TESIS
Oleh
Mujiono
NIM: 2015.XV.79.1340
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM ( IAI )
AL-KHOZINY
BUDURAN SIDOARJO
2017
PERSETUJUAN
Oleh
Pembimbing
ii
PENGESAHAN TIM PENGUJI
Tim Penguji :
Direktur,
iii
PERNYATAAN KEASLIAN
Nama : Mujiono
NIM : 2015.XV.79.1340
NIRM : 016.02.04.0695
Mujiono
iv
KESEDIAAN PERBAIKAN
Mengetahui,
Direktur Pascasarjana
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
v
KATA PENGANTAR
Mujiono
vi
ABSTRAK
vii
PEDOMAN TRANSLITERASI
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI .............................................. iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN .......................................... iv
HALAMAN KESEDIAAN PERBAIKAN ............................................ v
KATA PENGANTAR .......................................................................... vi
ABSTRAK ........................................................................................... vii
PEDOMAN TRANSLITERASI ............................................................ viii
DAFTAR ISI ........................................................................................ ix
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................... 1
B. Identifikasi dan Batasan Masalah ................................ 6
C. Fokus Penelitian ......................................................... 7
D. Tujuan Penelitian ........................................................ 7
E. Kegunaan Penelitian ................................................... 8
F. Definisi Istilah ............................................................ 8
G. Sistematika Pembahasan ............................................. 9
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritis ............................................................ 11
1. Manajemen Pembelajaran ...................................... 11
a. Pengertian Manajemen Pembelajaran ................ 11
b. Tujuan Manajemen Pembelajaran ...................... 14
2. Pendidikan Agama Islam ....................................... 16
a. Pengertian Pendidikan Agama Islam .................. 16
b. Tujuan dan Dasar Pendidikan Agama Islam ........ 19
c. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam .......... 26
3. Manajemen Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam ...................................................................... 28
a. Perencanaan Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam ..................................................... 28
b. Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam ..................................................... 32
c. Sistem Evaluasi Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam ..................................................... 35
B. Penelitian Terdahulu ................................................... 41
C. Kerangka Pemikiran ................................................... 42
ix
BAB III: METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian ........................................................ 44
B. Kehadiran Peneliti di Lapangan .................................. 44
C. Pendekatan dan Jenis Penelitian .................................. 46
D. Data dan Sumber Data ................................................ 47
E. Teknik Pengumpulan Data .......................................... 47
F. Teknik Analisis Data .................................................. 52
G. Pengecekan Keabsahan Data ...................................... 56
BAB IV : PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian ........................................ 58
B. Paparan Data .............................................................. 58
1. Perencanaan Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam .......................................................... 58
2. Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam .......................................................... 70
3. Sistem Evaluasi Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam .......................................................... 80
C. Temuan Penelitian ...................................................... 85
BAB V : PEMBAHASAN
A. Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam .......................................................................... 87
B. Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam .......................................................................... 90
C. Sistem Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam .......................................................................... 93
BAB VI : PENUTUP
A. Simpulan .................................................................... 95
B. Implikasi Teoritis ....................................................... 97
C. Keterbatasan ................................................................ 98
D. Rekomendasi .............................................................. 99
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 101
LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
baik secara konvensional maupun inovatif. Hal tersebut lebih terfokus lagi
dalam Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 pada BAB II, Pasal 3 yang
berbunyi:
1
Hujair dan Sanaky, Paradigma Pendidikan Islam Membangun Masyarakat Madani Indonesia,
(Yogyakarta: Safiria Insania Press, 2003), 4.
2
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung:
Citra Umbara, 2003), 7.
3
Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Siswa Sebuah Pendekatan Evaluatif, (Jakarta:
Rajawali Pers, 1992), 67.
2
kelas, sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat yang optimal.
pengajar (guru) dan yang diajar (siswa), yang berkedudukan sebagai pelaku
lingkungan belajar yang kondusif bagi peserta didik, sehingga tercapai tujuan
4
Ahmad Rohani, Abu Ahmadi, Pedoman Penyelenggaraan Administrasi Pendidikan Sekolah,
(Jakarta: Bumi Aksara, 1991), 116-117.
5
Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta,
1996), 195-196.
3
optimal.
sekolah. Tujuan dari program kurikulum dapat tercapai dengan baik jika
programnya didesain secara jelas dan aplikatif. Dalam hubungan inilah para
yang harus ditempuh. Para guru harus memiliki ketrampilan memilih dan
yang efektif. 6
dan inovatif, mengembangkan IPTEK yang dipadu oleh iman dan taqwa
6
Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: PT.Bumi Aksara, 2009), 1.
