumah nenek, soalnya kalo sama nenek,
enggak terlalu banyak ngomel, kalo di rumah saya sumpek, ibu tuh
ngomelnya diulang-ulang, terus kalo di rumah saya gak bisa kemana-
mana, saya enggak boleh keluar rumah atau main gitu, mangkanya
saya di kasih hp, biar gak kemana-mana”.
“iya pak guru ngasih hukuman gara-gara sering telat, sama pernah
bolos juga, terus dipanggil ke ruang bk dan ditanyain kenapa
ngelanggar tata tertib dan alasannya juga”.
kelas, bahkan lebih malu lagi jika ada siswi yang melihatnya.
“iya itu, kalo saya gak boleh keluar rumah, saya gak keluar rumah,
sama kalo disuruh-suruh ke toko beli-beli sembako gitu, apapun yang
disuruh ibuk sama nenek saya kerjain “.
selalu dipingit.
”iya saya pernah berkelahi sama temen, gara-gara dianya juga yang
ngolok-ngolokin saya anak mama, ya saya malu, terus saya tantangin
aja dia kalau emang dia berani, biar dia juga bisa diem, tapi disitu
yang disalahin juga saya, tapi ada faedahnya saya berkelahi sama
temen saya itu, soalnya saya dipanggil keruang bk, terus dikasih
saran sama pak guru biar saya bisa keluar rumah, dan orang tua saya
mempercayai saya”.
c. Informan RR
“iya, saya sering pulang duluan soalnya saya enggak punya sepeda
sendiri, kalau saya tidak ikut pulang, nanti saya pulangnya jalan ka-
ki”.
“jarak rumah ke sekolah ya jauh sekali kalo jalan kaki, soalnya ru-
mah saya diliprak, sini kan rejing”
ilih untuk berbohong, karena jika ia jujur bisa jadi ia tidak akan di-
ke sekolah,
“awalnya pak guru selalu nanyain kenapa kok saya sering pulang du-
luan, tapi kan saya taku tkalo jujur, nanti teman saya juga dipanggil
ke ruang bk, dan nantinya saya gak bakal boleh lagi nonot sama dia,
soalnya saya gak punya sepeda sendiri, pernah dulu saya punya
sepeda tapi sekarang udah dijual, soalnya waktu itu keluarga saya
lagi butuh uang, bapak saya ada dibali, kerja bangunan disana dan
enggak pulang kecuali lebaran, itupun kalo pulang, ya kalo biayanya
gak cukup bapak gak biasa pulang”
tuanya.
“ya kalo saya pulang duluan saya pulangnya ke rumah temen biar
gak dimarahin sama emak, tapi waktu itu pak guru ke rumah, jadinya
emak tau sendiri kalo saya pulang bukan pada waktunya”
41
Wawancara dengan bapak anto selaku wali kelas ix melalui via telephon, sabtu 11 februari 2023
15.00.
56
pembimbing.
Namun tidak semua siswa yang ada berprilaku kurang disiplin ter-
mereka salah satunya adalah siswa yang duduk di kelas IX. Se-
“Dari beberapa siswa yang ada, diantara kelas vii, viii dan ix dalam
hal ketidakdisiplinan ini banyak terjadi pada anak kelas akhir, yaitu
kelas ix karena, sebagaimana yang terjadi diantara siswa yang paling
berpeluang dalam hal rendahnya kedisiplinan adalah kelas akhir (ke-
las ix) karena mereka merasa bahwasanya ‘oh..saya ini sudah senior
diantara adek-adek kelas’”.
42
Wawancara dengan bapak kepala sekolah melalui via telepon, sabtu 11 februari 2023 jam
20:10.
57
mereka tentang hal ini dan rendahnya ekonomi keluarga yang mem-
“Orang tua peserta didik itu merasa atau beranggapan bahwa seben-
tar lagi anak saya akan lulus, sehinga kurang memperhatikan anak
khususnya dari segi psikologisnya”44
43
Wawancara dengan bapak anto selaku wali kelas ix melalui via telephon, sabtu 11 februari 2023
14:15.
44
Wawancara dengan bapak kepala sekolah melalui via telepon, sabtu 11 februari 2023 jam
20:23.
58
Bahkan dari sangat kurangnya perhatian orang tua peserta didik pada
belajar hal ini diketahui dari apa yang disampaikan wali murid kepada
Maka atas dasar hal ini pihak sekolah memberikan tindakan agar
siswa masih tetap melanggar untuk kesekian kalinya maka siswa akan
TU :
45
Wawancara dengan bapak anto selaku wali kelas ix melalui via telephon, sabtu 11 februari 2023
14:15.
46
Wawancara dengan bapak kepala sekolah melalui via telepon, ahad 12 februari 2023 jam
13:35.
