EM DENGAN GANGGUAN
SISTEM ENDOKRIN : DIABETES MELLITUS TYPE I
DI RUANG PENYAKIT DALAM
RSUD KOTA BANDUNG
Oleh
KELOMPOK III
c.
Pemeriksaan Fisik
1)
Sistem Pernafasan
Bentuk hidung simetris, tidak terdapat pernapasan cuping hidung, tidak
ada cynosis, sinus tidak nyeri, tidak ada deviasi trakhea, tidak terpasang
selang oksigen pada hidung, dada simetris, pergerakan dada simetris, tidak
terdapat retraksi dinding dada, tidak ada masa, pengembangan paru
simetris, pada perkusi dada dihasilkan bunyi paru resonan, pada auskultasi
terdengar suara vesikuler di perifer paru, respirasi 24 x / menit.
2)
Sistem Kardiovaskuler
Konjungtiva merah muda, tidak terdapat peninggian vena jugularis, kuku
klien tampak bersih, akral perifer teraba hangat, CRT kembali < 3 detik,
TD = 140/90 mmHg, pada palpasi arteri radialis teraba berdenyut cukup
kuat dan reguler dengan frekuensi 68 x/ menit, bunyi jantung murni regular
dan tidak ada bunyi jantung tambahan. Klien mengeluh sering merasa
kesemutan pada tangan dan kakinya.
3)
Sistem Gastrointestinal
Bentuk mulut simetris, warna bibir merah muda, mukosa bibir tidak
kering, lidah bersih, tidak terlihat adanya stomatitis, letak tonsil simetris
dan berwarna merah muda, mulut dan gigi terlihat sedikit bersih, terdapat
gigi berlubang, susunan gigi tidak lengkap, abdomen klien datar dan
lembut, bising usus 10x/ menit, tidak teraba masa, tidak terdapat nyeri tekan
pada abdomen, hepar tidak teraba/ tidak ada pembengkakan hepar.
4)
Sistem Urinaria
Tidak ada nyeri pada area ginjal, pada saat palpasi ginjal kanan- kiri
tidak teraba, tidak terpasang kateter pada genital..
5)
Sistem Muskuloskeletal
Tingkat aktivitas klien terbatas, aktivitas dibantu sebagian oleh keluarga.
Postur tubuh klien tidak ada kelainan. Kepala simetris, bentuk proporsional,
tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan, krepitasi (-), pembengkakan (-).
Fleksi leher bebas, klien sulit bergerak untuk berjalan karena ada luka pada
kakinya sebelah kanan.
- Ekstremitas Atas
Tangan kanan dan kiri klien tampak simetris, pada tangan kiri
terpasang infus RL 20 gtt/menit, pada tempat pemasangan infus tidak ada
bengkak ataupun kemerahan, kekuatan otot 4/4, tonus otot kuat, ROM
kedua ekstremitas atas dapat digerakan dengan bebas, deformitas (-), tidak
terdapat kontraktur sendi dan tidak terdapat atrofi otot tidak ada nyeri
tekan pada tulang. Terdapat bekas luka pada tangan, kuku pendek dan
bersih. klien mengatakan sering merasa kesemutan pada tangannya.
- Ekstremitas Bawah
Kaki bentuk simetrister dapat luka pada kaki kanan bagian bawah
sehingga klien sulit berjalan, kekuatan otot 5/3. Kulit kaki terlihat kering.
6)
Sistem Integumen
Kulit klien tampak kering dan kasar serta banyak terdapat bekas luka,
rambut dan kulit kepala tidak tampak kotor,rambut tidak tampak kusut,
bersih, suhu 36,8 C, kuku klien tampak kuning dan menebal serta pendek,
turgor kulit baik dan dapat kembali dalam 3 detik.
7)
Sistem Persyarafan
a) Tes Fungsi cerebral
GCS = 15 ( E4 M6 V5), tingkat kesadaran compos mentis orientasi
klien terhadap waktu, orang dan tempat baik.
b) Uji saraf cranial:
-
Nervus I (Olfaktorius)
Abdusen
Pupil berkontraksi mengecil saat dirangsang cahaya (++),
gerakan okuler ke arah lateral dan medial bebas.
-
Nervus V ( Trigeminus)
Klien dapat merasakan asin dan manis pada 2/3 anterior lidah,
klien dapat menggerakkan dahi, meringis dan
tersenyum, klien dapat tersenyum secara simetris.
-
Nervus VIII (Auditorius)
Klien dapat menjawab pertanyaan perawat dengan benar dan
tepat
-
Nervus IX
-
refleks trisep ++/++
-
refleks patella ++/++
Refleks patologis
-
refleks babinsky -/-
g.