4
yang sistematis dan aplikatif. Ketika berbicara pembelajaran, maka tidak bisa
pendidikan agama merupakan bekal yang kuat untuk dijadikan pondasi untuk
berakhlakul karimah.
strategi dan media dalam pembelajaran nya. Tetapi, tidak sedikit pula
baik dan hasil yang mereka perolehpun sesuai dengan yang mereka harapkan,
5
dilakukan oleh semua pihak sekolah terutama guru Pendidikan Agama Islam,
putri, program tutor sebaya bagi siswa yang belum lancar membaca Al-
Student Center).
dilandasi dengan iman dan bertaqwa, dapat dijadikan sebagai pengendali dan
pendidikan agama pada intinya adalah mencari kebahagiaan dunia dan akhirat
secara seimbang.
1. Identifikasi Masalah
Randuagung;
Randuagung;
Negeri 1 Randuagung.
2. Batasan Masalah
Negeri 1 Randuagung.
7
C. Fokus Penelitian
Negeri 1 Randuagung?;
Negeri 1 Randuagung?;
D. Tujuan Penelitian
E. Kegunaan Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Negeri 1 Randuagung.
b. Bagi Lembaga
Randuagung.
F. Definisi Istilah
G. Sistematika Pembahasan
(2) identifikasi dan batasan masalah, (3) fokus penelitian, (4) tujuan
pembahasan.
Bab dua kajian pustaka, yang terdiri dari: (1) kajian teoritis,
Bab tiga metode penelitian, yang terdiri dari: (1) lokasi penelitian,
(4) data dan sumber data, (5) teknik pengumpulan data, (6) teknik analisis
Bab enam penutup, yang terdiri dari: (1) kesimpulan, (2) implikasi
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Manajemen Pembelajaran
7
H. Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah, (Jakarta: Bumi Aksara,
2011), 1.
8
Eka Prihatin, Manajemen Peserta Didik, (Bandung: Alfabeta, 2011), 1.
9
Prihatin, Manajemen Peserta Didik, 2.
12
dan pemanfaatan dari pada semua faktor dan sumber daya yang
10
Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2003), 61.
11
Hamzah B. Uno, Orientasi dalam Psikologi Pembelajaran, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006), 5.
14
yang arif dan bijak. Seorang guru dituntut untuk bisa menyesuaikan
optimal.
12
Siti Kusrini, dkk, Keterampilan Dasar Mengajar (PPL 1), Berorientasi Pada Kurikulum
Berbasis Kompetensi, (Malang: Fakultas Tarbiyah UIN Malang, 2005), 128.
15
bertanggung jawab.13
13
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, 7.
14
Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004),
15.
15
Husaini Usman, Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,
2006), 8.
16
kepada Allah SWT, cerdas, terampil, memiliki etos kerja yang tinggi,
Pendidikan dari segi istilah berasal dari dua kata latin educare
gizi agar sehat dan kuat. Arti yang kedua adalah membimbing ke luar
dari.17
16
Arief Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002),
3.
17
Tobroni, Pendidikan Islam, (Malang: UMM Press, 2008), 11.
17
berkembang.
yang bercorak diri berderajat tinggi menuntut ukuran Allah dan sisi
18
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, 3.
19
Hamdani Ihsan, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: CV Pustaka Setia 1998), 15.
20
Zuhairini, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya: PT Usaha Nasional, 1983), 27.
18
alam sekitarnya.
pengaruh dari dunia luas dan perkembangan dalam diri manusia yang
Allah SWT. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT, di dalam
21
Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang: PT Toha Putra, 1995), 413.
22
Zuhairini, Metodik Khusus Pendidikan Agama, 45.
20
khusus.
23
Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, 862.
21
kamil itu. 25
24
Zakiyah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Angkasa, 1999), 32.
25
Darajat, Ilmu Pendidikan Islam, 24.
22
26
Azyumardi Azra, Pendidikan Islam: Tradisi dan modernisasi Menuju Melenium Baru”,
(Jakarta: Logos Wacana Ilmu,1999), 57.
23
27
Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, 64.
24
nya.
yaitu:
28
Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, 910.
25
yang dianut.
pedoman atau materi pokok yang dapat digunakan sebagai bekal anak
masalah amal.
dalam pergaulan. 31
31
Zakiyah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam..., 30.
28
32
Depdiknas, Standar Kompetensi Mata Pelajaran PAI SMA dan MA, (Jakarta: Depdiknas, 2003),
5.
29
konteks lokal, nasional dan global. Secara umum guru itu harus
keguruan yang tidak semata di dalam kelas, tapi sebelum dan sesudah
kelas.34
33
Dede Rosyada, Paradigma Pendidikan Demokratis: Sebuah Model Pelibatan Masyarakat dalam
Penyelenggaraan Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2004), 112.
34
Rosyada, Paradigma Pendidikan Demokratis: Sebuah Model Pelibatan Masyarakat dalam
Penyelenggaraan Pendidikan, 120.