59
oleh guru yang bertanggung jawab atau guru yang bertugas agar siswa
salah serius yang harus diatasi dan tidak boleh terulang kembali. Pem-
berian bimbingan diberikan oleh bapak Anto selaku wali kelas IX.
yang mana bimbingan yang diberikan oleh semua guru yang mengajar di
MTs. Riyadlus Sholihin ini terutama bagi masing-masing guru wali kelas
60
“Bimbingan dan arahan selalu diberikan wali kelas kepada anak didik
masing-masing sekaligus evaluasi terhadap perkembangan anak didik
baik itu terhadap sikap maupun pembelajarannya, khususnya ketika wak-
tu-waktu kosong atau ketika guru yang berjadwal sedang ada ha-
langan”47
mereka patuhi, hal ini sesuai dengan penyampaian bapak Kusnadi selaku
kepala sekolah :
beberapa tujuan, selain dari agar anak didik itu dapat mengembangkan
47
Wawancara dengan wali kelas viii melalui via telepon, ahad 12 februari 2023 jam 20:40.
61
tan masalah yang dialami bukanlah hal yang serius yang berhubungan
dengan peserta didik tersebut supaya bekerja sama guna mengentaskan si-
“kalau masalah komitmen sepertinya memang harus ya.., karena jika tid-
ak ada komitmen anak-anak hanya merasa pemanggilan siswa ke ruang
bk hanyalah pemanggilan biasa, dan tidak merasa bahwa mereka benar-
benar dalam keadaan salah” .
adil dengan peserta didik agar peserta didik tidak merasa terlalu terkekang
dan juga bertangung jawab atas komiten yang telah disepakati besama. Ju-
62
ga keputusan ini diketahui orang tua peserta didik, untuk mencegah adan-
“jadi adanya peraturan dan konsekuensi yang diterima peserta didik su-
dah kami sosialisasikan kepada para orang tua agar peraturan ini
diketahui kedua belah pihak yakni pihak sekolah dan orang tua peserta
didik”48
pembimbing dan konseling bekerja sama dengan wali kelas dan guru mata
“jadi, agar tujuan ini benar-benar optimal kita mengadakan kerja sama
dengan guru-guru yang lain, juga orang tua dalam pemberian layanan
bimbingan, agar perubahan siswa benar-benar terpantau dan orang tua
juga diharapkan lebih memperhatikan terhadap prilaku anak ketika
berada dirumah agar peraturan yang diterapkan di madrasah sinkron
ketika berada dirumah, maka dengan itu kita mengunjungi rumah orang
tua peserta didik sekali dalam sebulan sekaligus bersilaturrahmi”.
Selain itu pihak sekolah berusaha bekerja sama dengan orang tua peserta
didik dalam hal ini, agar pembimbingan siswa terjadi secara sinkron dan
intens, namun hal itu tidaklah mudah bahkan kadang merekapun tak
orang tua peserta didik atas tindakan yang dilakukan oleh peserta didik,
48
Wawancara dengan kepala sekolah melalui via telepon, ahad 12 februari 2023, 20:40 .
63
namun pihak orang tua peserta didik melakukan hal yang bertolak
belakang.
“kita berusaha sebisa mungkin dalam membimbing peserta didik ini agar
benar-benar memahami tujuan pihak sekolah dalam mendidik dan
membimbing, namun orang tua ini tidak paham maksuddan tujuan kita,
kita menetapkan beberapa kedisiplinan disekolah, namun ketika anak
berada dirumah, malah menyalahi kedisiplinan yang ada disekolah,
seperti keharusan bagi siswa masuk sekolah tepat waktu, tapi orang tua
malah menyuruhnya pergi kepasar. ketika ada pemanggilan orang tua ke
sekolah, orang tua tidak mendatangi sekolah, bahkan pihak sekolah yang
mendatangi orag tua peserta didik jadi ..mau berusaha sekuat apapun
kita dalam membimbing siswa di sekolah, tapi kalau sudah dirumah
keadaannya malah bertolak belakang, ya tetep gak bisa..”.49
kan ibunya kepasar, ia tinggal dengan ibu dan ayah dari suami ibunya dan
49
Wawancara dengan bapak kusnadi selaku kepala sekolah melalui via telepon, ahad 12 februari
2023, 20.20.