Pola Aktivitas Sehari-hari
N
Aktivitas Sebelum Sakit Setelah Sakit
o
1 2 3 4
1 Nutrisi
a. Makan Frekuensi 3 X sehari, habis 1 Selama di RS klien diberikan
porsi, jenis nasi, sayur, tahu, makan diet DM 2100 kkal denga
tempe, telur dan lauk/ daging. frekuensi 3x sehari dan mendapat
suntikan insuli sebanyak 6 30
1 2 3 4
menit sebelum makan
b. Minum Air putih dan air teh, jumlah Air putih, jumlah 750 cc dalam
1500 cc sehari sehari
2 Eliminasi
a. BAK Lwbih dari 6 X sehari, warna 3 - 4 kali sehari, warna kuning
kuning jernih, bau khas dan jernih, bau khas dan tidak ada
tidak ada keluhan saat BAK. keluhan saat BAK.
h.
Data Penunjang
1)
Data Labolatorium
a) Tanggal 19 Juli 2010
Jenis Hasil Nilai Rujukan
Hematologi
Leukosit 6.100 mm3 3.800-10.600 mm3
Trombosit 213.000 mm3 150.000-440.000 mm3
Gula darah 2 jam PP 216 mg % 70 120 mg %
i.
Therapi
Tanggal 19 Juli 2010
-
Diet DM 2100 kkall / hari
-
Cefotaxime: 2 x 1gr IV
-
Ranitidin: 2 x 1 ampul IV
-
Perawatan luka (Ganti balutan) setiap hari 1x menggunakan Nacl
0,9% + Gentamicin
-
Suntik insulin 6u 6u 6u, diberikan 30 menit sebelum makan
-
Infus Ringer Laktat 12 gtt/ menit sebagai maintenance
2.
Analisa Data
No Data Kemungkinan Penyebab Dan Dampak Masalah
1 2 3 4
1 DS: Luka akibat suply O2 kejaringan Gangguan
-
K terganggu rasa
nyaman
lien mengatakan nyeri Inkontuinitas jaringan nyeri
pada luka dikakinya
-
K Proses inflamasi
lien mengatakan nyeri
bertambah jika klien Merangasang pengeluaran serotonin,
bergerak dan berkurang prostaglandin, histamine dan bradikinin
jika diistirahatkan
DO: Serabut syaraf Delta A dan Delta C
-
T
Dorsal horn dan dorsal root
erdapat luka (ulkus)
pada kaki kanan klien Substansia gelatinosa
-
L
uka tampak basah dan Tractus spinothalamicus
diverban
-
L Thalamus
uka tampak kemerahan, Cortex cerebri
bengkak, tidak terdapat
pus. Nyeri dipersepsikan
1 2 3 4
-
K
lien tampak meringis
saat bergerak
-
S
kala nyeri 3 (0-5)
-
N
: 68 X/ menit
-
T
D : 140/ 90 mmHg
-
R
R : 24 X/ menit
2 DS:- Luka pada daerah kaki Infeksi
DO:
- Port de entry kuman
T
erdapat luka post
Media yang baik bagi kuman untuk
operasi sepanjang 8 cm
-
berkembang biak
L
uka tampak basah Infeksi
-
L
uka tampak kemerahan,
bengkak, panas, tidak
mengandung pus
-
T
erpasang infus RL 12
gtt/ menit di ekstrimitas
kiri atas
-
P
ada tempat pemasangan
infus tidak ada bengkak
ataupun kemerahan
-
S
uhu 36 o C
-
L
eukosit 6100 mm3
(Tanggal 19-7-2010)
3 DS : Diabetes militis Intoleransi
- klien mengatakan terhadap
selama sakit klien Berkurangnya hormon insulin aktivitas
lebih banyak sehari-hari
berbaring dan kurang Penguatan glukosa dalam darah
mampu bekerja dan berkurang
beraktivitas seperti
biasanya. Sel-sel dalam darah kurang mendapatkan
1 2 3 4
DO : glukosa sebagai sumber energi
- Selama di rumah
sakit klien hanya Suplai energi ke dalam jaringan
terlihat berbaring di berkurang
atas tempat tidur
- Terdapat luka Lemas dan kelelahan
pada kaki sebelah
kanan Aktivitas terganggu
-
3 18.00 Mendiskusikan dengan klien S :Klien
tentang kebutuhan aktivitas buat mengatakan
jadual perencanaan dengan klien kurang
dan identifikasi aktivitas yang mampu
bekerja dan
menimbulkan kelelahan
- beraktivitas
Memberikan aktivitas alternatif seperti
dengan periode istirahat yang biasanya.