30
Tagihan
35
Kusrini, Keterampilan Dasar Mengajar (PPL 1), Berorientasi Pada Kurikulum Berbasis
Kompetensi, 130.
31
dasar.
bermakna.
atas desain perencanaan yang telah dibuat guru sesuai dengan silabus.
yang sesuai dengan silabus, terlebih dahulu dipahami apa arti silabus
36
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), 38.
33
di kelas.
Aspek teknis yang dimaksud adalah gaya dan variasi dari setiap
pok siswa yang mempunyai hasil penilaian yang sama, akan berada
Jadi inti dari evaluasi adalah menilai hasil belajar anak. Dalam
pendidikan keagamaan.
37
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), 11.
36
38
Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), 91.
39
Arifin, Evaluasi Pembelajaran, 92.
38
beberapa kali uji oba dan revisi, yang didasarkan atas analisis
bentuk nontes.
40
Arifin, Evaluasi Pembelajaran, 93.
39
diperbaiki dari segi bahasa, ada juga soal yang harus direvisi,
(tes tertulis, tes lisan, dan tes perbuatan) maupun non tes (angket,
sebagainya).
didik, selain menggunakan bentu tes pensil dan kertas, guru juga
41
Arifin, Evaluasi Pembelajaran, 94.
40
utuh.
tersendiri.
penilaian, yaitu:
norma tertentu.
B. Penelitian Terdahulu
Kerja Tim dan Kinerja di SMA Negeri Kota Malang. Tesis Jurusan
Malang.
Randuagung.
C. Kerangka Pemikiran
menyebutkan bahwa kepala sekolah yang efektif memiliki visi yang jelas, dan
keseluruhan perbaikan sistem sekolah ini akan dapat terlaksana jika kepala
42
Mulyadi, Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Budaya Mutu, (Malang: UIN
Maliki Press, 2010), 6.
43
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
penelitian di sekolah tersebut karena tiga alasan. Pertama prestasi yang diraih
baik akademis maupun non akademis sudah mencapai taraf nasional. Kedua
B. Kehadiran Penelitian
merupakan alasan lain kenapa peneliti harus hadir menjadi instrument kunci
penelitian ini. Kehadiran peneliti adalah salah satu unsur penting dalam
sifat unik dari realitas sosial dunia tingkah laku manusia itu sendiri.
dan budaya yang mengaitkan makna dan interpretasi dalam bersikap dan
1 Randuagung.
43
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Cet. XXV, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2008), 164.
44
Sanapiah Faisal, Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar dan Aplikasi, (Malang: IKIP Malang, 1990),
2.
46
Randuagung. Data-data yang berupa kata-kata tertulis atau lisan atau perilaku
dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
45
Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 6.
46
Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 48.
47
tersebut, maka pendekatan penelitian kualitatif yang sesuai dengan studi ini
peristiwa dalam kaitannya dengan orang dalam situasi tertentu. Penelitian ini
Randuagung.
dapat dikelompokan menjadi dua macam, yaitu data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan, diolah dan disajikan
Dalam hal ini, data primer adalah data yang diperoleh dan
dikumpulkan, diolah dan disajikan oleh pihak lain yang biasanya disajikan
47
Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 50.
48
Hadari Nawawi dan Mini Martini, Penelitian Terapan, (Yogyakarta: Gajah Mada University
Press, 1994), 73.
48
dalam bentuk publikasi dan jurnal. Dalam hal ini, data sekunder adalah data
Sumber data penelitian ini adalah manusia dan non manusia. Data dari
dengan fokus penelitian, seperti kepala sekolah, dan guru. Informan kunci
dikehendaki dalam pengambilan sampel. Dalam hal ini sampel yang diambil
dengan maksud dan tujuan yang diinginkan peneliti atau sesuatu diambil
49
Nawawi dan Martini, Penelitian Terapan, 73.
49
data dari literatur-literatur yang telah ada, yang akan membantu peneliti dalam
1. Observasi
50
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2007), 220.
50
data.
data yang paling alamiyah dan paling banyak digunakan tidak hanya
2. Wawancara
secara lisan dan langsung bertatap muka dengan informan, hal itu
51
Imam Suprayogo dan Tobroni, Metodologi Penelitian Sosial-Agama, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2003), 167.
52
Suprayogo, dan Tobroni, Metodologi Penelitian Sosial-Agama, 168.
53
Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 186.
51
dilakukan agar peneliti dapat memperoleh data yang jelas dan dapat
dipertanggungjawabkan.
ini:
Tabel 3.1.
Rincian Informan Penelitian
Fokus
No Informan Jumlah Data Tentang
No.