64
dengan tidak masuk sekolah dengan tanpa alasan yang dapat diterima.
sekolahpun baik-baik saja. Bahkan MS tidak masuk sekolah dari 3-4 hari
mengaku bahwa ia tidak masuk, karena memang tidak ada kemauan dan
tuntutan dalam diri MS untuk memasuki sekolah, dan juga tidak merasa
bahwa hal itu adalah sebagai tanggung jawabnya sebagai seorang siswa.
dan hukuman atas prilakunya tersebut, hal itu tidak memberikan pengaruh
tidak teratasi.
sebagai berikut :
2022
hubungan baik dengan saudara MS, kegiatan yang dilakukan pada tahap
tentang masalahnya.
berlanjut pada inti permasalahnnya pada tahap ini yang pertama kali
but kepada wali murid. Sehingga konselor atau guru pembimbing hanya
tar ke pasarnya sepulang sekolah atau kalo enggak waktu libur’ gitu
ya ms”
MS mengiyakan hal tersebut dan menyetujui perjanjian yang dibuat
selor pada tahap ini antara lain : memberikan jalan ringkasnya pem-
susulan jika belum ada perubahan atas sikap dan prilaku pada MS, maka
tentang masalahnya.
berlanjut pada inti permasalahnnya pada tahap ini yang pertama kali
pengakuannya:
69
keluarganya mendatang.
disini gratis tanpa adanya bayaran spp sekolah, yang penting hanyalah
MS bisa berubah.
28 januari 2023
sebelumnya, tahapan awal, tengah dan akhir. Pada tahap awal ini
permasalahan atas laporan yang ada dari beberapa guru, jika diang-
memberikan alasan atas hal itu, ia mengaku hanya malas untuk ma-
suk sekolah
“iya maaf pak, saya tidak masuk sekolah untuk sebelumnya, saya
memang memilih untuk tidak masuk sekolah, soalnya saya males
pak, dari pada saya masuk sekolah tapi kayak kurang fokus, buat
apa saya sekolah pak, mending gak usah sekalian”
pada sekolah :
73
“ iya tidak apa-apa pak, enak aja jualan itung-itung bantu orang
tua juga, saya males sekolah bukan karena tidak suka sama guru
atau pelajarannya, iya memang males aja pak”
Dengan keadaan tersebut konselor tetap berusaha dan
konselor.
masuk berhari-hari
2023
han baru yang terjadi pada ms, berbeda dengan sebelumnya perbuatan
ikut campur mengenai hal tersebut. Namun atas permintaan dari ketua
yayasan untuk tetap membantu agar kejadian yang seperti ini tidak teru-
lang kembali.
a) Tahap awal
sebelumnya, tahapan awal, tengah dan akhir. Pada tahap awal ini
75
di luar lokasi sekolah, jika dianggap benar maka konselor atau guru
“kemaren saya itu pergi ikut teman main-main pak, terus saya
enggak enak untuk menolak permintaannya untuk ikut minum
dengan mereka, tapi saya minumnya hanya sedikit pak, tidak
banyak, mungkin untuk hal ini saya tidak akan mengulanginya lagi
pak, karena orang tua saya juga melarangnya, dan saya bisa
dipukuli jika mereka tau”50
Dengan pernyataanya, bisa terlihat ada sedikit perubahan dan
mengulanginya lagi.
“ms tau tidak ?, mabuk itu hukumnya apa, mabuk dalam islam
termasuk dosa diantara dosa-dosa besar, selain itu juga tidak
bagus untuk kesehatan, kamu ini masih muda yang mempunyai
perjalanan panjang untuk sukses yang harus kamu raih, dan tidak
hanya sebatas berjualan bakso keliling, kamu harus bisa lebih baik
dari orang tua yang sudah menyekolahkanmu, apalagi dengan
kamu mabuk seperti ini bisa membuat jelek nama baik keluargamu
dan sekolah, jangan kamu meniru orang di luar sana di perkotaan
yang anak mudanya mabuk-mabukan sana sini, karena tempatnya
memang beda, adatnya juga beda, yang ada kamu akan jadi bahan
omongan orang, akhirnya orang berdosa karna membicarakanmu,
sudahlah, benar-benar dalam mencari ilmu sampai kamu sukses,
dan yang terpenting jangan mengulangi kembali perbuatan ini,
kamu harus berjanji ya nak?!”.
Seperti biasa ms hanya mengiyakan apa yang disampaikan
c) Tahap akhir
ya, mulai tampak perubahan atas sikap MS yang dapat dilihat dari
annya.
kurang baik dan tepat, didikan orang tuanya yang tidak konsisten
di sekolah tidak akan ada orang yang akan melarang atas tindakan yang
perhatian dan didikan dari orang tua yang baik sebagaimana yang di
“dia juga berbakat dalam seni tarik suara, orangnya juga cerdas tapi
hanya saja dia orangnya pemalas, dan kadang berbuat onar dengan
kawannnya karna ia diejek temannya sebagai anak mama”52
sekolah, sehingga tidak ada alasan lagi untuk datang dengan keadaan
51
Wawancara dengan bapak anto selaku wali kelas ix, pada hari selasa, 2 mei 2023, 08:18.