cukup. DO :
- Terlih
at berbaring
di atas
tempat tidur
- Terda
pat luka
D. CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal No.DP Catatan Perkembangan Paraf
1 2 3 4
21 Juli 1 S:
2010 Klien mengatakan masih terasa nyeri pada luka
dikakinya terutama saat dilakukan perawatan
luka
O:
-
Klien tampak meringis jika
menggerakan kakinya
-
Klien tampak kesakitan jika dilakukan
perawatan luka
-
Skala nyeri 3 (0-5)
-
TTV: N 80 x/mnt, R 22 x/mnt, TD
120/70 mmHg
A:
Masalah belum teratasi
P:
-
Atur posisi klien dengan nyaman
terutama saat dilakukan perawatan luka
-
Lakukan distraksi (ajak ngobrol) saat
dilakukan perawatan luka
-
Anjurkann klien melakukan tekhnik
distraksi (membaca, relaksasi) saat nyeri terasa
-
Pantau TTV: Nadi, Respirasi, Tekanan
Yani M
darah setiap 8 jam
-
Kolaborasi untuk pemberian analgetik
sebelum dilakukan perawatan luka.
I:
(Pk 15.00) Menganjurkan klien mengatur
posisi dengan nyaman, melakukan tekhnik
dastraksi dengan cara relaksasi, membaca
koran, ngobrol.
Evaluasi: klien mengerti dan mengatakan telah
melakukan tekhnik yang diajarkan
-
(Pk 16.00) memberikan analgetik
ranitidin 1 amp IV
Evaluasi: tidak ada tanda toksikasi dan alergi
obat setelah diberikan ranitidin
-
(Pk 17.50) Memeriksa TTV: Nadi,
Respirasi, Tekanan
Evaluasi: TTV dalam batas normal (N 80
x/mnt, R 22 x/mnt, TD 120/70 mmHg)
E:
Tujuan keperawatan belum tercapai
R:
-
21 Juli 2 S:
-
2010 Klien mengatakan terasa nyeri pada luka
di kakinya
O:
-
Tidak terdapat pus pada luka
-
Terlihat kemerahan pada luka
-
Terlihat bengkak pada daerah disekitar luka
-
Suhu tubuh 36,90C
A:
Masalah belum teratasi
P:
-
Lakukan perawatan luka dengan teknik
aseptik dan antiseptik setiap 24 jam sekali,
pembersihan luka menggunakan NaCl 0,9%
dan Gentamicin.
-
Jaga lingkungan tetap bersih dengan
menjaga linen dan pakaian klien agar selalu
bersih
-
Pantau TTV: Suhu tubuh setiap 8 jam
-
Lanjutkan pemberian antibiotik:
Cefotaxime
2 x 1gr IV Yani M
I:
-
(Pk 09.00) Melakukan perawatan luka
(dilakukan oleh perawat shift pagi).
Evaluasi: luka terlihat mengandung pus dan
berwarna merah
-
(Pk 09.30) mengganti linen serta
mamantau kebersihan pakaian klien (dilakukan
oleh perawat shift pagi)
Evaluasi: pakaian klien bersih, linen setelah
diganti menjadi bersih.
-
(Pk 16.00) memberikan antibiotik
Cefotaxime 1gr IV
Evaluasi: tidak ada tanda toksikasi dan alergi
obat setelah diberikan antibiotik tsb
-
(Pk 17.50) Memeriksa TTV: Suhu
Evaluasi: TTV dalam batas normal (suhu
36,90C)
E:
Tujuan keperawatan belum tercapai
R:
-
21 Juli 3 S: Yani M
-
2010 Klien mengatakan masih sering merasa
kesemutan
O:
-
CRT > 3 detik
-
Suhu 36,90C
-
Akral hangat
-
GD 2 jam pp 216 mg %
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
-
Jelaskan pada klien tentang pentingnya
mentaati diet DM untuk menjaga kadar gula
darah tetap normal.
-
Anjurkan klien untuk memobilisasi fisik
baik aktif maupun pasif.
-
Pantau TTV: Suhu tubuh setiap 8 jam
-
Lanjutkan pemberian insulin 10u 10u
10u via SC diberikan 30 sebelum makan
-
Lanjutkan pemeriksaan GD 2 jam pp
setiap 48 jam
I:
-
(Pk 17.05) memberikan insulin 6 u via
SC
Evaluasi: tidak ada tanda toksikasi dan alergi
obat setelah diberikan insulin.
-
(Pk 17.10) Menjelaskan pada klien
tentang pentingnya mentaat diet DM untuk
menjaga kadar gula darah tetap normal.
Evaluasi: klien mengerti dan mengatakan klien
hanya memakan makanan yang diberikan dari
rs saja.
-
(17.15) Menganjurkan klien untuk
memobilisasi fisik baik aktif maupun pasif.
Evaluasi: klien mengerti dan mengatakan
sering berganti-ganti posisi agar nyaman.