Perencanaan,
1 Kepala Sekolah 1 Pelaksanaan dan 1, 2, & 3
Pengendalian Program
Perencanaan,
6 Guru PAI 2 Pelaksanaan dan 1, 2, & 3
Pengendalian Program
Pembina
Perencanaan dan
7 Ekstrakurikuler 2 1&2
Pelaksanaan Program
PAI (Pb.Ekstra)
Jumlah 11
3. Dokumentasi
adalah sesuatu yang tertulis atau tercetak dan dapat dipakai sebagai bukti
keterangan.
penelitiannya. 54
satuan yang dapat dikelola, mensintesis, mencari pola, menemukan apa yang
situasi, peristiwa, orang, interaksi, dan perilaku. Dengan kata lain data
dikembangkan oleh Miles and Huberman. Dalam Model Miles and Hubermen
collection), reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan
komponen yang saling berkaitan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan
56
Sudarsono, Beberapa Pendekatan dalam Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press, 1992), 326.
57
Miles and Huberman, Qualitatif Data Analysis, (California: Sage Publication Inc, 1988), 21-23.
54
simultan, dan serempak. Proses analisis data di sini terbagi menjadi tiga
1. Reduksi Data
pengumpulan data.
2. Penyajian Data
ini juga dimaksudkan untuk menemukan suatu makna dari data-data yang
pengumpulan data peneliti berusaha mencari makna atau arti dari simbol-
58
Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 188.
56
data selesai.
1. Perpanjangan Keikutsertaan
waktu yang lebih lama dari sekedar untuk melihat dan mengetahui subyek
informasi yang diperoleh secara distorsi baik berasal dari penelti sendiri
59
Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 327.
57
2. Ketekunan Pengamatan
informasi yang relevan dengan persoalan yang sedang dicari oleh peneliti,
3. Triangulasi
yang satu ke informan lainnya. Misalnya dari guru yang satu ke guru yang
lainnya, dari kepala sekolah ke wakil kepala sekolah, dan lain sebagainya.
sesuatu yang lain di luar data tersebut bagi keperluan pengecekan atau
60
Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 330.
BAB IV
Prestasi yang diraih baik akademis maupun non akademis sudah tidak
B. Paparan Data
1 Randuagung Lumajang
Randuagung berjalan dengan baik. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari
61
Imron Roshadi, Wawancara, Randuangung, 07 April 2017.
59
tersebut ada“.62
mengatakan bahwa:
62
Tri Widiastutik, Wawancara, Randuangung, 07 April 2017.
63
Tri Widiastutik, Wawancara, Randuangung, 07 April 2017.
60
sumber belajar.
1. Satuan Pendidikan
2. Mata pelajaran
3. Kelas
4. KI
5. KD
6. Materi Pembelajaran
7. Kegiatan pembelajaran
8. Penilaian
oleh ketiga guru PAI tersebut secara umum meliputi: satuan pendidikan,
64
Dokumentasi, Format Silabus Kurikulum 2013, 28 April 2017.
61
keahlian;
2. Materi pokok;
3. Alokasi waktu;
pembelajaran;
8. Penilaian.
menyatakan:
67
Hafid Julianto, Wawancara, Randuangung, 15 April 2017.
63
INDIKATOR
NO. KOMPETENSI DASAR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
1 1.1 Menghayati Al-Qur'an sebagai
implementasi dari pemahaman
rukun iman.
2 4.3. Membaca surah ar- 1. Menjelaskan hukum
1 Rahman/55:33 dan surah al- bacaan mad dalam surah
Mujadalah/58:11, dengan ar-Rahman/55:33 dan
tartil surah al-
Mujadalah/58:11 dengan
benar.
2. Mendemontrasikan
bacaan surah ar-
Rahman/55:33 dan surah
al-Mujadalah/
58:11dengan tartil.
4.3. Menunjukkan hafalan surah 1. Melafalkan hapalan
2 ar-Rahman/55:33 dan surah ar-Rahman/55:33 dan
al-Mujadalah/58:11 dengan surah al-
lancar. Mujadalah/58:11
dengan lancar.
3 3.3 Memahami isi kandungan 1. Menyebutkan arti surah
surah ar-Rahman/55:33 dan ar-Rahman/55:33 dan
surah al-Mujadalah/58:11 surah al-
serta hadis yang terkait Mujadalah/58:11 serta
tentang menuntut ilmu. hadis tentang menuntut
ilmu.
2. Menjelaskan makna isi
kandungan surah ar-
Rahman/ 55:33 dan surah
al-Muja dallah/58:11
serta hadis tentang
menuntut ilmu.
4 2.7 Menghargai perilaku semangat 1. Menampilkan contoh
menuntut ilmu sebagai perilaku semangat
implementasi dari surah ar- menuntut ilmu sebagai
Rahman/55:33 dan surah al- implementasi surah ar-
Mujadalah/58:11 serta hadis Rahman/55:33 dan surah
terkait. al-Mujadalah/58:11,
serta hadis terkait.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN:
Pertemuan Pertama:
1. Diberikan kesempatan untuk mengkaji tentang hukum bacaan
mad, peserta didik dapat menjelaskan hukum bacaan mad dalam
surah ar-Rahman/55:33 dan surah al-Mujadalah/58:11 dengan
64
benar.
2. Diberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang hukum bacaan
mad, peserta didik dapat mengidentifikasi hukum bacaan mad
dalam surah ar-Rahman/55:33 dan surah al-Mujadalah/58:11
dengan benar
3. Diberikan kesempatan berlatih membaca, peserta didik dapat
mendemontrasikan bacaan surah ar-Rahman/55:33 dan surah al-
Mujadalah/58:11dengan tartil.
Pertemuan Kedua:
1. Diberikan kesempatan berlatih menghafal surah ar-
Rahman/55:33 dan surah al-Mujadalah/58:11, peserta didik hafal
surah ar-Rahman/55:33 dan surah al-Mujadalah/58:11 dengan
lancar.
2. Diberikan kesempatan berlatih dengan temannya, peserta didik
dapat menyebutkan arti surah ar-Rahman/55:33 dan surah al-
Mujadalah/58:11 serta hadis tentang menuntut ilmu dengan
benar.
Pertemuan Ketiga:
1. Diberikan kesempatan berdiskusi dengan temannya dalam satu
kelompok, peserta didik dapat menjelaskan makna isi kandungan
surah ar-Rahman/55:33 dan surah al-Mujadallah/58:11 serta
hadis tentang menuntut ilmu dengan benar.
2. Diberikan kesempatan mencermati tayangan film, peserta didik
dapat menampilkan contoh perilaku semangat menuntut ilmu
sebagai implementasi surahar-Rahman/55:33 dan surah al-
Mujadalah/58:11, serta hadis terkait dengan baik
D. MATERI PEMBELAJARAN:
Pertemuan Pertama:
1. Hukum Bacaan Mad
a. Pengertian Hukum Bacaan Mad
b. Macam-Macam Hukum Bacaan Mad
2. Identifikasi Hukum Bacaan Mad dalam surah ar-Rahman/55:33
dan surah al-Mujadalah/58:11
3. Bacaan Al Quran surah ar-Rahman/55:33 dan surah al-
Mujadalah/58:11
Pertemuan Kedua:
1. Hafalan Al Quran surah ar-Rahman/55:33 dan surah al-
Mujadalah/58:11
2. Arti surah ar-Rahman/55:33 dan surah al-Mujadalah/58:11
Pertemuan Ketiga:
1. Makna surah ar-Rahman/55:33 dan surah al-Mujadalah/58:11
2. Makna Hadits tentang menuntut ilmu.
3. Contoh perilaku semangat menuntut ilmu sebagai implementasi
surahar-Rahman/55:33 dan surah al-Mujadalah/58:11, serta hadis
terkait.
65
E. METODE PEMBELAJARAN:
1. Pendekatan Scientific
2. Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning dan Direct
Instruction
3. Metode diskusi, drill, dan demontrasi
F. SUMBER BELAJAR
1. Kitab al-Qur‟anul Karim dan terjemahnya, Depag RI
2. Buku teks siswa PAI SMP Kelas VII
3. Buku lain yang memadai.
G. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Media
a. Video Pembelajaran
b. CD Pembelajaran Tajwid Interaktif
2. Alat
a. Komputer
b. LCD Projector
c. Kartu berpasangan (matching card) lafadz dan artinya.
e. Komunikasi.
Mempresentasikan Bacaan QS Al Mujadilah 11 dan
Ar Rahman 33 di depan kelas
Kelompok lain mengamati dan memberi penilaian
hasil presentasi Praktek kelompok
Sekretaris menginvenaris hasil penilaian masing –
masing kelompok
Selama pembelajaran berlangsung guru mengadakan
penilaian proses dengan rubrik observasi dan memberi
penguat dari hasil presentasi
Guru memberi penghargaan pada kelompok yang
hasil presentasinya terbagus
3. Penutup
a. Dibawah bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan materi
pembelajaran secara demokratis.
b. Bersama-sama melakukan refleksi terhadap pembelajaran
yang telah dilaksanakan.
c. Guru memberikan reward kepada kelompok “terbaik”, yakni:
- Kelompok yang benar dalam mengidentifikasi hukum
bacaan mad.
- Kelompok yang paling baik dalam membaca al-quran.
d. Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya dan menyampaikan tugas mandiri
terstruktur.
e. Bersama-sama menutup pelajaran dengan berdoa.