52
Wawancara dengan bapak anto selaku wali kelas ix, pada hari selasa, 2 mei 2023, 08:19
79
selanjutnya.
bahwa segala yang diminta oleh anak diberikan begitu saja tanpa
yang padahal jika itu dibiarkan, akan membuat anak tidak fokus belajar,
yang mana hal tersebut terjadi pada beberapa siswa di Mts. Riyadlus
tahapan :
baik dengan klien, kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini antara lain:
permasalahannya.
yang atas laporan yang disampaikan guru yang lain, jika sudah di
RM berikut :
dihiraukan, karena yang membuat anak seperti itu adalah orang tua
“saya dilarang tua keluar rumah pak, saya tuh bosan cuma boleh main
hape saja, kalo saya ketahuan main ke luar rumah atau main sama
temen saya bakal diomelin meskipun didepan tetengga-tetangga saya
dan pasti juga di pukuli, saya itu gak suka di gituin, sebenarnya enggak
apa-apa kalo saya mau di marahin tapi yang penting jangan sampe di
depan tetangga-tetangga yang bikin saya malu pak“.
“males saya pak di rumah, soalnya saya selalu di omeli orang tua saya,
jadi saya lebih memilih bermalam di rumah nenek, soalnya gak bakal
ada yang memarahi ataupun mengomeli saya, makanya kalo di rumah
nenek saya sering kesiangan, soalnya nenek saya mikirnya gak tega
kalo bangunin saya pak”
membuktikan kepada orang tuanya bahwa dia bisa lebih baik sehingga
untuk keluar rumah, dan jika memang di suatu waktu nanti ia diizinkan
waktu agar tidak bangun kesiangan lagi, dan tidak terlambat datang ke
sekolah.
“iya pak insyaallah saya akan mencoba memperbaiki diri dan berusaha
mengatur waktu saya di rumah pak”.
kebenarannya.
84
RM mengemukakan permasalahannya.
meminta klien untuk menyusun rencana atas solusi yang telah dia
ambil.
RM menjawab:
“terus saya harus gimana pak, biar ibu saya itu ngerti kalo saya
juga pengen maen sama temen-temen, saya gak pernah malah
dengerin kalo orang tua saya nasehatin saya, soalnya ibu saya juga
gak mau dengerin penjelasan saya”
sampaikan.
lagi disekolah
kali, sudak tampak perubahan pada RM untuk selama ini, dan konselor
sebagai petani, ia salah satu siswa dari beberapa siswa yang bermasalah
53
Wawancara dengan bapak anto sebagai konselor pada hari selasa, 2 mei 2023, 08:19.
88
namun RR ini sebelumnya adalah siswa yang aktif, bahkan termasuk dari
Anto:
“dulu rr ini orangnya rajin, bahkan nilainya juga baik, dari kelas 1
sampe kelas 2, tapi ya itu.. akhir-akhir ini dia berubah gara-gara ikut-
ikutan temennya”
jam pelajaran.
qur’an sesuai waktu yang ditentukan. Namun, adanya hukuman yang te-
a) Tahap awal
“iya pak saya males kalo disekolah, enggak tau kenapa jadinya
saya lebih memilih untuk pulang saja, karna saya pikir juga
enggak ada gunanya kalo saya lagi males”
c) Tahap akhir
bukan pada waktunya, berdasarkan laporan dari guru kelas yang sedang
92
a) Tahap awal
sebagaimana ungkapannya :
RR : “iya pak, soalnya kalo saya jujur nanti saya gak bisa ikut
nonot lagi, takutnya dia juga dipanggil keruangan bk gara-gara
saya pak”
94
meninggalkan keluarganya.
“saya ingin lebih baik lagi pak, saya sebenarnya ingin menjadi
orang berilmu dan sukses, dan saya ingin berjanji untuk tidak
mengulanginya kembali perbuatan saya pulang duluan pak, saya
juga kasian sama orang tua saya, yang kerjanya jauh dan harus
meninggalkan rumah”
yang diberikan.
c) Tahap akhir
klien atau konseli, dalam tahap ini ada beberapa kegiatan yakni
dari RR yang tidak pernah pulang sebelum waktunya, dan tidak pernah
beberapa guru.
“RR sudah mulai berubah, tidak pernah pulang duluan lagi, alhamdulillah
bahkan dia terlihat berusaha untuk lebih baik lagi dari sebelumnya”.
Berdasarkan hasil yang telah dipaparkan, dapat disimpilkan bahwa bimbingan
anaknya.
