Kelompok 2
1. Mohamad Fajar Bahari (18620056)
2. Alvina Tunggal Dewi (186200
3. Purti Anisa (186200
4. Sanggita Rani Dhea (18620
5. Desy Qomariyatul Maghfirah (18620103)
1. Epidermis
Epidermis berasal dari lapisan ektoderm. Epidermis pada dasarnya
dibangun oleh epitel berlapis banyak pipih menanduk dan beberapa sel lain,
terutama sel pigmen atau sel melanosit yang akan memberikan warna tertentu
pada kulit. Ketebalan epidermis bervariasi tergantung spesies hewan dan letaknya
di tubuh(Bergman,1996).
Epidermis disusun oleh lapisan – lapisan berikut (Bergman, 1996):
a. Stratum basal (lapis basal, lapis benih)
Lapisan ini terletak paling dalam dan terdiri atas satu lapis sel yang
tersusun berderet-deret di atas membran basal dan melekat pada dermis di
bawahnya. Selselnya kuboid atau silindris. Intinya besar, jika dibanding ukuran
selnya, dan sitoplasmanya basofilik. Pada lapisan ini biasanya terlihat gambaran
mitotik sel, proliferasi selnya berfungsi untuk regenerasi epitel. Sel-sel pada
lapisan ini bermigrasi ke arah permukaan untuk memasok sel-sel pada lapisan
yang lebih superfisial. Pergerakan ini dipercepat oleh adalah luka, dan
regenerasinya dalam keadaan normal cepat.
b. Stratum spinosum (lapis taju)
Lapisan ini terdiri atas beberapa lapis sel yang besar-besar berbentuk
poligonal dengan inti lonjong. Sitoplasmanya kebiruan. Bila dilakukan
pengamatan dengan pembesaran obyektif 45x, maka pada dinding sel yang
berbatasan dengan sel di sebelahnya akan terlihat taju-taju yang seolah-olah
menghubungkan sel yang satu dengan yang lainnya. Pada taju inilah terletak
desmosom yang melekatkan sel-sel satu sama lain pada lapisan ini. Semakin ke
atas bentuk sel semakin gepeng.
c. Stratum granulosum (lapis berbutir)
Lapisan ini terdiri atas 2-4 lapis sel gepeng yang mengandung banyak
granula basofilik yang disebut granula keratohialin, yang dengan mikroskop
elektron ternyata merupakan partikel amorf tanpa membran tetapi dikelilingi
ribosom. Mikrofilamen melekat pada permukaan granula.
d. Stratum lusidum (lapis bening)
Lapisan ini dibentuk oleh 2-3 lapisan sel gepeng yang tembus cahaya, dan
agak eosinofilik. Tak ada inti maupun organel pada sel-sel lapisan ini. Walaupun
ada sedikit desmosom, tetapi pada lapisan ini adhesi kurang sehingga pada sajian
seringkali tampak garis celah yang memisahkan stratum korneum dari lapisan
lain di bawahnya.
e. Stratum korneum (lapis tanduk)
Lapisan ini terdiri atas banyak lapisan sel-sel mati, pipih dan tidak berinti
serta sitoplasmanya digantikan oleh keratin. Sel-sel yang paling permukaan
merupa-kan sisik zat tanduk yang terdehidrasi yang selalu terkelupas.
2. Dermis
Jumlah sel dalam dermis relatif sedikit. Sel-sel dermis merupakan sel-sel jaringan
ikat seperti fibroblas, sel lemak, sedikit makrofag dan sel mast, ciri dari bagian
dermis kulit diantarnya:
RAMBUT
Folikel rambut
Medula rambut
Medula rambut terletak paling tengah, biasanya terlihat lebih terang daripada
bagian lain. Sel-selnya berbentuk poligobal, tersusun jarang satu sama lain. Di
dalam sitoplasmanya dapat terlihat sedikit pigmen melanin. Perlu diperhatikan
bahwa tidak semua rambut mempunyai medula
Korteks rambut
Kutikula rambut
Kutikula rambut merupakan bagian paling luar akar dan batang rambut
mengandung sel-sel paling tipis, mirip sisik, dengan ujung bebas ke arah ujung
distal. Sel-sel yang menyusun kutikula rambut sangat pipih, saling berselisip, dan
berhimpitan dengan sel-sel kutikula sarung akar rambut dalam, sehingga sulit
dibedakan satu sama lai
BULU
Bulu berkembang dari folikel yang terdapat pada lapisan dermal dan epidermal
kulit. Kemudian terbentuk papilla dermis, folikel bulu yang tumbuh secara aktif
disebabkan karena adanya suplai dari pembuluh darah pada dermis. Sehingga
memungkinkan bulu untuk mencapai pertumbuhan yang maksimal (bulu primer).
Setelah menjadi bulu primer maka tidak ada lagi suplai darah. Namun folikel
bulu akan tetap mempertahankan suplai darah dari kulit untuk tetap bertahan
hidup namun tidak tumbuh dan tidak berkembang(Calvin,1998)
SISIK
KUKU
KELENJAR
Kelenjar keringat
Kelenjar ini terbentuk atas sel mioepitel (dari bahasa Latin: myo = otot), sel epitel
khusus yang terletak antara sel kelenjar dan lamina basalis di bawahnya.
Kontraksi sel mioepitel memeras kelenjar dan melepaskan sekret yang sudah
menumpuk. Aktivitas sekretorik sel kelenjar dan kontraksi sel mioepitel
dikendalikan oleh sistem saraf otonom dan hormon yang beredar dalam
tubuh(Suripto,2000).
Kelenjar sebasea
Kelenjar sebasea atau kelenjar rambut merupakan kelenjar holokrin yang terdapat
pada seluruh kulit yang berambut. Hampir semua kelenjar sebasea bermuara ke
dalam folikel rambut kecuali yang terdapat pada puting susu, kelopak mata, glans
penis, klitoris, dan labium minus. Kelenjar sebasea yang berhubungan dengan
folikel rambut biasanya terdapat pada sisi yang sama dengan otot penegak rambut
(m. arrector pili)(Suripto, 2000)
DAFTAR PUSTAKA
1. Bergman RA, Afifi KA, Heidger Jr PM. 1996. Histology. Philadelphia: W.B.
Saunders Company.
2. Bergman RA, Afifi KA, Heidger Jr PM. 1996. Histology. Philadelphia: W.B.
Saunders Company;
4. Pack, Phillip E. 2007. Cliffs Quick Review Anatomi dan Fisiologi. Bandung :
PT. Intan Sejati