67
PERTEMUAN KEDUA:
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdo‟a
bersama dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh
khidmat;
b. Guru memulai pembelajaran dengan membaca al-Qur‟an
surah/ayat pilihan (nama surat sesuai dengan program
pembiasaan yang ditentukan sebelumnya);
c. Guru memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kehadiran, kerapihan pakaian,
posisi dan tempat duduk pesrta didik.
d. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan
secara komunikatif yang berkaitan dengan materi pelajaran.
e. Guru menyampaikan kompetensi inti, kompetensi dasar dan
tujuan yang akan dicapai.
f. Guru mengkondisikan peserta didik untuk duduk secara
berpasangan (dalam jenis kelamin yang sama).
2. Kegiatan inti (100 menit)
a. Mengamati
Menyimak tayangan bacaan surah ar-Rahman/55:33 dan
surah al-Mujadalah/58:11.
Secara bergantian peserta didik menghafal dan menyimak
hafalan surah ar-Rahman/55:33 dan surah al-
Mujadalah/58:11.
b. Menanya
Dibawah bimbingan guru, peserta didik mengartikan Q.S.
Ar-Rahman (55): 33 dan Q.S.Al- Mujadalah (58): 11 dan
hadist terkait tentang menuntut ilmu secara per kata dan
keseluruhan.
c. Eksplore dan asosiasi
Game “Maching Card”, dengan cara:
- Dengan bimbingan guru, peserta didik mengkondisikan
kelas untuk game.
- Guru membagikan secara acak kartu yang telah
dipersiapkan yang berisi potongan-potongan ayat Q.S.
Ar-Rahman (55):33, atau Q.S.Al- Mujadalah (58):11,
atau hadits tentang ilmu pengetahuan dan artidari
potongan ayat atau hadits tersebut.
- (Game Pertama) Dengan aba-aba guru, peserta didik
diminta untuk mencari pasangan potongan-potongan
kertas yang berisi potongan-potongan ayat Q.S. Ar-
Rahman (55): 33 dan Q.S.Al- Mujadalah (58): 11dan
artinya yang tersebar di antara mereka
- (Game Kedua) Dengan aba-aba guru, peserta didik
diminta berkelompok sesuai ayat atau hadits masing-
masing, dan membentuk satu ayat secara berurutan.
- (Game Ketiga) Peserta didik diminta melafadzkan
potongan ayat / hadits secara berurutan sehingga terbaca
satu ayat / hadits yang utuh.
- Dan seterusnya.
68
d. komunikasi
Secara berpasangan peserta didik mendemontrasikan
hafalan dan arti ayat Q.S. Ar-Rahman (55):33, atau
Q.S.Al- Mujadalah (58):11, atau hadits tentang ilmu
pengetahuan.
3. Penutup
1. Dibawah bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan materi
pembelajaran.
2. Bersama-sama melakukan refleksi terhadap pembelajaran
yang telah dilaksanakan.
3. Guru memberikan reward kepada “pasangan terbaik” yang
hafal ayat dan mampu mengartikan ayatQ.S. Ar-Rahman
(55):33, atauQ.S.Al- Mujadalah (58):11, atau hadits tentang
ilmu pengetahuan.
4. Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya.
5. Bersama-sama menutup pelajaran dengan berdoa.
PERTEMUAN KETIGA:
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdo‟a
bersama dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh
khidmat;
b. Guru memulai pembelajaran dengan membaca al-Qur‟an
surah/ayat pilihan (nama surat sesuai dengan program
pembiasaan yang ditentukan sebelumnya);
c. Guru memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kehadiran, kerapihan pakaian, posisi
dan tempat duduk peserta didik.
d. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara
komunikatif yang berkaitan dengan materi pelajaran.
e. Guru menyampaikan kompetensi inti, kompetensi dasar dan
tujuan yang akan dicapai.
f. Guru mengkondisikan peserta didik untuk membentuk
kelompok-kelompok kecil (terdiri 4 – 6 siswa)
3. Penutup
1. Dibawah bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan materi
pembelajaran.
2. Bersama-sama melakukan refleksi terhadap pembelajaran
yang telah dilaksanakan.
3. Guru memberikan reward kepada “kelompok terbaik” hasil
diskusi dan presentasinya.
4. Guru menjelaskanmateri yang akandipelajaripada pertemuan
berikutnya.
5. Bersama-sama menutup pelajaran dengan berdoa.
I. PENILAIAN
1. Sikap spiritual
a. Teknik Penilaian : Penilaian diri
b. Bentuk Instrumen : Lembar penilaian diri
2. Sikap Sosial
a. Teknik Penilaian : Penilaian Antar Teman
b. Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian
3. Pengetahuan
a. Teknik Penilaian :Tes Lisan
b. Bentuk Instrumen : Lembar penilaian tes lisan
4. Keterampilan
a. Teknik Penilaian : Performance
b. Bentuk Instrumen : Praktik
68
Dokumentasi, RPP Kelas VII, 28 April 2017.
70
1 Randuagung
69
Observasi, Randuagung, 28 April 2017.