3. Pembahasan
Uraian berikut akan menjelaskan tentang pembahasan hasil penelitian se-
penelitian ini Berdasarkan analisis data yang dilakukan oleh peneliti ber-
Sholihin. Berbagai usaha dan upaya yang dilakukan pihak sekolah agar
98
Selain itu ketidakdisiplinan yang mereka lakukan bukan pure dari diri
agar keadaan anaknya dimasa depannya lebih baik dari orang tuanya.
seorang anak atau siswa akan lebih memilih untuk bergabung dengan
terhadap sesuatu.
yang mereka alami, sehingga pihak sekolah tidak serta merta menyalahkan
dilakukan peserta didik dan meminta bekerja sama dalam tujuan ini.
seolah tidak ingin tau menau keadaan anak-anak mereka yang membuat
tersampaikan.
100
yang dipengaruhi lingkungan eksternal dan internal baik itu positif atau-
pun negatif, yang mana belum mampu membedakan mana yang baik dan
membantu siswa yang dalam masa perkembangan agar tidak salah langkah
dalam menyikapinya.
3) Tahap akhir, pada tahap ini menegaskan kembali keputusan yang klien
pilih.
yang hanya dengan 2 kali pertemuan konseli mulai ada perubahan. dengan
1) Kesenjangan tujuan antara pihak sekolah dan orang tua peserta didik,
dilakukan oleh peneliti kepada siswa yang tidak disiplin dan guru
kegiatan konseling individu, baik itu perubahan siswa yang cepat ataupun
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang penulis tuliskan di atas maka ada beberapa kes-
dukungan orang tua peserta didik terhadap pendidikan anak, karena status
pendidikan orang tua yang rendah, ekonomi yang kurang mendukung se-
kurang baik dan faktor internalnya adalah tidak adanya kemauan dalam
B. Saran
diantaranya :
120
121
atas satu kelas tersebut, agar siswa lebih terpantau dan merasa benar-benar
depan mereka sehingga dapat lebih baik dari orang tuanya sekaligus
masa sekarang.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A., & Rohani, A., Bimbingan Dan Konseling Belajar. (Jakarta: Renika
Cipta.2000).
Eryanto Henry & Rika Darma, pengaruh modal budaya, tingkat pendidikan orang
tua dan pendapatan orang tua terhadap prestasi akademik pada
mahasiswa fakultas ekonomi, jurnal pendidikan ekonomi dan bisnis,
(jakarta:universitas Negeri Jakarta, 2013).
Ketut sukardi Desak Dewa, P.E. Nila Kusmawati, Proses Bimbingan dan
Konseling di Sekolah, (Jakarta : Rineka Cipta,2008).
Prayitno & Erman Anti, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2013).
Rezkia, Sri. Herlina. & Zulnuraini. (2014). Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang
Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di SDN Inpres 1 Birobuli. Jurnal
Pendidikan Dasar. Vol 2, No 2.
Syafriana Nasution Henni & Abdillah “Bimbingan Konseling Konsep, Teori Dan
Aplikasinya”(Medan :Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan
Indonesia (LPPPI) ,2019).
Kelas :IX
Umur :15
1. Prilaku tidak disiplin apa yang ser- saya sering terlambat dan tidak masuk
ing adik lakukan di sekolah ? sekolah, bisa dihitung dalam sepekan
hanya 3 kali masuk sekolah
2. faktor apa yang membuat adik tidak iya soalnya, kemaren saya berjualan
berprilaku disiplin di sekolah ? bakso yang kebetulan hari itu
bertepatan ada hajatan di tegalwatu,
yang mengaharuskan saya untuk ber-
jualan, jadinya eman kalo pelanggannya
disia-siakan.
3. Bagaimanakah tanggapan guru apa- iya pak guru langsung ngasi hukuman
bila kamu sering terlambat di kalo telat lagi, gak boleh masuk kelas,
sekolah ? tapi ya udah, sekalian aja dari pada saya
harus bolak balik lagi kalo telat
mending gak usah sekolah aja.
4. pernahkah adik mendapat hukuman iya pernah, waktu itu saya telat terus
karena prilaku tidak disiplin tersebut dikasih hukuman berdiri di depan kelas
? sambil ngaji, terus kedua kalinya saya
dilarang untuk memasuki kelas gara-
gara telat, jadi saya pulang.