-
(Pk 17.50) Memeriksa TTV: Suhu
Evaluasi: TTV dalam batas normal (suhu
36,90C)
E:
Tujuan keperawatan belum tercapai
22 Juli 1 S: Yani M
2010 Klien mengatakan masih terasa nyeri pada luka
dikakinya terutama saat dilakukan perawatan
luka, namun saat tidak dilakukan perawatan luka
nyeri tidak terlalu terasa dan sudah berkurang.
O:
-
Klien tampak kesakitan jika dilakukan
perawatan luka
-
Skala nyeri 3 (0-5)
-
TTV: N 85 x/mnt, R 20 x/mnt, TD
110/70 mmHg
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
-
Atur posisi klien dengan nyaman
terutama saat dilakukan perawatan luka
-
Lakukan distraksi (ajak ngobrol) saat
dilakukan perawatan luka
-
Anjurkann klien melakukan tekhnik
distraksi (membaca, relaksasi) saat nyeri terasa
-
Pantau TTV: Nadi, Respirasi, Tekanan
darah setiap 8 jam
-
Kolaborasi untuk pemberian analgetik
sebelum dilakukan perawatan luka.
I:
-
(Pk 7.30) Memeriksa TTV: Nadi,
Respirasi, Tekanan
Evaluasi: TTV dalam batas normal (N 85
x/mnt, R 20 x/mnt, TD 110/70 mmHg)
-
(Pk 09.30)
Evaluasi: tidak ada tanda toksikasi dan alergi
obat setelah diberikan ketorolax.
-
(Pk 09.30) Menganjurkan klien
mengatur posisi dengan nyaman, melakukan
tekhnik dastraksi dengan cara relaksasi,
ngobrol.
Evaluasi: klien mengerti dan mengatakan akan
melakukan tekhnik yang diajarkan.
E:
Tujuan keperawatan belum tercapai
R:
22 Juli 2 S: Yani M
-
2010 Klien mengatakan terasa nyeri pada luka
di kakinya
O:
-
Terdapat pus pada luka
-
Terlihat kemerahan pada luka
-
Terlihat bengkak pada daerah disekitar luka
-
Suhu tubuh 37,00C
A:
Masalah belum teratasi
P:
-
Lakukan perawatan luka dengan teknik
aseptik dan antiseptik setiap 24 jam sekali,
pembersihan luka menggunakan NaCl 0,9%
dan Gentamicin.
-
Jaga lingkungan tetap bersih dengan
menjaga linen dan pakaian klien agar selalu
bersih
-
Pantau TTV: Suhu tubuh setiap 8 jam
-
Lanjutkan pemberian antibiotik:
Cefotaxime 2 x 1gr IV
I:
-
(Pk 07.15) memberikan antibiotik
Cefotaxime 1gr IV
Evaluasi: tidak ada tanda toksikasi dan alergi
obat setelah diberikan antibiotik tsb
-
(Pk 7.30) Memeriksa TTV: Suhu
Evaluasi: TTV dalam batas normal (suhu
37,00C)
-
(Pk 09.30) Melakukan perawatan luka.
Evaluasi: luka terlihat mengandung pus dan
berwarna merah
-
(Pk 10.30) mengganti linen serta
mamantau kebersihan pakaian klien
Evaluasi: pakaian klien bersih, linen setelah
diganti menjadi bersih.
E:
Tujuan keperawatan belum tercapai
R:-
22 Juli 3 S: Yani M
-
2010 Klien mengatakan masih sering merasa
kesemutan terutama pada kakinya
O:
-
CRT > 3 detik
-
Suhu 37,00C
-
Akral hangat
-
GD 2 jam pp 200 mg %
-
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
-
Jelaskan pada klien tentang pentingnya
mentaati diet DM untuk menjaga kadar gula
darah tetap normal.
-
Anjurkan klien untuk memobilisasi fisik
baik aktif maupun pasif.
-
Pantau TTV: Suhu tubuh setiap 8 jam
-
Lanjutkan pemberian insulin 4 u via SC
diberikan 30 sebelum makan
-
Lanjutkan pemeriksaan GD 2 jam pp
setiap 48 jam
I:
-
(Pk 07.15) memberikan insulin 4 u via
SC
Evaluasi: tidak ada tanda toksikasi dan alergi
obat setelah diberikan insulin.
-
(Pk 07.30) Memeriksa TTV: Suhu
Evaluasi: TTV dalam batas normal (suhu
37,00C)
-
(Pk 11.30) memberikan insulin 4 u via
SC
Evaluasi: tidak ada tanda toksikasi dan alergi
obat setelah diberikan insulin.
-
(Pk 11.35) Menganjurkan klien untuk
memobilisasi fisik baik aktif maupun pasif.
Evaluasi: klien mengerti dan mengatakan
sering berganti-ganti posisi agar nyaman.
E:
Tujuan keperawatan belum tercapai
R:
-