71
pada masa yang akan datang. Rencana dapat berjalan sesuai dengan
rencana awal dan dapat juga tidak sesuai dengan rencana yang
pernyataan, bahwa:
dan teknik. Dalam hal tersebut Ibu Anik Sri Andayani, S.Pd.I
menambahkan:
70
Anik Sri Andayani, Wawancara, Randuangung, 07 April 2017.
71
Anik Sri Andayani, Wawancara, Randuangung, 07 April 2017.
72
72
Dokumentasi, Pelaksanaan Metode JIGSAW, 28 April 2017.
73
Hafid Julianto, Wawancara, Randuangung, 15 April 2017.
73
pembelajaran.
keterangan Sri Andayani, S.Pd.I materi PAI lebih diminati siswa ketika
dengan materi sehingga siswa tidak jenuh dengan materi PAI dan
atau materi yang akan diajarkan, fasilitas, guru, situasi, kelebihan dan
S.Pd.I bahwa:
77
Hafid Julianto, Wawancara, Randuangung, 15 April 2017.
78
Dokumentasi, Pemanfaatan Media Pembelajaran, 15 April 2017.
75
diorientasikan pada fitrah manusia yang terdiri dari tiga dimensi, yaitu
jasad, akal dan ruh. Ketiga dimensi dalam diri manusia tersebut haruslah
Islam (PAI) dimulai Ibu Anik Sri Andayani, S.Pd.I menegaskan, bahwa:
Upaya pembiasaan yang kami lakukan selaku guru PAI kami dalam
memulai pembelajaran dengan berdoa ±5 menit kemudian kami
mengajak peserta didik membaca Al-Qur‟an (tilawah) ±10 menit.
Dalam hal ibadah sholat dhuha kami membuat daftar sholat setiap
minggu. Hal tersebut bertujuan untuk mengecek bagaimana tingkat
keimanan dan tingkat kemauan siswa. Serta bagi siswa putri untuk
menganalisis jadwal Menstruasi. Sehingga jika ada siswa putri yang
bermasalah terkait menstruasi atau waktu haidhnya guru PAI dapat
memberi masukan dan membantu memecahkan masalah yang sedang
dihadapi oleh siswa putri. 79
Di bawah ini hasil dokumentasi saat Ibu Anik Sri Andayani, S.Pd.I
79
Anik Sri Andayani, Wawancara, Randuangung, 28 April 2017.
76
peserta didik yang sudah lancar dan fasih dalam membaca Al-Qur‟an
Sebaya). Peran guru PAI disini mengawasi dan mengecek tiap minggu
bahwa:
80
Dokumentasi, Pelaksanaan Pembiasaan, 15 April 2017.
77
kami menggunakan cara tutor sebaya tetapi hal tersebut juga dalam
pengawasan kami. Kami melakukan pengecekan setiap minggunya
sebagai pembuktian bahwa siswa tersebut memang bener-bener
belajar membaca Al-Qur‟an dan untuk mengetahui hasil pembelajaran
perminggu.”81
Randuagung tidak lepas dari semua peran guru. Guru harus dapat
SMP Negeri 1 Randuagung tidak bisa berhasil dengan baik bila tidak
didukung dengan tersedianya sarana dan prasarana. Dalam hal ini kepala
81
Anik Sri Andayani, Wawancara, Randuangung, 28 April 2017.
82
Hafid Julianto, Wawancara, Randuangung, 15 April 2017.
78
Agama Islam.
83
Imron Roshadi, Wawancara, Randuangung, 07 April 2017.
84
Fachrudin Sholeh, Wawancara, Randuangung, 02 Mei 2017.
79
ekstrakurikuler hadrah. 85
tenaga profesional.
85
Observasi, Randuagung, 02 Mei 2017.
86
Yusuf Arifuddin, Wawancara, Randuangung, 07 April 2017.
87
Dokumentasi, Kegiatan Ekstrakurikuler ISC (Islamic Student Center), 03 Mei 2017.
80
Randuagung, dan semua itu tidak lepas dari berbagai upaya yang
Islam.
Negeri 1 Randuagung
informasi yang ada tentang keadaan siswa mengenai proses dan hasil
hasil belajar, dan kemudian membuat soal. Dan dari hasil observasi
dilakukan dengan cara tes tulis dan tes lisan, aspek afektif dilakukan
Hal di atas sesuai dengan pernyataan dari Ibu Anik Sri Andayani,
S.Pd.I:
88
Dwi Kristanti, Wawancara, Randuangung, 15 April 2017.
89
Anik Sri Andayani, Wawancara, Randuangung, 28 April 2017.
82
pertanyaan yang diberikan oleh Ibu Anik Sri Andayani, S.Pd.I. Meskipun
ada beberapa siswa yang kurang begitu memahami dengan materi yang di
90
Observasi, Randuagung, 28 April 2017.