5. lalu apa yang dilakukan dirumah saya berjualan membantu orang tua dan
ketika tidak sekolah berhari-hari kadang memang kemauan saya sendiri,
tersebut? bukan karena disuruh orang tua atau
juga bukan karena saya tidak dibiayai
orang tua. ya lumayan juga buat
tambah-tambahan
6. hukuman apa yang pernah diberikan saya pernah diberdirikan didepan kelas
di berikan oleh guru? sambil ngaji karena telat dateng ke
sekolah
7. bagaimanakah perasaan kamu saat ya enggak gimana-gimana, dikerjain aja
menerima hukuman itu ? apa yang diperintah
8. apakah adik pernah mendapatkan iya, pernah ketika saya membuat
layanan bimbingan dan konseling masalah disekolah, seperti bolos kayak
tersebut? kemaren
9. bagaimanakah bentuk layanan / kadang layanannya dikelas, kalo lagi
kegiatan tersebut? gak ada gurunya, buat ngisi jam kosong
gitu, dan diruang bk, kalo itu saya
berbuat kesalahan di sekolah
10. apa dampak yang adik rasakan ya, setelah mendapatkan bimbingan
setelah mendapat bimbingan ? terus dari pak guru saya sadar bahwa,
sekolah itu penting untuk kita sendiri,
pak guru itu cuma mengemani kita, tapi
kitanya aja yang kurang ngerti
11. biasanya kalau di rumah adik saya berusaha membantu orang tua saya
berprilaku disiplin atau tidak dalam berjualan, apa yang disuruh
emak saya lakuin, soalnya saya anak
sulung, kalo bukan saya ya siapa.
12. Apakah menurut adik layanan ya mungkin bisa dikatakan begitu
bimbingan konseling di sekolah su- soalnya, guru-guru disini selalu mem-
dah efektif selama ini perhatikan prilaku anak muridnya,
meskipun itu berada diluar sekolah,
bahkan juga sering kerumah-rumah
siswa untuk mengecek keadaan siswa
pada orang tua kita,
Nama :RM
Kelas :IX
Umur :15
1. Prilaku tidak disiplin apa yang saya sering terlambat masuk sekolah,
sering adik lakukan di sekolah ? pernah saya bernatem sama temen
soalnya saya, diejekin yang membuat
emosi saya menantangnya untuk
berkelahi.
2. faktor apa yang membuat adik saya keseringan terlambat soalnya saya
tidak berprilaku disiplin di keseringan begadang main hape, abis
sekolah ? itu paginya kesiangan juga gak
dibangunin, kadang saya juga tidur
dirumah nenek saya, nenek sama orang
tua saya sama sih, gak ada yang terlalu
mengekang ataupun menuntut tentang
prilaku saya di rumah asalkan sayay
tidak kemana-mana, jadinya saya juga
biasa aja, tapi sebenarnya mereka juga
tetap berusaha membangunkan saya
kalo subuh,gak tau saya enggak ngerasa
dibangunkan, jadinya saya tetap
kesiangan.
3. Bagaimanakah tanggapan guru iya pak guru ngasih hukuman sama
apabila kamu sering terlambat dipanggil keruang bk juga dinasehatin,
di sekolah baru kalo sering ngulangin pelanggaran
disamperin kerumah dilaporin ke orang
tua.
4. pernahkah adik mendapat iya pernah, karna telat dateng, dihukum
hukuman karena prilaku tidak ngaji sambil berdiri didepan kelas, ya
disiplin tersebut ? dan hukuman malu sih, apalagi kalo keliatan sama
apa yang di berikan oleh guru ? santri putri hehe
bagaimanakah perasaan kamu
saat menerima hukuman itu ?
5. apakah adik pernah mendapat- iya pernah gara-gara sering terlambat
kan layanan bimbingan dan itulah, mangkanya di panggil ke ruang
konseling tersebut ? bk, sama ditanyain kenapa saya
melakukan pelanggaran, tapi enak juga
masuk ke ruang bk, soalnya di kasih
pengarahan dan bisa menyelesaikan
permasalahan saya, yang saya bingung
harus bagaimana, tapi juga gak mau
sering-sering masuk kesana, kesannya
saya sering buat pelanggaran di
sekolah, meskipun emang benar saya
berbuat kesalahan.
6. bagaimanakah bentuk layanan / masuk keruangan, terus ditanya-tanya,
kegiatan tersebut ? kayak disidang gitu, Cuma berdua
diruangan itu, ya kiita nnyebutnya
disidang pak guru, gitu.
7. apakah ada dampak yang adik iya, saya ngerasa saya mendapatkan
rasakan setelah mendapatkan jawaban yang saya butuhkan, yang
bimbingan konseling tersebut ? penting kita mau jujur sama pak guru,
pak guru juga gak bakalan marah sama
kita, ya pokoknya saya bisa mengerti
kebutuhan dan apa yang harus saya
lakukan setelah mendapatkan
bimbingan konseling dari pak guru.
8. biasanya kalau di rumah adik iya itu, kalo saya gak boleh keluar
berprilaku disiplin atau tidak ? rumah, saya gak keluar rumah, sama
kalo disuruh-suruh ke toko beli-beli
sembako gitu, apapun yang disuruh
ibuk sama nenek saya lakukan.
9. apakah menurut adik layanan kurang tau yah, pokoknya kalo
bimbingan konseling di sekolah ngelanggar di sekolah nanti dapat
sudah efektif selama ini ? hukuman dari pak guru, yang paling
apakah ada masukan lain ? takut kalo udah ketemu sama pak
kepala sudah, serem, soalnya nanti
bakal dimarahin.
Nama :RR
Kelas :IX
Umur :16
1. Prilaku tidak disiplin apa yang pulang duluan, sebelum pada waktunya
sering adik lakukan di sekolah?
2. faktor apa yang membuat adik soalnya sya nunut ke temen, karena
tidak berprilaku disiplin di orang yang saya nunuti pulang jadi mau
sekolah ? gak mau saya ikut pulang kalo enggak
gitu nanti saya pulangnya jalan kaki
3. Bagaimanakah tanggapan guru iya saya dipanggil keruang bk, ditan-
apabila kamu sering terlambat yain sama dikasih nasehat biar gak ngu-
di sekolah langin lagi
4. Bagaimanakah tanggapan guru pak guru langsung kerumah terus nan-
apabila kamu sering terlambat yain sebenarnya keadaan kita ke orang
di sekolah ? tua kita
5. pernahkah adik mendapat iya pernah,
hukuman karena prilaku tidak diberdiriin didepan kelas sambil ngaji,
disiplin tersebut ? hukuman apa sebelumnya dipanggil keruang bk
yang di berikan oleh guru ?
6. bagaimanakah perasaan kamu iya takut sama malu, takut dimarahi
saat menerima hukuman itu ?
kenapa ?
7. apakah adik pernah mendapat- iya pernah dikelas sama kalo membuat
kan layanan bimbingan dan kesalahan mangkanya dipanggil keru-
konseling tersebut ? ang itu, terus ditanyain alasannya
kenapa kok ngelanggar
8. bagaimanakah bentuk layanan / ya dikelas kalo lagi gak ada gurunya ,
kegiatan tersebut ? kayak diceramahin tapi kayak diwa-
wancara juga, soalnya nanti bakal
ditanya-tanya
9. apakah ada dampak yang adik iya awalnya saya tu gak suka dipanggil
rasakan setelah mendapatkan keruanga bk jadi kalo ditanya pasti ja-
bimbingan konseling tersebut ? wabnya ya males aja, tapi saya juga
takut yang mau jujur sama pak guru
nanti pak guru juga marahin orang yang
saya nunuti, trus saya gak bisa nunut
lagi kalo berangkat sekolah sama pu-
langnya, tapi udah enggak soalnya gak
enak kalo bohong terus, jadi saya jujur
juga akhirnya tentang keadaan saya.
10. biasanya kalau di rumah adik iya bangun pagi, bantuin orang tua
berprilaku disiplin atau tidak ?
11. apakah menurut adik layanan iya, kayaknnya aktif, pokoknya yang
bimbingan konseling di sekolah ngurusin hal begituan pak anto, yang
sudah efektif selama ini ? jadi wali kelas kita, beda kelas yang
apakah ada masukan lain ? ngurusin kan beda guru.
Draf wawancara dengan guru dan kepala sekolah
1. Permasalahan apa yang sedang Ya, permasalahan yang ada untuk saat
terjadi di Madrasah ini ? ini adalah ada beberapa siswa yang ku-
rang disiplin di Mts. Riyadlus Sholihin
ini, yang harusnya kedatangan mereka
ini mengikuti kegiatan mengaji surat al-
waqiah, sholat dhuha berjama’ah apel
bersama, tapi mereka tidak datang pada
waktu tersebut, bahkan ketika kita dari
pihak sekolah mengunjungi orang tua
peserta didikuntuk memastikan keadaan
siswa yang sering terlambat masuk
sekolah, jawaban dari mereka anaknya
selalu masuk sekolah, tapi kenyataann-
ya anaknya tidak ada di sekolah
2. Apakah madrasah ini mengada- Iya , kami mengadakan layanan bimb-
kan layanan bimbingan konsel- ingan konseling walaupun yang
ing ? melakukannya bukan benr-benar konse-
lor
3. Apakah ada guru bk di madras- Kalau guru Bk sendiri ada tapi bukan
ah ini? yang linier, karena masih belum ada
yang benar-benarlulusan strata satu
yang jurusan bk
4. Apakah guru memberikan bimb- Ya, kami memberikan bimbingan kepa-
ingan kepada siswa ? dan siapa da siswa, khusunya yang bermasalah
yang diberikan mandat dalam dalam hal kedisiplinan, kami
bertanggung jawab membimb- membimbing siswa dari segi jiwanya
ing siswa ? dengan melaksanakan sholat dhuha ber-
jamaah yang insyaallah dengan itu
siswa mudah menerima nasihat yang
diberikan dan benar-benar men-
gaplikasikan dalam prilakunya sehari-
hari ebagai bentuk ketaatannya, hara-
pannya sih begitu,, dan kami mem-
berikan mandat dalam hal ini kepada
guru yang bertanggung jawab dan lebih
tepatnya guru wali kelas.