91
Hafid Julianto, Wawancara, Randuangung, 15 April 2017.
83
tingkat kesukaran siswa atas soal yang telah diberikan kepada siswa.
Selain itu guru juga harus menentukan standar kelulusan terhadap mata
Andayani, S.Pd.I:
92
Anik Sri Andayani, Wawancara, Randuangung, 28 April 2017.
84
disampaikan oleh guru dan guru dapat membantu siswa dalam pencapaian
dalam penilaian yang telah di desain dalam RPP yang telah disusun.
93
Dokumentasi, Pelaksanaan Evaluasi Formatif, 30 April 2017.
85
C. Temuan Penelitian
PEMBAHASAN
Randuagung
akan dicapai, tindakan apa yang akan diambil dalam rangka pencapaian tujuan
pada kondisi pengajaran yang ada. Kegiatan ini pada dasarnya merupakan inti
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Dari uraian tersebut dapat
yang digunakan oleh guru dan siswa dalam preses pembelajaran. Tujuan
mengacu pada kurikulum. Jadi, dalam KI dan KD dalam menyusun RPP kami
lingkingan belajar yang kreatif bagi kegiatan belajar anak didik dikelas. Salah
satu kegiatan yang harus guru lakukan dalam melakukan pemilihan dan
Sumber belajar atau bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks
pembelajaran. 96
yang dirumuskan dalam artian tingkah laku. Hal itu akan memudahkan
evaluasi dimaksudkan untuk melihat sejauh mana kemajuan belajar para siswa
pembelajaran.
Randuagung
dengan siswa sebagai subjek dan obyek belajar. Bagaimanapun bagus dan
penyampaian materi guru harus mengacu pada silabus dan RPP yang telah
direncanakan.
pencapaian tujuan. Oleh karena itu setiap guru perlu memahami secara baik
pembelajaran. 98
98
Moh. User Utsman & Lilis Setiawan, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 1993), 106.
91
Pendekatan adalah titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
tasikan rencana yang sudah disusun tercapai secara optimal. Ini berarti metode
99
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2010), 147.
92
mandiri, pemanfaatan media yang tepat akan menambah motivasi belajar bagi
siswa. 100
100
Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: TT Asdi Mahasetya, 2006), 268.
101
Utsman & Setiawan, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, 22.
93
Randuagung
ini adalah evaluasi pengajaran pendidikan agama islam yaitu suatu kegiatan
sejauhmana peserta didik itu sudah terbentuk (sudah sesuai dengan tujuan
102
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), 6.
103
Arifin, Evaluasi Pembelajaran, 35.
94
teknik evaluasi juga harus berpedoman pada indikator pencapaian yang telah
guru dapat merumuskan pertanyaan soal baik lisan, tulisan secara sistematis
menganalisa hal-hal apa saja yang harus menganalisa hal-hal apa saja yang
mudah menyerap, metode apa yang seharusnya digunakan secara tepat, media
104
Arifin, Evaluasi Pembelajaran, 91.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Negeri 1 Randuagung
yang bermutu.
96
Randuagung
dengan RPP yang telah tetapkan dalam silabus. Disini guru dituntut
hendak dicapai dan guru mengembangkan materi isi. Selain itu dalam
yang berkualitas.
Randuagung
disampaikan oleh guru dan guru dapat membantu siswa dalam pencapaian
psikomotorik. Aspek kognitif dilakukan dengan cara tes tulis dan tes
evaluasi yang digunakan oleh guru Pendidikan Agama Islam SMP Negeri
B. Implikasi Teoritis
C. Keterbatasan Penelitian
penelitian ini meliputi subyektifitas yang ada pada peneliti. Penelitian ini
dalam wawancara sehingga kecenderungan untuk bias masih tetap ada. Untuk
dan metode. Triangulasi sumber dilakukan dengan cara cross check data
dengan fakta dari informan yang berbeda dan dari hasil penelitian lainnya.
observasi.
D. Rekomendasi
pembelajaran.
kontinue.
kepedidikan.
belajar.
100
berkualitas.
101
DAFTAR PUSTAKA
Armai, Arief. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat
Pers, 2002.
Depdiknas. Standar Kompetensi Mata Pelajaran PAI SMA dan MA. Jakarta:
Depdiknas, 2003.
Djamarah, Syaiful Bahri & Zain, Aswan. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta, 1996.
Miles and Huberman. Qualitatif Data Analysis. California: Sage Publication Inc,
1988.
Nawawi, Hadari dan Martini, Mini. Penelitian Terapan. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press, 1994.
Usman, Husaini. Manajemen Teori. Praktik. dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara, 2006.
Utsman, Moh. User & Setiawan, Lilis. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar
Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya, 1993.