5. Dari beberapa kelas yang ada, Dari beberpa kelas yang ada, diantara
kelas berapakah yang berpelu- kelas vii, viii dan ix dalam hal ini ban-
ang untuk melakukan ketidakdi- yak terjadi pada kelas akhir, yaitu kelas
siplinan di sekolah? ix karena mereka merasa bahwa mereka
adalah yang paling senior diantara ke-
las-kelas yang lain, merasa lebih leluasa
untuk berkehendak semaunya
6. Ketika ada siswa yang kurang Siswa yang melangggar akan
disiplin, tindakan apa yang dil- mendapatkan poin pelanggaran
akukan pihak sekolah? sekaligus dipanggil ke ruang bk untuk
mendapatkan bimbingan dan pra
hukuman, tapi kalau misalkan anaknya
sudah dibimbing dan dikonseling dan
tidak ada perubahan, artinya anak itu
masih saja melanggar, misal datang ter-
lambat dari waktu yang sudah diten-
tukan, maka siswa tersebut akan ditin-
daklanjuti dengan diberi hukuman
dengan tidak diperkenankan memasuki
kelas, alasannya agar masalah pendidi-
kan ini tidak dipermainkan dan
menganggap serius dalam hal ini.
7. Apa penyebab mereka kurang Ya... itu tadi, pusat ketidak disiplinan
disiplin? siswa ada pada kurangnya disiplin ter-
hadap kedatangannya kesekolah dengan
faktor kurangnya kesadaran dari orang
tua, sehingga anak (siswa) ini di
sekolah seenaknya saja, dengan artian
kurangnya mereka menghormati pada
peraturan yang ditetapkan, nah.., mere-
ka (wali murid) ini seperti itu karena
mereka juga tidak berpendidikan se-
hingga tak memahami betul-betul
tujuan anak itu untuk apa di
sekolahkan.
8. Tindakan apa saja yang pernah Ketika kita sebagai pihak sekolah
dilakukan pihak sekolah dalam mengetahiu bahwa, hal yang membuat
mengatasi kurangnya kedisipli- mereka melakukan ketidakdisiplinan ini
nan siswa? adalah dikarenakan kurangnya per-
hatian dari orang tua dan kurangnya
mereka memahami urgensi pendidikan
yang harusnya didapatkan oleh peserta
didik di masa depannya. Bahkan, ketika
kita memanggil orang tua peserta didik
ke sekolah dari saking pasrahnya wali
murid itu, sampai bilang begini “ya wes
lah pak, mau digimanain aja wes anak
saya terserah bapak, buat gimana-
gimananya, saya serahkan ke bapak
yang lebih tau mengenai kelakuan anak
saya di sekolah.
Bahkan kita melakukan kunjungan ke
rumah peserta didik sekaligus bersila-
turrahmi dalam memastikan keadaan
peserta didik yang sebenarnya terjadi.
9. Ketika siswa masih tetap Ketika masih tetap melakukan tindakan
melakukan ketidakdisiplinan, kurang disiplin, maka kami menye-
apa yang pihak sekolah rahkan keputusannya kepada kepala
lakukan? sekolah.
BIODATA PENELITI
Identitas Diri
Nama Lengkap : Jauharatul Badriya
Tempat, Tanggal Lahir : Probolinggo, 27 Januari 2000
Alamat : Dusun Gembor 2, Desa Rejing, Kec. Tiris, Kab.
Probolinggo
E-mail : jauharatulbadriya@gmail.com
Pendidikan Formal
2005-2006 : TK. Rudlatul Atfal Rejing gembor 2, Tiris, Probolinggo.
2006-2012 : MI. Riyadlus Sholihin Rejing, Tiris, Probolinggo.
2012-2015 : Mts. Riyadlus Sholihin Rejing, Tiris, Probolinggo.
2015-2018 : MA. Riyadlus Sholihin ketapang Kademangan, Kota Probolinggo
Pendidikan pesantren
2011-2015 :PP. Riyadlus Sholihin Rejing, Tiris, Probolinggo.
2015-2018 :PP. Riyadlus Sholihin Ketapang, Kademangan, Kota Probolinggo.
2018-2023 :PP. Darullugah Wadda’wah, Bangil, Pasuruan, Jawa Timur.